Keterlambatan diagnosis
& pengobatan
Pengobatan tidak standar
Perilaku (merokok, alkohol)
Umur
Status imunitas
Malnutrisi
Penyakit (HIV, DM,
immunocompromised)
Perilaku (merokok, alkohol)
Perokok Aktif Berisiko 2,3 Kali Mengalami TBC
Dibandingkan yang Tidak Merokok
Perokok Pasif Lebih Berisiko Mengalami TBC,
Pada Anak 3,41 kali dan Dewasa 1,32 kali
Orang Dengan TBC yang Perokok Pasif Berisiko
2,1 kali Mengalami Kematian
Setiap Media Edukasi Upaya Kesehatan Memuat
Merokok Sebagai Faktor Risiko dan Anjuran Berhenti
Target Berhenti Merokok Pada Program TBC
• Terduga (Presumptif) TBC
• Orang dengan TBC (semua tipe)
• Kontak orang dengan TBC
Target Pengguna Panduan ABC
• Petugas TBC atau penyedia layanan DOTS
• Semua dokter dan perawat di setiap fasilitas kesehatan termasuk
rumah sakit
• Relawan Kesehatan
• Anggota keluarga dan relawan komunitas
Implementasi Panduan ABC
• Klinik TBC di Puskesmas dan Rumah Sakit menjadi fokus utama
penerapan metode ABC.
• Panduan ABC dapat diterapkan di lingkungan masyarakat oleh
relawan (kader) atau petugas lapangan.
• Panduan ABC dapat diterapkan di Klinik PTM, klinik HIV, klinik
kesehatan ibu dan anak dan fasilitas kesehatan lainnya di mana ada
kesempatan untuk interaksi secara berkesinambungan antara
penyedia layanan kesehatan dan pengguna layanan.
Langkah-langkah Upaya Berhenti Merokok dan
Menciptakan Rumah dan Fasilitas Kesehatan Tanpa Rokok
• LANGKAH 1: Mewujudkan Fasilitas Kesehatan Tanpa Rokok
• LANGKAH 2: Menerapkan metode ABC untuk Upaya Berhenti
Merokok
• LANGKAH 3: Menciptakan Rumah Tanpa Rokok
LANGKAH 1:
Mewujudkan Fasilitas Kesehatan Tanpa Rokok
• Tersedia tanda dan stiker “Dilarang merokok”
• Tanda terlihat jelas di semua pintu masuk pekarangan dan bangunan faskes
• Merokok tidak diperbolehkan di manapun di fasilitas kesehatan.
• Area khusus merokok tidak boleh disediakan di manapun di faskes
• Asbak harus ditiadakan di faskes
• Produk tembakau tidak boleh dijual atau diiklankan di faskes
• Sponsor rokok tidak boleh diminta atau diterima untuk aktivitas apapun.
• Merokok tidak diperbolehkan dalam setiap kegiatan apapun yang
diselenggarakan oleh faskes.
LANGKAH 2: Menerapkan metode ABC untuk
Upaya Berhenti Merokok
A = Ajukan pertanyaan
• Petugas TBC mengajukan pertanyaan (Ask) tentang perilaku merokok pada terduga,
orang dengan TBC dan kontak melalui tatap muka atau online/interview via telepon
• Pada bulan awal – bulan ke-0 (saat pertamakali pemeriksaan) tanyakan:
i. Apakah Anda merokok?
ii. Apakah Anda pernah merokok-bahkan hanya mencoba satu hisapan, dalam 3 bulan terakhir?
iii. Apakah ada seseorang yang merokok di dalam rumah Anda?
• Pada tindak lanjut bulan berikutnya bulan ke-1, 2, 3, 4, 5, 6, tanyakan
I. Apakah Anda pernah merokok-bahkan hanya mencoba satu hisapan dalam 30 hari terakhir?
II. Apakah ada seseorang yang merokok di dalam rumah Anda?
• Setelah 6 bulan pengobatan TB, pasien di ditindaklanjuti pada bulan 8, 10 dan 12
untuk menilai status TB dan status merokok.
i. Apakah Anda pernah merokok-bahkan hanya mencoba satu hisapan dalam 30 hari terakhir?
ii. Apakah ada seseorang yang merokok di dalam rumah Anda?
LANGKAH 2: Menerapkan metode ABC untuk
Upaya Berhenti Merokok
B = Berikan saran singkat
• Petugas segera memberikan saran singkat yang mencakup informasi umum
dan khusus, diberikan pada setiap kali pertemuan atau interaksi lainnya
• Untuk para perokok, Informasi khusus mencakup hal berikut:
• Merokok adalah salah satu faktor mempermudah seseorang mengalami TBC
• Berhenti merokok segera dapat mencegah terjadinya TBC dan penyakit berbahaya lain
• Jika positif TBC, berhenti merokok segera dapat pulih dengan lebih baik
• Setelah Anda berhenti merokok, kondisi jantung dan tekanan darah Anda lebih baik
• Setelah Anda berhenti merokok, batuk akan berkurang.
• Segera berhenti merokok, pada awal akan ada efek kecanduan, harus kuat karena
setelah seminggu akan hilang
LANGKAH 2: Menerapkan metode ABC untuk
Upaya Berhenti Merokok
B = Berikan saran singkat
• Untuk para perokok dan bukan perokok, nasihat umum mencakup:
• Merokok dan atau menghirup asap rokok orang lain berbahaya bagi kesehatan
Anda dan keluarga; mari berhenti merokok!
• Merokok menyebabkan penyakit seperti kanker, jantung, penyakit paru, asma,
pneumonia pada anak dan TBC. Mari berhenti merokok!
• Untuk meningkatkan kesehatan Anda dan keluarga, mari berhenti merokok dan
jangan ijinkan siapapun merokok di dalam rumah!
• Perokok berisiko lebih besar mengalami COVID-19 dan jika positif berisiko lebih
parah dan meninggal. Mari berhenti merokok!
• Berhenti merokok dapat menghemat uang terutama pada situasi ekonomi
dimasa sulit ini.
LANGKAH 2: Menerapkan metode ABC untuk
Upaya Berhenti Merokok
C = Cepat dukung berhenti merokok
• Petugas menyediakan dukungan berhenti merokok kepada terduga, orang
dengan TBC dan kontak
• Petugas Kesehatan menyarankan terduga, orang dengan TBC, kontak untuk:
• Memberitahu keluarga, teman dan koleganya bahwa ia telah berupaya berhenti
merokok, sehingga mereka akan memberikan dukungan;
• Menyingkirkan perlengkapan merokok (seperti asbak) dari rumah dan tempat kerja;
• Menciptakan rumahnya agar menjadi rumah tanpa rokok dan menghindari paparan
asap rokok orang lain.
• Selain itu berikan media edukasi berupa leaflet, pamphlet dan tanda “Dilarang
Merokok” untuk dipasang di rumah mereka.
LANGKAH 3: Menciptakan Rumah Tanpa Rokok
• Petugas Kesehatan memberikan informasi tentang masalah kesehatan perokok
pasif pada setiap kunjungan (tatap muka atau online/telepon)
• Informasi kesehatan harus mencukup:
• Asap rokok menyebabkan masalah kesehatan pada bayi dan anak-anak, termasuk serangan
asma yang lebih sering, parah dan infeksi saluran pernapasan.
• Bukan perokok yang terpapar asap rokok di rumah atau di tempat kerja lebih berisiko kanker
paru-paru dan kanker lainnya, penyakit jantung dan pembuluh darah, diabetes melitus
• Bukan perokok yang terpapar asap rokok di rumah atau di tempat kerja meningkatkan risiko
penyakit infeksi seperti TBC, Pneumonia, COVID-19
• Bayi yang terpapar asap rokok berisiko mengalami sindrom kematian bayi mendadak (SIDS)
• Saran kesehatan harus mencakup;
• Pasien dan pengunjung dihimbau untuk tidak merokok di dalam rumah dan tempat kerja,
• Pasien dan pendamping diminta untuk memasang tanda dilarang merokok di pintu masuk
rumah mereka
• Tanda dan stiker “Dilarang Merokok” diberikan kepada pasien dan pengantarnya
Kapan Panduan ABC mulai dikerjakan?
• Segera setelah pelatihan
• Mengoptimalkan KIE dengan menerapkan panduan ABC
• Berulang pada setiap interaksi dengan terduga, orang dengan TBC dan
kontak
• Tanpa menunggu tersedianya tambahan fasilitas, sumber daya
termasuk klinik berhenti merokok
• Disertai monitoring dan evaluasi
Segera Terapkan ABC pada setiap bertemu atau
interaksi dengan terduga, pasien dan kontak
Terimakasih
Thank You
Bagan Alur Metode ABC
Gejala Kecanduan (Withdrawal Symtomps)
• Sakit Kepala
• Batuk
• Cravings (keinginan kuat untuk merokok)
• Peningkatan nafsu makan atau penambahan berat badan
• Perubahan suasana hati (kesedihan, mudah marah, tersinggung, frustrasi)
• Kegelisahan
• Denyut jantung menurun atau bisa juga berdebar, denyut lebih cepat
• Sulit Berkonsentrasi
• Insomnia
• Gejala mirip flu
Gejala kecanduan dapat diatasi dengan
• Makan dan tidur yang cukup,
• Makan makanan yang bergizi
• Minum multivitamin,
• Berolahraga,
• Mengenali mekanisme relaksasi (pelepas stress) yang cocok
• Melaksanakan hobi
• Memberikan penghargaan (dukungan appraisal, emosional)
Penanganan Sakit Kepala
• Pastikan cukup tidur,
• Makan teratur,
• Cukup minum terutama air putih
• Melakukan aktivitas fisik.
Penanganan Batuk
• Minum air putih untuk menjaga hidrasi
• Konsumsi madu,
• Minum teh hangat (hindari terlalu manis)
• Minum jus dan konsumsi buah segar terutama yang tidak memicu
dahak,
• Menghirup uap (membantu melegakan saluran nafas)
• Hindari produk susu (diary produk).
• Hindari makanan berminyak
Cravings (keinginan kuat merokok) Strategi 4D
• Delay (penundaan): Anjurkan perokok untuk menetapkan batas waktu
sebelum mulai merokok. Tunda selama dia bisa. Jika perokok tidak dapat
menghentikan keinginannya, lanjut ke langkah 2.
• Deep breathing (nafas dalam): ambil 10 tarikan napas dalam atau
menengah dengan pernapasan dalam untuk merilekskan diri sampai
keinginan tersebut berlalu. Jika dorongan tidak mereda, lanjutkan ke
langkah berikutnya.
• Drink water (minum air): minum air adalah alternatif yang sehat. Air juga
membantu mengeluarkan racun untuk menyegarkan tubuh. Jika keinginan
tidak mereda, lanjutkan ke langkah berikutnya.
• Do Something else to distract himself/herself (lakukan hal lain untuk
mengalihkan perhatian): membaca, berjalan-jalan, mendengarkan musik,
menonton TV – menjalankan hobi daripada merokok!
Penanganan peningkatan nafsu makan
• Makan makanan yang sehat (buah, sayur, dan camilan sehat lainnya)
• Lebih banyak minum air putih
• Minum jus (sedikit/tanpa gula)
• Hindari konsumsi permen (diet tinggi gula)
Mengatasi perubahan suasana hati
• Memfokuskan pikiran pada pikiran positif tentang berhenti merokok
• Mengisi/menghibur pikiran dengan lantunan musik yang
membahagiakan dan membangkitkan semangat untuk
menenggelamkan pikiran dan emosi negatif.
• Ingatkan para perokok untuk memikirkan semua manfaat berhenti
merokok terkait dengan kesehatan, pengobatan (jika sedang dalam
pengobatan), produktifitas dan perbaikan kondisi fisik.
• Motivasi keluarga sangat penting, berhenti merokok demi anak, istri
dan orang tersayang.
• Pemanfaatan momentum sangat penting “Kalo tidak sekarang kapan
lagi?”
Mengatasi kegelisahan
• Bangun dan bergerak (jangan mager)
• Lakukan aktivitas fisik,
• Jalan-jalan
• Melaksanakan hobi
Mengatasi Insomnia
• Relaksasi
• Beraktifitas
• Menghindari terlalu lama tidur siang
Teknis Role Play – Praktik Panduan ABC
• Dimulai dengan setting edukasi TBC seperti biasa pada
• Terduga TBC yang pertama kali menjalani pemeriksaan
• Orang dengan TBC yang baru saja terkonfirmasi dan segera mulai pengobatan
• Investigasi kontak saat kunjungan rumah
• Saat ambil obat (ke pasien dan atau keluarga)
• Follow up pengobatan (fase intensif, 5 bulan, 6 bulan)
• Role play praktik panduan ABC sesuai Langkah 2 dan bagan alur
• Peserta dibagi ke dalam 3 breakroom
• Peserta di tiap break room membentuk kelompok beranggota 4 orang:
• 1 orang sebagai petugas
• 1 orang sebagai terduga/orang dengan TBC
• 2 orang sebagai keluarga/pendamping/pengantar
• Setiap kelompok bergiliran roleplay dan mendapat masukkan oleh fasilitator di
masing-masing breakroom
Panduan RTL dan Kalimat Kunci
• Melaporkan hasil workshop dan pelatihan sehari integrasi UBM pada
program TBC kepada atasan langsung
• Memperbaharui dan menambah tanda dilarang merokok dan media
edukasi bahaya rokok di puskesmas
• Segera menerapkan panduan ABC pada setiap KIE kepada orang dengan
TBC
• Mulai mengajukan pertanyaan perilaku merokok tidak hanya pada orang
dengan TBC, tetapi juga pada setiap terduga, keluarga dan kontak.
• Memberikan saran singkat berhenti merokok tidak hanya pada orang
dengan TBC yang merokok, tetapi juga pada semua terduga, keluarga dan
kontak yang merokok
• Cepat memberikan dukungan, terutama bersama keluarga supaya
berhenti merokok dan mewujudkan rumah bebas rokok