Anda di halaman 1dari 2

Sertifikasi Usaha Penyelenggara Ibadah Haji Khusus

Ibadah Haji Khusus merupakan program yang banyak diminati karena daftar tunggu (waiting list)
tidak terlalu lama jika dibandingkan dengan haji regular biasa. Daftar tunggu (waiting list) untuk haji
regular di setiap daerah bisa berbeda-beda tergantung dari banyak sedikitnya pendaftar. Daftar tunggu
(waiting list) untuk haji regular berkisar 15 Sampai 20 Tahun. Sedangkan daftar tunggu (waiting list)
haji khusus yang relatif lebih cepat, sekitar 5 sampai 7 tahun.

Ada beberapa fasilitas lebih yang bisa didapatkan jika mendaftar program haji khusus ini.

1. Daftar tunggu (waiting list) lebih cepat


Daftar tunggu (waiting list) program haji reguler beragam tergantung dengan Kota atau
Kabupaten domisili sesuai Kartu Tanda Penduduk (KTP) jemaah haji reguler dimana waktu
tunggu paling cepat bisa mencapai 15 sampai 20 tahun. Sedangkan haji khusus, waktu tunggu
yang diberikan sekitar 5 hingga dengan 7 tahun karena kuota tidak ditentukan berdasarkan
domisili sesuai KTP namun seluruh Indonesia.
2. Bimbingan manasik
Sebelum melaksanakan ibadah haji, para jemaah haji terlebih dahulu diberikan arahan dan
bimbingan manasik. Untuk para jemaah haji reguler, bimbingan manasik dilaksanakan di asrama
haji namun para jemaah haji plus dapat melaksanakan bimbingan manasik di hotel atau tempat
yang telah disiapkan oleh Travel.
3. Penerbangan dan penginapan
Fasilitas penerbangan yang diberikan oleh pemerintah melalui program haji reguler adalah
penerbangan dengan transit di Jeddah atau Madinah, sedangkan penerbangan yang diberikan
untuk jemaah haji plus adalah penerbangan tanpa transit.

Penginapan yang didapatkan oleh jemaah haji khusus di Makkah dan Madinah merupakan hotel
bintang 5 yang lokasinya dekat dengan Masjidil Haram atau Masjid Nabawi. Bahkan tidak jarang
hotel yang disediakan oleh agen berada persis di depan kedua masjid tersebut.

Dengan berbagai kemudahan tersebut, semakin banyak masyarakat Indonesia yang lebih memilih
melaksanakan Ibadah Haji Khusus. Hal ini menjadi peluang bagi Penyelenggara Ibadah Haji Khusus
(PIHK) untuk menawarkan paket haji khusus yang sesuai dengan kebutuhan jamaah.

Menteri Agama telah menerbitkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia nomor 1251 tahun
2021 tentang Skema dan Kriteria Akreditasi serta Sertifikasi Usaha Penyelenggaraan Perjalanan
Ibadah Umrah dan Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus sehingga usaha penyelenggaraan layanan
umrah dan haji khusus dapat dilaksanakan secara tertib, independen, transparan, akuntabel dan sesuai
syariat.

Sumber : https://namira.travel/articles/haji-khusus-atau-haji-plus

Anda mungkin juga menyukai