Anda di halaman 1dari 2

JENIS-JENIS ASURANSI

Dari segi fungsi


 Asuransi kerugian (non life insurance)
Menurut UU Nomor 2 Tahun 1922 tentang Usaha Asuransi menjelaskan bahwa asuransi kerugian
menjalankan usaha memberikan jasa untuk menanggulangi suatu risiko atas kerugian., kehilangan
manfaat dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga dari suatu perisiwa yang tidak pasti.
Yang termasuk ke dalam asuransi kerugian adalah:
a) Asuransi kebakaran, meliputi kebakaran, peledakan, petir, kecelakaan kapal terbang, dan lainnya
yang menyangkut tentang kebakaran.
b) Asuransi pengangkutan, meliputi Marine Hull Policy, Marine Cargo Policy, dan Freight.
c) Asuransi aneka, meliputi asuransi kendaraan bermotor, kecelakaan diri, pencurian, dan lainnya.
 Asuransi jiwa (life insurance)
Asuransi jiwa adalalah perusahaan asuransi yang dikaitkan dengan penanggulangan jiwa atau
meninggalnya seseorang yang dipertangguungjawabkan.
Yang termasuk ke dalam asuransi jiwa adalah:
a) Asuransi berjangka (Term Insurance), memberikan perlindungan jiwa optimal dalam jangka waktu
tertentu.
b) Asuransi tabungan (Endowment Insurance), dibuat dengan manfaat investasi di dalamnya, sehingga
akan ada aktivitas investasi di dalam dana tabungan tersebut.
c) Asuransi seumur hidup (Whole life insurance), menawarkan perlindungan jiwa sampai seumur hidup.
d) Anuitas (Anuity conract insurance), menawarkan aliran pendapatan terjamin, terutama pensiunan.
 Reasuransi (reinsurance)
Reasuransi adalah asuransinya perusahaan asuransi. Maksudnya, perusahaan asuransi memanfaatkan
reasuransi untuk mengalihkan risiko ketidakmampuan finansialnya kepada perusahaan lain.
Asuransi ini digolongkan ke dalam:
a) Bentuk treaty, perjanjian tertulis antara perusahaan asuransi dengan perusahaan reasuransi.
b) Bentuk facultative, perjanjian untuk bebas menentukan apakah akan mereasuransikan risiko yang
ditanggungnya atau tidak.
c) Kombinasi dari keduanya
Dari segi kepemilikannya
 Asuransi milik pemerintah
Asuransi yang sahamnya dimiliki sebagian besar atau bahkan 100% oleh pemerintah Indonesia.

 Asuransi milik swasta nasional


Asuransi yang kepemilikan sahamnya sepenuhnya dimiliki oleh swasta nasional sehingga siapa yang
paling banyak memiliki saham, maka memiliki suara terbanyak dalam Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS).

 Asuransi milik perusahaan asing


Asuransi yang biasanya beroperasi di Indonesia hanyalah merupakan cabang dari negara lain dan
kepemilikannya pun jelas dimiliki 100% oleh perusahaan asing.

 Asuransi milik campuran


Asuransi yang sahamnya dimiliki campuran antara swasta nasional dengan pihak asing.

Anda mungkin juga menyukai