Anda di halaman 1dari 1

Diskusi 7 Hukum Acara Pidana (4406)

Jenis-jenis putusan hakim dalam hukum Acara Pidana adalah:

a. Putusan bebas (Vrijspraak)

Putusan bebas secara yuridis bila asas pembuktian tidak terpenuhi menurut undang-undang
secara negatif dan tidak memenuhi batas minimum pembuktian. KUHAP pasal 191 ayat 1
sebagai dasar hukum putusan bebas. Putusan bebas ada beberapa jenis menurut Van Bemmelen
yaitu putusan bebas murni (de Zuivere Vrijspraak), putusan bebas tidak murni (De Onzuiver
Vrijspraak), putusan bebas berdasarkan alasan pertimbangan kegunaan, dan putusan bebas
terselebung.

b. Putusan lepas dari segala tuntutan

Putusan ini terjadi bila tindak pidana yang didakwakan terbukti tapi bukan merupakan suatu
kejahatan/pelanggaran dan adanya alasan pemaaf/pembenar sehingga terdakwa tidak dapat
dipidana berdasarkan KUHP. Dasar hukum KUHAP pasal 191 ayat 2.

c. Putusan pemidanaan

Putusan ini dijatuhkan bila unsur kesalahan yang didakwakan kepada terdakwa secara sah dan
meyakinkan dimuat dalam KUHAP pasal 184 ayat 1 KUHAP.

Putusan yang sudah berkekuatan hukum tetap pada tingkat pertama, sudah diterima oleh
terdakwa dan terdakwa sudah menjalani hukuman sebagai narapidana dalam LP dapat diajukan
upaya hukum banding, kasasi dan peninjauan kembali, dimana upaya hukum ini merupakan hak
terdakwa atau penuntut umum untuk tidak menerima putusan pengadilan (KUHAP pasal 1 butir
12).Upaya hukum bisa dibedakan menjadi upaya hukum biasa dan upaya hukum luar biasa.
Upaya hukum biasa bisa berupa banding bila terdakwa/penuntut umum untuk diperiksa ulang
pada pengadilan yang lebih tinggi karena tidak puas dengan putusan pengadilan negeri (KUHAP
pasal 67 jo pasal 233) dan kasasi bila terdakwa/penuntut umum untuk meminta pembatalan
putusan pengadilan negeri. Upaya hukum luar biasa bisa berupa kasasi yang diajukan oleh Jaksa
Agung dan peninjauan kembali yang diajukan oleh terpidana.

Contoh: Kasus Bandar Narkoba Hendra di Denpasar. Bandar narkoba ini awalnya divonis bebas
oleh hakim, lalu jaksa penuntut umum mengajukan banding sehingga Bandar ini dituntut 18
tahun penjara. Upaya hukum tidak berhenti sampai disini. Bandar ini mengajukan dua kali
Peninjauan Kembali dimana peninjauan kembali pertama ditolak dan peninjauan kembali kedua
terdapat pengurangan hukuman 3 tahun sehingga hukuman menjadi 15 tahun penjara.

Sumber: Hukum Acara Pidana modul 8 UT.

Anda mungkin juga menyukai