Anda di halaman 1dari 7

Sains dan Teknologi

BASMI LIMBAH PLASTIK DENGAN MESIN


STASIUN SAMPAH: INDONESIA BERHASIL ATAU
GAGAL?

Nama : Nabila Syarina Futri

Asal Sekolah: SMA NEGERI 8 LUWU UTARA


BASMI LIMBAH PLASTIK DENGAN MESIN STASIUN SAMPAH:
INDONESIA BERHASIL ATAU GAGAL?

Sampah adalah sesuatu yang di anggap sebagai material sisa hasil


produksi baik itu industri maupun rumah tangga. Sampah umumnya bersifat
organik dan anorganik, dimana sampah jenis organik berasal dari bahan-bahan
hayati sedangkan anorganik berasal dari bahan kimia dan bahan hasil tambang.

Sejak tahun 1950, tercatat lebih dari 8 miliar ton sampah plastik di dunia
dan berdasarkan fakta bahwa timbunan sampah di Indonesia secara nasional
mencapai 175-200 ribu ton perhari atau setara 73 juta ton pertahun dan menurut
riset Greeneration, satu orang di Indonesia rata rata menghasilkan 700 kantong
plastik per tahun. Salah satu usaha untuk mengurangi sampah plastik adalah
dengan membawa kantong belanja sendiri dari rumah tetapi upaya ini hanya
diaplikasikan oleh beberapa provinsi/kota-kota di Indonesia.

Saat ini semakin meningkatnya era digital di dunia, hal itu ditandai
dengan adanya kemunculan-kemunculan sistem teknologi yang modern sehingga
membuat populasi kerugian dan populasi keuntungan setiap negara meningkat.
Populasi kerugian ini menimbulkan permasalahan yang bisa saja diakibatkn
karena kurangnya rasa tanggung jawab setiap individu, seperti yang terjadi di
Indonesia dengan permasalahan populasi limbah sampah plastik yang meningkat
pesat, padahal kita mengetahui bahwa sampah plastik merupakan salah satu
dampak penting dari bumi karena sebagian kehidupan dibumi berfokus pada
sampah plastik.

Negara yang kita ketahui dengan julukan "Heaven of Earth" saat ini
sedang dalam masa kritis dimana julukan itu di berikan kepada Indonesia karena
kekayaan alamnya yang melimpah, lantas bagaimana jika kekayaan alam itu
tercemar oleh sampah plastik? Jelas terlihat bahwa Indonesia sebagai negara
kedua penghasil terbanyak yang memproduksi sampah plastik, terutama di
perairan laut. Mengapa populasi sampah plastik di Indonesia semakin meningkat ?
Dikarenakan sistem produksi sampah plastiknya hanya dengan karakteristik
dikumpulkan, diangkut,dan di buang ke tempat pembuangan akhir, walaupun kita
mengetahui sudah banyak pergerakan masyarakat Indonesia dalam mendaur ulang
sampah. Pada kenyataannya sebenarnya saat ini Indonesia kekurangan tenaga
alternatif teknologi yang efisien untuk mampu membangkitkan semangat
masyarakat dalam melakukan tindakan yang memicu rasa ingin dalam diri setiap
orang untuk memperbaiki Indonesia dari sampah plastik.

Permasalahan populasi plastik yang meningkat di Indonesia di akibatkan


oleh beberapa faktor utama yang sangat terlihat jelas di kalangan masyarakat,
faktornya antara lain; 1. Sifat plastik yang sulit terurai,opini ini sebenarnya tidak
sepenuhnya salah dan tidak sepenuhnya benar karena pada dasarnya plastik bisa
terurai dengan cara proses pembakaran,tetapi maksud dari opini yang tidak bisa
terurai itu terjadi pada alam karena organisme alam menganggap plastik adalah
suatu hal yang aneh sehingga sangat sulit beradaptasi pada alam, plastik ini bisa
terurai di alam perkiraan waktu bisa mencapai 20-450 tahun. Apakah kita mampu
menunggu selama itu? Bisa saja dampak itu membuat meningkatnya gas metana
dalam tanah sehingga membuat tanah tak mampu menahan gas yang terus
meningkat karena produksi plastik sudah jelas dari tahun-ketahun akan melonjak
drastis, 2. Merusak keseimbangan ekosistem laut,dampak ini disebabkan oleh
masyarakat yang kurang akan kesadaran dengan selalu membuang sampah ke laut
hal itu bisa saja merusak kehidupan hewan dan tumbuhan di dasar laut,3.
Kurangnya alat alternatif teknologi dan tenaga kerja yang spesifik, faktor ini
sebenarnya adalah kunci utama dalam penurunan volume plastik di Indonesia
tetapi kebanyakan masyarakat Indonesia terpaut hanya sekitar 45% yang memberi
pastisipasi dalam hal ini.

Permasalahan - permasalahan ini mendorong pemikiran generasi muda


untuk penerapan daur ulang yang spesifik dengan cara membuat mesin daur ulang
sederhana, penerapan ini sebenarnya sudah banyak diberlakukan di negara -
negara yang menjadi juara dalam recycle sampah plastik, contohnya negara
Jerman. Dalam penerapan mesin ini bisa digunakan untuk meringankan
pemerintah maupun masyarakat dalam pengolahan sampah plastik, bukan sekedar
bantuan teknologi yang bisa digunakan di dalam tempat khusus saja, seperti
contohnya mesin daur ulang sampah yang hanya di tempatkan pada pabrik
pengolahan sampah sehingga orang yang dapat berpartisipasi dalam proses
mendaur ulang sampah, hanya orang yang dipekerjakan oleh pabrik dengan
keahlian khusus mereka, yang seharusnya pemerintah bisa menciptakan mesin
yang dapat dipergunakan di tempat - tempat umum yang biasa menjadi sumber
penghasil sampah. Maka dari itu pemikiran generasi muda sangat di perlukan saat
ini sehingga para generasi muda menuangkan hasil pemikiran mereka dengan
membuat mesin sederhana ini.

Mesin ini menggunakan sistem pengolahan secara langsung dengan cara


menyetor sampah yang kita kumpulkan atau bisa juga sampah botol serta bungkus
kemasan makanan yang berbahan plastik di sekitaran kita seperti botol minuman
dan makanan ringan dengan cara memasukkan secara langsung sampah tersebut
ke dalam mesin yang ada di sekitar kita dan alat penerima sampah plastik di mesin
tersebut akan mendeteksi jenis plastik dengan menggunakan sinyal yang
diaktifkan di dalam mesin tersebut berupa sensor hiperspektral yang berguna
untuk menemukan objek, mengindentifikasi bahan/jenis plastik, sensor ini
menggunakan sebagian besar spektrum elektromagnetik setelah itu ditempatkan
secara terpisah sesuai dengan jenisnya (alat penerima sampah plastik di mesin ini
menyerupai lobang dengan ukuran sedang).

Mesin ini juga memiliki sensor proximity yang berguna untuk menangkap
keadaan sekitarnya dari jarak lumayan jauh seperti ketika terdapat orang
membuang sampah ke sembarang arah maka dengan bantuan sensor infrared
berbasis arduino,secara otomatis mesin tersebut akan berbunyi "titt" dua kali,
dengan suara yang lumayan keras.

Mesin ini juga tidak menerima segala jenis sampah hanya limbah plastik,
jadi jika terdapat material sampah yang menurut mesin tersebut aneh maka mesin
akan mengeluarkan suara dengan bantuan sensor ultrasonik dan memberikan
tanda petunjuk berupa tanda lampu silang berwarna merah dengan pertanda
bahwa informasi larangan dan mesin ini juga akan diberikan petunjuk untuk cara
penggunaannya agar para pengguna tidak terkendala, serta di mesin terdapat
keterangan sampah jenis apa saja yang dilarang untuk diolah dengan mesin
tersebut. Mesin ini bisa menerima 700 limbah plastik dengan segala jenisnya dan
limbah plastik yang ada pada mesin akan dibawa ke pabrik pengolahan besar
untuk di proses dan mesin ini berguna bagi pabrik-pabrik besar karena bersifat
meringankan proses daur ulang sampah serta mesin ini bias ditempatkan pada
sekitaran pasar/tokoh, taman hiburan, sekolah, rumah sakit, dan sebagainya.

Kelebihan pada mesin ini adalah mampu menerima apa saja jenis plastik
tanpa terkecuali berbeda dengan sistem yang berada di Jerman. Di Jerman itu
menggunakan sistem label jadi mesinnya hanya bisa menerima botol plastik yang
berlabel khusus yang telah ditentukan di negara tersebut. Kelebihan lainnya yaitu
mesin ini bisa bekerja 1-10 jam jika ditempatkan pada tempat yang memang bisa
beroperasi dari pagi hingga malam serta mesin ini akan identik dengan daya
tariknya sendiri, sebenarnya kelebihan utama yaitu mesin ini akan menjadi salah
satu sumber penurunan sampah selain proses daur ulang yang banyak di lakukan
oleh masyarakat. Bisa saja dapat di ketahui seiring berkembangnya zaman
mungkin terdapat teknologi yang hampir sama dengan mesin ini tetapi dengan
sistem pengolahan yang lebih maju.

Jadi mengapa sistem mesin ini berbeda dengan sistem penerapan mesin di
negara-negara lain disebabkan kembali ke point utama kita yaitu mengurangi
volume plastik, sedangkan sistem di negara lain hanya mengurangi sampah plastik
botol, bagaimana dengan sampah plastik kemasan makanan? Jadi dengan
demikian mesin ini pada dasarnya bersifat khusus dalam menerapkan sistem
pembasmi sampah di era perkembangan Indonesia baik pada sampah plastik botol
ataupun sampah plastik kemasan tanpa terkecuali.

Pengolahan sampah yang di lakukan oleh masyarakat Indonesia hanya


bisa mencapai 9% dengan recycle sampah plastik, dimana saat ini banyak negara
negara yang berhasil melawan arus sampah yang terus meningkat, namun hal
tersebut dapat menjadi salah satu alat pendukung bagi kita dalam melawan arus
sampah yang juga melonjak drastis, mungkin dengan adanya mesin pembasmi
plastik dengan metode stasiun sampah ini ini bisa menjadi teknologi yang berguna
bagi masyarakat umum dengan sistemnya yang sederhana dan masyarakat dapat
secara langsung ikut serta dalam upaya-upaya mengurangi plastik di Indonesia
kapanpun dan dimanapun. Serta mesin ini bisa menjadi teknologi utama jika
masyarakat Indonesia punya kesadaran dan bertanggung jawab dalam melakukan
sistem pengolahan mesin ini di masa yang akan datang.

Teknologi sederhana: Dengan adanya mesin ini memiliki data tarik sendiri
yang bisa saja masyarakat dari berbagai kalangan usia berpartisipasi dalam
penerapan mesin tersebut dikarenakan metodenya yang bersifat umum untuk
semua.
BIODATA PENULIS ESSAY

Nama : NABILA SYARINA FUTRI

NISN : 0059362172

NIS : 1621.4208

Tempat/Tanggal Lahir : Bontang, 11 November 2005

Sekolah Asal : SMA NEGERI 8 LUWU UTARA

No HP : 085340680670 (wa), 082197441538 (Hp)

Anda mungkin juga menyukai