Sejak tahun 1950, tercatat lebih dari 8 miliar ton sampah plastik di dunia
dan berdasarkan fakta bahwa timbunan sampah di Indonesia secara nasional
mencapai 175-200 ribu ton perhari atau setara 73 juta ton pertahun dan menurut
riset Greeneration, satu orang di Indonesia rata rata menghasilkan 700 kantong
plastik per tahun. Salah satu usaha untuk mengurangi sampah plastik adalah
dengan membawa kantong belanja sendiri dari rumah tetapi upaya ini hanya
diaplikasikan oleh beberapa provinsi/kota-kota di Indonesia.
Saat ini semakin meningkatnya era digital di dunia, hal itu ditandai
dengan adanya kemunculan-kemunculan sistem teknologi yang modern sehingga
membuat populasi kerugian dan populasi keuntungan setiap negara meningkat.
Populasi kerugian ini menimbulkan permasalahan yang bisa saja diakibatkn
karena kurangnya rasa tanggung jawab setiap individu, seperti yang terjadi di
Indonesia dengan permasalahan populasi limbah sampah plastik yang meningkat
pesat, padahal kita mengetahui bahwa sampah plastik merupakan salah satu
dampak penting dari bumi karena sebagian kehidupan dibumi berfokus pada
sampah plastik.
Negara yang kita ketahui dengan julukan "Heaven of Earth" saat ini
sedang dalam masa kritis dimana julukan itu di berikan kepada Indonesia karena
kekayaan alamnya yang melimpah, lantas bagaimana jika kekayaan alam itu
tercemar oleh sampah plastik? Jelas terlihat bahwa Indonesia sebagai negara
kedua penghasil terbanyak yang memproduksi sampah plastik, terutama di
perairan laut. Mengapa populasi sampah plastik di Indonesia semakin meningkat ?
Dikarenakan sistem produksi sampah plastiknya hanya dengan karakteristik
dikumpulkan, diangkut,dan di buang ke tempat pembuangan akhir, walaupun kita
mengetahui sudah banyak pergerakan masyarakat Indonesia dalam mendaur ulang
sampah. Pada kenyataannya sebenarnya saat ini Indonesia kekurangan tenaga
alternatif teknologi yang efisien untuk mampu membangkitkan semangat
masyarakat dalam melakukan tindakan yang memicu rasa ingin dalam diri setiap
orang untuk memperbaiki Indonesia dari sampah plastik.
Mesin ini juga memiliki sensor proximity yang berguna untuk menangkap
keadaan sekitarnya dari jarak lumayan jauh seperti ketika terdapat orang
membuang sampah ke sembarang arah maka dengan bantuan sensor infrared
berbasis arduino,secara otomatis mesin tersebut akan berbunyi "titt" dua kali,
dengan suara yang lumayan keras.
Mesin ini juga tidak menerima segala jenis sampah hanya limbah plastik,
jadi jika terdapat material sampah yang menurut mesin tersebut aneh maka mesin
akan mengeluarkan suara dengan bantuan sensor ultrasonik dan memberikan
tanda petunjuk berupa tanda lampu silang berwarna merah dengan pertanda
bahwa informasi larangan dan mesin ini juga akan diberikan petunjuk untuk cara
penggunaannya agar para pengguna tidak terkendala, serta di mesin terdapat
keterangan sampah jenis apa saja yang dilarang untuk diolah dengan mesin
tersebut. Mesin ini bisa menerima 700 limbah plastik dengan segala jenisnya dan
limbah plastik yang ada pada mesin akan dibawa ke pabrik pengolahan besar
untuk di proses dan mesin ini berguna bagi pabrik-pabrik besar karena bersifat
meringankan proses daur ulang sampah serta mesin ini bias ditempatkan pada
sekitaran pasar/tokoh, taman hiburan, sekolah, rumah sakit, dan sebagainya.
Kelebihan pada mesin ini adalah mampu menerima apa saja jenis plastik
tanpa terkecuali berbeda dengan sistem yang berada di Jerman. Di Jerman itu
menggunakan sistem label jadi mesinnya hanya bisa menerima botol plastik yang
berlabel khusus yang telah ditentukan di negara tersebut. Kelebihan lainnya yaitu
mesin ini bisa bekerja 1-10 jam jika ditempatkan pada tempat yang memang bisa
beroperasi dari pagi hingga malam serta mesin ini akan identik dengan daya
tariknya sendiri, sebenarnya kelebihan utama yaitu mesin ini akan menjadi salah
satu sumber penurunan sampah selain proses daur ulang yang banyak di lakukan
oleh masyarakat. Bisa saja dapat di ketahui seiring berkembangnya zaman
mungkin terdapat teknologi yang hampir sama dengan mesin ini tetapi dengan
sistem pengolahan yang lebih maju.
Jadi mengapa sistem mesin ini berbeda dengan sistem penerapan mesin di
negara-negara lain disebabkan kembali ke point utama kita yaitu mengurangi
volume plastik, sedangkan sistem di negara lain hanya mengurangi sampah plastik
botol, bagaimana dengan sampah plastik kemasan makanan? Jadi dengan
demikian mesin ini pada dasarnya bersifat khusus dalam menerapkan sistem
pembasmi sampah di era perkembangan Indonesia baik pada sampah plastik botol
ataupun sampah plastik kemasan tanpa terkecuali.
Teknologi sederhana: Dengan adanya mesin ini memiliki data tarik sendiri
yang bisa saja masyarakat dari berbagai kalangan usia berpartisipasi dalam
penerapan mesin tersebut dikarenakan metodenya yang bersifat umum untuk
semua.
BIODATA PENULIS ESSAY
NISN : 0059362172
NIS : 1621.4208