Anda di halaman 1dari 13

KARYA TULIS ILMIAH

PEKAN AKUNTANSI RAYA 2021

SMART MACHINE : PENGELOLAAN SAMPAH PLASTIK MELALUI


MEPUSA (MESIN PENGUMPUL SAMPAH) DENGAN TEKNOLOGI
MESIN PINTAR PENGURANG SAMPAH PLASTIK SEBAGAI UPAYA
ZERO WASTE

Sub Tema :
Industri Kreatif

Disusun oleh :
Amalia Nursifa Anwari/2104768/2021
Banowati Zahrah Tri Puspita/2102563/2021
Dea Ananda Aprilia/2102776/2021
Feby
Indri Putri Wirahyani/2108161/2021
Lisani Rahmawati Choironi/2100603/2021
Muna Nur Apriliani/2100754/2021
Nida Hafidzah/2109723/2021

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


KOTA BANDUNG
2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim,
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga kita semua dapat menyelesaikanKarya Tulis Ilmiah (KTI).
Shalawat serta salam kita curahkan kepada Nabi junjungan kita yaitu Nabi
Muhammad SAW. Yang kita nanti-nantikan syafaatnya di akhirat nanti
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT. Atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan Karya Tulis Ilmiah sebagai salah satu
tugas dari kegiatan PENADIKSI dengan judul “ Smart Machine : Pengelolaan
Sampah Plastik Melalui MEPUSA (Mesin Pengumpul Sampah) Dengan
Teknologi Mesin Pintar Pengurang Sampah Plastik Sebagai Upaya Zero Waste”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada para panitia PENADIKSI yang
telah memberikan tugas sehingga pembahasan ini dapat bermanfaat serta
menambah pengetahuan khususnya untuk penulis. Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada teman-teman yang telah berkontribusi dalam pembuatan
Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini masih
jauh dari kata sempurna dan didalamnya masih terdapat banyak kekurangan.
Untuk itu, penulis mengharapkan agar pembaca tidak sungkan memberi masukan
berupa kritik dan saran yang membangun agar penulis dapat membuat makalah
yang jauh lebih baik untuk kedepannya.
Demikian yang dapat penulis haturkan. Semoga Karya Tulis Ilmiah (KTI)
ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan juga para pembaca.

Bandung, 19 September 2021

Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK
Banyaknya sampah plastik yang berserakan diakibatkan karena masyarakat yang
kurang perhatian terhadap masalah lingkungan, menjadi salah satu masalah besar
di Negara kita. Tak hanya itu, dikarenakan sampah plastic merupakan sampah
yang sulit terurai membuat benda ini sangat mencemari lingkungan bila tidak
diolah dan di daur ulang dengan benar. Maka dari itu kami membuat sebuah
terobosan alat mesin pengumpul sampah dimana masyarakat bias menukarkan
sampah botol plastic dan kaleng bekas minuman dengan sejumlah poin yang bias
ditukarkan dengan kebutuhan sehari – hari di tempat penukaran yang sudah
disediakan. Dengan adanya alat yang kami namakan “Mepusa” (Mesin Pengumpul
Sampah) diharapkan masyarakat bias lebih sadar akan lingkungan dan lebih
bersemangat untuk membersihkan lingkungan.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sampah plastik merupakan barang bekass atau barang tidak terpakai yang
materialnya diproduksi dari bahan kimia tak terbarukan. Sebagian besar sampah
plastik digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Di era industri 4.0, permasalahan mengenai sampah plastik sudah tidak


dapat dipungkiri lagi. Banyaknya sampah plastik yang tidak dapat diuraikan
menjadi permasalahan di berbagai kota di Indonesia. Kurangnya kesadaran
masyarakat tidak membuat permasalahan ini selesai.

Di masa pandemi, masyarakat kesulitan untuk mendapat pemasukan. Oleh


sebab itu, di era industri 4.0 terutama di masa pandemi diperlukan adanya suatu
gagasan baru yang dapat menyelesaikan persoalan tentang sampah plastik dan
mencoba untuk menggerakan kesadaran masyarakat mengenai sampah plastik
yang dapat dikelola melalui sebuah mesin praktis yang dapat membantu
perekonomian setiap masyarakat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa dampak positif dan negatif adanya sampah plastik?
2. Bagaimana cara mengatasi sampah plastik?
3. Bagaimana sistem pengelolaan mesin sampah “MEPUSA”?

C. Tujuan
1. Menjelaskan dampak positif dan negatif sampah plastik
2. Menjelaskan cara mengatasi sampah plastik
3. Menguraikan sistem pengelolaan mesin sampah “MEPUSA”
D. Manfaat
1. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap sampah plastik
2. Menambah pemasukan bagi masyarakat
3. Terkelolanya sampah plastik yang ada di sekitar masyarakat
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Sampah

Sampah merupakan sisa dari material yang tidak diinginkan atau sudah
tidak digunakan lagi setelah berakhirnya suatu proses penggunaan material
tersebut, tetapi untuk beberapa material masih dapat di daur ulang menjadi barang
yang bernilai. Berdasarkan sifatnya, sampah terbagi menjadi tiga jenis yaitu
sampah anorganik, sampah organik dan sampah beracun. Sampah anorganik atau
sampah yang tidak terurai (undegradable) adalah sampah yang tidak mudah
membusuk, contohnya seperti kertas, plastik, kaleng, kayu, dan sebagainya.
Sampah organik atau dapat terurai (degradable) adalah sampah yang mudah
membusuk, contohnya seperti sisa makanan, sisa kulit buah, daun kering, dan
sebagainya. Sampah beracun adalah sampah limbah dari bahan-bahan berbahaya
dan beracun, contohnya seperti limbah rumah sakit, limbah pabrik dan
sebagainya.

Menurut Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) pada


tahun 2020, ada sekitar 34,6 juta ton timbulan sampah per tahun di Indonesia,
yang terdiri dari sekitar 39.9% sampah sisa makanan, 17.1% sampah plastik,
13.8% sampah kayu/ranting/daun, 12.2% sampah kerta/karton dan 17% sampah
lainnya. Dengan mengetehui presentase sampah di Indonesia ini, kita tahu bahwa
sampah plastik menjadi salah satu sampah yang masih harus kita tangani.

B. Plastik

Plastik merupakan polimer atau jenis makromolekul yang dibentuk dengan


proses polimerisasi. Polimerisasi adalah proses penggabungan beberapa molekul
atau membentuk banyak unit molekul berulang biasanya disebut monomer
melalui proses kimia menjadi molekul besar. Plastik biasanya terdiri dari polimer
karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen dan chlorine.

Menurut Nasiri (2004) Secara umum plastik mempunyai sifat yaitu


densitas yang rendah; isolasi terhadap listrik; mempunyai kekuatan mekanik yang
bervariasi; ketahanan terhadap suhu terbatas; ketahanan terhadap bahan kimia
bervariasi. Plastik mudah terbakar, sehingga mengakibatkan ancaman terjadinya
kebakaran punsemakin meningkat. Asap hasil pembakaran bahan plastik sangat
berbahaya karena mengandung gasgas beracun seperti hidrogen sianida (HCN)
dan karbon monoksida (CO). Hidrogen sianida berasal dari polimer berbahan
dasar akrilonitril, sedangkan karbon monoksida sebagai hasil pembakaran tidak
sempurna. Hal inilah yang menyebabkan sampah plastik sebagai salah satu
penyebab pencemaran udara dan mengakibatkan efek jangka panjang berupa
pemanasan secara global pada atmosfer bumi (Purwaningrum, 2016).

C. Jenis – Jenis Plastik

Plastik merupakan bahan baku yang paling sering digunakan, seperti


contohnya untuk wadah makanan, tempat minuman, wadah barang, dan
sebagainya. Namun, plastik memiliki jenis yang berbeda – beda, ada yang dapat di
daur ulang, sulit di daur ulang, dan tidak dapat di daur ulang.

Menurut Tchobanoglous, Theisen, dan Vigil, (1993) jenis – jenis plastik


dibagi menjadi tujuh macam, yaitu:

1. PET (Polyethylene Terephthalate)


Jenis plastik PET biasanya di daur ulang sebagai serat polister dalam
industri bantal, bed cover, dan botol minuman (air mineral, jus, soft drink,
minuman olahraga) tetapi tidak untuk air hangat atau panas.
2. HDPE (High Density Polyethylene)
Penggunaan HDPE tergantung dari produk yang dihasilkan. Salah satunya
adalah botol susu yang terbuat dari HDPE dengan titik leleh yang rendah.
Hasil dari daur ukangnya digunakan sebagai kemasan produk non-pangan
seperti shampoo, kondisioner, pipa ember, dan lainnya.
3. PVC (Polyvinyl Chloride)
PVC digunakan untuk pembungkus makanan, peralatan elektronik, dan
pembungkus kabel serta pipa. Bahan ini paling sulit untuk di daur ulang
dan biasanya daur ulang bahan ini hanya dapat digunakan untuk pipa, pot
bunga, mainan anak – anak, dan konstruksi bangunan.
4. LDPE (Low Density Polyethylene)
LDPE bisa dipakai untuk tempat makanan dan botol – botol yang lembek
(madu, mustard), trash bag, pertanian, dan konstruksi bangunan. LDPE
dapat di daur ulang dan baik untuk barang – barang yang memerlukan
fleksibilitastetapi kuat.
5. PP (Polypropylene)
PP memiliki daya tahan yang baik terhadap barang kimia, kuat, dan
memiliki titik leleh yang tinggi sehingga cocok untuk produk yang
berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan
makanan, botol minum, tempat obat, dan botol minuman untuk bayi.
Bahan ini biasanya di daur ulang menjadi casing baterai, sapu, sikat, dan
sebagainya.
6. PS (Polystyrene)
PS bisa dipakai sebagai bahan tempat makan sterofoam, tempat minuman
sekali pakai, tempat CD, karton tempat telor, dan lainnya. Pemakaian
bahan ini sangat dihindari untuk mengemas makanan karena bahan styrine
dapat masuk ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan.
7. Other (PC atau Polycarbonate dan plastik multilayer)
Plastik ini terbuat dari bahan yang tidak termasuk enam golongan yang
lainnya, atau terbuat dari lebih dari satu jenis resin dan digunakan dalam
kombinasi bermacam – macam lapisan. Bahan ini tidak menguntungkan
dari segi ekonomi karena tidak ada pasar yang may menerima produk jenis
ini. Namun, untuk membuat prosessor menggunakan campuran antara
bahan polytilen dan polypropylen. (Mega Dharini dan Yulinah
Trihadiningrum, 2010).

D. Dampak Sampah Plastik Bagi Lingkungan

Penggunaan plastik saat ini dirasa semakin meningkat, hal itu disebabkan
karena plastik lebih praktis, mudah didapat, tahan lama, tahan air, dan murah
harganya. Peningkatan ini juga membuat kita semakin dimanjakan dengan
kepraktisan dan kenyamanan dalam penggunaan plastik.

Plastik jenis PVC kebanyakan menggunakan suatu bahan pelembut agar


tidak bersifat kaku dan rapuh. Bahan pelembut tersebut contohnya seperti
epoxilized soybean oil (ESBO), di (2-ethylhexyl) adipate (DEHA) dan bifenil
poliklorin (PCB), acetyl trubutyl citrate (ATBC) dan di(2-ethylhexyl)phthalate
(DEHP). Penggunaan bahan pelembuat ini dapat menimbulkan masalah
kesehatan, contohnya penggunaan bahan pelembut PCB dapat menimbulkan
kematian pada jaringan dan kanker pada manusia. Lalu adapun pelembut DEHA
dapat merusak sistem peranakan dan menghasilkan janin yan cacat pada hewan.

Plastik juga memiliki tekstur yang kuat sehingga sulit untuk terurai oleh
mikroorganisme tanah. Maka dari itu, seringkali ditemukan penghancuran
sampah plastik dengan cara dibakar, namun cara ini dapat menimbulkan polusi
udara yang tidak sehat bagi manusia. Penggunaan plastik juga dapat
mengontaminasi makanan dengan zat warna yang terdapat di dalam plastik
tersebut.

Dampak lainnya dari sampah plastik yaitu pembuangan limbah sampah


plastik. Plastik membutuhkan waktu yang cukup lama untuk terurai sempurna,
hal ini juga menyebabkan terjadinya pencemaran pada tanah dan air di dalam
tanah. Selain itu, sampah plastik juga mengemisikan (memancarkan) gas rumah
kaca ke atmosfer, sehingga terjadinya pemanasan global. Sampah plastik ini
sudah menjadi musuh serius bagi kelestarian lingkungan hidup, sehingga
diperlukan kesadaran masyarakat untuk mengurangi pemakaian sampah plastik
(Nurhenu Karuniastuti, 2013).
BAB IV

HASIL PEMBAHASAN

A. Dampak positif dan negatif adanya sampah plastik


Sampah plastik memiliki dampak negatif seperti mengurangi
kesuburan tanah, menyumbat saluran drainase, selokan dan sungai
sehingga dapat menyebabkan banjir. Selain itu dampak negatif dari
sampah plastik juga terdapat pada zat-zat yang terkandung dalam plastik
itu sendiri yang tentunya berbahaya bagi Kesehatan manusia.
Berdasarkan hasil penelitian Pamungkas Febrina, 2014
menyatakan bahwa komposisi jenis plastik adalah jenis Polypropylene
sebanyak 30,19% yang sering digunakan sebagai kemasan makanan,
minuman, plastik makanan, dan kantong belanja.
Dampak negatif lain dari sampah yaitu, mengancam kelestarian
satwa liar. Dilansir dari Biological Sciences, lebih dari 260 species, yang
diantaranya inverbrata, kura-kura, ikan, hewan laut, dan mamalia yang
berada di lingkunagn yang telah tercemar oleh sampah plastik mereka
mengalami gangguan makan dan pergerakan. Selain itu plastik juga
mengancam reproduksi, luka pada kulit, hingga kematian bagi mereka.
Tidak hanya memiliki dampak negatif yang cukup banyak, sampah
plastik juga memiliki dampak positif jika kita mengolahnya dengan benar.
Contohnya, kita dapat mendaur ulang sampah plastik tersebut menjadi
berbagai kerajinan yang bahkan bisa akita jual untuk menambah sumber
penghasilan. Dan sekarang dengan adanya mesin “MEPUSA” masyarakat
dapat memanfaatkan sampah plastik yang mereka miliki untuk mendapat
tabungan dari sampah yang mereka buang, selain itu, sampah yang telah
terkumpul akan diolah dengan baik oleh pihak kami.
B. Cara mengatasi sampah plastik
Cara mengatasi sampah yang sudah kita kenal adalah 3R yaitu,
Reduce, Reuse, dan Rycycle. Untuk lebih jelasnya, Reduce berarti kurangi
contohnya kita harus berusaha mengurangi pemakaian plastic sekali pakai
seperti cup minuman sekali pakai bisa kita ganti dengan botol minum yang
bisa kita pakai berkali-kali, lalu pengurangan plastic belanja dengan
menggantinya dengan totebag atau tas yang kita bawa sendiri dari rumah
sehingga sampah plastik pun otomatis akan berkurang juga. Selanjutnya
Reuse yang berarti gunakan kembali, seperti contohnya sedotan, kita dapat
mengganti sedotan sekali pakai dengan sedotan stainless yang dapat
dipakai kembali. Dan yang terkahir Recycle atau daur ulang. Selain itu,
dengan berdirinya “MEPUSA” sampah yang kami terima dari masyarakat
akan kami olah sebaik mungkin sehingga diharapkan dampak negatif dari
sampah plastik akan berkurang karena diolah dengan baik.
C. Sistem pengelolaan mesin sampah “MEPUSA”
“MEPUSA” memiliki sistem pengolahan sampahnya sendiri, berikut
sistem pengolahannya :
1. Pertama, kalian pisahkan terlebih dahulu sampah yang akan kalian
setorkan ke “MEPUSA”. Adapun sampah yang dapat disetorkan ke
“MEPUSA” ialah sampah yang berupa botol plastic, kaleng ataupun
botol kaca.
2. Jika sudah, setorkan sampah yang telah kalian kumpulkan ke stan
“MEPUSA” atau kalian juga bisa mengunjungi Supermarket terdekat
yang telah bekerjasama dengan “MEPUSA”.
3. Botol plastik yang telah kalian setorkan akan dihitung otomatis oleh
mesin “MEPUSA”.
4. Setelah itu data sampah yang telah kalian setorkan akan otomatis
masuk ke dalam system kami.
5. Kalian akan diberi buku tabungan yang nantinya akan kami beri cap
sebagai tanda kalian telah menyetor sampah kepada kami.
6. Selanjutnya kami akan memberikan reward sesuai dengan jumlah botol
yang kalian setorkan.
7. Reward dapat kalian ambil di stan “MEPUSA”.

Anda mungkin juga menyukai