Anda di halaman 1dari 3

1. Apa saja penyebab pasien turun kesadaran?

Hipoglikemia merupakan penyebab langsung yang sering terjadi pada penurunan kesadaran, karena
glukosa berfungsi sebagai substrat untuk metabolisme energi otak, pemberian glukosa melalui jalur
intravena dapat segera menunjukkan perbaikan.

 Konsumsi alkohol.
 Menggunakan NAPZA.
 Paparan racun, seperti logam berat atau gas beracun.
 Kekurangan oksigen ke otak, misalnya akibat anemia atau syok.
 Kelelahan berat atau kurang tidur.
 Gula darah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.
 Tekanan darah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.
 Suhu tubuh yang terlalu rendah.
 Suhu lingkungan yang terlalu panas.
 Cedera atau kecelakaan.

 Penyebab Turunnya Tingkat Kesadaran Seseorang


 Otak merupakan organ utama yang bertugas menjaga kesadaran. Agar bekerja
dengan baik, otak membutuhkan asupan oksigen dan glukosa yang cukup.
Minuman seperti kopi, cokelat, teh, dan minuman energi yang mengandung
kafein, memiliki efek stimulan pada otak, yang dapat membuat seseorang lebih
terjaga. Sebaliknya, alkohol, dan obat-obatan tertentu, seperti obat penenang,
obat penghilang rasa sakit, obat epilepsi, atau obat stroke, dapat memberikan
efek mengantuk dan mengurangi tingkat kesadaran.
 Kondisi tertentu seperti demensia (pikun), cedera kepala berat, syok, penyakit
jantung, penyakit hati, gagal ginjal, hipoglikemia, dan stroke juga bisa merusak
sel-sel otak sehingga memengaruhi kesadaran seseorang. Penurunan tingkat
kesadaran terparah adalah ketika seseorang dalam kondisi koma.

2. Interpretasi dan px : Untuk mengetahuinya skala GCS, tim medis akan


melakukan pengecekan sebagai berikut:
Mata
Nilai GCS yang dievaluasi melalui pemeriksaan mata:
- Jika tim medis meminta membuka mata dan merangsang seseorang dengan nyeri tapi
mata orang tersebut tidak bereaksi dan tetap terpejam, maka poin GCS yang didapat
yaitu 1.
- Jika mata terbuka akibat rangsang nyeri saja, poin GCS yang didapat yaitu 2.
- Jika mata seseorang terbuka hanya dengan mendengar suara atau dapat mengikuti
perintah untuk membuka mata, poin GCS yang didapat yaitu 3.
- Jika mata terbuka secara spontan tanpa perintah atau sentuhan, maka poin yang
didapat yaitu 4.
Suara
Nilai GCS yang dievaluasi dalam pemeriksaan respons suara:
- Jika seseorang tidak mengeluarkan suara sedikitpun, meski sudah dipanggil atau
dirangsang nyeri, maka orang tersebut mendapat poin 1.
- Jika suara yang keluar seperti rintihan tanpa kata-kata, poin yang didapat yaitu 2.
- Seseorang dapat berkomunikasi tapi tidak jelas atau hanya mengeluarkan kata-kata
tapi bukan kalimat yang jelas, poin GCS yang didapat yaitu 3.
- Jika seseorang dapat menjawab pertanyaan dari tim medis tapi pasien seperti
kebingungan atau percakapan tidak lancar, maka poin yang didapat adalah 4.
- Seseorang dapat menjawab semua pertanyaan yang diajukan dengan benar dan
sadar penuh terhadap orientasi lokasi, lawan bicara, tempat, dan waktu, maka poin
yang didapat yaitu 5.
Gerakan
Nilai GCS yang dievaluasi dalam pemeriksaan respons gerakan:
- Tidak ada respons gerakan tubuh walau sudah diperintahkan atau diberi rangsangan
nyeri, poin GCS yang didapat yaitu 1.
- Seseorang hanya dapat mengepalkan jari tangan dan kaki, atau menekuk kaki dan
tangan saat diberi rangsangan nyeri, poin yang didapatkan adalah 2.
- Seseorang hanya menekuk lengan dan memutar bahu saat diberi rangsangan nyeri,
poin GCS yang didapat yaitu 3.
- Seseorang dapat menggerakkan tubuh menjauhi sumber nyeri ketika dirangsang
nyeri, poin GCS yang diperoleh yaitu 4. Contohnya, seseorang dapat menjauhkan
tangan ketika dicubit.
- Bagian tubuh yang tersakiti dapat bergerak dan orang yang diperiksa dapat
menunjukkan lokasi nyeri, poin GCS yang didapat yaitu 5. Contohnya ketika tangan
diberi rangsangan nyeri, tangan akan mengangkat.
- Seseorang dapat melakukan gerakan ketika diperintahkan, poin GCS yang didapatkan
yaitu 6.

3.

4. Mekanismel cgs
5. Tingkat kesadaran
Tingkat Penurunan Kesadaran
Berdasarkan tingkatannya, penurunan kesadaran dapat dibagi menjadi:

 Kebingungan (confusion). Kebingungan merupakan penurunan kesadaran yang


ditandai dengan sulitnya penderita untuk berpikir jernih dan membuat keputusan
terhadap sesuatu. Kebingungan biasanya ditandai dengan pembicaraan yang tidak jelas
dan sering berhenti ketika berbicara.
 Disorientasi. Disorientasi terjadi akibat penurunan kesadaran seseorang yang ditandai
dengan ketidakmampuan orang tersebut untuk merespons terhadap lingkungan sekitar.
Seseorang yang mengalami disorientasi tidak bisa mengenali keadaan sekitar, seperti
orang, benda, waktu, dan tempat orang tersebut berada. Orang yang mengalami
disorientasi juga dapat mengalami kehilangan ingatan jangka pendek.
 Delirium. Delirium atau meracau merupakan kondisi penurunan kesadaran seseorang,
yang diikuti oleh gangguan kondisi kejiwaan orang tersebut. Kondisi ini dapat
menyebabkan seseorang sulit berpikir, mengingat, tidur, dan memperhatikan kondisi
sekitar. Delirium dapat dibagi menjadi dua, yaitu hiperaktif dan hipoaktif. Delirium
hiperaktif ditandai dengan sulitnya penderita untuk diajak berinteraksi, namun sangat
aktif. Sedangkan delirium hipoaktif, ditandai dengan frekuensi tidur yang bertambah
banyak dan bertambah lama, sulit melaksanakan aktivitas harian, dan sering terlambat
makan.
 Lethargy. Lethargy merupakan tingkatan penurunan kesadaran lebih lanjut yang
ditandai dengan kelelahan, lesu, dan kesulitan untuk beraktivitas. Selain memengaruhi
emosi seseorang, lethargy juga dapat menurunkan kemampuan berpikir.
 Stupor. Stupor merupakan kondisi penurunan kesadaran yang mengakibatkan
seseorang tidak dapat merespons, misalnya terhadap percakapan. Seseorang yang
mengalami stupor dapat dianggap sudah tidak sadar, namun masih dapat memberikan
respons dengan rangsangan nyeri, misalnya
 Koma. Koma merupakan kondisi ketika seseorang mengalami hilang kesadaran dan
tidak dapat memberikan respon terhadap rangsangan apapun, termasuk nyeri. Orang
yang koma, secara medis masih hidup. Namun tidak dapat bergerak sendiri, tidak dapat
berpikir, dan tidak dapat merespons kondisi lingkungan. Koma merupakan keadaan
darurat dan harus mendapatkan penanganan medis dengan segera.

6. Knpa menggigil  turun kesadarann?

Anda mungkin juga menyukai