Anda di halaman 1dari 2

Tugas Kasus PPN

Daniel Marvel Sugianto / 3103020061

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Pajak kembali memenangkan kasus pidana


perpajakan saat melawan wajib pajak nakal. Kali ini, DJP berhasil memenjarakan tersangka
dalam kasus kecurangan pembayaran pajak pertambahan nilai (PPN) dengan menggunakan
faktur pajak tidak sah.
Dalam pengadilan yang dilakukan secara online pada Rabu (5/8), Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan menjatuhkan vonis kepada terdakwa RW, Direktur Operasional PT DC
atas perkara tindak pidana di bidang perpajakan dan tindak pidana pencucian uang.
Vonis yang dijatuhkan yakni 5 tahun 6 bulan penjara dan denda Rp 20,5 miliar, yaitu dua kali
jumlah kerugian negara, subsider 6 bulan kurungan kepada terdakwa.
Perbuatan pidana perpajakan dilakukan terdakwa terjadi di kurun waktu 2010 sampai dengan
2012 dengan cara menggunakan faktur pajak tidak sah untuk mengecilkan jumlah pajak
pertambahan nilai terutang yang harus disetorkan ke kas negara dan dilaporkan ke kantor
pelayanan pajak.

- Analisis

Peraturan yang dilanggar : Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-19/PJ/2017


tentang Perlakuan Terhadap Penerbitan dan/Atau Penggunaan Faktur Pajak Tidak Sah oleh
Wajib Pajak.
Dengan hukuman pidana penjara paling singkat 2 tahun dan paling lama 6 tahun. Selain itu,
wajib pajak juga dikenakan denda paling sedikit dua kali dan paling banyak enam kali jumlah
pajak dalam faktur pajak.
Mengapa kasus ini bisa terjadi : Terjadinya kasus oknum wajib pajak yang nakal dalam
melaksanakan kewajiban pajaknya disebabkan karena adanya celah sistem informasi internal
badan pengurus pajak, serta kurangnya pengawasan eksternal yang mengakibatkan kondisi ini
dimanfaatkan para wajib pajak yang curang untuk bertindak nakal, salah satunya seperti
pembayaran pajak pertambahan nilai (PPN) dengan menggunakan faktur pajak tidak sah.
Solusi : DJP harus terus meningkatkan pengawasan baik melalui peningkatan sistem informasi
internal, pengawasan eksternal, serta berkoordinasi dengan berbagai pihak guna mencegah
kejahatan kejahatan perpajakan.

Anda mungkin juga menyukai