Anda di halaman 1dari 6

Kerangka Acuan Kerja

Kick-Off Meeting & Focus Group Discussion

PEMETAAN LANSKAP SOSIAL


KENDARAAN BERMOTOR
LISTRIK BERBASIS BATERAI
(KBLBB)

Bali, 09 Februari 2021


A. LATAR BELAKANG
Pemerintah Bali berkomitmen dalam pembangunan berkelanjutan dengan memulai wacana transisi
ke kendaraan bermotor listrik (Electric Vehicle/ EV) dan penggunaan energi terbarukan terutama
untuk mewujudkan visi Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” menjaga kesucian dan keharmonisan alam
Bali. Hal ini telah didukung oleh Peraturan Gubernur Bali Nomor 48 Tahun 2019 tentang Penggunaan
Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) dan Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun
2019 tentang Bali Energi Bersih. Di tingkat nasional Presiden telah mengeluarkan Peraturan Presiden
Nomor 55 Tahun 2019 tentang Program Percepatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai
untuk transportasi darat.

Bagaimanapun inisiatif baik ini masih memerlukan dukungan dan masukan. Terlebih, pada tahap
awal ini, terdapat beberapa tantangan dan peluang. Beberapa peluang diantaranya adalah
banyaknya para pihak yang akan berkontribusi terutama pada penggunaan kendaraan bermotor
listrik. Tetapi di sisi lain bagaimana memulai inisiatif ini tentunya menjadi tantangan tersendiri,
terlepas dari hal-hal teknis seperti persiapan dan pembangunan infrastruktur pendukung seperti
Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik
Umum (SPBKLU).

Dinas Perhubungan Provinsi Bali, WRI Indonesia, dan Purpose Climate Lab (PCL) berkolaborasi untuk
melakukan kajian terhadap inisiatif penggunaan KBLBB di Provinsi Bali. Proyek kajian ini akan
mengembangkan sebuah konsep dan draft peraturan untuk membantu Komite Rencana Aksi KBLBB
(Bali EV Acceleration Committee) - sebuah komite yang membantu Gubernur dalam menyusun
rencana aksi daerah, rencana aksi temati, dan memastikan berjalannya rencana aksi kendaraan
berbasis listrik; dalam menyusun strategi KBLBB dengan melibatkan multipihak seperti pemerintah
pusat, perusahaan, masyarakat sipil, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan akademisi.

Pada tahap awal ini, pemetaan lanskap sosial diperlukan untuk mengetahui aktor-aktor prospektif,
menilai hubungan antar aktor, serta memetakan jaringan peran dan informasi yang terkait dengan
penggunaan KBLBB di Bali. Pemetaan ini menggunakan pendekatan Social Network Analysis (SNA),
yaitu sebuah metodologi untuk mengetahui struktur sosial menggunakan teori jarigan dan grafis,
dimana komponen aktor (pelaku), regulasi, dan praktek menjadi pertimbangan utama. Pemetaan ini
penting untuk dilakukan karena dapat memperkuat para pemangku kebijakan dalam mengambil
keputusan berdasarkan modal sosial yang kuat dan terpercaya.

B. TUJUAN
Tujuan dari kegiatan Pemetaan Lanskap Sosial Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai ini adalah
untuk:

1. Mengenalkan .......................... (tujuan kick off meetingnya)


2. Memetakan hubungan antar aktor/ stakeholder serta perannya penggunaan Kendaraan
Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
3. Mengidentifikasi aktor-aktor yang paling berpengaruh pada implementasi KBLBB di Bali.

C. KELUARAN YANG DIHARAPKAN


Keluaran yang diharapkan dari kegiatan Pemetaan Lanskap Sosial Kendaraan Bermotor Listrik
Berbasis Baterai ini adalah:

1. Tersampaikannya.... (kick off meeting)


2. Terpetakannya hubungan antar aktor/ stakeholder serta perannya dalam penggunaan
KBLBB.
3. Teridentifikasinya aktor-aktor kunci yang berpengaruh pada implementasi KBLBB di Bali.

D. WAKTU DAN TEMPAT


Kegiatan Pemetaan Lanskap Sosial Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai ini akan
diselenggarakan pada:

Hari/ Tanggal : Selasa, 09 Februari 2021


Waktu : 09.00-16.00 WITA
Tempat : .....

E. BENTUK KEGIATAN
Kegiatan Pemetaan Lanskap Sosial Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai ini berbentuk:

1. Kick-Off Meeting
Kick-Off Meeting bertujuan untuk mengenalkan….. dst
2. Focus Group Discussion
Focus Group Discussion (FGD) bertujuan untuk menggali data dan informasi terkait dengan
pemetaan lanskap social KBLBB di Bali. Melalui FGD ini aktor-aktor yang nantinya menjadi
bagian aktif dalam penyelenggaraan KBLBB di Bali, dapat berpartisipasi aktif dan partisipatif
dalam memetakan struktur sosial stakeholder Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai di
Bali. Adapun detail bentuk FGD adalah sebagai berikut:

Format Kegiatan Focus Group Discussion


Stakeholder KBLBB di Bali yang terdiri dari unsur
1. Pemerintah
2. Organisasi non Pemerintah :
Target Peserta
a. Lembaga Swadaya Masyarakat
b. Sektor swasta (perusahaan)
c. Akademisi
Narasumber/ WRI Indonesia (Umi Purnamasari, …. ), Purpose Climate Lab
Pelaksana (…..),
Fasilitator WRI Indonesia (Umi Purnamasari)
Lokasi ..................., Bali

F. PESERTA
Kegiatan Pemetaan Lanskap Sosial Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai ini akan melibatkan
para pihak sebagai berikut:
1. Dinas Perhubungan Provinsi Bali
2. ......................
3. .....................
4. WRI Indonesia
5. Purpose Climate Lab
G.PENYELENGGARA
Kegiatan Pemetaan Lanskap Sosial Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai diselenggarakan oleh
WRI Indonesia, Dinas Perhubungan Provinsi Bali, dan Purpose Climate Lab.

H.PENUTUP
Demikian kerangka acuan kegiatan (KAK) ini susun agar dapat dipahami bersama dan semoga
pelaksnaaan kegiatan in data berjalan dengan baik dan lancar.
LAMPIRAN
AGENDA KEGIATAN
Waktu Acara Narasumber
09 Februari 2021
Kick Off Meeting
09.00– 09.20 WITA Sambutan dan paparan Kepala Dinas Perhubungan  Ir. I Gde Wayan Samsi
Provinsi Bali Gunarta MAPPL.SC
09.20 – 09.25 WITA Sambutan dari Direktur World Resources Institute  Dr. Nirarta “Koni” Samadhi
Indonesia
09.25-09.45 WITA Presentasi singkat Proyek Kajian Electric Vehicle  who???
09.45-09.55 WITA Sesi tanya jawab  Who???
09.55-10.10 WITA Photo Session 
10.10-10.30 WITA Coffee Break dan persiapan FGD 
Focus Group Discussion (FGD)
10.30-12.00 WITA FGD sesi 1:  Umi Purnamasari
1. Pengenalan singkat Social Network Analysis  …
(SNA).  ….
2. Pembagian kelompok peserta FGD
3. Identififikasi dan pengelompokan
stakeholder untuk Kendaraan Bermotor
Listrik Berbasis Baterai (KBLBB)
12.00-13.00 WITA Istirahat 
13.00-16.00 WITA FGD sesi 2: 
1. Pemetaan alur hubungan, jaringan,
informasi, dan peran aktor-aktor KBLBB.
2. Penentuan kekuatan kewenangan masing-
masing aktor KBLBB.
3. Penentuan pengaruh kewenangan antar aktor
KBLBB.
4. Penjelasan proses input, analisa, dan
visualisasi data.

Pukul 15.00 coffee break sore dilakukan sembari


proses FGD berjalan
16.00-16.10 WITA Penutupan acara 

DAFTAR UNDANGAN
No Nama Instansi Asal Kota Jumlah
. Peserta
A Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Bali
1 1 Orang
2 1 Orang
3 1 Orang
4 1 Orang
Total 4 Orang
B Organisasi Non Pemerintah
1 Orang
No Nama Instansi Asal Kota Jumlah
. Peserta
2 Orang
Total 2 Orang
C Sektor Swasta
1 1 Orang
2 1 Orang
3 1 Orang
4 1 Orang
5 1 Orang
Total 5 Orang
D Akademisi
1 Orang
2 Orang
3 Orang
Total 3 Orang
E Tim WRI Indonesia & Purpose Climate Lab
1 WRI Indonesia – Jakarta Jakarta 2 Orang
2 PCL – Jakarta 2 Orang
Total 4 Orang
Total 25 Oran
g

RENCANA ANGGARAN BIAYA

Anda mungkin juga menyukai