Anda di halaman 1dari 3

NASEHAT EMAS DARI IMAM SYAFI’I

Sebagai seorang Muslim, tentu kita tidak asing dengan imam al- Syafi’i. ia
merupakan pendiri Mazhab Syafi’i. mazhab ini cukup banyak dianut di Indonesia,
bahkan bisa dibilang mayoritas di Indonesia.

Nama lengkap Beliau adalah Muhammad bin Idris bin Abbas bin Utsman
bin Syafi’i bin Saib bin Ubaid bin Abdu Yazid vin Hasyim bin Abdul Muthalib.
Imam Syafi’i lahir dari Rahim seorang ibu yang shaleha, serta ayah yang terkenal
kesabaran dan ikhlasannya.

Minat keilmuan imam Syafi’i, dari sastra, fikih hingga hadis. Masa
mudanya di Makkah ia habiskan untuk mencari naskah-naskah sastra, berkeliling
ke kabilah-kabilah badui padang pasir untuk belajar sastra. Bahkan ia rela
menetap beberapa hari di kabilah-kabilah tersebut demi mempelajari sastra arab.
Dari mempelajari sastra arab membuat ia memahami Al-Qur’an dan hadis.

Menurut al-Hamawi dalam irsyad al-Arib ddfi Ma’rifah al-Adib,


ketertarikan imam Syafi’i terhadab sastra arab nyatanya hanya menjadikan
bersyair dan berdendang sehari-harinya. Hingga pada suatu hari ia bertemu
dengan Mus’ab bin Abdullah bin Zubair dan menganjurkannya untuk belajar fikih
dan hadis.

Suatu hari, imam Syafi’i mendatangi Amirul Mukminin Harun Ar-Rasyid


dan meminta izin untuk menemuinya. Seorang pelayan menemui imam syafi’i
hingga menemukannya dengan Abu Abdush Shamad, seorang guru sekaligus
pengajar sastra anak-anak khalifah Haarun Ar-Rasyid ( untuk memberikan
nasehat). Pelayanan itu berkata kepada imam syafi’i “ wahai Abu Abdillah
(kunyah Imam asy- Syafi’i), itulah anak-anak Amirul Mukminin dan yang itu
adalah guru mereka. Alangkah baiknya jika anda memberinya nasehat mengenai
hal-hal yang berhubungan dengan mereka. Imam Syafi’i lantas menghampiri Abu
Abdush Shamad, lalu berkata: “Hendaknya usaha pertama mu untuk
memperbaiki anak-anak Amirul Mukminin adalah dengan memperbaiki dirimu
sendiri. Karena mata mereka terkait dengan matamu. Hal yang baik menurut
mereka adalah yang kau anggap baik dan hal yang buruk mereka adalah hal yang
kau jauhi.”

Dan beberapa nasehat emas dari imam Syafi’i kepada para guru dan anak-anak
Mukmin. Berikut adalah nasehat dari Beliau.

1. Bila kau tak mau merasakan lelahnya belajar, maka kau akan menanggung
pahitnya kebodohan.
2. Jangan cintai orang yang tidak mencintai Allah, kalau Allah saja ia
tinggalkan, apalagi kamu.
3. Barangsiapa yang menginginkan husnul khotimah, hendaknya ia selalu
bersangka baik baik dengan manusia.
4. Do’a disaat tahajud adalah umpama panah yang tepat mengenai sasaran.
5. Ilmu itu buka yang dihafal tetapi yang memberi manfaat.
6. Siapa yang menasehati mu secara sembunyi-sembunyi, maka ia benar-
benar menasehasetimu. Siapa yang menasehati mu di khalayak ramai,
maka ia sebenarnya mengghinamu.
7. Berapa banyak manusia yang masih hidup dalam kelalaian, sedangkan
kain kafan sedang di tenun.
8. Jadikan akhirat dihatimu, dunia di tangganmu dan kematian di pekupuk
matamu.
9. Berkatalah sehendakmu untuk menghina kehormataku, diamku dari orang
hina adalah suatu jawaban. Bukanlah artinya aku tidak mempunyao
jawaban, tetapi tidak pantas bagi singa meladeni anjing.
10. Orang yang hebat adalah orang yang memiliki kemampuan
menyembunyikan kemeralatannya, berkecukupan karena dia tidak pernah
meminta.
11. Orang yang hebat adalah orang yang memiliki kemampuan
menyembunyikan kesusahan, sehingga orang lain mengira bahwa ia selalu
senang.
12. Apabila engkau memiliki seorang sahabat yang membantumu dalam
ketaatan kepada Allah, maka genggam eratlah ia, jangan engkau lepaskan.
Karena mendapatkan orang sahabat baik adalah perkara yang sulit,
sedangkan melepaskan adalah perkara yang mudah.
13. Orang yang hebat adalah orang yang memiliki kemampuan
menyembunyikan amarah, sehingga orang lain mengira bahwa ia merasa
ridha.
14. Amalan yang paling berat diamalkan ada 3. Yaitu:
1. Dermawan saat dimiliki sedikit.
2. Menghindari maksiat saat sunyi tiada siapa-siapa
3. Menyampaikan kata-kata yang benar dihadapan orang diharap atau
ditakuti.

Anda mungkin juga menyukai