Imam Zuhri berkata, “Satu hal yang membuat llmu hina, yaitu bila guru
mendatangi rumah murid dengan membawa ilmu untuk diajarkan.” Jika
terdapat suatu keadaan mendesak yang menghendaki untuk berbuat seperti
di atas atau ada tuntutan kemaslahatan yang lebih besar dari
kemafasadahan hinanya ilmu, maka perbuatan tersebut diperbolehkan
selama dalam kondisi seperti itu. Faktor inilah yang menjadi dasar dari apa
yang dilakukan oleh sebagian ulama salaf ketika mereka menemui sebagian
raja dan para pejabat lainnya.
Intinya, siapa yang mengagungkan ilmu maka Allah akan
mengagungkannya. Dan siapa yang menghina ilmu maka Allah akan
menghinakannya. Dan ini jelas.
Wahb bin Munabbih berkata, “Para ulama yang mendahuluiku merasa cukup
dengan ilmu mereka, tanpa mendambakan dunia orang lain karena
kecintaan mereka terhadap ilmu. Tapi sekarang orang yang berilmu
memberikan ilmu mereka pada orang yang mempunyai banyak harta karena
ingin mendapatkan harta mereka, sehingga yang terjadi orang yang
memiliki harta tidak suka ilmu karena mereka memandang rendah ilmu.
Sungguh indah apa yang disampaikan oleh Qodhi Abu al-Husain al-Jurjani
dalam bait-bait syairnya. Dia berkata:
Aku belum pernah memenuhi hak ilmu. Setiap kali muncul ketamakan aku
menjadikan ilmu sebagai anak tangga.
Apakah aku menanam ilmu yang mulia, lalu aku memanen hina. Karena itu,
memilih kebodohan bisa jadi lebih menyelamatkan.
Andai orang yang berilmu menjaga ilmunya, maka ilmu itu yang akan
menjaga mereka. Dan andai mereka memuliakannya dalam jiwa, niscaya ia
menjadi mulia.
Yahya bin Muadz berkata, “Andai dunia emas lantak yang hancur sedangkan
akhirat tembikar yang abadi, niscaya orang berakal akan lebih memilih
tembikar yang abadi dibanding emas lantak yang rusak. Namun
(kenyataannya) dunia tembikar yang rapuh dan akhirat emas lantak yang
abadi.
Bagi orang yang tahu bahwa harta akan ditinggalkan untuk ahli waris dan
akan ditimpa kemusnahan, seharusnya zuhudnya lebih kuat daripada
cintanya pada harta serta dia akan lebih memilih untuk meninggalkan harta
daripada mencarinya.