Anda di halaman 1dari 4

Agama Islam mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu, dan tidak terikat oleh waktu

dan tempat. Bahkan, ayat pertama yang turun kepada Rasulullah SAW saat menjadi
nabi adalah salam surat Al-‘Alaq yang memiliki arti ‘Bacalah.’ (QS Al’alaq: 1).

Hal ini menunjukkan bahwa kedudukan ilmu dalam Islam begitu mulia. Ini juga
mendapat peratian dari Rasulullah SAW yang dalam salah satu hadis pernah
bersabda: “Barangsiapa yang menginginkan urusan dunia, maka wajiblah baginya
berilmu.

Dan barangsiapa yang ingin urusan akhirat (selamat di akhirat) maka wajiblah ia
memiliki ilmu juga. Dan barangsiapa yang menginginkan keduanya, maka hendaklah
ia memiliki ilmu tentangnya juga.” (HR Bukhari dan Muslim)

Oleh karena itu, ada keutamaan menuntut ilmu bagi orang yang mengerjakannya.
Karena hal tersebut merupakan amalan yang mulia, tentu juga terkandung adab
menuntut ilmu yang harus dijaga agar ilmu yang didapat menjadi berkah dan
bermanfaat bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk sesama.

Adab Menuntut Ilmu

Menuntut ilmu adalah ibadah mulia dan agung oleh karena itu, orang yang menuntut
ilmu harus selalu memperhatikan adab-adabnya agar mendapatkan ilmu yang
bermanfaat dan juga berkah. Adab ini juga akan menjadi aturan khusus bagi orang
yang berilmu.

Dikutip dari studi yang dilakukan oleh UIN Malang , karena pendidikan dan belajar
dalam Islam bertujuan untuk mengembangkan ilmu dan mengabdi kepada Allah
SWT, maka sistem moralnya pun harus dibangun dan bersumber dari norma-norma
Islam tersebut (wahyu). Ini juga berkaitan dengan adab menuntut ilmu.

Selain dari kitab Hidayatus-Salikin yang disusun oleh Syekh Abdus Samad, yang
merupakan terjemahan dari kitab Bidayatul-Hidayah milik Imam Al-Ghazali dan juga
rangkuman dari sumber yang lain, berikut ini adalah adag menuntut ilmu yang harus
dimiliki oleh kaum muslimin. Yakni:

 Beri salam terlebih dulu saat berpapasan dengan guru,


 Tidak banyak berkata-kata di hadapan guru,
 Tidak berkata sesuatu yang tidak ditanyakan oleh guru,
 Sebelum bertanya, hendaklah meminta izin kepada guru,
 Tidak menyangkal perkataan guru,
 Tidak menyalahi pendapat guru karena merasa lebih benar atau lebih
mengetahui daripada guru. Ini termasuk dalam perkara kurangnya adab akan
dan membuat ilmu kurang berkah,
 Tidak berbisik-bisik dengan orang lain di hadapan guru,
 Tidak memalingkan muka ke kiri atau ke kanan saat berada di hadapan guru,
 Hendaknya duduk dengan tenang dan beradab di hadapan guru,
 Apabila guru berdiri, maka hendaklah ikut berdiri juga untuk menghormati
guru,
 Tidak berburuk sangka terhadap guru,
 Imam Syafi’i memiliki 6 nasehat yang harus dimiliki oleh seseorang penuntut
ilmu: “Wahai saudaraku, ilmu tidak akan kamu peroleh kecuali dengan 6
perkara, akan saya beritahukan kepadamu secara terperinci: kecerdasan,
semangat, kesungguhan, berkecukupan, bersahabat dengan guru, dan waktu
yang panjang.”
 Ikhlas dalam menuntut ilmu, krena menjadi amalan yang bisa berbuah ibadah.
Allah SWT berfirman: “Dan mereka tidak diperintahkan kecuali untuk
beribadah (hanya) kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-
Nya.” (QS Albayyinah: 5).
 Tidak boleh menuntut ilmu untuk mencari keuntungan dunia seperti agar
mendapatkan jabatan, pekerjaan dengan gaji tinggi , dan sebagainya.
Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang menuntut suatu ilmu
seharusnya karena Allah, lalu dia tidak menuntutnya kecuali untuk
mendapatkan tujuan dunia maka ia tidak dapat mencium bau surga."
 Bersungguh-sungguh dan tidak bermalas-malasan. Al-Qadhi Abu Yusuf
berkata: “Ilmu ini adalah sesuatu yang tidak akan memberikanmu separuh
dari dirinya sampai engkau memberikannya dirimu seluruhnya.”
 Bertaqwa dan senantiasa takut kepada Allah. Allah SWT
berfirman: “Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-hamba-
Nya adalah ulama.” (QS Fathir: 28).
 Rendah hati (tawadhu’) dan tidak sombong. Allah SWT berfirman: “Dan
rendahkanlah dirimu (Muhammad) terhadap orang-orang yang mengikutimu,
yaitu orang-orang yang beriman.” (Asy-Syu’ara’: 215).

Keutamaan Menuntut

Dalam Alquran Allah SWT berfirman: “Maka ketahuilah (ilmuilah)! Bahwasanya tidak
ada Ilah (tuhan yang berhak untuk disembah dengan benar) kecuali Allah dan
mohonlah ampunan terhadap dosa-dosamu ….” (QS Muhammad: 19).

Oleh karena itu, ada beberapa keutamaan menuntut ilmu bagi orang yang
bersungguh-sungguh dalam mengerjakannya. Karena memiliki keutamaan yang
amat besar dan mulia, di antara keutamaan menuntut ilmu adalah:
1. Ilmu adalah Warisan Para Nabi

Rasulullah SAW bersabda: “Dan sesungguhnya para Nabi tidak pernah mewariskan
uang emas dan tidak pula uang perak, akan tetapi mereka telah mewariskan ilmu
(ilmu syar’i) barang siapa yang mengambil warisan tersebut maka sungguh ia telah
mengambil bagian yang banyak.” (HR Ahmad).

Ini menunjukkan bahwa keutamaan menuntut ilmu lebih tinggi dari pada uang dan
emas yang bersifat materi. Sebab, saat seseorang memiliki ilmu dan hingga
mengajarkannya, maka hal tersebut akan menjadi amal jariyah yang terus mengalir
bahkan hingga orang tersebut meninggal dunia.

2. Menuntut Ilmu Adalah Jalan Menuju Surga

Surga adalah idaman setiap muslim. Bahkan, ia menjadi janji dari Allah SWT bagi
banyak amalan shalih yang dilakukan oleh umat Islam. Oleh karena itu saat Allah
SWT menjadikan ilmu sebagai jalan utama menuju surga , maka ini menunjukkan
besarnya keutamaan menuntut ilmu.

Hal ini telah mendapatkan landasan syar’i, karena didasarkan pada sebuah hadis
saat Rasulullah SAW bersabda: “… Barang siapa yang meniti suatu jalan dalam
rangka menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju
surga…” (HR Ahmad).

3. Allah SWT Akan Meninggikan Derajat

Terkait dengan keutamaan menuntut ilmu yang satu ini, dalam Alquran Allah SWT
berfirman: “Allah mengangkat orang-orang beriman di antara kalian dan orang-orang
yang diberi ilmu beberapa derajat.” (Al-Mujadalah: 11).

Tentang tafsiran atau arti dari ayat ini, Imam Syaukani berkata: “Dan makna ayat ini
bahwasanya Allah mengangkat beberapa derajat orang-orang beriman dari orang-
orang yang tidak beriman, dan mengangkat beberapa derajat orang-orang yang
berilmu (dan beriman) dari orang-orang yang hanya beriman. Maka barang siapa
yang memadukan antara iman dan ilmu maka Allah mengangkatnya beberapa
derajat karena imannya lalu Allah mengangkat derajatnya karena ilmunya.”

4. Allah SWT Ingin Memberi Kebaikan

Menjadi keutamaan menuntut ilmu selanjutnya, terkait hal ini dalam sebuah hadis
Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan
maka Allah akan menjadikannya paham akan agamanya.” (HR Bukhari dan Muslim).

Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz menafsirkan: “Mafhum (makna tersirat) dari hadits ini
bahwasanya orang yang tidak memahami agamanya berarti orang itu termasuk
orang yang tidak dikehendaki kebaikan oleh Allah dan kami mohon perlindungan
kepada Allah dari hal yang seperti itu.”

5. Manfaat yang Akan Terus Mengalir Meski Telah Meninggal

Rasulullah SAW bersabda: “Apabila anak cucu Adam meninggal dunia, maka
terputuslah amalannya kecuali melalui tiga jalur: shadaqah jariah , ilmu yang
bermanfaat dan anak shalih yang senantiasa mendoakannya.” (HR Bukhari dan
Muslim).

Siapa yang tidak ingin terus mendapatkan pahala meski telah meninggal. Hal ini
akan didapati bagi orang yang bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Sebab,
ilmu tersebut bukan hanya bermanfaat untuk dirinya, tapi juga untuk orang lain.

Itulah beberapa keutamaan menuntut ilmu beserta adabnya yang bisa dipraktikkan,
demi mendapatkan pahala yang berkah juga bermanfaat bagi sesama.

Anda mungkin juga menyukai