com
Enferme
KATA KUNCI AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan tanda dan gejala halusinasi dan
defisit perawatan diri pada klien skizofrenia setelah diberikan terapi seperti biasa (TAU), terapi
Halusinasi;
perilaku, psikoedukasi keluarga, pendampingan kader, dan pelayanan medis. Desain penelitian
Perawatan diri;
ini adalah case series dengan 6 klien. Kegiatan terdiri dari 16 kali pertemuan; 7 dengan
Keluarga
perawat, 4 dengan kader, dan 5 dengan layanan medis. Penelitian ini menggunakan instrumen
Psikoedukasi tanda dan gejala serta halusinasi dan defisit perawatan diri. Studi menunjukkan bahwa klien
; Terapi
yang mendapatkan terapi seperti biasa, psikoedukasi keluarga, terapi perilaku, pendampingan
Perilaku;
kader, dan pelayanan medis mengalami penurunan tanda dan gejala serta peningkatan
Kader;
kemampuan dibandingkan dengan klien yang hanya mendapatkan beberapa intervensi. Studi
Pelayanan
ini menunjukkan pentingnya intervensi keperawatan, psikoedukasi keluarga, terapi perilaku,
medis
https://doi.org/10.1016/j.enfcli.2020.12.018 1130-8621 /
© 2020 Diterbitkan oleh Elsevier España, SLU
Enfermería Clinica 31 (2021) S180--S184
kemampuan perawatan diri pada pasien.11 Meja 2menunjukkan klien yang mendapatkan terapi seperti
biasa, psikoedukasi keluarga, terapi perilaku, pendampingan
Namun belum ada penelitian yang dilakukan dengan
kombinasi terapi perilaku dan psikoedukasi keluarga dalam kader, dan pelayanan medis, mengalami penurunan tanda dan
mengatasi diagnosis halusinasi dan defisit perawatan diri gejala halusinasi dan defisit perawatan diri sebesar 60--81,25%
klien. dan peningkatan kemampuan mengatasi halusinasi dan defisit
perawatan diri sebesar 78,57--100%.
Pelaksanaan keperawatan jiwa di masyarakat dapat dilakukan
dengan pendekatan keluarga.9Kunjungan rumah dapat dilakukan Klien A dan F yang mendapatkan terapi seperti biasa,
psikoedukasi keluarga, terapi perilaku, dan pendampingan
dengan memberdayakan masyarakat seperti kader. Kader
kader, mengalami penurunan tanda dan gejala halusinasi dan
kesehatan jiwa berperan dalam melakukan kunjungan rumah,
defisit perawatan diri sebesar 26,66--70,58% dan peningkatan
melakukan pendokumentasian, dan memindahkan klien dan
kemampuan mengatasi halusinasi dan defisit perawatan diri
keluarga ke pelayanan kesehatan.12,13Selain itu, klien skizofrenia
50--80%. Sedangkan klien B dan E yang mendapatkan terapi
juga ditangani oleh pelayanan medis melalui pemberian
seperti biasa, psikoedukasi keluarga, dan terapi perilaku,
antipsikotik. Studi menemukan bahwa klien yang menerima
antipsikotik selama satu tahun pengobatan memenuhi 67% kriteria
mengalami penurunan tanda dan gejala halusinasi dan self care
deficit sebesar 18,92--50% dan peningkatan kemampuan
peringanan gejala.14
mengatasi halusinasi dan kemampuan diri. -defisit perawatan
Berdasarkan penjelasan tersebut maka tujuan dari
sebesar 20--42,86%.
penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan tanda dan
gejala pada klien skizofrenia yang mengalami halusinasi dan Setelah psikoedukasi keluarga terjadi peningkatan
kemampuan keluarga khususnya keluarga klien A, C, D, dan F.
defisit perawatan diri setelah diberikan terapi seperti biasa
sedangkan kemampuan kader juga meningkat dalam hal home
(TAU), terapi perilaku (BT), psikoedukasi keluarga ( FPE),
visit, dokumentasi, dan pemindahan klien dan keluarga ke
pendampingan kader, dan pelayanan medis.
kesehatan jasa.
metode Diskusi
SK-204/UN2.F12.2.1/ETIK.FIK.2019. mengurangi stres dan beban yang dirasakan oleh keluarga. Studi lain
telah menunjukkan bahwa psychoe-
S181
Tabel 1 Karakteristik klien halusinasi dan defisit perawatan diri.
3 SEBUAH 42 Klien telah menderita gangguan jiwa 15 tahun yang lalu dan tidak menerima pengobatan. Klien hanya dibawa ke
(Pria) dukun. Klien sering mendengar suara-suara menjengkelkan yang merupakan suara wanita yang memintanya
bercerita. Klien jarang mandi, baju kotor dan bau, suka pakai baju berlapis, rambut kotor, kuku panjang dan
S1
kotor.
4 F 24 Mengalami gangguan jiwa 3 tahun yang lalu. Klien pernah dirawat inap di Rumah Sakit Jiwa namun tidak
(Pria) melanjutkan pengobatan. Saat ini klien sering keluyuran, bicara dan ketawa sendiri, badan bau dan kotor,
baju bau dan kotor, sering merusak taman, teriak-teriak dan melempar.
5 B 52 Klien mengalami gangguan jiwa sejak 17 tahun yang lalu, sejak dibebaskan dari penjara. Klien tidak pernah berobat ke
(Pria) pelayanan kesehatan karena klien tidak merasa dirinya sakit. Klien telah menikah 3 kali dan memiliki 4 orang anak,
namun saat ini klien hanya tinggal sendiri. Klien menyangkal mendengar suara-suara tetapi bibirnya selalu
menggumam sendiri.
6 e 22 Pernah mengalami gangguan jiwa sejak 5 tahun yang lalu dan tidak pernah dibawa ke pelayanan kesehatan. Klien
(Pria) sering berbicara sendiri, badan kotor dan bau, baju kotor dan bau, tidur di tempat kotor, sering mengambil puntung
rokok yang sudah dibuang. Klien tidak memiliki tempat tinggal tetapi sering disuruh mandi dan makan di tempat
tantenya.
Enfermería Clinica 31 (2021) S180--S184
Kemampuan klien C
sebuah. Halusinasi 0 2 4 5 7 9 10 10 100%
b. Defisit perawatan diri 4 4 4 5 7 7 11 7 78,57%
Kemampuan klien D
sebuah. Halusinasi 2 2 2 3 3 5 8 6 80%
b. Defisit perawatan diri 3 3 4 5 6 8 12 9 85,71%
S183
EA Jaftoran, BA Keliat dan IY Wardani
S184