Makalah Kewirausahaan Investasi Saham Secara Simpel

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

Bagaimana Memulai Kewirausahaan Investasi Saham yang Simpel


Bagi Mahasiswa Sebagai Investor Pemula
Disusun untuk memenuhi tugas ujian akhir semester ganjil (satu) Tahun 2019

Mata Kuliah Bahasa Indonesia


Dosen Mata Kuliah : Dila Seltika Canta, S.Pd, M.PdT

Oleh :

HAMSAH
NIM 2019120020
KELAS KARYAWAN
PRODI AKADEMIK SISTEM INFORMASI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA &


KOMPUTER BORNEO INTERNASIONAL (STMIK BI)
BALIKPAPAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Berbagai Pemanfaatan Media
Online Sebagai Sarana Komunikasi Pemasaran Online.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Dosen Pengampu Adi Hermansyah, pada Mata Kuliah E-Bisnis. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Online Marketing Communication
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Adi Hermamsyah selaku Dosen
Mata Kuliah Bahasa E-Bisnis yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan mengenai cara menulis dan membuat suatu
makalah yang baik dengan penulisan yang sesuai dengan format yang diingikan serta
meminimalisir plagiasi ,selain itu mengajarkan bagaimana penggunaan citasi secara
automatis dengan style IEEE dalam penulisan makalah.

Saya menyadari, bahwa makalah yang saya buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, saya
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna
menjadi acuan agar saya bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Semoga makalah ini bisa menambah wawasan bagi para pembaca maupun
penulis dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan
mengenai kewirausahaan investasi saham.

Penajam, 04 April 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

JUDUL.....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1................................................................................................Latar Belakang.........
4
1.2...........................................................................................Rumusan Masalah.........
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.....................................................................................LANDASAN TEORI.........
8
2.2............................................................................................TOPIK UTAMA.........
8
B.1. Mahasiwa.............................................................................................8
B.2. Investor Saham.....................................................................................8
B.3. Investasi Saham di Pasar Modal...........................................................9
2.3...................................................................................................................Dst.........
14
BAB III PEMBAHASAN
3.1.........................................................................................................Mahasiwa.........
8
3.2.........................................................................................................Mahasiwa.........
8
3.3.........................................................................................................Mahasiwa.........
8
3.4.........................................................................................................Mahasiwa.........
8
3.5.........................................................................................................Mahasiwa.........
8
BAB IV PENTUP

iii
A. Kesimpulan................................................................................................23
B. Saran...........................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................23

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Membahas online marketing banyak orang langsung memikiran tentang


apa itu online marketing , yang mana online marketing merupakan wadah dari
segala usaha yang dilakukan guna memperkenalkan perusahaan kepada
orang-orang dengan menggunakan internet. Internet lahir pada tahun 1969
ketika sebuah kelompok peneliti di Departemen Pertahanan Amerika
berhubungan dengan empat komputer di UCLA; Stanford Research Institute;
Universitas Utah; dan Universitas California di Santa Barbara.Apakah dengan
internet sudah cukup atau bisa digunakan para pelaku usaha untuk menjual
atau melakukan transaksi jual beli. Hal itu juga menjadi pertanyaan dan pada
dasarnya internet digunakan hanya sebatas jembatan atau media penyalur
antara media, perangkat, dengan penjual dan pembeli.

Transaki atau proses jual beli yang terjadi dengan menggunkan media
elektronik dapat diartikan sebagai pengertian E-Commerce. E-commerce
memiliki sejarah berawal pada akhir tahun 1970-an, pada saat itu, orang-
orang menggunakan teknologi yang memungkinkan sebuah
perusahaan/organisasi untuk mengirimkan dokumentasi komersial secara
elektronik. Transaksi komersial tersebut menggunakan teknologi Electronic
Data Interchange (EDI) dan Transfer Dana Elektronik (EFT), sehingga
penggunanya bisa bertukar informasi bisnis maupun melakukan transaksi
elektronik.

Saat itu nama BEJ adalah Call-Efek. Istilah “Efek” merujuk pada nama
saham, sedangkan “Call” merujuk pada pimpinan (pialang) yang terus-
menerus menyerukan harga seperti lelang. Ketika ada kecocokan harga jual

5
dan beli, terjadilah transaksi. Saat itu BEJ hanya memiliki 13 perantara
pedagang efek (makelar).

Berdirinya bursa perdagangan pasar modal di zaman tersebut


sebenarnya lebih dikarenakan kebutuhan yang bersifat demand- following.
Para investor dan perantara pedagang saham merasakan perlunya suatu bursa
di Jakarta untuk memudahkan transaksi karena kebutuhannya sudah sangat
mendesak.

Bangsa Indonesia saat itu belum mengetahui tentang bursa efek,


sementara orang-orang Belanda sendiri sudah lebih dari tiga abad mengenal
investasi saham. Terdapat kesenjangan antara pengetahuan bangsa Eropa
dengan masyarakat Indonesia dari sisi lamanya waktu dalam mengenal
investasi.

Indonesia baru merdeka 71 tahun, maka wajar apabila investasi pasar


modal belum begitu memasyarakat. Keberadaan bursa efek tersebut
memungkinkan para investor Belanda tersebut menanamkan dananya ke
berbagai aneka saham.

Saat itu baru ada 30 depository receipt (seperti sertifikat) yang terdiri
dari perusahaan luar,seperti Amerika, Kanada, Belanda, Prancis dan Belgia.
Indonesia belum memiliki perusahaan yang go public di zaman ini.

Pada masa perang dunia pertama, Bursa Efek Jakarta ini sempat ditutup
karena pemerintah kolonial terlibat di dalam perang tersebut. Kemudian
setelah dibuka lagi tahun 1925, Belanda lalu membuka lagi bursa di
Surabaya dan Semarang.

Sayangnya, saat Jepang masuk ke Asia, khususnya ke Indonesia,


pemerntah Belanda kalah perang dan terusir dari Batavia. Bursa efek tersebut
pun akhirnya berhenti kembali operasionalnya.

6
Kali ini, durasi ketidakaktifannya cukup lama yaitu lebih dari satu
dekade karena Belanda dan Jepang sama-sama terlibat di perang dunia kedua.
Setelah usai perang, tahun 1952 kembali dibuka dengan memperdagangkan
saham dan obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan Belanda.

Kemudian untuk menghormati kedaulatan Indonesia yang sudah


merdeka dan diakui secara resmi oleh Belanda di tahun 1949, maka bursa
efek buatan kolonial pun akhirnya resmi dinasionalisasikan tahun 1958.

Pada tahun 1977, Bursa Efek Jakarta secara resmi dibuka dan
ditandatangani oleh Bapepam, sebuah Badan Pelaksana pasar Modal yang
dibuat oleh Departemen Keuangan. Sifat awal demand-following menjadi
supply-leading.
Seiring dengan berkembangnya sektor swasta akibat dampak dari
pertumbuhan ekonomi nasional yang positif, kapitalisasi pasar saham pun
juga turut meningkat. Puncaknya adalah tahun 1990.

Di tahun 1991, bursa saham yang sebelumnya dimiliki oleh pemerintah


akhirnya diswastanisasi sehingga menjadi PT. Bursa Efek Jakarta.
Dampaknya, Bapepam yang tadinya pelaksana kini berubah menjadi
pengawas.

Tahun 2001 BEJ mulai memperkenalkan perdagangan jarak jauh


(remote trading) agar akses pasar semakin terbuka, termasuk juga kecepatan
dan frekuensi perdagangannya.

Lalu di tahun 2007, mulailah sejarah baru pasar modal di Indonesia


dengan bergabungnya Bursa Efek Surabaya dengan BEJ menjadi Bursa Efek
Indonesia. Sebagai pasar modal di negara berkembang, BEI berhasil
mendapatkan penghargaan dua kali sebagai The Best Stock Exchange of the
Year in Southeast Asia”.

7
Untuk bisa bertransaksi di BEI, Anda harus melalui perusahaan broker
yang menjadi perantara untuk perdagangan saham di dalamnya. Selain itu,
juga perlu mempelajari kondisi fundamental perusahaan yang ter-listing di
sana agar Anda tidak salah dalam memilih saham sebagai portofolio investasi
Anda.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian dan klasifikasi Kewirausahaan
2. Mahasiswa sebagai Investor Saham
3. Investasi Saham termasuk jenis wirausaha apa?
4. Apa yang dimaksud Investasi Saham pada Pasar Modal ?
5. Bagaimana cara Investasi Saham ?
6. Apa saja yang perlu dihindari dalam Investasi Saham?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui tentang kewiraushaan
2. Mengajak mahasiswa mengetahui bagaimana memulai Investasi Saham
yang simpel pada Pasar Modal.
3. Mendeskripsikan mengenai pengertian Investasi Saham pada Pasar
Modal.
4. Menjelaskan bagaimana cara Investasi Saham.
5. Mendeskripsikan tips meraih keuntungan dalam Investasi Saham di Pasar
Modal.
6. Mengetahui apa yang perlu dihindari dalam Investasi Saham.

8
BAB II
PEMBAHASAN

A. KEWIRAUSAHAAN

A.1. Pengertian Kewirausahaan Secara Umum


Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan kewirausahaan? Secara
umum, pengertian kewirausahaan adalah suatu proses dalam melakukan
atau menciptakan sesuatu yang baru dengan cara kreatif dan penuh
inovasi yang memberikan manfaat bagi orang lain dan bernilai tambah.

A.2. Pengertian Kewirausahaan Secara Bahasa

9
Secara bahasa dalam Wikipedia, arti kewirausahaan adalah suatu
proses untuk mengembangkan, mengindentifikasi, dan mewujudkan visi
dan misi dalam kehidupan. Kata “Kewirausahaan” berasal dari kata
wira dan usaha. Menurut Kamus Bahasa Indonesia, Wira berarti;
pejuang, berani dan berwatak agung, berbudi luhur. Sedangkan kata
Usaha berarti; bekerja, berbuat amal, berbuat sesuatu.

B. MAHASISWA SEBAGAI INVESTOR SAHAM

B.1. MAHASISWA
Mahasiswa adalah sebutan bagi orang yang sedang menempuh
pendidikan tinggi di sebuah perguruan tinggi yang terdiri atas sekolah
tinggi, akademi, dan yang paling umum adalah universitas.

B.2. INVESTOR SAHAM


Dalam dunia keuangan, investor adalah orang perorangan atau
lembaga baik domestik atau non domestik yang melakukan suatu
investasi (bentuk penanaman modal sesuai dengan jenis investasi yang
dipilihnya) baik dalam jangka pendek atau jangka panjang.
Saham adalah bukti penyertaan berupa kertas yang diterbitkan
oleh perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) kepada
para investor.
Dari pengertian Mahasiswa, Saham dan Investor dapat diartikan
bahwa mahasiswa sebagai pelaku Investor Saham ialah seseorang atau
sekelompok orang yang sedang menempuh pendidikan di sebuah
perguruan tinggi yang terdiri atas sekolah tinggi, akademi, dan yang
paling umum disebut universitas, mereka melakukan investasi dalam
bentuk penanamam modal berupa kertas yang diterbiktan oleh
perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia(BEI) dengan tujuan
mencari keuntungan .

10
B.3. INVESTASI SAHAM DI PASAR MODAL

Investasi Saham merupakan jenis kewiraushaan keuangan yang


melibatkan antara Investor itu sendiri dengan suatu perusahaan dengan
menggunakan platform yang sudah tersedia oleh broker-broker masing
perushahaan dalam bertransaksi jual atau beli di suatu pasar yang
disebut pasar modal .

Sebelum memulai investasi saham, seorang investor harus


mengetahui alur proses untuk bisa menjadi investor di pasar modal. Di
Bursa Efek Indonesia telah memberikan alur untuk menjadi ivestor di
pasar modal, alurnya dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 1 Alur menjadi ivestor saham

11
Adapun penjelasan mengenai alur untuk menjadi investor saham
sebagai berikut:
1. Persiapan dokumen pribadi yang harus dipenuhi saat akan
membuat akun pada salah satu perusahaan sekuritas adalah KTP,
NPWP (jika ada) dan halaman pertama buku tabungan atas nama
pribadi dari salah satu bank nasional yang ada di indonesia (bagian
yang mencantumkan nomer rekening dan nama pemilik rekening).
Lalu apa sebenarnyaperusahaan sekuritas tersebut. Perusahaan
sekuritas adalah perusahaan yang memegang peranan penting buat
transaksi investor. Mereka merupakan anggota bursa efek yang
punya lisensi menjual belikan efek atau saham, sekaligus jadi
perantara transaksi bagi investor. Mudahnya adalah perusahaan
yang akan menghubungkan kita sebagai investor dengan pasar
modal, dengan demikian apabila investor ingin berinvestasi di
pasar modal, maka harus mempunyai akun pada salah satu
perusahaan sekuritas yang ada di indonesia. Pada pasar modal, saat
investor akan menanamkan modalnya pada emiten (perusahaan
terbuka), maka sebenarnya investor tersebut tidak serta merta
menanamkan dananya ke emiten, kecuali investor tersebut
membeli saham emiten pada saat IPO (initial public offering atau
penawaran saham perdana), pada saat IPO inilah perusahaan
pertama kali dilepas untuk ditawarkan atau dijual kepada
masyarakat. Sehingga masyarakat atau investor yang membeli
saham pada saat IPO, dananya memang benar-benar masuk ke
perusahaan. Hal berbeda apabila perusahaan sudah tercatat di bursa
efek Indonesia, maka sebenarnya apabila investor membeli saham
pada perusahaan tersebut, investor tersebut membeli kepemilikan
saham investor lain yang mau membeli pada harga tertentu.
2. Mengisi formulir di perusahaan sekuritas. Pengisian formulir ini
hampir sama dengan proses pembuatan akun pada saat kita
membuat rekening pada bank. Untuk pengisian formulir, pada saat

12
ini beberapa sekuritas memberikan kemudahan dengan cara daftar
secara full online maupun setengah online. Penulis akan
menjelaskan satu per satu. Pendaftaran full online artinya adalah
calon investor tidak perlu untuk datang ke kantor ataupun
mengirimkan berkas yang sudah diisi ke kantor perwakilan
perusahaan sekuritas, semuanya bisa diselesaikan dengan
pendaftaran online. Sedangkan setengah online, berarti nasabah
mengisi formulir secara online, selanjutnya formulir yang telah
diisi dicetak dan dikirimkan ke kantor perwakilan perusahaan
sekuritas terdekat..
3. Apabila akun atau rekening pada perusahaan sekuritas sudah jadi,
maka anda akan mendapatkan nomer rekening khusus. Biasanya
disebut RDN atau rekening dana nasabah. Jadi dana didalam RDN
inilah yang bisa digunakan untuk membeli saham, sehingga
silahkan anda untuk mengisi rekening tersebut dengan cara
mentransfer dana. Bisanya yang membuat bingung adalah untuk
apa kita disyaratkan untuk menyertakan halaman pertama buku
tabungan atas nama pribadi? Jadi buku tabungan ini dipakai apabila
anda menginginkan penarikan dana dari RDN, maka dana dari
RDN tersebut hanya bisa masuk pada rekening yang telah anda
daftarkan.
4. Silahkan mulai untuk berinvestasi di pasar modal.tidak ada alasan
untuk kita apabila ingin menjadi investor saham, karena sangat
mudah dalam proses pendaftarannya.

Selanjutnya sebenarnya bagaimana memilih perusahaan sekuritas.


Karena di Indonesia ada 106 perusahaan sekuritas yang menjadi
anggota bursa, sehingga perlu kiat-kiat untuk memilih perusahaan
sekuritas yang sesuai dengan kita. Adapun cara memilih perusahaan
sekuritas adalah sebagai berikut:

13
1. Perhatikan setoran awal yang diberlakukan. Transaksi saham jelas
beda dnegan transaksi online atau pedagang di pasar. Untuk bisa
membeli saham, kita perlu melakukan setoran deposit awal.
Setoran ini sifatnya seperti saldo, jadi saat anda beli saham, maka
deposit anda akan terpotong. Masing-masing sekuritas mempunyai
kebijakan yang berbeda-beda terkait deposit awal, ada yang cukup
Rp. 100 ribu, ada juga yang Rp 5 juta atau Rp. 10 juta. Maka
pilihlah yang sesuai dengan budget anda.
2. Pilih yang biaya transaksinya kecil. Transaksi saham itu ada
biayanya. Biaya tersebut yang digunakan oleh perusahaan sekuritas
untuk menjalankan bisnisnya. Tiap perusahaan sekuritas bisa
berbeda-beda terkait dengan biaya transaksinya. Anda harus jeli
dalam pemilihannya, tetapi biasanya rata-rata biayanya untuk fee
beli dan jual bila dijumlah adalah 0,5% dari jumlah dana yang anda
transaksikan.
3. Memiliki fasilitas transaksi online yang baik. Perusahaan sekuritas,
saat ini memberikan kemudahan pada nasabahnya dengan membuat
aplikasi yang bisa dijlaankan pada desktop atau PC maupun pada
ponsel, saja. Anda perlu memperhatikan: apakah aplikasi sekuritas
tersebut mudah untuk dipakai, apakah lengkap aplikasinya, apakah
aplikasi tersebut stabil atau sering eror, dan satu lagi, apakah
aplikasi tersebut ada SOTS (syariah online trading system) atau
tidak.
4. Pembukaan rekening yang ringkas. Semakin mudah dalam
pembukaan rekening efek pada perusahaan sekuritas menjadi salah
alasan dalam memilih perusahaan sekuritas.
5. Masuk dalam sekuritas dengan tertinggi volume transaksinya.
Sekuritas dengan volume transaksi yang tinggi memberikan
indikasi bahwa perusahaan tersebut dipakai oleh banyak orang.
Bila perusahaan tersebut dipakai oleh banyak orang, ini bisa
menjadi salah satu cara untuk melihat perusahaan tersebut

14
terpercaya. Melihat volume transaksi yang dilakukan oleh
perusahaan sekuritas, bisa melihat pada data rutin yang dikeluarkan
oleh BEI pada website idx.co.id. Saya contohkan 20 data sekuritas
dengan volume terbesar pada laporan BEI per Maret 2019 seperti
yang tampak pada tabel berikut.
Tabel 1 Data sekuritas volume terbesar

Beberapa kiat tersebut bisa anda gunakan dalam memilih


perusahaan sekuritas yang sesuai dengan anda. Bisa saja perusahaan
yang terbaik menurut orang lain, ternyata menurut anda tidak sesuai
dengan anda. Maka pilihan perusahaan sekuritas, adalah pilihan pribadi
tiap tiap orang. So, bila berbeda dengan teman atau kawan sejawat
dalam pemilihan perusahaan sekuritas, maka tidak menjadi masalah.

C. HAL YANG PERLU DIHINDARI DALAM INVESTASI SAHAM


Sebenarnya apa sajakah yang tidak diperbolehkan saat kita melakukan
transaksi dalam investasi saham:
1. Jangan membeli saham yang tidak liquid
2. Jangan berhutang
3. Jangan membeli saham berdasar prospek
4. Jangan menjual apa yang bukan menjadi milik anda
5. Jangan membeli saham yang sering direkomendasikan di media

15
6. Jangan membeli saham gorengan
Berikut adalah penjelasan satu per satu hal-hal yang tidak boleh
dilakukan saat kita berinvestasi pada pasar modal.
1. Jangan membeli saham yang tidak liquid. contoh menggunakan IPOTGO
pada saham ELTY (Bakrieland Development.tbk) pada 08 april 2019.

16
Dalam kolom bid (antrian untuk membeli saham) ELTY terlihat tidak ada
yang berminat sama sekali dengan saham tersebut, sementara pada kolom
offer (antrian untuk menjual saham) ada 11,5 juta lot orang yang ingin
menjual diharga yang tidak bisa turun lagi (kebijakan Bursa Efek
Indonesia minimal harga saham adalah Rp. 50.

Harga saham sebenarnya memberikan banyak informasi, secara


global hal ini menandakan emitentersebut tidak berkinerja dengan baik.
Sehingga investor pun tidak ada yang mau untuk membeli sahamnya.
Saham tersebut juga dikatakan tidak liquid, hal ini karena saham ini sangat
mudah untuk dibeli akan tetapi sangat sulit untuk menjualnya kembali.
Padahal, kriteria saham yang cocok untuk kita berinvestasi pada pasar
modal adalah saham yang mudah untuk dibeli dan mudah juga saat kita

17
menginginkan untuk menjualnya. Ditambah lagi bahwa saham yang
stagnan, berarti niat kita berinvestasi menjadi gagal karena saham yang
stagnan berarti nilainya dari tahun-ketahun akan semakin kecil akibat dari
inflasi.

Konsep awal dari pasar modal, pertama adalah bahwa investasi ini
memberikan kita kemudahan dalam mencairkan dana investasi kita saat
kita membutuhkannya. Dipasar modal kita hanya butuh 2 hari setelah
penjualan saham, untuk bisa menarik dana investasi kita (biasa disebut
T+2). Hal berbeda apabila anda berinvestasi di pasar modal, tetapi memilih
saham yang tidak liquid dimana saham tersebut tidak diminati oleh
investor. Kedua, harga saham yang stagnan akan memberikan kerugian
bagi investor karena nilai dari investasi tersebut semakin menurun akibat
dari inflasi. Disarankan untuk tidak mendekati saham dengan nominal Rp.
50, karena anda pasti bisa membeli sahamnya, akan tetapi anda tidak bisa
menjual saham itu sama sekali. Lalu bagaimana dengan saham lain?
contoh menggunakan IPOTGO pada saham BMRI (bank Mandiri.tbk)

18
berapa pada posisi antri jual. Hal ini memberikan informasi bahwa saham BMRI
diminati oleh investor, dimana adanya order jual maupun beli dari saham
tersebut. Dengan kata lain, ada investor yang ingin membeli saham tersebut dan
disisi lain ada investor yang mau menjual saham tersebut. Lalu kita lihat grafik
pergerakan harga saham dari BMRI.

19
Pergerakan harga secara jangka panjang, saham BMRI cenderung naik.
Meskipun ada beberapa kali koreksi tetapi akhirnya juga kembali naik. Hal ini
menandakan Pergerakan harga secara jangka panjang, saham BMRI cenderung
naik. Meskipun ada beberapa kali koreksi tetapi akhirnya juga kembali naik. Hal
ini menandakan

2. Jangan berhutang
Investasi disaham tidak bisa memakai dari meminjam. Sebaik-baiknya
anda dalam menganalisis, pasti tidak bisa sesuai dengan perkiraan 100%.
Bilamana uang yang anda investasikan kedalam saham adalah dana pinjaman dan
dana pinjaman pasti ada unsur bunga dan pengembalian atas hutang tersebut.
Hutang disini diartikan bisa hutang kepada kerabat, keluarga, bank atau
siapapun termasuk juga sekuritas. Ya sekuritas memberikan kita peluang untuk
bisa meminjam dananya untuk bisa kita gunakan untuk trading (tidak bisa untuk
investasi, karena ada batasan waktu untuk pinjaman dari sekuritas, dimana
pinjaman wajib dikembalikan maksimal 5 hari setelah kita pinjam), namanya
rekening margin. Penggunaan rekening margin ini, mudahnya adalah bahwa
sekuritas akan memberi kita pinjaman maksimal tiga kali dana cash kita. Sebagai
contoh kita mempunyai dana cash 10 juta, maka kita dapat pinjaman dari pihak
sekuritas sebanyak 30 juta. Menarik bukan?

20
Sangat menarik, karena kita bisa dengan leluasa trading dengan
dana diatas kepemilikan kita sendiri. Akan tetapi, hutang tetaplah
menimbulkan bunga, dimana bunga yang ditetapkan oleh sekuritas
biasanya berkisar 0,1% per hari. Sepertinya kecil bunga yang ditetapkan
oleh sekuritas. Selanjutnya, siapa yang diuntungkan dengan adanya dana
margin ini? Trader? atau Sekuritas?.
Hal yang pasti adalah bahwa dalam transaksi ini, apapun hasil dari
proses jual beli saham yang dilakukan oleh trader, maka sekuritas tetap
mendapatkan bunga atas pinjaman, baik saat posisi trader tersebut
mendapatkan keuntungan dalam jual beli sahamnya ataupun saat merugi.
Apabila anda memakai dana pinjaman untuk masuk di pasar modal,
pasti anda tidak dalam posisi untuk berinvestasi jangka panjang tapi hanya
tik tok (<5% keuntungan langsung dijual) atau keluar masuk untuk sekedar
mencari keuntungan yang biasanya kecil, ditambah adanya pemikiran
untuk secara rutin membayar cicilan hutang dan bunga. Maka anda akan
cenderung tidak nyaman dalam menjalani hidup. Ingat bahwa harga saham
ditentukan oleh kekuatan antara pembeli dan penjual, dan anda tidak bisa
mengontrolnya. Secara psikologi, bila memakai dana pinjaman akan
memperburuk pembuatan keputusan dalam investasi saham, karena
perasaan cemas atau panik sehingga berujung pada loss.

3. Jangan membeli saham berdasar prospek


Ini sering terjadi akibat saat ini jalur informasi sudah sedemikian
cepatnya, maka kita akan dengan mudah mendapatkan informasi. Padahal
sejatinya informasi ini belum tentu benar dan kalau memang benar, apakah
nantinya memang bisa mengerek harga saham?? Jawabannya belum tentu.
Ini memang pekerjaan dari analis untuk memberikan rekomendasi saham.

Prospek emiten untuk jangka panjang tidak bisa dijadikan alasan


untuk membeli saham. Sebagai contoh

21
Berita-berita seperti ini tiap hari akan ada di koran atau majalah
yang berkaitan dengan pasar modal. Analis memberikan rekomendasi
saham setiap hari. Bila anda membeli saham dengan menggunakan
pendekatan prospek dari kinerja, maka anda akan masuk memberikan
prediksi dari kinerja jangka panjang suatu emiten. Tidak berdasarkan pada
kondisi riilnya. Pertanyaannya dalam contoh tersebut, apakah memang
nantinya saham CTRA akan berkinerja sesuai ekspektasi kita? Jawabannya
ada pada diri anda sendiri.

4. Jangan menjual apa yang bukan menjadi milik anda


Anda tahu, bahwa sekuritas memberikan kita kesempatan untuk
yang namanya transaksi short selling? Jika belum pernah mengerti, saatnya
anda mengerti. Short selling adalah kegiatan meminjam saham yang
dimiliki oleh sekuritas, jadi dalam transaksi ini anda diberikan pinjaman
sejumlah saham yang anda butuhkan untuk dijual. Selanjutnya dari saham
yang anda pinjam itu, anda jual diharga tinggi dan mengembalikan lagi
kepada sekuritas dengan harga -yang seharusnya anda inginkan adalah-
lebih rendah. Sehingga anda mendapatkan keuntungan dari saham yang
seharusnya tidak anda miliki tersebut, apabila kondisinya seperti yang
anda inginkan. Masalah terjadi bila saham yang seharusnya semakin turun
tersebut, tidak sesuai dengan kehendak anda. Saham tersebut semakin
naik, maka anda mau tidak mau harus membeli saham tersebut diharga
yang lebih tinggi dari posisi anda menjual sahamnya, sehingga anda
mengalami kerugian. Bagaimana dengan sekuritasnya? Saat anda
bertransaksi short selling, maka sekuritas tetap mendapatkan keuntungan
dari bunga pinjaman, baik saat anda mendapatkan keuntungan ataupun saat
merugi.
5. Jangan membeli saham yang sering direkomendasikan oleh media.
Saham yang sangat sering direkomendasikan oleh media dengan
menampilkan data historis dan prospek emiten, seperti emiten A baru saja

22
mengakuisisi emiten lain yang bergerak sebagai pendukung usaha
induknya, lalu direkomendasikan bahwa emiten A akan bisa mendapatkan
efisiensi biaya, sehingga akan membuat keuntungan tahun mendatang
menjadi naik. Rekomendasi seperti ini boleh saja anda percaya, akan tetapi
bahwa adanya proses akuisisi belum tentu bisa memberikan efisiensi pada
emiten A. akuisisi ini akan memberikan dampak atau tidak, maka perlu
menunggu laporan keuangan emiten setiap tiga bulan sekali. Apabila
memang menjadikan keuntungan meningkat karena adanya efisiensi, maka
emiten tersebut bisa jadi layak untuk dibeli, begitu juga apabila ternyata
emiten tersebut tidak bisa menaikkan kinerja akibat akusisi, maka emiten
tersebut tidak layak untuk dibeli.
6. Jangan membeli saham gorengan.
Istilah saham gorengan pasti anda sudah tahu kan?
Dimana saham ini pada suatu waktu tidak ada gerakan pada naik atau
turunnya saham, tapi pada waktu yang lain bisa mendadak naik atau
turunnya bisa puluhan persen. Saham saham seperti ini biasanya dikuasi
oleh bandar sehingga pola pergerakannya menjadi tidak bisa diprediksi.
Saham gorengan ciri-cirinnya sebagai berikut:
a. Rata-rata volume perdagangan yang kecil, saham ini biasanya memiliki
volume perdagangan yang kecil. Akan tetapi tiba-tiba volume
perdagangannya melonjak jauh dari biasanya, sehingga harganya juga
ikut tertarik naik.
b. Pergerakannya tidak wajar, Pergerakan sahamnya sangat baik wajar
dikuasai oleh bandar yang dimana bisa melejit secara tiba-tiba.
Penggunaan alat analisa teknikal pun tidak akan bisa digunakan untuk
saham-saham seperti ini.
c. Harganya masih cendrung murah (dibawah Rp. 500). Mesiki tidak
semua saham dengan harga Rp. 500 adalah saham gorengan, tetapi ada
banyak kasus kenapa saham gorengan cenderung saham dibawah Rp.
500. Hal ini karena saham-saham ini harga masih murah,maka akan

23
lebih mudah mengerakan harga sahamnya daripada saham dengan nilai
atau harganya yang sudah tinggi.
d. Harga yang cenderung naik secara terus menerus padahal kinerja
imitenya jelek. Harga saham yang naik signifikan dengan tidak diikuti
oleh kinerja emitennya, maka dimungkinkan saham tersebut digerakan
oleh bandar untuk mendapatkan keuntungan.

D. MANAJEMEN EMOSI

Investasi saham membutuhkan stabilitas dalam emosi, karena apabila


tidak bisa mengendalikan emosi, biasanya akan sering melakukan panic
selling juga panic buying. Hal ini akan memberikan efek yang kurang baik
bagi anda dalam berinvestasi saham. Efek bisa kepada mental anda dalam
berinvestasi saham, karena akhirnya anda akan lebih sering mendapatkan lose
gain. Penulis akan menjelaskan satu persatu tentang selling dan panic buying .
Panic selling adalah keadaan dimana kita sebagai investor maupun trader
melakukan kegiatan menjual saham yang kita miliki, karena adanya berita,
kabar ataupun penurunan tiba-tiba harga saham emiten secara signifikan
dalam beberapa hari. Padahal kalau dilihat bahwa emiten tersebut sebenarnya
baik-baik saja, akan tetapi karena ada kabar kurang baik yang banyak investor
beranggapan bahwa emiten melakukan kesalahan investasi ataupun hal lain,
maka investor akhirnya banyak yang melepas sahamnya. Akibatnya harga
saham bisa turun secara drastis.
Penurunan ini dilihat oleh investor yang lain sebagai sinyal atau
indikator yang kurang baik pada emiten. Sehingga investor yang tidak tahu
tentang kabar kurang baik tersebut ikut-ikutan menjual pada posisi untung
maupun rugi karena ikut panik kalau-kalau nantinya emiten mengalami
kerugian, sehingga harga saham akan cenderung mengalami penurunan.

24
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Demikian makalah ini saya susun dengan harapan dapat membantu
pembaca dalam memahami bagaimana berivestasi saham yang simpel bagi
pemula khususnya mahasiswa sebagai pelaku investor.

B. Saran

25
Saya menyadari, bahwa makalah yang saya buat ini masih jauh dari
kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh
karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pembaca guna menjadi acuan agar saya bisa menjadi lebih baik
lagi di masa mendatang.

DAFTAR PUSTAKA
[1]Use the "Insert Citation" button to add citations to this document.

https://www.maxmanroe.com › pengertian-kewirausahaan
https://duwitmu.com › Saham

https://id.wikipedia.org › wiki › Mahasiswa


https://www.edusaham.com › 2019/03 › materi-pasar-modal-definisi-jenis-fu...

26

Anda mungkin juga menyukai