Disusun oleh
Kelas AK 43
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan laporan kunjungan industri di Bursa Efek Indonesia.
Laporan Kunjungan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum
Manajemen Keuangan.
Dalam kesempatan ini, kami selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada
dosen pengampu mata kuliah Praktikum Manajemen Keuangan yaitu Ibu Hilda
Oktavana Siregar, S.E., M.Acc, CPMA. CFP yang telah memberikan kesempatan
kami dalam membuat laporan kunjungan industri ini.
Dalam menulis laporan kunjungan industri ini, penulis merasa masih banyak
kekurangan, baik pada teknis penulisan maupun materi yang disampaikan,
mengingat akan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu, kritik dan saran
sangat kami harapkan demi kesempurnaan laporan kunjungan ini.
Akhir kata, penulis berharap laporan kunjungan ini dapat bermanfaat bagi teman-
teman pembaca dan dapat menambah pengetahuan mengenai perkembangan pasar
modal di Indonesia, mengetahui pentingnya melakukan investasi saham di Bursa
Efek Indonesia, mengetahui peran Bursa Efek Indonesia sebagai fasilitator
perdagangan efek serta mengatur jalannya transaksi efek agar berjalan dengan adil
dan efisien.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
A. Latar Belakang Kunjungan...........................................................................4
B. Tujuan Kunjungan.........................................................................................4
C. Manfaat Kunjungan.......................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................6
A. Tujuan, Manfaat, Dan Sejarah Bursa Efek Indonesia...................................6
B. Sejarah Bursa Efek Indonesia.......................................................................6
C. Bursa Efek (Ketentuan Pelaporan Keuangan Dan Perbandingannya)..........9
D. Pengaruh Aktivitas Bei Terhadap Perekonomian Indonesia.......................13
E. Organisasi dan Pihak Yang Berhubungan Dengan BEI...............................14
F. Jumlah Saham Yang Terdaftar Di BEI........................................................16
G. IHSG...........................................................................................................17
H. Kelompok-Kelompok Saham Di BEI.........................................................19
BAB III PENUTUP...............................................................................................26
A. Kesimpulan.................................................................................................26
B. Saran............................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................27
3
BAB I
PENDAHULUAN
B. Tujuan Kunjungan
Ada beberapa tujuan diadakannya kunjungan perusahaan bagi
mahasiswa, selain sebagai implementasi salah satu mata kuliah yang telah
didapat. Tujuan tersebut antara lain:
4
3. Untuk mengetahui sejarah berdirinya Bursa Efek Indonesia
C. Manfaat Kunjungan
Dengan melakukan Kunjungan Perusahaan, mahasiswa dapat memperoleh
beberapa manfaat, antara lain:
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Setelah persiapannya lengkap, berdirilah Vereniging Voor de
Effectenhandel(Bursa Efek), dan sekaligus memulai perdagangan efek pada
tanggal 14 Desember 1912. Pada saat ini, ada 13 Anggota Bursa yang aktif.
7
banyak Investor yang meninggalkan Indonesia. Ini merupakan pasang surut
pada era orde lama.
3. Era Orde Baru
Setelah orde lama berakhir dan diganti orde baru, langkah pertama
yang dilakukan oleh pemerintah adalah menahan dan membuat perekonomian
Indonesia kembali normal. Akhirnya dibentuklah Tim Persiapan Pasar Uang
dan Modal (PUM).
8
investor, dan perusahaan Manajer Investasi (Reksa Dana) pun menjadi lebih
kreatif.
Sekarang, pada Awal 2018, Indeks Harga Saham Gabungan pun telah
mencapai angka lebih dari 6.000. Angka ini merupakan pencapaian yang luar
biasa sejak terjadinya krisis yang membuat Indeks di angka 200-an.
IHSG menembus 4 Digit pun, juga pantas dicatat sebagai sejarah Bursa
Efek yang penting. Sejarah penting lainnya adalah peleburan Bursa Efek
Jakarta dan Bursa Efek Surabaya menjadi satu, yaitu Bursa Efek Indonesia.
9
c. Peraturan BAPEPAM nomor VIII.G.11. tentang tanggung jawab
direksi atas laporan keuangan.
d. Surat edaran BAPEPAM tentang pedoman penyajian dan
pengungkapan laporan keuangan Emitan atau Peruasahaan Publik.
e. Peraturan Pencatatan BEI nomor I-E tentang kewajiban
Penyampaian informasi.
10
dan hasil operasi. Sejumlah skedul pendukung juga wajib dibuat, terpisah
dari catatan atas laporan keuangan, yang meliputi:
a. Perubahan dalam modal saham dan cadangan wajib.
b. Perubahan dalam obligasi dan utang jangka panjang dan jangka
pendek.
c. Perubahan dalam aktiva tetap dan akumulasi depresiasi.
d. Aktiva dalam penjaminan.
e. Jaminan utang.
f. Perubahan dalam provisi.
g. Jumlah yang terutang kepada dan yang tertagih dari pemegang
saham pengendali
h. Kepemilikan ekuitas dalam anak perusahaan dan jumlah lembar
saham perusahaan yang dimiliki oleh anak perusahaan tersebut.
i. Piutang yang berasal dari anak perusahaan.
j. Transaksi dengan direktur, auditor wajib, pemegang saham
pengendali dan pihak ketiga yang menimbulkan konflik
kepentingan.
k. Remunerasi yang dibayarkan kepada direktur dan auditor wajib
Informasi ini disusun untuk satu tahun tunggal berdasarkan suatu
induk perusahaan dan diaudit oleh auditor wajib. Hukum komersial
tidak mengharuskan laporan arus kas. Kebanyakan praktik akuntansi
dilaksanakan dalam beberapa tahun terakhir sebagai akibat dari
Perubahan Besar dalam Akuntansi. Perubahan- perubahan terakhir ini
meliputi:
a. Mengharuskan perusahaan yang mencatatkan sahamnya untuk
membuatlaporan arus kas.
b. Memperluas jumlah anak perusahaan yang dikonsolidasikan
berdasarkan kendali yang dimiliki dan bukan persentase
kepemilikan.
c. Memperluas jumlah perusahaan afiliasi yang dicatat dengan
menggunakan metode ekuitas berdasarkan pengaruh signifikan dan
bukan pada persentase kepemilikan.
d. Menilai investasi dalam surat berharga sebesar harga pasar dan
bukan biaya perolehan.
e. Provisi penuh atas kewajiban tangguhan.
f. Akrual penuh atas pensiun dan kewajiban pension lainnya.
Akuntansi di Jepang sedang dibentuk ulang agar sesuai dengan IFRS.
3. Bursa Prancis (PSE)
Prancis merupakan pendukung utama akuntansi nasional di dunia.
Kementrian Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptable General (kode
akuntansi nasional) resmi yang pertama pada bulan September 1947.
Revisi kode tersebut dilakukan pada tahun 1957. Revisi selanjutnya terjadi
pada tahun 1982 berdasarkan Direktif Keempat Uni Eropa (UE). Pada
tahun 1986, rencana tersebut diperluas untuk melaksanakan ketentuan
11
dalam Direktif Ketujuh UE terhadap laporan keuangan konsolidasi dan
dirrevisi lebih lanjut pada tahun 1999.
Plan Comptable Generalber berisi:
a. Tujuan dan prinsipakuntansi serta pelaporan keuangan.
b. Definisi aktiva, kewajiban, ekuitas pemegang saham, pendapatan
dan beban.
c. Aturan pengakuan dan penilaian.
d. Daftar akun standar, ketentuan mengenai penggunaannya, dan
ketentuan tata buku lainnya.
e. Contoh laporan keuangan dan aturan penyajian-penyajiannya.
Akuntansi di Prancis sangat terkait dengan kode sehingga sangat
mungkin untuk melewatkan kenyataan bahwa legislasi hukum komersial
(yaitu Code de Commerce) dan ukum pajak sebenarnya menentukan
banyak praktik akuntansi dan pelaporan keuangan di Prancis. Code de
Commerce berawal dari ordinansi Coulbert (Menteri Keuangan pada era
Louis XIV) pada tahun 1637 dan 1681 dan diberlakukan oleh Napoleon
pada tahun 1807 sebagai bagian dari hukum yang diciptakannya
berdasarkan hukum tertulis.
Dasar utama aturan akuntansi di Prancis adalah Hukum Akuntansi
1983 dan Dekrit Akuntansi 1983, yang membuat Plan Comptable General
wajib digunakan oleh seluruh perusahaan. Kedua dokumen tersebut
menjadi bagian dari Code de Commers. Legislasi Code de Commerce
mengandung ketentuan akuntansi dan pelaporan yang eksentif.
Ciri khusus akuntansi di Prancis adalah terdapatnya dikotomi
antara laporan keuangan perusahaan secara tersendiri dengan laporan
keuangan kelompok usaha yang dikonsolidasikan. Hukum
memperbolehkan perusahaan Prancis untuk mengikuti Standar Pelaporan
Keuangan Internasional (IFRS) atau bahkan prinsip akuntansi yang
diterima umum di AS (GAAP) dalam menyusun laporan keuangan
konsolidasi. Alasan utama untuk fleksibilitas ini adalah ketika Direktif
Ketujuh UE diberlakukan pada tahun 1986, banyak perusahaan
multinasional dari Prancis yang telah menyusun laporan keuangan
konsolidasi berdasarkan prinsip Anglo-Saxon untuk keperluan pencatatan
saham di luar negeri. Perusahaan Prancis yang mengacu pada IFRS tau
GAAP AS sering menyatakan bahwa laporan keuangan mereka telah
sesuai baik dengan standar Prancis maupun dengan standar internasional
atau AS.
Ketentuan Pelaporan Keuangan
Perusahaan Prancis harus melaporkan berikut ini:
1. Laporan Laba Rugi.
2. Catatan atas Laporan Keuangan.
3. Laporan Direktur.
4. Laporan Auditor.
12
Ciri utama pelaporan di Prancis adalah ketentuan mengenai
pengungkapan catatan kaki yang ekstensif dan detail, yang meliputi
hal-hal berikut: Penjelasan mengenai aturan pengukuran yang
diberlakukan (contoh kebijakan akuntansi):
a. Perlakuan akuntansi untuk pos-pos dalam mata uang asing.
b. Laporan perubahan aktiva tetap dan depresiasi.
c. Detail provisi.
d. Analisis piutang dan utang sesuai masa jatuh tempo.
e. Daftar anak perusahaan dan kepemilikan saham.
f. Jumlah komitmen pension dan imbalan pascakerja lainnya.
g. Etail pengaruh pajak terhadap laporan keuangan.
h. Rata-rata jumlah karyawan sesuai golongan.
Kesimpulan:
Dari ketiga bursa efek diatas sangat jelas perbedaan pada ketentuan pelaporan
keuangan dari masing-masing bursa efek bahwa setiap bursa efek mempunyai standar
yang berbeda untuk pelaporan keuangan.
14
Apabila surplus revaluasi tidak dinyatakan sebagai modal atau tambahan
modal yang disetor, maka surplus ini tidak dimasukkan dalam neraca, akan
tetapi hanya dilampirkan dalam prospektur.
e. Konsultan Efek ( Investment Advisor )
Konsultan Efek ( Investment Advisor ) berperan sebagai konsultan
bagi investor ( pemodal ). Konsultan efek memberi jasa konsultasi
mengenai dinamika investasi terhadap efek dan risiko-risiko yang
menyertainya. Konsultan efek dapat juga berperan sebagai konsultan
keuangan bagi perusahaan yang akan go public, memberikan pendapat
yang menyangkut pengelolaan keuangan, meliputi :
1. Pemilikan sumber dana
2. Jenis dana yang diperlukan
3. Struktur modal
4. Antisipasi harga jual efek di pasar perdana
5. Hal-hal lain yang berhubungan dengan pengelolaan uang pada
umumnya.
f. Anggota Bursa/ Perusahaan Sekuritas
Anggota Bursa adalah perusahaan sekuritas yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Ada 3 peran yang dimiliki anggota bursa diantaranya
adalah;
1. Penjamin Emisi Efek/ Underwriter (PEE), yaitu sebagai pihak yang
menjamin emisi efek dari emiten untuk dijual kepada investor.
Penjamin emisi dibutuhkan oleh emiten pada saat ingin menerbitkan
efek.
2. Perantara Perdagangan Efek/ Broker (PPE) yaitu, sebagai pihak yang
membantu investor untuk melakukan jual beli efek. Perantara
Pedagang Efek dibutuhkan investor sebagai perpanjangan tangan untuk
membeli saham.
3. Manajer Investasi/ Fund manager (MI), yaitu sebagai pihak yang
mengumpulkan dana masyarakat, kemudian mengelolanya dalam
sebuah portofolio efek.
g. Emiten
Emiten adalah perusahaan yang mencari modal dari bursa efek dengan
cara menerbitkan efek (saham, obligasu, dan jenis efek lainnya) baik
swasta maupun BUMN. Saat ini sudah ada 530 lebih perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai perusahaan terbuka. Perusahaan-
perusahaan itu dibagi menjadi 9 sektor berdasarkan bidangnya.
h. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga pengawas kegiatan di pasar
modal yang memiliki peran sebagai berikut:
1. Mengawasi kegiatan jual beli saham agar tidak menyimpang dari
peraturan yang berlaku.
2. Melakukan pengujian terhadap semua pekerja profesional di pasar
modal seperti; broker, manajer investasi, dan lain lain.
3. Memberi izin pada perusahaan yang berkegiatan di pasar modal.
i. Bank Administrator Rekening Dana Investor (RDI)
15
Saat membuka rekening saham, investor akan mengisi 2 jenis formulir
yaitu rekening saham, dan rekening dana investor. Bank Administrator
RDI inilah yang nantinya akan menampung uang yang tidak terpakai untuk
membeli saham.
j. Lembaga Kliring dan Penjaminan (KPEI)
Lembaga kliring dan penjaminan adalah lembaga yang bertugas
mencatat transaksi. Lembaga ini sekarang hanya ada satu di Indonesia
yaitu PT Kliring dan Penjamin Efek Indonesia (KPEI). KPEI berperan
dalam keamanan dana investasi. Tugasnya adalah memastikan pecatatan
sebaik-baiknya dari ribuan transaksi yang terjadi dalam sehari
perdagangan.
k. Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan (KSEI)
Lembaga ini bertugas untuk menyelesaikan semua transaksi yang
dicatat oleh LKP (KPEI). Peran lembaga ini di Indonesia ditandatangani
oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). KSEI ini juga di
Indonesia juga berperan sebagai Kustodian/ tempat penitipan harta.
l. Lembaga Proteksi Dana Investor (SIPF)
Lembaga ini bertugas mengelola dana perlindungan investor. Peran
lembaga ini ditandatangani oleh PT Penyelenggara Program Perlindungan
Investor Efek Indonesia atau juga dikenal dengan sebutan Securities
Investor Protection Fund. SIPF juga merupakan lembaga penjamin bagi
investor yang kehilangan modal di pasar modal. Dana yang dijaminkan
pun sebesar Rp 100 juta per modal atau Rp 50 miliar per kustodian.
16
Gabungan (IHSG) atau Jakarta Composite Index (JCI), Indeks LQ45, Jakarta Islamic
Index (JII), Indeks Sektoral, serta Indeks Individual. Selain indeks utama tersebut,
indeks lainnya adalah Kompas-100 dan Bisnis-27.
IHSG pertama kali diperkenalkan pada tanggal 1 April 1983. Tapi, hari dasar
perhitungan IHSG adalah tanggal 10 Agustus 1982 dengan nilai 100. Kalau IHSG
merepresentasikan rata-rata dari seluruh saham di BEI, LQ45 hanya menghitung
indeks untuk 45 saham unggulan yang cukup aktif. Jakarta Islamic Index (JII)
memuat 30 saham pilihan yang memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Dewan Syariah
Nasional (DSN) MUI. Indeks sektoral sesuai namanya memuat saham yang memiliki
kesamaan bidang bisnis. Sedangkan Indeks Individual, tentu saja satu saham saja.
Kompas-100 adalah indeks dari 100 saham yang diterbitkan para analis harian
Kompas. Sedangkan Bisnis-27 adalah indeks yang dirilis harian Bisnis Indonesia.
Fungsi IHSG
Indeks harga saham mempunyai tiga manfaat utama. Yaitu sebagai penanda
arah pasar, pengukur tingkat keuntungan, dan tolok ukur kinerja portofolio.
1. Penanda Arah Pasar
Boleh dibilang, Indeks merupakan nilai representatif atas rata-rata dari
sekelompok saham. Karena menggunakan harga hampir semua saham di
BEJ dalam perhitungannya, IHSG menjadi indikator kinerja bursa saham
paling utama. Gampangnya, jika ingin melihat kondisi bursa saham saat
ini, kita tinggal melihat pergerakan angka IHSG.
Jika IHSG cenderung meningkat seperti yang terjadi akhir-akhir ini,
artinya harga-harga saham di BEI sedang meningkat. Sebaliknya, jika
IHSG cenderung turun, artinya harga-harga saham di BEI sedang merosot.
Sekedar catatan, persentase kenaikan atau penurunan IHSG akan berbeda
dibanding dengan kenaikan atau penurunan harga masing-masing saham.
Kadang ada kalanya peningkatan atau penurunan harga saham melebihi
atau bahkan berlawanan dengan pergerakan angka IHSG.
2. Pengukur Tingkat Keuntungan
Misalnya kita dapat menghitung secara rata-rata berapa keuntungan
berinvestasi di pasar saham. Sekarang di tahun 2013, IHSG bernilai 4400.
Lima tahun lalu IHSG bernilai 1400. Kita dapat menghitung secara
sederhana berinvestasi selama 5 tahun dari tahun 2008-2013 menghasilkan
keuntungan (4400-1400)/1400*100% = 214%. Secara rata-rata per tahun
keuntungan berinvestasi di pasar saham adalah 214%. Berarti per tahun
42,8%. Angka tersebut belum termasuk keuntungan dari dividen.
Tahun IHSG
2008 1400
2013 4400
Keuntungan 214%
3. Tolok ukur kinerja portofolio
Bila Anda memiliki reksadana atau portofolio saham, Anda bisa
membandingkan kinerjanya dengan IHSG. Misalnya dalam 5 tahun
17
terakhir IHSG naik sebanyak 214%. Kalau reksadana atau portofolio Anda
kinerjanya di bawah angka tersebut, sebaiknya Anda perlu berganti
strategi.
Cara Menghitung Ihsg
Secara umum, ada dua cara untuk menghitung indeks saham. Cara pertama
adalah dengan Price Weight / Simple Average. Rumusnya adalah sebagai berikut:
P adalah harga saham. Nd adalah nilai dasar, yaitu nilai yang dibentuk
berdasarkan jumlah saham yang tercatat dalam suatu waktu tertentu. Metode ini
dipakai untuk menghitung indeks saham Dow Jones (Dow Jones Industrial
Average/DJIA). Jadi jumlah harga 30 saham langsung dibagi nilai dasar. Indeks ini
tidak menggunakan pembobotan pada masing-masing saham karena karena DJIA
merupakan indeks 30 saham terpilih di bursa New York. Sebanyak 30 saham yang
masuk dalam DJIA diasumsikan telah memiliki bobot yang setara, sehingga
penghitungan bobot dianggap tidak perlu lagi. Sebagai catatan, 30 saham ini boleh
dibilang mewakili setiap industri di Amerika Serikat (AS) dan memiliki likuiditas
transaksi yang tinggi.
Cara kedua adalah dengan menggunakan Capitalization Weight / Weighted
Average. Cara inilah yang digunakan untuk menghitung IHSG dan S&P500.
Rumusnya adalah:
P adalah harga saham di pasar reguler. Q adalah bobot atau jumlah masing-
masing saham. Nd adalah nilai dasar, yaitu nilai yang dibentuk berdasarkan jumlah
saham yang tercatat dalam suatu waktu. Nilai dasar ini bisa berubah jika ada aksi
korporasi yang menyebabkan jumlah saham berkurang atau bertambah.
Sederhananya, setiap saham dihitung terlebih dahulu kapitalisasi pasarnya.
Kemudian dijumlahkan seluruh kapitalisasi pasar untuk semua saham, lalu dibagi
dengan nilai dasar, kemudian dikalikan dengan 100. Menurut informasi, kapitalisasi
pasar yang dijumlahkan ini berbeda dengan nilai kapitalisasi pasar seluruh saham di
BEI, karena ada saham-saham yang tidak perhitungkan dalam penghitungan indeks.
Kenapa demikian? Saham-saham yang tidak diperhitungkan ini menjadi rahasia BEI.
18
Pihak BEI memiliki kriteria sendiri atas saham-saham yang bisa dimasukkan dalam
penghitungan IHSG.
H. Kelompok-Kelompok Saham Di BEI
Terdapat ratusan saham yang melantai di Bursa Efek Indonesia. Namun,
ratusan saham tersebut dikelompokkan menjadi 9 sektor saham saja berdasarkan jenis
industrinya. Pembagian sektor saham ini penting untuk diketahui oleh investor, karena
dapat digunakan sebagai acuan dalam mengelola portofolio dan memanajemen risiko.
Tepatnya, berikut ini 9 sektor saham di Bursa Efek Indonesia:
1. Sektor Agri (Pertanian)
Sektor Agri terdiri dari enam subsektor, yakni Tanaman Pangan,
Perkebunan, Peternakan, Perikanan, Kehutanan, dan Lainnya.
Tanggal
No Kode Nama Saham Papan Pencatatan
Pencatatan
1 AALI Astra Agro Lestari Tbk. 09 Des 1997 1.924.688.333 UTAMA
Austindo Nusantara
3 ANJT 08 Mei 2013 3.354.175.000 UTAMA
Jaya Tbk.
19
1 ADRO Adaro Energy Tbk. 16-Jul-08 31.985.962.000 UTAMA
2 ANTM Aneka Tambang Tbk. 27-Nov-97 24.030.764.725 UTAMA
Apexindo Pratama
3 APEX 10-Jul-02 2.659.850.000 UTAMA
Duta Tbk.
4 ARII Atlas Resources Tbk. 8-Nov-11 3.000.000.000 PENGEMBANGAN
5 ARTI Ratu Prabu Energi Tbk 30-Apr-03 7.840.000.000 UTAMA
Bara Jaya Internasional
6 ATPK 17-Apr-02 5.760.245.414 PENGEMBANGAN
Tbk.
Astrindo Nusantara
7 BIPI 11-Feb-10 40.158.987.014 PENGEMBANGAN
Infrastrukt
Borneo Lumbung
8 BORN 26-Nov-10 17.693.000.000 PENGEMBANGAN
Energi & Metal
Borneo Olah Sarana
9 BOSS 15-Feb-18 1.400.000.000 PENGEMBANGAN
Sukses Tbk.
Baramulti Suksessarana
10 BSSR 8-Nov-12 2.616.500.000 PENGEMBANGAN
Tbk.
20
Alumindo Light Metal
6 ALMI 2-Jan-97 616.000.000 PENGEMBANGAN
Industry
Asahimas Flat Glass
7 AMFG 8-Nov-95 434.000.000 UTAMA
Tbk.
Asiaplast Industries
8 APLI 01 Mei 2000 1.362.671.400 UTAMA
Tbk.
Arwana Citramulia
9 ARNA 17-Jul-01 7.341.430.976 UTAMA
Tbk.
Saranacentral Bajatama
10 BAJA 21 Des 2011 1.800.000.000 PENGEMBANGAN
Tbk.
6. Sektor Property
Sektor ini hanya terdiri dari 3 subsektor, yaitu Properti dan Real Estat;
Konstruksi Bangunan; dan Lainnya.
Tanggal
No Kode Nama Saham Papan Pencatatan
Pencatatan
1 ACST Acset Indonusa Tbk. 24-Jun-13 700.000.000 UTAMA
Adhi Karya (Persero)
2 ADHI 18-Mar-04 3.560.849.376 UTAMA
Tbk.
Agung Podomoro Land
3 APLN 11-Nov-10 19.364.561.700 UTAMA
Tbk.
Armidian Karyatama
4 ARMY 21-Jun-17 9.006.250.000 PENGEMBANGAN
Tbk.
5 ASRI Alam Sutera Realty 18 Des 2007 19.649.411.888 UTAMA
22
Tbk.
Bekasi Asri Pemula
6 BAPA 14-Jan-08 661.784.520 UTAMA
Tbk.
7 BCIP Bumi Citra Permai Tbk. 11 Des 2009 1.429.915.525 PENGEMBANGAN
Bekasi Fajar Industrial
8 BEST 10-Apr-12 9.647.311.150 UTAMA
Estate
Binakarya Jaya Abadi
9 BIKA 14-Jul-15 592.280.000 PENGEMBANGAN
Tbk.
Bhuwanatala Indah
10 BIPP 23 Okt 1995 5.028.669.338 PENGEMBANGAN
Permai Tbk.
23
8. Sektor Finance (Keuangan)
Sektor saham paling berduit ini mencakup subsektor Bank, Lembaga
Pembiayaan, Asuransi, Reksa Dana, dan lainnya.
Tanggal
No Kode Nama Saham Papan Pencatatan
Pencatatan
Asuransi Bina Dana
1 ABDA 6-Jul-89 620.806.680 PENGEMBANGAN
Arta Tbk.
Adira Dinamika Multi
2 ADMF 31-Mar-04 1.000.000.000 UTAMA
Finance T
Bank Rakyat Indonesia
3 AGRO 08 Ags 2003 21.129.857.328 UTAMA
Agroniag
4 AGRS Bank Agris Tbk. 22 Des 2014 5.203.614.878 PENGEMBANGAN
Asuransi Harta Aman
5 AHAP 14-Sep-90 2.940.000.000 PENGEMBANGAN
Pratama Tb
Asuransi Multi Artha
6 AMAG 23 Des 2005 5.001.552.516 PENGEMBANGAN
Guna Tbk.
Pacific Strategic
7 APIC 18 Des 2002 11.765.966.447 PENGEMBANGAN
Financial Tb
Bank Artos Indonesia
8 ARTO 12-Jan-16 1.194.187.500 PENGEMBANGAN
Tbk.
9 ASBI Asuransi Bintang Tbk. 29-Nov-89 348.386.472 PENGEMBANGAN
Asuransi Dayin Mitra
10 ASDM 15 Des 1989 192.000.000 PENGEMBANGAN
Tbk.
24
Stimec Tbk
Anugerah Kagum
5 AKKU 1-Nov-04 6.449.463.636 PENGEMBANGAN
Karya Utama Tbk
6 AKRA AKR Corporindo Tbk. 03 Okt 1994 4.014.694.920 UTAMA
Sumber Alfaria Trijaya
7 AMRT 15-Jan-09 41.524.501.700 UTAMA
Tbk.
Arita Prima Indonesia
8 APII 29 Okt 2013 1.075.760.000 PENGEMBANGAN
Tbk.
9 ARTA Arthavest Tbk 5-Nov-02 446.674.175 PENGEMBANGAN
10 ASGR Astra Graphia Tbk. 15-Nov-89 1.348.780.500 UTAMA
25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang kami dapatkan dari kunjungan ke Bursa Efek Indonesia
Jakarta pada tanggal 10 April 2019 yaitu Bursa efek merupakan sebuah pasar
yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan efek perusahaan yang
sudah terdaftar di bursa. Di Indonesia, dulunya ada 2 perusahaan bursa efek
yaitu Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) yang memiliki
masing-masing produk yaitu Saham yang merupakan produk BEJ sedangakan
obligasi merupakan produk BES. Untuk menjamin keefektifan,maka
pemerintah menggabungkan kedua bursa tersebut menjadi satu yang
dinamakan Bursa Efek Indonesia yang memiliki produk gabungan dari dua
bursa dulu. Bursa Efek Indonesia merupakan instansi yang berbentuk swasta.
Banyak investor yang sekarang ini banyak terdaftar di bursa efek baik
domestik maupun asing. Mereka berlomba-lomba untuk membeli dan menjual
saham mereka ke calon investor. Hal ini tidak lepas dengan adanya peran
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Peran IHSG ini bisa untuk menilai
situasi pasar secara umum atau mengukur apakah harga saham mengalami
kenaikan atau penurunan. Pergerakan indeks menjadi indikator penting bagi
para investor untuk menentukan apakah mereka akan menjual, menahan atau
membeli suatu atau beberapa saham.
B. Saran
3.1 Sebaiknya DEB UGM segera bekerjasama dengan Bursa Efek
Indonesia dengan mendirikan galeri BEI di kampus, seperti kampus-
kampus lain. Mengingat banyak yang berminat setelah kunjungan
industri di sana dengan program menabung saham.
3.2 Pihak DEB UGM juga harus bekerjasama dengan BEI suapaya
mahasiswa dari Jurusan Akuntansi bisa Praktek Kerja Lapangan (PKL)
di sana.
DAFTAR PUSTAKA
26
https://www.sahamok.com/pasar-modal/bursa-efek-indonesia-bei/
https://www.idx.co.id/data-pasar/data-saham/daftar-saham/
https://investasi.online/mengenal-9-sektor-saham-di-bursa-efek-indonesia/
http://yuknabungsaham.idx.co.id/daftar-saham-detail
https://www.idx.co.id/tentang-bei/sejarah-dan-milestone/
https://www.juruscuan.com/investasi/184-mengenal-indeks-harga-saham-gabungan-
ihsg
https://id.wikipedia.org/wiki/Bursa_Efek_Indonesia
https://id.wikipedia.org/wiki/Bursa_efek_Tokyo
https://id.wikipedia.org/wiki/Bursa_Saham_Paris
27