Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI

BURSA EFEK INDONESIA

Disusun oleh

1. Magma Bumi Rachmani (17/416107/SV/13845)

2. Mualif Ulil Albab (17/416110/SV/13848)

3. Ratna Citra Dewantari (17/416123/SV/13861)

Kelas AK 43

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


DEPARTEMEN EKONOMIKA DAN BISNIS
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan laporan kunjungan industri di Bursa Efek Indonesia.
Laporan Kunjungan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum
Manajemen Keuangan.

Dalam kesempatan ini, kami selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada
dosen pengampu mata kuliah Praktikum Manajemen Keuangan yaitu Ibu Hilda
Oktavana Siregar, S.E., M.Acc, CPMA. CFP yang telah memberikan kesempatan
kami dalam membuat laporan kunjungan industri ini.

Dalam menulis laporan kunjungan industri ini, penulis merasa masih banyak
kekurangan, baik pada teknis penulisan maupun materi yang disampaikan,
mengingat akan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu, kritik dan saran
sangat kami harapkan demi kesempurnaan laporan kunjungan ini.

Akhir kata, penulis berharap laporan kunjungan ini dapat bermanfaat bagi teman-
teman pembaca dan dapat menambah pengetahuan mengenai perkembangan pasar
modal di Indonesia, mengetahui pentingnya melakukan investasi saham di Bursa
Efek Indonesia, mengetahui peran Bursa Efek Indonesia sebagai fasilitator
perdagangan efek serta mengatur jalannya transaksi efek agar berjalan dengan adil
dan efisien.

Yogyakarta, 19 April 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
A. Latar Belakang Kunjungan...........................................................................4
B. Tujuan Kunjungan.........................................................................................4
C. Manfaat Kunjungan.......................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................6
A. Tujuan, Manfaat, Dan Sejarah Bursa Efek Indonesia...................................6
B. Sejarah Bursa Efek Indonesia.......................................................................6
C. Bursa Efek (Ketentuan Pelaporan Keuangan Dan Perbandingannya)..........9
D. Pengaruh Aktivitas Bei Terhadap Perekonomian Indonesia.......................13
E. Organisasi dan Pihak Yang Berhubungan Dengan BEI...............................14
F. Jumlah Saham Yang Terdaftar Di BEI........................................................16
G. IHSG...........................................................................................................17
H. Kelompok-Kelompok Saham Di BEI.........................................................19
BAB III PENUTUP...............................................................................................26
A. Kesimpulan.................................................................................................26
B. Saran............................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................27

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kunjungan


Kunjungan Indusri merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh
mahasiswa semester 4 Program Studi Akuntansi, Departemen Ekonomika dan
Bisnis, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada. Kunjungan kali ini
dilakukan ke Badan Akuntabilitas Keuangan Negara DPR RI, Bursa EFek
Indonesia, PT KAO Indonesia dan PT Yakult Indonesia. Kunjungan tersebut
dilakukan selama kurang lebih 4 hari yaitu mulai tanggal 9-12 April 2019.

Sebagai mahasiswa, khususnya dalam bidang Akuntansi, sudah banyak


mendapat materi kuliah yang berhubungan dengan Manajemen Keuangan.
Sudah selayaknya bagi mahasiswa program studi Akuntansi, tidak hanya
memahami teori yang ada, namun juga harus mempraktekkan secara langsung
teori yang telah didapat. Oleh karena itu, kunjungan industri di Bursa Efek
Indonesia ini dilakukan sebagai implementasi mata kuliah Praktikum
Manajemen Keuangan, dimana dengan kunjungan tersebut para mahasiswa
dapat melihat secara langsung bagaimana proses Bursa Efek Indonesia
melaksanakan perannya sebagai fasilitator perdagangan efek di Indonesia dan
mengetahui bagaimana Bursa Efek Indonesia mengontrol jalannya transaksi
efek agar berjalan dengan adil dan efisien. Mahasiswa juga dikenalkan
perkembangan pasar modal melalui alat peraga dari Bursa Efek Indonesia,
sehingga mahasiswa mengetahui bagaimana perkembangan pasar modal serta
pentingnya investasi saham di Bursa Efek Indonesia.

B. Tujuan Kunjungan
Ada beberapa tujuan diadakannya kunjungan perusahaan bagi
mahasiswa, selain sebagai implementasi salah satu mata kuliah yang telah
didapat. Tujuan tersebut antara lain:

1. Untuk mengetahui tujuan didirikannya Bursa Efek Indonesia

2. Untuk mengetahui manfaat adanya Bursa Efek Indonesia

4
3. Untuk mengetahui sejarah berdirinya Bursa Efek Indonesia

4. Untuk mengetahui perbandingan Bursa Efek Indonesia dengan


lembaga sejenisnya

5. Untuk mengetahui aktivitas yang dilakukan di Bursa Efek Indonesia

6. Untuk mengetahui pihak-pihak yang berhubungan dengan Bursa Efek


Indonesia

7. Untuk mengetahui jumlah saham yang beredar di Bursa Efek Indonesia

8. Untuk mengetahui Indeks Harga Saham Gabungan

9. Untuk mengetahui kelompok-kelompok saham yang ada di Bursa Efek


Indonesia

C. Manfaat Kunjungan
Dengan melakukan Kunjungan Perusahaan, mahasiswa dapat memperoleh
beberapa manfaat, antara lain:

1. Dapat mengetahui cara kerja di Bursa Efek Indonesia

2. Sebagai sarana pendidikan.

3. Memperoleh wawasan mengenai dunia kerja bagi para mahasiswa.

4. Mahasiswa dapat memperoleh gambaran ketika akan memasuki dunia


kerja.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tujuan, Manfaat, Dan Sejarah Bursa Efek Indonesia


Menurut Undang-undang No. 8 tahun 1995, Bursa Efek adalah Pihak yang
menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan
penawaran jual dan beli Efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek
di antara mereka.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah lembaga pemerintah yang berperan sebagai
penyelenggara bursa. Artinya, Bursa Efek Indonesia bertugas untuk memfasilitasi
perdagangan efek di Indonesia.
Tujuan BEI :
1. Sebagai upaya dalam mengembangkan industri pasar modal di Indonesia.
2. Mengedukasi dan mengembangkan industri pasar modal di indonesia ke
arah yang lebih baik.
3. Penambahan jumlah investor baru.
4. Berupaya untuk menanamkan kebutuhan berinvestasi di pasar modal, yang
secara tidak langsung akan meningkatkan jumlah investor aktif di pasar
modal Indonesia.
Manfaat BEI :
1. Menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang bagi dunia usaha.
2. Sumber pembiayaan jangka panjang bagi emiten.
3. Menambah lapangan pekerjaan.
4. Alternatif investasi yang memberikan potensi keuntungan dengan resiko
yang bisa diperhitungkan melalui keterbukaan/diversifikasi investasi dan
likuiditas
5. Membuka iklim keterbukaan bagi dunia usaha.
6. Menciptakan iklim perusahaan yang sehat karena keterbukaan, penyebaran
kepemilikan dan profesionalisme.
7. Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai kepada lapisan masyarakat
menengah.
8. Memberikan wahana investasi bagi investor.

B. Sejarah Bursa Efek Indonesia


1. Era Penjajahan
Bursa efek pertama didirikan di Batavia. Pada masa itu, Belanda
mendirikan usaha perkebunan secara masif, dan membutuhkan modal yang
banyak dari berbagai investor Eropa.
Pada waktu itu, penghasilan dari penduduk Eropa lebih besar sekitar
50 hingga 100 kali lipat dari penduduk pribumi. Bursa Efek pun didirikan di
Batavia dengan tujuan menghimpun dana dari masyarakat Eropa.

6
Setelah persiapannya lengkap, berdirilah Vereniging Voor de
Effectenhandel(Bursa Efek), dan sekaligus memulai perdagangan efek pada
tanggal 14 Desember 1912. Pada saat ini, ada 13 Anggota Bursa yang aktif.

Contoh Efek / Surat Berharga (Saham) yang diperdagangkan pada


Era Kolonial Belanda

Efek yang diperdagangkan adalah saham dan obligasi perusahaan


perkebunan Belanda. Perkembangan perusahaan Bursa Efek di Batavia pun
begitu pesat. Namun di Era ini pun juga mengalami pasang surut ketika terjadi
perang dunia kedua (World War II). Semua kegiatan transaksi efek pun ditutup
pada tanggal 10 Mei 1940.
Hal ini menyebabkan pemilik efek kesusahan menjual efek yang
dimilikinya, dan menyebabkan banyak perusahaan pialang akhirnya tutup.
Pecahnya perang dunia kedua pun menandai berakhirnya kegiatan Bursa Efek
di era Belanda.
2. Era Orde Lama
Setahun setelah pemerintah Belanda mengakui kedaulatan Republik
Indonesia, yaitu tahun 1950, pemerintah pun akhirnya menerbitkan obligasi.
Hal ini menandai aktifnya kembali aktivitas pasar modal di Indonesia.
Akhirnya pada tanggal 30 Juni 1952, Bursa Efek Indonesia pun dibuka
kembali di Jakarta. Penyelenggaraannya pun diserahkan kepada Perserikatan
Perdagangan Uang dan Efek-Efek (PPUE). Sejak ini pun, Bursa Efek kembali
berkembang pesat di Indonesia.
Namun, keadaan itu hanya berlangsung sampai tahun 1958 saja. Akibat
politik dan sengketa yang terjadi oleh Republik Indonesia dan Belanda atas
Irian jaya.
Pemerintah pun mengeluarkan kebijakan yang melarang Bursa Efek
memperdagangkan efek dengan mata uang Belanda. Hal ini menyebabkan

7
banyak Investor yang meninggalkan Indonesia. Ini merupakan pasang surut
pada era orde lama.
3. Era Orde Baru
Setelah orde lama berakhir dan diganti orde baru, langkah pertama
yang dilakukan oleh pemerintah adalah menahan dan membuat perekonomian
Indonesia kembali normal. Akhirnya dibentuklah Tim Persiapan Pasar Uang
dan Modal (PUM).

Kantor lama Bursa Efek Indonesia, pasar modal tempo doeloe

Pemerintah orde baru pun serius dalam menghidupkan kembali pasar


uang dan modal di Indonesia. Pada era orde baru, perkembangan pasar modal
pun dibagi menjadi 2 periode:
1. Periode 1977 – 1987
2. Periode 1988 – 1997
Pada periode tahun 1977-1987 perkembangan bursa efek kurang
memberikan hasil seperti yang diharapkan. Karenanya pemerintah pun
akhirnya memberi kelonggaran terhadap berbagai aturan yang ada. Pada
periode 1988-1997 pun bursa menjadi lebih aktif, sampai sebelum terjadinya
krisis moneter.
4. Era Orde Reformasi
Pada era Reformasi, ada 4 peristiwa penting yang dapat dicatat sebagai
sejarah pasar modal di Indonesia. 4 peristiwa tersebut antara lain: Krisis
moneter, Indeks menembus 4 Digit, Peleburan Bursa Efek, dan berganti nama.
Pada masa krisis moneter, indeks saham jatuh dari angka 700-an ke
angka 200-an. Selain itu jumlah investor pun menyusut drastis hingga hanya
50 ribu investor. Masa-masa ini dapat dikatakan seperti masa berkabung bagi
dunia pasar modal di Indonesia.
Namun dengan adanya kejadian demikian, para pelaku pasar modal
pun dapat menjadi lebih realistis. Perusahaan efek pun mulai gencar menjaring

8
investor, dan perusahaan Manajer Investasi (Reksa Dana) pun menjadi lebih
kreatif.
Sekarang, pada Awal 2018, Indeks Harga Saham Gabungan pun telah
mencapai angka lebih dari 6.000. Angka ini merupakan pencapaian yang luar
biasa sejak terjadinya krisis yang membuat Indeks di angka 200-an.
IHSG menembus 4 Digit pun, juga pantas dicatat sebagai sejarah Bursa
Efek yang penting. Sejarah penting lainnya adalah peleburan Bursa Efek
Jakarta dan Bursa Efek Surabaya menjadi satu, yaitu Bursa Efek Indonesia.

C. Bursa Efek (Ketentuan Pelaporan Keuangan Dan Perbandingannya)


1. Bursa Efek Indonesia (BEI)
Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange
(IDX)) merupakan bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta
(BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya (BES). Demi efektivitas operasional
dan transaksi, Pemerintah memutuskan untuk menggabung Bursa Efek
Jakarta sebagai pasar saham dengan Bursa Efek Surabaya sebagai pasar
obligasi dan derivatif.
Bursa hasil penggabungan ini mulai beroperasi pada 1 Desember 2007.
BEI menggunakan sistem perdagangan bernama Jakarta Automated
Trading System (JATS) sejak 22 Mei 1995, menggantikan sistem manual
yang digunakan sebelumnya. Sejak 2 Maret 2009 sistem JATS ini sendiri
telah digantikan dengan sistem baru bernama JATS-NextG yang
disediakan OMX.
Bursa Efek Indonesia berpusat di Gedung Bursa Efek Indonesia,
Kawasan Niaga Sudirman, Jalan Jenderal Sudirman 52-53, Senayan,
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Ketentuan Pelaporan Keuangan


Di bursa efek Indonesia perusahaan yang tercatat wajib menyampaikan
laporan keuangan secara berkala ke bursa yang meliputi laporan keuangan
tahunan, laporan keuangan Interim, laporan keuangan tahunan yang
dimaksud wajib disusun dan disajikan sesuai dengan peraturan Bapepam
nomor VIII.G.7 yang meliputi komponen :
a. Laporan Laba Rugi.
b. Laporan Perubahan Ekuitas.
c. Laporan Arus Kas, lain serta materi penjelasan yang merupakan
bagian integral dari Laporan Keuangan jika dipersyaratkan oleh
instansi yang berwenang laporan sesuai dengan jenis industrinya.
d. Catatan Atas Laporan Keuangan.
Penyajian laporan keuangan di pasar modal mengacu kepada peraturan
Bapepam dan peraturan BEI, yaitu :
a. Peraturan BAPEPAM nomor X.K.2. tentang kewajiban
penyampaian laporan keuangan berkala.
b. Peraturan BAPEPAM nomor VIII.G.7. tentang pedoman penyajian
laporan keuangan.

9
c. Peraturan BAPEPAM nomor VIII.G.11. tentang tanggung jawab
direksi atas laporan keuangan.
d. Surat edaran BAPEPAM tentang pedoman penyajian dan
pengungkapan laporan keuangan Emitan atau Peruasahaan Publik.
e. Peraturan Pencatatan BEI nomor I-E tentang kewajiban
Penyampaian informasi.

2. Bursa Efek Tokyo (TSE)


Tokyo Stock Exchange, TSE adalah bursa saham yang terletak di
Tokyo, Jepang. Didirikan pada 15 Mei 1878, dan perdagangan dimulai di
sana pada 1 Juni pada tahun yang sama. Bursa ini ditutup selama Perang
Dunia II; setelah pengorganisasian kembali, perdagangan dilanjutkan pada
16 Mei 1949. Pada 18 Januari 2006, akibat dugaan penggelapan uang di
perusahaan Internet besar bernama Livedoor, terjadi penjualan saham
besar-besaran yang mengakibatkan TSE untuk pertama kalinya ditutup
lebih awal karena volume perdagangan pada hari tersebut telah mencapai
jumlah yang hampir melampaui kapasitas sistem komputer di TSE sebesar
4,5 juta perdagangan per hari.
Jepang sebagai negara kepulauan dan negara maju memiliki 3 bursa
efek dari sebelum perang dunia keduan (1940-1945) yaitu di tokyo, Osaka
dan Nagoya. setelah perang usai bermunculan bursza efek baru menjadi 9
bursa efek. Jepang dengan kondisi hancur lebur setelah perang dunia
kedua, cepat pulih dengan mobilisasi dana masyarakat melalui bursa efek
di Fukuoka, Hirosima, Niigata, Kyoto dan Sapporo. Jepang juga
mendirikan pasar ketiga atau over the counter di tokyo tahun 1941 yang
diberinama Japan Securities Dealers Association (JSDA).

Ketentuan Pelaporan Keuangan


Akuntansi dan pelaporan keuangan di Jepang mencerminkan gabungan
berbagai pengaruh domestic dan internasional. Dua badan pemerintah
yang terpisah bertanggung jawab atas regulasi akuntansi dan hukum pajak
penghasilan perusahaan di Jepang memiliki pengaruh lebih lanjut pula.
Pada paruh pertama abad ke-20, pemikiran akuntansi mencerminkan
pengaruh Jerman; pada paruh kedua, ide-ide dari AS yang berpengaruh.
Akhir-akhir ini, pengaruh badan Badan Standar Akuntansi Internasional
mulai dirasakan dan pada tahun 2001 perubahan besar terjadi dengan
pembentukan organisasi sector swasta sebagai pembuat standar akuntansi.
Perusahaan yang didirikan menurut hukum komersial diwajibkan untuk
menyusun laporan wajib yang harus mendapat persetujuan dalam rapat
tahunan pemegang saham yang berisi :
a. Laporan laba rugi.
b. Laporan usaha.
c. Proposal atas penentuan penggunaan (apropriasi) laba di tahan.
d. Skedul pendukung.
Catatan yang menyertai neraca dan laporan laba rugi menjelaskan
kebijakanakuntansi dan memberikan detail pendukung . Laporan usaha
berisi garis besar usaha dan informasi mengenai operasi, posisi keuangan

10
dan hasil operasi. Sejumlah skedul pendukung juga wajib dibuat, terpisah
dari catatan atas laporan keuangan, yang meliputi:
a. Perubahan dalam modal saham dan cadangan wajib.
b. Perubahan dalam obligasi dan utang jangka panjang dan jangka
pendek.
c. Perubahan dalam aktiva tetap dan akumulasi depresiasi.
d. Aktiva dalam penjaminan.
e. Jaminan utang.
f. Perubahan dalam provisi.
g. Jumlah yang terutang kepada dan yang tertagih dari pemegang
saham pengendali
h. Kepemilikan ekuitas dalam anak perusahaan dan jumlah lembar
saham perusahaan yang dimiliki oleh anak perusahaan tersebut.
i. Piutang yang berasal dari anak perusahaan.
j. Transaksi dengan direktur, auditor wajib, pemegang saham
pengendali dan pihak ketiga yang menimbulkan konflik
kepentingan.
k. Remunerasi yang dibayarkan kepada direktur dan auditor wajib
Informasi ini disusun untuk satu tahun tunggal berdasarkan suatu
induk perusahaan dan diaudit oleh auditor wajib. Hukum komersial
tidak mengharuskan laporan arus kas. Kebanyakan praktik akuntansi
dilaksanakan dalam beberapa tahun terakhir sebagai akibat dari
Perubahan Besar dalam Akuntansi. Perubahan- perubahan terakhir ini
meliputi:
a. Mengharuskan perusahaan yang mencatatkan sahamnya untuk
membuatlaporan arus kas.
b. Memperluas jumlah anak perusahaan yang dikonsolidasikan
berdasarkan kendali yang dimiliki dan bukan persentase
kepemilikan.
c. Memperluas jumlah perusahaan afiliasi yang dicatat dengan
menggunakan metode ekuitas berdasarkan pengaruh signifikan dan
bukan pada persentase kepemilikan.
d. Menilai investasi dalam surat berharga sebesar harga pasar dan
bukan biaya perolehan.
e. Provisi penuh atas kewajiban tangguhan.
f. Akrual penuh atas pensiun dan kewajiban pension lainnya.
Akuntansi di Jepang sedang dibentuk ulang agar sesuai dengan IFRS.
3. Bursa Prancis (PSE)
Prancis merupakan pendukung utama akuntansi nasional di dunia.
Kementrian Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptable General (kode
akuntansi nasional) resmi yang pertama pada bulan September 1947.
Revisi kode tersebut dilakukan pada tahun 1957. Revisi selanjutnya terjadi
pada tahun 1982 berdasarkan Direktif Keempat Uni Eropa (UE). Pada
tahun 1986, rencana tersebut diperluas untuk melaksanakan ketentuan

11
dalam Direktif Ketujuh UE terhadap laporan keuangan konsolidasi dan
dirrevisi lebih lanjut pada tahun 1999.
Plan Comptable Generalber berisi:
a. Tujuan dan prinsipakuntansi serta pelaporan keuangan.
b. Definisi aktiva, kewajiban, ekuitas pemegang saham, pendapatan
dan beban.
c. Aturan pengakuan dan penilaian.
d. Daftar akun standar, ketentuan mengenai penggunaannya, dan
ketentuan tata buku lainnya.
e. Contoh laporan keuangan dan aturan penyajian-penyajiannya.
Akuntansi di Prancis sangat terkait dengan kode sehingga sangat
mungkin untuk melewatkan kenyataan bahwa legislasi hukum komersial
(yaitu Code de Commerce) dan ukum pajak sebenarnya menentukan
banyak praktik akuntansi dan pelaporan keuangan di Prancis. Code de
Commerce berawal dari ordinansi Coulbert (Menteri Keuangan pada era
Louis XIV) pada tahun 1637 dan 1681 dan diberlakukan oleh Napoleon
pada tahun 1807 sebagai bagian dari hukum yang diciptakannya
berdasarkan hukum tertulis.
Dasar utama aturan akuntansi di Prancis adalah Hukum Akuntansi
1983 dan Dekrit Akuntansi 1983, yang membuat Plan Comptable General
wajib digunakan oleh seluruh perusahaan. Kedua dokumen tersebut
menjadi bagian dari Code de Commers. Legislasi Code de Commerce
mengandung ketentuan akuntansi dan pelaporan yang eksentif.
Ciri khusus akuntansi di Prancis adalah terdapatnya dikotomi
antara laporan keuangan perusahaan secara tersendiri dengan laporan
keuangan kelompok usaha yang dikonsolidasikan. Hukum
memperbolehkan perusahaan Prancis untuk mengikuti Standar Pelaporan
Keuangan Internasional (IFRS) atau bahkan prinsip akuntansi yang
diterima umum di AS (GAAP) dalam menyusun laporan keuangan
konsolidasi. Alasan utama untuk fleksibilitas ini adalah ketika Direktif
Ketujuh UE diberlakukan pada tahun 1986, banyak perusahaan
multinasional dari Prancis yang telah menyusun laporan keuangan
konsolidasi berdasarkan prinsip Anglo-Saxon untuk keperluan pencatatan
saham di luar negeri. Perusahaan Prancis yang mengacu pada IFRS tau
GAAP AS sering menyatakan bahwa laporan keuangan mereka telah
sesuai baik dengan standar Prancis maupun dengan standar internasional
atau AS.
Ketentuan Pelaporan Keuangan
Perusahaan Prancis harus melaporkan berikut ini:
1. Laporan Laba Rugi.
2. Catatan atas Laporan Keuangan.
3. Laporan Direktur.
4. Laporan Auditor.

12
Ciri utama pelaporan di Prancis adalah ketentuan mengenai
pengungkapan catatan kaki yang ekstensif dan detail, yang meliputi
hal-hal berikut: Penjelasan mengenai aturan pengukuran yang
diberlakukan (contoh kebijakan akuntansi):
a. Perlakuan akuntansi untuk pos-pos dalam mata uang asing.
b. Laporan perubahan aktiva tetap dan depresiasi.
c. Detail provisi.
d. Analisis piutang dan utang sesuai masa jatuh tempo.
e. Daftar anak perusahaan dan kepemilikan saham.
f. Jumlah komitmen pension dan imbalan pascakerja lainnya.
g. Etail pengaruh pajak terhadap laporan keuangan.
h. Rata-rata jumlah karyawan sesuai golongan.
Kesimpulan:
Dari ketiga bursa efek diatas sangat jelas perbedaan pada ketentuan pelaporan
keuangan dari masing-masing bursa efek bahwa setiap bursa efek mempunyai standar
yang berbeda untuk pelaporan keuangan.

D. Pengaruh Aktivitas Bei Terhadap Perekonomian Indonesia


Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal
mendefinisikan pasar modal sebagai “kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran
Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek”.
Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena
pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan
usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat
pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk
pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar
modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrument keuangan
seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat
menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan
risiko masing-masing instrument.
E. Organisasi dan Pihak Yang Berhubungan Dengan BEI
1. Instansi Pemerintah
Selain sebagai pengatur pasar modal, pemerintah juga campur tangan
dalam hal-hal tertentu agar pasar modal tersebut dapat berjalan secara efektif
dan efisien. Instansi Pemerintah yang terlibat dalam mekanisme pasar modal
adalah Badan Koordinasi Penanaman Modal ( BKPM ), Departemen Teknis,
dan Departemen Kehakiman. BKPM memberikan ijin penanaman modal yang
meliputi komposisi dan jumlah dana investasi, besarnya modal dasar, batas
waktu penyetoran modal dan komposisi pemegang saham.
Departemen Teknis memberikan ijin usaha dalam bidang-bidang
tertentu. Misalnya ijin usaha perbankan diberikan olen Departemen Keuangan
dan diawasi langsung oleh Bank Indonesia. Departemen Teknis bagi
13
perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan/distributor
adalah Departemen Perdagangan dan Industri.
2. Lembaga Swasta
a. Akuntan Publik
Akuntan Publik, termasuk akuntan negara di bawah Badan Pemeriksa
Keuangan dan Pengawas Pembangunan ( BPKP }, berperan sebagai
penilai kondisi keuangan perusahaan yang akan go public, meliputi
pemeriksaan laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan sendiri.
Penilaian akuntan public terhadap kondisi keuangan perusahaan
dinyatakan dalam suatu pendapat akuntan tersebut mengenai laporan
keuangan perusahaan.
b. Notaris
Jasa notaris diperlukan terutama untuk melakukan hal-hal sebagai
berikut :
1. Membuat Berita Acara RUPS dan menyusun keputusan-keputusan
RUPS.
2. Meneliti keabsahan hal-hal yang berkaitan dengan
penyelenggaraan RUPS, misalnya keabsahan persiapan RUPS,
keabsahan para pemegang saham atas kuasanya yang menghadiri
RUPS, dan menjaga terpenuhinya peserta RUPS yang disyaratkan
dalam anggaran dasar.
3. Meneliti atas perubahan anggaran dasar untuk menjamin tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku dan menyesuaikan pasal-pasal dalam anggaran dasar untuk
memenuhi ketentuan pasar modal dalam rangka melindurgi
kepentingan investor, khususnya pemegang saham publik.
c. Konsultan Hukum
Konsultan Hukum perperan memberi pendapat dari segi hukum
mengenai suatu masalah atau obyek. Konsultan hukum adalah pihak yang
independen yang dipercaya, karena keahlian dan integritasnya. Pernyataan
konsultan hukum biasanya berkenaan dengan :
1. Akte pendirian/Anggaran Dasar perusahaan beserta perusahan-
perubahannya.
2. Penyetoran modal oleh pemegang saham sebelum go public.
3. Pemilikan ijin usaha.
4. Status pemilikan atas aktiva perusahaan, terutama pemilikan aktiva
tetap.
5. Perjanjian-perjanjian yang dibuat perusahaan dengan pihak ketiga.
6. Gugatan atau tuntuan terhadap perusahaan.
d. Badan Penilai ( Appraiser )
Badan Penilai ( Appraiser ) berfungsi memberi penilaian terhadap nilai
aktiva tetap perusahaan, jika dilakukan revaluasi. Perusahaan yang
melakukan revaluasi (penilaian kembali ) terhadap aktiva yang dimiliki
akan menaikkan kekayaannya. Tambahan kekayaan yang diperoleh dari
surplus revaluasi ini dapat dikapitalisasi (menjadi modal disetor atau
meningkatkan modal disetor), jika sudah memenuhi kewajiban perpajakan
atas surplus tersebut. Surplus revaluasi dikenakan pajak penghasilan,
karena surplus itu dapat meningkatkan kegiatan ekonomis perusahaan.

14
Apabila surplus revaluasi tidak dinyatakan sebagai modal atau tambahan
modal yang disetor, maka surplus ini tidak dimasukkan dalam neraca, akan
tetapi hanya dilampirkan dalam prospektur.
e. Konsultan Efek ( Investment Advisor )
Konsultan Efek ( Investment Advisor ) berperan sebagai konsultan
bagi investor ( pemodal ). Konsultan efek memberi jasa konsultasi
mengenai dinamika investasi terhadap efek dan risiko-risiko yang
menyertainya. Konsultan efek dapat juga berperan sebagai konsultan
keuangan bagi perusahaan yang akan go public, memberikan pendapat
yang menyangkut pengelolaan keuangan, meliputi :
1. Pemilikan sumber dana
2. Jenis dana yang diperlukan
3. Struktur modal
4. Antisipasi harga jual efek di pasar perdana
5. Hal-hal lain yang berhubungan dengan pengelolaan uang pada
umumnya.
f. Anggota Bursa/ Perusahaan Sekuritas
Anggota Bursa adalah perusahaan sekuritas yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Ada 3 peran yang dimiliki anggota bursa diantaranya
adalah;
1. Penjamin Emisi Efek/ Underwriter (PEE), yaitu sebagai pihak yang
menjamin emisi efek dari emiten untuk dijual kepada investor.
Penjamin emisi dibutuhkan oleh emiten pada saat ingin menerbitkan
efek.
2. Perantara Perdagangan Efek/ Broker (PPE) yaitu, sebagai pihak yang
membantu investor untuk melakukan jual beli efek. Perantara
Pedagang Efek dibutuhkan investor sebagai perpanjangan tangan untuk
membeli saham.
3. Manajer Investasi/ Fund manager (MI), yaitu sebagai pihak yang
mengumpulkan dana masyarakat, kemudian mengelolanya dalam
sebuah portofolio efek.

g. Emiten
Emiten adalah perusahaan yang mencari modal dari bursa efek dengan
cara menerbitkan efek (saham, obligasu, dan jenis efek lainnya) baik
swasta maupun BUMN. Saat ini sudah ada 530 lebih perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai perusahaan terbuka. Perusahaan-
perusahaan itu dibagi menjadi 9 sektor berdasarkan bidangnya.
h. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga pengawas kegiatan di pasar
modal yang memiliki peran sebagai berikut:
1. Mengawasi kegiatan jual beli saham agar tidak menyimpang dari
peraturan yang berlaku.
2. Melakukan pengujian terhadap semua pekerja profesional di pasar
modal seperti; broker, manajer investasi, dan lain lain.
3. Memberi izin pada perusahaan yang berkegiatan di pasar modal.
i. Bank Administrator Rekening Dana Investor (RDI)

15
Saat membuka rekening saham, investor akan mengisi 2 jenis formulir
yaitu rekening saham, dan rekening dana investor. Bank Administrator
RDI inilah yang nantinya akan menampung uang yang tidak terpakai untuk
membeli saham.
j. Lembaga Kliring dan Penjaminan (KPEI)
Lembaga kliring dan penjaminan adalah lembaga yang bertugas
mencatat transaksi. Lembaga ini sekarang hanya ada satu di Indonesia
yaitu PT Kliring dan Penjamin Efek Indonesia (KPEI). KPEI berperan
dalam keamanan dana investasi. Tugasnya adalah memastikan pecatatan
sebaik-baiknya dari ribuan transaksi yang terjadi dalam sehari
perdagangan.
k. Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan (KSEI)
Lembaga ini bertugas untuk menyelesaikan semua transaksi yang
dicatat oleh LKP (KPEI). Peran lembaga ini di Indonesia ditandatangani
oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). KSEI ini juga di
Indonesia juga berperan sebagai Kustodian/ tempat penitipan harta.
l. Lembaga Proteksi Dana Investor (SIPF)
Lembaga ini bertugas mengelola dana perlindungan investor. Peran
lembaga ini ditandatangani oleh PT Penyelenggara Program Perlindungan
Investor Efek Indonesia atau juga dikenal dengan sebutan Securities
Investor Protection Fund. SIPF juga merupakan lembaga penjamin bagi
investor yang kehilangan modal di pasar modal. Dana yang dijaminkan
pun sebesar Rp 100 juta per modal atau Rp 50 miliar per kustodian.

F. Jumlah Saham Yang Terdaftar Di BEI


Menurut laman yuknabungsaham.idx.co.id, jumlah perusahaan yang mencatatkan
sahamnya di BEI adalah 625 perusahaan (per tanggal 21 Februari 2019). Untuk
memudahkan investor memilih saham, BEI mengeluarkan beberapa indeks daftar
saham berdasarkan berbagai karakteristik, salah satunya Indeks LQ45.
Indeks LQ45 berisi daftar saham yang hanya terdiri dari 45 saham yang telah
terpilih melalui berbagai kriteria pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham
dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi dari jumlah keseluruhan saham
yang ada di Bursa Efek Indonesia. Pemilihan daftar Saham LQ45 dilakukan setiap 6
bulan.
G. IHSG
Masyarakat umum apalagi investor sudah banyak yang akrab dengan istilah
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG. Namun, tak banyak yang mengetahui apa
fungsi IHSG, bagaimana menghitung nilai IHSG, dan apa saja faktor yang
menyebabkan perubahan nilai IHSG. Artikel ini akan mengajak Anda untuk mengenal
IHSG lebih dalam lagi.
Apa Itu Indeks Saham
Umumnya di bursa saham dunia mengenal lebih dari satu indeks. Contohnya
di AS, ada S&P500, Dow Jones, Nasdaq. Sedangkan di BEI, ada Indeks Harga Saham

16
Gabungan (IHSG) atau Jakarta Composite Index (JCI), Indeks LQ45, Jakarta Islamic
Index (JII), Indeks Sektoral, serta Indeks Individual. Selain indeks utama tersebut,
indeks lainnya adalah Kompas-100 dan Bisnis-27.
IHSG pertama kali diperkenalkan pada tanggal 1 April 1983. Tapi, hari dasar
perhitungan IHSG adalah tanggal 10 Agustus 1982 dengan nilai 100. Kalau IHSG
merepresentasikan rata-rata dari seluruh saham di BEI, LQ45 hanya menghitung
indeks untuk 45 saham unggulan yang cukup aktif. Jakarta Islamic Index (JII)
memuat 30 saham pilihan yang memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Dewan Syariah
Nasional (DSN) MUI. Indeks sektoral sesuai namanya memuat saham yang memiliki
kesamaan bidang bisnis. Sedangkan Indeks Individual, tentu saja satu saham saja.
Kompas-100 adalah indeks dari 100 saham yang diterbitkan para analis harian
Kompas. Sedangkan Bisnis-27 adalah indeks yang dirilis harian Bisnis Indonesia.
Fungsi IHSG
Indeks harga saham mempunyai tiga manfaat utama. Yaitu sebagai penanda
arah pasar, pengukur tingkat keuntungan, dan tolok ukur kinerja portofolio.
1. Penanda Arah Pasar
Boleh dibilang, Indeks merupakan nilai representatif atas rata-rata dari
sekelompok saham. Karena menggunakan harga hampir semua saham di
BEJ dalam perhitungannya, IHSG menjadi indikator kinerja bursa saham
paling utama. Gampangnya, jika ingin melihat kondisi bursa saham saat
ini, kita tinggal melihat pergerakan angka IHSG.
Jika IHSG cenderung meningkat seperti yang terjadi akhir-akhir ini,
artinya harga-harga saham di BEI sedang meningkat. Sebaliknya, jika
IHSG cenderung turun, artinya harga-harga saham di BEI sedang merosot.
Sekedar catatan, persentase kenaikan atau penurunan IHSG akan berbeda
dibanding dengan kenaikan atau penurunan harga masing-masing saham.
Kadang ada kalanya peningkatan atau penurunan harga saham melebihi
atau bahkan berlawanan dengan pergerakan angka IHSG.
2. Pengukur Tingkat Keuntungan
Misalnya kita dapat menghitung secara rata-rata berapa keuntungan
berinvestasi di pasar saham. Sekarang di tahun 2013, IHSG bernilai 4400.
Lima tahun lalu IHSG bernilai 1400. Kita dapat menghitung secara
sederhana berinvestasi selama 5 tahun dari tahun 2008-2013 menghasilkan
keuntungan (4400-1400)/1400*100% = 214%. Secara rata-rata per tahun
keuntungan berinvestasi di pasar saham adalah 214%. Berarti per tahun
42,8%. Angka tersebut belum termasuk keuntungan dari dividen.

Tahun IHSG
2008 1400
2013 4400
Keuntungan 214%
3. Tolok ukur kinerja portofolio
Bila Anda memiliki reksadana atau portofolio saham, Anda bisa
membandingkan kinerjanya dengan IHSG. Misalnya dalam 5 tahun

17
terakhir IHSG naik sebanyak 214%. Kalau reksadana atau portofolio Anda
kinerjanya di bawah angka tersebut, sebaiknya Anda perlu berganti
strategi.
Cara Menghitung Ihsg
Secara umum, ada dua cara untuk menghitung indeks saham. Cara pertama
adalah dengan Price Weight / Simple Average. Rumusnya adalah sebagai berikut:

P adalah harga saham. Nd adalah nilai dasar, yaitu nilai yang dibentuk
berdasarkan jumlah saham yang tercatat dalam suatu waktu tertentu. Metode ini
dipakai untuk menghitung indeks saham Dow Jones (Dow Jones Industrial
Average/DJIA). Jadi jumlah harga 30 saham langsung dibagi nilai dasar. Indeks ini
tidak menggunakan pembobotan pada masing-masing saham karena karena DJIA
merupakan indeks 30 saham terpilih di bursa New York. Sebanyak 30 saham yang
masuk dalam DJIA diasumsikan telah memiliki bobot yang setara, sehingga
penghitungan bobot dianggap tidak perlu lagi. Sebagai catatan, 30 saham ini boleh
dibilang mewakili setiap industri di Amerika Serikat (AS) dan memiliki likuiditas
transaksi yang tinggi.
Cara kedua adalah dengan menggunakan Capitalization Weight / Weighted
Average. Cara inilah yang digunakan untuk menghitung IHSG dan S&P500.
Rumusnya adalah:

P adalah harga saham di pasar reguler. Q adalah bobot atau jumlah masing-
masing saham. Nd adalah nilai dasar, yaitu nilai yang dibentuk berdasarkan jumlah
saham yang tercatat dalam suatu waktu. Nilai dasar ini bisa berubah jika ada aksi
korporasi yang menyebabkan jumlah saham berkurang atau bertambah.
Sederhananya, setiap saham dihitung terlebih dahulu kapitalisasi pasarnya.
Kemudian dijumlahkan seluruh kapitalisasi pasar untuk semua saham, lalu dibagi
dengan nilai dasar, kemudian dikalikan dengan 100. Menurut informasi, kapitalisasi
pasar yang dijumlahkan ini berbeda dengan nilai kapitalisasi pasar seluruh saham di
BEI, karena ada saham-saham yang tidak perhitungkan dalam penghitungan indeks.
Kenapa demikian? Saham-saham yang tidak diperhitungkan ini menjadi rahasia BEI.

18
Pihak BEI memiliki kriteria sendiri atas saham-saham yang bisa dimasukkan dalam
penghitungan IHSG.
H. Kelompok-Kelompok Saham Di BEI
Terdapat ratusan saham yang melantai di Bursa Efek Indonesia. Namun,
ratusan saham tersebut dikelompokkan menjadi 9 sektor saham saja berdasarkan jenis
industrinya. Pembagian sektor saham ini penting untuk diketahui oleh investor, karena
dapat digunakan sebagai acuan dalam mengelola portofolio dan memanajemen risiko.
Tepatnya, berikut ini 9 sektor saham di Bursa Efek Indonesia:
1. Sektor Agri (Pertanian)
Sektor Agri terdiri dari enam subsektor, yakni Tanaman Pangan,
Perkebunan, Peternakan, Perikanan, Kehutanan, dan Lainnya.
Tanggal
No Kode Nama Saham Papan Pencatatan
Pencatatan
1 AALI Astra Agro Lestari Tbk. 09 Des 1997 1.924.688.333 UTAMA

2 ANDI Andira Agro Tbk. 16 Ags 2018 1.870.000.000 PENGEMBANGAN

Austindo Nusantara
3 ANJT 08 Mei 2013 3.354.175.000 UTAMA
Jaya Tbk.

4 BEEF Estika Tata Tiara Tbk. 10-Jan-19 1.884.312.500 PENGEMBANGAN

5 BISI BISI International Tbk. 28 Mei 2007 3.000.000.000 UTAMA


Eagle High Plantations
6 BWPT 27 Okt 2009 31.525.291.000 UTAMA
Tbk.
Dharma Samudera
7 DSFI 24-Mar-00 1.857.135.500 UTAMA
Fishing Indust
Dharma Satya
8 DSNG 14-Jun-13 10.599.842.400 UTAMA
Nusantara Tbk.

9 GOLL Golden Plantation Tbk. 23 Des 2014 3.665.000.759 PENGEMBANGAN

10 GZCO Gozco Plantations Tbk. 15 Mei 2008 6.000.000.000 UTAMA

2. Sektor Mining (Pertambangan)


Sektor Mining terdiri dari 5 subsektor, yakni Pertambangan Batubara,
Pertambangan Minyak dan Gas, Pertambangan Logam dan Mineral,
Pertambangan Batu-batuan, dan Lainnya.
Tanggal
No Kode Nama Saham Papan Pencatatan
Pencatatan

19
1 ADRO Adaro Energy Tbk. 16-Jul-08 31.985.962.000 UTAMA
2 ANTM Aneka Tambang Tbk. 27-Nov-97 24.030.764.725 UTAMA
Apexindo Pratama
3 APEX 10-Jul-02 2.659.850.000 UTAMA
Duta Tbk.
4 ARII Atlas Resources Tbk. 8-Nov-11 3.000.000.000 PENGEMBANGAN
5 ARTI Ratu Prabu Energi Tbk 30-Apr-03 7.840.000.000 UTAMA
Bara Jaya Internasional
6 ATPK 17-Apr-02 5.760.245.414 PENGEMBANGAN
Tbk.
Astrindo Nusantara
7 BIPI 11-Feb-10 40.158.987.014 PENGEMBANGAN
Infrastrukt
Borneo Lumbung
8 BORN 26-Nov-10 17.693.000.000 PENGEMBANGAN
Energi & Metal
Borneo Olah Sarana
9 BOSS 15-Feb-18 1.400.000.000 PENGEMBANGAN
Sukses Tbk.
Baramulti Suksessarana
10 BSSR 8-Nov-12 2.616.500.000 PENGEMBANGAN
Tbk.

3. Sektor Basic Industry (Industri Dasar dan Kimia)


Sektor Basic Industry mencakup subsektor Semen; Keramik, Porselen,
dan Kaca; Logam dan sejenisnya; Kimia; Plastik dan Kemasan; Pakan Ternak;
Kayu dan Pengolahannya; Pulp dan Kertas; dan Lainnya.
Tanggal
No Kode Nama Saham Papan Pencatatan
Pencatatan
Polychem Indonesia
1 ADMG 20 Okt 1993 3.889.179.559 UTAMA
Tbk
Aneka Gas Industri
2 AGII 28-Sep-16 3.066.660.000 UTAMA
Tbk.
Argha Karya Prima
3 AKPI 18 Des 1992 680.000.000 PENGEMBANGAN
Industry Tbk
4 ALDO Alkindo Naratama Tbk. 12-Jul-11 1.100.000.000 PENGEMBANGAN
Alakasa Industrindo
5 ALKA 12-Jul-90 507.665.055 PENGEMBANGAN
Tbk

20
Alumindo Light Metal
6 ALMI 2-Jan-97 616.000.000 PENGEMBANGAN
Industry
Asahimas Flat Glass
7 AMFG 8-Nov-95 434.000.000 UTAMA
Tbk.
Asiaplast Industries
8 APLI 01 Mei 2000 1.362.671.400 UTAMA
Tbk.
Arwana Citramulia
9 ARNA 17-Jul-01 7.341.430.976 UTAMA
Tbk.
Saranacentral Bajatama
10 BAJA 21 Des 2011 1.800.000.000 PENGEMBANGAN
Tbk.

4. Sektor Miscellaneous (Aneka Industri)


Sesuai namanya, sektor Aneka Industri tak terfokus pada satu bidang,
meliputi subsektor Mesin dan Alat Berat; Otomotif dan komponennya; Tekstil
dan Garmen; Alas Kaki; Kabel; Elektronika; dan Lainnya.
Tanggal
No Kode Nama Saham Papan Pencatatan
Pencatatan
Ateliers Mecaniques D
1 AMIN 10 Des 2015 1.080.000.000 PENGEMBANGAN
Indonesi
2 ARGO Argo Pantes Tbk 7-Jan-91 335.557.450 PENGEMBANGAN
3 ASII Astra International Tbk. 4-Apr-90 40.483.553.140 UTAMA
4 AUTO Astra Otoparts Tbk. 15-Jun-98 4.819.733.000 UTAMA
5 BATA Sepatu Bata Tbk. 24-Mar-82 1.300.000.000 UTAMA
Trisula Textile
6 BELL 03 Okt 2017 1.450.000.000 PENGEMBANGAN
Industries Tbk
Primarindo Asia
7 BIMA 30 Ags 1994 608.175.716 PENGEMBANGAN
Infrastructure
8 BOLT Garuda Metalindo Tbk. 7-Jul-15 2.343.750.000 PENGEMBANGAN
9 BRAM Indo Kordsa Tbk. 5-Sep-90 450.000.000 UTAMA
Century Textile
10 CNTX 22 Mei 1979 70.000.000 PENGEMBANGAN
Industry Tbk.

5. Sektor Consumer Goods (Industri Barang Konsumsi)


Sektor Consumer yang memuat banyak saham blue chip ini terdiri dari
subsektor: Makanan dan Minuman; Rokok; Farmasi; Kosmetik dan Barang
Keperluan Rumah Tangga; Peralatan Rumah Tangga; dan Lainnya.
21
Tanggal
No Kode Nama Saham Papan Pencatatan
Pencatatan
Akasha Wira
1 ADES 13-Jun-94 589.896.800 PENGEMBANGAN
International Tbk.
Tiga Pilar Sejahtera
2 AISA 11-Jun-97 3.218.600.000 UTAMA
Food Tbk.
3 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk. 10-Jul-12 2.191.870.558 UTAMA
Bumi Teknokultura
4 BTEK 14 Mei 2004 46.277.496.376 PENGEMBANGAN
Unggul Tbk
Budi Starch &
5 BUDI 08 Mei 1995 4.498.997.362 UTAMA
Sweetener Tbk.
Campina Ice Cream
6 CAMP 19 Des 2017 5.885.000.000 PENGEMBANGAN
Industry Tbk
Wilmar Cahaya
7 CEKA 9-Jul-96 595.000.000 UTAMA
Indonesia Tbk.
Chitose Internasional
8 CINT 27-Jun-14 1.000.000.000 PENGEMBANGAN
Tbk.
Sariguna Primatirta
9 CLEO 05 Mei 2017 12.000.000.000 PENGEMBANGAN
Tbk.
Wahana Interfood
10 COCO 20-Mar-19 508.000.000 PENGEMBANGAN
Nusantara Tbk

6. Sektor Property
Sektor ini hanya terdiri dari 3 subsektor, yaitu Properti dan Real Estat;
Konstruksi Bangunan; dan Lainnya.
Tanggal
No Kode Nama Saham Papan Pencatatan
Pencatatan
1 ACST Acset Indonusa Tbk. 24-Jun-13 700.000.000 UTAMA
Adhi Karya (Persero)
2 ADHI 18-Mar-04 3.560.849.376 UTAMA
Tbk.
Agung Podomoro Land
3 APLN 11-Nov-10 19.364.561.700 UTAMA
Tbk.
Armidian Karyatama
4 ARMY 21-Jun-17 9.006.250.000 PENGEMBANGAN
Tbk.
5 ASRI Alam Sutera Realty 18 Des 2007 19.649.411.888 UTAMA

22
Tbk.
Bekasi Asri Pemula
6 BAPA 14-Jan-08 661.784.520 UTAMA
Tbk.
7 BCIP Bumi Citra Permai Tbk. 11 Des 2009 1.429.915.525 PENGEMBANGAN
Bekasi Fajar Industrial
8 BEST 10-Apr-12 9.647.311.150 UTAMA
Estate
Binakarya Jaya Abadi
9 BIKA 14-Jul-15 592.280.000 PENGEMBANGAN
Tbk.
Bhuwanatala Indah
10 BIPP 23 Okt 1995 5.028.669.338 PENGEMBANGAN
Permai Tbk.

7. Sektor Infrastucture (Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi)


Tercakup oleh sektor saham ini antara lain subsektor Energi; Jalan Tol,
Pelabuhan, Bandara, dan Sejenisnya; Telekomunikasi; Transportasi;
Konstruksi Non Bangunan; dan Lainnya.
Tanggal
No Kode Nama Saham Papan Pencatatan
Pencatatan
Majapahit Inti Corpora
1 AKSI 13-Jul-01 720.000.000 PENGEMBANGAN
Tbk.
Arpeni Pratama Ocean
2 APOL 22-Jun-05 8.670.479.000 UTAMA
Line Tbk.
Adi Sarana Armada
3 ASSA 12-Nov-12 3.397.500.000 UTAMA
Tbk.
Bali Towerindo Sentra
4 BALI 13-Mar-14 3.868.592.500 PENGEMBANGAN
Tbk.
Pelayaran Nasional
5 BBRM 9-Jan-13 5.367.076.248 UTAMA
Bina Buana
6 BIRD Blue Bird Tbk. 5-Nov-14 2.502.100.000 UTAMA
Berlian Laju Tanker
7 BLTA 26-Mar-90 23.483.317.538 UTAMA
Tbk
Batavia Prosperindo
8 BPTR 9-Jul-18 1.550.000.000 UTAMA
Trans Tbk.
9 BTEL Bakrie Telecom Tbk. 3-Feb-06 36.773.904.635 UTAMA
Bukaka Teknik Utama
10 BUKK 29-Jun-15 2.640.452.000 PENGEMBANGAN
Tbk.

23
8. Sektor Finance (Keuangan)
Sektor saham paling berduit ini mencakup subsektor Bank, Lembaga
Pembiayaan, Asuransi, Reksa Dana, dan lainnya.
Tanggal
No Kode Nama Saham Papan Pencatatan
Pencatatan
Asuransi Bina Dana
1 ABDA 6-Jul-89 620.806.680 PENGEMBANGAN
Arta Tbk.
Adira Dinamika Multi
2 ADMF 31-Mar-04 1.000.000.000 UTAMA
Finance T
Bank Rakyat Indonesia
3 AGRO 08 Ags 2003 21.129.857.328 UTAMA
Agroniag
4 AGRS Bank Agris Tbk. 22 Des 2014 5.203.614.878 PENGEMBANGAN
Asuransi Harta Aman
5 AHAP 14-Sep-90 2.940.000.000 PENGEMBANGAN
Pratama Tb
Asuransi Multi Artha
6 AMAG 23 Des 2005 5.001.552.516 PENGEMBANGAN
Guna Tbk.
Pacific Strategic
7 APIC 18 Des 2002 11.765.966.447 PENGEMBANGAN
Financial Tb
Bank Artos Indonesia
8 ARTO 12-Jan-16 1.194.187.500 PENGEMBANGAN
Tbk.
9 ASBI Asuransi Bintang Tbk. 29-Nov-89 348.386.472 PENGEMBANGAN
Asuransi Dayin Mitra
10 ASDM 15 Des 1989 192.000.000 PENGEMBANGAN
Tbk.

9. Sektor Trade (Perdagangan, Jasa, dan Investasi)


Segala jenis jasa ditawarkan oleh emiten yang tergolong sektor Trade,
termasuk subsektor Perdagangan Besar; Perdagangan Eceran; Restoran, Hotel,
dan Pariwisata; Advertising, Printing, dan Media; Kesehatan; Jasa Komputer
dan Perangkatnya; Perusahaan Investasi; dan Lainnya.
Tanggal
No Kode Nama Saham Papan Pencatatan
Pencatatan
1 ABBA Mahaka Media Tbk. 3-Apr-02 2.755.125.000 PENGEMBANGAN
2 ABMM ABM Investama Tbk. 06 Des 2011 2.753.165.000 UTAMA
Ace Hardware
3 ACES 6-Nov-07 17.150.000.000 UTAMA
Indonesia Tbk.
4 AIMS Akbar Indo Makmur 20-Jul-01 220.000.000 PENGEMBANGAN

24
Stimec Tbk

Anugerah Kagum
5 AKKU 1-Nov-04 6.449.463.636 PENGEMBANGAN
Karya Utama Tbk
6 AKRA AKR Corporindo Tbk. 03 Okt 1994 4.014.694.920 UTAMA
Sumber Alfaria Trijaya
7 AMRT 15-Jan-09 41.524.501.700 UTAMA
Tbk.
Arita Prima Indonesia
8 APII 29 Okt 2013 1.075.760.000 PENGEMBANGAN
Tbk.
9 ARTA Arthavest Tbk 5-Nov-02 446.674.175 PENGEMBANGAN
10 ASGR Astra Graphia Tbk. 15-Nov-89 1.348.780.500 UTAMA

25
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang kami dapatkan dari kunjungan ke Bursa Efek Indonesia
Jakarta pada tanggal 10 April 2019 yaitu Bursa efek merupakan sebuah pasar
yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan efek perusahaan yang
sudah terdaftar di bursa. Di Indonesia, dulunya ada 2 perusahaan bursa efek
yaitu Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) yang memiliki
masing-masing produk yaitu Saham yang merupakan produk BEJ sedangakan
obligasi merupakan produk BES. Untuk menjamin keefektifan,maka
pemerintah menggabungkan kedua bursa tersebut menjadi satu yang
dinamakan Bursa Efek Indonesia yang memiliki produk gabungan dari dua
bursa dulu. Bursa Efek Indonesia merupakan instansi yang berbentuk swasta.

Banyak investor yang sekarang ini banyak terdaftar di bursa efek baik
domestik maupun asing. Mereka berlomba-lomba untuk membeli dan menjual
saham mereka ke calon investor. Hal ini tidak lepas dengan adanya peran
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Peran IHSG ini bisa untuk menilai
situasi pasar secara umum atau mengukur apakah harga saham mengalami
kenaikan atau penurunan. Pergerakan indeks menjadi indikator penting bagi
para investor untuk menentukan apakah mereka akan menjual, menahan atau
membeli suatu atau beberapa saham.

B. Saran
3.1 Sebaiknya DEB UGM segera bekerjasama dengan Bursa Efek
Indonesia dengan mendirikan galeri BEI di kampus, seperti kampus-
kampus lain. Mengingat banyak yang berminat setelah kunjungan
industri di sana dengan program menabung saham.

3.2 Pihak DEB UGM juga harus bekerjasama dengan BEI suapaya
mahasiswa dari Jurusan Akuntansi bisa Praktek Kerja Lapangan (PKL)
di sana.

DAFTAR PUSTAKA
26
https://www.sahamok.com/pasar-modal/bursa-efek-indonesia-bei/
https://www.idx.co.id/data-pasar/data-saham/daftar-saham/
https://investasi.online/mengenal-9-sektor-saham-di-bursa-efek-indonesia/
http://yuknabungsaham.idx.co.id/daftar-saham-detail
https://www.idx.co.id/tentang-bei/sejarah-dan-milestone/
https://www.juruscuan.com/investasi/184-mengenal-indeks-harga-saham-gabungan-
ihsg

https://id.wikipedia.org/wiki/Bursa_Efek_Indonesia

https://id.wikipedia.org/wiki/Bursa_efek_Tokyo

https://id.wikipedia.org/wiki/Bursa_Saham_Paris

27

Anda mungkin juga menyukai