Anda di halaman 1dari 2

Nama : Panca Aprilia Kusnanda

Nim : P17451204005 / TK 3
Prodi : D4K3
Matkul : Budaya K3 TM 9

RESUME HUBUNGAN ANTARA BUDAYA K3 (Safety Culture) TERHADAP


KOMITMEN KARYAWAN

Budaya K3 (Safety Culture) merupakan kombinasi dari sikap-sikap, nilai-nilai, keyakinan-


keyakinan, norma-norma dan persepsi dari para pekerja dalam sebuah organisasi, yang memiliki
keterkaitan secara bersama terhadap K3, perilaku selamat, dan penerapannya secara praktis dalam
proses produksi (Clarke, 2000). Studi tentang Safety Culture ini bertujuan memberikan
pengetahuan mengenai pentingnya penerapan budaya keselamatan dan kesehatan kerja di
perusahaan yang memiliki pengaruh terhadap kesejahteraan dan kenyaman para pekerja yang
berada di lantai produksi dalam menjalankan pekerjaannya. Tujuan utama dari Keselamatan dan
Kesehatan Kerja adalah melindungi keselamatan dan kesehatan pekerja dalam menjalankan
pekerjaan, dengan upaya pengendalian semua potensi bahaya yang ada di lingkungan tempat
kerjanya. Dilihat dari materi menurut para ahli, keselamatan dan kesehatan kerja diartikan sebagai
suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya mencegah kecelakaan, kebakaran,
peledakan, pencemaran, penyakit, dan sebagainya.
 Keselamatan (safety)
Keselamatan kerja diartikan sebagai upaya-upaya yang ditujukan untuk melindungi pekerja;
menjaga keselamatan orang lain; melindungi peralatan, tempat kerja dan bahan produksi; menjaga
kelestarian lingkungan hidup dan melancarkan proses produksi.
 Kesehatan (health)
Kesehatan diartikan sebagai derajat/tingkat keadaan fisik dan psikologi individu (the degree of
physiological and psychological well being of the individual). Secara umum, pengertian dari
kesehatan adalah upaya-upaya yang ditujukan untuk memperoleh kesehatan yang setinggi-
tingginya dengan cara mencegah dan memberantas penyakit yang diidap oleh pekerja, mencegah
kelelahan kerja, dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat.
komitmen adalah perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu. Singkatnya, bahwa
komitmen adalah janji, yaitu janji pada diri kita sendiri atau orang lain yang tercermin dalam
tindakan kita. Dimensi komitmen ada 3 yaitu komitmen afektif, komitmen berkelanjutan, dan
komitmen normatif. Sedangkan Menurut Robbins (2001), komitmen pada suatu organisasi adalah
suatu keadaan dimana karyawan memihak kepada organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta
berniat memelihara keanggotaannya dalam organisasi itu. Tanpa komitmen, sukar mengharapkan
partisipasi aktif dan mendalam dari sumber daya manusia, Tetapi komitmen bukanlah sesuatu yang
dapat hadir begitu saja, komitmen harus dilahirkan. Oleh sebab itu komitmen harus dipelihara agar
tetap tumbuh dan eksis disanubari sumber daya manusia.

Faktor yang mempengaruhi komitmen yaitu :


1. Keadilan dan kepuasan
Hal yang paling mempengaruhi loyalitas karyawan adalah pengalaman kerja yang positif
dan adil.
2. Keamanan kerja
Karyawan membutuhkan hubungan kerja yang saling timbal balik dengan perusahaan.
3. Pemahaman organisasi
Ketika orang-orang tidak mengetahui apa yang terjadi di organisasinya, mereka akan
merasa tidak nyambung.” (American Fence Corp)
4. Keterlibatan karyawan
Karyawan merasa menjadi bagian dari organisasi ketika mereka berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan yang menyangkut masa depan perusahaan.
5. Kepercayaan karyawan
Kepercayaan berarti yakin pada seseorang atau kelompok.

Anda mungkin juga menyukai