TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Cilok
2.1.1 Definisi
Cilok merupakan produk makanan yang umumnya terbuat dari bahan dasar
tepung tapioka dengan bantuk bulat seperti bakso dengan isi daging yang direbus
dengan tekstur kenyal dan banyak diminati oleh masyarakat khususnya anak-anak
(Husna, 2015). Cilok yang beredar di masyarakat umumnya hanya terbuat dari
tepung tapioka dan sedikit tambahan daging sapi atau ayam. Cilok merupakan salah
satu makanan ciri khas Jawa Barat dan keberadaannya pun sudah lama dikenal
lele yang paling disukai oleh panelis yaitu F0 (kontrol), namun formula cilok F0
namun daya terimanya masih kalah dengan formula F0 (kontrol). Panelis masih
belum sepenuhnya menerima formula modifi kasi dengan penambahan ikan lele
dan Isolated Soy Protein (ISP) karena penggunaan bahan ini belum umum di
Cilok merupakan jajanan khas Bandung yang terbuat dari bahan dasar aci
(kanji) yang ditambahkan sedikit daging (ayam atau sapi) yang cukup banyak
masyarakat umumnya hanya terbuat dari tepung tapioka dan sedikit tambahan
daging sapi atau ayam. Dalam 100 g cilok mengandung gizi 266 kkal, protein 2,45g,
4
Tabel 1. SNI 7266:2014 syarat mutu bakso ikan.
Cilok merupakan produk makanan yang umumnya terbuat dari bahan dasar
tepung tapioka dengan bantuk bulat seperti bakso dengan isi daging/abon yang
dimasak dengan direbus dengan tekstur yang kenyal yang banyak diminati oleh
ikan kuniran, tepung kanji, tepung terigu, bumbu (bawang putih, garam, lada putih,
ini menyebabkan elastis atau tidak mudah hancur pada proses pencetakan dan
5
mempunyaikandungan air 14%; kadar protein 8-12%; kadar abu 0,25-1,60%;
b. Tepung kanji merupakan mempunyai sifat sama dengan tepung sagu sehingga
dapat di gunakan sebagai bagian dasar pembuatan kue – kue dan aneka
baku. Tepung kanji merupakan nama yang di berikan untuk produk olahan dari
umbi kayu (cassava). (Dhanapal, 2012). Terjadinya pembentukan gel dari sifat pati
melalui proses gelatinasinya dan bentukan daya lengket yang kuat dari tingginya kadar
tapioka.
c. Bumbu – bumbu
adalah tanaman dari Allium sekaligus nama dari umbi yang dihasilkan. Umbi
dari tanaman bawang putih merupakan bahan utama untuk bumbu dasar
bawang putih terkandung 71,0 gr air, 95 kalori, 4,5 gr protein, 0,2 gr lemak,
besi, 0,22 mg vit B1, dan 15 md vit C. Melalui ekstraksi dan isolasi kimiawi,
putih, seperti allicin yang ditemukan oleh Bailey dan Cavallito (1944), allicin
yang ditemukan oleh Stoll dan Seebeck tahun 1448, ajoene, Sallycyctein, dan
disulfide yang membuat makanan lebih terasa enak. Oleh sebab itu, bawang
putih selalu menjadi bumbu utama pada setiap hasil olahan yang melalui
2. Biji ketumbar
dengan lada , seperti biji kecil yang berdiamter 1-2 mm. Tanaman ketumbar
memiliki tinggi sekitar satu meter. Akarnya tunggang bulat, bercabang, dan
hijau, dan setelah tua berwarna kuning kecokelatan. Bijinya berbentuk bulat
enzim dan sel hidup (Cristian D, 2013). Kandungan kimia terbesar dari
3. Lada Putih
Lada disebut juga merica atau sahang, yang mempunyai nama Latin
Piper Albi Linn adalah sebuah tanaman yang kaya akan kandungan kimia,
seperti minyak lada, minyak lemak, juga pati (Permadi, 2008). Lada bersifat
sedikit pahit, pedas, hangat, dan antipiretik (Permadi, 2008). Kandungan gizi
yang terdapat dalam buah lada yaitu minyak atsiri sebesar 1,50% dan kadar
7
4. Garam
garam dapur (Subhan, 2014). Garam memiliki kandungan NaCl 97%, kadar
ikan, kemudian dicampur dengan tepung dan bumbu yang sebelumnya dihaluskan
air, sampai adonan dirasa cukup pas untuk dibentuk bulat – bulat, setelah semua
adonan telah dibentuk bulat, kemudian di rebus manggunakan 5anic sampai dengan
bulatan cilok matang dan mengembang, cilok yang telah mengapung dan matang
Produk pangan mempunyai nilai mutu subjektif yang sangat tinggi dan dapat
diukur dengan instrumen fisik (dengan instrumen manusia). Sifat subjektif ini lebih
umum pada tingkat kesukaan salah satunya pada aspek warna. Uji penerimaan
menyangkut penilaian seseorang akan suatu sifat atau kualitas suatu bahan yang
menyebabkan orang menyenangi. Dengan SNI 01-3818-1995 salah satu syarat mutu
bakso daging yaitu penggunaan boraks tidak boleh ada. Menurut penelitian Fitri
(Eka Lestari, 2009) Keamanan pangan adalah suatu kondisi dan upaya yang
diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan
(Sandjaja, 2009).
8
2.1.4 Inovasi Cilok
Inovasi cilok sudah banyak dilakukan diantaranya berupa cilok ikan, hal ini
karena anak anak maupun remaja di Indonesia sendiri menyukai jajanan pasar yaitu
cilok yaitu menggunakan ikan patin sebagai bahan tambahan pada cilok (Gunawan,
tulang ikan tuna sebagai sumber kalsium pada cilok. Tidak hanya itu, menurut
Herviana ferazuma (2011) memanfaatkan tepung kepala ikan lele pada proses
pembuatan cilok. Selain itu, Dwi Sari (2019) Melakukan inovasi dengan membuat
Salah satu ikan yang dapat digunakan dalam pembuatan bakso adalah ikan
Kuniran. Ikan Kuniran mudah diperoleh di pasaran sepanjang tahun. Ikan Kuniran
merupakan salah satu jenis ikan ekonomis penting dan telah menjadi salah satu ikan
yang digemari di Indonesia. Ikan kuniran memiliki kandungan lemak rendah, rasa
dagingnya khas, enak, lezat dan gurih sehingga digemari oleh masyarakat (Safitri,
2012).
Komposisi daging ikan kuniran memiliki nilai gizinya terdiri dari air 60-
80%, protein 18-30%, lemak 0.1%, karbohidrat 0,0-1,0% dan sisanya adalah
vitamin dan mineral. Menurut Lab Balai Pengujian Mutu Hasil Perikanan Cirebon,
komposisi nilai gizi utuk fillet ikan kuniran kering terdiri dari protein 60,8%, lemak
1%, abu 4,3% dan kadar air 1,4% daripada kandungan gizi yang ada di ikan patin
(Aryani, 2012).
10