Part Commodity
PART ANALYS
0
sifat-sifat karet yang digunakan sebagai seal dan slang. Hal ini ditetapkan sebagai
menetapkan “grading” atau level oli menurut Service Classification untuk mesin
bensin. Standar grading di dasarkan kepada proteksi oksidasi, proteksi keausan, high
perlindungan korosi yang berujung kepada konsumsi bahan bakar yang efisien,
3. Ash
Apabila pelumas habis terbakar maka akan terbentuk abu (ash) atau abu
a bu sulfat. Hal
6. Density
Menyatakan berat jenis oli pelumas pada kondisi dan temperatur tertentu
Sifat pemisahan oli dengan air. Sifat ini perlu diperhatikan terhadap oli yang
Adalah menunjukkan pada titik temperatur dimana pelumas akan dan terus menyala
1
Titik nyala suatu pelumas adalah menunjukkan temperatur kerja suatu pelumas
dimana pada kondisi temperatur tsb akan dikeluarkan uap air yang cukup untuk
10. JASO
kandungan phospor dalam oli (standar ini dibuat oleh Jepang untuk memenuhi
Merupakan ukuran dari alkali yang diperlukan untuk menetralisir suatu minyak
Makin tinggi angka netralissasi maka akan semakin banyak asam yang ada. Minyak
kurang atau sama dengan 0,1. Sedangkan pelumas bekas, akan mengandung acidity
12. Oksidasi
13. Oli Mineral
Oli mineral berbahan bakar oli dasar (base oil) yang diambil dari minyak bumi yang
14. Oli Sintetis
Oli Sintetis biasanya terdiri atas Polyalphaolifins yang datang dari bagian terbersih
dari pemilahan dari oli mineral, yakni gas. Senyawa ini kemudian dicampur dengan
oli miner
15. Pour point
2
16. SAE
menetapkan standar viskositas atau kekentalan (ukuran dari tebal lapisan oli serta
17. Sifat detergency
18. Sifat dispersancy
Untuk menetralisir asam-asam yang terbentuk karena pengaruh dari luar (gas buang)
20. Viscosity
Adalah kekentalan suatu minyak pelumas (pelumas
( pelumas pertamina) yang merupakan
ukuran kecepatan bergerak atau daya tolak suatu pelumas untuk mengalir. Pada
dibandingkan pelumas dengan viscosity tinggi. Biasanya untuk kondisi operasi yang
pada kondisi operasi tinggi dianjurkan menggunakan pelumas dengan viscosity tingg
perubahan temperatur. Makin tinggi VI suatu pelumas, maka akan semakin kecil
temperatur. Pelumas biasa dapat memiliki VI sekitar 100, sedang yang premium
22. Zat Aditif
Adalah senyawa kimia yang apabila ditambahkan ke dalam pelumas akan menaikkan
3
BAB I PELUMAS
A. PENDAHULUAN
Pelumas (lubricant atau sering disebut lube) adalah suatu bahan (biasanya berbentuk
cairan) yang berfungsi untuk mereduksi keausan antara dua permukaan benda bergerak yang
saling bergesekan. Suatu bahan cairan dapat dikategorikan sebagai pelumas jika mengandung
bahan dasar (bisa berupa oil based atau water/glycol based) dan paket aditif.
Pelumas mempunyai tugas pokok untuk mencegah atau mengurangi keausan sebagai
akibat dari kontak langsung antara dua permukaan logam yang saling bergesekan
dikurangi dan panas yang ditimbulkan oleh gesekan pun akan berkurang.
Melindungi:
Melindungi:
• Lapisan film mencegah metal kontak
• Melindungi permukaan logam dari
beban berat
• Mencegah korosi terhadap besi,
4
Mendinginkan:
Mendinginkan:
• Mengurangi panas dari
engine
Membersihkan:
Membersihkan:
• Membersihkan area piston agar ring
• Dibersihkan oleh flter agar oil dapat
• Menjaga agar pelumas dapat
Menyimpan:
Menyimpan:
• Menjaga supaya deposit tetap
• Menghentikan pembentukan
menyumbat filter
Menutupi:
Menutupi:
• Pelumas harus bisa menjadi seal
5
2. Analogi
Jika kita ambil persamaan dengan organ tubuh dari manusia, maka kita bisa
Betapa sangat pentingnya darah di tubuh manusia, orang banyak kehilangan darah
bisa meninggal, darah berguna untuk menjadi pengangkut bahan/zat makanan, oksigen, sisa-sisa
metabolisme, dan hormon di dalam badan manusia , selain itu darah juga menjadi penjaga kadar asam-
6
4. Standarisasi
7
1. Oli untuk Gasoline Engine : SA, SB, SC, SD, SE and SF
2. Oli untuk Diesel Engine : CA, CB, CC, CD, CE and CF
8
Sesuai standar menggunakan oli dengan klasifikasi CD. Ketika menggunakan oli diesel engine
CC, maka pergantian oli nya harus setengah interval standar nya dari klasifikasi CD.
Viskositas Index adalah bilangan atau angka yang menunjukkan kestabilan kekentalan oil
terhadap perubahahn temperatur. Oli berubah kekentalannya akibat pengaruh panas atau
temperatur oli akan menjadi encer akibat panas. Oli berdasar viskositas indexnya dikelompokkan
Nilai Kategori VI
1 – 29 Rendah
30 – 79 Sedang
80 -100 Tinggi
101 – 140 Baik
9
Contoh berikut menunjukkan oli dengan viskositas grade yang sama tetapi viskositas indexnya
yang lebih tinggi dibanding Oli A, karena memiliki ketahanan temperatur yang lebih baik. Pelumas
yang digunakan pada mesin harus sesuai dengan spesifikasi yang direkomendasikan oleh pembuat
mesin.
Multi grade oil terbuat dari low-viscosity base oil dan meningkatkan viskositas index,
kemudahan mengalir pada temperatur rendah dan lebih kental pada temperatur tinggi. Contohnya
SAE 15W40 dan SAE 10W30. Keuntungan multi grade oil dipakai pada engine adalah :
10
Oil film pada multi grade lebih tipis dan durability engine tidak drop pada temperatur
tinggi.
Performance ideal
untuk temperatur
rendah dan tinggi
Contoh berikut menunjukkan oli dengan viskositas grade yang sama tetapi viskositas indexnya
yang lebih tinggi dibanding Oli A, karena memiliki ketahanan temperatur yang lebih baik. Pelumas
yang digunakan pada mesin harus sesuai dengan spesifikasi yang direkomendasikan oleh pembuat
mesin.
11
ACEA adalah singkatan dari Association des Constructeurs Europeens d’Automobiles atau
A1/B1 : Pelumas yang ditujukan untuk mesin Bensin dan Diesel kendaraan penumpang
encer. Penggunaan pelumas kategori ini harus mengacu kepada buku manual
A3/B3 : Standard untuk pelumas dengan kinerja yang stabil, untuk penggunaan pada
mesin Bensin kemampuan tinggi dan mesin Diesel kendaraan penumpang (B3)
dan untuk interval ganti oli yang panjang sesuai dengan yang direkomendasikan
pabrik mobil.
A3/B4 : Sama seperti A3/B3, A3/B4 juga baik untuk mesin Diesel Direct Injection pada
kendaraan penumpang.
A5/B5 : Sama seperti A1/B1, hanya saja A5/B5 harus memiliki kemampuan interval ganti
Catatan :
ACEA A1/B1 atau A5/B5 adalah standard khusus untuk pelumas dengan kekentalan antara
ACEA A1/A3/A5/B1/B4/B5 berlaku semenjak tahun 2002 dan diperbaharui di tahun 2004,
ACEA B3 berlaku semenjak tahun 1998 dan diperbaharui di tahun 2002, 2004, 2007 & 2008.
E4 : Pelumas dengan kinerja yang stabil, memiliki kontrol yang baik untuk kebersihan
piston, mencegah keausan, kontrol yang baik terhadap deposit jelaga serta
standard Euro 1 / Euro 2 / Euro 3 / Euro 4 dengan penggunaan dalam kondisi berat
seperti interval ganti oli yang sangat panjang sesuai dengan yang disarankan pada
E6 : Pada prinsipnya sama seperti E4, tetapi E6 ini dapat untuk digunakan pada mesin
Diesel dengan Filter Partikulat (DPF), juga untuk mesin Diesel yang dilengkapi
katalis NOx – SCR.
12
E7 : Pada prinsipnya sama seperti E4, tetapi dengan penambahan fitur : menjaga
kebersihan piston & Cylinder liner. Juga harus sangat baik dalam mencegah
keausan & menjaga agar Turbo agar tetap bersih / bebas dari deposit.
Catatan :
ACEA E4 berlaku semenjak tahun 1999 dan diperbaharui di tahun 2002, 2004, 2007 & 2008.
2 008.
ACEA E6 & E7 berlaku semenjak tahun 2004 dan diperbaharui di tahun 2007 & 2008.
untuk kualitas mesin diesel untuk mobil di negeri ini, JASO DH-1 ditunjuk untuk engine yang sesuai
dengan TIER 3. Dan JASO DH-2 ditunjuk untuk engine sesuao TIER 4 (yang dilengkapi dengan EGR dan
13
B. SPESIFIKASI
1. Struktur
Komposisi Oli Pelumas terdiri dari Base Oil & Additive, Berikut Bagan komposisi nya.
14
Additive
Additive adalah
Additive adalah bahan tambahan yang berfungsi untuk memperbaiki sifat-sifat kualitas muta
oli, seperti :
f. Dipersant menjaga kebersihan mesin dengan melarutkan kotoran yang masuk.
masuk.
Semua jenis oli tersebut memiliki sifat kekentalan yang diukur berdasar atas angka kekentalan
kinematisnya. Kekentalan kinematis pelumas diuji menggunakan beberapa metode uji, salah satunya
(cST).
Berdasarkan pada nilai viskositas kinematis tersebut oli dikelompokkan pada grade –grade
tertentu dalam viskositas grade. Viskositas grade adalah angka yang menunjukkan
m enunjukkan tingkat kekentalan
pelumas. Terhadap beberapa standard kekentalan oil yang dikeluarkan beberapa badan sebagai
15
dengan lancar.
gesekan.
mesin,
16
Komatsu Hydraulic Oil memaksimalkan kinerja peralatan pertambangan & konstruksi mesin
hidrolik, mengurangi tekanan dan keausan pompa piston bertekanan tinggi dan motor, dan
Minimalkan keausan dan hentakan pada tekanan tinggi
High oxidation stability
Komatsu Powertrain Oil dikembangkan terutama untuk unit komponen powertrain Komatsu
agar meningkatkan kinerja alat berat dan daya tahannya. oli Komatsu Powertrain diklasifikasikan
- Anti-burning & Friction coefficient stability to clutch, brake, disks and plates
17
18
19
20
21
1. Kemasan
1.BOTOL
2. PAIL
3. DRUM
4. IBC TANK (
5. ISO TANK (
22
Pelumas sedapat mungkin di bawah atap sehingga tidak terpengaruh cuaca. Apapun bentuk
kemasan/tempat pelumas bila sudah pernah dibuka dan isinya sudah dipakai haruslah ditutup
kembali. Bila penyimpanan drum yang belum dibuka diluar tidak dapat dihindarkan maka beberapa
tindakan pencegahan harus dilakukan.
Drum sebaiknya disimpan dengan posisi tidur, dengan posisi tutup membentuk garis
Apabila oleh suatu sebab drum harus disimpan berdiri, drum harus terlepas dari tanah dan
dilepaskan dengan posisi terbalik (tutup dibawah). Bila tidak mungkin posisikan drum
Gunakan lap untuk membersihkan hose atau peralatan lain, tetapi jangan gunakan lap dari
bahan katun wool, yang cenderung akan lepas sehingga meninggalkan serat pada saat
digunakan.
23
3. Perawatan
1. Kontaminasi : kerusakan oli karena ada kandungan yang masuk dari luar, contoh oli
2. Deteriorasi : kerusakan oli dikarenakan faktor dari dalam oli itu sendiri, contoh Oli
Untuk menjaga agar kondisi oli tetap terjaga maka yang bisa kita lakukan adalah
untuk penyebab no 2 itu akan terjadi sesuai dengan fungsinya oli dalam system.
24
4.1. Oli engine
Untuk melakukan penggantian oli engine kita bisa melihat dari anjuran SHOPMANUAL
atau OMM yaitu di HM 500, tetapi penggantian oli engine itu didasarkan pada kandungan
Untuk penggantian oli hydraulik berdasarkan SHOPMANUAL dan OMM yaitu di HM 2000
Untuk penggantian oli Gear berdasarkan SHOPMANUAL dan OMM yaitu di HM 2000
25
26
D. REPORT
27
E. ADVANTAGE
13 3
28