Anda di halaman 1dari 6

SMA IT NUR HIDAYAH

MODUL PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Kimia Jumlah Pertemuan : 2

Kelas/Semester : X MIPA/Genap Guru Pengampu : Iman Sri Nugroho

Moda : Luring Waktu : 7-19 Februari 2022


Kompetensi Dasar :

3.9 Menganalisis perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi serta menentukan bilangan


oksidasi atom dalam molekul atau ion.

OPENING
Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Semoga kita, keluarga kita dan guru-guru kita selalu dan semakin sehat serta selalu dalam lindungan Allah.
Melalui lembaran-lembaran ini, kita akan melanjutkan pembelajaran kimia kita untuk sementara waktu. Kali ini, kita
akan melanjutkan pembelajaran kita tentang reaksi redoks dan bilangan oksidasi. Yuk, kita mulai!

TELAAH
Raja Zulkarnain dan Ilmu Reaksi Redoksnya

Pernahkah kamu menemui peristiwa di atas? Apel yang berubah warna menjadi kecoklatan setelah dikupas dan
didiamkan di udara terbuka dan besi yang lama-lama berkarat bila terkena air dan oksigen. Kedua peristiwa itu
merupakan contoh peristiwa reaksi redoks dalam kehidupan kita sehari-hari. Redoks adalah gabungan dari kata
reduksi dan oksidasi. Apel yang dikupas kemudian dibiarkan di udara terbuka akan mengalami reaksi oksidasi
sehingga berwarna kecoklatan. Demikian juga besi dapat teroksidasi dan berkarat.

Hari ini, manusia berlomba-lomba menciptakan teknologi dan memikirkan cara bagaimana mencegah makanan
teroksidasi dan besi berkarat. Besi merupakan logam yang ditemukan berlimpah di kerak bumi dan manfaatnya sangat
banyak sekali. Namun, besi sangat mudah teroksidasi sehingga membentuk karat yang berwarna kecoklatan. Besi
yang berkarat akan berkurang kekuatannya.

Pada pengetahuan kimia modern di kenal sebuah deret yang menggambarkan kemudahan/kesukaran unsur-unsur
untuk teroksidasi. Deret ini dinamakan deret volta.

Makin kiri posisi logam dalam deret tersebut berarti logam tersebut makin mudah teroksidasi atau makin mudah
berkarat. Sementara itu, makin ke kanan adalah logam-logam yang sulit teroksidasi atau sulit berkarat. Oleh karena
itu, setelah diketahui kemudahan oksidasi suatu logam melalui deret ini, manusia biasanya melapisi besi dengan
logam yang ada di sebelah kanan besi dalam deret ini. Misalkan, melapisinya dengan Nikel (Ni), Perak (Ag),
Tembaga (Cu), atau emas (Au).

Nama deret volta ini sendiri di ambil dari nama seorang ilmuan asal Italia yang lahir pada abad 18, yaitu Alessandro
Volta. Namun, tahukah kamu, bila puluhan bahkan ratusan abad sebelum Volta lahir, ada seorang raja yang sholih
yang sudah mengaplikasikan ilmu ini. Dialah Zulkarnain yang sebagian kisahnya Allah abadikan dalam surat Al
Kahfi ayat 83-98.

Zulkarnain adalah seorang raja yang beriman yang diberi Allah wilayah kekuasaan yang luas di atas bumi ini. Dia
melakukan perjalanannya menyusuri bumi hingga suatu saat Zulkarnain sampai di daerah dengan dua gunung dan
menemukan suatu kaum. Kaum itu minta tolong kepada Zulkarnain agar dibuatkan dinding yang kokoh agar
terlindung dari Ya’juj dan Ma’juj (kaum yang membuat kerusakan).

Zulkarnain kemudian memerintahkan kaum itu agar mengumpulkan besi yang sangat banyak dan menyusunnya
hingga sama rata dengan puncak kedua gunung tersebut. Kemudian, Zulkarnain memerintahkan untuk membakar
besi-besi itu sampai menyala dan ketika besi-besi itu berwarna merah, Zulkarnain meminta tembaga yang mendidih
dan menuangkannya ke atas besi itu. Tembok Zulkarnain sangat kokoh. Tidak bisa ditembus dan tidak bisa juga
dinaiki oleh kaum Ya’juj dan Ma’juj. Tembok Zulkarnain pun atas izin Allah luluh dan mengurung kaum Ya’juj
Ma’juj hingga mereka akan keluar di akhir zaman kelak.

Subhanallah, berpuluh-puluh abad kemudian pengetahuan kimia modern membuktikan bahwa ilmu Zulkarnain
sangatlah tinggi. Besi yang dilapisi dengan tembaga akan lebih kuat karena tembaga melindungi besi dari oksidasi.
Tembaga dalam deret volta terletak disebelah kanan sehingga dia sulit teroksidasi atau sulit berkarat. Demikianlah
tembok yang dibangun Zulkarnain sangat kuat dan tidak akan berkarat.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Berdasarkan paragraf di atas, jawablah pertanyaan di bawah ini!

1. Peristiwa apa yang terjadi pada buah apel yang berubah menjadi coklat dan besi yang berkarat?
…………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………….
2. Apa yang terjadi bila besi dilapisi oleh tembaga?
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………….

EKSPLORASI

-Perkembangan Konsep Reaksi Redoks-

1. Berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen

Pada awalnya, konsep reaksi reduksi dan oksidasi (Redoks) terbatas pada reaksi yang melibatkan pelepasan dan
pengikatan oksigen.

Reaksi oksidasi merupakan reaksi pengikatan oksigen oleh suatu zat, contohnya
• C(s) + O2(g) → CO2(g)
• H2(g) + ½ O2(g) → H2O(l)

Reaksi reduksi merupakan reaksi pelepasan oksigen oleh suatu zat, contohnya:

• HgO(s) → Hg(l) + ½ O2(g)


• FeO(s) + CO(g) → Fe(s) + CO2(g)
Namun, ternyata konsep ini kurang universal karena reaksi kimia tidak hanya melibatkan oksigen saja.

2. Berdasarkan pelepasan atau pengikatan elektron

Berdasarkan konsep ini, reaksi oksidasi adalah pelepasan elektron


• Na(s) → Na+(s) + e-

Reaksi reduksi adalah pengikatan elektron

• ½ Cl2(g) + e- → Cl-(s)

Konsep kedua ini cukup memuaskan untuk bisa menjelaskan reaksi-reaksi senyawa ion. Namun, bagaimana dengan
senyawa kovalen yang tidak melibatkan transfer elektron? Untuk itulah diperlukan sebuah konsep lagi yang lebih
universal. Konsep tersebut adalah konsep reaksi redoks berdasarkan perubahan bilangan oksidasi (biloks).

3. Berdasarkan bilangan oksidasi

Bilangan oksidasi (biloks) atau tingkat oksidasi suatu unsur merupakan bilangan bulat positif atau negatif yang
diberikan kepada suatu unsur dalam membentuk senyawa. Bilangan oksidasi pada senyawa ion merupakan muatan
riil dari ion-ion dalam senyawa tersebut.

Contoh:

• Senyawa NaCl, terbentuk dari ion Na+ dan Cl-, maka bilangan oksidasi (biloks) Na dalam NaCl
adalah +1 dan bilangan oksidasi Cl adalah -1.
• Senyawa CaCl2 terbentuk dari ion Ca2+ dan ion Cl-, maka biloks Ca dalam CaCl2 adalah +2 dan
biloks Cl adalah -1.

-Penentuan Bilangan Oksidasi (Biloks)-

Dengan memperhatikan ikatan, skala keelektronegatifan, dan struktur molekul maka bilangan oksidiasi
suatu atom dapat ditentukan dengan ketentuan berikut.

1) Bilangan oksidasi unsur bebas (tidak bersenyawa) adalah nol (0).


Contoh: bilangan oksidasi atom Na, Fe, O pada O2, S pada S8, dan P pada P4 adalah nol (0) sebab
semuanya merupakan unsur bebas (tidak bersenyawa).
2) Jumlah aljabar bilangan oksidasi seluruh atom-atom dalam suatu senyawa netral adalah nol (0).
Contoh: pada senyawa H2SO4, jumlah bilangan oksidasi dari 2 atom H + 1 atom S + 4 atom O = 0.
3) Jumlah aljabar bilangan oksidasi seluruh atom-atom dalam suatu ion adalah sama dengan muatan
ion tersebut.
Contoh:
• Pada ion Cr2O72-, jumlah bilangan oksidasi dari 2 atom Cr + 7 atom O = -2.
• Pada ion VO2+, jumlah bilangan oksidasi dari 1 atom V + 2 atom O = +1.
4) Unsur-unsur tertentu dalam membentuk senyawa mempunyai bilangan oksidasi tertentu.
Contoh:
• Atom-atom golongan IA (Li, Na, K, Rb, Cs, dan Fr) dalam senyawa selalu mempunyai
bilangan oksidasi +1.
• Atom-atom golongan IIA (Be, Mg, Ca, Sr, dan Ba) dalam senyawa selalu mempunyai
bilangan oksidasi +2.
• Atom-atom golongan IIIA (B, Al, Ga) dalam senyawa selalu mempunyai bilangan oksidasi
+3.
• Atom hidrogen (H) di dalam senyawa umumnya mempunyai bilangan oksidasi +1, kecuali
dalam hidrida logam.
• Pada hidrida logam seperti LiH, NaH, CaH2, MgH2, AlH3, atom hidrogen diberi bilangan
oksidasi -1.
• Atom oksigen (O) di dalam senyawa umumnya mempunyai bilangan oksidasi -2, kecuali
pada senyawa peroksida dan OF2.
• Pada senyawa peroksida seperti H2O2, Na2O2, dan BaO2, atom oksigen diberi bilangan
oksidasi -1, sedangkan pada OF2 diberi bilangan oksidasi +2.

RUMUSKAN

1. Berdasarkan pelepasan atau pengikatan oksigen reaksi oksidasi


adalah………………………………………………………………………..……...………
2. Berdasarkan pelepasan atau pengikatan oksigen, reaksi reduksi
adalah……………………………………………………………………………………….
3. Berdasarkan pelepasan atau pengikatan elektron, reaksi oksidasi
adalah……………………………………………………………………………………….
4. Berdasarkan pelepasan atau pengikatan elektron, reaksi reduksi
adalah……………………………………………………………………………………….
5. Bilangan oksidasi adalah…………………………..………………………………………..

PRESENTASIKAN

Kita sudah belajar bahwa besi dapat berkarat bila bertemu dengan oksigen karena adanya reaksi oksidasi. Reaksi
oksidasi besi (perkaratan) adalah sebagai berikut.

2Fe + 3/2O₂ → Fe₂O₃

Besi Oksigen Karat

Proses terjadinya perkaratan besi di tunjukkan oleh gambar berikut

Dengan berbekal pengetahuan yang sudah kalian dapat, Reaksi dan gambar di atas, kemukakanlah dengan bahasa
anda sendiri bagaimana proses terjadinya oksidasi pada besi dan bagaimana cara mencegahnya.
APLIKASIKAN
Tentukan bilangan oksidasi setiap atom pada senyawa/ion berikut. Jelaskanlah

a. N2O3
b. NaNO3
c. MnO4-
d. K2Cr2O7
e. CrO42-
f. PO43-

DUNIAWI

Beberapa reaksi redoks ternyata merugikan kita.

a. oksidasi pada apel atau pasa makanan lainnya


b. perkaratan pada besi atau logam lainnya.

Apa saja yang bisa kita lakukan untuk mencegah permasalahan itu semua?

……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………

UKHROWI

Bukalah Quran Surat Al Kahfi ayat 83-98. Bacalah kisah Dzulqarnain yang Allah abadikan disana Apa hikmah
yang bisa kita teladani dari kisah Dzulqarnain?

……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
CLOSING

Alhamdulillah telah selesai kegiatan pembelajaran kita untuk 2 pekan ini. Tiada lelah-lelahnya saya
saling mengingatkan

1. Mari selalu syukuri nikmat Allah yang diberikan pada kita.


2. Memohon kepada Allah untuk memberi kesehatan pada badan kita, jiwa kita, keimanan kita, pikiran
kita.
3. Melakukan usaha untuk menjaga kesehatan badan kita, jiwa kita, keimanan kita, pikiran kita.
4. Modul dikumpulkan sebagai bentuk penilaian pada hari Sabtu, 19 Februari 2022
5. Kimia tuh segampang itu. Gampang bat!
Terima kasih, mohon maaf atas banyaknya kekurangan. Semoga Allah jaga kalian dimanapun kalian
berada. Semoga Allah segera pertemukan kita lagi dengan teman-teman dan guru-guru di kelas-
kelas kita yang menyenangkan itu.
Hamdalah dan doa penutup majlis.
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kimia memang kurasa sulit pada awalnya. Namun, semakin aku mempelajarinya, semakin tersentuh
hatiku akan betapa baiknya Rabbku dan luar biasanya alam semesta ciptaanNya.
–I. S. Nugroho

Anda mungkin juga menyukai