DISUSUN OLEH :
( 20210610317 )
FAKULTAS HUKUM
2022/2023
A. Latar Belakang
Dengan jumlah penduduk yang semakin besar ini tentu membawa tantangan
dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat, menciptakan kesempatan kerja,
menghilangkan kemiskinan, meningkatkan mutu pendidikan dan kesehatan,
meningkatkan infrastruktur, dan pelayanan publik. Dari hasil data di atas pemerintah
Indonesia harus melakukan tindakan agar dapat meminimalisisr jumlah pertumbuhan
penduduk yang sangat tinggi, dan salah satu upaya yang dapat di lakukan yaitu
memaksimalkan peranan Badan atau instansi yang kompeten dalam menangani
masalah pertumbuhan penduduk.
Salah satu hal yang dapat dilakukan pemerintah ialah memberikan sosialisasi
langsung kepada masyarakat agar dapat merubah pola pikir masyarakat tentang
perlunyaProgram Keluarga Berencana, dan untuk menunjang keberhasilan proses ini
peran aktifmasyarakat juga sangat diperlukan, karena apabila masyarakat hanya
menjadi pendengar sajatanpa ada respon yang dilakukan, semuanya hanya akan
menjadi suatu yang tidak berarti danboleh dikatakan tidak ada manfaat yang dapat
mereka peroleh.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana upaya pemerintah daerah dalam menangani permasalahan pertumbuhan
penduduk ?
2. Bagiaman upaya BKKBD sebagai badan pengendali pertumbuhan penduduk dalam
menangani masalah pertumbuhan penduduk?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk menganasilis upaya pemerintah daerah dalam menangani permasalahan
pertumbuhan penduduk
2. Untuk menganalisis upaya BKKBD untuk menangangi permasalahan pertumbuhan
penduduk
D. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1.Secara Teoritis
Bahasan hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah keilmuan terutama
dalam bidang hukum yang kelak dapat mengembangkan disiplin ilmu hukum.
2.Secara praktis
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi masyarakat pada
umumnya untuk memberi wawasan tentang peranan pemerintah daerah dalam
mengendalikan pertumbuhan penduduk.
E. Tinjauan Pustaka
a) Pengertian dan Teori Kependudukan
1. Pengertian Penduduk
Ilmu kependudukan atau lebih dikenal sebagai ilmu demografi telah berkembang
sejak 3 abad yang lalu, Jhon Graunt, seorang pedagang pakaian yang hidup pada abad
ke-17 di London. Graunt pertama kali melakukan analisis data kelahiran dan kematian,
dan dari hasil analisisnya di kemukakan batasan-batasan umum tentang kematian
(mortalitas), kelahiran (fertilitas), migrasi dan perkawinan dalam hubungannya proses
penduduk. Kependudukan mempunyai peran penting dalamperencanaan
pembangunan suatu negara.Biasanya istilah kependudukan tidak dilihat dari isi
kuantitas saja karena kualitas merupakan pendukung penting menunjang kuatnya
proses pembangunan.
Biasanya istilah kependudukan tidak dilihat dari isi kuantitas saja karena kualitas
merupakan pendukung penting menunjang kuatnya proses pembangunan.Philip M.
Hauser dan Duddley Duncan menyatakan definisi demografi adalah ilmu yang
mempelajari jumlah, persebaran, territorial, dan komposisi penduduk serta perubahan-
perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu, yang biasanya timbulkarena natalitas
(fertilitas), mortalitas, gerak territorial (migrasi), dan mobilitas sosial (perubahan
status).1
Seperti kita ketahui masalah penduduk sudah menjadi perhatian manusia sejak
dahulu kala para negarawan maupun kelompok ahli sudah sering memperbincangkan
tentang besarnya jumlah penduduk yang dikehendaki dan usaha yang bagaimana
untuk merangsang maupun memperlambat pertumbuhan penduduk. Negara Indonesia
merupakan salah satu negara yang mempunyai populasi pertumbuhan penduduk yang
sangat tinggi.
2.Teori Kependudukan
3
Robert Thomas Malthus, An Essay On The Principle of Population, (New York: WW Norton Company, 2006), hlm.
11
Menurut Munir, dalam teori kependudukan dapat dikembangkan kemudian
dipengaruhi dalam dua faktor yang sangat dominan diantaranya:
2.Masalah yang sifatnya universal yang meyebabkan para ahli harus lebih banyak
mengembangkan dan menguasai kerangka teori untuk lebih lanjut sampai
sejauh mana hubungan antara penduduk dengan perkembangan ekonomi dan
sosial dalam kependudukan agar dapat diterima. 4
Pertumbuhan penduduk adalah kondisi penduduk dalam aspek fisik dan nonfisik
yang meliputi derajat kesehatan, pendidikan, pekerjaan, produktivitas, tingkat sosial,
ketahanan, kemandirian, kecerdasan, sebagai ukuran dasar untuk mengembangkan
kemampuan dan menikmati kehidupan sebagai manusia yang bertakwa, berbudaya,
berkepribadian,berkebangsaan dan hidup layak. 5
Untuk memahami keadaan kependudukan suatu daerah atau negara maka perlu
didalami kajian demografi. Para ahli biasanya membedakan antara ilmu
kependudukan (demografi) dengan studi-studi tentang kependudukan (population
studies). Demografi berasal dari kata Yunani demos-penduduk dan Grafien -tulisan
atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan adalah studi ilmiah tentang jumlah,
persebaran dan komposisi kependudukan serta bagaimana ketiga faktor tersebut
berubah dari waktu ke waktu.
4
Syamsul Bardi, Demografi Umum, (Banda Aceh:Yayasan PeNA, 2010), hlm. 2.
5
Ibid
biasanya timbul karena natalitas (fertilitas), mortalitas, gerakan teritorial (migrasi) dan
mobilitas sosial (perubahan status). Dari kedua defenisi di atas dapatlah disimpulkan
bahwa demografi mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah.
Sedangkan studi-studi kependudukan mempelajari secara sistematis perkembangan,
fenomena dan masalah-masalah penduduk dalam kaitannya dengan situasi sosial di
sekitarnya. 6 Adapun teori pertumbuhan penduduk dapat diliat sebagai berikut:7
a.Marxist
b.Paul Edric
Dalam bukunya yang berjudul (the population bomb) yang menggambarkan bahwa
penduduk dan lingkaran yang ada di dunia ini sebagai berikut. Pertama, dunia ini
sudah terlalu banyak manusia; kedua, keadaan bahan makanan sudah terbatas; ketiga,
karena terlalu banyak umber kemelaratan dan kemiskinan manusia.
c.William Gadwin
6
Bagoes Mantra, Ida, Demografi Umum, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2000),
7
Rozi Munir, Teori-Teori Kependudukan,(Jakarta: PT. Bina Aksara, 1983), hlm.45.
cepat dan memenuhi dengan cepat beberapa bagian dari permukaan bumi ini. Ia juga
menyatakan bahwa manusia untuk hidup memerlukan bahan makanan, sedangkan laju
pertumbuhan bahan makanan jauh lebih lambat di banding dengan laju pertumbuhan
penduduk dan apabila tidak ada pembatasan terhadap pertumbuhan penduduk maka
manusia akan mengalami kekurangan bahan makanan, sehingga inilah yang menjadi
8
Kementrian Agama dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia”diakses melalui
http://www.peraturan.go.id/uu/nomor52,Htm,2009.
melalui kebijakanprogramkeluarga berencana sehingga jumlah penduduk stabil dan
dapat tercapai kesejahteraan penduduk.
9
Tjiptoherijanto, Prijono, Kependudukan Birokrasi Dan Reformasi Ekonomi, (Jakarta: Rineke Cipta, 2004), hlm. 32
penduduknya mengalami peningkatan. Menurut Maltus ada 2 cara pengendalian
penduduk, yaitu:10
a.Positive check yaitu cara pengendalian yang tidak moralis dan tidak dapat
dikontrol seperti perang, wabah, atau perlakuan manusia lainnya yang
tidakberperikemanusiaan.
F. Metode Penelitian
a) Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah yuridis empiris yang dengan kata
lain adalah jenis penelitian hukum sosiologis dan dapatdisebut pula dengan penelitian
lapangan, yaitu mengkaji ketentuan hukum yang berlaku serta apa yang terjadi dalam
kenyataannya di masyarakat.Atau dengan kata lain yaitu suatu penelitian yang
dilakukan terhadap keadaan sebenarnya atau keadaan nyata yang terjadi di
masyarakat dengan maksud untuk mengetahui dan menemukan fakta-fakta dan data
10
Syamsul Bardi, Demografi Umum, (Banda Aceh:Yayasan PeNA, 2010), hlm. 5.
Ana Diro, dkk, “Implementasi Kebijakan Pengendalian Pertumbuhn Penduduk”.Jurnal JKMP (ISSN. 2338-445X),
11
b) Jenis Data
Sumber data yang digunakan di dalam penelitian ini diambil dari data primer dan
data sekunder.
1) Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber
pertama yang terkait dengan permasalahan yang akan dibahas.
Sumber data diperoleh dari lapangan secara langsung dengan wawancara kepada:
2) Data sekunder adalah data-data yang diperoleh dari buku-buku sebagai data
pelengkap sumber data primer. Sumber data sekunder penelitian ini adalah
data-data yang diperoleh dengan melakukan kajian pustaka seperti buku-buku
ilmiah, hasil penelitian dan sebagainya.Data sekunder mencakup dokumen-
dokumen, buku, hasil penelitian yang berwujud aporan, dan
seterusnya.Adapun buku yang menjadi sumber data sekunder adalah buku
buku tentang perlindungan hukum dan hukum islam tentang sanksi.
c) Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan suatu daerah yang akan dijadikan sebagai tempat
penelitian dilaksanakan oleh peneliti,sehingga dapat mempermudah peneliti untuk
mengetahui batasan dan ruang lingkup dari wilayah penelitian itu sendiri. Adapun
yang menjadi lokasi penelitian ini adalah Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN) DIY
d) Populasi dan Sampel
1. Populasi
Dalam suatu penelitian, populasi yang dipilih mempunyai hubungan yang erat
dengan masalah yang diteliti.Populasi atau unverse adalah jumlah keseluruhan unit
analisis yang ciri-cirinya akan diduga, Singarimbun & Effendi (1989). Populasi
dalam ini adalah Data Pertumbuhan Pendudukdi Sleman
2. Sampel
1. Respoden
2. Narasumber
Narasumber adalah seorang yang memberikan pendapat atas objek yang kita
teliti.Dia bukan bagian dari unit analisis, tetapi ditempatkan sebagai pengamat.
Hubungan narasumber dengan objek yang kita teliti disebabkan karena kompetensi
keilmuan yang dimiliki, hubungan struktural dengan person person yang diteliti, atau
karena ketokohannya dia dalam populasi yang diteliti. Pengunaan narasumber dapat
digunakan untuk menambah bahan hukum sekunder dalam penelitian normatif
maupun menambah data sekunder dalam penelitian empiris. Narasumber dalam
penelitian ini adalah Kepala BKKBN DIY dan serta Bidang Pengendalian Penduduk
BKKBN.
Data adalah unit informasi yang direkam media yang dapat dibedakan dengan
data lain, dapat dianalisis dan relevan dengan program tertentu.Pengumpulan data
adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang
diperlukan.
Dalam penelitian, ada beberapa teknik pengolahan data yang dilakukan. Yang
pertama, dengan menata secara sistematis dari catatan hasil studi kepustakaan,
penelitian lapangan (observasi dan wawancara). Selanjutnya, adalah pengolahan data
tahap pengolahan data ini sangat penting karena data-data yang sudah terkumpul akan
bermakna dan berbicara banyak dalam tahapan penelitian ini. Proses pengolahan data
setelah adanya studi kepustakaan adalah menelaah data-data atau materi dari studi
kepustakaan tersebut. Setelah proses wawancara adalah tahapan edit, tahapan ini
dilakukan untuk mengecek kelengkapan informasi yang dibutuhkan penulis untuk
menjawab pertanyaan yang diajukan dalam permasalahan peneliti. Beberapa
pertanyaan yang sudah disiapkan mungkin ada yang belum terjawwab dengan
sempurna atau terlewatkan. Untuk kasus seperti ini data mungkin masih ditanyakan
lagi atau diulang
Untuk mengumpulkan data penelitian, penulis menggunakan metode-metode
antara lain sebagai berikut:
2. Wawancara
Alat Pengumulan data adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.Alat
yang digunakan untuk penelitian ini adalah angket wawancara untuk narasumber dan
responden
h) Analisis Data
Teknik analisis data adalah proses pengumpulan data secara sistematis untuk
mempermudah peneliti dalam memperoleh kesimpulan. Menurut Bogdan (dalam
Sugiyono, 2009: 334), analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematik data yang diperoleh dari hasilwawancara, catatan lapangan, dan bahan-
bahan lain sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan
kepada orang lain. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model
analisis deskriftif Analisa data merupakan upaya untuk menelaah atau sistematika
yang diperoleh dari berbagai sumber, yaitu wawancara, observasi, dokumentasi.
Kemudian data tersebut diklasifikasikan sesuai dengan kerangka penelitian
kualitatatif deskriptif yang berupaya menggambarkan kondisi, latar penelitian secara
menyeluruh dan secara data tersebut ditarik suatu temuan penelitian. Data penelitian
diolah dan dianalisis secara kualitatif yaitu menganalisa data berdasarkan kualitasnya
lalu dideskripsikan dengan menggunakan kata-kata sehingga diperoleh bahasan atau
paparan dalam bentuk kalimat yang sistematis dan dapat dimengerti, kemudian
ditarik kesimpulan. Adapun gambaran hasil penelitian tersebut kemudian di telaah,
dikaji dan disimpulkan sesuai dengan tujuan dan kegunaan penelitian. Dalam
memperoleh kecermatan, ketelitian dan kebenaran.