Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia memiliki jumlah penduduk sebesar > 275 juta jiwa, menjadikan indonesia
sebagai negara terpadat ke empat di dunia setelah Amerika Serikat. Indonesia memiliki
budaya dan bahasa yang berhubungan namun berbeda. Sejak kemerdekaan bahasa
Indonesia (sejenis dengan bahasa melayu) menyebar ke seluruh penjuru indonesiadan
menjadi bahasa yang paling banyak digunakan, dalam komunikasi, pendidikan,
pemerintahan, dan bisnis. Namun demikian bahasa daerah masih banyak dan tetap
dipergunakan.
Indonesia sebagai Negara yang sedang berkembang (development country) pada
hakekatnya tidak terlepas dari berbagai bentuk fenomena-fenomena sosial yang ada.
Pendirian perusahaan-perusahaan besar di Indonesia merupakan salah satu faktor
penunjang yang amat berperan dalam proses perkembangan bangsa.
Masalah kependudukan selalu berkaitan dengan masalah ketenagakerjaan. Salah atu
contohnya adalah tingginya tingkat pertumbuhan penduduk yang mana akan berpengaruh
juga terhadap tingginya penyedian (supply) tenaga kerja. Penawaran tenaga kerja yang
tinggi tanpa diikuti dengan penyediaan kesempatan kerja yang cukup akan menyebabkan
timbulnya pengangguran dan setengah pengangguran.

Ketenagakerjaan merupakan
masalah ketenagakerjaan dan
kependudukan yang
tak henti-hentinya
diperdebatkan, bahkan dari
tahun ketahun terus mengisi
lembaran-
lembaran perjalanan
kehidupan bangsa indonesia.
Jika diperhatikan masalahnya
sudah
mendekati kebobrokan, yang
berujung pada krisis
kepercayaan sehingga pihak
manapun
tidak berdaya mengatasinya.
Ketenagakerjaan merupakan masalah ketenagakerjaan dan kependudukan yang
tak henti-hentinya diperdebatkan, bahkan dari tahun ketahun terus mengisi lembaran-
lembaran perjalanan kehidupan bangsa indonesia. Jika diperhatikan masalahnya sudah
mendekati kebobrokan, yang berujung pada krisis kepercayaan sehingga pihak manapun
tidak berdaya mengatasinya.
BAB II
PEMBAHASAN

Kependudukan
Kependudukan adalah hal yang berkaitan dengan jumlah, pertumbuhan,
persebaran, mobilitas, penyebaran, kualitas, kondisi kesejahteraan, yang menyangkut
politik, ekonomi, sosial, budaya, agama serta lingkungan (UU No. 23 Th 2006).
Ilmu kependudukan dimaksudkan untuk memberikan pengertian yang lebih luas
daripada demografi, karena sejumlah ahli demografi telah menggunakan istilah
demografi untuk menunjuk pada demografi formal, demografi murni, atau kadang-
kadang demografi teoritis. Sedangkan arti dari demografi dendiri berasal dari bahasa
yunani, yang terdiri dari kata:
❖ Demos, yang artinya rakyat/penduduk
❖ Grafein, yang artinya menggambar atau menulis
❖ Demografi: tulisan atau karangan tentang rakyat atau penduduk
Demografi adalah suatu studi mengenai jumlah distribusi dan komposisi dan
koposisi penduduk serta komponen-komponen yang menyebabkan perubahan yang
diidentifikasi sebagai natalitas, gerak penduduk teriotal dan mobilitas sosial (perubahan
status). Merupakan analisa statistik penduduk, hanya mempersoalkan hubungan antara
variable demografi (dependen dan independen).
Ekonomi kependudukan adalah ilmu yang mengaitkan antara variabel ekonomi
dengan variabel demografi. Demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistik dan
matematik tentang besar, komposisi dan distribusi penduduk dan perubahan-
perubahannya sepanjang masa melalui lima komponen yaitu kelahiran, kematian,
perkawinan, migrasi dan mobilitas social, sedangkan studi kependudukan : Ilmu yang
mempelajari tentang kaitannya antara variabel demografi dengan variabel non demografi
(Hardiani,2011)
Kependudukan
Kependudukan adalah hal yang berkaitan dengan jumlah, pertumbuhan,
persebaran, mobilitas, penyebaran, kualitas, kondisi kesejahteraan, yang menyangkut
politik, ekonomi, sosial, budaya, agama serta lingkungan (UU No. 23 Th 2006).
Ilmu kependudukan dimaksudkan untuk memberikan pengertian yang lebih luas
daripada demografi, karena sejumlah ahli demografi telah menggunakan istilah
demografi untuk menunjuk pada demografi formal, demografi murni, atau kadang-
kadang demografi teoritis. Sedangkan arti dari demografi dendiri berasal dari bahasa
yunani, yang terdiri dari kata:
❖ Demos, yang artinya rakyat/penduduk
❖ Grafein, yang artinya menggambar atau menulis
❖ Demografi: tulisan atau karangan tentang rakyat atau penduduk
Demografi adalah suatu studi mengenai jumlah distribusi dan komposisi dan
koposisi penduduk serta komponen-komponen yang menyebabkan perubahan yang
diidentifikasi sebagai natalitas, gerak penduduk teriotal dan mobilitas sosial (perubahan
status). Merupakan analisa statistik penduduk, hanya mempersoalkan hubungan antara
variable demografi (dependen dan independen).
Ekonomi kependudukan adalah ilmu yang mengaitkan antara variabel ekonomi
dengan variabel demografi. Demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistik dan
matematik tentang besar, komposisi dan distribusi penduduk dan perubahan-
perubahannya sepanjang masa melalui lima komponen yaitu kelahiran, kematian,
perkawinan, migrasi dan mobilitas social, sedangkan studi kependudukan : Ilmu yang
mempelajari tentang kaitannya antara variabel demografi dengan variabel non demografi
(Hardiani,2011)
Penduduk
Penduduk adalah warga Negara Indonesia dan orang asing yang bertempat
tinggal di Indonesia. Penduduk adalah semua orang yang berdomisili diwilayah geografis
Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari
enam bulan tetapi bertujuan untuk menetap. Pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh
adanya tingga komponen: fertilitas, mortalitas, dan migrasi.
Dalam arti luas, penduduk atau populasi berarti sejumlah makhluk sejenis yang
mendiami atau menduduki suatu tempat tertentu. Bahkan populasi dapat pula dikenakan
pada benda-benda sejenis yang terdapat pada suatu tempat. Dalam kaitannya dengan
manusia, maka pengertian penduduk adalah manusia yang mendiami dunia atau bagian-
bagiannya. Kepadatan penduduk dihitung dengan membagi jumlah penduduk dengan luas
area dimana mereka tinggal.
Penduduk suatu Negara dapat dibedakan menjadi dua yaitu kelompok tenaga kerja dan
bukan tenaga kerja. Pengertian keduanya dibedakan oleh batas umur kerja. Angkatan
kerja atau labour force adalah jumlah penduduk dengan usia produktif, yaitu 15-64 tahun
yang sedang bekerja maupun mencari pekerjaan. Usia produktif tersebut dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Bukan angkatan
kerja adalah penduduk dengan usia produktif yang tidak bersedia untuk bekerja. Ukuran
besarnya angkatan kerja bergantung pada besarnya jumlah penduduk yang sedang
mencari pekerjaan.
• Dependency ratio Indikator produksi ini dipergunakan untuk mengetahui sejumlah
mana tingkat beban atau ketergantungan penduduk yang tidak produktif terhadap
penduduk yang produktif. Semakin tinggi nilai rasio maka semakin berat pula beban
yang harus ditanggung oleh penduduk yang produktif. Hal ini dapat menghambat
proses menuju kemakmuran secara menyeluruh.
DR = Produk usia kerja / Penuduk diluar usia kerja
• Tingkat partisipasi angkatan kerja

Laju Pertumbuhan Penduduk


Laju pertumbuhan penduduk
merupakan permasalahan
kruisal yang dihadapi
oleh Negara-negara
berkembang di dunia
khususnya Negara
berpenduduk besar dan
padat seperti Indonesia.
Taraf kehidupan masyarakat
juga dipengaruhi oleh besar
kecilnya pertumbuhan
penduduk yang terjadi.
Pertumbuhan yang cepat
dapat
mempertajam ketimpangan
pembagian pendapatan dalam
masyarakat, dan perekonomian
orang tersebut susah untuk
maju.
Program kependudukan yang
meliputi pengendalian
kelahiran, menurunkan
tingkat kematian bayi dan
anak, perpanjangan usia dan
harapan hidup, penyebaran
penduduk yang seimbang
serta pengembangan petensi
penduduk sebagai modal
pembangunan yang harus
diterapkan di setiap daerah
yang ada di Indonesia.
Laju Pertumbuhan Penduduk
Laju pertumbuhan penduduk merupakan permasalahan kruisal yang dihadapi oleh
Negara-negara berkembang di dunia khususnya Negara berpenduduk besar dan padat
seperti Indonesia. Taraf kehidupan masyarakat juga dipengaruhi oleh besar kecilnya
pertumbuhan penduduk yang terjadi. Pertumbuhan yang cepat dapat mempertajam
ketimpangan pembagian pendapatan dalam masyarakat, dan perekonomian orang tersebut
susah untuk maju. Program kependudukan yang meliputi pengendalian kelahiran,
menurunkan tingkat kematian bayi dan anak, perpanjangan usia dan harapan hidup,
penyebaran penduduk yang seimbang serta pengembangan petensi penduduk sebagai
modal pembangunan yang harus diterapkan di setiap daerah yang ada di Indonesia.
Masalah penduduk tidak
lepas pada masalah
ketenagakerjaan. Tingkat
pertumbuhan penduduk yang
tinggi akan menyebabkan
tinggi pula penyediaan
lapangan
pekerjaan oleh pemerintah.
Penawaraan tenaga kerja
yang tinggi tanpa diimbangi
oleh
kesempatan kerja yang cukup
akan menimbulkan
pengangguran.
3.2 Karakteristik
Kependudukan Indonesia
Penduduk adalah warga
Negara Indonesia dan orang
asing yang bertempat
tinggal di Indonesia,
sedangkan kependudukan
adalah hal ihwal yang
berkaitan dengan
jumlah, struktur,
pertumbuhan, persebaran,
mobilitas, penyebaran,
kualitas, dan kondisi
kesejahteraan yang
menyangkut politik, ekonomi,
sosial budaya, agama serta
lingkungan
penduduk setempat. Oleh
karena itu, perkembangan
kependudukan dan
pembangunan
keluarga adalah upaya
terencana untuk mewujudkan
penduduk tumbuh seimbang
dan
mengembangkan kualitas
penduduk pada seluruh
dimensi penduduk.
Perkembangan kependudukan
adalah kondisi yang
berhubungan dengan
perubahan keadaan
kependudukan yang dapat
berpengaruh dan dipengaruhi
oleh
keberhasilan pembangunan
keberlanjutan. Pemahaman
terakhir mengenai
perkembangan
kependudukan adalah kualitas
penduduk. Berdasarkan UU
Nomor 52 tahun 2009 bahwa
kualitas penduduk adalah
kondisi penduduk dalam aspek
fisik dan nonfisik yang
meliputi
derajat kesehatan,
pendidikan, pekerjaan,
produktivitas, tingkat sosial,
ketahanan,
kemandirian, kecerdasan,
sebagai ukuran dasar untuk
mengembangkan kemampuan
dan
menikmati kehidupan sebagai
manusia yang bertakwa,
berbudaya, berkepribadian,
berkebangsaan dan hidup
layak.
Masalah penduduk tidak lepas pada masalah ketenagakerjaan. Tingkat
pertumbuhan penduduk yang tinggi akan menyebabkan tinggi pula penyediaan lapangan
pekerjaan oleh pemerintah. Penawaraan tenaga kerja yang tinggi tanpa diimbangi oleh
kesempatan kerja yang cukup akan menimbulkan pengangguran.
Karakteristik Kependudukan Indonesia
Penduduk adalah warga Negara Indonesia dan orang asing yang bertempat
tinggal di Indonesia, sedangkan kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan
jumlah, struktur, pertumbuhan, persebaran, mobilitas, penyebaran, kualitas, dan kondisi
kesejahteraan yang menyangkut politik, ekonomi, sosial budaya, agama serta lingkungan
penduduk setempat. Oleh karena itu, perkembangan kependudukan dan pembangunan
keluarga adalah upaya terencana untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan
mengembangkan kualitas penduduk pada seluruh dimensi penduduk. Perkembangan
kependudukan adalah kondisi yang berhubungan dengan perubahan keadaan
kependudukan yang dapat berpengaruh dan dipengaruhi oleh keberhasilan pembangunan
keberlanjutan. Pemahaman terakhir mengenai perkembangan kependudukan adalah kualitas
penduduk. Berdasarkan UU Nomor 52 tahun 2009 bahwa kualitas penduduk adalah kondisi
penduduk dalam aspek fisik dan nonfisik yang meliputi derajat kesehatan, pendidikan,
pekerjaan, produktivitas, tingkat sosial, ketahanan, kemandirian, kecerdasan, sebagai
ukuran dasar untuk mengembangkan kemampuan dan menikmati kehidupan sebagai
manusia yang bertakwa, berbudaya, berkepribadian, berkebangsaan dan hidup layak.
Dalam karakteristik kependudukan ada beberapa hal sebagai berikut:
1) Rasio jenis kelamin (sex ratio) Perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dengan
perempuan di suatu wilayah. Hal ini berguna untuk pembangunan laki-laki dengan
perempuan secara adil.
Jumlah penduduk Indonesia pada sensus penduduk 2010 (menurut Badan Pusat
Statistik) adalah 237.641.326 jiwa. Rasio jenis kelamin tahun 2010 adalah 101.
Artinya, untuk setiap 100 orang penduduk perempuan, terdapat 101 orang penduduk
laki-laki.
Sedangkan pada tahun 2020 setelah dilakukan sensus penduduk secara online, jumlah
penduduk sekitar 270,20 juta jiwa. Sensus penduduk 2020 mencatat jumlah penduduk
laki-laki di Indonesia sebanyak 136,66 juta orang atau 50,58 % dari penduduk
Indonesia. Sementara, jumlah penduduk perempuan di Indonesia sebanyak
133,54 juta orang atau 49,42 % dari penduduk Indonesia. Dari hasil informasi
tersebut, rasio jenis kelamin penduduk Indonesia sebesar 102, yang artinya
terdapat 102 laki-laki untuk setiap 100 perempuan di Indonesia pada tahun 2020.

2) Rasio Ketergantungan (dependency ratio) Dimana penduduk muda kisaran 14


tahun ke bawah belum produktif karena masih tergantung pada orang tua yang
membiayai biaya kehidupannya. Kemudian umur 15-65 tahun bisa dibilang produktif
karena sudah bisa menghidupi hidupnya sendiri dan jika lebih dari 65 tahun, maka
sudah tidak dianggap produktif.
Dari data di atas bisa kita ketahui gambaran ekonomi tergantung pada usia produktif
antara umur 15–65 tahun dari sisi demografi. Jadi rasio ketergantungan adalah
perbandingan antara penduduk umur 0-14 tahun ditambah dengan umur 65 tahun
keatas dan dibandingankan dengan penduduk usia 15 tahun-65 tahun.

3) Tingkat Pertumbuhan Penduduk


Struktur umur penduduk menurut jenis kelamin scara grafik dapat digambarkan
dalam bentuk piramida penduduk. Piramida penduduk adalah cara penyajian lain dari
struktur umur penduduk.
Dengan melihat proporsi penduduk laki-laki dan perempuan dalam tiap
kelompok, dapat diperoleh sejarah perkembangan penduduk dari masa-kemasa.
Struktur umur penduduk saat ini merupakan hasil kelahira, kematian dan migrasi
masa lalu. Struktur penduduk saat ini akan menentukan perkembangan penduduk
masa yang akan dating. Indonesia terus mengalami peruahan bentuk piramida yang
disebabkan oleh kelahiran dan kematian.
Masalah Kependudukan
Masalah-masalah kependudukan yang dialami oleh Indonesia:
A. Demografi
1. Besarnya jumlah penduduk (over population)
Permasalahan kependudukan terkait dengan jumlah yang besar menjadi
sebuah masalah yang tidak dapat dihindari. Indonesia memiliki beberapa potensi
terjadinya konflik. Benturan antara berbagai kepentingan dengan berbagai
organisasi masa lainnya membuat masalah besarnya populasi menjadi hambatan.
Penyediaan sumber daya alam dan berbagai kebutuhan penting lainnya ikut
menjadi hal yang penting terkait dengan permasalahan kependudukan ini.
Ditambah dengan tekanan penduduk terhadap daya dukung lingkungan
menjadikannya permasalahan semakin rumit. Permasalahan yang muncul akibat
adanya keterkaitan dengan lingkungan seperti daerah aliran sungai, daerah resapan
air, pertanian, penyediann sumber daya alam.
Selain itu, permasalaha yang muncul adalah penyediaan lapangan
pekerjaan. Kebutuhan terhadap bahan pkok menuntut orang untuk bekerja dan
mencari nafkah. Namun penyediaan lapangan kerja sangatlah minim, terlebih
penduduk di Indonesia yang berjumlah sangat banyak, dan yang menjadi masalah
adalah penduduk lebih senang untuk menggantungkan diri terhadap pekerjaan
daripada membuka lapangan pekerjaan. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya
masalah baru yaitu pengangguran. Apabila pengangguran tinggi, maka rasio
ketergantungan tinggi sehingga Negara memiliki tanggungan yang besar untuk
penduduknya yang dapat menyebabkan kemiskinan menjadi lebih tinggi.
2. Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk
Besarnya laju pertumbuhan penduduk membuat pertambahan jumlah
penduduk semakin meningkat. Semakin besar presentase kenaikannya maka
semakin besar jumlah penduduknya. Kenaikan ini tentunya membawa dampak
bagi kependudukan Indonesia. Dalam menentukan kebijakan semakin banyak yang
perlu diperhatikan dan dipertimbangkan baik dalam hal penyediaan beerbagai
fasilitas sarana dan prasarana, fasilitas-fasilitas umum dan yang terpenting adalah
kebijakan dalam mengurangi laju pertumbuhan yang ada di Indonesia.
Apabila tingkat tingginya pertumbuhan penduduk terus dibiarkan maka
akan terjadi berbagai masalah baik masalah pengangguran, tingkat kualitas sumber
daya manusia yang menurun, kejahatan, lapangan pekerjaan, dan lain-lain yang
memberikan dampak negatif bagi kelangsungan umat manusia. Oleh karena itu,
usaha untuk menekan laju pertumbuhan sangatlah penting. Program-program yang
ditawarkan pemerintah harus didukung oleh masyarakat seperti halnya KB,
penggunaan alat kontrasepsi, penundaan usia perkawinan, dan lain-lain. Sehingga laju
pertumbuhan penduduk diharapkan dapat menurun.
B. Non demografis bersifat kualitatif
1. Tingkat kesehatan penduduk yang rendah
Usaha untuk teru meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia terus
digalakan. Namun, kembali lagi permasalahan itu tetap muncul dan menjadi PR bagi
penentu kebijakan guna meningkatkan kualitas manusia. Dalam dunia kesehatan, hal
yang akan disorot adalah angka kematian bayi. Besarnya angka kematian yang terjadi
menunjukan bagaimana kondisi lingkungan dan juga kesehatan pada masyarakat.
2. Pendidikan yang rendah
Kesadaran masyarakat akan pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah.
Dari UU yang dikeluarkan pun terlihat bahwa wajib belajar penduduk Indonesia masih
9 tahun semenara Negara lain menetapkan lebih dari 12 tahun dalam pendidikannya.
Akan tetapi, sebenarnya tingkat pendidikan bukan satu-satunya indicator untuk mengukur
kualitas SDM penduduk suatu Negara. Kualitas SDM berhubungan dengan produktivitas
kerja. Orang yang pendidikannya tinggi diharapkan memiliki kemampuan atau punya
produktivitas yang tinggi.
3. Banyaknya jumlah penduduk miskin
Kemiskinan menjadi permasalahan yang melanda Indonesia, walaupun bukan
termasuk Negara miskin menurut PBB namun dalam kenyataannya lebih dari 30 juta
rakyat Indonesia hidup dibawah garis kemiskinan. Yang lebih disayangkannya lagi,
Indonesia merrupakan Negara kaya akan sumber daya alamyang tersebar dari sabang
sampai merauke.tapi sungguh memprihatikan ketika melihat bagaimana kemiskinana
menjadi bagian permasalahan di negeri yang kaya ini.
Selain kemiskinan, masalah lain adalah kesenjangan sosial yang terlihat jelas.
Kaum konglomerat menjadi penguasa namun pemerintah diam saja dengan kemiskinan yang
ada. Tidak mengherankan apabila Negara Indonesia memiliki jumlah rakyat miskin yang
cukup banyak.
Yang menjadi pertanyaan adalah kenapa Indonesia bisa menjadi Negara yang
miskin padahal kaya sedangkan banyak Negara lain yang miskin sumber daya namun
menjadi Negara-negara kaya yang menguasai dunia. Jawabannya kembali lagi ke
sumber dayam manusia, kemakmuran berbanding lurus dengan kualitas SDM. Semakin
tinggi kualitas SDM penduduk, semakin tinggi pula tingkat kemakmurannya.
Ketenagakerjaan
Ketenagakerjaan merupakan salah satu bidang yang sangat penting dalam usaha untuk
memajukan perekonomian bangsa. Tenaga kerja yang memadai dari segi kuantitas dan
kualitas menjadi aspek penting dalam pembangunan ekonomi, yaitu sebagai sumber daya
untuk menjalankan proses produksi dan distribusi barang dan jasa, serta sebagai
sasaran untuk menciptakan dan mengembangkan pasar.
Permasalahan paling pokok dalam ketenagakerjaan Indonesia terletak pada
kesempatan kerja. Ketidaseimbangan antara peningkatan penduduk usia kerja dengan
kesempatan kerja yang tersedia akan menimbulkan pengangguran yang akan berdampak pada
ketidastabilan ekonomi dan bidang kehidupan lainnya. Oleh karenanya dengan
meningkatkan kegiatan pembangunan ekonomi, maka kesempatan kerja yang tersedia
juga akan semakin banyak dan kemajuan kegiatan ekonomi masyarakat akan semakin
baik.
Dimenis masalah ketenagakerjaan bukan hanya sekedar keterbatasan lapangan atau
peluang maupun rendahnya produktivitas para pekerja. Akan tetapi disebabkan oleh beberapa
faktor-faktor eksternal seperti memburuknya kondisi neraca pembayaran, meningkatnya
masalah utang luar negeri yang pada akhirnya mengakibatkan kemerosotan
pertumbuhan industry, tingkat upah, dan pada akhirnya penyediaan lapangan kerja
(Todaro,2000:253).
Konsep dan Definisi
Tenaga kerja dibagi kedalam dua kelompok yaitu angkatan kerja dan bukan
angkatan kerja. Dimana angkatan keerja merupakan penduduk dengan umur 15 tahun keatas
yang selama seminggu belum mencari kerja, atau punya pekerjaan tetapi untuk sementara
waktu tidak bekerja dan mereka yang tidak bekerja tetapi mencari pekerjaan. Sedangkan
bukan angkatan kerja adalah penduduk dalam usia kerja yang tidak bekerja, tidsk
mempunyai pekerjaan dan tidak mencari kerja (www.tempointerktif.com).
Dalam angkatan kerja sendiri dibedakan lagi kedalam dua jenis, yaitu pekerja
dan pengangguran. Pekerja adalah tenaga kerja yang bekerja didalam hubungan kerja
pada pengusaha dengan menerima upah (www.tempointerktif.com).

Angkatan Kerja Indonesia


Angkatan kerja adalah mereka yang mempunyai pekerjaan, baik sedang
bekerrja maupun yang sementara tidak bekerja karena suatu sebab, seperti petani yang
menunggu panen atau musim tanam, pegawai yang sedang cuti sakit, dan sebagainya.
Disamping itu mereka yang tidak mempunyai pekerjaan tetapi sedang mencari pekerjaan
atau mengharapkan dapat pekerjaan atau bekerja secara tidak optimal disebut
pengangguran.
Menurut ketentuan pemerintah Indonesia, penduduk yang sudah berusia
minimal 15 tahun sampai 65 tahun. Namun, tidak semua penduduk yang memasuki usia
tadi disebut angkatan kerja. Sebab penduduk yang tidak aktif dalam kegiatan ekonomi
tidak termasuk dalam kelompok angkatan kerja, sepeti pelajar dan mahasiswa, ibu rumah
tangga, serta penerima pendapatan (pensiunan).
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja adalah salah satu ukuran ketenagakerjaan
yang banyak digunakan. Pengukuran TPAK dilakukan dengan cara menghitung jumlah
absolut seluruh angkatan kerja dibagi dengan seluruh tenaga kerja atau penduduk usia
kerja kemudian dikalikan 100. Jika TPAK 75%, artinya terdapat 75 orang angkatan kerja,
yaitu mereka yang bekerja dan sedang mencari pekerjaan, setiap 100 orang tenaga kerja.
Berdasarkan TPAK kita dapat melakukan perkiraan, berapa besar penduduk usia
kerjayang berpartisipasi dalam aktivitas ekonomi. Lebih tingginya TPAK pedesaan
dibandingkan dengan perkotaan, paling tidak dapat ditafsirkan dari dua sisi. Pertama, dilihat
dari etos kerja, mungkin masyarakat desa akan lebih tinggi dibandingkan dengan
penduduk perkotaan, sehingga mereka kebanyakan bergiat dalam aktivitas ekonomi.
Kedua, bisa pula mereka masuk kedunia kerja karena terpaksa, akibat adanya himpitan
kehidupan yang begitu kuat, sehingga mau tidak mau harus bekerja agar dapat bertahan
hidup.

Pekerjaan Dan Tingkat Upah


Sebaran pekerjaan angkatan kerja dapat ditinjau dari tiga aspek yaitu:
• Lapangan pekerjaan
• Status pekerjaan
• Jenis pekerjaan
Pembayaran tenaga kerja dibedakan menjadi dua jenis, yaitu upah dan gaji. Gaji
adalah pembayaran yang diberikan kepada pekerja tetap dan tenaga professional yang
biasanya dilaksanakan sebulan sekali seperti pegawai pemerintah, guru, dosen, manajer,
akuntan. Sedangkan upah dimaksudkan sebagai pembayaran kepada pekerja-pekerja yang
pekerjaannya berpindah-pindah, seperti pekerja pertanian, tukang kayu, dan buruh kasar.
Berbeda dengan teori ekonomi yang mengartikan upah sebagai pembayaran atas jasa-jasa
fisik maupun mental yang disediakan oleh tenaga kerja kepada para pengusaha. Dan
dalam ekonomi tidak ada perbedaan antara keduanya, keduanya sama-sama pembayaran
kepada pekerja.

Kesimpulan
Indonesia memiliki jumlah penduduk sebesar > 275 juta jiwa, menjadikan indonesia
sebagai negara terpadat ke empat di dunia setelah Amerika Serikat. Indonesia memiliki
budaya dan bahasa yang berhubungan namun berbeda. Sejak kemerdekaan bahasa
Indonesia (sejenis dengan bahasa melayu) menyebar ke seluruh penjuru indonesiadan
menjadi bahasa yang paling banyak digunakan, dalam komunikasi, pendidikan,
pemerintahan, dan bisnis. Namun demikian bahasa daerah masih banyak dan tetap
dipergunakan.
Indonesia sebagai Negara yang sedang berkembang (development country) pada
hakekatnya tidak terlepas dari berbagai bentuk fenomena-fenomena sosial yang ada.
Pendirian perusahaan-perusahaan besar di Indonesia merupakan salah satu faktor
penunjang yang amat berperan dalam proses perkembangan bangsa. Dan masalah
ketenagakerjaan adalah masalah yang akan selalu ada dan akan tetap ada sehubungan
dengan pendirian perusahaan tersebut. Karena tenaga kerja adalah pihak yang paling
dominan dalam suatu perusahaan.
Ketenagakerjaan merupakan masalah ketenagakerjaan dan kependudukan yang tak
henti-hentinya diperdebatkan, bahkan dari tahun ketahun terus mengisi lembaran-
lembaran perjalanan kehidupan bangsa indonesia. Jika diperhatikan masalahnya sudah
mendekati kebobrokan, yang berujung pada krisis kepercayaan sehingga pihak manapun
tidak berdaya mengatasinya.
Masalah kependudukan selalu berkaitan dengan masalah ketenagakerjaan. Salah atu
contohnya adalah tingginya tingkat pertumbuhan penduduk yang mana akan berpengaruh
juga terhadap tingginya penyedian (supply) tenaga kerja. Penawaran tenaga kerja yang
tinggi tanpa diikuti dengan penyediaan kesempatan kerja yang cukup akan menyebabkan
timbulnya pengangguran dan setengah pengangguran.

Anda mungkin juga menyukai