Anda di halaman 1dari 19

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1

(RPP 1)

OLEH :
MARSAULINA RAMBE, S.Pd.I

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN


TAHUN 2022

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Nama Sekolah : MTs Swasta As-Syarifiyah


Mata Pelajaran : FIQIH
Kelas/Semester : VII/Ganjil
Materi Pokok : Alat-Alat Bersuci
Sub Materi : Benda-benda Bersuci Selain Air
Alokasi Waktu : 2 JP x 45 menit (90 menit)

A. Kompetensi Inti
• KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
• KI-2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
• KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
• KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar/KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi/IPK


No Kompetensi Dasar No Indikator Pencapaian Kompetensi

1.1 Menghayati anugerah 1.1.1 Membuktikan air sebagai anugerah Allah Swt
Allah berupa air dan berdasarkan tanda-tanda yang digambarkan
bendabenda lain yang dalam al-Qur’an dan hadits. (A3)
dapat digunakan sebagai Menemukan tandatanda yang digambarkan
alat bersuci 1.1.2 dalam Al-Qur’an dan Hadits tentang
kemurahan Allah Swt dengan
memperbolehkan penggunaan bendabenda
lain untuk bersuci di tengah.(A3)

2.1 Menjalankan perilaku 2.1.1 Menemukan kesinambungan tentang


bersih sebagai hubungan antara alat bersuci dengan
implementasi dari kelangsungan hidup manusia. (A3)
pemahaman tentang alat- 2.1.2 Membuktikan penggunaan air untuk bersuci
No Kompetensi Dasar No Indikator Pencapaian Kompetensi
alat bersuci. secara tepat dapat menjaga keberlangsungan
ekosistem. (A3)
2.1.3 Menunjukkan tawazun dan tathawwur wal
ibtikar sebagai nilai dalam pemanfaatan
sumber daya air. (A3)

3.1 Memahami alat-alat 3.1.1 Mengkategorikan air berdasarkan pembagian


bersuci dari najis dan dan hukum kegunaannya. (C2/ LOT’S)
hadats Mengklasifikasikan benda-benda selain air
3.1.2 sebagai alat bersuci. (C2/ LOT’S)

4.1 Mengkomunikasikan 4.1.1. Mendemonstrasikan pengamatan terhadap


penggunaan alat-alat macam-macam air yang dapat digunakan bersuci
bersuci dari najis dan di lingkungan sekitar sekolah. (P3)
hadats.
Membuat kesimpulan secara individual
4.1.2.
terhadap data yang diperoleh dari kegiatan
pengamatan terhadap macammacam air yang
dapat digunakan bersuci di lingkungan sekitar
sekolah. (P3)

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) serta pendekatan TPACK
(technological, pedagogical, content knowledge) dengan menggali informasi dari berbagai
sumber belajar (Literasi) dan mengolah informasi (C), diharapkan peserta didik (A) dapat:
1. Menunjukkan keimanan terhadap sifat Rahman (Dzat yang Maha Pengasih) dan Rahim
(Dzat
2. yang Maha Penyayang) bagi manusia dan ekosistem lainnya.
3. Membuktikan keimanan terhadap sifat Rahman dan Rahim Allah Swt. dalam
kehidupan
4. sehari-sehari melalui penggunaan air untuk bersuci dengan mempertimbangkan
kelangsungan
5. hidup manusia dan ekosistem lainnya.
6. Meyakini prinsip tawazun dan tathawwur wal ibtikar sebagai ajaran Islam yang
membentuk
7. kesalehan individual dan kesalehan sosial dalam pemanfaatan air sebagai alat bersuci.
8. Membedakan pengertian bersuci dan membersihkan diri.
9. Menyimpulkan dasar-dasar hukum bersuci berdasarkan ayat-ayat dan Hadis.
10. Membedakan jenis-jenis Air yang dapat digunakan untuk bersuci dinjau dari
pembagiannya.
11. Menentukan berdasarkan penilaian tentang jenis-jenis Air yang dapat digunakan untuk
bersuci
12. dinjau dari kedudukan hukumnya.
13. Mendemonstrasikan berfikir analogis (qiyas) sebagai metode untuk menentukan benda-
benda
14. selain air dan batu sebagai alat bersuci.
15. Membuat kesimpulan tentang benda-benda selain air dan batu yang dapat digunakan
bersuci.
D. Materi Pembelajaran
1. Faktual :
Kematian adalah kepastian, jenazah Covid-19 menurut medis ada yang bisa dimandikan
ada yang tidak, jenazah Covid-19 dikafani dengan perlakuan khusus

2. Konseptual :
QS. Al-Taubah (9): 108, dan QS. Al-Maidah (5) : 6 tentang bersuci , mengenal alat-alat bersuci,
dan hikmah bersuci menggunakan benda selain air.

3. Prosedural :
Tata Cara melaksanakan bersuci menggunakan benda-benda lain selain air (Materi
Lengkap Terlampir)

E. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran


1. Pendekatan : Saintifik, TPACK
2. Model Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)
3. Metode : Tanya jawab, penugasan, diskusi, presentasi, dan demonstrasi

F. Media/Alat dan Bahan Pembelajaran


1. Media/Alat
• Laptop
• LCD Proyektor
• Manekin dan kain kafan
2. Bahan Belajar
• Lembar Kerja Peserta Didik/ LKPD Interaktif (https://bit.ly/lkpdjenazah1)
• Bahan Ajar
• PPT
• Video Pembelajaran

G. Sumber Belajar
• Kementerian Agama RI, Buku Siswa Fikih Kelas VII, Kemenag, Tahun 2020 MTs/SMP
Kelas VII, 2019
• Sumber dari internet lainnya yang relevan

H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran
Waktu

Pendahuluan Orientasi 15 menit


Alokasi
Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran
Waktu
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka,
memanjatkan syukur kepada Allah SWT dan
berdoa untuk memulai pembelajaran
(Religius/PPK)
 Memeriksa kehadiran peserta didik
(Disiplin/PPK)

Apersepsi
 Menanyakan kepada peserta didik terkait
pengalaman peserta didik yang terkait dengan
materi pembelajaran.
 Peserta didik menjawab pertanyaan guru.

Motivasi
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan
dibahas
 Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran

Pemberian Acuan
 Memberitahukan tentang kompetensi dasar dan
indikator pencapaian kompetensi
 Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang
akan dilakukan
 Pre-test dan penilaian diri dengan Google Form
(TPACK)

Kegiatan Inti Orientasi peserta didik pada masalah: 100 menit


 Peserta didik mengamati masalah kontekstual
yang diberikan oleh guru terkait pentingnya kita
bersuci dengan menggunakan air secara tepat termasuk
menjaga kelangsungan hidup manusia, dan ekosistem
linkungan hidup : (Saintifik)
Alokasi
Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran
Waktu

 Menanyakan apakah hal tersebut diperbolehkan


dalam syariat Islam?

Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar:


 Guru menyampaikan:
“Sekarang kita akan mempelajari materi tentang
bersuci dengan menggunakan air secara tepat termasuk
menjaga kelangsungan hidup manusia, dan ekosistem
linkungan hidup untuk Sub Materi: Benda-benda
Bersuci Selain Air.”
 Peserta didik dibagi dalam tiga kelompok
 Guru memberikan link LKPD interaktif kepada
peserta didik (TPACK)

Membantu investigasi mandiri dan kelompok:


 Peserta didik mengamati link tatacara bersuci
menggunakan benda selain air:
(https://pontianak.tribunnews.com/2022/11/08/tata-
cara-bersuci-menggunakan-benda-padat-seperti-batu-
dan-kayu?page=all) dan ziarah kubur:
(Saintifik)
 Peserta didik mengkaji berbagai literatur dari
berbagai sumber belajar untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam
LKPD interaktif. (Saintifik, Literasi, dan
TPACK)
 Peserta didik bersama-sama dengan anggota
kelompok mendiskusikan tentang ketentuan dan
tatacara takziah dan ziarah kubur sesuai syariat
Islam (HOTS dan Saintifik)
 Peserta didik diberikan kesempatan untuk
bertanya apabila diperlukan (Saintifik)
 Guru melakukan pengamatan untuk menilai sikap

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya:


 Peserta didik bersama kelompoknya
mengembangkan dan menyajikan jawaban hasil
diskusi pada LKPD ke dalam bentuk PPT
(TPACK)
Alokasi
Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran
Waktu
Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah:
 Masing-masing kelompok menyajikan hasil
diskusi berdasarkan jawaban pada LKPD
(Saintifik)
 Peserta didik dari kelompok lain menanggapi
dengan mengajukan pertanyaan atau memberi
masukan
 Guru memberikan klarifikasi atau penguatan atas
hasil diskusi tentang ketentuan dan tatacara
mengenal dan menggunakan alat-alat bersuci
sesuai syariat Islam

Penutup 1. Refleksi: Mengevaluasi aktivitas pembelajaran 20 menit


2. Memberikan umpan balik terhadap presentasi
setiap kelompok
3. Post-test dan penilaian diri dengan Google Form
(TPACK)
4. Menjelaskan tugas di rumah terkait materi
pembelajaran
5. Menyampaikan rencana materi selanjutnya
6. Menutup dengan berdoa dan salam
(Religius/PPK)

I. Penilaian Hasil Belajar


1. Penilaian Sikap
a. Teknik penilaian : Observasi
b. Instrumen penilaian : Jurnal penilaian sikap dan lembar observasi

2. Pengetahuan
a. Jenis/Teknik tes : Tertulis
b. Bentuk tes : PG dan uraian

3. Keterampilan
a. Teknik/Bentuk Penilaian : Unjuk kerja
b. Instrumen : Lembar observasi

4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas.
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau
tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.

5. Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan

J. Lampiran
- Materi pembelajaran (lampiran 1)
- Instrumen penilaian (lampiran 2)

Mengetahui, Gunungtua, 16 November 2022


Kepala MTs Swasta As-Syarifiyah Guru Mata Pelajaran

HJ. RAMLA HARAHAP, S.PdI MARSAULINA RAMBE, S. PdI


NIP. 19720221 199903 2 002 NIP.

Lampiran 1: Materi Pembelajaran

Bersuci dalam fikih membutuhkan media yang digunakan sebagai alat untuk bersih-bersih.
Media di sini adalah alat yang oleh syariat diberi status sebagai alat bersuci. Lagi-lagi kata
kuncinya adalah status yang diberikan oleh syariat. Sehingga tidak mesti benda yang
digunakan untuk bersuci adalah benda yang benar-benar bersih jika dilihat menggunakan kaca
mata non-syariat.

Ada lima media yang bisa digunakan untuk bersuci. Lima media tersebut adalah air, debu,
batu, proses penyamakan, dan proses arak menjadi cuka. Masing-masing memiliki syarat
tertentu yang harus dipenuhi. Kelimanya juga memiliki peruntukan yang khusus dalam
bersuci. Air digunakan untuk berwudhu, mandi, dan istinja. Debu untuk tayamum sebagai
ganti mandi atau wudhu. Batu untuk beristinja saja. Proses penyamakan untuk menyamak
kulit bangkai. Proses menjadi cuka untuk arak.

A. Air untuk Bersuci

Air Mutlak.
Air adalah media primer yang bisa digunakan untuk nyaris semua proses bersuci, baik bersuci
dari hadats (wudhu dan mandi) ataupun bersuci dari najis (istinja, mencuci, dan yang lain).
Air memang tercipta dengan memiliki sifat yang mampu melarutkan, meluruhkan, dan
membuang kotoran. Ia juga bersifat menyegarkan sehingga bisa digunakan untuk
mengembalikan kebugaran tubuh sehingga bisa digunakan untuk mandi.

Meskipun begitu, tidak semua air bisa digunakan untuk bersuci. Dalam koridor syariat, hanya
air mutlak yang bisa dan boleh digunakan. Lalu air mutlak itu semacam apa? Dalam
pengertian fikih, air mutlak adalah air yang masih memiliki seluruh sifat asal sesuai
penciptaannya dari mana pun ia berasal. Air tersebut belum bercampur dengan benda lain
sehingga berubah sifat dan penyebutannya.

Contohnya adalah air yang bersumber dari sumur, sungai, danau, laut, embun, gletser, dan air
payau. Meskipun air-air ini berbeda warna, aroma, dan rasa dengan air pada umumnya,
sepanjang sifat-sifat tersebut adalah sifat bawaan yang terdapat pada air di sumbernya, maka
air tersebut masih dianggap air mutlak.

Berbeda ketika perubahan sifat ini disebabkan oleh adanya benda asing yang mencampuri.
Jika yang mencampuri ini adalah benda suci sehingga menyebabkan penyebutan air berubah,
maka ia sudah tidak lagi disebut air mutlak. Misalnya air yang tercampur teh atau kopi
sehingga disebut air teh atau air kopi. Air ini masih suci dan bisa dikonsumsi tapi tidak bisa
digunakan untuk bersuci dan tidak bisa mensucikan.

Jika air tercampur benda najis sehingga sifatnya berubah mengikuti sifat najis tersebut, maka
air ini disebut air mutanajis. Ini berlaku jika airnya lebih dari dua kulah (volume 216.000 cc).
Jika air tersebut kurang dari dua kulah 216.000 cc, maka ketika ada najis yang masuk, ia
langsung diberi status mutanajis meskipun sifatnya tidak ada yang berubah. Air mutanajis
semacam ini tidak bisa dimanfaatkan untuk bersuci.

B. Debu untuk Bersuci

Debu bahkan ada di Mars. flickr.com

Debu bisa digunakan untuk bersuci, meskipun secara kasat mata ia adalah benda kotor. Status
debu sebagai media bersuci ini adalah sebuah kekhususan yang hanya diberikan kepada
syariat yang dibawa oleh Nabi Muhammad. Umat-umat terdahulu hanya bisa menggunakan
air untuk bersuci. Karena karakternya yang unik, debu di sini hanya bisa digunakan untuk
media bertayamum sebagai ganti mandi atau wudhu dalam kondisi darurat.

Debu bisa digunakan ketika air tidak tersedia atau hanya cukup untuk keperluan minum. Ia
juga bisa digunakan dalam kondisi di mana seseorang oleh dokter yang adil divonis tidak
boleh bersentuhan dengan air untuk area tubuh tertentu akibat luka atau penyakit tertentu. Jika
area yang tak boleh tersentuh air adalah area yang wajib dibasuh saat berwudhu, maka
wudhunya bisa diganti dengan tayamum untuk area tersebut.

Meski begitu, tidak semua debu bisa dipergunakan untuk bersuci. Hanya debu halus yang suci
dari najis dan kering yang boleh digunakan. Debu kasar tidak boleh digunakan karena
berpotensi merusak kulit. Debu yang mengandung senyawa yang berbahaya tidak boleh
digunakan. Debu yang basah tidak boleh digunakan karena akan mengotori. Satu lagi, debu
yang basah mengindikasikan bahwa ada air di situ.

Mengapa harus debu sebagai alternatif air untuk bersuci? Pertama, karena syariat menetapkan
debu sebagai media bersuci. Kedua, debu terdapat di nyaris semua tempat di permukaan bumi
ini. Melimpahnya debu ini memudahkan bagi siapa saja untuk mendapatkannya di saat
mereka kesulitan air.

C. Batu untuk Bersuci

Batu untuk istinja

Penggunaan batu sebagai media bersuci juga merupakan salah satu kekhususan yang
diberikan kepada syariat Nabi Muhammad. Umat terdahulu tidak bisa menggunakan batu
untuk bersuci. Kendati demikian, batu dalam syarat Islam hanya bisa digunakan untuk bersuci
dalam rangka istinja. Ia bisa berdiri secara mandiri atau dibarengkan dengan air.

Istinja adalah membersihkan bekas kotoran yang masih tersisa di sekitar lubang anus, farji,
atau zakar. Ketentuannya adalah kotoran tersebut tidak sampai keluar dari area kelamin. Jika
ada kotoran dalam bentuk air seni, tinja, atau yang lainnya yang keluar dari area kelamin,
maka batu tidak bisa digunakan untuk bersuci. Dalam kasus semacam ini, air menjadi pilihan
yang bersifat mutlak.

Tidak semua batu bisa dipergunakan untuk bersuci, tepatnya beristinja. Meski begitu ia tidak
harus berwujud batu betulan. Dalam pengertian yang luas, batu di sini adalah segala benda
yang memenuhi empat syarat: (i) benda padat, (ii) suci dan tidak najis, (iii) mampu
mengangkat kotoran, dan (iv) tidak termasuk benda yang dihormati.

Yang dimaksud benda padat adalah benda tersebut tidak berbentuk cairan atau gel. Maka
pengertian ini memasukkan tissu, kertas, logam, kain, plastik, kayu, daun, dan sebangsanya.
Suci dalam pengertian tidak terdapat najis pada benda tersebut dan benda tersebut tidak
termasuk najis dalam pandangan syariat. Maka kotoran sapi yang mengeras tidak bisa
digunakan untuk beristinja. Tisu yang terkena air seni tidak bisa digunakan untuk istinja.

Mampu mengangkat kotoran adalah syarat ketiga. Artinya benda tersebut harus mampu
membersihkan kotoran yang tersisa. Jika benda tersebut menyisakan kotoran atau malah
meninggalkan kotoran maka benda tersebut tidak bisa digunakan. Misalnya tisu yang sudah
rapuh sehingga hancur ketika digunakan.

Sedangkan syarat yang terakhir adalah benda tersebut tidak termasuk benda yang dihormati.
Pertanyaannya kemudian adalah, benda yang dihormati itu apa saja? Para ulama menyebut:
mushaf al-Quran, kitab hadits, kitab samawi, kitab fikih, kitab tauhid, tafsir, seluruh benda
yang memuat ilmu pengetahuan, apalagi ilmu agama. Maka selain benda-benda ini masuk
dalam klasifikasi tidak dihormati dan bisa digunakan untuk beristinja.

Lampiran 2: Instrumen Penilaian

1. INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL

No Kompetensi Dasar No Indikator Pencapaian Kompetensi

1.1 Menghayati anugerah 1.1.1 Membuktikan air sebagai anugerah Allah Swt
Allah berupa air dan berdasarkan tanda-tanda yang digambarkan
bendabenda lain yang dalam al-Qur’an dan hadits. (A3)
dapat digunakan sebagai Menemukan tandatanda yang digambarkan
alat bersuci 1.1.2 dalam Al-Qur’an dan Hadits tentang
kemurahan Allah Swt dengan
memperbolehkan penggunaan bendabenda
lain untuk bersuci di tengah.(A3)

2.1 Menjalankan perilaku 2.1.1 Menemukan kesinambungan tentang


bersih sebagai hubungan antara alat bersuci dengan
implementasi dari kelangsungan hidup manusia. (A3)
pemahaman tentang alat- 2.1.2 Membuktikan penggunaan air untuk bersuci
alat bersuci. secara tepat dapat menjaga keberlangsungan
ekosistem. (A3)
Menunjukkan tawazun dan tathawwur wal
2.1.3
ibtikar sebagai nilai dalam pemanfaatan
No Kompetensi Dasar No Indikator Pencapaian Kompetensi
sumber daya air. (A3)

1.1. Jurnal Penilaian Sikap Pada KBM untuk KD KI-1


Hari/ Kejadian/
No Nama Tindak Lanjut
Tanggal Perilaku
1
2
3
4
5
(Diisi dengan catatan kejadian yang menonjol)

1.2. Lembar Observasi Penilaian Sikap Pada Kegiatan Diskusi untuk KD KI-2
Aspek yang dinilai
Rasa Jumlah
No Nama Kerja Komuni Nilai
ingin Santun Skor
sama katif
tahu
1
2
3
4
5
Keterangan: Skor 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.
Rubrik Penilaian

Aspek yang Skor


No
dinilai 1 2 3 4
1 Kerja sama Tidak bekerja Kurang Bekerja sama Bekerja sama
sama dan kerjasama dan dan sedikit dan banyak
Tidak kurang memberikan memberikan
memberikan memberikan kontribusi kontribusi
kontribusi kontribusi dalam dalam
dalam dalam mempersiap- mempersiap-
mempersiap- mempersiap- kan materi kan materi
kan materi kan materi bahan diskusi bahan diskusi
bahan diskusi bahan diskusi
Aspek yang Skor
No
dinilai 1 2 3 4
2 Rasa ingin Pasif tidak Ada rasa Rasa ingin Rsa ingin tahu
tahu ada rasa ingin ingin tahu tahu yang yang besar
tahu namun sedikit cukup dan dan sangat
dan kurang kurang alktif aktif
aktif
3 Santun Tidak santun Kurang Santun Santun sekali
santun

4 Komunika- Tidak Bertanya tapi Bertanya tapi Bertanya dan


tif komunikatif kurang tidak menanggapi
relevan menanggapi lebih lanjut
dengan materi lebih lanjut
diskusi

Kriteria penilaian :
Rentang jumlah skor: 13 – 16 Nilai : AB (amat baik)
10 – 12 Nilai :B (baik)
8–9 Nilai :C (cukup)
4–7 Nilai :K (kurang)

2. INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN


No Kompetensi Dasar No Indikator Pencapaian Kompetensi

3.1 Memahami alat-alat 3.1.1 Mengkategorikan air berdasarkan pembagian


bersuci dari najis dan dan hukum kegunaannya. (C2/ LOT’S)
hadats Mengklasifikasikan benda-benda selain air
3.1.2 sebagai alat bersuci. (C2/ LOT’S)

KISI-KISI SOAL

Level Bentuk No.


No IPK Indikator
Kognitif Soal Soal
Menjelaskan Disajikan QS. Al-Taubah
kandungan dalil (9): 108, dan QS. Al-
1. naqli tentang Maidah (5) : 6 tentang C2 PG 1
kepedulian terhadap bersuci menjelaskan isi
bersuci kandungannya
2. Menunjukkan dalil Disajikan sebuah hadits C2 PG 2
tentang kedudukan Nabi tentang bersuci dari
air dalam bersuci najis dan hadats, peserta
didik mampu menunjukkan
isi hadits tersebut
Disajikan narasi singkat
tentang bersuci, peserta
Menganalisis
didik mampu
3. ketentuan dan tata C4 PG 3
mengidentifikasi benda-
cara bersuci
benda yang bisa digunakan
untuk bersuci
Disajikan beberapa
Menjelaskan pernyataan, peserta didik
ketentuan dan mampu mengidentifikasi
4. C4 PG 4
tatacara bersuci hal-hal yang termasuk
hadats besar dalam ketentuan bersuci
dari hadats besar
Disajikan beberapa
Menjelaskan pernyataan, peserta didik
ketentuan dan mampu mengidentifikasi
5. C4 PG 4
tatacara bersuci dari hal-hal yang termasuk
najis dalam tatacara
membersihkan najis

Soal:
1. Untuk melaksanakan sholat kita harus bersuci. Hal ini, sejalan dengan QS. Al-Taubah
(9): 108 sebagai berikut:
ُّ ‫ِّس َعلَى التَّ ْق ٰوى ِم ْن اَ َّو ِل يَوْ ٍم اَ َح‬
‫ق اَ ْن تَقُوْ َم فِ ْي ۗ ِه فِ ْي ِه ِر َجا ٌل يُّ ِحبُّوْ نَ اَ ْن‬ َ ‫ْج ٌد اُس‬ ِ ‫اَل تَقُ ْم فِ ْي ِه اَبَد ًۗا لَ َمس‬
َ‫ا َوهّٰللا ُ يُ ِحبُّ ْال ُمطَّه ِِّر ْين‬€ۗ ْ‫يَّتَطَهَّرُو‬
Isi kandungan ayat di atas adalah tentang ... .
A. tentang bersuci sebelum melakukan sholat
B. tata cara memandikan jenazah
C. perintah mendirikan sholat di mesjid
D. persiapan shalat jenazah
E. tata cara shalat jenazah

2. Perhatikan hadits Nabi berikut ini!


َ ‫صلَّى اللهُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم اِ َّن هللاَ طَيِّبٌ ي ُِحبُّ الطَّي‬
‫ِّب‬ َ ‫ص ع َْن اَبِ ْي ِه ع َِن النَّبِ ِّي‬ ٍ ‫ع َْن َس ْع ِدب ِْن اَبِى َوقَّا‬
‫ْف ي ُِحبُّالنَّظَافَةَ َك ِر ْي ٌم ي ُِحبُّ ْال َك َر َم َج َوا ٌدي ُِحب ُّْال َج َوا َدفَنَظِّفُوْ ااَ ْفنَ ْيتَ ُك ْم‬
ٌ ‫ن َِظي‬
Hadits tersebut berisi tentang ....
A. menganjurkan untuk menyukai kebersihan
B. menganjurkan untuk menjalankan kebersihan
C. melarang untuk menyukai kebersihan
D. menganjurkan untuk tidak menyukai kebersihan
E. menganjurkan bersuci

3. Bagaimana tata cara bersuci sesuai anjuran syari’at islam ... .


A. Berwudhu , Tayamum, Mandi wajib
B. Niat, mencuci muka, Membasuh tangan, dan berkumur-kumur
C. bersih dari najis
D. bersih dari hadats
E. bersih dari najis dan hadats
4. Tata cara bersuci dari hadas besar berdasarkan syariat Islam adalah.…
A. Mandi wajib
B. Mandi saja
C. Memandikan
D. Berwudhu
E. Tayamum

5. Tata cara bersuci dari najis berdasarkan syariat Islam adalah.…


A. Mandi wajib
B. Mandi saja
C. Memandikan
D. Berwudhu
E. Tayamum

Kunci Jawaban
1. A
2. A
3. A
4. A
5. D

Rubrik Penilaian Pengetahuan

NO.
JAWABAN SKOR
SOAL
1 Soal Pilihan Ganda, jika jawaban benar 2
Soal Pilihan Ganda, jika jawaban salah 0
2 Soal Pilihan Ganda, jika jawaban benar 2
Soal Pilihan Ganda, jika jawaban salah 0
3 Soal Pilihan Ganda, jika jawaban benar 2
Soal Pilihan Ganda, jika jawaban salah 0
4 Soal Pilihan Ganda, jika jawaban benar 2
Soal Pilihan Ganda, jika jawaban salah 0
5 Soal Pilihan Ganda, jika jawaban benar 2
Soal Pilihan Ganda, jika jawaban salah 0
SKOR TOTAL 10

Nilai = (Skor yang diperoleh/Skor Total) x 100

3. INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN

No Kompetensi Dasar No Indikator Pencapaian Kompetensi


4.1 Mengkomunikasikan 4.1.1. Mendemonstrasikan pengamatan terhadap
penggunaan alat-alat macam-macam air yang dapat digunakan
bersuci dari najis dan bersuci di lingkungan sekitar sekolah. (P3)
hadats.
Membuat kesimpulan secara individual
4.1.2.
terhadap data yang diperoleh dari kegiatan
pengamatan terhadap macammacam air
yang dapat digunakan bersuci di lingkungan
sekitar sekolah. (P3)

3. 1. Lembar Observasi Penilaian Unjuk Kerja Diskusi dan Presentasi

Unsur yang Dinilai


No Nama 1 2 3 4 5 6 7
Skor Nilai

Skor maks 2 5 2 3 2 4 3 20
1
2
3
4
5

Rubrik Penilaian Unjuk Kerja Diskusi dan Presentasi

Skor
No. Unsur yang Dinilai Kriteria Penilaian Skor
Maks
1 Pelaksanaan Presentasi Memulai presentasi dengan 2
menyapa, menggunakan bahasa 2
yang benar dan jelas
Memulai presentasi dengan tidak 1
menyapa, menggunakan bahasa
yang kurang benar dan jelas
2 Penyajian Materi/Jawaban Menyajikan materi/jawaban 5
dengan jelas, lengkap, terstruktur,
dan menggunakan bahasa yang 5
benar
Menyajikan materi/jawaban 3
dengan kurang jelas, lengkap,
terstruktur, dan menggunakan
bahasa yang benar
3 Pemberian Waktu kepada Memberikan waktu pada audien 2
Audiens untuk bertanya, tidak membatasi
pertanyaan, dan menerima 2
pertanyaan dari audien
Memberikan waktu pada audien 1
untuk bertanya, membatasi
pertanyaan, dan menerima
pertanyaan dari audien
4 Kerjasama Bekerjasama dalam menjawab 3
3
pertanyaan audien, merespon
pertanyaan audien dengan baik,
benar, dan jelas
Bekerjasama dalam menjawab 1
pertanyaan audien, merespon
pertanyaan audien kurang baik,
kurang benar, dan kurang jelas
5 Kesempatan pada Audien Memberi kesempatan pada audien 2
untuk menanggapi jawaban,
memberi masukan, dan merespon 2
tanggapan dari audien
Tidak memberi kesempatan pada 1
audien untuk menanggapi
jawaban, memberi masukan, dan
merespon tanggapan dari audien
6 Kesimpulan Materi Menyimpulkan materi presentasi 4
dengan jelas, dan mencakup 4
semua pertanyaan
Menyimpulkan materi presentasi 2
dengan jelas, dan tidak mencakup
semua pertanyaan
7 Menutup Presentasi Menutup presentasi dengan 2
2
bahasa yang baik, benar, dan jelas
Menutup presentasi dengan 1
bahasa yang tidak baik, tidak
benar, dan jelas

Nilai = (Skor yang diperoleh/20) x 100


3. 2. Lembar Observasi Penilaian Unjuk Kerja Mempraktekkan Tatacara
Memandikan dan Mengkafani Jenazah melalui Video

Unsur yang
dinilai
No Nama
Skor Nilai
1 2 3
Skor 2 6 2 10
1
2
3
4
5

Rubrik Penilaian Unjuk Kerja Mempraktekkan Tatacara Memandikan dan


Mengkafani Jenazah Melalui Video

Skor
No. Unsur yang Dinilai Kriteria Penilaian Skor
Maks
1 Pembukaan Video Memulai video dengan menyapa, 2
menggunakan bahasa yang benar 2
dan jelas
Memulai video dengan tidak 1
menyapa, menggunakan bahasa
yang kurang benar dan jelas
2 Penyajian Materi Mempraktekkan tatacara dengan 6
jelas, lengkap, terstruktur, dan
menggunakan bahasa yang benar 6
Mempraktekkan tatacara dengan 3
kurang jelas, lengkap, terstruktur,
dan menggunakan bahasa yang
benar
3 Penutupan Video Menutup video dengan bahasa 2
2
yang baik, benar, dan jelas
Menutup video dengan bahasa 1
yang tidak baik, tidak benar, dan
jelas

Nilai = (Skor yang diperoleh/10) x 100

4. PROGRAM REMEDIAL
Peserta didik yang belum menguasai materi (belum mencapai ketuntasan belajar) akan
dijelaskan kembali oleh guru. Guru melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis
atau memberikan tugas individu terkait dengan topik yang telah dibahas. Remedial
dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan, contoh: pada saat jam belajar,
apabila masih ada waktu, atau di luar jam pelajaran (30 menit setelah jam pelajaran
selesai).

PROGRAM REMIDI

Nama Indikator Bentuk


Nilai Nilai Setelah
No Peserta yang Belum Tindakan Ket.
Ulangan Remedial
Didik Dikuasai Remedial

5. PROGRAM PENGAYAAN

Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik yang sudah menguasai materi sebelum waktu
yang telah ditentukan, diminta untuk soal-soal pengayaan berupa pertanyaan-pertanyaan
yang lebih fenomenal dan inovatif atau aktivitas lain yang relevan dengan topik
pembelajaran. Dalam kegiatan ini, guru dapat mencatat dan memberikan tambahan nilai
bagi peserta didik yang berhasil dalam pengayaan.

Anda mungkin juga menyukai