A. KOMPETENSI INTI
KI.1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI.2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif, dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI.3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena, dan
kejadian tampak mata
KI.4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
1. 1.1. Mengagumi keteraturan dan 1.1.1 Bersyukur atas nikmat Allah dengan
kompleksitas ciptaan Tuhan adanya lingkungan air, udara, dan tanah
tentang aspek fisik dan kimiawi,
kehidupan dalam ekosistem, dan
peranan manusia dalam
lingkungan serta
mewujudkannya dalam
pengamalan ajaran agama yang
dianutnya.
2. 2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah 2.1.1 Melakukan percobaan dan pengamatan
(memiliki rasa ingin tahu; secara jujur, teliti, tekun, hati-hati,
objektif; jujur; teliti; cermat; bertanggung jawab, kerjasama, dan penuh
tekun; hati-hati; bertanggung rasa ingin tahu
jawab; terbuka; kritis; kreatif; 2.1.2 Melaporkan hasil pengamatan dan
inovatif dan peduli lingkungan) kesimpulan secara kritis, santun, dan
dalam aktivitas sehari-hari. percaya diri
3. 3.8 Menganalisis terjadinya Pertemuan Kedua
pencemaran lingkungan
dan dampaknya bagi 3.8.4 Menjelaskan penyebab pencemaran air
ekosistem dengan tepat
masalah pencemaran di
pengamatan
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta Didik dapat menjelaskan penyebab terjadinya pencmaran air dengan tepat
2. Peserta didik dapat menjelaskan dampak terjadinya pencemaran air dengan tepat
3. Peserta didik dapat menjelaskan cara penanggulanagn pencemaran air dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
Pencemaran air
E. Pendekatan dan Model Pembelajaran
1. Pendekata : saintific
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning
F. Kegiatan Pembelajaran
Langkah-langkah Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Model Discovery waktu
Pendahuluan 15menit
Guru memberi salam dan menyapa peserta
didik serta mengecek kehadiran peserta didik
Peserta didik dan guru berdoa untuk
memulai pelajaran
Apersepsi dan Motivasi
H. Penilaian
1. Teknik Penilaian
Ranah Teknik Bentuk Instrumen
Sikap Jurnal Jurnal
Observasi Lembar Observasi Sikap Sosial
Pengetahuan Tes Tulis Uraian
Keterampialn Penilaian Praktik Lembar Penilaian Praktik (Percobaan)
2. Instrumen Penilaian Sikap
a. Instrumen Penilaian Sikap
1) Kisi-kisi
No Butir Nilai Jumlah
(Sikap Sosial) Indikator Butir
1 Kerjasama 3: Ada pembagian tugas yang jelas, dan 1
melaksanakan tugas yang telah diberikan
2: Tidak ada pembagian tugas yang jelas tetapi
semua anggota kelompok bekerja sama
1: Tidak ada pembagian tugas yang jelas dan hanya
beberapa orang saja yang bekerja
2 Kritis 3: Aktif mengemukaan gagasan atau ide dan dapat 1
menyanggah pendapat orang lain
2: Aktif mengemukaan gagasan/ide atau dapat
menyanggah pendapat orang lain (salah satu dari
keduanya)
1: Tidak aktif mengemukakan gagasan atau ide dan
cenderung pasif
3 Percaya Diri 3: Berani presentasi di depan kelas dan berani 1
bertanya atau menjawab pertanyaan
2: Berani bertanya tetapi tidak berani menjawab
pertanyaan
1: Belum berani bertanya atau menjawab
pertanyaan dan cenderung pasif
4 Rasa Ingin tahu 3: Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias, 1
dan aktif dalam kegiatan kelompok
2: Menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak
terlalu antusias, dan baru aktif dalam kegiatan
kelompok ketika disuruh
1: Tidak menunjukkan antusias dalam pengamatan
dan sulit terlibat dalam kegiatan kelompok
walaupun telah didorong untuk terlibat
5 Tekun 3: Tekun dalam menyelesaikan tugas dengan hasil 1
terbaik yang bisa dilakukan, dan berupaya tepat
waktu.
2: Berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan
tugas, namun belum menunjukkan upaya
terbaiknya
1: Tidak berupaya sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas, dan tugasnya tidak selesai
6 Santun 3: Meminta izin ketika bertanya atau berpendapat dan 1
menghargai pendapat orang lain
2: Tidak meminta izin ketika bertanya atau
berpendapat dan menghargai pendapat orang
lain (atau sebaliknya)
1: Tidak meminta izin ketika bertanya atau
berpendapat dan kurang menghargai pendapat
orang lain
7 Kejujuran 3: - Melakukan pengamatan dengan indera yang 1
sesuai.
- Mencatat hasil pengamatan sesuai kenyataan
- Melaporkan/mengkomunikasikan hasil
pengamatan/percobaan sesuai data yang diperoleh.
2: Ada 2 aspek yang dilakukan
1: Ada 1 aspek yang dilakukan
8 Ketelitian 3: - Melakukan pengamatan secara detil. 1
- Mencatat semua data/informasi yang diperoleh.
- Melaporkan/mengkomunikasikan hasil
pengamatan/percobaan secara terperinci
2: Ada 2 aspek yang dilakukan
1: Ada 1 aspek yang dilakukan
Rumus Penghitungan Skor Akhir
Jumlah Perolehan Skor
Skor Akhir = --------------------------------- x 100
Skor Maksimal
Skor Maksimal = Banyaknya Indikator x 100
2) Lembar Penilaian Sikap Oleh Guru
Nama Skor Indikator Sikap Sosial Jumlah Perolehan
No. (1 – 3) Skor
Peserta
Didik
Kerjasama Kritis PD RIT Tekun Santun Jujur Teliti
1.
2.
3.
4.
Perilaku Pencemaran di Sungai Mahakam: Dampak Signifikan Terhadap Kualitas Air dan
Lingkungan
Sungai Mahakam yang terletak di Provinsi Kalimantan Timur dan mengalir ke Selat
Makassar merupakan sungai terbesar di wilayah tersebut. Dengan panjang sekitar 920
kilometer, luas aliran mencapai 149.277 km2, dan kedalaman rata-rata mencapai sekitar 30
meter. Sungai Mahakam tidak hanya menjadi pusat aktivitas warga Kaltim dan masyarakat
sekitarnya, namun juga menjadi inti kehidupan Kota Samarinda. Peranan Sungai Mahakam
sangat vital dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Sungai ini tidak hanya berfungsi
sebagai sumber air minum, tetapi juga menjadi basis perekonomian, jalur transportasi,
tujuan wisata, dan masih banyak lagi. Selain itu, sungai ini juga memiliki habitat khusus
Pesut Mahakam yang menjadi simbol Kota Samarinda.
Sungai Mahakam berperan penting dalam menyediakan kebutuhan manusia dan ekosistem
sekitarnya. Berbagai aktivitas manusia baik dari sektor industri maupun rumah tangga
mempengaruhi kualitas sungai ini. Sungai Mahakam juga menjadi sumber air baku dan air
minum yang diolah oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), dengan menekankan
kontribusinya terhadap kehidupan sehari-hari dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Air adalah zat yang terbentuk dari unsur kimia hidrogen dan oksigen, dan dapat ditemukan
dalam bentuk gas, cair, atau padat. Keberadaan air mempunyai peran sentral dalam
menjaga kelangsungan hidup setiap individu. Sebagai cairan yang tidak memiliki rasa atau
aroma pada suhu ruangan, air memiliki kemampuan untuk melarutkan berbagai zat lainnya.
Kehidupan diyakini berasal dari lingkungan berair, dan organisme hidup bergantung pada
lingkungan tersebut, seperti cairan tubuh seperti darah dan saluran pencernaan. Oleh
karena itu, air merupakan unsur krusial dalam kehidupan segala bentuk makhluk hidup.
Kebutuhan asupan air yang cukup setiap hari sangat penting bagi kesehatan tubuh manusia.
Air juga berperan besar dalam aktivitas sehari-hari, seperti mandi, mengolah makanan,
mencuci pakaian, mencuci piring, dan lain sebagainya.
Beberapa individu berpendapat bahwa membuang sampah organik, anorganik, dan sampah
lainnya ke sungai atau lingkungan sekitar tidak menimbulkan dampak buruk. Namun jika
tindakan tersebut dilakukan terus menerus tanpa penanganan yang tepat maka dapat
menimbulkan penumpukan sampah yang pada akhirnya berpotensi menimbulkan dampak
negatif seperti penyebaran diare, demam berdarah, kolera, dan tifus dengan kecepatan
tinggi. Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari air tanah yang kemudian
dikonsumsi oleh masyarakat, sehingga berpotensi menimbulkan berbagai penyakit bagi
kesehatan kita. Pencemaran Sungai Mahakam bukan hanya persoalan lingkungan hidup,
tapi juga ancaman terhadap kesejahteraan masyarakat yang terkena dampak sungai
tersebut. Air yang terkontaminasi dapat merusak ekosistem sungai dan juga merugikan
masyarakat yang mengandalkan sungai sebagai sumber penghidupan, khususnya nelayan
dan petani. Pencemaran sungai tidak hanya mengancam aspek perekonomian, namun juga
mengancam kesehatan masyarakat. Air yang tercemar dapat menimbulkan penyakit yang
berdampak negatif terhadap kualitas hidup manusia.
Sebagaimana yang terjadi di lingkungan kita, kejadian banjir yang sering terjadi di Kota
Samarinda disebabkan oleh sampah-sampah terkontaminasi yang dibuang sembarangan,
terutama di sungai atau saluran air lainnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya penumpukan
dan penyumbatan aliran air sehingga menghambat kelancaran aliran air dan turut
menyebabkan terjadinya banjir. Selain itu, timbunan limbah dapat meningkatkan pH air
Sungai Mahakam yang jika dikonsumsi dapat membahayakan kesehatan manusia. Meski air
sungai telah diolah terlebih dahulu sebelum didistribusikan, namun tetap ada kemungkinan
terjadinya pencemaran yang berdampak pada kesehatan tubuh dalam jangka panjang. Oleh
karena itu, penting bagi pemerintah untuk terus memantau dan mengelola pengolahan
sampah di Kalimantan Timur dengan baik guna mencegah dampak negatif lebih lanjut.
Penyebab meningkatnya jumlah sampah atau limbah di Sungai Mahakam diduga karena
kurangnya kesadaran edukasi masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar sungai. Hal ini
terkait dengan minimnya layanan pengangkutan sampah dari rumah warga ke tempat
pembuangan sampah (TPS). Selain itu, kebijakan Pemerintah Kota yang mengurangi jumlah
TPS dalam upaya memperindah lingkungan Kota Samarinda juga mempersulit masyarakat
dalam membuang sampah sehari-hari. Oleh karena itu, sudah saatnya kita mengambil
tindakan dan bergerak dalam upaya mengurangi sampah. Penting untuk tetap mewaspadai
dampak berbahaya sampah yang sudah ada di sekitar kita, oleh karena itu perlu
meningkatkan kesadaran dan kepedulian kita terhadap masalah sampah. Mulailah dengan
mengurangi, memilah dan mengelola sampah dari rumah untuk meminimalkan dampak
sampah terhadap lingkungan dan aliran Sungai Mahakam. (Kreator: Desy Rahmawati)
Pencemaran Air
1………………….
2…………………