(RPP)
A. KOMPETENSI INTI
K1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K2 : Menghayati dan mengamalkan peilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai) santun, responsive dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
K3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
kenegaraan, dan peradaban penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalahnya.
K4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu memahami pengertian masalah perubahan lingkungan
2. Siswa mamp mengdentifikasi jenis-jenis perubahan lingkungan, faktor
penyebab, dampak, dan cara penanggulangannya
3. Siswa mampu merumuskan gagasan pmecahan masalah perubahan lingkungan
yang terjadi di lingkungan sekitar
4. Siswa mampu menganalisis salah satu kasus pencemaran lingkungan
D. Materi Pembelajaran
Terlampir
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Saintific learning
Model pembelajaran : Project Based Learning
Metode pembelajaran : Ceramah, diskusi, dan presentasi
F. Media, Alat dan Bahan Pembelajar
1. Media : Powerpoint dan gambar pencemaran lingkungan
2. Alat : Laptop, handphone.
3. Bahan : Lembar Kerja Siswa
G. Sumber Belajar
Nunung N & Resti W. (2016). Biologi untuk Siswa SMA/MA Kelas X.
Bandung:Yrama Widya.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama (Problem Based Learning)
Langkah Sintaks Model Deskripsi Alokasi
kegiatan Pembelajaran waktu
Pendahuluan Guru memberikan salam, 10
dan memimpin berdoa menit
untuk memulai kegiatan
pembelajaran.
Guru menyapa dan
mempersiapkan kelas agar
lebih kondusif untuk
proses pembelajaran. Dan
mengecek kehadiran
siswa.
Guru memberikan
apersepsi dengan
memberikan pertanyaan
yang berkaitan dengan
subtopik perubahan
lingkungan
Guru memberikan acuan
kegiatan yang akan di
bahas
Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran dan
kompetensi dasar
I. Penilaian
No. Aspek Teknik Bentuk Instrumen Rubrik
penilaian penilaian penilaian penilaian
1. Pengetahuan Tes tulis Uraian Terlampir Terlampir
(Kognitif)
2. Keterampilan Observasi Instrumen Terlampir Terlampir
(Psikomotorik) dan penilaian
penugasan presentasi
3. Sikap (Afektif) Observasi Instrumen Terlampir Terlampir
penilaian
sikap
NIP NIP
Lembar Penilaian Pengetahuan (Kognitif)
Keterangan :
1: Sangat Baik
2: Baik
3: Kurang Baik
4: Sangat kurang
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Kelompok :
Nama Anggota :
Kelas :
Pencemaran Udara
Asap yang dikeluarkan pabrik tripleks perusahaan PT Panply mulai dikeluhkan warga karena disebut mengganggu aktivitas
mereka. (Chaeruddin/Koran SINDO)
BELOPA - Asap yang dikeluarkan pabrik tripleks milik perusahaan PT Panply mulai
dikeluhkan warga karena disebut mengganggu aktivitas mereka dan mengancam kesehatan.
Menurut warga sekitar asap ini bersumber dari cerobong yang berada di depan pabrik
Manager SDM PT Panply, Andi Masa, menjelaskan bahwa tinggi cerobong asap yang
dimaksud sudah sesuai ketentuan pemerintah. "Setiap tahun pemerintah melalukan uji
kelayakan, setiap tahun diperiksa, jadi segalanya sudah melalui proses dan ketentuan baku,"
kata dia. Jadi, ditambahkan Andi Masa dia tidak ingin menyebutkan bahwa cerobong asap
tersebut rendah karena telah melalui pemeriksaan. Sementara itu anggota DPRD Luwu,
Summang, secara terpisah mendesak BLH Kabupaten Luwu agar segera turun tangan dan
menyelidiki kebenarannya. "Informasinya jika cerobong asap pabrik ini hanya berkisar 10
meter hingga 15 meter, menurut saya itu cukup rendah dan membahayakan kesehatan warga
sekitar," ujar mantan aktifis Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) ini. Bukan hanya mendesak
BLH, Summang juga meminta agar Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu melakukan
pemeriksaan kesehatan warga sekitar dan mengambil laporan atau riwayat peneriksaan
kesehatan warga yang tinggal di wikayah ini baik di Puskesmas terdekat maupun di RSUD
terdekat dalam kurun beberapa bulan atau satu tahun terakhir. Dari pengamatan di lapangan,
tampak cerobong asap dalam lingkungan pabrik mengeluarkankepungan asap tebal setinggi
10 meter hingga 15 meter. Posisi pabrik berada di pinggir pantai dekat pemukiman penduduk
tepatnya berada di timur rumah penduduk. Jika terjadi angin laut atau angin yang mengarah
baik ke utara, selatan terlebih jika mengarah ke barat maka asap ini tentunya akan
mengepung pemukiman padat penduduk.
Kelompok :
Nama Anggota :
Kelas :
Pencemaran Air
A. Perubahan Lingkungan
Perubahan keseimbangan lingkungan dapat ditimbulkan melalui dua hal, yaitu secara
alami dan aktivitas manusia. Gejala yang terjadi secara alami, seperti gunung meletus,
gempa bumi, angin putting beliung, banjir dan lain sebagainya dapat mengubah keadaan alam
dan menimbulkan masalah lingkungan.
a. Penebangan hutan
b. Penambangan liar
c. Pembangunan perumahan
Sadar atau tidak lingkungan yang kita tempati sebenarnya selalu berubah.
Pada awal pembentukannya bumi sangat panas seehingga tidak ada satupun bentuk
kehidupan yang berada didalamnya.namun dalam jangka waktu yang sangat lamadan
berangsur-angsur lingkungan bumi berbah menjadi lingkungan yang memungkinkan
adanya bentuk kehidupan. Perubahan lingkungan itu terjadi karena adanya faktor-
faktor alam. Beberapa faktor alam yang dapat mempengaruhi berubahnya kondisi
lingkungan antara lain bencana alam, seperti gunung meletus, tsunami, tanah longsor,
banjir, dan kebakaran hutan.
B. Pencemaran Lingkungan
a. Pencemaran Air
b. Pencemaran udara
2) Pencemar sekunder
c. Pencemaran tanah
Pencemaran darat atau tanah adalah semua keadaan dimana polutan masuk
kedalam lingkungan tanah sehingga menurunkan kualitas tanah tersebut.
Dimana Polutan bisa berupa zat-zat bahan pencemar baik berupa zat kimia,
debu, panas, suara, radiasi, dan mikroorganisme. Menurut sumbernya,
penyebab pencemaran tanah dibagi menjadi 3 golongan yaitu :
Pada dasarnya terdapat tiga cara yang dapat dilakukan manusia untuk mencegah dan
menanggulangi pencemaran serta untuk melestarikan lingkungan, yaitu:
b. Industri harus memiliki unit-unit pengolahan limbah (padat, cair, dan gas)
sehingga limbah yang dibuang ke lingkungansudah terbebas dari zat-zat
yang membahayakan lingkungan.
D. Pemanfaatan limbah
Limbah organik merupakan sisa bahan hidup seperti sampah daun, kertas,
kulit, kotoran hewan, dll. Karena tersusun atas bahan-bahan organik limbah
jenis ini dapat mudah diuraikan oleh oraganisme pengurai. Meskipun begitu,
sebenarnya limbah-limbah organik masih dpat dimanfaatkan kembali (reuse)
baik dengan cara di daur ulang (recycle) maupun tanpa didaur ulang.
Utuk limbah dari bahan berbahaya dan beracun atau yang disingkat
dengan B3, sebagai sisa atau limbah yang dihasilkan dari proses produksi
dengan kandungan bahan berbahaya dan beracun karena memiliki jumlah
dan konsentrasi toxicity, reactivity, flammability dan corrosivity yang
mampu mencemari dan merusak lingkungan, serta membahayakan
kesehatan manusia. Adapun metode pengelolaan limbah B3 yang umum
digunakan dan terbukti efektif dalam mencegah resiko terjadinya
kerusakan dan pencemaran lingkungan. Metode pengelolaanya dilakukan
dengan: