Anda di halaman 1dari 20

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMAN 7 KOTA JAMBI


Mata Pelajaran : BIOLOGI
Kelas/Semester : X / II
Materi Pokok : PERUBAHAN LINGKUNGAN
Alokasi waktu : 6 x 45 menit ( 2 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menghayati dan
mengamalkan perilaku a. jujur, b. disiplin, c. santun, d. peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), e. bertanggung jawab, f. responsif, dan g. pro-aktif, dalam berinteraksi secara
efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang a. ilmu pengetahuan, b. teknologi, c. seni, d. budaya, dan e.
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: a. efektif, b. kreatif, c.
produktif, d. kritis, e. mandiri, f. kolaboratif, g. komunikatif, dan h. solutif, dalam ranah
konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.11 Menganalisis data perubahan 3.11.1 Menyebutkan pengertian perubahan
lingkungan, penyebab, dan lingkungan
dampaknya bagi kehidupan 3.11.2 Menjelaskan faktor penyebab perubahan
lingkungan
3.11.3 Menemukan sebab dan akibat pencemaran
terhadap daya tahan makhluk hidup
3.11.4 Menganalisis hasil studi literatur sebab dan
akibat pencemaran air terhadap daya tahan
makhluk hidup
4.11 Merumuskan gagasan 4.11.1 Membuat gagasan pemecahan masalah
pemecahan masalah perubahan perubahan lingkungan yang terjadi
lingkungan yang terjadi di disekitar
lingkungan sekitar 4.11.2 Mendemonstrasikan gagasan pemecahan
masalah perubahan lingkungan yang terjadi
disekitar

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran Problem Base Learning peserta didik dapat menganalisis data
perubahan lingkungan dan penyebab, serta dampak dari perubahan tersebut bagi kehidupan,
merumuskan gagasan pemecahan masalah perubahan lingkungan sesuai konteks di daerahnya,
serta menjabarkan penyebab-penyebab ketidakseimbangan lingkungan.

D. Materi Pembelajaran
a. Faktual: perubahan lingkungan
b. Konseptual: mengidentifikasi dan menjelaskan penyebab kerusakan lingkungan
c. Prosedural: melakukan studi literatur mengenai sebab dan akibat pencemaran linkungan
d. Metakognitif: merumuskan gagasan pemecahan masalah perubahan lingkungan

E. Pendekatan : Saintifik

F. Model Pembelajaran : Problem Base Learning

G. Metode Pembelajaran
Metode:
1. Pengamatan
2. Tanya jawab
3. Kerja kelompok
4. Diskusi kelompok

H. Media/Alat dan Bahan Pembelajaran


1. Media :
a. Lembar penilaian
b. Gambar dan video yang relevan
c. Buku pelajaran yang relevan
2. Alat/Bahan :
a. Penggaris, spidol, papan tulis
b. Laptop & infocus
c. Slide presentasi (PPT)

I. Sumber Belajar
a. Buku teks pelajaran yang relevan
b. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru Mata Pelajaran Biologi
(Pemintan) kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
c. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku siswa Mata Pelajaran Biologi
(Pemintan) kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

J. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-1 Waktu
1. Pendahuluan 15 menit
a. Orientasi
- Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
- Menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama-sama
- Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
- Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
b. Apersepsi
- Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi sebelumnya tentang Ekosistem:
( Bagaimana kondisi ekosistem disekitar kita?)
- Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan pelajaran yang akan dilakukan.
(Apa perbedaan lingkungan sekitarmu saat ini dengan masa ketika masih
kecil?)
c. Motiasi
- Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari.
- Menampilkan foto sungai batanghari

(Kemukakan pendapat kalian tentang gambar diatas?)


- Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
- Menyampaikan aspek-aspek penilaian pembelajaran

2. Kegiatan inti 105


menit
Model pembelajaran :
Problem Base Learning
Sintak Kegiatan Pembelajaran
Mengorientasi Mengamati
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topik perubahan
lingkungan/pencemaran lingkungan dengan cara melihat
pencemaran lingkungan dan gambar/foto berikut ini:
Penayangan gambar-gambar tentang perubahan
lingkungan/pencemaran lingkungan diharapkan peserta
didik memiliki kesungguhan dan ketelitian dalam mencari
informasi yang lebih detail.
Mengorganisasik Menanya
an peserta didik Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan
gambar yang disajikan untuk kemudian didiskusikan secara
berkelompok.
Membimbing Mengumpulkan informasi
penyelidikan Guru membimbing peserta didik mengumpulkan informasi
individu dan berupa faktor, penyebab dan dampak perubahan lingkungan
kelompok terhadap daya tahan makhluk hidup melalui kegiatan studi
literatur serta mengumpulkan informasi yang relevan lainnya
untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan sebelumnya secara berkelompok.
Kegiatan ini bertujuan utuk mengumpulkan data perubahan
lingkungan / pencemaran lingkungan.
Mengembangkan Mengkomunikasikan
dan menyajikan Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan perubahan
hasil lingkungan terhadap daya tahan makhluk hidup pada kegiatan
presentasi. Kemudian kelompok lain menanggapi atau
memberikan pertanyaan terhadap kelompok yang
mepresentasikan laporannya.
Kelompok yang melakukan presentasi menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan oleh kelompok lain.
Menganalisa & Mengasosiasikan
mengevaluasi  Peserta didik mendiskusikan perubahan lingkungan yang
proses terjadi disekitarnya dan mengaitkannya dengan faktor
pemecahan penyebab perubahan lingkungan.
masalah  Peserta didik mendiskusikan faktor penyebab perubahan
lingkungan dan mengaitkannya dengan dampak perubahan
lingkungan terhadap daya tahan makhluk hidup.
 Peserta didik menyimpulkan jika terjadi perubahan
lingkungan akan berdampak terhadap daya tahan makhluk
hidup dan perlu dilakukannya sosialisasi kepada
masyarakat agar tidak mencemari lingkungan.

3. Kegiatan Penutup 15 menit


 peserta didik menyimpulkan pembelajaran dibimbing oleh guru
 Peserta didik melakukan refleksi mengenai materi yang telah dipelajari
 Peserta didik menjawab pertanyaan lisan dari guru mengenai pembelajaran
sebelumnya
 Guru memberikan tugas rumah berupa perbaikan laporan dan rangkuman hasil
diskusi setiap kelompok
 Guru menyampaikan gambaran mengenai materi selanjutnya
 Peserta didik menyanyikan lagu wajib nasioal atau daerah

Pertemuan ke-2 Waktu


1. Pendahuluan 15 menit

a. Orientasi
- Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
- Menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama-sama
- Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
- Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
b. Apersepsi
- Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi sebelumnya tentang Pencemaran lingkungan:
( Pada pencemaran air, polutan apa saja yang mencemari air di sungai
batanghari?)
- Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan. (Bagaimana cara kita menanggulangi masalah pencemaran air
tersebut? Terutama bagi masyarakat yang khususnya menggunakan air sungai
secara langsung untuk kegiatan memasak dan minum?)
c. Motiasi
- Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari.
- Menampilkan video tentang daur ulang dan penanggulangan sampah di TPA
(Kemukakan pendapat kalian tentang video tersebut?)
- Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
- Menyampaikan aspek-aspek penilaian pembelajaran
d. Kegiatan inti 105
Model pembelajaran : menit
Project Base Learning
Sintak Kegiatan Pembelajaran
Penugasan Gruru menyiapkan penugasan proyek berkaitan dengan materi
proyek dampak perubahan lingkungan dan pemecahan masalah
perubahan lingkungan yang terjadi disekitar, yaitu penjernihan
air sungai yang digunakan untuk keperluan memasak dan
minum.
Peserta didik dibantu guru melakukan perancangan sebuah
Mendesain
proyek tentang pemecahan masalah penjernihan air sungai
perencanaan
yang digunakan untuk keperluan memasak dan minum secara
proyek
berkelompok.
Menyususn Peserta didik bersama guru menyusun jadwal pembuatan
jadwal langkah proyek pemecahan masalah perubahan lingkungan secara
nyata proyek berkelompok.
Memonitor Guru memonitor persiapan dan pelaksaan pembuatan proyek
kegiatan dan yang akan dilakukan siswa.
perkembangan
proyek
Guru melakukan pengujian terhadap kinerja dan produk
bahan penjernihan air sungai yang digunakan untuk keperluan
Menguji hasil
memasak dan minum mulai dari pembuatan sampai dengan
pelaksanaan proyek.
Guru bersama peserta didik melakukan evaluasi terhadap
Mengevaluasi
hasil proyek sebagai pengalaman dan bahan kajian di masa
kegiatan
yang akan datang
e. Kegiatan Penutup 15 menit
 peserta didik menyimpulkan pembelajaran dibimbing oleh guru
 Peserta didik melakukan refleksi mengenai materi yang telah dipelajari
 Peserta didik menjawab pertanyaan lisan dari guru mengenai pembelajaran
sebelumnya
 Guru memberikan tugas rumah berupa perbaikan laporan dan rangkuman hasil
diskusi setiap kelompok
 Guru menyampaikan gambaran mengenai materi selanjutnya
 Peserta didik menyanyikan lagu wajib nasioal atau daerah

K. Penilaian
Penilaian pengetahuan :
No IPK Teknik penilaian Keterangan
3.11.1 Tes lisan Proses pembelajaran
3.11.2 Tes lisan Proses pembelajaran
3.11.3 Tes tertulis Hasil pembelajaran
3.11.4 Tes tertulis Hasil pembelajaran
Penilaian keterampilan :
No IPK Teknik penilaian Keterangan
4.11.1 Portofolio Hasil pembelajaran
4.11.2 Unjuk kerja Hasil pembelajaran
Penilaian sikap : Jurnal
Instrumen penilaian terlampir

Mengetahui, Jambi, Juli 2019


Kepala SMAN 7 Kota Jambi Guru Mata Pelajaran

SAMURI, S.Pd KIKI REZEKI, S.Pd


NIP : 196404132988111002 NIP : 19890910 201503 2 004

L. Lampiran
1. Materi Pembelajaran

PENCEMARAN LINGKUNGAN

A. PENGERTIAN
Lingkungan diartikan sebagai suatu ruangan dengan segala objek, keadaan, kondisi
maupun makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang saling mempengaruhi
kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan makhluk hidup lain. Menurut Ensiklopedia
Kehutanan, lingkungan adalah jumlah total dari faktor-faktor non genetik yang mempengaruhi
pertumbuhan dan reproduksi pohon, yang mencakup hal yang sangat luas, seperti tanah,
kelembaban, cuaca, pengaruh hama dan penyakit, juga intervensi manusia.
Sedangkan pencemaran sendiri adalah peristiwa masuknya zat-zat ataupun komponen
lain yang mengganggu keseimbangan lingkungan dan merugikan makhluk hidup dalam suatu
ruang interaksi makhluk hidup untuk bertahan hidup (survive). Pencemaran lingkungan
sendiri dapat disebabkan oleh kegiatan manusia ataupun proses alami. Pencemaran biasa
disebut juga dengan polusi.
Sesuatu yang menyebabkan adanya polusi (pencemaran) sendiri disebut dengan
polutan jika komponen tersebut melebihi batas normal dan berada pada ruang dan waktu
yang tidak tepat. Adanya polutan tersebut, menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau
tidak sesuai dengan fungsinya. Akibatnya, akan terjadi kerusakan lingkungan yang
mengganggu dan merugikan makhluk hidup.

B. MACAM – MACAM PENCEMARAN


Pencemaran dapat bersumber dari pencemaran alami dan kegiatan manusia.
Pencemaran alami adalah pencemaran dengan bahan yang berasal dari bencana alam,
misalnya partikel gas atau debu yang berasal dari gunung meletus. Sedangkan pencemaran
akibat kegiatan manusia, contohnya kegiatan industri yang menghasilkan limbah, transportasi,
pertambangan, serta rumah tangga.
Pencemaran lingkungan sendiri terdapat banyak macam dan jenisnya. Jika dilihat dari
sifat zat pencemarnya, dapat dibedakan menjadi tiga macam, yakni :
1. Pencemaran biologis
Pencemaran biologis yaitu pencemaran yang disebabkan oleh berbagai macam
mikroba. Mikroba-mikroba tersebut dapat memicu timbulnya wabah penyakit. Polutan ini
biasanya mencemari air sumur, sungai maupun danau. Pencemaran ini bisa bersumber dari
orang yang menderita penyakit, atau sampah buangan maupun sumber alam lain.
2. Pencemaran Fisik
Pencemaran fisik yaitu pencemaran yang disebabkan oleh benda cair, benda padat,
maupun gas. Misalkan, air yang datang secara tiba-tiba dalam skala yang sangat besar dapat
menyebabkan banjir, maka air dikatakan sebagai fisik.
3. Pencemaran Kimiawi
Pencemaran kimiawi yaitu pencemaran yang disebabkan oleh zat-zat kimia. Biasanya
yang banyak terjadi di lingkungan masa kini adalah limbah industri. Misalnya, zat-zat logam
berat yang terdapat dalam limbah industri (timbal atau air raksa) ataupun senyawa-senyawa
nonlogam seperti senyawa nitrat, asam sulfat, dan zat-zat lain yang dapat mempengaruhi
lingkungan mengalami kerusakan.

Pencemaran juga dapat dibedakan berdasarkan lingkungan yang terkena pencemaran


yaitu sebagai berikut :

1. Pencemaran Air
Sekitar 70% permuakaan bumi adalah air, 3%-nya berupa air tawar. Air tawar inilah
yang merupakan sumber air bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Maka apabila terjadi
pencemaran, maka hal itu akan mengancam kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup
lain. Pencemaran air adalah masuknya bahan pencemar (polutan) ke dalam lingkungan berair.
Polutan tersebut dapat berasal dari limbah industri, limbah industri makanan dan minuman,
limbah rumah tangga, dan limbah minyak.

a. Limbah Industri
Dalam industri, air biasa dipergunakan untuk bahan pelarut maupun mesin pendingin mesin,
sehingga air limbah industri mengandung zat-zat logam berat dan panas. Misalnya, air raksa,
kadmium, dan timbal. Limbah tersebut biasa dialirkan melalui gorong-gorong menuju sungai.
Akibatnya, air sungai menjadi tercemar dan membahayakan makhluk hidup yang
mengkonsumsi air tersebut. Bila air sungai tersebut mengalir ke laut maka laut akan tercemar
dan merusak biota laut yang ada di dalamnya.
Air sungai dan air laut yang tercemari logam limbah industri juga dapat meresap ke dalam
tanah. Akibatnya, air tanah tercemar juga sampai ke sumur-sumur masyarakat.
b. Limbah Industri Makanan dan Minuman
Industri makanan dan minuman, seperti industri pengalengan buah-buahan, pengalengan ikan,
produksi minyak goreng, pabrik gula, banyak menghasilkan limbah. Limbahnya berbeda
dengan limbah industri yang lain, karena disini banyak menghasilkan limbah yang kaya bahan
organik.
c. Limbah Pertanian
Intensifikasi pertanian mendorong peningkatan penggunaan pupuk buatan dan pertisida.
Penggunaan pupuk yang berlebihan tidak hanya menyuburkan tanah pertanian. Pupuk-pupuk
yang berlebihan tersebut sebagian akan terbawa arus air ke kolam, danau maupun parit-parit
yang mengakibatkan tempat tersebut sangat subut. Hal itu memicu tumbuhnya alga menjadi
sangat pesat. Keadaan tersebut dikenal dengan blooming algae (ledakan alga).
Pertumbuhan alga yang sangat cepat ini menyebabkan permukaan air akan tertutup oleh alga
sehingga sinar matahari menembus ke bawah lapisan permukaan air, dan fitoplankton sulit
berfotosintesis.
Pestisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk membasmi hewan pengganggu (hama)
ataupun tumbuhan pengganggu (gulma). Jenisnya beraneka ragam. Pestisida untuk
memberantas serangga disebut insektisida. Untuk memberantas tumbuhan semak disebut
herbisida. Untuk memberantas alga disebut algasida. Dan untuk memberantas hewan
pengerat disebut rodentisida. Sedangkan untuk memberantas jamur disebut fungisida.
Penggunaan pestisida untuk memberantas organisme pengganggu yang berlebihan juga dapat
menimbulkan pencemaran air yang sangat membahayakan kehidupan. Dan secara tidak tepat
sangat merugikan. Bukan hanya organisme pengganggu yang terbunuh, tetapi organisme lain
yang bermanfaat juga ikut terbasmi.
d. Limbah Rumah Tangga
Kegiatan rumah tangga juga menghasilkan limbah yang terdiri atas limbah padat dan limbah
cair. Limbah padat berupa dedaunan, kertas, plastik, kaleng, botol dan bahan sisa makanan.
Limbah cair berupa air buangan yang mengandung bahan detergen dan bahan organik yang
tidak terpakai.
Limbah rumah tangga yang menjadi persoalan kini berasal dari kota-kota besar, yang
kebanyakan dialirkan atau diarahkan ke parit-parit dan sungai-sungai. Akibatnya ekosistem
perairan sungai menjadi tercemar.
Sungai yang tercemar oleh senyawa organik akan berwarna hitam. Banyaknya senyawa
organik akan menyebabkan terjadinya penguraian zat tidak sempurna sebagian oleh mikroba.
Penguraian tersebut akan menghasilkan senyawa, seperti CO 2 dan zat lain yang beraroma
busuk sehingga menyebabkan kemampuan air melarutkan oksigen sangat rendah. Hal ini
menyebabkan kehidupan hewan dan sebagian besar ikan terganggu pada lingkungan yang
demikian.
e. Limbah Minyak
Minyak bumi merupakan bahan bakar utama pembangkit tenaga pada alat transportasi
maupun industri. Dalam proses pengangkutan dan pemanfaatannya, tidak sedikit minyak yang
tumpah. Tumpahnya minyak dapat terjadi akibat kebocoran, kecelakaan, maupun tumpahan
lainnya.

Di laut maupun sungai, tumpahan minyak yang menutup permukaan perairan akan sangat
mengganggu biota di dalamnya maupun di sekitarnya.

2. Pencemaran Air Tanah


Air tanah adalah air tawar yang ditemukan di bawah permukaan tanah. Banyak
masyarakat yang sumber kebutuhan airnya berasal dari air tanah. Akibat pengelolaan air
limbah yang tidak baik, banyak air tanah yang tercemar oleh limbah. Limbah rumah tangga
yang dialirkan bebas di atas permukaan tanah, akan merembes ke dalam tanah. Limbah itu
akan disaring dan didaur ulang oleh tanah.

Kemampuan tanah untuk menyaring dan mendaur ulang limbah terbatas. Bila limbah
yang dibuang ke tanah lingkungan telah melebihi kemampuan tanah untuk menyaring dan
mendaur ulang maka limbah akan terus mengikuti aliran air tanah. Bila masyarakat sekitar
membuat sumur atau sumur pompa maka tidak menutup kemungkinan air sumur tersebut ikut
tercemar. Apabila dikonsumsi oleh manusia, akan dapat menimbulkan gangguan kesehatan.
3. Pencemaran Udara
Udara yang menyelimuti permukaan bumi mempunyai peranan besar bagi kehidupan
manusia dan makhluk hidup lainnya. Komposisi udara bersih dan kering tampak pada tabel
berikut :

Tabel 1. Komponen Udara Bersih Kering


N Komponen Udara Persentase
o
.
1
Nitrogen 78,09
.
2
Oksigen 21,94
.
3
Argon 0,93
.
4
Karbon Dioksida 0,032
.
Apabila terjadi pencemaran maka susunan udara berubah dari susunan keadaan
normal. Hal ini akan mengganggu perikehidupan manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya.
Pencemaran udara adalah pengotoran udara akibat masuknya bahan atau zat asing,
energi dan komponen lainnya ke dalam udara. Hal itu dapat menyebabkan komposisi atmosfer
abnormal. Pencemaran udara juga dapat diartikan sebagai adanya salah satu atau lebih
komponen gas di udara dalam jumlah berlebihan. Pencemaran udara biasa terjadi di daerah
perkotaan dan daerah industri.
Zat-zat pemcemar udara umumnya berupa debu, asap dan gas buangan hasil
pembakaran bahan bakar fosil, seperti minyak dan batu bara, oleh kendaraan bermotor dan
mesin pabrik. Gas-gas tersebut sangat mengancam kesehatan manusia, sebab gas-gas tersebut
mengandung zat berbahaya.
1. Asap dan debu
Asap adalah hasil pembakaran bahan organik yang tidak sempurna. Pembakaran hutan,
plastik, dan sampah organik akan menghasilkan asap yang mempunyai dampak langsung
kepada fungsi mata dan saluran pernapasan. Sehingga asap sangat mengganggu kesehatan
makhluk hidup dan apabila asap terkumpul di atmosfer akan mengganggu pandangan dan
menghambat cahaya matari.

2. Karbon monoksida (CO)


Merupakan gas hasil pembakaran tidak sempurna oleh mesin kendaraan bermotor. Apabila
gas ini terhirup, maka gas tersebut akan ikut beredar dalam darah manusia. Gas ini
mempunyai daya ikat terhadap sel darah merah lebih tinggi ketimbang daya ikat sel darah
merah terhadap oksigen. Apabila keracunan gas CO akan menyebabkan pusing-pusing,
gangguan saraf dan menyebabkan pingsan.
3. Karbon dioksida (CO2)
Karbon dioksida dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar organik, seperti minyak bumi, batu
bara, kayu, serta mesin pabrik maupun kendaraan bermotor. Akan tetapi, setiap makhluk
hidup pasti menghasilkan zat sampingan berupa karbon dioksida. Bila kadar dalam tubuhnya
berlebihan, akan sangat mengganggu kesehatan. Dan apabila kadarnya di atmosfer meningkat
menyebabkan peningkatan suhu bumi.
4. Sulfur oksida
Merupakan hasil pembakaran bahan bakar fosil, juga dapat berasal dari letusan gunung
berapi. Bila senyawa tersebut bertemu dengan air akan bereaksi dan membentuk senyawa
asam.
5. Nitrogen oksida
Merupakan senyawa hasil pembakaran bahan bakar fosil dan pembusukan bahan-bahan
organik yang mengandung protein. Seperti halnya sulfur oksida, apabila gas ini bertemu
dengan air akan bereaksi membentuk senyawa asam.
6. CFC (Chlorofluorocarbon)
CFC biasa digunakan sebagai bahan pendingin AC dan kulkas atau bisa juga sebagai aerosol
pada penyemprot rambut dan obat nyamuk. CFC amat ringan, sehingga setelah lepas dari
semprotan akan terangkat ke atmosfer bumi yang lebih tinggi. Bila bertemu ozon maka
terjadilah peningkatan ozon yang merupakan lapisan atmosfer bumi sebagai pelindung
makhluk hidup di bawahnya dari radiasi sinar ultraviolet. Maka hal ini akan mengancam
kehidupan di permukaan bumi.

Beberapa zat polutan di udara yang juga berdampak negatif pada kehidupan manusia :
1) Senyawa dalam asap dapat menyebabkan mata perih. Bila berlebihan dapat menyebabkan
pandangan kabur.
2) Ozon akan menyebabkan iritasi saluran pernapasan dan kecil kemampuan paru-paru melawan
infeksi.
3) Karbon dioksida, bila terhirup akan mengurangi kemampuan darah dalam mengangkut
oksigen, sehingga menyebabkan fungsi koordinasi otak menurun.

4. Pencemaran Tanah
Tanah yang subur adalah tanah yang kaya unsur hara, humus, zat organik dan cukup air. Pada
tanah yang suburlah proses-proses kehidupan tumbuhan, hewan, serta mikroba tanah
berlangsung dengan baik. Bila ada komponen lain yang masuk ke dalam tanah sehingga
mengganggu keseimbangan ekologi tanah maka terjadilah pencemaran tanah.
Biasanya pencemaran tanah disebabkan oleh limbah industri, hujan asam, limbah rumah
tangga, dan tumpahan minyak. Benda-benda yang mencemari tanah pada umumnya berupa
kertas, kaleng, kantong plastik, betrai bekas, pestisida serta senyawa racun dan kimia lainnya.

Berdasarkan sifatnya, polutan-polutan tersebut dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :


1) Polutan yang dapat diuraikan oleh proses alam (biodegradable). Contohnya kayu, kertas,
bahan sisa makanan, sampah-sampah dedaunan.
2) Polutan yang tidak dapat diuraikan oleh proses alam (nonbiodegradable). Contohnya gelas,
pestisida, residu radioaktif, dan logam toksik. Bahan yang tidak terurai tersebut akan tetap
berada pada lingkungan hingga ratusan bahkan ribuan tahun. Sehingga akan mengganggu
keseimbangan ekosistem.

5. Pencemaran suara
Pencemaran suara disebabkan oleh suara bising secara terus-menerus. Satuan kekuatan suara
adalah desibel (dB). Sumbernya adalah suara petir, suara lalulintas darat, pesawat terbang,
mesin pabrik, dan suara gaduh lainnya. Kekuatan suara berbagai kegiatan berbeda-beda.
Suara dianggap sebagai pencemar apabila suara yang tidak diinginkan masuk ke lingkungan
manusia, sehingga mengganggu aktivitas manusia. Bahkan suara yang terlalu keras dapat
merusak fungsi telinga.

C. AKIBAT PENCEMARAN SECARA GLOBAL


Berbagai bahan pencemar tidak hanya merugikan makhluk hiduo jenis tertentu, tetapi telah
berpengaruh kepada dunia secara global.

1. Hujan Asam
Zat Nox dan SOx di udara akan mengakibatkan hujan asam. Ini berarti terjadi
perubahan pH air hujan. Perubahan pH air hujan yang terlalu tinggi mengakibatkan rusaknya
jaringan tumbuhan. Bila udara lembap yang mengandung uap air asam terhirup oleh
pernapasan manusia akan mengakibatkan iritasi pada saluran pernapasan.
Hujan asam juga berdampak pada ekosistem air. Sebab yang jatuh ke sungai
menyebabkan pH air sungai menurun secara berlebihan. Sehingga akan sangat mengganggu
komunitas biota ekosistem air. Dan ekosistem daratan menjadi tandus sehingga menghambat
pertumbuhan tanaman.

2. Penipisan Lapisan Ozon


Lapisan ozon merupakan selimut atmosfer bumi. Lapisan ini mencegah radiasi
ultraviolet cahaya matahari. Akibat pencemaran CFC, banyak partikel ozon terikat oleh
radikal klor dari CFC. Selanjutnya, terjadilah penipisan lapisan ozon dan kemungkinan
terbentuk lubang lapisan ozon. Hal ini yang menyebabkan intensitas sinar ultraviolet sampai
ke permukaan bumi meningkat tajam. Akibatnya timbul penyakit mematikan oleh pengaruh
sinar ultraviolet yang sangat besar.

3. Efek Rumah Kaca


Efek rumah kaca terjadi karena di atmosfer bumi ada gas yang mampu menyerap
sinar inframerah, yaitu sinar panas yang dipancarkan ke bumi. Gas yang mampu memberikan
efek rumah kaca dikenal dengan gas rumah kaca (GRK), yang terdiri dari CO2, nitrogen
oksida, uap air, maupun CFC. Bila gas-gas tersebut bergabung akan membentuk awan yang
memiliki sifat seperti kaca, yaitu dapat ditembus cahaya matahari, tetapi menyerap sinar
panas (inframerah). Bila gas rumah kaca terus meningkat maka efek rumah kaca yang
meningkat juga menimbulkan suhu permukaan bumi naik sehingga disebut pemanasan global.
2. Penilaian
a. Pengetahuan kognitif
Kisi-kisi soal
Indikator Butir Soal Level Bentu No
KD/IPK
Kognitif k Soal Soal
3.11 Menganalisis data
perubahan lingkungan,
penyebab, dan dampaknya bagi
kehidupan

3.11.3 Menemukan sebab dan 1. Disajikan gambar efek rumah


akibat pencemaran terhadap kaca, peserta didik dapat C3 Uraian 1
daya tahan makhluk hidup menjelaskan peristiwa yang
terjadi pada gambar dan
menjelaskan 3 dampaknya.

3.11.4 Menganalisis sebab dan 2. disajikan beberapa


akibat pencemaran air terhadap permasalahan mengenai
daya tahan makhluk hidup perubahan lingkungan, siswa C4 Uraian 2
dapat mengaitkan sebab dan
akibat dari perubahan
lingkungan tersebut.

Soal
Kompetensi Dasar : 3.11 Menganalisis data perubahan lingkungan, penyebab, dan dampaknya bagi
kehidupan
IPK : 3.11.3 Menemukan sebab dan akibat pencemaran terhadap daya tahan
makhluk hidup
3.11.4 Menganalisis sebab dan akibat pencemaran air terhadap daya tahan
makhluk hidup
Materi : pencemaran lingkungan terhadap daya tahan makhluk hidup
Level Kognitif : C3 dan C4
Jumlah butir soal :2

1. Perhatikan gambar berikut!


Jelaskan :
a. peristiwa perubahan lingkungan yang terjadi pada gambar!
b. 3 dampak dari peristiwa perubahan lingkungan tersebut!

Pedoman penskoran:
No Kriteria Jawaban Rentang Skor
1. a. menjelaskan peristiwa perubahan lingkungan yang terjadi pada gambar 0–5
b. menjelaskan 3 dampak peristiwa perubahan lingkungan yang terjadi pada
gambar 0-6
Total Skor 11

2. Perhatikan pernyataan berikut:


1. Pada tahun 2017 terjadi perubahan warna yang signifikan pada air sungai Batanghari
2. Jumlah persedian air bersih di kota Jambi semakin berkurang
3. Populasi ikan berkurang
Berdasarkan permasalahan diatas, tentukan:
a. Penyebab terjadinya perubahan pada ekosistem sungai Batanghari?
b. Dampak bagi kehidupan di sekitar aliran sungai Bataghari?
c. Keterkaitan antara penyebab, dampak dan cara menanggulangginya?
Pedoman penskoran:
No Kriteria Jawaban Rentang Skor
1. a. limbah domestik, limbah industri dan limbah pertambangan 0-3
b. bagi manusia
bagi hewan 0–3
bagi tumbuhan
c. menjelaskan keterkaitan penyebab dan dampak 0–5
gagasan mengenai cara menanggulanginya 0 - 10
Total Skor 21

JUMLAH SKOR
NILAI = x 100
32
b. Keterampilan

Lembar Penilaian Laporan Kelompok

Kelompok        :
Kelas                :
Tugas              :
Tanggal           :
Skor Skor yang diperoleh
No. Aspek yang dinilai
Maksimal Siswa
1. Sistematika laporan 4
2. Kelengkapan laporan 4
3. Kejelasan dan keruntutan
4
penulisan
4. Kebenaran konsep ide yang
4
dipaparkan
5. Ketepatan pemilihan kosakata 4
6. Kemampuan siswa
4
menjelaskan isi laporan
7. Usaha siswa dalam menyusun
4
laporan
8. Presentasi laporan 4

Nilai = Jumlah skor/32 x 100


Kriteria penilaian:
 81 – 100 : A (Sangat baik)
 61 – 80 : B (Baik)
 41 – 60 : C (Cukup)
 21 – 40 : D (Kurang)
 0 – 20 : E (Sangat kurang)

RUBRIK PENILAIAN LAPORAN KELOMPOK


1. Sistematika laporan
4 = laporan dibuat sesuai sistematika penulisan, jelas dan benar
3 = laporan dibuat dengan benar tetapi kurang jelas
2 = laporan dibuat kurang benar dan kurang jelas
1 = laporan dibuat dengan sistematika yang salah
2. Kelengkapan laporan
4 = laporan dibuat secara lengkap sesuai petunjuk pembuatan laporan
3 = laporan dibuat tanpa kesimpulan
2 = laporan dibuat tanpa diskusi, kesimpulan, daftar pustaka
1 = laporan dibuat tidak lengkap (mencakup 3 unsur saja)
3. Kejelasan laporan
4 = laporan jelas, dapat dipahami, ditulis secara runtut
3 = laporan jelas, tetapi penulisan kurang runtut
2 = laporan kurang jelas, kurang sesuai dengan keruntutan penulisan
1 = laporan tidak jelas, tidak sesuai dengan keruntutan penulisan
4. Kebenaran konsep
4 = konsep/ide yang dipaparkan tepat, benar, dan sesuai dengan teori
3 = konsep/ide yang dipaparkan sesuai dengan teori tetapi kurang jelas
2 = konsep/ide yang dipaparkan kurang tepat
1 = konsep/ide yang dipaparkan tidak tepat
5. Ketepatan pemilihan kosakata
4 = menggunakan kata-kata yang tepat, menggunakan kalimat aktif
3 = menggunakan kata-kata yang kurang tepat, menggunakan kalimat aktif
2 = menggunakan kata-kata yang kurang tepat, tidak menggua\nakan kalimat aktif
1 = menggunakan kosakata yang salah
6. Kemampuan siswa menjelaskan isi laporan
4 = menguasai latar belakang, metode, diskusi, kesimpulan
3 = menguasai latar belakang, metode, dan diskusi
2 = menguasai latar belakang dan metode
1 = menguasai latar belakang saja
7. Usaha siswa dalam menyusun laporan
4 = berusaha melengkapi isi laporan dengan sungguh-sungguh, berusaha memperbaiki isi, tulisan
rapi, mudah dibaca.
3 = sesuai aspek yang tercantum pada nomor 1, kecuali ada 1 aspek yang tidak dilakukan
2 = sesuai aspek yang tercantum pada nomor 1, kecuali ada 2 aspek yang tidak di lakukan
1 = tidak berusaha melengkapi dan memperbaiki isi laporan.
8. Presentasi laporan percobaan
4 = semua anggota kelompok aktif dan berusaha menjawab pertanyaan dengan benar.
3 = semua anggota kelompok aktif akan tetapi kurang berusaha menjawab pertanyaan dengan
benar.
2 = beberapa anggota saja yang aktif (dominasi) namun ada usaha untuk menjawab pertanyaan
dengan benar.
1 = beberapa anggota saja yang aktif (dominasi) namun kurang berusaha untuk menjawab
pertanyaan dengan benar
Lembar Penilaian Pesentasi Kelompok
Kelompok        :
Kelas                :
Tugas              :
Tanggal           :

N Aspek yang Kriteria Sk


o dinilai or
1 Sistematika Materi presentasi disajikan secara runtut dan sistematis 4
presentasi
Materi presentasi disajikan secara runtut tetapi kurang 3
sistematis
Materi presentasi disajikan secara kurang runtut dan tidak 2
sistematis
Materi presentasi disajikan secara tidak runtut dan tidak 1
sistematis
2 Penggunaan bahasa Bahasa yang digunakan sangat mudah dipahami 4
Bahasa yang digunakan cukup mudah dipahami 3
Bahasa yang digunakan agak sulit dipahami 2
Bahasa yang digunakan sangat sulit dipahami 1
3 Ketepatan Penyampaian materi disajikan dengan intonasi 4
intonasi dan yang tepat dan artikulasi/lafal yang jelas
kejelasan Penyampaian materi disajikan dengan intonasi yang agak 3
artikulasi tepat dan artikulasi/lafal yang agak jelas
Penyampaian materi disajikan dengan intonasi 2
yang kurang tepat dan artikulasi/lafal yang kurang jelas
Penyampaian materi disajikan dengan intonasi yang tidak 1
tepat dan artikulasi/lafal yangtidak jelas
4 Kemampuan Mampu mempertahankan dan menanggapi pertanyaan/ 4
mempertahankan sanggahan dengan arif dan bijaksana
dan menanggapi
Mampu mempertahankan dan menanggapi pertanyaan/ 3
pertanyaan atau
sanggahan dengan cukup baik
Kurang mampu mempertahankan dan menanggapi 2
pertanyaan atau sanggahan dengan baik
sanggahan Sangat kurang mampu mempertahankan dan 1
menanggapi pertanyaan

Nilai = Jumlah skor/16 x 100


Kriteria penilaian:
 81 – 100 : A (Sangat baik)
 61 – 80 : B (Baik)
 41 – 60 : C (Cukup)
 21 – 40 : D (Kurang)
 0 – 20 : E (Sangat kurang)

c. Proyek
Instrumen Penilaian Proyek
Mata Pelajaran :
Nama Proyek :
Kelas :
Kelompok :

No Aspek Skor 1-3


1 Perencanaan :
a. Rancangan Alat dan Bahan
- Alat dan Bahan
- Gambar rancangan/ desain
b. Uraian cara menggunakan alat
2 Pelaksanaan :
a. Keakuratan sumber data/informasi
b. Kuantitas dan kualitas sumber data
c. Analisis data
d. Penarikan Kesimpulan
3 Laporan Proyek :
a. Sistematika laporan
b. Presentasi
Total

jumlah skor
nilai= x 100
27
Kriteria penilaian:
 81 – 100 : A (Sangat baik)
 61 – 80 : B (Baik)
 41 – 60 : C (Cukup)
 21 – 40 : D (Kurang)
 0 – 20 : E (Sangat kurang)

d. Sikap
Rubrik penilaian sikap
No Tgl Nama Kejadian +/- Tindak lanjut
1. 09/06/18 Adinda Merapikan kembali meja dan + Memberikan pujian secara
kursi setelah presentasi verbal
2. 11/06/18 Dani Mengambil pena teman sekelas _ Menegur dan menasehati serta
tanpa izin memintanya utk
mengembalikan pena tersebut

Anda mungkin juga menyukai