Anda di halaman 1dari 90

FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA MOTIVASI BELAJAR

SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI


DI MADRASAH ALIYAH
NEGERI 3 BATANGHARI

SKRIPSI

Disusun Oleh :
IIN SAFITRI
NIM. 207180016

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2022
FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA MOTIVASI BELAJAR
SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI
DI MADRASAH ALIYAH
NEGERI 3 BATANGHARI

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana


Strata Satu (S1) pada Jurusan Pendidikan Biologi

Disusun Oleh :

IIN SAFITRI
NIM. 207180016

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2022

i
ii
iii
PENGESAHAN

iv
PERNYATAAN ORISINALITAS

v
PERSEMBAHAN

Syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT

Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT yang telah memberikanku
kekuatan membekaliku dengan ilmu dan memperkenalkanku dengan cinta. Atas
kemudahan dan karunia yang telah engkau berikan sehingga skripsi yang
sederhana ini dapat terselesaikan.

Ku persembahkan skripsi ini kepada Ayahanda tercinta Paisal dan ibunda tercinta
Elisyanti merekalah malaikat tak bersayap yang siang dan malam mendoakan di
setiap langkah dan perjuanganku, tiada henti memberikan dukungan dan
pengorbanan dengan ketulusan hati dalam mendidik yang tak akan mampu
dibalas atas kasih sayang, kesabaran, keikhlasan, perjuangan dan tetes keringat,
jerih payah demi sibuah hati dapat menempuh dan menyelesaikan masa studi
Tadris Biologi di Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi. Kepada
adikku Rizki Aditya dan keluarga dari pihak ayah maupun pihak ibunda dan
sahabat yang tak pernah bosan memberikan dukungan, semangat dan motivasi
kepada ku demi meraih cita-citaku.

vi
MOTTO

Artinya : Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,


sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Departemen
Agama RI, 2012, Al-Qur”an dan Terjemahan Surat Al-Insyirah
ayat 5-6) (Anonim, 2007 : 434)

vii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh


Alhamdulillahirobbil alamiin puji syukur kepada Allah SWT atas berkat
rahmat dan hidayahNyalah sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Shalawat dan
salam semoga Allah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
menuntun dan membawa manusia dari zaman jahiliyah ke zaman yang penuh
dengan ilmu pengetahuan seperti saat ini.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat akademik
guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Peneliti menyadari
sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini melibatkan pihak-pihak yang telah
memberikan motivasi baik moril maupun materil, tidak lupa pula peneliti
menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Suaidi Asy‟ari, MA., Ph.D sebagai Rektor Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Ibu Dr. Hj. Fadlilah, M,Pd. sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Ibu Dwi Gusfarenie, M.Pd Sebagai Ketua Prodi Tadris Biologi dan Ibu Dr.
Tuti Indriyani, M.PdI selaku Sekretaris Prodi Tadris Biologi Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
4. Dr. Darma Putra, M.Pkim sebagai Dosen Pembimbing I dan Dwi
Gusfarenie, S.Pd., M.Pd dosen pembimbing II yang telah meluangkan
waktunya dan mencurahkan pemikirannya demi pengarahkan penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu para Dosen dan Asisten Dosen di lingkungan Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi

viii
6. Kepala Sekolah dan Guru Mata Pelajaran Biologi di MAN 3 Batanghari
yang telah memberikan izin untuk mengadakan riset penelitian dan
memberikan kemudahan kepada penulis untuk memperoleh data di
lapangan.
Penulis panjatkan Do’a kepada Allah SWT. Semoga segala bantuan,
dukungan dan jasa baik yang diberikan kepada penulis secara langsung maupun
tidak langsung semoga menjadi amal shaleh dari beliau-beliau dan mendapatkan
balasan atau ganjaran yang setimpal dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dan mengarah
menuju kebaikan senantiasa penulis harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya. Aamin Ya Rabbal Alamin.
Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh.

Jambi, 22 November 2021


Penulis

Iin Safitri
NIM.TB.207180016

ix
ABSTRAK

Nama : Iin Safitri

Program Studi : Tadris Biologi

Judul Skripsi : Faktor Penyebab Rendahnya Motivasi Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Biologi Madrasah Aliyah Negeri 3 Batanghari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan


rendahnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Biologi di Madarasah Aliyah
Negeri 3 Batanghari ditinjau dari faktor internal dan faktor eksternal. Penelitian ini
menggunakan pendekatan deskriptif dengan metode kualitatif. Subjek dalam
penelitian ini adalah siswa X IPA Madrasah Aliyah Negeri 3 Batanghari dan guru
mata pelajaran biologi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara,
angket, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, faktor yang
menyebabkan Rendahnya motivasi belajar siswa adalah faktor intrinsik
diantaranya, minat belajar, ekspetasi dan nilai, dan tujuan belajar yang dimiliki
siswa masih rendah. Sedangkan Faktor ekstrinsik diantaranya yaitu lingkungan
keluarga dan lingkungan sekolah. Manfaat dari penelitian ini adalah dapat dijadikan
sebagai referensi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Selain itu dapat
dijadikan acuan oleh guru untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang sangat
berpengaruh terhadap rendahnya motivasi belajar siswa khususnya pada materi
pelajaran biologi. Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa faktor-faktor penyebab
rendahnya motivasi belajar siswa dapat disebabkan antara lain faktor intrinsik
terdiri dari minat belajar, ekspetasi dan nilai, dan tujuan belajar sedangkan faktor
ekstrinsik terdiri dari lingkungan sekolah dan lingkungan keluarga.
Kata kunci: Faktor, Motivasi Belajar, Biologi

x
ABSTRACT

Name : Iin Safitri

Study Program : Tadris Biology

Title : Factors Causing Low Student Motivation in Biology at Madrasah Aliyah


Negeri 3 Batanghari

This aims to the study determine the factors that cause low student motivation in
Biology subjects at Madarasah Aliyah Negeri 3 Batanghari in terms of internal
factors and external factors. This study use a descriptive approach with qualitative
methods. This study uses a descriptive approach with qualitative methods. The
subjects in this study were students of X IPA Madrasah Aliyah Negeri 3 Batanghari
and teachers of biology subjects. Data collection techniques using interview
techniques, questionnaires, and documentation. The results of the study indicate
that the factors that cause low student motivation are intrinsic factors including,
interest in learning, expectations and grades, and students' learning goals are still
low. While extrinsic factors include the family environment and school
environment. The benefit of this research is that it can be used as a reference to
increase students' learning motivation. In addition, it can be used as a reference by
the teacher to find out what factors are very influential on the low motivation of
students to learn, especially in biology subject matter. The conclusion in this study
that the factors that cause low student motivation can be caused by, among others,
intrinsic factors consisting of interest in learning, expectations and values, and
learning objectives while extrinsic factors consist of the school environment and
family environment.
Keywords: Factors, Learning Motivation, Biology

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i


NOTA DINAS ........................................................................................................ ii
PENGESAHAN ........................................................ Error! Bookmark not defined.
PERNYATAAN ORISINALITAS ...................................................................... iv
PERSEMBAHAN ................................................................................................. vi
MOTTO ............................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
ABSTRAK ..............................................................................................................x
ABSTRACT ........................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL............................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1
A. Latar belakang .............................................................................................. 1
B. Fokus Penelitian ........................................................................................... 4
C. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5
D. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5
BAB ll TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................6
A. Landasan Teori ............................................................................................. 6
1. Motivasi Belajar ....................................................................................... 6
2. Teori Motivasi .......................................................................................... 9
3. Hakikat Belajar ....................................................................................... 11
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ............................. 13
B. Studi Relevan ............................................................................................. 20
C. Kerangka Pikir ........................................................................................... 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .........................................................24
A. Pendekatan dan metode penelitian ............................................................. 24
B. Setting dan Subjek Penelitian..................................................................... 24

xii
C. Jenis dan Sumber Data ............................................................................... 25
1. Jenis Data................................................................................................ 25
2. Sumber Data ........................................................................................... 25
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 26
E. Instrumen penelitian ................................................................................... 27
F. Teknik Analisis Data .................................................................................. 31
G. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ........................................................ 32
H. Jadwal Penelitian........................................................................................ 33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................35
A. Temuan Umum ....................................................................................... 35
B. Temuan Khusus dan Pembahasan .......................................................... 39
BAB V PENUTUP ................................................................................................50
A. Kesimpulan ............................................................................................. 50
B. Saran ....................................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................52
LAMPIRAN ..........................................................................................................54

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Hasil Analisis Angket Motivasi Awal Belajar Siswa ............................ 4


Tabel 2. 1 Studi relevan ........................................................................................ 20
Tabel 3. 1 Kisi-kisi pedoman wawancara Guru Biologi ....................................... 28
Tabel 3. 2 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Untuk Siswa....................................... 29
Tabel 3. 3 Kisi-kisi Lembar Angket Motivasi Belajar Siswa ............................... 30
Tabel 3. 4 Kualifikasi hasil angket motivasi belajar siswa ................................... 32
Tabel 3. 5 Jadwal Penelitian.................................................................................. 33
Tabel 4. 1 Data siswa aktif di Madrasah Aliyah Negeri 3 Batanghari…………...38
Tabel 4. 2 Kategorisasi skala angket motivasi belajar .......................................... 40

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pada dunia pendidikan keinginan atau dorongan dan ketertarikan siswa
dalam belajar merupakan salah satu kunci untuk mencapai keberhasilan dalam
belajar. Motivasi merupakan adalah keinginan atau dorongan dan ketertarikan
seseorang dalam mendapatkan tujuan tertentu. Motivasi belajar adalah kunci
dalam mencapai keberhasilan belajar bagi siswa. Namun, setiap siswa memiliki
keinginan atau dorongan dan ketertarikan yang tidak sama dalam mengikuti
porses belajar di kelas. Adanya perbedaan tersebut membuat guru kadang kala
susah dalam mengajar. Sukses atau tidaknya kegiatan belajar bergantung pada
keinginan atau dorongan dan ketertarikan peseta didik dalam menerima
pembelajaran.
Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara
(Sanjaya, 2006, hlm.2).
Peningkatan mutu masyarakat untuk mencapai taraf kehidupan yang tinggi
dan sejahtera dilakukan dengan cara belajar. Belajar dapat merubah tingkah laku
akibat adanya pengalaman secara berulang-ulang. Pendidikan merupakan kunci
utama dalam pengembangan kualitas dan pengetahuan masyarakat. Hal ini
berarti pendidikan adalah kata kunci untuk meningkatkan kualitas bangsa.
Pentingnya pendidikan sudah tercantum dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945 dalam kalimat “memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa”. Artinya, setiap warga negara wajib
dan berhak mengenyam pendikan yang layak sesuai dengan sistem pendidikan
nasional sebagaimana tercantum dalam amanat UUD 1945.

1
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2

Dalam kegiatan belajar mengajar di kelas siswa dan guru merupakan


penentu suksesnya peserta didik dalam bidang pendidikan. Dimana guru adalah
sebagai faktor utama dan peserta didik adalah sebagai objek yang mendukung
dalam proses kegiatan pembelajaran yang dimaksud. Keinginan/dorongan dan
ketertari kendalam belajar sangat diperlukan. Akan tetapi saat ini kita melihat
bahwa motivasi belajar peserta didik (siswa) itu sudah sangat rendah, terutama
pada pembelajaran biologi, hal ini dikarenakan sarana dan prasarananya masih
terbatas sehingga menghambat pembelajaran peserta didik.
Kegiatan pembelajaran dipengaruhi oleh motivasi belajar siswa. Motivasi
belajar mempunyai peran penting dalam kegiatan pembelajaran. Siswa yang
belajar tanpa dibekali motivasi belajar cukup akan kesulitan menyerap inti
pelajaran dibandingkan dengan siswa yang mengantongi motivasi belajar. Hal
tersebut juga berdampak pada prestasi belajar siswa. Siswa yang mengantongi
motivasi belajar memadai akan tekun dan memerhatikan dengan sungguh-
sungguh dalam kegiatan belajar mengajar sehingga output kegiatan
pembelajaran juga baik. Hal ini akan berlaku sebaliknya pada siswa yang kurang
mengantongi motivasi belajar (Hamzah, 2007, hlm.23).
Dan pembelajaran adalah usaha mengubah kondisi individu secara sadar
bertujuan mengubah perilaku kearah yang baik. Dalam proses pembelajaran di
sekolah, pendidik banyak mendapatkan siswa dengan berbagai watak dan gaya
belajar yang berbeda. Ada siswa menerima pelajaran yang di berikan tanpa ada
kendala sedikitpun, tetapi ada juga diantaranya yang susah menerima pelajaran
yang di berikan dikarenakan tidak ada keinginan/dorongan dan ketertarikan
dalam belajar. Rendahnya motivasi belajar bisa dilihat dari siswa sulit
memahami materi pada saat belajar, yang menyebabkan hasil belajar berada
dibawah ketunasan.
Motivasi berada didalam diri seseorang sebagai penggerak diri sendiri
menjalankan suatu hal serasi dengan dorongan yang dikehendakinya. Motivasi
berbentuk kekuatan yang berakar dari dalam dan luar individu sebagai
pendorong mengerjakan sesuatu sesuai sasaran. Sifat motivasi yaitu mengatur
dan mengarahkan tingkah laku. Dapat dipastikan bahwa suatu motivasi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


3

mempunyai tujuan tertentu, mengandung kegigihan dan ketekunan dalam


bertindak artinya, jika seseorang sudah termotivasi dalam suatu tujuan, maka
tindakan yang dilakukan lebih terarah dan teratur untuk mencapai tujuan
tersebut, lebih tekun dan rajin dalam bertindak. Motivasi dapat menyeleksi
tingkah laku individu. Motivasi menyeleksi tindakan menyimpang dan tidak
terarah dari tujuan yang telah diniatkan. Motivasi juga mempertahankan minat
atau tindakan dapat bertahan relatif lama dan terus-menerus (prawira, 2017,
hlm.321)
Berdasarkan hasil observasi awal pada tanggal 8 november 2021 terhadap
guru mata pelajaran biologi kelas X IPA di Madrasah Aliyah Negeri 3
Batanghari mengenai bagaimana motivasi belajar siswa pada saat pembelajaran
terlihat beberapa peserta didik yang kurang bersemangat, keinginan atau
dorongan dan ketertarikan dalam belajar seperti lebih sering bercerita antar
teman keluar masuk kelas pada saat proses pembelajaran tanpa ada kepentingan
yang jelas, Untuk aktifitas pembelajaran dominan dengan cara menulis,
membaca, dan menghafal. Selain itu juga dengan adanya indikator yang
mempengaruhi rendahnya motivasi belajar siswa seperti siswa sulit memahami
materi pelajaran, kurang konsentrasi, kurang aktif, sikap dan kebiasaan belajar
siswa dalam kelas. Selanjutnya, dari hasil observasi kedua yang dilakukan pada
tanggal 2 Desember 2021 terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi
belajar biologi diantaranya faktor dari dalam seperti faktor fisiologis Sedangkan
faktor dari luar seperti faktor sosial dan faktor nonsosial dan dari segi fasilitas
belajar, signifikasi lingkungan keluarga dan faktor lain yang mempengaruhi
yaitu lingkungan, teman, keluarga, kondisi siswa, cita-cita, dan ketertarikan pada
materi.
Dan bedasarkan hasil observasi ketiga yang dilakukan pada tanggal 4
Januari 2022 terhadap siswa kelas X IPA Madrasah Aliyah Negeri 3 Batanghari
Untuk mengetahui data awal tentang motivasi peneliti memberikan angket
kepada siswa.
Adapun hasil analisis angket data tentang motivasi belajar siswa dapat
dilihat dalam tabel 1 sebagai berikut :

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


4

Tabel 1. 1 Hasil Analisis Angket Motivasi Awal Belajar Siswa


persentase
No Indikator Motivasi No Soal kategori
aspek
1 Tekun menghadapi tugas 1,2,3,4 34.52% Rendah
2 Ulet menghadapi kesulitan 5,6,7,8 38.99% Rendah
3 Lebih senang bekerja mandiri 9,10. 39.88% Rendah
4 Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin 11,12,13 32.94% Rendah
5 Dapat mempertahankan pendapatnya 14,15,16 36.11% Rendah
Senang mencari dan memecahkan masalah
6 17,18,19,20 35.42% Rendah
soal-soal
rata-rata 36.31% Rendah

Dari data di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata motivasi belajar siswa
adalah 36.31% dan berada dalam kategori rendah, maka perlu untuk mengetahui
hal apa yang menyebabkan rendahnya motivasi belajar tersebut agar kegiatan
pembelajaran dapat berjalan sesuai tujuan yang diinginkan. Seluruh aktor
pembelajaran membutuhkan gambaran tentang apa saja faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi motivasi belajar siswa. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki
paradigma lama dalam pembelajaran biologi agar output pembelajran dapat
maksimal dan bemanfaat. Berangkat dari realita yang ada maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul "Faktor Penyebab rendahnya motivasi
belajar siswa pada mata biologi di Madrasah Aliyah Negeri 3 Batanghari".

B. Fokus Penelitian
Untuk membatasi pembahasan penelitian lebih luas maka permasalahan
dalam penelitian ini lebih difokuskan pada faktor apa saja yang menyebabkan
rendahnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Biologi di Madrasah
Aliyah Negeri 3 Batanghari yang dilihat dari dua faktor yaitu faktor instrinsik
dan faktor ekstrinsik.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


5

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka
penulis dalam penelitian ini merumuskan masalah sebagai berikut:
“Faktor apa saja yang menyebabkan rendahnya motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran Biologi Di Madrasah Aliya Negeri 3 Batanghari”

D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor apa saja yang
menyebabkan rendahnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Biologi di
Madarasah Aliyah Negeri 3 Batanghari ditinjau dari faktor internal dan faktor
eksternal.

E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan ilmu di bidang
pendidikan untuk memperbaiki kekurangan dan mempertahankan kelebihan di
dunia pendidikan terutama masalah motivasi belajar siswa.
Dan beberapa manfaat lainnya diantaranya:
a. Bagi Madrasah
Penelitian ini diharapkan mampu memberi pandangan kepada pihak
sekolah tentang faktor-faktor yang dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa. Pihak sekolah dapat membantu siswa meminimalisir kurangnya
motivasi belajar sehingga aktivitas belajar terpenuhi dengan baik.
b. Khusus bagi peneliti
Hal ini dapat di harapkan dapat memberikan wawasan pengetahuan
yang bermanfaat dan berharga sebagai calon pendidik.
c. Penelitian bagi program studi
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau masukan bagi
perkembangan ilmi pengetahuan dan menambah kajian ilmu pengetahuan
alam khususnya Biologi. Penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan bahan
referensi terkait dengan faktor yang mempengaruhi motivasi belajar Biologi.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


BAB ll
TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Motivasi Belajar
Kata motivasi berasal dari kata motif yang mempunyai arti kekuatan
dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau
berbuat. (Wahosumidjo,1992,hlm.177) menjelaskan bahwa motivasi
merupakan dorongan dan kekuatan dalam diri seseorang untuk melakukan
tujuan tertentu yang ingin dicapainya.
Belajar dan motivasi merupakan dua komponen yang berpengaruh
satu sama lain. Belajar adalah peralihan tingkah laku secara permanen
sebagai produk dari pengalaman berupa pengetahuan dan praktik,
berpedoman dengan tujuan yang ingin dicapai. Motivasi diartikan sebagai
hal yang bersifat konstan atau tetap, menggambarkan karakteristik universal
pada aktivitas organisme. Mc. Donald mengartikan motivasi sebagai
pergantian tenaga dari dalam diri individu yang dicirikan dengan timbulnya
feeling dan diawali melalui adanya respon terhadap tujuan.Motivasi mampu
membuat seseorang merasa ingin mengerjakan sesuatu dan berusaha
menghilangkan perasaan tidak suka jika orang tersebut mulanya tidak
menyukai pekerjaan itu (Prawira, 2017, hlm.320).
Hoy dan Miskel mengemukakan bahwa motivasi dapat didefinisikan
sebagai kekuatan yang kompleks berupa dorongan terhadap kebutuhan atau
mekanisme lainnya yang memulai dan menjaga kegiatan-kegiatan yang
diinginkan ke arah pencapaian tujuan personal (Purwanto, 2007, hlm.72).
Dengan bahasa yang lebih singkat, motivasi berarti usaha yang disadari oleh
setiap individu untuk menggerakkan dan mendorong seseorang untuk
bertindak melakukan suatu perbuatan sehingga akan mencapai hasil atau
tujuan tertentu.
Berdasarkan beberapa pengertian motivasi yang telah dipaparkan
oleh beberapa tokoh di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi

6
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
7

merupakan suatu dorongan yang berasal dari dalam diri maupun luar
individu, sehingga orang tersebut berkeinginan untuk mencapai suatu
keadaan yang menjadi tujuannya. Motivasi dimiliki oleh setiap individu,
karena setiap individu pasti mempunyai keinginan dan untuk mewujudkan
keinginan tersebut seseorang harus memiliki motivasi.
Berdasarkan sumber yang memunculkan adanya motivasi, terdapat
dua macam motivasi yaitu: motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
Motivasi Intrinsik yaitu motif yang berfungsi tanpa adanya dorongan dari
luar individu saat melaksanakan sesuatu. Kondisi ini bisa timbul akibat
adanya rangsangan dalam diri individu sesuai dengan kebutuhannya.
Contoh motif intrinsik adalah seseorang yang memiliki hobi membaca akan
rajin mencari dan membaca buku tanpa disuruh orang lain (tidak ada
dorongan). Sedangkan Motivasi Ekstrinsik yaitu motif yang muncul karena
adanya rangsangan atau dorongan dari pihak luar (Hamzah B. Uno, 2007,
hlm.4)
Motivasi belajar timbul akibat dua faktor yaitu faktor instrinsik dan
faktor ekstrinsik. Faktor instrinsik dapat berbentuk keinginan dan hasrat
keberhasilan, harapan mencapai cita-cita, dan kebutuhan belajar. Sedangkan
faktor ekstrinsik dapat berupa kekondusifan lingkungan belajar, adanya
penghargaan, dan menariknnya kegiatan belajar. Jadi secara garis besarnya,
motivasi dibedakan menjadi motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
Motivasi intrinsik merupakan motivasi yang timbul dari dalam diri individu,
yang tidak memerlukan rangsangan dari luar, sedangkan motivasi ekstrinsik
merupakan motivasi yang bisa timbul karena pengaruh dari luar, yang dapat
berasal dari dorongan orang lain. Motivasi intrinsik yang ada dalam diri
manusia pada umumnya lebih mempengaruhi seseorang untuk bisa
mencapai suatu keinginan. Walaupun demikian, motivasi ekstrinsik juga
tidak bisa dipungkiri pengaruhnya terhadap diri seseorang untuk
mewujudkan keinginannya.
Dalam kegiatan belajar peranan motivasi baik instrinsik maupun
eksrinsik sangat diperlukan. Ada beberapa bentuk dan cara untuk

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


8

menumbuhkan motivasi belajar di sekolah menurut (Sardiman,2007,


hlm.92).
a. Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dan nilai kegiatan belajar yang
baik, maka peserta didik yang utama justru mencapai angka atau nilai
yang baik.
b. Hadiah
Dengan diberi hadiah dengan hasil belajar yang baik, maka peserta
didik akan termotivasi untuk meningkatkan belajar agar mendapatkan
nilai yang tinggi dan juga demi mendapatkan nilai.
c. Saingan/kompetensi
Peserta didik dalam termotivasi dengan cara saingan/kompetensi
dengan teman belajarnya.
d. Keterlibatan diri
Dengan menimbulkan kesadaran kepada peserta didik akan
merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan
sehingga bekerja keras dengan mempertahankan harga diri.
e. Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil pelajaran, akan mendorong peserta didik
untuk belajar.
f. Pujian
Pujian adalah bentuk reinform emenyang positif dan sekaligus
merupakan motivasi yang baik
g. Hukuman
Hukuman sebagai reinforcemen yang negatif tetapi bila digunakan
secara tepat dan bijak akan menjadi salah satu alat motivasi. Oleh
karena itu guru harus mengetahui prinsip-prinsip pemberian hukuman.
h. Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan. Ada maksud
untuk belajar, hal ini akan menjadi llebih baik bila di bandingkan segala
sesuatu kegiatan tanpa maksud.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


9

i. Motivasi
Motivasi muncul dengan adanya kebutuhan, begitu juga dengan
motivasi, maka motivasi merupakan alat motivasi yang pokok.
j. Tujuan yang di akui
Tujuan yang diakui merupakan salah satu cara untuk menimbulkan
motivasi dalam belajar karena dengan adanya tujuan, maka akan timbul
gairah untuk terus belajar.

2. Teori Motivasi
Ada beberapa teori tentang motivasi, akan tetapi secara umum teori
motivasi dibagi menjadi dua, yaitu teori kandungan yang memusatkan
perhatian pada kebutuhan dan sasaran tujuan, dan teori proses yang banyak
berkaitan dengan bagaimana orang berperilaku dan mengapa mereka
berperilaku dengan cara tertentu (dalam Hamzah B. Uno, 2007, hlm.39).
Salah satu teori yang terkenal kegunaannya untuk menerangkan
motivasi siswa adalah yang dikemukakan oleh Maslow. Maslow percaya
bahwa tingkah laku manusia dibangkitkan dan diarahkan oleh kebutuhan-
kebutuhan tertentu. Kebutuhan-kebutuhan tersebut dibagi oleh Maslow
dalam 7 kategori, yaitu sebagai berikut (dalam Slameto, 2003, hlm.171).
a. Kebutuhan fisiologis, merupakan kebutuhan manusia yang paling
dasar, meliputi makanan, perumahan, pakaian, yang penting untuk
mempertahankan hidup,
b. Kebutuhan akan rasa aman, merupakan kebutuhan kepastian keadaan
dan lingkungan yang dapat diramalkan, ketidakpastian, keterancaman,
akan menimbulkan kecemasan dan ketakutan pada diri individu.
c. Kebutuhan akan rasa cinta, merupakan kebutuhan afeksi dan pertalian
dengan orang lain.
d. Kebutuhan akan penghargaan, merupakan kebutuhan rasa berguna,
penting, dihargai, dikagumi, dihormati oleh orang lain.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


10

e. Kebutuhan akan aktualisasi diri, merupakan kebutuhan manusia untuk


mengembangkan diri sepenuhnya, merealisasikan potensi-potensi yang
dimilikinya.
f. Mengetahui dan mengerti, merupakan kebutuhan manusia untuk
memuaskan rasa ingin tahunya, untuk mendapatkan pengetahuan,
untuk mendapatkan keterangan-keterangan, dan untuk mengerti
sesuatu.
g. Kebutuhan estetik, kebutuhan ini dimanifestasikan sebagai kebutuhan
akan keteraturan, keseimbangan, dan kelengkapan dari suatu tindakan.
Memiliki pengetahuan tentang pembagian kebutuhan menurut
Maslow di atas, dapat membantu pengajar menganalisis penyebab tingkah
laku siswa, dan memakainya untuk memotivasi siswa dalam belajar. Selain
itu, bila teori Maslow ini diterapkan dalam suasana pengajaran, maka
pengajar akan dapat melihat motif yang berbeda-beda yang mendasari
tingkah laku masing-masing siswanya yang wujudnya mungkin sama
(Slameto, 2003, hlm.172).
Beberapa indikator yang harus diperhatikan untuk dapat mendukung
timbulnya motivasi dalam diri individu dalam belajar. Berdasarkan
indikator motivasi belajar yang dikemukan oleh (Hamzah B.
Uno,2007hlm.23) dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a) adanya hasrat dan keinginan berhasil,
b) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar,
c) adanya harapan dan cita-cita masa depan,
d) adanya penghargaan dalam belajar,
e) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, dan
f) adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan
seseorang siswa dapat belajar dengan baik.
Motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan
sehingga semakin besar motivasi yang dimiliki oleh seseorang, semakin
besar pula kesuksesan belajarnya. Seorang yang besar motivasinya, akan
giat berusaha, tampak gigih dn tidak mau menyerah, giat membaca buku-

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


11

buku untuk meningkatkan prestasi dan memecahkan masalahnya.


Sebaliknya, mereka yang motivasinya rendah, tampak acuh tak acuh, mudah
putus asa, perhatiannya tidak tertuju pada pelajaran, suka mengganggu
kelas, sering meninggalkan pelajaran yang berakibat banyaknya kesulitan
belajar (Ahmadi & Supriyono; 2004, hlm.83).
Seseorang yang memiliki motivasi belajar tinggi, dapat diamati
dengan melihat ciri-ciri sebagai berikut (Sardiman, 2007, hlm.83):
a) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu
yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).
b) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas puas). Tidak memerlukan
dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas
dengan prestasi yang telah dicapainya).
c) Lebih senang bekerja mandiri.
d) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis,
berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).
e) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu).
f) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal (peka dan
responsif terhadap berbagai masalah umum, dan memikirkan cara
penyelesaiannya).

3. Hakikat Belajar
Belajar menurut kamus besar bahasa indoensia (KBBI) adalah usaha
memperoleh ilmu atau kepandaian. Wujud dari usaha yaitu kegiatan, artinya
belajar adalah suatu kegiatan. Menurut kamus bahasa inggris, belajar adalah
perolehan atau penguasaan pengetahuan melalui ingatan, pengalaman, dan
mendapatkan atau menemukan informasi. Ditinjau dari dua definisi
tersebut, terdapat dua unsur pokok dalam belajar yakni kegiatan dan
penguasaan (Prawira, 2017, hlm.224).
Menurut Thorndike (dalam Hamzah B. Uno, 2007, hlm.11), salah
satu pencetus teori belajar tingkah laku, mengungkapkan bahwa belajar
merupakan proses hubungan antara stimulus dengan respon. Stimulus dan
repon dapat berupa perasaan, pikiran, dan gerakan. Perubahan tingkah laku

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


12

seseorang dapat berupa hal yang konkret (dapat diamati) maupun hal yang
bersifat nonkonkret (tidak dapat diamati). Contohnya dalam kegiatan
belajar praktik yang melihatkan perubahan tingkah laku seseorang bersifat
konkret. Guru memberikan intruksi kepada peserta didik untuk
melaksanakan tindakan praktik (stimulus). Siswa kemudian melaksanakan
tindakan praktik menggunakan pemikirannya (respon) dengan hasil yang
dapat diamati secara langsung. Teori belajar tingkah laku menurut
Thorndike ini mengarah kepada hasil belajar langsung (tingkah laku yang
terlihat). Namun Thorndike belum menjelaskan bagaimana mengukur
tingkah laku yang bersifat monokongkrit (tidak dapat diamati). Namun teori
ini banyak menyubangkan inspirasi kepada pakar lainnya. Teori Thorndike
ini dikenal dengan teori belajar koneksionis (connectionism).
Teori belajar menurut Clark Hulf terinspiransi dengan teori evolusi
Charles Darwin. Semua tingkah laku memiliki fungsi yang bermanfaat guna
melindungi kelangsungan hidup. Maka dari itu, teori Hulf ini mensentralkan
posisi kebutuhan biologis dan pemuasnnya. Hampir seluruh stimulus
dikaitkan dengan kebutuhan biologis, walaupun respon yang terlihat
memiliki bermacam bentuk.
Edwin Guthrie memiliki pandangan berbeda dengan Hulf. Menurut
Guthrie, stimulus tidak wajib berwujud kebutuhan biologis. Interaksi antara
stimulus dan respon yang bersifat sementara memiliki peran utama pada
teori ini. Maka dari itu, perlu adanya pemberian stimulus secara
berkelanjutan dan sesering mungkin untuk melanggengkan hubungan
stimulus dan respon (Uno Hamzah B, 2007, hlm.12)
Dari beberapa pengertian belajar dari beberapa teori di atas, dapat
diperoleh pengertian belajar secara singkat, yaitu proses perubahan tingkah
laku individu baik dalam konteks pemahaman ataupun kognitif individu.
Kegiatan belajar tidak memandang tempat, waktu, dengan, dan pada siapa,
karena belajar dapat dilakukan di mana saja, kapan saja, dengan siapa saja,
dan pada siapa saja.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


13

Good dan Brophy juga berpendapat bahwa belajar yaitu interkasi


atau proses yang dilaksankan seseorang untuk memperoleh hal baru
berbentuk perubahan tingkah laku dari hasil pengalaman itu sendiri
(belajar). Perubahan perilaku tampak pada penguasaan siswa dalam respon
atau tanggapan baru siswa terhadap lingkungan barunnya. Respon tersebut
dapat berupa keterampilan, kebiasaan, kemampuan, sikap, emosi, apresiasi,
pemahaman, etika, dan hubungan sosial.
Ciri-ciri yang tampak ketika seseorang mempelajari objek tertentu yaitu:
1. Adanya objek yang dijadikan tujuan untuk dipahami atau dikuasai.
Objek meliputi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
2. Timbulnya proses interaksi antara individu dengan lingkungan belajar
atau sumber belajar.
3. Adanya perubahan perilaku akibat mempelajari objek tertentu
perubahan tingkah laku yang muncul setelah melakukan pembelajaran
berupa penguasaan keterampilan dan kemampuan tertentu. Perubahan
perilaku dapat disebut dengan kapabilitas. Kapabilitas yaitu
munculnya perubahan tingkah laku (sikap, minat, dan nilai) sebagai
hasil dari kegiatan pembelajaran dalam waktu tertentu.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar


1) Faktor instrinsik
a. Minat
Minat termasuk dalam motivsi instrinsik. Siswa melakukan tugas
terhadap mata pelajaran yang diminatinya akan menimbulkan afek
positif seperti perasaan bahagia dan kesukaan. Siswa tersebut lebih
intensif memfokuskan konsentrasinya dan kognitifnya. Pelajaran yang
mereka lakukan cenderung lebih terorganisir, bermakna, dan terperinci
seperti mengaitkan materi saat ini dengan materi terdahulu, mengaitkan
beberapa ide, membuat gambar visual, mengidentifikasi penerapannya,
dan menarik kesimpulan (Ormrod Jeane Ellis, 2009, hlm.102).
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan. Minat besar pengaruhnya terhadap

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


14

belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan
minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena
tidak ada daya tariknya (Slameto, 2015, hlm.57)
Jika terdapat siswa yang kurang berminat terhadap belajar dapatlah
diusahakan agar ia mempunyai minat yang lebih besar dengan cara
menjelaskan hal-hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan, serta hal-
hal yangberhubungan dengan cita-cita dan ada. Kaitannya dengan bahan
pelajaran yang dipelajari itu (Daryanto, 2010, hlm.38).

b. Ekspektasi dan Nilai


Ekspetasi atau harapan adalah kemampuan untuk merencanakan
jalan keluar dalam upaya mencapai tujuan walaupun adanya rintangan,
dan menjadikan motivasi sebagai suatu cara dala mencapai tujuan
(Snyder Carr,2004,hlm.90). Secara umum yang dapat disimpulkan
pengertian harapan ialah keadaan mental positif pada seseorang dengan
kemampuan yang dimilikinya dalam upaya mencapai tujuan pada masa
depan. Jadi, ekspektasi adalah perkiraan indivdu yang muncul dari
hubungan antara usaha dan hasil yang hendak dicapai, dimana hasil dari
usaha tersebut mempunyai nilai tersendiri bagi individu tersebut.
Motivasi melaksanakan tugas bergantung pada dua variabel yaitu
ekspektasi dan nilai. Siswa harus mempunyai ekspektasi atau harapan
tinggi untuk sukses (ekspektasi karir). Ekspektasi karir yaitu harapan
untuk sukses mencari karir yang baik berdasarkan pada kemampuan,
pengalaman, pengetahan, dan keahlian yang dimiliki berdasarkan dari
apa yang dipelajari. Siswa dapat menarik kesimpulan tentang peluang
kesuksesan belajarnya dilihat dari faktor-faktor seperti: sejarah
kegagalan dan kesuksesan belajar di masa lalu, ketersediaan dukungan
dan sumber daya, usaha yang dilakukan, dan kualitas pengajaran
(Krisnawan, 2013, hlm.4-10).
Variabel kedua yaitu nilai. Siswa harus yakin bahwa dalam belajar
dan mengerjakan tugas terdapat manfaat langsung dan tidak langsung

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


15

yang akan mereka raih. Terdapat empat hal yang mempengaruhi tinggi
rendahnya nilai diantarannya: arti penting, manfaat, dan minat. Nilai
mempengaruhi hal yang dipilih siswa, misal pilihan ektrakulikuler dan
pilihan mata pelajaran yang disukai. Sedangkan ekspektasi berhubungan
dengan prestasi dan usaha siswa, sebagai contoh nilai rata-rata dikelas.
c. Tujuan
Perilaku manusia sebagian besar terarah pada tujuan. Secara
psikologis tujuan belajar terdapat beberapa jenis. Pertama, tujuan
prestasi. Motivasi prestasi merupakan sifat general yang selalu
ditampilkan siswa diberbagai bidang. Motivasi prestasi memiliki bentuk
berbeda bagi setiap individu sesuai dengan tujuan yang ingin diraihnya.
Tujuan-tujuan yang diantaranya tujuan penguasaan yaitu keinginan
untuk meraih pengetahuan tambahan atau menguasai keterampilan,
tujuan performa yaitu keinginan menampilkan diri menjadi orang yang
kompeten di pandangan orang lain. Pada tujuan performa terkadang
mempunyai aspek perbandingan sosial. sebagian besar siswa melihat
prestasi diri sendiri dan perbandingan dengan prestasi temannya. Kedua
yaitu tujuan penghindaran kerja. Seringkali siswa ingin terhindar dari
hasil kerja yang buruk di kelas. Pada kesempatan yang lain mereka
berpeluang untuk menghindari pekerjaan kelas atau tidak berusaha
maksimal dalam mengerjakan tugas (Dimyanti dan Mujiono, 2009,
hlm.235-254).
Faktor intern yang berpengaruh pada proses belajar adalah sebagai
berikut :
1. Sikap terhadap belajar
2. Motivasi belajar
3. Konsentrasi belajar
4. Mengolah bahan belajar
5. Menyimpan perolehan hasil belajar
6. Menggali hasil belajar yang tersimpan
7. Kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


16

8. Rasa percaya diri siswa


9. Intelegensi dan keberhasilan belajar
10. Kebiasaan siswa
11. Cita-cita siswa
2) Faktor ekstrinsik
a. Keluarga
Keluarga adalah lingkungan primer dan pertama yang mengajarkan
landasan dasar pendidikan di sekolah dan masyarakat. Faktor fisik dan
faktor sosial psikologi mampu mempengaruhi motivasi belajar siswa.
Faktor fisik diantaranya: keadaan rumah, sarana dan prasarana dalam
belajar, suasana rumah dan suasana lingkungan sekitar.
Faktor sosial psikologis dalam keluarga diantaranya: keutuhan
keluarga, iklim belajar, iklim psikologis, dan hubungan antar angota.
Keluarga yang tidak harmonis kurang memberikan motivasi belajar
siswa karena terdapat kesenjangan pelaksanaan tugas keluarga. Hal ini
mengakibatkan siswa kurang berkonsentrasi dalam belajar.
Iklim psikologis yaitu perasaan atau suasana afektif dalam
keluarga. Iklim psikologis yang baik yaitu diiringi oleh rasa keterbukaan,
rasa sayang, saling mempercayai, akrab, dan saling memiliki. Iklim
psikologis yang baik dan sehat akan mendorong kelancaran belajar
karena suasana tersebut mampu memberi ketenangan, rasa percaya diri
dan motivasi belajar (Syaodih Nana, 2003, hlm.164).

b. Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah yakni lingkungan tempat siswa dibiasakan
dengan nilai-nilai tata tertib kegiatan belajar mengajar berbagai bidang
study yang dapat meresap kedalam hati nurani. Lingkungan sekolah
meliputi lingkungan fisik, lingkungan sosial, dan lingkungan akademis.
Lingkungan fisik diantaranya: lingkungan sekolah, sarana dan prasarana,
media belajar, dan sumber belajar. Lingkungan sosial mencakup
hubungan siswa dengan guru, teman, dan karyawan. Sedangkan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


17

lingkungan akademis diantaranya pelaksanaan belajar mengajar dan


kegiatan kokulikuler. Sekolah yang mempunyai aktivitas belajar yang
baik, menunjangnya sarana dan prasarana, suasana akademis yang bagus
akan mendorong semagat belajar siswa di sekolah (Slameto, 2003,
hlm.67)
Menurut (Hamalik,2014,hlm.20) mengatakan cara yang digunakan
seorang guru dalam memberikan pelajaran dan bimbingan sering kali
besar pengaruhnya terhadap siswa dalam menyelesaikan studinya.
Secara ekstrinsik faktor penyebab rendahnya motivasi belajar pada
mata biologi dimadrasah aliyah negeri 3 batanghari adalah karena
pengaruh lingkungan sekolah, hal ini dapat dilihat dari indikasi dibawah
ini :
1. Penjelasan materi
Dalam proses belajar-mengajar, guru mempunyai tugas untuk
mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi peserta
didik untuk mencapai tujuan. Guru memiliki tanggung jawab untuk
melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu
proses perkembangan peserta didik. Penyampaian materi hanyalah
salah satu dari berbagai kegiatan dalam belajar sebagai suatu proses
yang dinamis dalam segala fase dan proses perkembangan peserta
didik.
Guru harus mampu memahami karakter dan kemampuan para
siswa agar guru mampu menetapkan standar pelajaran yang sesuai.
Ada beberapa guru memberi pelajaran di atas ukuran standar,
akibatnya hanya sebagian kecil siswa yang dapat berhasil dalam
belajarnya. Hal tersebut bisa terjadi pada guru yang masih muda yang
belum berpengalaman sehingga belum dapat mengukur kemampuan
siswanya. Standar pelajaran harus disesuaikan dengan kemampuan
siswa agar tujuan-tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


18

2. Kurangnya metode pembelajaran yang variasi


Menurut (Sardiman A.M,2009,hlm.47) “mengajar merupakan
suatu usaha penciptaan kondisi atau sistem lingkungan yang
mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya proses
belajar.” Seorang pendidik harus mampu menyajikan variasi metode
pembelajaran yang mampu membangkitkan hasrat ingin tahu siswa
terhadap materi pembelajaran. Seorang pendidik harus menguasai
materi yang akan diajarkan kepada siswa dan mampu menerangkan
materi tersebut dengan jelas. Metode mengajar yang kurang tepat akan
mempengaruhi hasil belajar siswa.
Metode mengajar yang kurang tepat dapat terjadi karena guru
kurang menguasai metode mengajar dan kurang menguasai bahan
pelajaran sehingga berakibat pada merosotnya proses dan hasil belajar
siswa. Guru harus menguasai metode mengajar dan menerapkanya
secara variatif sehingga tujuan pembelajaran efektif dan efisien.
Dalam proses belajar mengajar metode yang sering digunakan oleh
guru adalah metode ceramah yaitu cara penyampaian bahan pelajaran
kepada siswa secara lisan. Adapun gambaran penggunaan metode
ceramah ini, murid duduk, melihat dan mendengarkan serta
menghafalnya tanpa ada penyelidikan lebih lanjut oleh guru yang
bersangkutan. Penggunaan metode ceramah ini memang metode yang
praktis untuk menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik.

3. Kurangnya media pembelajaran


Menurut (Giri Wiarto,2016,hlm.3) mengemukakan bahwa media
pembelajaran dalam merupakan sarana pembelajaran yang digunakan
untuk menyampaikan informasi kepada peserta didik yang bertujuan
untuk membuat tahu peserta didik. Media pembelajaran secara umum
adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat
dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


19

kemampuan atau keterampilan pembelajar sehingga dapat mendorong


terjadinya proses belajar.
Media pembelajaran yang tepat dan lengkap akan memperlancar
penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa. Jika siswa
mudah menerima pelajaran dan menguasainya, maka belajarnya akan
menjadi lebih giat dan lebih maju. Namun, alat pembelajaran yang
kurang lengkap akan membuat penyajian materi pelajaran kurang
efektif sehingga akan menimbulkan kesulitan belajar pada siswa,
terutama pada pelajaran yang bersifat praktikum. Sekolah hendaknya
menyediakan media pembelajaran yang menunjang agar siswa tidak
mengalami kesulitan dalam belajarnya.

4. Kurangnya sumber belajar


Menurut (Sitepu,2014,hlm.18), sumber belajar merupakan salah
satu komponen dalam kegiatan belajar yang memungkinkan individu
memperoleh pengetahuan, kemampuan, sikap, keyakinan, emosi, dan
perasaan. Sumber belajar memberikan pengalaman belajar dan tanpa
sumber belajar maka tidak mungkin dapat terlaksana proses belajar
dengan baik. Banyak terdapat sumber belajar yang bisa digunakan,
misalnya buku, brosur, majalah, surat kabar, poster, lembar informasi,
naskah, peta foto, dan lingkungan sekitar. meskipun demikian,
penggunaan sumber belajar tetap harus mempertimbangkan
kesesuaian materi yang dipelajari dengan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai (Suyanto dan Asep jihad, 2013, hlm.90)
Proses belajar tidak terlepas dari sumber belajar sebagai perantara
ilmu pengetahuan agar dapat dipahami dan membantu siswa dalam
belajar mencari pengetahuan sendiri. sumber belajar yang digunakan
bisa berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh
peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi
sehingga mempermudah dalam mencapai tujuan belajar (Iskandar,
2012, hlm.196). Oleh karena itu apabila ketersedian sumber belajar

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


20

yang digunakan dalam kondisi terbatas maka mempengaruhi kualitas


dari hasil belajar siswa yaitu dapat menyebabkan hasil belajar yang
diperoleh juga rendah. Hal ini didukung oleh pendapat (Wina
Sanjaya,2008,hlm.228), yaitu bahwa pembelajaran yang efektif
adalah proses pembelajaran yang menggunakan berbagai ragam
sumber belajar. Berdasarkan paparan teori di atas dapat di pahami
bahwa berbagai faktor internal seperti adanya motivasi belajar
maupun eksternal dapat berpengaruh terhadap pencapaian prestasi
serta motivasi belajar siswa. Faktor instrinsik yaitu faktor yang
bersumber dari dalam diri individu dan tidak dipengaruhi oleh
lingkungan. Sedangkan faktor ekstrinsik yaitu faktor yang bersumber
dari luar diri dan dipengaruhi oleh lingkungan.

B. Studi Relevan
Tinjauan pustaka merupakan kajian penelitian terdahulu yang hampir
sama dengan apa yang diteliti pada saat ini. Penelitian difokuskan tentang Faktor
penyebab rendahnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaridentifikasi
kesulitan belajar dalam pembelajaran biologi siswa kelas X IPA di Madrasah
Aliyah Negeri 3 Batang Hari.
Berdasarkan penelusuran hasil penelitian yang ada ditemukan beberapa
jurnal dan skripsi yang relevan dengan penelitian ini diantaranya:
Tabel 2. 1 Studi Relevan
Nama
Item Putri Trisna Fatmawati Lina Fitriany
Wahyuningsih (2021) (2017)
(2011)
Judul Faktor-faktor yang Faktor Penyebab Faktor Penyebab
menyebabkan Rendahnya Motivasi Rendahnya Motivasi
rendahnya motivasi Belajar Siswa Dalam Belajar PAI
belajar siswa dalam Proses Pembelajaran Pada Siswa SMAN 1
mata pelajaran Matematika Di Kelas Lhoknga
sosiologi kelas XI III SDN 156 Seluma
MA Al-Iman Kota
Magelang
Metode Deskriptif Kualitatif Deskriptif Kualitatif Deskriptif Kualitatif

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


21

Hasil Penelitian ini Penelitian dilakukan di Penelitian ini


dilakukan pada kelas III SDN 156 dilakukan di kelas X
siswa kelas XI IPS Seluma Hasil SMAN 1 Lhoknga
Madrasah Aliyah kota Penelitian menunjukan Hasil dari penelitian
Magelang. Hasil Faktor penyebab ini menunjukkan
penelitian menunjukan rendahnya motivasi bahwa faktor yang
Prestasi yang dicapai belajar siswa dalam menyebabkan siswa
oleh peserta didik proses pembelajaran memiliki motivasi
masih dibawah standar matematika di kelas III belajar rendah pada
ketuntasan minimal, B: Pertama komponen Al-Quran
hal itu diakibatkan kemampuan siswa, Hadis sebagai bagian
karena salah satunya keinginan seorang dari mata pelajaran
belum diperhatikannya anak perlu dibarengi PAI, di antaranya :
motivasi belajar dengan kemampuan a. Faktor kesiapan
peserta didik. Hasil untuk mencapainya. belajar siswa seperti
prestasi dapat dilihat Kedua kondisi tidak bisa menerapkan
dari rata-rata nilai lingkungan hukum bacaan tajwid
ulangan harian mereka siswa, siswa dapat yang benar ketika
yang belum cukup terpengaruh oleh membaca Al-Quran
baik, dari 32 peserta lingkungan sekitar, Hadis, serta kurangnya
didik hanya 5 anak oleh karena itu kondisi minat dalam
yang mendapatkan lingkungan sekolah menghafal sehingga
nilai yang sesuai yang sehat, kerukunan, tidak suka dengan
dengan nilai standar dan ketertiban pembelajaran Al-
ketuntasan yang pergaulan perlu di Quran Hadis.
ditentukan. pertinggi mutunya b. Faktor dari guru,
agar semangat dan seperti metode
motivasi belajar siswa mengajar guru yang
mudah diperkua. kurang bervariasi.
Ketiga guru sebagai Kemudian cara guru
pembina siswa dalam dalam menjelaskan
belajar,Sebagai terlalu cepat sehingga
pendidik, guru siswa sulit memahami.
memutuskan perhatian
pada keperibadian
siswa
Persamaan Persamaan penelitian Persamaan penelitian Persamaan penelitian
ini dengan peneliti ini dengan peneliti ini dengan peneliti
adalah sama-sama adalah sama-sama adalah sama-sama
meneliti mengenai meneliti mengenai meneliti mengenai
faktor-faktor penyebab faktor-faktor faktor-faktor
rendahnya motivasi penyebab rendahnya penyebab rendahnya
belajar siswa di tingkat motivasi belajar siswa motivasi belajar siswa.
MA
Perbedaan Perbedaan penelitian Perbedaan penelitian Perbedaan penelitian
ini dengan penelitian ini dengan penelitian ini dengan penelitian
terdahulu adalah terdahulu adalah terdahulu adalah
penelitian ini penelitian ini di penelitian ini di
Meneliti tentang lakukan di Kelas lakukan di Kelas X
materi pembelajaran X IPA MAN 3 IPA MAN 3 Batang

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


22

Biologi. sedangkan Batang Hari. Hari. sedangkan


penelitian terdahulu sedangkan penelitian penelitian terdahulu
meneliti tentang materi terdahulu dilakukan dilakukan pada kelas
sosiologi. pada kelas lll SDN 156 X SMAN 1 Lhoknga
Seluma

C. Kerangka Pikir
Aktivitas belajar tidak terlepas dari berbagai kesulitan serta kurangnya
motivasi yakni suatu keadaan yang terdapat dalam proses belajar mengajar yang
ditandai dengan hambatan-hambatan untuk mencapai hasil belajar. Mahasiswa
yang mengalami kesulitan serta krng motivasi belajar sehingga cenderung
menunjukkan prestasi hsil belajar yang rendah. belajar, sehingga cenderung
menunjukkan prestasi hsil belajar yang rendah. Kesulitan yang dialami siswa
dalam belajar pada mata pelajaran biologi tidak terlepas dari proses belajar
mengajar diantaranya adalah penyajian materi, media yang digunakan pada saat
pembelajaran, sarana dan prasarana, dan lingkungan yang mendukung
terlaksanaya pembelajaran.
Belajar secara relatif tidak semudah melakukan kebiasaan-kebiasaan
rutin yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makan, minum, tidur,
apabila tidak ada motivasi dalam belajar. Motivasi belajar sangat dibutuhkan
dalam proses belajar dan pembelajaran yang teratur, baik di rumah maupun di
sekolah.
Proses belajar mengajar seharusnya terdapat suatu timbal balik antara
guru dengan siswanya, yaitu sebelum memulai pembelajaran guru memberikan
suatu motivasi yang dapat membangun bagi siswanya agar dapat semangat dan
konsentrasi dalam pelajaran tersebut saja dan teralihkan ke pokok permasalahan
lainnya. Siswa dengan adanya dorongan yang diberikan oleh guru, dapat menjadi
semangat dan memperhatikan pelajaran yang sedang berlangsung tanpa diselingi
dengan apa pun seperti misalnya ngobrol dengan teman sebangku, mengantuk,
melamun, atau menggambar sendiri, atau melakukan apa pun yang menyimpang
dengan pelajaran yang sedang berlangsung.
Tinggi rendahnya motivasi belajar seseorang tergantung dari beberapa
unsur yang mempengaruhinya. Apabila motivasi belajar tinggi maka dalam

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


23

kegiatan belajar akan terlaksana dengan optimal. Sebaliknya apabila dalam


motivasi belajar rendah maka dalam pembelajaran tidak akan terlaksana dengan
baik. Faktor yang mempengaruhi motivasi belajar terdapat faktor intrinsik dan
faktor ekstrinsik. Contohnya faktor intrinsik yaitu minat, ekspetasi dan nilai serta
tujuannya, contoh faktor eksrtinsik yaitu keluarga dan lingkungan sekolah.
Secara sistematis kerangka berpikir dapat dilihat pada gambar berikut :

Proses pembelajaran

Guru Siswa

Faktor yang mempengaruhi motivasi


belajar

Faktor intrinsik Faktor ektrinsik

Minat Ekspetasi Tujuan Lingkungan Lingkungan


dan nilai sekolah keluarga

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan metode penelitian


Pendekatan dan metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan
pendekatan kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang
diamati dan dilihat melalui sudut pandang pendidikan dan merupakan study
lapangan yang mengungkapkan, menemukan dan menggali informasi tentang
faktor penyebab rendahnya motivasi belajar siswa pada pelajaran biologi di
Madrasah Aliyah Negeri 3 Batanghari. Dasar yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif di mana data yang
dikumpulkan adalah berupa kata-kata.
Metode ini digunakan untuk mempelajari, menerangkan kasus secara
natural. Penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui faktor yang
menyebabkan rendahnya motivasi belajar dalam mata pelajaran Biologi di
Madrasah Aliyah Negeri 3 Batanghari. Penelitian ini selain dilakukan
pengambilan data juga dituntut menjelaskan isi data tersebut yang berisi tentang
analisis tentang fenomena yang akan diteliti sehingga menghasilkan data
deskriptif analisis yaitu penggambaran fenomena atau keadaan dari masalah
yang akan diteliti.
Fokus dalam penelitian ini diantara lain mengenai faktor yang
menyebabkan rendahnya motivasi belajar Biologi di Madrasah Aliyah Negeri 3
Batanghari, dari semua data yang diperoleh kemudian disajikan dalam bentuk
deskriptif analisis dimana penulis memformulakan ke dalam bentuk uraian
kalimat.

B. Setting dan Subjek Penelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri 3 Batang
Hari yang beramat di jalan amalia pendakian, Kabupaten Batanghari,
Kecamatan Muara Bulian Tentang identifikasi kesulitan belajar, waktu

24
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
25

pelaksanaan di lakukan pada (semester genap tahun ajaran 2021/2022) dengan


jadwal penelitian terlampir.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPA Madrasah Aliyah
Negeri 3 Batang Hari berjumlah 21 siswa terdiri dari 13 laki-laki dan 8
perempuaan, satu guru Biologi dan Kepala Sekolah di Madrasah Aliyah Negeri
3 Batang Hari tahun ajaran 2021/2022

C. Jenis dan Sumber Data


1. Jenis Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang dihimpun langsung oleh peneliti
umumnya dari hasil observasi terhadap situasi sosial atau diperoleh dari
tangan pertama atau subjek (informasi) melalui proses wawancara
(Moleong,2017, hlm. 100). Dalam penelitian, peneliti menggunakan sumber
data primer yaitu dengan data wawancara, angket, dokumentasi mengenai
Faktor rendahnya motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran biologi Di
Madrasah Aliyah Negeri 3 Batanghari.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung
peneliti, tapi telah berjenjang melalui sumber tangan kedua atau ketiga. Data
sekunder juga dikenal sebagai data-data pendukung atau pelengkap data
utama yang dapat digunakan oleh peneliti. Jenis data sekunder ini dapat
berupa gambar-gambar, dokumentasi, grafik, manuserif, tulisan-tulisan
tangan, dan berbagai dokumentasi lainnya. (Meleong, 2017,hlm.100). Data
sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diambil gambaran umum
dan laporan peserta didik Madrasah Aliyah Negeri 3 Batang Hari berupa
table data motivasi dan foto.

2. Sumber Data
Yang dimaksud dengan Sumber data dalam penelitian adalah subjek
darimana data diperoleh. (Arikunto, 2002, hlm.207) Sumber data primer
dan data sekunder dalam penelitian ini meliputi hasil wawancara kepada

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


26

guru pengampu pelajaran Biologi, dan peserta didik dari Madrsah Aliyah
Negeri 3 Batang Hari.

D. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data
(Sugiyono, 2009, hlm.308). Teknik pengumpulan data merupakan tata cara atau
langkah-langkah peneliti untuk mendapatkan data penelitian, peneliti harus
menggunakan teknik dan prosedur pengumpulan data yang sesuai dengan jenis
data yang dibutuhkan, apakah data berbentuk kualitatif atau kuantitatif. Jenis
data yang dibutuhkan pun bergantung pada jenis penelitian yang dilakukan
(Iskandar 2008, hlm.178)
(Arikunto,2005,hlm.100) menjelaskan bahwa metode pengumpulan data
adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data,
sedangkan instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan
digunakan peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan
tersebut menjadi sistematis. Instrumen penelitian kemudian menjadi bagian
penting dalam usaha menjalankan penelitian untuk memperoleh data yang
merupakan tujuan utama dalam penelitian.
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
1. Wawancara
Wawancara adalah pertemuan dua orang vntuk bertukar informasi
dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam
suatu topik tertentu (Sugiyono,2009,hlm.317). Tujuan dilakukannya
wawancara ini untuk menggali data tentang faktor rendahnya motivasi
belajar siswa pada mata pelajaran belajar biologi yang dialami siswa dalam
proses pembelajaran. Wawancara dilakukan dalam penelitian ini sebagai
penguat hasil temuan di lapangan. Wawancara dilakukan menggunakan
wawancara terbuka terhadap Guru mata pelajaran biologi dan siswa Man 3
Batanghari yang mengalami tingkat motivasi belajar yang rendah.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


27

2. Angket
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya (Sugiyono,2014,hlm.142). Pardjono
menyampaikan bahwa teknik angket merupakan teknik memperoleh data
dengan memberikan daftar pernyataan atau pertanyaan tertulis yang harus
ditanggapi atau dijawab oleh sejumlah besar responden. Dalam membuat
daftar pertanyaan, harus menggunakan pertanyaan yang tepat. Pertanyaan
harus berlaku untuk semua responden (Pardjono, 2007, hlm.77).
Angket yang digunakan dalam penelitian ini termasuk kedalam
kategori angket tertutup, yang diisi langsung oleh responden atau siswa
dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tercantum dalam
angket tersebut. Teknik angket ini digunakan untuk memperoleh data dari
subjek penelitian tentang motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran
Biologi.
3. Dokumentasi
Dokumentasi sebagai cara mencari data mengurai hal-hal variabel-
variabel yang merupakan catatan manuskrip, buku, surat kabar, majalah,
notulen rapat, prasasti, legger, agenda, dan sebagainya
(Arikunto,2016,hlm.23). Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data
lansung dari tempat penelitian, meliputi foto kegiatan yang dilakukan dalam
penelitian.

E. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunkan untuk
mengukur variabel penelitian. “instrumen pengumpulan data adalah alat bantu
yang terpilih digunakan oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar
kegiatan menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. (Arikunto,2000, hlm.134).
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang diberikan
kepada siswa kelas X IPA Madrsah Aliyah Negeri 3 Batang Hari, wawancara

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


28

dan dokumentasi langsung untuk melihat secara langsung aktivitas pembelajaran


siswa pada mata pelajaran Biologi.
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
wawancara, angket dan dokumentasi.
1. Metode Wawancara
Wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal semacam
percakapan yang bertujuan memperoleh informasi (Nasution,2006,
hlm.113). Metode wawancara ini penulis lakukan untuk untuk mrngambil
data, dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan responden
dan mendengarkan secara langsung serta mencatat dengan teliti apa yang
diterangkan oleh responden, metode ini digunakan untuk memperoleh data
atau informasi dari beberapa sumber data yang bersangkutan yaitu guru, dan
siswa.
Tabel 3. 1 Kisi-kisi pedoman wawancara Guru Biologi

No Aspek Variabel Indikator Jumlah


Item
1. Faktor Faktor Lingkungan ❖ Penjelasan 1
motivasi eksternal sekolah materi
belajar ❖ Metode
yang 1
digunakan
❖ Tingkat 1
kesulitan
materi
2. Upaya ❖ Upaya yang 1
digunakan guru
dalam
memotivasi
belajar

Sumber : Slameto (2015)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


29

Tabel 3. 2 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Untuk Siswa

No Aspek Variabel Indikator Jumlah


Item

1. Minat ❖ Tekun 1
menghadapi
tugas
❖ Ulet 1
menghadapi
kesulitan

Faktor Ekspetasi dan ❖ Lebih senang 1


Intrinsik Nilai bekerja mandiri
1
❖ Penghargaan
dalam belajar

Tujuan ❖ Harapan dan 1


cita-cita dalam
belajar

2. Faktor Lingkungan
Ekstrinsik sekolah
❖ Lingkungan
belajar yang
4
kondusif
Lingkungan
keluarga

2. Angket
Lembar angket digunakan untuk memperoleh data yang berasal dari
responden, dalam hal ini responden adalah siswa. Dalam kegiatan ini,
lembar angket diperlukan untuk dapat mengetahui seberapa besar motivasi
yang ada dalam diri siswa.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


30

Angket yang digunakan dalam penelitian ini diisi langsung oleh siswa
dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tercantum dalam
angket tersebut. menggunakan jenis angket tertutup, siswa memberikan
tanda ceklis (√) pada jawaban yang dianggap paling tepat untuk mewakili
jawabannya. Teknik angket ini digunakan untuk memperoleh data dari
subjek penelitian tentang motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran
Biologi, instrumen yang digunakan berupa lembar angket yang terdiri atas
20 pertanyaan.
Pada setiap item, skor yang digunakan sesuai dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Skor 1 untuk jawaban tidak pernah.
b. Skor 2 untuk jawaban kadang-kadang.
c. Skor 3 untuk jawaban sering.
d. Skor 4 untuk jawaban selalu.
Ada beberapa kisi-kisi yang digunakan dalam lembar angket ini.
Berdasarkan indikator motivasi belajar yang dikemukan oleh (Hamzah B.
Uno,2007,hlm.23), kisi-kisi lembar angket ini disusun sebagai berikut.
Tabel 3. 3 Kisi-kisi Lembar Angket Motivasi Belajar siswa

No Indikator motivasi No. Soal Jumlah


item
1. Tekun menghadapi tugas 1,2,3,4 4
2. Ulet menghadapi kesulitan 5,6,7,8 4
3. Lebih senang bekerja mandiri. 9,10 2
Cepat bosan pada tugas-tugas yang
4. 11,12,13 3
Rutin
Dapat mempertahankan
5. 14,15,16 3
Pendapatnya
Senang mencari dan memecaahkan
6. 17,18,19,20 4
masalah soal-soal

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


31

3. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah suatu cara mencari data terhadap hal hal
seluk beluk penelitian baik berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,
prasasti, majalah, agenda dan sebagainya. (Siyoto Sandu,2015, hlm.77).

F. Teknik Analisis Data


Data hasil penelitian dikumpulkan dan dianalisis secara deskritif. Data
dianalisis secara kualitatif untuk mengetahui factor penyebab rendahnya
motivasi belajar siswa pada mata pelajaran biologi diMadrasah Aliya Negeri 3
Batanghari. (Taylor,1975,hlm.23) menyatakan bahwa “analisis data sebagai
proses yang mencari usaha secara formal untuk menemukan tema dan
menemukan ide.
Data yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari hasil
pengamatan/observasi. Data-data tersebut kemudian akan dianalisis secara
deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Data observasi siswa digunakan untuk
mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa dengan menggunakan angket,
sedangkan observasi guru dengan wawancara mengenai motivasi belajar siswa.
Hasil observasi motivasi belajar siswa yang diperoleh kemudian akan
didistribusikan dalam bentuk tabel rentangan nilai yaitu nilai 81-100 kategori
sangat tinggi, nilai 61-80 tinggi, nilai 41-60 sedang, nilai 21-40 kategori rendah,
dan nilai 0% - 20% kategori sangat rendah.
Data hasil kuesioner akan dianalisis secara statistik deskriptif untuk
melihat peningkatan motivasi belajar siswa melalui pengisian angket. Hasil
analisis tersebut kemudian diklasifikasikan menjadi sangat tinggi, tinggi,
sedang, rendah, dan sangat rendah. Hasil angket/kuesioner motivasi tersebut
dianalisis dengan cara jumlah skor kriteria (skor tertinggi stiap butir item adalah
4) x jumlah item (20) x jumlah responden (21 siswa) yaitu 1680. Dengan
demikian, motivasi belajar siswa menurut persepsi 1 responden, yaitu jumlah
skor pengumpulan data : 1680 x 100 %. Secara kontinum, dapat dibuat kategori
sebagai berikut ( Iskandar, 2008, hlm.93).

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


32

Tabel 3. 4 Kualifikasi Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa


Persentase skor yang diperoleh Kategori
81% - 100% Sangat tinggi
61% - 80% Tinggi
41% - 60% Sedang
21% - 40% Rendah
0% - 20% Sangat Rendah

Data tersebut akan dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan teknik


presentase, yaitu dengan mencari nilai rata-rata (mean) dan presentase
keberhasilan. Rumus mean atau rerata nilai menurut (Suharsimi Arikunto 2010,
hlm.284-285) adalah sebagai berikut:

Keterangan :

= rata-rata nilai (mean)


= jumlah skor (nilai siswa)
N = banyaknya siswa

G. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data


Keabsahan data adalah penyajian data yang didapatkan dalam penelitian
untuk mengetahui apakah data tersebut kebenarannya dapat dipertanggung
jawabkan atau tidak. Pada Penelitian ini untuk mendapatkan data yang valid
menggunakan teknik triangulasi data. Teknik triangulasi data adalah teknik
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data
itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu.
Terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu.
Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh
melalui beberapa sumber, triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


33

data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda, dan triangulasi
waktu dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara,
observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda.
Triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian
((Moleong, 2017,hlm.330). Penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi
sumber dan teknik dimana peneliti mengecek data yang telah diperoleh dari
beberapa sumber (informan), hingga data tersebut bisa dinyatakan benar (valid)
dan juga melakukan observasi serta dokumentasi diberbagai sumber.
Berdasarkan penejelasan teknik Triangulasi tersebut diatas, maka teknik
ini digunakan untuk mengecek keabsahan data dengan membandingkan antara
informasi yang diperoleh dari subjek dan informasi dalam mengamati faktor
penyebab rendahnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran biologi di
Madrasah Aliyah Negeri 3 Batanghari.

H. Jadwal Penelitian
Untuk memudahkan dalam penelitian proposal ini dari awal hingga
selesai, maka peneliti menggunakan jadwal penelitian sebagai berikut:
Tabel 3. 5 Jadwal Penelitian

Bulan
No Kegiatan
Ags Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun ags Sep
1 Pengajuan
judul ✓
2 Penulisan
proposal ✓
3 Permohonan
dosen ✓
pembimbing
4 Batas akhir
dan
bimbingan ✓
proposal
5 Seminar
proposal ✓

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


34

6 Pengesahan
judul ✓
7 Riset ✓
8 Penulisan

BAB 4 dan 5
9 Bimbingan

skripsi
10 Batas
bimbingan ✓
skripsi
11 Ujian ✓
Munasaqah
12 Penggandaan
skripsi ✓
13 Penyerahan
skripsi ke ✓
fakultas

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum
1. Data Tentang Profil Madrasah Aliyah dalam Penelitian
a. Madrasah Aliyah Negeri 3 Batanghari
1) Sejarah
Pada awal Madrasah Aliyah Negeri 3 Batanghari bernama Madrasah
Aliyah Swasta (MAS) Terusan Madrasah Aliyah Swasta Terusan didirikan
pada tanggal 28 Mei 1998 atas prakarsa Bapak Drs. Al Jufri Hasan dan
didukung oleh Tokoh-tokoh Masyarakat yang didukung oleh 3 Kepala desa
Pasar Terusan M.Yusuf Mahmud, Simpan Terusan Ibrahim dan Dusun
Terusan Hasan Basri Mengingat jauhnya tempat Pendidikan Menengah atas
dari desa terusan ke Muara bulian akhirnya Pak Drs. Al Jufri Hasan
Mengusulkan ke kepada Kepala Bidang Pembinaan Perguruan Agama Islam
(BINRUA) Provinsi Jambi yaitu Bapak Drs. H As’ad Syam untuk mendirikan
Madrasah Aliyah Terusan Pada tahun pertama Madrasah Aliyah Terusan
berstatus swasta dengan Kepala Madrasah yang pertama Drs. Al Jufri Hasan
Sebagai Kepala Terusan.
Proses belajar menganjar dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Negeri
Terusan dengan memakai Fasilitas, Guru, Staf Madrasah Tsanawiyah Negeri
Terusan. Siswa berjumlah delapan (8) orang dan waktu proses belajar
menganjar dilakukan dari pukul 07.15 wib sampai dengan 13.00 wib.
Merupakan lembaga Pendidkan agama di bawah naungan Kemetrian Agama
RI, yang memyelemggarakan pendidikan dan pengajaran, ciri utamanya
didasarkan 60% mata pelajaran agama dan 40% mata pelajaran umum.
Berdasarkan keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama
Provinsi Jambi No : W.e/6/PP.03.2/76/2000 Tentang 06 September 2000.
Setelah Beberapa Tahun MAS Terusan dengan Status Terdaftar dengan
Nomor Statistik Madrasah 312150403016 Pada Tanggal 06 September 2000.
Setelah beberapa Tahun MAS Terusan Mendapat batuan Bangunan dari Bang

35
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
36

Asian (BLN) Batuan Luar Negeri pada tahun 2000 sejak itu MAS Terusan
mempunya gedung sendiri sebayak 3 lokal.
Tahun 2000 atas usulan Bapak Al Jufri Hasan, Guru-Guru, Pegawai
dan tokoh Masyarakan bersepakat untuk mengusulkan MAS Terusan berdiri
lembaga Pendidikan Agama Menegah atas dan dapat menjadikan kebanggaan
masyarakat terusan. Atas usaha 2009 usulan tersebut di setujui oleh Meteri
Agama Republik Indonesia dengan SK Penegerian Nomor : 93 Tahun 2009,
tanggal 19 Juni 2009. Tentang Penetapan 41 Madrasah Aliyah Negeri.
Akhirnya status MAS Terusan berubah menjadi Madrasah Aliyah Negeri 3
Batanghari dan di resmikan di Madrasah Aliyah Negeri 4 Rambutan Masam.

2) Letak Geografis Madrasah Aliyah Negeri 3 Batanghari


Madrasah Aliyah Negeri 3 Batanghari berlokasi di RT 10 tepatnya
berada di Desa Pasar Terusan, Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten
Batanghari. Desa Pasar Terusan masyarakatnya 100% pemeluk Agama Islam,
dengan kondisi cukup taat.
Madrasah Aliyah Negeri 3 Batanghari memiliki luas tanah 10.000 m2
dengan batas tanah sebagai berikut:
1. Sebelah utara berbatasan dengan kebun Bapak H. Abdullah HAB
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Madrasah Tsanawiyah Negeri
Terusan
3. Sebelah timur berbatasan dengan kebun milik H. Abdullah HAB dan
rumah masyarakat.
4. Sebelah Barat berbatasan dengan kebun milik H. Abdullah HAB

3) Identitas Sekolah
Nama Madrasah : Madrasah Aliyah Negeri 3 Batanghari
Nomor Statistik : 131115040012
Status : Madrasah Aliyah Negeri 3 Batanghari
Akreditasi :B

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


37

Alamat : Jln. Lintas Ma.Bulian-Ma.Tembesi Desa Pasar


Terusan RT. 10 Kec. Muara Bulian Kab. Batang Hari.
Email : man3batanghari@gmail.com
Website : http ://man3batanghari.mdrsh.id

4) Visi dan Misi


1. Visi
Terwujudnya Lulusan Madrasah yang Unggul Dalam Prestasi,
Terampil, Dan Berakhlakul Karimah.
2. Misi:
a) Meningkatkan Kualitas Kepribadian Warga Madrasah
b) Meningkatkan Profesional Tenaga Kependidikan
c) Meningkatkan Sarana dan Prasarana Madrasah
d) Mewujutkan Kerjasama dengan Masyarakat dan Instansi Terkait
e) Mewujudkan Prestasi dan Mutu Lulusan Madrasah
f) Menciptakan Lulusan yang memiliki Keterampilan dalam bidang
Tata Busana, Tata Boga dan Teknik Otomotif.
3. Tujuan:
a) Output Memiliki Keunggulan Dalam hal:
1. Keimanan dan ketaqwaan pada Tuhan yang Maha Esa sebagai
sekolah yang berciri khas islam
2. Nasonalisme dan Patriotisme yang tinggi
3. Wawasan IPTEK yang Mendalam dan Luas
4. Motivasi dan komitmen yang tinggi untuk mencapai prestasi dan
keunggulan serta memiliki kepribadian yang kokoh dengan
melibatkan peran serta lingkungan masyarakat
5. Kepekaan sosial dan kepedulian
6. Disiplin yang tinggi yang ditunjang oleh kondisi fisik yang prima
7. Keterampilan dalam bidang Tata Busana dan Tata Busana, dan
Teknik Otomotif

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


38

b) Secara Institusional, Menjadikan Madrasah yang mampu


menyelenggarakan Pendidikan secara Profesional
c) Meningkatkan Program ekstrakurikuler dengan mewajibkan
pramuka bagi seluruh warga, agar lebih efektif dan afisien sesuai
dengan bakat dan minat peserta didik sebagai salah satu sarana
pengembangan diri peserta didik
d) Mewujudkan peningkatan kualits lulusan yang memiliki sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang seimbang, serta meningkatkan
jumlah lulusan yang melanjutkan ke perguruan tinggi
e) Menyusun dan melaksanakan tata tertib dan segala ketentuan yang
mengatur operasional warga madrasah
f) Meningkatkan Kualitas semua Sumber Daya Manusia baik tenaga
pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik yang dapat
berkompetisi baik lokal maupun global.

5) Data Peserta Didik 2021/2022


Tabel 4.1 Data siswa aktif di Madrasah Aliyah Negeri 3 Batanghari
No Kelas L P Jumlah Jumlah
Siswa Rombel
1. X IPA 14 8 22 1
2. X IPS 15 12 27 1
3. XI IPA 8 9 17 1
4. XI IPS 11 9 19 1
5. XII IPS 14 13 27 1
Jumlah 62 51 113 5

Berdasarkan data tabel 4.1 diatas jumlah keseluruhan siswa aktif di


Madrasah Aliyah Negeri 3 Batanghari sebanyak 113 siswa.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


39

B. Temuan Khusus dan Pembahasan


Pada bab ini peneliti akan memaparkan hasil penelitian mengenai faktor-
faktor yang menyebabkan rendahnya motivasi belajar siswa pada Mata Pelajaran
Biologi Pada siswa Kelas X IPA Madrasah Aliyah Negeri 3 Batanghari. Peneliti
mengklasifikasikan faktor-faktor tersebut ke dalam dua faktor yaitu faktor
intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsik yaitu faktor yang bersumber dari dalam
diri individu dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan, sedangkan faktor ekstrinsik
yaitu faktor yang bersumber dari luar diri dan dipengaruhi oleh lingkungan.
Dari hasil penelitian terhadap siswa-siswi kelas X Madrasah Aliyah Negeri
3 Batanghari, ketika mereka sedang mengikuti proses belajar Biologi pada
materi Ekosistem, terdapat banyak hal yang ditemukan oleh peneliti yang dapat
diasumsikan menjadi faktor penyebab rendahnya motivasi belajar siswa
tersebut, baik dilihat dari kegiatan siswa maupun dilihat dari keadaan atau
kondisi kelas, diantaranya :
1. Dari kegiatan siswa. Banyak siswa yang tidak mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan sungguh-sunguh. Hal ini ditandai dengan kurangnya
siswa dalam mengajukan dan menjawab pertanyaan.
2. Dari keadaan kelas. Kurang media pembelajaran yang dapat digunkan
khususnya pada materi Ekosistem, sehingga berdampak pada kurang
ketertarikan atau minat siswa dalam mempelajari materi tersebut. Hal ini
diketahui dari sikap siswa yang kurang komunikatif dalam mengikuti proses
kegiatan belajar-mengajar dan pada proses pembelajaran berlangsung
keadaan kelas kurang kondusif.
Berdasarkan hasil angket yang telah diberikan kepada siswa kelas X IPA
Madrasah Aliyah Negeri 3 Batanghari pada saat observasi ketiga dapat diketahui
bahwa motivasi belajar siswa berada dalam kategori rendah. Kategorisasi skor
jawaban siswa dalam angket penelitian ini menggunakan tiga kriteria yaitu
tinggi, sedang dan juga rendah. Kategorisasi digunakan untuk menempatkan
individu ke dalam kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu
kontinum berdasarkan atributnya yang di ukur ( Azwar, 2016).

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


40

Tabel 4.2 Kategorisasi Skala Angket Motivasi Belajar


Kategori Jumlah siswa Persentase (%)
Rendah 3 14%
Sedang 14 67%
Tinggi 4 19%
Total 21 100%

Setelah mendapatkan tingkatan kategori motivasi belajar siswa dari hasil


angket tersebut diambil tiga siswa. yakni dipilih satu siswa dari kategori rendah,
satu siswa dari kategori sedang dan satu siswa dari kategori tinggi.
Selanjutnya dilakukan wawancara dengan Guru mata pelajaran biologi
yang berinisial SW dan siswa yang dipilih berdasarkan kategori berinisial SA,
WES dan SFM, peneliti menemukan beberapa faktor penyebab rendahnya
motivasi belajar siswa pada Mata Pelajaran Biologi kelas X IPA Madrasah
Aliyah Negeri 3 Batanghari diantaranya:
1. Faktor Intrinsik yang mempengaruhi motivasi Belajar Biologi
a) Minat
Minat termasuk motivasi intrinsik dalam pembelajara, Minat adalah
kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa
kegiatan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan
pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan
belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tariknya ( Slameto,
2015:57). Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan siswa kelas
X IPA diketahui bahwa minat untuk mengikuti pembelajaran rendah.
Beberapa siswa tidak tertarik dengan materi yang diajarkan guru. Guru
mengungkapkan pada saat jam pelajaran ada beberapa siswa yang tidak
mengikuti pelajaran. Apalagi ketika jam biologi waktu siang, mereka sering
mengantuk didalam kelas sehingga menyebabkan kurangnya konsentrasi
dalam belajar sehingga pada saat diberikan tugas tidak bisa mengerjakan
secara maksimal berbeda dengan Pengerjaan tugas pada mata pelajaran
yang diminati. Siswa melakukan tugas terhadap mata pelajaran yang

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


41

diminatinya akan menimbulkan efek positif seperti perasaan bahagia dan


kesukaan. Siswa tersebut lebih intensif memfokuskan konsentrasinya dan
kognitifnya. Pelajaran yang mereka lakukan cenderung lebih terorganisir,
bermakna, dan terperinci. Pernyataan tersebut didukung dari hasil
wawancara dengan salah satu siswa kelas X IPA yang berinisial WES
menyatakan bahwa :
“Kadang-kadang saya tidak semangat dan bosen mengikuti
pembelajaran biologi kak, begitu juga ketika guru menjelaskan saya kurang
memperhatikan dan sehingga kadang sulit untuk memahami pelajaran”
Hasil wawancara tersebut, menyatakan bahwa minat belajar siswa
merupakan salah satu faktor motivasi belajar siswa. Apabila minat belajar
siswa rendah maka akan menyebahkan hasail belajar siswa rendah. Minat
merupakan kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan (Slameto,2015,hlm.57). Ada tidaknya minat
terhadap sesuatu pelajaran dapat dilihat dari cara anak mengikuti pelajaran,
konsentrasi anak serta bagaimana hasil dari tugas yang diberikan. Kegiatan
yang diminati seseorang, biasanya akan diperhatikan terus menerus yang
dikerjakan dengan disertai rasa senang.

b) Ekspetasi dan Nilai


Ekspetasi atau harapan adalah kemampuan untuk merencanakan jalan
keluar dalam upaya mencapai tujuan walaupun adanya rintangan, dan
menjadikan motivasi sebagai suatu cara dala mencapai tujuan (Snyder Carr,
2004:90). Motivasi melaksanakan tugas bergantung pada ekspektasi dan
nilai. Siswa yang mempunyai ekspektasi atau harapan tinggi untuk sukses
yang meyakini bahwa dengan belajar dan mengerjakan tugas terdapat
manfaat langsung dan tidak langsung yang akan mereka raih. Tidak adanya
motivasi seseorang terhadap suatu pelajaran akan menimbulkan kesulitan
belajar tidak semangat mengerjakan tugas yang diberikan dan kurang
bersungguh-sungguh dalam mengerjakannya. Pernyataan tersebut didukung

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


42

dari wawancara dengan salah satu siswi kelas X IPA yang berinisial SA
menyatakan bahwa:
“Ketika ada tugas yang sulit diberikan guru saya susah untuk
mengerjakannya dan kadang jadi mengerjakannya asal selesai saja tanpa
memikirkan hasil atau nilai yang diperoleh nantinya”.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut menyatakan bahwa perhatian
siswa terhadap materi pelajaran masih kurang. Oleh karena itu, untuk dapat
meningkatkan hasil belajar, maka siswa harus mempunyai perhatian
terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi
perhatian siswa, maka timbullah kebosanan sehingga siswa tidak suka lagi
belajar dan hasil belajarnya menjadi rendah. Agar siswa dapat belajar
dengan baik, maka bahan pelajaran selalu menarik perhatian dengan cara
mengusahakan pelajaran sesuai dengan minat siswa.

c) Tujuan Belajar
Tujuan utama kegiatan belajar adalah untuk memperoleh dan
meningkatkan tingkah laku manusia dalam bentuk pengetahuan,
keterampilan, sikap positif, dan berbagai kemampuan lainnya.
Menurut (Sadirman,2011,hlm.26-28), secara umum ada tiga tujuan
belajar, yaitu:
1. Untuk Memperoleh Pengetahuan, hasil dari kegiatan belajar dapat
ditandai dengan meningkatnya kemampuan berfikir seseorang. Jadi,
selain memiliki pengetahuan baru, proses belajar juga akan membuat
kemampuan berfikir seseorang menjadi lebih baik.
2. Menanamkan Konsep dan Keterampilan, keterampilan yang dimiliki
setiap individu adalah melalui proses belajar. Penanaman konsep
membutuhkan keterampilan, baik itu keterampilan jasmani maupun
rohani.
3. Membentuk Sikap, megiatan belajar juga dapat membentuk sikap
seseorang. Dalam hal ini, pembentukan sikap mental peserta didik akan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


43

sangat berhubungan dengan penanaman nilai-nilai sehingga


menumbuhkan kesadaran di dalam dirinya.
Secara psikologis dalam belajar tujuan yang ingin dicapai salah
satunya tujuan prestasi, Motivasi prestasi merupakan sifat general yang
selalu ditampilkan siswa Motivasi prestasi memiliki bentuk berbeda bagi
setiap individu sesuai dengan tujuan yang ingin diraihnya. Tujuan-tujuan
yang diantaranya tujuan penguasaan yaitu keinginan untuk meraih
pengetahuan tambahan atau menguasai keterampilan, tujuan performa yaitu
keinginan menampilkan diri menjadi orang yang kompeten di pandangan
orang lain. Pernyataan tersebut didukung dari wawancara dengan salah satu
siswi kelas X IPA yang berinisial WES menyatakan bahwa :
“Iya saya belajar dengan giat agar mendapatkan hasil belajar yang
bagus guna untuk membahagiakan kedua orang tua saya dengan
mendapatkan prestasi yang bagus”.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut menyatakan bahwa pada
dasarnya setiap siswa pasti mempunyai tujuan belajar dengan baik guna
membahagiakan kedua orang tua. Maka dengan adanya tujuan belajar yang
dimiliki masing-masing siswa diharapkan akan memotivasi siswa belajar
dengan tekun agar tercapainya tujuan akhir yang terarah dari hasil belajar
tersebut.

2. Faktor Ekstrinsik yang mempengaruhi motivasi Belajar Biologi


a) Lingkungan Keluarga
Keluarga adalah lingkungan primer dan pertama yang mengajarkan
landasan dasar pendidikan di sekolah dan masyarakat. Faktor fisik dan
faktor sosial psikologi mampu mempengaruhi motivasi belajar siswa.
Faktor fisik dalam proses pembelajaran salah satunya seperti sarana dan
prasarana belajar. (Slameto,2015,hlm.64) mengatakan bahwa sosial
ekonomi akan mempengaruhi belajar. Jika anak hidup di keluarga yang
kurang mampu, kebutuhan pokok kurang terpenuhi, akibatnya kesehatan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


44

anak terganggu. Akibat yang lain anak selalu dirundung kesedihan sehingga
anak minder dengan teman yang lain.
Kondisi keluarga yang kurang mampu juga dapat menimbulkan
kurangnya sarana dan prasarana belajar anak. Orang tua yang mampu
keuanganya akan lebih memperhatikan kebutuhan pendidikan putra
putrinya. Dengan demikian anak yang hidup dalam lingkungan keluarga
dengan penghasilan orang tua yang tinggi, dia akan dengan mudah
mendapatkan sarana dan prasarana dalam belajar, sehingga kegiatan belajar
akan dapat berjalan maksimal. Berdasarkan wawancara dengan siswa yang
berinisial SFM menyatakan bahwa:
“Iya kak kebutuhan belajar saya dirumah seperti buku dan sarana
lainnya Alhamdulillah sudah terpenuhi, sehingga saya memiliki semangat
untuk belajar di rumah sebagai modal awal dalam mengikuti pembelajaran
di sekolah”.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut menyatakan bahwa pentingnya
kepedulian orang tua terhadap kebutuhan belajar siswa. Karena pemahaman
yang baik akan pentingnya dukungan keluarga terhadap keberhasilan belajar
siswa.
Sedangkan keluarga yang kurang mampu juga tidak dapat
menyediakan tempat untuk belajar yang memadai, dimana tempat belajar
itu merupakan salah satu sarana terlaksananya belajar secara efektif dan
efisien. Berdasarkan wawancara dengan siswa yang berinisial SA
menyatakan bahwa:
“Fasilitas belajar saya tidak semuanya terpenuhi seperti buku paket
untuk belajar dan tempat belajar dirumah”.
Keadaan ini sangat mempengaruhi keberlangsungan belajar mereka.
Kenapa dikatakan demikian, karena tidak adanya buku paket yang
bersangkutan dengn pelajaran berarti siswa tersebut tidak bisa belajar
dirumah, tidak adanya meja belajar untuk mereka belajar maka belajar
mereka dilakukan dengan berbaring, hal itu membuat konsentrasi mereka
akan terbagi dan tidak terfokus pada pembelajaran.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


45

Faktor sosial psikologi dalam proses pembelajaran contohnya seperti


suasana dalam lingkungan keluarga. Iklim psikologis yaitu perasaan atau
suasana afektif dalam keluarga. Iklim psikologis yang baik yaitu diiringi
oleh rasa keterbukaan, rasa sayang, saling mempercayai, akrab, dan saling
memiliki. Iklim psikologis yang baik dan sehat akan mendorong kelancaran
belajar karena suasana tersebut mampu memberi ketanagan, rasa percaya
diri dan motivasi belajar (Nana syaodih sukmadinata 2003).
Jika anak berada di lingkungan keluarga yang baik serta dekat dengan
orang tua pasti akan memiliki dorongan motivasi belajar yang lebih
dibandingkan dengan orang tua yang kurang perhatian dengan anaknya.

b) Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah yakni lingkungan tempat siswa dibiasakan
dengan nilai-nilai tata tertib kegiatan belajar mengajar berbagai bidang
study yang dapat meresap kedalam hati nurani (Slameto, 2003).
Lingkungan sekolah merupakan salah satu faktor yang menyebabkan
rendahnya motivasi belajar siswa. Faktor lingkungan sekolah, diantaranya
yaitu:
1) Penjelasan materi
Materi pembelajaran Biologi dilakukan dengan berpanduan pada
buku cetak paket dan disertai LKS. Siswa mengungkapkan bahwa tidak
semua materi yang disampaikan oleh guru menarik. Siswa terkadang
bosan di tengah jam pelajaran. Guru juga mengungkapkan bahwa tidak
semua siswa memahami yang disampaikan oleh guru. Guru juga berusaha
untuk mengulang materi yang dirasa sulit dipahami siswa. Berdasarkan
hasil wawancara dengan siswa yang berinisial SFM menyatakan bahwa:
"Proses pembelajaran kami menggunakan metode ceramah dan
penugasan yang dilakukan oleh guru, kami sebagai siswa lebih dominan
mendengarkan pejelasan yang disampaikan oleh guru, sehingga kadang
dalam proses pembelajaran kami juga merasa bosan karena itu-itu saja.”

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


46

Berdasarkan hasil wawancara tersebut peneliti dapat menganalisis


bahwa dalam mengajarkan materi biologi hal yang perlu diperhatikan
terlebih dahulu adalah seorang guru harus menguasai materi dengan bahan
kajian yang akan diajarkan kepada siswa, selain itu guru juga perlu
menguasai strategi yang akan digunakan guru dalam pembelajaran biologi,
mengetahui pendekatan dan metode pembelajaran yang disesuaikan
dengan materi yang akan disampaikan dalam pembelajaran. Dengan
menggunakan metode pembelajaran yang tepat maka tujuan dari
pembelajaran juga akan semakin baik dan efisien. Setelah penggunaan
pendekatan dan metode dalam pembelajaran, media juga sangat perlu
digunakan oleh guru karena objek biologi itu adalah nyata dan materi yang
abstrak disajikan kedalam pendekatan yang lebih konkret, ada
visualisasinya, serta manfaat dalam mempelajari materi tersebut dalam
kehidupan sehari-hari.
Pernyataan diatas serupa dengan pendapat guru biologi kelas X IPA
MAN 3 Batang yang berinisial SW. Hasil wawancara tersebut menyatakan
bahwa:
“Menurut saya untuk metode pembelajaran pada dasarnya memang
sangat penting karena metode apa yang kita aplikasikan kepada siswa
pasti memberikan efek dan respon yang berbeda yang diterima siswa,
Akan tetapi untuk saat ini media pembelajaran yang biasa saya
aplikasikan kepada siswa yaitu metode ceramah dan penugasan
menyesuaikan kondisi dan fasilitas disekolah, oleh sebab itu hal ini saya
rasa juga menjadi salah satu faktor kurangnya motivasi siswa dalam
belajar, acuh tak acuh dalam belajar lebih sering keluar masuk saat
proses sehingga materi yang diajarkan pun akan sulit untuk terima dan
dipahami oleh siswa”.
Berdasarkan hasil wawancara diatas peneliti dapat menyimpulkan
bahwasanya media dalam pembelajaran sangat diperlukan terutama dalam
pembelajaran biologi. Karena dengan strategi guru serta media-media
pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran biologi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


47

berfungsi untuk mengesahkan, mengontrol, mengecek, mengevaluasi,


serta memberi penguatan bagi siswa untuk lebih aktif dalam belajar
biologi.

2) Metode media dan sumber belajar


Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti
selama tiga kali mengenai pembelajaran biologi kelas X IPA di Madrasah
Aliyah Negeri 3 Batanghari, dimana observasi pertama melihat bagaimana
motivasi belajar siswa pada saat pembelajaran terlihat beberapa peserta
didik yang kurang bersemangat, keinginan atau dorongan dan ketertarikan
dalam belajar, untuk aktivitas pembelajaran dominan dengan cara
mendengarkan penjelasan dari guru, menulis, membaca, serta
mengerjakan tugas yang diberikan guru. Untuk observasi kedua dilakukan
untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi motivasi belajar biologi
diantaranya faktor dari dalam seperti faktor fisiologis Sedangkan faktor
dari luar seperti faktor sosial dan faktor nonsosial dan dari segi fasilitas
belajar, signifikasi lingkungan keluarga dan faktor lain yang
mempengaruhi yaitu lingkungan, teman, keluarga, kondisi siswa, cita-cita,
dan ketertarikan pada materi. Dan observasi ketiga wawancara langsung
dengan guru biologi kelas X IPA Madrasah Aliyah Negeri 3 Batanghari
tentang metode pelajaran yang digunakan pada saat pembelajaran,
sebagaimana ibu guru mata pelajaran biologi yang berinisial SW
menyatakan bahwa:
“Metode yang ibu gunakan pada saat pembelajaran yaitu metode
ceramah, dan penugasan, metode ceramah dan penugasan ini merupakan
metode utama dan sudah sering diaplikasikan pada setiap siswa, selain itu
untuk menggunakan metode dan media pembelajaran lainnya belum
pernah diaplikasikan sesuai dengan kondisi pembelajaran sekaligus
fasilitas yang dimiliki sekolah belum memadai semisal untuk
menggunakan media pembelajaran yang lebih canggih".

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


48

Berdasarakan pengamatan di kelas guru lebih banyak menggunakan


metode ceramah dan penugasan. Selama peneliti mengikuti kegiatan
pembelajaran guru tidak mengunakan metode lain. Pengunaan metode
ceramah dan penugasan yang digunakan oleh guru membuat siswa merasa
bosan di dalam proses pembelajaran. Akibatnya siswa tidak
memperhatikan guru, mereka asyik ngobrol dengan teman sebangkunya,
sehingga menyebabkan kelas menjadi tidak kondusif. Guru belum
melakukan suatu usaha ketika media pembelajar yang diperlukan tidak
tersedia disekolah. Guru menyadari bahwa media pembelajaran sangatlah
bermanfaat, dengan mengunakan media siswa depat memahami materi
yang disampaikan dengan lebih baik. Dengan mengunakan media juga
siswa merasa lebih tertarik dengan pembelajaran. Menurut
(Slameto,2015,hlm,.54-72) metode belajar yang kurang baik akan
mempengaruhi motivasi belajar siswa yang tidak baik pula. Misalnya guru
kurang persiapan dan kurang menguasai bahan ajar sehingga meyampaian
materi kurang jelas. Sikap saat guru menerangkan kepada murid
seharusnya baik agar siswa merasa senang dan tidak menimbulkan
kemalasan siswa dalam belajar.
Metode mengajar yang digunakan oleh guru dapat menimbulkan
motivasi belajar bagi siswa, semakin bagus metode belajar yang digunakan
semakin tinggi pulak motivasi belajar siswa untuk mengikuti
pembelajaran. Pengunaan metode pelajaran yang monoton menyebabkan
siswa pasif, siswa juga lebih mudah merasa bosan dalam pembelajaran.
Dengan menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi maka tujuan
pembelajaran akan tercapai secara efisien. Penggunaan media
pembelajaran mengunakan hal yang diperlukan dalam pembelajaran.
Pembelajaran Biologi di sekolah dasar perlu di buat konkrit, hal ini di
karenakan karena tingkat perkembangan siswa SMA yang masih
memerlukan benda nyata untuk memahami konsep Biologi. Alat adalah
sarana pendukung yang sangat penting bagi lancarnya proses
pembelajaran. Kurangnya alat akan menghambat cepat lajunya

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


49

pemahaman siswa. Terutama untuk mata pelajaran yang bersifat pratikum


yang membutuhkan berbagai alat laboratorium. Kemajuan teknologi
membawa perkembangan alat-alat pendidikan yang memudahkan siswa
untuk memahami materi misalnya mikroskop, proyektor, alat peraga dan
lain-lain. Kurangnya alat pendukung akan menimbulkan kepasifan
bkurang termotivasinya siswa untuk mengikuti pembelajaran bahkan
kebosanan bagi siswa sehingga menimbulkan penyebab rendahnya
motivasi belajar siswa.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Faktor
Penyebab rendahnya motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Biologi
di Madrasah Aliyah Negeri 3 Batanghari, maka dapat disimpulkan:
Faktor penyebab rendahnya motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran biologi dapat dilihat dari Faktor intrinsik dan ekstrinsik yaitu:
a. Faktor intrinsik diantaranya yaitu (1) Minat belajar yang kurang
sehingga mempengaru motivasi belajar siswa, (2) Ekspetasi dan nilai,
(3) Tujuan belajar yang ingin dicapai setiap masing-masing siswa.
b. Faktor ekstrinsik diantaranya yaitu (1) Lingkungan keluarga. Faktor
fisik dan faktor sosial, Faktor fisik dalam proses pembelajaran salah
satunya seperti sarana dan prasarana belajar. Faktor sosial psikologi
dalam proses pembelajaran seperti suasana dalam lingkungan keluarga
perhatian orang tua terhadap proses pembelajaran baik tugas, latihan
dan pekerjaan rumah (PR) putra putrinya. (2) Lingkungan sekolah
seperti penyajian materi yang dilakukan guru kurang menarik,
pengunaan metode pelajaran yang monoton, pengunaan media
pembelajaran yang kurang maksimal, sarana dan prasarana disekolah
itu sangat mempengaruhi proses belajar siswa terutama pada kondisi
lokal, dan alat laboratorium sehingga untuk pratikum akan menghambat
proses pembelajaran.

B. Saran
Dari hasil penelitian yang sudah diperoleh, maka peneliti
mengemukakan beberapa saran sebagai berikut :
1. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan mampu mengkaji tindak
lanjut terkait dengan faktor penyebab rendahnya motivasi belajar siswa
seperti faktor intrinsik dan ekstrinsik lainnya sehingga dapat menambah

50
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
51

kajian pemikiran yang lebih baik dan lengkap di bidang pendidikan


khususnya dalam pembelajaran biologi.
2. Penelitian ini hanya melihat pada sebagian faktor intrinsik dan faktor
ekstrinsik yang menyebabkan rendahnya motivasi belajar siswa,
diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat melihat upaya-upaya apa
saja yang diperlukan untuk mengatasi faktor yang menyebabkan
rendahnya motivasi belajar siswa.
3. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian serupa dengan jumlah
sample yang lebih banyak dan melakukan penelitian secara menyeluruh
pada setiap kelas yang mempelajari materi pelajaran biologi.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi & Supriyono Widodo. (2004). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka
Cipta.

Arikunto,S, (2002). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Asdi


Mahasatya: Jakarta

A.M. Sardiman. (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada

Azwar, S (2016). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Pustaka Pelajar.


Yogyakarta.

Carr, A. (2004). Positive Psychology; The Science of Happiness and Human


Strengs. New York: Brunner Routledge

Daryanto, (2010). Belajar Dan Mengajar. Bandung: Yrama Widya.

Dimyanti dan Mujiono, (2009) Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta : Rineka Cipta)
hlm.235-254

Hamzah B. Uno, (2007). Teori Motivasi & Pengukurannya: Kajian & Analisis Di
Bidang Pendidikan. (Jakarta: PT. Bumi Aksara), 23.

I K.M. Krisnawan, 2013 “Kontribusi Ekspektasi Karir, Motivasi Belajar Siswa,


Dan Kualitas Sarana Laboratorium Terhadap Kualitas Pelaksanaan
Pembelajaran Praktikum” Jurnal Administrasi Pemdidikan 4 (n.d.): 4–10.

Iskandar. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif Dan


Kulitatif). Jakarta: Gaung Persada Press.

Iskandar. (2012). Psikologi Pendidikan Sebuah Orientasi Baru. (cetakan ke-1).


Jakarta: Anggota IKAPI.

Jeanne Ellis Ormrod, (2009) Psikologi Pendidikan: Membantu Siswa Tumbuh Dan
Berkembang Jilid 2, Keenam (Jakarta: Erlangga), 102.

M. Ngalim Purwanto. 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda


Karya.

M, Sardiman A, (2000). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT


RajaGrafindo Persada

52
Moleong, (2017). Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : Remaja Rosdakarya.

Nana Syaodih Sukmadinata. (2003). Landasan Psikologi Proses Pendidikan.


Bandung : Remaja Rosdakarya.

Nasution. 2006. Manajemen Industri. Yogyakarta: Andi Offset.

Pardjono, dkk. 2007. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: UNY (tidak
diterbitkan).
Purwa Atmaja Prawira, (2017). Psikologi Pendidikan Dalam Perspektif Baru
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media) 321-320

Sandu Siyoto dan Ali Sodik. 2015. Dasar Metodelogi Penelitian. Yogyakarta:
Literasi Media Publishing.

Sanjaya wina, (2006). Strategi Pembelajaran berorientasi standar proses


pendidikan, Jakarta : Kencana

Sardiman A.M. (2009). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali
Pers

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:


Rineka Cipta.

Slameto, (2015).Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta:


Rineka Cipta

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suyanto dan Asep Jihad, Menjadi Guru Profesional: Strategi Meningkatkan
Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Global (Jakarta: Erlangga, 2013).
Wahosumidjo. (1992). Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


LAMPIRAN
Lampiran 1

ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA

Nama Siswa : ...........................................................


Kelas : X IPA
No. Absen : ...........................................................
Hari/Tamggal : ...........................................................

Petunjuk pengisian :

1. Bacalah dengn cermat setiap pertanyaan yang ada pada angket


anda!
2. Pada setiap pertanyaan, terdapat empat pilihan
jawaban. Pilihlah salah satu yang dianggap paling
sesuai dengan memberikan tanda cek (√) pada kolom
yang disediakan.
3. Jawablah pertanyaan dengan jujur sesuai yang anda
alami. Setiap pertanyaan tidak lebih dari satu
jawaban.
4. Selamat mengerjakan dan terimakasih.
Jawaban
No. Pernyataan Tidak Kadang-
Sering Selalu
Pernah Kadang
Saya akan menyelesaikan tugas Biologi yang
1
diberikan oleh guru tepat waktu
Saya tidak akan berhenti untuk
2 beristirahat bila belum menyelesaikan
tugas yang diberikan guru
Saya menyediakan banyak waktu untuk
3
menyelesaikan tugas Biologi
Saya akan mengerjakan tugas yang
4 diberikan guru dengan penuh tanggung
Jawab
Saya akan berusaha agar selalu mendapatkan
5 nilai terbaik dalam
pelajaran Biologi
Saya akan terus belajar agar dapat
6 menghadapi kesulitan dalam
pelajaran Biologi
Kesulitan yang saya hadapi tidak akan
7
membuat semangat belajar saya hilang

8 Saya akan belajar dengan giat tanpa


diminta oleh orang lain

Mengerjakan tugas secara individu lebih


9 menyenangkan bagi saya daripada secara
Kelompok
Mengerjakan tugas sendiri membuat rasa
10
ingin tahu saya semakin besar
Tugas yang beraneka ragam menjadi
11
tantangan tersendiri untuk saya
Saya senang mempelajari materi ajar baru
12
yang belum pernah diajarkan oleh guru
Mengerjakan tugas secara mandiri
13 membuat saya merasa lebih puas dengan
hasil yang saya peroleh
Saya senang memberikan pendapat pada
14
saat kegiatan pembelajaran
Saya akan mempertahankan pendapat
15
yang saya yakini benar
Saya akan mencari tahu kebenaran
16 pendapat saya, sebelum
Mempertahankannya
Saya tertarik dengan permasalahan yang
17
berhubungan dengan Biologi
Saya akan membaca berbagai sumber
18 untuk menemukan masalah yang
berhubungan dengan Biologi
Saya akan membaca berbagai sumber untuk
19 dapat menemukan pemecahan soal
Biologi
Saya tidak segan bertanya pada guru bila
20 mengalami kesulitan dalam pemecahan
soal Boilogi
Lampiran 2

KISI- KISI PEDOMAN WAWANCARA UNTUK GURU BIOLOGI

No Aspek Variabel Indikator No.Item


1. Faktor Faktor Lingkungan ❖ Penjelask 1
motivasi eksternal sekolah an materi
belajar ❖ Metode
yang 1
digunakan
❖ Tingkat 1
kesulitan
materi
2. Upaya ❖ Upaya yang 1
digunakan
guru dalam
memotivasi
belajar

Sumber : Slameto (2015)


Lampiran 3

PANDUAN WAWANCARA KEPADA GURU BIOLOGI

Nama informan :
Hari dan tanggal wawancara :
Jam wawancara :
Tempat wawancara :

1. Apakah Ibu menjelaskan materi Biologi selama pembelajaran?


2. Metode apa yang digunakan selama pembelajaran?
3. Bagaimana tingkat kesulitan materi pembelajaran yang ibu berikan?
4. Bagaimana upaya Ibu dalam memotivasi siswa agar lebih bersemangat
dalam belajar?
Lampiran 4

KISI- KISI PEDOMAN WAWANCARA UNTUK SISWA

No Aspek Variabel Indikator No Item

1. Minat ❖ Tekun 1
menghadapi
tugas
❖ Ulet menghadapi 1
kesulitan

Faktor Ekspetasi dan ❖ Lebih senang 1


Intrinsik Nilai bekerja mandiri
❖ Penghargaan
dalam belajar 1

Tujuan ❖ Harapan dan cita- 2


cita dalam belajar

2. Faktor Lingkungan ❖ Lingkungan


Ekstrinsik sekolah belajar yang
kondusif
4

Lingkungan
rumah

(Sumber : Slameto 2015, dan Sardiman 2017:83)


Lampiran 5

PEDOMAN WAWANCARA KEPADA SISWA

Nama siswa :
Hari dan tanggal :
Jam :
Tempat :

1. Apakah saudara/i menyukai pelajaran biologi dan semangat dalam


memperhatikan ketika guru menjelaskan pelajaran?
2. Bagaimana tindakan anda ketika guru memberikan tugas pelajaran biologi
yang sulit atau kurang dimengerti?
3. Apakah saudara/i akan berusaha agar selalu mendapatkan nilai terbaik
dalam pelajaran Biologi?
4. Apakah saudara/i tidak segan bertanya pada guru bila dalam pembelajaran
ada materi yang belum dipahami agar mempermudah dalam mengerjakan
soal-soal yang diberikan?
5. Apakah saudara/i belajar biologi dengan giat agar bisa membuktikan
prestasi/keahlian Sehingga bisa membahagiakan kedua orang tua?
6. Apakah saudara/i Semangat belajar Biologi agar dapat menggali
pengetahuan lebih yang diajarkan guru?
7. Bagaimana proses pembelajaran saudara/i apa gaya mengajar guru
bervariasi sehingga tidak bosan saat belajar biologi ?
8. Bagaimana kebutuhan belajar saudara/i disekolah apakah sudah lengkap
semua?
9. Apakah orang tua saudara/i selalu mendukung untuk menggali potensi di
bidang biologi?
10. Bagaimana kebutuhan belajar saudara/i dirumah apakah sudah terpenuhi
semua?
Lampiran 6
HASIL ANGKET MOTIVASI AWAL BELAJAR SISWA

NOMOR SOAL
NO NAMA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 BN 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 1 1 2
2 DP 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2
3 FRP 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1
4 HNW 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2
5 IYP 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2
6 KSV 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1
7 MA 1 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2
8 MZ 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2
9 MDF 1 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1
10 SA 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2
11 RAP 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2
12 S 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 1
13 U 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2
14 RS 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2
15 SA 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2
16 SFM 2 2 1 2 1 3 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 1
17 WES 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2
18 YP 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1
19 ADP 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 2
20 DP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2
21 AYS 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1
Skala Frekuensi
4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
2 7 9 9 7 15 12 6 12 7 18 7 5 6 6 8 14 6 8 7 14
1 14 12 12 14 6 8 15 9 14 3 14 16 14 15 13 7 15 13 14 7
Jumlah 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21

Tekun Menghadapi Tugas Ulet Menghadapi Kesulitan


Jumlah Jumlah
Jumlah Jumlah
No Item Skor F Skor Rata- % No Item Skor F Skor Rata- %
Item Item
Rata Rata
Selalu (4) 0 0 0% Selalu (4) 0 0 0%
Sering (3) 0 0 0% Sering (3) 1 3 2%
1,2,3,4 4 5,6,7,8 4
Kadang (2) 32 64 55% Kadang (2) 45 90 69%
Tidak Pernah (1) 52 52 45% Tidak Pernah (1) 38 38 29%
Jumlah 84 116 100% Jumlah 84 131 100%
Skor Maksimal 336 Skor Maksimal 336
Presentase Rata-Rata 34,52% Presentase Rata-Rata 38,99%
Kriteria Rendah Kriteria Rendah
Lebih Senang Bekerja Mandiri Cepat Bosan Pada Tugas-Tugas Yang Rutin
Jumlah
Jumlah Jumlah Jumlah Skor
No Item Skor F Skor Rata- % No Item Skor F %
Item Item Rata-Rata
Rata
Selalu (4) 0 0 0% Selalu (4) 0 0 0%
Sering (3) 0 0 0% Sering (3) 1 3 4%
9,10. 2 11,12,13 3
Kadang (2) 25 50 75% Kadang (2) 18 36 43%
Tidak Pernah (1) 17 17 25% Tidak Pernah (1) 44 44 53%
Jumlah 42 67 100% Jumlah 63 83 100%
Skor Maksimal 168 Skor Maksimal 252
Presentase Rata-Rata 39,88% Presentase Rata-Rata 32,94%
Kriteria Rendah Kriteria Rendah

Dapat Mempertahankan Pendapatnya Senang Mencari Dan Memecahkan Masalah Soal-Soal


Jumlah Jumlah
Jumlah Jumlah Skor
No Item Skor F Skor Rata- % No Item Skor F %
Item Item Rata-
Rata
Rata
Selalu (4) 0 0 0%
Selalu (4) 0 0 0%
Sering (3) 0 0 0%
14,15,16 3 Sering (3) 0 0 0%
Kadang (2) 28 56 62% 17,18,19,20 4
Kadang (2) 35 70 59%
Tidak Pernah (1) 35 35 38%
Tidak Pernah (1) 49 49 41%
Jumlah 63 91 100% Jumlah 84 119 100%
Skor Maksimal 252 Skor Maksimal 336
Presentase Rata-Rata 36,11% Presentase Rata-Rata 35,42%
Kriteria Rendah Kriteria Rendah
Lampiran 7
HASIL UJI VALIDITAS

No Butir Person Correlation


R Tabel Keterangan
Instrumen R Hitung

1 0,4814 0.4227 Valid

2 0,4232 0.4227 Valid

3 0,5082 0.4227 Valid

4 0,5400 0.4227 Valid

5 0,4138 0.4227 Valid

6 0,3899 0.4227 Valid

7 0,4444 0.4227 Valid

8 0,4500 0.4227 Valid

9 0,5277 0.4227 Valid

10 0,5277 0.4227 Valid

11 0,4029 0.4227 Valid

12 0,4800 0.4227 Valid

13 0,2519 0.4227 Valid

14 0,6441 0.4227 Valid

15 0,4780 0.4227 Valid

16 0,5785 0.4227 Valid

17 0,6589 0.4227 Valid

18 0,5978 0.4227 Valid

19 0,6173 0.4227 Valid

20 0,6173 0.4227 Valid


Lampiran 8
ANALISIS HASIL ANGKET SKALA MOTIVASI BELAJAR SISWA

NOMOR SOAL
NO NAMA Jumlah Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 BN 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 1 1 2 32 Tinggi
2 DP 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 30 Sedang
3 FRP 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 29 Sedang
4 HNW 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 28 Sedang
5 IYP 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 28 Sedang
6 KSV 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 29 Sedang
7 MA 1 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2 29 Sedang
8 MZ 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 24 Rendah
9 MDF 1 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 29 Sedang
10 SA 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 25 Rendah
11 RAP 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2 28 Sedang
12 S 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 1 32 Tinggi
13 U 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 32 Tinggi
14 RS 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 31 Sedang
15 SA 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 29 Sedang
16 SFM 2 2 1 2 1 3 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 1 36 Tinggi
17 WES 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 28 Sedang
18 YP 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 27 Sedang
19 ADP 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 2 29 Sedang
20 DP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 24 Rendah
21 AYS 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 28 Sedang
Indikator kategorisasi

Rendah X < M – 1SD

Sedang M – 1SD < X < M + 1SD

Tinggi M + 1SD < X

Indikator kategorisasi hasil angket

Rendah X < 26 M= 29 M - 1SD 26 Kategori Jumlah

Sedang 26 <= X < 32 SD= 3 M + 1SD 32 Rendah 3


Sedang 14
Tinggi X >= 32
Tinggi 4

persentase motivasi

19% 14%

67%

Rendah Sedang Tinggi


Lampiran 8

HASIL WAWANCARA

Responden : Guru Biologi


Jam wawancara : 10:00 – 11:00 WIB
Tempat wawancara : MAN Negeri 3 Batanghari

Peneliti :“Apakah ibu menjelaskan materi Biologi selama


pembelajaran ?”
Responden : “Kalau menjelaskan materi iya nak, Ibu selalu menjelaskan
materi biologi selama pembelajaran sesuai dengan materi
yang dipelajari.”
Peneliti : “Metode apa yang digunakan selama pembelajaran?”
Responden : “Metode yang ibu gunakan pada saat pembelajaran yaitu
metode ceramah, dan penugasan, metode ceramah dan
penugasan ini merupakan metode utama dan sudah sering
diaplikasikan pada setiap siswa, selain itu untuk
menggunakan metode dan media pembelajaran lainnya
belum pernah diaplikasikan sesuai dengan kondisi
pembelajaran sekaligus fasilitas yang dimiliki sekolah
belum memadai semisal untuk menggunakan metode
pembelajaran yang lebih canggih.”
Peneliti :“Bagaimana tingkat kesulitan materi sistem ekskresi yang
bapak lakukan?”
Responden : “Kalau menurut ibu mungkin karena masih kelas X yah
nak, jadi untuk tingkat kesulitan materinya masih tingkat
sederhana materinya tentang tumbuhan, hewan, ekosistem
yang kita temui dikehidupan sehari-hari, hanya saja karna
kita pelajaran biologi tentunya banyak menggunakan
Bahasa ilmiah, yang kadang anak susah memahaminya.”
Peneliti :Bagaimana upaya ibu dalam memotivasi siswa agar lebih
bersemangat dalam belajar?

Responden : “Ibu selalu memberi motivasi kepada siswa agar lebih


semangat dalam belajar. Berusaha untuk menyampaikan
materi pembelajaran sejelas mungkin, agar mudah dipahami
oleh siswa. Ibu juga memperhatikan dan memastikan
kesiapan belajar siswa, memberikan latihan soal kepada
siswa, memperhatikan siswa agar siswa lebih fokus,
memberikan kebebasan siswa dalam menyampaikan
gagasannya, serta membuat senang belajar biologi. Ibu juga
berusaha terampil dalam mengajarkan materi biologi
sehingga bisa memberikan kesan kepada siswa bahwa
biologi itu tidak sulit. Ibu juga berusaha agar lebih dekat
dengan siswa agar siswa berani bertanya. Hal itu dilakukan
agar apabila siswa mengalami kesulitan dalam belajar dapat
langsung bertanya kepada guru.
Responden : Siswa Man 3 Batanghari
Jam wawancara : 11:00 – 12:00 WIB
Tempat wawancara : MAN 3 Batanghari

Peneliti :“Apakah saudari menyukai pelajaran biologi dan semangat


dalam memperhatikan ketika guru menjelaskan pelajaran?”
Responden :“Kami kurang menyukai pelajaran biologi kak karena
banyak menggunakan bahasa ilmiah yang susah dipahami,
Kadang-kadang saya tidak semangat dan bosen mengikuti
pembelajaran biologi kak, begitu juga ketika guru
menjelaskan saya kurang memperhatikan dan sehingga
kadang sulit untuk memahami pelajaran.”
Peneliti :“Bagaimana tindakan anda ketika guru memberikan tugas
pelajaran biologi yang sulit atau kurang dimengerti?”
Responden :“Ketika ada tugas yang sulit diberikan guru saya susah
untuk mengerjakannya dan kadang jadi mengerjakannya
asal selesai saja tanpa memikirkan hasil atau nilai yang
diperoleh nantinya.”
Peneliti :“Apakah saudari akan berusaha agar selalu mendapatkan
nilai terbaik dalam pelajaran Biologi?”
Responden :“Iya saya belajar dengan giat agar mendapatkan hasil
belajar yang bagus guna untuk membahagiakan kedua orang
tua saya dengan mendapatkan prestasi yang bagus.”
Peneliti :“Apakah saudari tidak segan bertanya pada guru bila dalam
pembelajaran ada materi yang belum dipahami agar
mempermudah dalam mengerjakan soal-soal yang
diberikan?”

Responden :“iya kadang-kadang apabila materinya kurang dipahami.”

Peneliti :“Apakah saudari belajar biologi dengan giat agar bisa


membuktikan prestasi atau keahlian Sehingga bisa
membahagiakan kedua orang tua?”
Responden :“Iya saya belajar dengan giat agar mendapatkan hasil
belajar yang bagus guna untuk membahagiakan kedua orang
tua saya dengan mendapatkan prestasi yang bagus”
Peneliti :“Apakah saudari Semangat belajar Biologi agar dapat
menggali pengetahuan lebih dari yang diajarkan guru?
Responden :“iya kak, tapi lebih seringnya hanya sebatas penjelasan dari
guru didalam kelas saja”
Peneliti :“Bagaimana proses pembelajaran saudari apa gaya
mengajar guru bervariasi sehingga tidak bosan saat belajar
biologi ?
Responden :"Proses pembelajaran kami menggunakan metode ceramah
dan penugasan yang dilakukan oleh guru, kami sebagai
siswa lebih dominan mendengarkan pejelasan yang
disampaikan oleh guru, sehingga kadang dalam proses
pembelajaran kami juga merasa bosan karena itu-itu saja.”
Peneliti :”Bagaimana kebutuhan belajar saudara/i disekolah apakah
sudah lengkap semua?

Responden :“belum kak, kami belum ada laboratorium untuk praktikum


jadi lebih sering mempelajari teori saja tidak dengan
praktikumnya”
Peneliti :“Apakah orang tua saudari selalu mendukung untuk
menggali potensi di bidang biologi?”
Responden : “iya kak apabila kami ada pekerjaan rumah (PR) yang tidak
dimengerti kami minta bantuan orang untuk menjawabnya”
Peneliti :”Bagaimana kebutuhan belajar saudari dirumah apakah
sudah terpenuhi semua?

Responden :“fasilitas belajar saya belum semuanya terpenuhi seperti


buku paket untuk belajar dan tempat belajar dirumah kak.”
Lampiran 9

Gambar 1 : Madrasah Aliyah Negeri 3 Batanghari

Gambar 2 : Izin Riset dengan bapak kepala MAN 3 Batanghari

Gambar 3 : Pengisian angket motivasi belajar siswa MAN 3 Batanghari


Gambar 4 : Wawancara bersama guru Biologi MAN 3 Batanghari

Gambar 4 : Wawancara bersama siswa kelas X IPA MAN 3 Batanghari


DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(CURRICULUM VITAE)

Nama : Iin Safitri


Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat & Tanggal Lahir : Pasar Terusan, 30-09-2000
Alamat Asal : Rt. 01 Desa Pasar Terusan Kec. Muara Bulian
Kab. Batanghari
Agama : Islam
Status : Mahasiswi
Alamat Email : iinsafutri4567@gmail.com
No Kontak : 082298823730

Pengalaman - Pengalaman Pendidikan Formal :


1. SD N 32/1 Pematang Lalang, 2012
2. Madrasah Ibtidaiyah Nurul Jalal Pematanglalang, 2012
3. Madrasah Aliyah Negeri Terusan Pendakian, 2015
4. Madrasah Aliyah Negeri 3 Batanghari, 2018
5. Mahasiswi Tadris Biologi UIN STS Jambi

Pengalaman Organisasi :
1. Sekretaris KOSMA tahun 2018 - sekarang
2. Ketua HMP Tadris Biologi Bidang Keagamaan tahun 2021
3. PMII

Motto Hidup : “Wama Indallahi Khoir”

Anda mungkin juga menyukai