SKRIPSI
Disusun Oleh :
IIN SAFITRI
NIM. 207180016
SKRIPSI
Disusun Oleh :
IIN SAFITRI
NIM. 207180016
i
ii
iii
PENGESAHAN
iv
PERNYATAAN ORISINALITAS
v
PERSEMBAHAN
Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT yang telah memberikanku
kekuatan membekaliku dengan ilmu dan memperkenalkanku dengan cinta. Atas
kemudahan dan karunia yang telah engkau berikan sehingga skripsi yang
sederhana ini dapat terselesaikan.
Ku persembahkan skripsi ini kepada Ayahanda tercinta Paisal dan ibunda tercinta
Elisyanti merekalah malaikat tak bersayap yang siang dan malam mendoakan di
setiap langkah dan perjuanganku, tiada henti memberikan dukungan dan
pengorbanan dengan ketulusan hati dalam mendidik yang tak akan mampu
dibalas atas kasih sayang, kesabaran, keikhlasan, perjuangan dan tetes keringat,
jerih payah demi sibuah hati dapat menempuh dan menyelesaikan masa studi
Tadris Biologi di Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi. Kepada
adikku Rizki Aditya dan keluarga dari pihak ayah maupun pihak ibunda dan
sahabat yang tak pernah bosan memberikan dukungan, semangat dan motivasi
kepada ku demi meraih cita-citaku.
vi
MOTTO
vii
KATA PENGANTAR
viii
6. Kepala Sekolah dan Guru Mata Pelajaran Biologi di MAN 3 Batanghari
yang telah memberikan izin untuk mengadakan riset penelitian dan
memberikan kemudahan kepada penulis untuk memperoleh data di
lapangan.
Penulis panjatkan Do’a kepada Allah SWT. Semoga segala bantuan,
dukungan dan jasa baik yang diberikan kepada penulis secara langsung maupun
tidak langsung semoga menjadi amal shaleh dari beliau-beliau dan mendapatkan
balasan atau ganjaran yang setimpal dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dan mengarah
menuju kebaikan senantiasa penulis harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya. Aamin Ya Rabbal Alamin.
Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh.
Iin Safitri
NIM.TB.207180016
ix
ABSTRAK
Judul Skripsi : Faktor Penyebab Rendahnya Motivasi Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Biologi Madrasah Aliyah Negeri 3 Batanghari
x
ABSTRACT
This aims to the study determine the factors that cause low student motivation in
Biology subjects at Madarasah Aliyah Negeri 3 Batanghari in terms of internal
factors and external factors. This study use a descriptive approach with qualitative
methods. This study uses a descriptive approach with qualitative methods. The
subjects in this study were students of X IPA Madrasah Aliyah Negeri 3 Batanghari
and teachers of biology subjects. Data collection techniques using interview
techniques, questionnaires, and documentation. The results of the study indicate
that the factors that cause low student motivation are intrinsic factors including,
interest in learning, expectations and grades, and students' learning goals are still
low. While extrinsic factors include the family environment and school
environment. The benefit of this research is that it can be used as a reference to
increase students' learning motivation. In addition, it can be used as a reference by
the teacher to find out what factors are very influential on the low motivation of
students to learn, especially in biology subject matter. The conclusion in this study
that the factors that cause low student motivation can be caused by, among others,
intrinsic factors consisting of interest in learning, expectations and values, and
learning objectives while extrinsic factors consist of the school environment and
family environment.
Keywords: Factors, Learning Motivation, Biology
xi
DAFTAR ISI
xii
C. Jenis dan Sumber Data ............................................................................... 25
1. Jenis Data................................................................................................ 25
2. Sumber Data ........................................................................................... 25
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 26
E. Instrumen penelitian ................................................................................... 27
F. Teknik Analisis Data .................................................................................. 31
G. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ........................................................ 32
H. Jadwal Penelitian........................................................................................ 33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................35
A. Temuan Umum ....................................................................................... 35
B. Temuan Khusus dan Pembahasan .......................................................... 39
BAB V PENUTUP ................................................................................................50
A. Kesimpulan ............................................................................................. 50
B. Saran ....................................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................52
LAMPIRAN ..........................................................................................................54
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pada dunia pendidikan keinginan atau dorongan dan ketertarikan siswa
dalam belajar merupakan salah satu kunci untuk mencapai keberhasilan dalam
belajar. Motivasi merupakan adalah keinginan atau dorongan dan ketertarikan
seseorang dalam mendapatkan tujuan tertentu. Motivasi belajar adalah kunci
dalam mencapai keberhasilan belajar bagi siswa. Namun, setiap siswa memiliki
keinginan atau dorongan dan ketertarikan yang tidak sama dalam mengikuti
porses belajar di kelas. Adanya perbedaan tersebut membuat guru kadang kala
susah dalam mengajar. Sukses atau tidaknya kegiatan belajar bergantung pada
keinginan atau dorongan dan ketertarikan peseta didik dalam menerima
pembelajaran.
Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara
(Sanjaya, 2006, hlm.2).
Peningkatan mutu masyarakat untuk mencapai taraf kehidupan yang tinggi
dan sejahtera dilakukan dengan cara belajar. Belajar dapat merubah tingkah laku
akibat adanya pengalaman secara berulang-ulang. Pendidikan merupakan kunci
utama dalam pengembangan kualitas dan pengetahuan masyarakat. Hal ini
berarti pendidikan adalah kata kunci untuk meningkatkan kualitas bangsa.
Pentingnya pendidikan sudah tercantum dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945 dalam kalimat “memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa”. Artinya, setiap warga negara wajib
dan berhak mengenyam pendikan yang layak sesuai dengan sistem pendidikan
nasional sebagaimana tercantum dalam amanat UUD 1945.
1
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2
Dari data di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata motivasi belajar siswa
adalah 36.31% dan berada dalam kategori rendah, maka perlu untuk mengetahui
hal apa yang menyebabkan rendahnya motivasi belajar tersebut agar kegiatan
pembelajaran dapat berjalan sesuai tujuan yang diinginkan. Seluruh aktor
pembelajaran membutuhkan gambaran tentang apa saja faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi motivasi belajar siswa. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki
paradigma lama dalam pembelajaran biologi agar output pembelajran dapat
maksimal dan bemanfaat. Berangkat dari realita yang ada maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul "Faktor Penyebab rendahnya motivasi
belajar siswa pada mata biologi di Madrasah Aliyah Negeri 3 Batanghari".
B. Fokus Penelitian
Untuk membatasi pembahasan penelitian lebih luas maka permasalahan
dalam penelitian ini lebih difokuskan pada faktor apa saja yang menyebabkan
rendahnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Biologi di Madrasah
Aliyah Negeri 3 Batanghari yang dilihat dari dua faktor yaitu faktor instrinsik
dan faktor ekstrinsik.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka
penulis dalam penelitian ini merumuskan masalah sebagai berikut:
“Faktor apa saja yang menyebabkan rendahnya motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran Biologi Di Madrasah Aliya Negeri 3 Batanghari”
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor apa saja yang
menyebabkan rendahnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Biologi di
Madarasah Aliyah Negeri 3 Batanghari ditinjau dari faktor internal dan faktor
eksternal.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan ilmu di bidang
pendidikan untuk memperbaiki kekurangan dan mempertahankan kelebihan di
dunia pendidikan terutama masalah motivasi belajar siswa.
Dan beberapa manfaat lainnya diantaranya:
a. Bagi Madrasah
Penelitian ini diharapkan mampu memberi pandangan kepada pihak
sekolah tentang faktor-faktor yang dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa. Pihak sekolah dapat membantu siswa meminimalisir kurangnya
motivasi belajar sehingga aktivitas belajar terpenuhi dengan baik.
b. Khusus bagi peneliti
Hal ini dapat di harapkan dapat memberikan wawasan pengetahuan
yang bermanfaat dan berharga sebagai calon pendidik.
c. Penelitian bagi program studi
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau masukan bagi
perkembangan ilmi pengetahuan dan menambah kajian ilmu pengetahuan
alam khususnya Biologi. Penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan bahan
referensi terkait dengan faktor yang mempengaruhi motivasi belajar Biologi.
A. Landasan Teori
1. Motivasi Belajar
Kata motivasi berasal dari kata motif yang mempunyai arti kekuatan
dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau
berbuat. (Wahosumidjo,1992,hlm.177) menjelaskan bahwa motivasi
merupakan dorongan dan kekuatan dalam diri seseorang untuk melakukan
tujuan tertentu yang ingin dicapainya.
Belajar dan motivasi merupakan dua komponen yang berpengaruh
satu sama lain. Belajar adalah peralihan tingkah laku secara permanen
sebagai produk dari pengalaman berupa pengetahuan dan praktik,
berpedoman dengan tujuan yang ingin dicapai. Motivasi diartikan sebagai
hal yang bersifat konstan atau tetap, menggambarkan karakteristik universal
pada aktivitas organisme. Mc. Donald mengartikan motivasi sebagai
pergantian tenaga dari dalam diri individu yang dicirikan dengan timbulnya
feeling dan diawali melalui adanya respon terhadap tujuan.Motivasi mampu
membuat seseorang merasa ingin mengerjakan sesuatu dan berusaha
menghilangkan perasaan tidak suka jika orang tersebut mulanya tidak
menyukai pekerjaan itu (Prawira, 2017, hlm.320).
Hoy dan Miskel mengemukakan bahwa motivasi dapat didefinisikan
sebagai kekuatan yang kompleks berupa dorongan terhadap kebutuhan atau
mekanisme lainnya yang memulai dan menjaga kegiatan-kegiatan yang
diinginkan ke arah pencapaian tujuan personal (Purwanto, 2007, hlm.72).
Dengan bahasa yang lebih singkat, motivasi berarti usaha yang disadari oleh
setiap individu untuk menggerakkan dan mendorong seseorang untuk
bertindak melakukan suatu perbuatan sehingga akan mencapai hasil atau
tujuan tertentu.
Berdasarkan beberapa pengertian motivasi yang telah dipaparkan
oleh beberapa tokoh di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi
6
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
7
merupakan suatu dorongan yang berasal dari dalam diri maupun luar
individu, sehingga orang tersebut berkeinginan untuk mencapai suatu
keadaan yang menjadi tujuannya. Motivasi dimiliki oleh setiap individu,
karena setiap individu pasti mempunyai keinginan dan untuk mewujudkan
keinginan tersebut seseorang harus memiliki motivasi.
Berdasarkan sumber yang memunculkan adanya motivasi, terdapat
dua macam motivasi yaitu: motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
Motivasi Intrinsik yaitu motif yang berfungsi tanpa adanya dorongan dari
luar individu saat melaksanakan sesuatu. Kondisi ini bisa timbul akibat
adanya rangsangan dalam diri individu sesuai dengan kebutuhannya.
Contoh motif intrinsik adalah seseorang yang memiliki hobi membaca akan
rajin mencari dan membaca buku tanpa disuruh orang lain (tidak ada
dorongan). Sedangkan Motivasi Ekstrinsik yaitu motif yang muncul karena
adanya rangsangan atau dorongan dari pihak luar (Hamzah B. Uno, 2007,
hlm.4)
Motivasi belajar timbul akibat dua faktor yaitu faktor instrinsik dan
faktor ekstrinsik. Faktor instrinsik dapat berbentuk keinginan dan hasrat
keberhasilan, harapan mencapai cita-cita, dan kebutuhan belajar. Sedangkan
faktor ekstrinsik dapat berupa kekondusifan lingkungan belajar, adanya
penghargaan, dan menariknnya kegiatan belajar. Jadi secara garis besarnya,
motivasi dibedakan menjadi motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
Motivasi intrinsik merupakan motivasi yang timbul dari dalam diri individu,
yang tidak memerlukan rangsangan dari luar, sedangkan motivasi ekstrinsik
merupakan motivasi yang bisa timbul karena pengaruh dari luar, yang dapat
berasal dari dorongan orang lain. Motivasi intrinsik yang ada dalam diri
manusia pada umumnya lebih mempengaruhi seseorang untuk bisa
mencapai suatu keinginan. Walaupun demikian, motivasi ekstrinsik juga
tidak bisa dipungkiri pengaruhnya terhadap diri seseorang untuk
mewujudkan keinginannya.
Dalam kegiatan belajar peranan motivasi baik instrinsik maupun
eksrinsik sangat diperlukan. Ada beberapa bentuk dan cara untuk
i. Motivasi
Motivasi muncul dengan adanya kebutuhan, begitu juga dengan
motivasi, maka motivasi merupakan alat motivasi yang pokok.
j. Tujuan yang di akui
Tujuan yang diakui merupakan salah satu cara untuk menimbulkan
motivasi dalam belajar karena dengan adanya tujuan, maka akan timbul
gairah untuk terus belajar.
2. Teori Motivasi
Ada beberapa teori tentang motivasi, akan tetapi secara umum teori
motivasi dibagi menjadi dua, yaitu teori kandungan yang memusatkan
perhatian pada kebutuhan dan sasaran tujuan, dan teori proses yang banyak
berkaitan dengan bagaimana orang berperilaku dan mengapa mereka
berperilaku dengan cara tertentu (dalam Hamzah B. Uno, 2007, hlm.39).
Salah satu teori yang terkenal kegunaannya untuk menerangkan
motivasi siswa adalah yang dikemukakan oleh Maslow. Maslow percaya
bahwa tingkah laku manusia dibangkitkan dan diarahkan oleh kebutuhan-
kebutuhan tertentu. Kebutuhan-kebutuhan tersebut dibagi oleh Maslow
dalam 7 kategori, yaitu sebagai berikut (dalam Slameto, 2003, hlm.171).
a. Kebutuhan fisiologis, merupakan kebutuhan manusia yang paling
dasar, meliputi makanan, perumahan, pakaian, yang penting untuk
mempertahankan hidup,
b. Kebutuhan akan rasa aman, merupakan kebutuhan kepastian keadaan
dan lingkungan yang dapat diramalkan, ketidakpastian, keterancaman,
akan menimbulkan kecemasan dan ketakutan pada diri individu.
c. Kebutuhan akan rasa cinta, merupakan kebutuhan afeksi dan pertalian
dengan orang lain.
d. Kebutuhan akan penghargaan, merupakan kebutuhan rasa berguna,
penting, dihargai, dikagumi, dihormati oleh orang lain.
3. Hakikat Belajar
Belajar menurut kamus besar bahasa indoensia (KBBI) adalah usaha
memperoleh ilmu atau kepandaian. Wujud dari usaha yaitu kegiatan, artinya
belajar adalah suatu kegiatan. Menurut kamus bahasa inggris, belajar adalah
perolehan atau penguasaan pengetahuan melalui ingatan, pengalaman, dan
mendapatkan atau menemukan informasi. Ditinjau dari dua definisi
tersebut, terdapat dua unsur pokok dalam belajar yakni kegiatan dan
penguasaan (Prawira, 2017, hlm.224).
Menurut Thorndike (dalam Hamzah B. Uno, 2007, hlm.11), salah
satu pencetus teori belajar tingkah laku, mengungkapkan bahwa belajar
merupakan proses hubungan antara stimulus dengan respon. Stimulus dan
repon dapat berupa perasaan, pikiran, dan gerakan. Perubahan tingkah laku
seseorang dapat berupa hal yang konkret (dapat diamati) maupun hal yang
bersifat nonkonkret (tidak dapat diamati). Contohnya dalam kegiatan
belajar praktik yang melihatkan perubahan tingkah laku seseorang bersifat
konkret. Guru memberikan intruksi kepada peserta didik untuk
melaksanakan tindakan praktik (stimulus). Siswa kemudian melaksanakan
tindakan praktik menggunakan pemikirannya (respon) dengan hasil yang
dapat diamati secara langsung. Teori belajar tingkah laku menurut
Thorndike ini mengarah kepada hasil belajar langsung (tingkah laku yang
terlihat). Namun Thorndike belum menjelaskan bagaimana mengukur
tingkah laku yang bersifat monokongkrit (tidak dapat diamati). Namun teori
ini banyak menyubangkan inspirasi kepada pakar lainnya. Teori Thorndike
ini dikenal dengan teori belajar koneksionis (connectionism).
Teori belajar menurut Clark Hulf terinspiransi dengan teori evolusi
Charles Darwin. Semua tingkah laku memiliki fungsi yang bermanfaat guna
melindungi kelangsungan hidup. Maka dari itu, teori Hulf ini mensentralkan
posisi kebutuhan biologis dan pemuasnnya. Hampir seluruh stimulus
dikaitkan dengan kebutuhan biologis, walaupun respon yang terlihat
memiliki bermacam bentuk.
Edwin Guthrie memiliki pandangan berbeda dengan Hulf. Menurut
Guthrie, stimulus tidak wajib berwujud kebutuhan biologis. Interaksi antara
stimulus dan respon yang bersifat sementara memiliki peran utama pada
teori ini. Maka dari itu, perlu adanya pemberian stimulus secara
berkelanjutan dan sesering mungkin untuk melanggengkan hubungan
stimulus dan respon (Uno Hamzah B, 2007, hlm.12)
Dari beberapa pengertian belajar dari beberapa teori di atas, dapat
diperoleh pengertian belajar secara singkat, yaitu proses perubahan tingkah
laku individu baik dalam konteks pemahaman ataupun kognitif individu.
Kegiatan belajar tidak memandang tempat, waktu, dengan, dan pada siapa,
karena belajar dapat dilakukan di mana saja, kapan saja, dengan siapa saja,
dan pada siapa saja.
belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan
minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena
tidak ada daya tariknya (Slameto, 2015, hlm.57)
Jika terdapat siswa yang kurang berminat terhadap belajar dapatlah
diusahakan agar ia mempunyai minat yang lebih besar dengan cara
menjelaskan hal-hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan, serta hal-
hal yangberhubungan dengan cita-cita dan ada. Kaitannya dengan bahan
pelajaran yang dipelajari itu (Daryanto, 2010, hlm.38).
yang akan mereka raih. Terdapat empat hal yang mempengaruhi tinggi
rendahnya nilai diantarannya: arti penting, manfaat, dan minat. Nilai
mempengaruhi hal yang dipilih siswa, misal pilihan ektrakulikuler dan
pilihan mata pelajaran yang disukai. Sedangkan ekspektasi berhubungan
dengan prestasi dan usaha siswa, sebagai contoh nilai rata-rata dikelas.
c. Tujuan
Perilaku manusia sebagian besar terarah pada tujuan. Secara
psikologis tujuan belajar terdapat beberapa jenis. Pertama, tujuan
prestasi. Motivasi prestasi merupakan sifat general yang selalu
ditampilkan siswa diberbagai bidang. Motivasi prestasi memiliki bentuk
berbeda bagi setiap individu sesuai dengan tujuan yang ingin diraihnya.
Tujuan-tujuan yang diantaranya tujuan penguasaan yaitu keinginan
untuk meraih pengetahuan tambahan atau menguasai keterampilan,
tujuan performa yaitu keinginan menampilkan diri menjadi orang yang
kompeten di pandangan orang lain. Pada tujuan performa terkadang
mempunyai aspek perbandingan sosial. sebagian besar siswa melihat
prestasi diri sendiri dan perbandingan dengan prestasi temannya. Kedua
yaitu tujuan penghindaran kerja. Seringkali siswa ingin terhindar dari
hasil kerja yang buruk di kelas. Pada kesempatan yang lain mereka
berpeluang untuk menghindari pekerjaan kelas atau tidak berusaha
maksimal dalam mengerjakan tugas (Dimyanti dan Mujiono, 2009,
hlm.235-254).
Faktor intern yang berpengaruh pada proses belajar adalah sebagai
berikut :
1. Sikap terhadap belajar
2. Motivasi belajar
3. Konsentrasi belajar
4. Mengolah bahan belajar
5. Menyimpan perolehan hasil belajar
6. Menggali hasil belajar yang tersimpan
7. Kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar
b. Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah yakni lingkungan tempat siswa dibiasakan
dengan nilai-nilai tata tertib kegiatan belajar mengajar berbagai bidang
study yang dapat meresap kedalam hati nurani. Lingkungan sekolah
meliputi lingkungan fisik, lingkungan sosial, dan lingkungan akademis.
Lingkungan fisik diantaranya: lingkungan sekolah, sarana dan prasarana,
media belajar, dan sumber belajar. Lingkungan sosial mencakup
hubungan siswa dengan guru, teman, dan karyawan. Sedangkan
B. Studi Relevan
Tinjauan pustaka merupakan kajian penelitian terdahulu yang hampir
sama dengan apa yang diteliti pada saat ini. Penelitian difokuskan tentang Faktor
penyebab rendahnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaridentifikasi
kesulitan belajar dalam pembelajaran biologi siswa kelas X IPA di Madrasah
Aliyah Negeri 3 Batang Hari.
Berdasarkan penelusuran hasil penelitian yang ada ditemukan beberapa
jurnal dan skripsi yang relevan dengan penelitian ini diantaranya:
Tabel 2. 1 Studi Relevan
Nama
Item Putri Trisna Fatmawati Lina Fitriany
Wahyuningsih (2021) (2017)
(2011)
Judul Faktor-faktor yang Faktor Penyebab Faktor Penyebab
menyebabkan Rendahnya Motivasi Rendahnya Motivasi
rendahnya motivasi Belajar Siswa Dalam Belajar PAI
belajar siswa dalam Proses Pembelajaran Pada Siswa SMAN 1
mata pelajaran Matematika Di Kelas Lhoknga
sosiologi kelas XI III SDN 156 Seluma
MA Al-Iman Kota
Magelang
Metode Deskriptif Kualitatif Deskriptif Kualitatif Deskriptif Kualitatif
C. Kerangka Pikir
Aktivitas belajar tidak terlepas dari berbagai kesulitan serta kurangnya
motivasi yakni suatu keadaan yang terdapat dalam proses belajar mengajar yang
ditandai dengan hambatan-hambatan untuk mencapai hasil belajar. Mahasiswa
yang mengalami kesulitan serta krng motivasi belajar sehingga cenderung
menunjukkan prestasi hsil belajar yang rendah. belajar, sehingga cenderung
menunjukkan prestasi hsil belajar yang rendah. Kesulitan yang dialami siswa
dalam belajar pada mata pelajaran biologi tidak terlepas dari proses belajar
mengajar diantaranya adalah penyajian materi, media yang digunakan pada saat
pembelajaran, sarana dan prasarana, dan lingkungan yang mendukung
terlaksanaya pembelajaran.
Belajar secara relatif tidak semudah melakukan kebiasaan-kebiasaan
rutin yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari seperti makan, minum, tidur,
apabila tidak ada motivasi dalam belajar. Motivasi belajar sangat dibutuhkan
dalam proses belajar dan pembelajaran yang teratur, baik di rumah maupun di
sekolah.
Proses belajar mengajar seharusnya terdapat suatu timbal balik antara
guru dengan siswanya, yaitu sebelum memulai pembelajaran guru memberikan
suatu motivasi yang dapat membangun bagi siswanya agar dapat semangat dan
konsentrasi dalam pelajaran tersebut saja dan teralihkan ke pokok permasalahan
lainnya. Siswa dengan adanya dorongan yang diberikan oleh guru, dapat menjadi
semangat dan memperhatikan pelajaran yang sedang berlangsung tanpa diselingi
dengan apa pun seperti misalnya ngobrol dengan teman sebangku, mengantuk,
melamun, atau menggambar sendiri, atau melakukan apa pun yang menyimpang
dengan pelajaran yang sedang berlangsung.
Tinggi rendahnya motivasi belajar seseorang tergantung dari beberapa
unsur yang mempengaruhinya. Apabila motivasi belajar tinggi maka dalam
Proses pembelajaran
Guru Siswa
24
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
25
2. Sumber Data
Yang dimaksud dengan Sumber data dalam penelitian adalah subjek
darimana data diperoleh. (Arikunto, 2002, hlm.207) Sumber data primer
dan data sekunder dalam penelitian ini meliputi hasil wawancara kepada
guru pengampu pelajaran Biologi, dan peserta didik dari Madrsah Aliyah
Negeri 3 Batang Hari.
2. Angket
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya (Sugiyono,2014,hlm.142). Pardjono
menyampaikan bahwa teknik angket merupakan teknik memperoleh data
dengan memberikan daftar pernyataan atau pertanyaan tertulis yang harus
ditanggapi atau dijawab oleh sejumlah besar responden. Dalam membuat
daftar pertanyaan, harus menggunakan pertanyaan yang tepat. Pertanyaan
harus berlaku untuk semua responden (Pardjono, 2007, hlm.77).
Angket yang digunakan dalam penelitian ini termasuk kedalam
kategori angket tertutup, yang diisi langsung oleh responden atau siswa
dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tercantum dalam
angket tersebut. Teknik angket ini digunakan untuk memperoleh data dari
subjek penelitian tentang motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran
Biologi.
3. Dokumentasi
Dokumentasi sebagai cara mencari data mengurai hal-hal variabel-
variabel yang merupakan catatan manuskrip, buku, surat kabar, majalah,
notulen rapat, prasasti, legger, agenda, dan sebagainya
(Arikunto,2016,hlm.23). Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data
lansung dari tempat penelitian, meliputi foto kegiatan yang dilakukan dalam
penelitian.
E. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunkan untuk
mengukur variabel penelitian. “instrumen pengumpulan data adalah alat bantu
yang terpilih digunakan oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar
kegiatan menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. (Arikunto,2000, hlm.134).
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang diberikan
kepada siswa kelas X IPA Madrsah Aliyah Negeri 3 Batang Hari, wawancara
1. Minat ❖ Tekun 1
menghadapi
tugas
❖ Ulet 1
menghadapi
kesulitan
2. Faktor Lingkungan
Ekstrinsik sekolah
❖ Lingkungan
belajar yang
4
kondusif
Lingkungan
keluarga
2. Angket
Lembar angket digunakan untuk memperoleh data yang berasal dari
responden, dalam hal ini responden adalah siswa. Dalam kegiatan ini,
lembar angket diperlukan untuk dapat mengetahui seberapa besar motivasi
yang ada dalam diri siswa.
Angket yang digunakan dalam penelitian ini diisi langsung oleh siswa
dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tercantum dalam
angket tersebut. menggunakan jenis angket tertutup, siswa memberikan
tanda ceklis (√) pada jawaban yang dianggap paling tepat untuk mewakili
jawabannya. Teknik angket ini digunakan untuk memperoleh data dari
subjek penelitian tentang motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran
Biologi, instrumen yang digunakan berupa lembar angket yang terdiri atas
20 pertanyaan.
Pada setiap item, skor yang digunakan sesuai dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Skor 1 untuk jawaban tidak pernah.
b. Skor 2 untuk jawaban kadang-kadang.
c. Skor 3 untuk jawaban sering.
d. Skor 4 untuk jawaban selalu.
Ada beberapa kisi-kisi yang digunakan dalam lembar angket ini.
Berdasarkan indikator motivasi belajar yang dikemukan oleh (Hamzah B.
Uno,2007,hlm.23), kisi-kisi lembar angket ini disusun sebagai berikut.
Tabel 3. 3 Kisi-kisi Lembar Angket Motivasi Belajar siswa
3. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah suatu cara mencari data terhadap hal hal
seluk beluk penelitian baik berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,
prasasti, majalah, agenda dan sebagainya. (Siyoto Sandu,2015, hlm.77).
Keterangan :
data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda, dan triangulasi
waktu dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara,
observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda.
Triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian
((Moleong, 2017,hlm.330). Penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi
sumber dan teknik dimana peneliti mengecek data yang telah diperoleh dari
beberapa sumber (informan), hingga data tersebut bisa dinyatakan benar (valid)
dan juga melakukan observasi serta dokumentasi diberbagai sumber.
Berdasarkan penejelasan teknik Triangulasi tersebut diatas, maka teknik
ini digunakan untuk mengecek keabsahan data dengan membandingkan antara
informasi yang diperoleh dari subjek dan informasi dalam mengamati faktor
penyebab rendahnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran biologi di
Madrasah Aliyah Negeri 3 Batanghari.
H. Jadwal Penelitian
Untuk memudahkan dalam penelitian proposal ini dari awal hingga
selesai, maka peneliti menggunakan jadwal penelitian sebagai berikut:
Tabel 3. 5 Jadwal Penelitian
Bulan
No Kegiatan
Ags Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun ags Sep
1 Pengajuan
judul ✓
2 Penulisan
proposal ✓
3 Permohonan
dosen ✓
pembimbing
4 Batas akhir
dan
bimbingan ✓
proposal
5 Seminar
proposal ✓
6 Pengesahan
judul ✓
7 Riset ✓
8 Penulisan
✓
BAB 4 dan 5
9 Bimbingan
✓
skripsi
10 Batas
bimbingan ✓
skripsi
11 Ujian ✓
Munasaqah
12 Penggandaan
skripsi ✓
13 Penyerahan
skripsi ke ✓
fakultas
A. Temuan Umum
1. Data Tentang Profil Madrasah Aliyah dalam Penelitian
a. Madrasah Aliyah Negeri 3 Batanghari
1) Sejarah
Pada awal Madrasah Aliyah Negeri 3 Batanghari bernama Madrasah
Aliyah Swasta (MAS) Terusan Madrasah Aliyah Swasta Terusan didirikan
pada tanggal 28 Mei 1998 atas prakarsa Bapak Drs. Al Jufri Hasan dan
didukung oleh Tokoh-tokoh Masyarakat yang didukung oleh 3 Kepala desa
Pasar Terusan M.Yusuf Mahmud, Simpan Terusan Ibrahim dan Dusun
Terusan Hasan Basri Mengingat jauhnya tempat Pendidikan Menengah atas
dari desa terusan ke Muara bulian akhirnya Pak Drs. Al Jufri Hasan
Mengusulkan ke kepada Kepala Bidang Pembinaan Perguruan Agama Islam
(BINRUA) Provinsi Jambi yaitu Bapak Drs. H As’ad Syam untuk mendirikan
Madrasah Aliyah Terusan Pada tahun pertama Madrasah Aliyah Terusan
berstatus swasta dengan Kepala Madrasah yang pertama Drs. Al Jufri Hasan
Sebagai Kepala Terusan.
Proses belajar menganjar dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Negeri
Terusan dengan memakai Fasilitas, Guru, Staf Madrasah Tsanawiyah Negeri
Terusan. Siswa berjumlah delapan (8) orang dan waktu proses belajar
menganjar dilakukan dari pukul 07.15 wib sampai dengan 13.00 wib.
Merupakan lembaga Pendidkan agama di bawah naungan Kemetrian Agama
RI, yang memyelemggarakan pendidikan dan pengajaran, ciri utamanya
didasarkan 60% mata pelajaran agama dan 40% mata pelajaran umum.
Berdasarkan keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama
Provinsi Jambi No : W.e/6/PP.03.2/76/2000 Tentang 06 September 2000.
Setelah Beberapa Tahun MAS Terusan dengan Status Terdaftar dengan
Nomor Statistik Madrasah 312150403016 Pada Tanggal 06 September 2000.
Setelah beberapa Tahun MAS Terusan Mendapat batuan Bangunan dari Bang
35
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
36
Asian (BLN) Batuan Luar Negeri pada tahun 2000 sejak itu MAS Terusan
mempunya gedung sendiri sebayak 3 lokal.
Tahun 2000 atas usulan Bapak Al Jufri Hasan, Guru-Guru, Pegawai
dan tokoh Masyarakan bersepakat untuk mengusulkan MAS Terusan berdiri
lembaga Pendidikan Agama Menegah atas dan dapat menjadikan kebanggaan
masyarakat terusan. Atas usaha 2009 usulan tersebut di setujui oleh Meteri
Agama Republik Indonesia dengan SK Penegerian Nomor : 93 Tahun 2009,
tanggal 19 Juni 2009. Tentang Penetapan 41 Madrasah Aliyah Negeri.
Akhirnya status MAS Terusan berubah menjadi Madrasah Aliyah Negeri 3
Batanghari dan di resmikan di Madrasah Aliyah Negeri 4 Rambutan Masam.
3) Identitas Sekolah
Nama Madrasah : Madrasah Aliyah Negeri 3 Batanghari
Nomor Statistik : 131115040012
Status : Madrasah Aliyah Negeri 3 Batanghari
Akreditasi :B
dari wawancara dengan salah satu siswi kelas X IPA yang berinisial SA
menyatakan bahwa:
“Ketika ada tugas yang sulit diberikan guru saya susah untuk
mengerjakannya dan kadang jadi mengerjakannya asal selesai saja tanpa
memikirkan hasil atau nilai yang diperoleh nantinya”.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut menyatakan bahwa perhatian
siswa terhadap materi pelajaran masih kurang. Oleh karena itu, untuk dapat
meningkatkan hasil belajar, maka siswa harus mempunyai perhatian
terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi
perhatian siswa, maka timbullah kebosanan sehingga siswa tidak suka lagi
belajar dan hasil belajarnya menjadi rendah. Agar siswa dapat belajar
dengan baik, maka bahan pelajaran selalu menarik perhatian dengan cara
mengusahakan pelajaran sesuai dengan minat siswa.
c) Tujuan Belajar
Tujuan utama kegiatan belajar adalah untuk memperoleh dan
meningkatkan tingkah laku manusia dalam bentuk pengetahuan,
keterampilan, sikap positif, dan berbagai kemampuan lainnya.
Menurut (Sadirman,2011,hlm.26-28), secara umum ada tiga tujuan
belajar, yaitu:
1. Untuk Memperoleh Pengetahuan, hasil dari kegiatan belajar dapat
ditandai dengan meningkatnya kemampuan berfikir seseorang. Jadi,
selain memiliki pengetahuan baru, proses belajar juga akan membuat
kemampuan berfikir seseorang menjadi lebih baik.
2. Menanamkan Konsep dan Keterampilan, keterampilan yang dimiliki
setiap individu adalah melalui proses belajar. Penanaman konsep
membutuhkan keterampilan, baik itu keterampilan jasmani maupun
rohani.
3. Membentuk Sikap, megiatan belajar juga dapat membentuk sikap
seseorang. Dalam hal ini, pembentukan sikap mental peserta didik akan
anak terganggu. Akibat yang lain anak selalu dirundung kesedihan sehingga
anak minder dengan teman yang lain.
Kondisi keluarga yang kurang mampu juga dapat menimbulkan
kurangnya sarana dan prasarana belajar anak. Orang tua yang mampu
keuanganya akan lebih memperhatikan kebutuhan pendidikan putra
putrinya. Dengan demikian anak yang hidup dalam lingkungan keluarga
dengan penghasilan orang tua yang tinggi, dia akan dengan mudah
mendapatkan sarana dan prasarana dalam belajar, sehingga kegiatan belajar
akan dapat berjalan maksimal. Berdasarkan wawancara dengan siswa yang
berinisial SFM menyatakan bahwa:
“Iya kak kebutuhan belajar saya dirumah seperti buku dan sarana
lainnya Alhamdulillah sudah terpenuhi, sehingga saya memiliki semangat
untuk belajar di rumah sebagai modal awal dalam mengikuti pembelajaran
di sekolah”.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut menyatakan bahwa pentingnya
kepedulian orang tua terhadap kebutuhan belajar siswa. Karena pemahaman
yang baik akan pentingnya dukungan keluarga terhadap keberhasilan belajar
siswa.
Sedangkan keluarga yang kurang mampu juga tidak dapat
menyediakan tempat untuk belajar yang memadai, dimana tempat belajar
itu merupakan salah satu sarana terlaksananya belajar secara efektif dan
efisien. Berdasarkan wawancara dengan siswa yang berinisial SA
menyatakan bahwa:
“Fasilitas belajar saya tidak semuanya terpenuhi seperti buku paket
untuk belajar dan tempat belajar dirumah”.
Keadaan ini sangat mempengaruhi keberlangsungan belajar mereka.
Kenapa dikatakan demikian, karena tidak adanya buku paket yang
bersangkutan dengn pelajaran berarti siswa tersebut tidak bisa belajar
dirumah, tidak adanya meja belajar untuk mereka belajar maka belajar
mereka dilakukan dengan berbaring, hal itu membuat konsentrasi mereka
akan terbagi dan tidak terfokus pada pembelajaran.
b) Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah yakni lingkungan tempat siswa dibiasakan
dengan nilai-nilai tata tertib kegiatan belajar mengajar berbagai bidang
study yang dapat meresap kedalam hati nurani (Slameto, 2003).
Lingkungan sekolah merupakan salah satu faktor yang menyebabkan
rendahnya motivasi belajar siswa. Faktor lingkungan sekolah, diantaranya
yaitu:
1) Penjelasan materi
Materi pembelajaran Biologi dilakukan dengan berpanduan pada
buku cetak paket dan disertai LKS. Siswa mengungkapkan bahwa tidak
semua materi yang disampaikan oleh guru menarik. Siswa terkadang
bosan di tengah jam pelajaran. Guru juga mengungkapkan bahwa tidak
semua siswa memahami yang disampaikan oleh guru. Guru juga berusaha
untuk mengulang materi yang dirasa sulit dipahami siswa. Berdasarkan
hasil wawancara dengan siswa yang berinisial SFM menyatakan bahwa:
"Proses pembelajaran kami menggunakan metode ceramah dan
penugasan yang dilakukan oleh guru, kami sebagai siswa lebih dominan
mendengarkan pejelasan yang disampaikan oleh guru, sehingga kadang
dalam proses pembelajaran kami juga merasa bosan karena itu-itu saja.”
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Faktor
Penyebab rendahnya motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Biologi
di Madrasah Aliyah Negeri 3 Batanghari, maka dapat disimpulkan:
Faktor penyebab rendahnya motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran biologi dapat dilihat dari Faktor intrinsik dan ekstrinsik yaitu:
a. Faktor intrinsik diantaranya yaitu (1) Minat belajar yang kurang
sehingga mempengaru motivasi belajar siswa, (2) Ekspetasi dan nilai,
(3) Tujuan belajar yang ingin dicapai setiap masing-masing siswa.
b. Faktor ekstrinsik diantaranya yaitu (1) Lingkungan keluarga. Faktor
fisik dan faktor sosial, Faktor fisik dalam proses pembelajaran salah
satunya seperti sarana dan prasarana belajar. Faktor sosial psikologi
dalam proses pembelajaran seperti suasana dalam lingkungan keluarga
perhatian orang tua terhadap proses pembelajaran baik tugas, latihan
dan pekerjaan rumah (PR) putra putrinya. (2) Lingkungan sekolah
seperti penyajian materi yang dilakukan guru kurang menarik,
pengunaan metode pelajaran yang monoton, pengunaan media
pembelajaran yang kurang maksimal, sarana dan prasarana disekolah
itu sangat mempengaruhi proses belajar siswa terutama pada kondisi
lokal, dan alat laboratorium sehingga untuk pratikum akan menghambat
proses pembelajaran.
B. Saran
Dari hasil penelitian yang sudah diperoleh, maka peneliti
mengemukakan beberapa saran sebagai berikut :
1. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan mampu mengkaji tindak
lanjut terkait dengan faktor penyebab rendahnya motivasi belajar siswa
seperti faktor intrinsik dan ekstrinsik lainnya sehingga dapat menambah
50
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
51
Abu Ahmadi & Supriyono Widodo. (2004). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
A.M. Sardiman. (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada
Dimyanti dan Mujiono, (2009) Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta : Rineka Cipta)
hlm.235-254
Hamzah B. Uno, (2007). Teori Motivasi & Pengukurannya: Kajian & Analisis Di
Bidang Pendidikan. (Jakarta: PT. Bumi Aksara), 23.
Jeanne Ellis Ormrod, (2009) Psikologi Pendidikan: Membantu Siswa Tumbuh Dan
Berkembang Jilid 2, Keenam (Jakarta: Erlangga), 102.
52
Moleong, (2017). Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : Remaja Rosdakarya.
Pardjono, dkk. 2007. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: UNY (tidak
diterbitkan).
Purwa Atmaja Prawira, (2017). Psikologi Pendidikan Dalam Perspektif Baru
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media) 321-320
Sandu Siyoto dan Ali Sodik. 2015. Dasar Metodelogi Penelitian. Yogyakarta:
Literasi Media Publishing.
Sardiman A.M. (2009). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali
Pers
Petunjuk pengisian :
Nama informan :
Hari dan tanggal wawancara :
Jam wawancara :
Tempat wawancara :
1. Minat ❖ Tekun 1
menghadapi
tugas
❖ Ulet menghadapi 1
kesulitan
Lingkungan
rumah
Nama siswa :
Hari dan tanggal :
Jam :
Tempat :
NOMOR SOAL
NO NAMA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 BN 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 1 1 2
2 DP 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2
3 FRP 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1
4 HNW 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2
5 IYP 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2
6 KSV 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1
7 MA 1 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2
8 MZ 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2
9 MDF 1 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1
10 SA 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2
11 RAP 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2
12 S 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 1
13 U 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2
14 RS 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2
15 SA 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2
16 SFM 2 2 1 2 1 3 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 1
17 WES 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2
18 YP 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1
19 ADP 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 2
20 DP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2
21 AYS 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1
Skala Frekuensi
4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
2 7 9 9 7 15 12 6 12 7 18 7 5 6 6 8 14 6 8 7 14
1 14 12 12 14 6 8 15 9 14 3 14 16 14 15 13 7 15 13 14 7
Jumlah 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21
NOMOR SOAL
NO NAMA Jumlah Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 BN 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 1 1 2 32 Tinggi
2 DP 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 30 Sedang
3 FRP 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 29 Sedang
4 HNW 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 28 Sedang
5 IYP 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 28 Sedang
6 KSV 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 29 Sedang
7 MA 1 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2 29 Sedang
8 MZ 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 24 Rendah
9 MDF 1 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 29 Sedang
10 SA 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 25 Rendah
11 RAP 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2 28 Sedang
12 S 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 1 32 Tinggi
13 U 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 32 Tinggi
14 RS 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 31 Sedang
15 SA 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 29 Sedang
16 SFM 2 2 1 2 1 3 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 1 36 Tinggi
17 WES 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 28 Sedang
18 YP 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 27 Sedang
19 ADP 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 2 29 Sedang
20 DP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 24 Rendah
21 AYS 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 28 Sedang
Indikator kategorisasi
persentase motivasi
19% 14%
67%
HASIL WAWANCARA
(CURRICULUM VITAE)
Pengalaman Organisasi :
1. Sekretaris KOSMA tahun 2018 - sekarang
2. Ketua HMP Tadris Biologi Bidang Keagamaan tahun 2021
3. PMII