NIM : 20311039
Basis for International Trade kategori Principle of Absolute Advantage, contohnya adalah
negara Arab Saudi terkait dengan komoditas minyaknya, baik itu kualitas maupun kuantitas yang
mana sulit untuk disaingi negara lain. Indonesia juga memiliki keunggulan absolute di komoditas
batubata, dan juga ada isu bahwa Indonesia memiliki keungulan absolute kandungan nikel untuk
material batrei listrik. Keunggulan absolute ini basisnya adalah apabila suatu negara bisa
mengekspor sesuatu komoditas yang berlimpah maka biaya ekspornya akan lebih murah. Sumber
daya yang berlimpah tergantung kepada negara tersebut bisa mengelola atau tidak.
Ada juga kategori negara yang apabila dia memproduksi sendiri maka biaya produksinya
akan lebih tinggi dibanding dia mengimpor komoditas tersebut. Contohnya Indonesia yang
mempunyai cadangan minyak yang banyak, tetapi tetap mengimpor minyak dikarenakan apabila
Indonesia membangun kilang minyak sendiri, maka biaya pengelolaannya lebih mahal daripada
dia mengimpor minyak untuk teknologi tertentu.
Factor Endowment Theory, adalah faktor-faktor yang dimiliki sebagai stok suatu negara,
jadi suatu negara memiliki stok atau simpanan terkait dengan labor/Sumber daya manusia
apabila memiliki jumlah buruh yang banyak. Tanah apabila memiliki tanah yang luas yang
biasanya memiliki banyak kandungan tambang, contohnya adalah Rusia yang memiliki
sumberdaya alam gas alam yang di eskpor ke berbagai negara, yang mana Rusia menjadi
pemasok energy ke negara-negara Eropa. Capital(modal keuangan), untuk bagian ini yang paling
unggul adalah Amerika Serikat dengan kurs Dolar nya yang dipaksakan ke negara-negara lain,
supaya negara lain memiliki ketergantungan. Misalnya Indonesia yang melakukan ekspor-impor
sumber daya alam dengan teknologi jet tempur menggunakan sistem barter tanpa menggunakan
dolar, maka Amerika serikat akan marah, karena ini akan mengurangi peran kekuatan dolar.
Kemudia ada faktor lain yaitu teknologi seperti Smerika Serikat di sosial media.
Michael Porter tentang persaingin bisnis di tingkat internasional, berikut adalah beberapa
pemikiran Michael Porter. Yang pertama ada factor condition, yang mana sama dengan faktor
endowment seperti labor, tanah, permodalan, teknologi dan edukasi kita dapat menilai kondisi
suatu negara. Yang kedua ada demand conditions(kondisi permintaan), contohnya ketika
menilai sejauh mana kemampuan suatu segmen yang ada dalam sebuah proporsi penduduk
dalam suatu negara, seperti Jepang leibh banyak orangtua dibandingkan orang mudanya akan
tetapi orangtuanya masih memiliki keuatan ekonomi. Yang mana ini memiliki potensi ekonomi,
seperti di Jepang mendirikan panti wredha yang luxury karena menyesuaikan banyaknya
permintaan.
Konsep mengenai Levels of Economic Cooperation. yang pertama adalah free trade area,
contohnya adalah salah satu bandara di Batam yang berbatasan dengan Singapura yang
membebaskan biaya cukai sehingga barang-barang yang dijual menjadi murah. Yang kedua ada
custom union, konsepnya sama dengan free trade area akan tetapi penanganannya lebih luas.
Yang ketiga adalah common market yang mana menghilangkan restriction ketika produksi,
contohnya sepatu sport yang meproduksi adalah Australia, sepatu fashion yang meproduksi
adalah singapura, dan untuk Indonesia meproduksi sandal jepit, yang mana masing-masing
negara tersebut mengkhususkan memproduksi sesuai dengan karakteristik kategori produk
tertentu untuk industry sepatu. Yang keempat adalah economic and monetary union, ini adalah
perluasan dari common market, contohnya masyarakat ekonomi Eropa yakni adanya persamaan
terkait dengan harmonisasi daya beli yang sama dan pandangan politik yang sama, contohnya
tidak semua negara Eropa bisa masuk ke MEE eropa, karena ada satu negara yaitu Serbia yang
daya belinya rendah sehingga merusak tatanan, dan Inggris yang keluar dikarenakan merasa
lebih super dari pada negara-negara Eropa lainnya. Ada juga one money seperti di MEE yang
memunculkan mata uang Euro. Yang kelima ada political union, basisnya adalah pandangan
politik seperti bagaimana kerja sama ekonomi antara Tiongkok, Rusia, korea utara yang
termasuk negara komunis yang mendukung erat ketika pandangan politik menyatukan mereka.