Nama : RIFANDI

Npm : 227321026
Kelas : I.A Magister Ilmu Pemerintahan (S2)
Dosen Pengampu : Dr. SAIDUL AMIN. MA
Mata Kuliah : Filsafat Ilmu

TUGAS :
HUBUNGAN ANTARA ILMU DAN MORALITAS DALAM ETIKA DAN AGAMA

Ilmu dan moral adalah dua kata yang memiliki makna berbeda
namun sebenarnya kedua makna kata tersebut saling melengkapi
dan berhubungan erat dengan kepribadian seseorang. Sejak saat
pertumbuhannya, ilmu sudah terkait dengan masalah moral.
Demikian juga hubungannya antara etika dengan agama sangat erat
kaitannya, yakni adanya saling isi mengisi dan tunjang menunjang antara
satu dengan yang lainnya. Keduanya terdapat persamaan dasar, yakni
sama-sama menyelidiki dan menentukan ukuran baik dan buruk dengan
melihat pada amal perbuatan manusia.
Menurut saya etika dan agama menjadi suatu kebutuhan hidup yang
memiliki fungsi dan tetap berlaku dan dibutuhkan dalam kehidupan sosial,
misalnya dalam hal perpolitikan, hukum, ekonomi, kebudayaan dan
sebagainya. Etika mendukung keberadaan agama, dimana etika sanggup
membantu manusia dalam menggunakan akal pikiran untuk memecahkan
masalah. Etika mendasarkan diri pada argumentasi rasional sedangkan
agama mendasarkan pada wahyu Tuhan yang kebenarannya absolut
(mutlak)
Ketika Copernicus (1473—1543) mengajukan teorinya tentang
kesemestaan alam dan menemukan bahwa "bumi yang berputar
mengelilingi matahari" dan bukan sebaliknya seperti yang dinyatakan
dalam ajaran agama maka timbullah interaksi antara ilmu dan moral (yang
bersumber pada ajaran agama) yang berkonotasi metafisik. Secara metafisik
ilmu ingin mempelajari alam sebagaimana adanya, sedangkan di pihak lain
terdapat keinginan agar ilmu mendasarkan kepada pernyataan-pernyataan
(nilai-nilai) yang terdapat dalam ajaran-ajaran di luar bidang keilmuan (nilai
moral), seperti agama.
Apa jadinya jika orang berilmu tanpa dibarengi dengan moral,etika
dan ilmu agama?
Albert Einstein menyatakan “Ilmu tanpa agama buta, agama tanpa
ilmu lumpu” maka dari pernyataan Albert Einsten ini dapat kita maknai
bahwa pertama tentang pentingnya agama umntuk mempelajari ilmu
pengetahuan dan kedua perlunya ilmu dalam pengamalan agama.