Anda di halaman 1dari 12

1

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING UNTUK


MENENTUKAN TARIF BIAYA USG 2D DAN 4D PADA KLINIK CITRA BUNDA

Neng Wiwin Herawati

Abstrak

Neng Wiwin Herawati. 0221 13 006. Analisis Penerapan Metode Activity Based Costing
untuk Menentukan Tarif Biaya USG 2D dan 4D Pada Klinik Citra Bunda. Di bawah
bimbingan : Dr. Arief Tri Hardiyanto, Ak., MBA., CMA., CCSA., CA., CSEP., QIA dan
Salmah Hadi Azzubaidi, S.E., MM. 2017.

Tarif adalah nilai uang yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan produk atau jasa yang diinginkan.
Menurut V. Wiratna Sujarweni (2015, 122) metode activity based costing adalah sistem akumulasi
biaya dan pembebanan biaya ke produk dengan menggunakan berbagai cost driver, dilakukan dengan
menelusuri biaya dari aktivitas dan setelah itu menelusuri biaya dari aktivitas ke produk. Dengan
menggunakan metode activity based costing dalam memperhitungkan biaya yang terjadi akan
menghasilkan informasi biaya yang akurat karena menggunakan lebih dari satu cost driver.
Disamping itu activity based costing mampu mengukur secara cermat biaya-biaya yang keluar dari
setiap aktivitas untuk menghasilkan tarif yang tepat untuk setiap jasa pemeriksaan USG. Tujuan
penelitian ini adalah; (1) Untuk mengetahui penerapan activity based costing pada Klinik Citra
Bunda. (2) Untuk mengetahui perhitungan tarif biaya USG 2D dan 4D pada Klinik Citra Bunda. (3)
Untuk mengetahui penerapan activity based costing untuk menentukan tarif USG 2D dan 4D pada
Klinik Citra Bunda.
Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif. Metode pada penelitian ini adalah metode survey. Untuk memperoleh data dan informasi
yang diperlukan, maka penulis melakukan penelitian terhadap unit analisis pada Klinik Citra Bunda
dengan cara melakukan wawancara.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, pemeriksaan USG di Klinik Citra Bunda dengan
menggunakan metode activity based costing diperoleh hasil bahwa tarif USG 2D sebesar Rp
177.816,65 dan tarif biaya USG 4D sebesar Rp 311.500,91. Sedangkan tarif biaya USG 2D dan USG
4D yang berlaku saat ini di Klinik Citra Bunda adalah Rp 155.000 dan Rp 280.000. Berdasarkan
penelitian ini didapatkan selisih antara kedua tarif biaya USG dengan selisih tarif biaya USG 2D
sebesar Rp 22.816,65 dan USG 4D sebesar Rp 31.500,91.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode ABC di Klinik Citra Bunda
memberikan perhitungan tarif biaya USG 2D dan USG 4D yang lebih akurat dan terperinci.
Sebagaimana diungkapkan oleh para ahli bahwa perhitungan menggunakan metode ABC akan
menghasilkan biaya produk yang lebih akurat dan informatif yang akan membantu manager untuk
mengurangi resiko dalam pengambilan keputusan.

Kata Kunci: Metode Activity Based Costing, Tarif, Klinik

I Latar Belakang Penelitian bagi lembaga pelayanan kesehatan milik


swasta harus dikelola secara profesional
Perkembangan lembaga pelayanan sebagai organisasi yang bertujuan untuk
kesehatan dan sekaligus sebagai suatu unit mencari laba atau profit.
usaha dari waktu ke waktu semakin lama
semakin berkembang, baik dari segi Sejauh ini penentuan tarif untuk
kuantitas maupun kualitas. Khususnya pelayanan jasa kesehatan di rumah sakit
atau klinik masih menggunakan metode

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAKUAN


2

tradisional. Metode tradisional tidak Pelayanan kesehatan yang ada di Klinik


mencerminkan aktivitas yang spesifik, Citra Bunda diantaranya adalah persalinan
dimana kendala utama metode tradisional normal, persalinan tanpa rasa nyeri (ILA),
ini adalah penentuan tarif didasarkan pada laboratorium, perawatan umum 24 jam,
volume output, mengingat output lembaga apotek, perawatan bidan 24 jam, dan USG
kesehatan baik itu rumah sakit/klinik tidak 2D dan 4D. Sumber pendapatan terbesar
berwujud, seperti kecepatan pelayanan jasa yang diterima oleh Klinik Citra Bunda
kualitas informasi serta pemberian berasal dari pelayanan kesehatan USG 2D
kepuasan layanan terhadap pasien dengan dan 4D. Selain mendapatkan pelayanan
volume dan kompleksitas pelayanan, USG 2D dan 4D pasien juga bisa
penanganan, perawatan, serta fasilitas yang langsung berkonsultasi dengan dokter
berbeda-beda serta sebagian besar biaya kandungan dan bidan jaga di Klinik Citra
yang terjadi adalah biaya overhead maka Bunda.
sistem penentuan tarif tradisional akan
Tabel 1
menghasilkan tarif yang tidak akurat.
Sehingga tarif yang tidak akurat tersebut Tarif USG Klinik Citra Bunda
akan memberikan informasi biaya yang
No. Keterangan Tarif (dalam
terdistorsi, yaitu undercosting atau
rupiah)
overcosting yang mengakibatkan
1. USG 2D 155.000
kesalahan pengambilan keputusan dan
2. USG 4D 280.000
kelangsungan organisasi.
Berdasarkan hal tersebut maka
Pada tabel 1 menjelaskan bahwa
lembaga kesehatan perlu menerapkan
besarnya tarif USG 2D di Klinik Citra
sistem penentuan harga pokok produk
Bunda adalah Rp155.000. Sedangkan,
berdasarkan aktivitasnya (Activity Based)
besarnya tarif USG 4D adalah Rp280.000.
atau lebih dikenal dengan nama Activity
Based Costing. Menurut V.Wiratna Pemanfaatan berbagai teknologi dan
Sujarweni (2015,122) metode activity tenaga-tenaga ahli membuat biaya
based costing (ABC) adalah sistem operasional yang dikeluarkan klinik
akumulasi biaya dan pembebanan biaya ke menjadi besar yang akan berdampak pada
produk dengan menggunakan berbagai tarif USG 2D dan 4D. Dengan tingginya
cost driver, dilakukan dengan menelusuri biaya tersebut tentu akan menyulitkan
biaya dari aktivitas ke produk. Tujuan untuk setiap pasien terutama pasien dari
activity based costing adalah untuk kalangan masyarakat kurang mampu.
mengalokasikan biaya-biaya produksi Maka untuk mengendalikan biaya tersebut,
berdasarkan aktivitas yang dilaksanakan, pihak klinik memerlukan sistem akuntansi
kemudian mengalokasikan biaya tersebut yang tepat khususnya metode perhitungan
berdasarkan aktivitas-aktivitasnya. tarif biaya pemeriksaan USG 2D dan 4D
untuk menghasilkan informasi biaya yang
Klinik Citra Bunda adalah klinik
akurat yang berkenaan dengan biaya
yang berada di Jalan Raya Jonggol –
aktivitas pelayanannya.
Cileungsi No.26, Sukamanah, Jonggol-
Bogor , Jawa Barat, 16830, Indonesia yang Klinik Citra Bunda dalam
didirikan oleh Dr. Firman, Sp.OG. menghitung tarif USG 2D dan 4D saat ini

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAKUAN


3

masih menggunakan metode biaya II Identifikasi Masalah dan Tujuan


tradisional, sehingga jasa USG 2D dan 4D Penelitian
yang ditawarkan menjadi tidak akurat dari
biaya yang seharusnya diberlakukan pada Berdasarkan latar belakang diatas,
jasa USG 2D dan 4D pada Klinik Citra maka masalah pada makalah ini adalah
Bunda tersebut. Metode tradisional yang penerapan Activity Based Costing pada
diterapkan pada Klinik Citra Bunda kurang Klinik Citra Bunda dan sejauh mana
efektif digunakan dalam penentuan harga efektifitasnya terhadap penentuan tarif
pokok dari produk, karena hanya USG 2D dan 4D pada Klinik Citra Bunda,
memfokuskan pada penyajian informasi karena dalam kegiatan pemeriksaan USG
keuangan berupa biaya yang terjadi pada pada klinik yang memiliki banyak aktivitas
saat pemeriksaan USG. Sedangkan dalam pemicu biaya, perhitungan biaya dengan
pengelolaan pelayanan pemeriksaan USG menggunakan metode tradisional dianggap
diperlukan beberapa informasi tentang tidak tepat dan akan memberikan hasil
penyebab timbulnya biaya berupa yang kurang akurat, karena pembebanan
aktivitas. Meskipun USG 2D dan 4D di biaya hanya didasarkan pada unit produksi
Klinik Citra Bunda merupakan salah satu saja, namun dengan metode Activity Based
USG yang banyak diminati oleh Costing pembebanan overhead didasarkan
masyarakat di daerah Jonggol dan pada persentase proporsional kepada biaya
sekitarnya, akan tetapi penentuan tarif lain atau kepada produk, tetapi kepada
biaya USG 2D dan 4D di Klinik Citra kegiatan yang dilakukan untuk
Bunda selama ini belum pernah dihitung memproduksi barang atau jasa tersebut,
secara tepat, masih menerapkan sistem jadi yang difokuskan dalam sistem Activity
tarif tradisional. Berbeda jika Based Costing ini adalah unsur yang
menggunakan metode activity based memicu biaya bukan produk atau jasa yang
costing dalam memperhitungkan biaya dihasilkan.
yang terjadi akan menghasilkan informasi Adapun tujuan penelitian yang
biaya yang akurat karena menggunakan hendak dicapai penulis dalam penelitian
lebih dari satu cost driver. Disamping itu ini adalah sebagai berikut :
activity based costing mampu mengukur 1. Untuk mengetahui penerapan activity
secara cermat biaya-biaya yang keluar dari based costing pada Klinik Citra Bunda.
setiap aktivitas untuk menghasilkan tarif 2. Untuk mengetahui perhitungan tarif
yang tepat untuk setiap jasa pemeriksaan biaya USG 2D dan 4D pada Klinik
USG. Untuk menjaga dan meningkatkan Citra Bunda.
profitabilitas Klinik Citra Bunda, maka 3. Untuk mengetahui penerapan activity
akan dilakukan perhitungan untuk based costing untuk menentukan tarif
menentukan tarif biaya USG 2D dan 4D USG 2D dan 4D pada Klinik Citra
berdasarkan metode activity based costing. Bunda.
Dimana penelitian ini diharapkan dapat
membantu keakuratan dalam penentuan III Metodologi Penelitian
tarif USG 2D dan 4D.
Jenis Penelitian yang digunakan adalah
deskriptif kuantitatif mengenai penerapan
metode activity based costing dalam

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAKUAN


4

menentukan tarif biaya USG 2D dan 4D dengan penulisan skripsi ini. Penelitian
pada Klinik Citra Bunda. Penelitian ini lapangan (Field Research), yaitu penelitian
akan dibuktikan dengan menggunakan yang dilakukan dengan teknik:
metode analisis deskriptif kuantitatif.
1. Observasi, yaitu teknik penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini yang dilakukan dengan mengadakan
adalah analisis penerapan metode Activity pengamatan secara langsung dlam
Based Costing System dalam penentuan perusahaan untuk mendapatkan data-
tarif USG 2D dan 4D. Untuk memperoleh data yang berhubungan dengan
data dan informasi yang diperlukan maka pembahasan penelitian yang
penulis melakukan penelitian atas variabel dilakukan.
tersebut pada Klinik Citra Bunda. 2. Wawancara atau tanya jawab dengan
pihak perusahaan yang ditunjuk atau
Unit analisis dalam penelitian ini berupa pejabat berwenang yang ada
organisasi kesehatan yaitu Klinik Citra hubungannya dengan data-data
Bunda. Dalam penelitian ini unit analisis proses produksi dan biaya produksi
yang digunakan adalah tarif harga USG 2D yang dibahas dalam penelitian ini.
dan 4D pada Klinik Citra Bunda.
IV Pembahasan
Pada penelitian ini penulis melakukan
penelitian di Klinik Citra Bunda Cibucil Penerapan Metode Activity Based
yang berlokasi di Jalan Raya Jonggol- Costing pada Klinik Citra Bunda
Cileungsi No.26, Sukamanah, Jonggol-
Bogor , Jawa Barat, 16830, Indonesia. Saat ini perhitungan tarif biaya
Waktu penelitian dimulai dari awal pemeriksaan USG 2D dan 4D di Klinik
februari 2017 sampai dengan selesai. Citra Bunda menggunakan metode
tradisional dengan diperoleh tarif biaya
Jenis data yang digunakan dalam penulisan USG 2D sebesar Rp 155.000 dan USG 4D
ini data kualitatif. Data Kualitatif adalah sebesar Rp 280.000. Dengan
data yang diperoleh dari hasil observasi, Menggunakan metode tradisional tarif
FGD, wawancara atau berupa uraian atau biaya jasa USG 2D dan 4D yang
penjelasan mengenai variabel yang diteliti. ditawarkan menjadi tidak akurat dari biaya
yang seharusnya diberlakukan pada jasa
Sumber data yang digunakan penulis USG 2D dan 4D pada Klinik Citra Bunda
dalam penulisan skripsi ini adalah data tersebut.
primer, yaitu data yang diperoleh secara
langsung dari responden melalui kuisioner, Adapun langkah-langkah dalam
kelompok fokus, dan panel, atau data hasil perhitungan metode activity based costing
wawancara peneliti dengan narasumber. sebagai berikut :

Metode data yang digunakan pada 1. Membebankan biaya langsung yang


penelitian ini adalah penelitian keputusan dikonsumsi pada pemeriksaan USG 2D
(Library Research), yaitu penelitian yang dan 4D
dilakukan dengan cara mempelajari dan Biaya langsung (direct cost) adalah
mengumpulkan bahan-bahan keputusan, biaya yang muncul ketika suatu pelayanan
dan literatur-literatur yang ada kaitannya dilakukan dan bila tidak ada aktivitas

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAKUAN


5

pelayanan maka biaya tidak dikeluarkan. Pada alat kegiatan


pelayanan pemeriksaan USG 2D dan 4D biaya 4. Aktivitas Jumlah
langsung yang muncul yaitu, biaya jasa medis pemeriksaan USG kegiatan
dokter spesialis, gel, kertas printer USG, tissu, 2D atau 4D
form hasil USG dan map hasil USG. Analisis 5. Aktivitas membuat Jumlah
konsumsi biaya langsung pemeriksaan USG keterangan hasil kegiatan
2D dan 4D di Klinik Citra Bunda sebagai USG
berikut : 6. Aktivitas membuat Jumlah
Tabel 5 nota tagihan kegiatan
Biaya Langsung ( Direct Cost) 7. Aktivitas Jumlah
memberikan hasil kegiatan
USG 2D dan 4D di Klinik Citra Bunda USG

No. Jenis Jumlah biaya


Biaya USG 2D USG 4D 3. Identifikasi penentuan tarif per unit
1. Jasa cost driver
medis Rp Untuk jumlah biaya overhead
dokter Rp 50.000 55.000 indirect resource yang menjadi
2. Gell Rp 550 Rp 550
beban Klinik Citra Bunda dapat
3. Kertas Rp
USG Rp 30.000 30.000 dilihat sebagai berikut :
4. Tissu roll Rp 50 Rp 50 Tabel 7
5. Form Biaya Indirect Resource Overhead
hasil USG Rp 800 Rp 800 Klinik Citra Bunda tahun 2016
6. Map hasil
USG Rp 5.000 Rp 5.000 Biaya Indirect Biaya
Total Biaya Rp 86.400 Rp Resource Overhead
Langsung 91.400 Klinik Citra Bunda
2. Mengklasifikasian aktivitas-aktivitas tahun 2016
yang menimbulkan biaya
Labour related
Biaya pegawai Rp 198.000.000
Berdasarkan dari hasil penelitian
Equipment related
yang dilakukan, maka aktivitas-aktivitas Biaya peralatan Rp 28.500.000
yang terjadi untuk pelayanan pemeriksaan Biaya penyusutan Rp 2.850.000
USG 2D dan 4D di Klinik Citra Bunda peralatan
adalah sebagai berikut : Biaya pembelian Rp 110.000.000
Tabel 6 mesin
Identifikasi Aktivitas pemeriksaan Biaya penyusutan Rp 5.000.000
mesin
USG 2D dan 4D
Spaced related
Biaya pemeliharaan Rp 120.000.000
No. AktivitasCost dan perbaikan
Driver gedung
1. Aktivitas Jumlah Biaya penyusutan Rp 6.000.000
menerima blangko kegiatan gedung
pengantar USG Service related
2. Aktivitas persiapan Jumlah Biaya pemakaian Rp 13.750.000
pasien kegiatan barang pengadaan
3. Aktivitas persiapan Jumlah

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAKUAN


6

Biaya kantor Rp 10.200.000 Tabel 9


Biaya listrik Rp 7.210.000
Biaya telepon Rp 4.700.000 Proporsi Biaya Indirect Resource
Biaya air Rp 2.500.000 Overhead Unit Penunjang
Biaya kebersihan Rp 2.317.200
TOTAL Rp 511.027.200 Unit Pendap Present Biaya
Sumber : data primer diolah 2016 penunjan atan ase/ Indirect
g (Rp) Propor (Rp)
Proporsi pendapatan dan pembagian si
pembebanan biaya indirect resource Farmasi
dan
overhead di Klinik Citra Bunda sebagai
pengada 98.530. 17,4% 49.926.28
berikut: an 000 (a) (c)
9,04 (d)
Laborato 51.360. 9,0% 25.508.86
Tabel 8 (a) (c)
rium 000 1,48 (d)
Pembebanan Biaya Indirect USG 4D 127.750 22,5% 61.879.96
Resource Overhead Berdasarkan .000 (a) (c)
9,81 (d)
Proporsi Jumlah Pendapatan USG 2D 290.000 51,1% 140.471.1
.000 (a) (c)
64,34 (d)
Unit Pendapat Present Biaya Total 567.640 100,0 277.786.2
Fungsi an (Rp) ase/ Indirect .000 (b) % 84,68 (e)
onal Propor (Rp) Sumber : data primer diolah 2016
si
Rawat 68.569.0 6,6% 33.562.84 Biaya overhead untuk setiap pemeriksaan:
Inap 00 (a) (c)
7,51 (d) USG 2D adalah sebesar =
Rawat 52.410.0 5,0% 25.657.90 Rp 140.471.164,34 = Rp 48.673,31
Jalan 00 (a) (c)
9,20 (d) 2.886
Unit
penunj 567.640. 54,4% 277.786.2 Dan pemeriksaan USG 4D sebesar =
ang 000 (a) (c)
84,68 (d) Rp 61.879.969,81 = Rp 21.441,43
Kamar 2.886
Bersali 355.600. 34,1% 174.020.1
n 000 (a) (c)
58,61 (d) Biaya overhead ini akan dibebankan
Total 1.044.21 100,0 511.027.2 kepada setiap aktivitas pemeriksaan USG
9.000 (b) % (c) 00 (e) dengan mendasarkan pada proporsi waktu
Sumber : data primer diolah 2016 setiap aktivitas.
Tabel 10
Ket: C = a : b x 100% , d = c x e , a = Pembebanan Biaya Indirect
jumlah pendapatan, b =jumlah total Resource Overhead ke Aktivitas
pendapatan, c = proporsi (persen), d = Untuk USG 2 Dimensi
biaya masing-masing instalasi, e = total
biaya Aktivitas Drive Tarif Total
r OP pembeban
Tabel 8 menunjukkan bahwa (meni (Rp) an biaya
proporsi biaya indirect resource overhead t) overhead
pada unit penunjang sebesar Rp (Rp)
277.786.284,68. Unit penunjang ini Menerima 1.081,
meliputi farmasi, laboratorium, dan USG. blanko 63
pengantar
USG 2 2.163,26

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAKUAN


7

Persiapan 1.081, Membuat 15 357,3


pasien 3 63 3.244,89 keterangan 6
Persiapan 1.081, hasil USG 5.360,36
alat 3 63 3.244,89 Membuat 5 357,3
Pemeriksa 1.081, nota 6
an USG 2 63 tagihan 1.786,79
dimensi 20 21.632,58 Memberik 2 357,3
Membuat 1.081, an hasil 6
keteranga 63 USG 714,71
n hasil Total 60 357,3
USG 10 10.816,29 6 21.441,43
Membuat 1.081, Sumber : data primer diolah 2016
nota 63
tagihan 5 5.408,15 Tabel 10 menjelaskan bahwa
Memberik 1.081, pembebanan biaya Indirect Resource
an hasil 63 Overhead untuk setiap cost driver adalah :
USG 2 2.163,26 = Rp 21.441,43= Rp 357,36
Total 1.081, 60
45 63 48.673,31 4. Menentukan Biaya direct Resource
Sumber : data primer diolah 2016 Overhead
Direct Resource merupakan suatu
Tabel 10 menjelaskan bahwa pembebanan biaya tidak langsung ke
pembebanan biaya Indirect Resource aktivitas melalui hubungan sebab akibat
Overhead untuk setiap cost driver adalah antara sumber daya yang dikonsumsi
= Rp 48.673,31= Rp 1.081,63
dengan aktivitas yang ditimbulkan.
45
Setelah didapatkan hasil perhitungan untuk Perhitungan biaya direct resource
setiap satu cost driver maka selanjutnya overhead dibagi menjadi empat kategori,
dikalikan dengan jumlah driver setiap yaitu labor related, equipment related,
aktivitasnya. space related, dan service related. Total
Tabel 11 biaya direct resource overhead yang akan
Pembebanan Biaya Indirect dibebankan pada setiap pemeriksaan USG
Resource Overhead ke Aktivitas sebagai berikut :
Untuk USG 4 Dimensi
Aktivitas Driver Tarif Total Tabel 15
(menit OP pembeban Total Biaya Direct Resources
) (Rp) an biaya Overhead Pemeriksaan USG 2D dan 4D
overhead Kategori Biaya (Rp)
Menerima 2 357,3 biaya USG 2D USG 4D
blanko 6 Labor 22.736,84 105.675,15
pengantar related
USG 714,71 Equipment 17.557,89 81.604,69
Persiapan 3 357,3 related
pasien 6 1.072,07 Space 926,32 4.305,28
Persiapan 3 357,3 related
alat 6 1.072,07 Service 1.522,11 7.074,36
Pemeriksa 30 357,3 related
an USG 2 6 Total 42.743,16 198.659,48
dimensi 10.720,72

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAKUAN


8

Biaya direct resources akan dibebankan Tabel 17


kepada setiap aktivitas yang ada di Pembebanan Biaya Direct
pemeriksaan USG dengan mendasarkan Resources Overhead ke Aktivitas USG 4
pada proporsi waktu setiap aktivitas di Dimensi
pemeriksaan USG. Hal ini dapat dilihat Aktivitas Drive Tarif Total
pada tabel berikut : r OP pembeban
Tabel 16 (meni (Rp) an biaya
t) overhead
Pembebanan Biaya Direct
(Rp)
Resources Overhead ke Aktivitas USG 2
Menerima 2 3.310,
Dimensi blanko 99
Aktivitas Drive Tarif Total pengantar
r OP pembeban USG 6.621,98
(meni (Rp) an biaya Persiapan 3 3.310,
t) overhead pasien 99 9.932,97
(Rp) Persiapan 3 3.310,
Menerima 949,8 alat 99 9.932,97
blanko 5 Pemeriksa 30 3.310,
pengantar an USG 2 99
USG 2 1.899,70 Dimensi 99.329,74
Persiapan 949,8 Membuat 15 3.310,
pasien 3 5 2.849,54 keteranga 99
Persiapan 949,8 n hasil
alat 3 5 2.849,54 USG 49.664,87
Pemeriksa 949,8 Membuat 5 3.310,
an USG 2 5 nota 99
Dimensi 20 18.996,96 tagihan 16.554,96
Membuat 949,8 Memberik 2 3.310,
keteranga 5 an hasil 99
n hasil USG 6.621,98
USG 10 9.498,48 TOTAL 60 3.310, 198.659,4
Membuat 949,8 99 8
nota 5 Total biaya overhead pada USG 2D dan
tagihan 5 4.749,24 4D adalah sebagai berikut :
Memberik 949,8
an hasil 5 Tabel 18
USG 2 1.899,70 Total Biaya Overhead USG 2D dan
TOTAL 949,8
4D di Klinik Citra Bunda
45 5 42.743,16
Tabel 16 menjelaskan bahwa
pembebanan biaya Indirect Resource Biaya Biaya (Rp)
Overhead untuk setiap cost driver adalah overhead USG 2D USG 4D
indirect 48.673,31 21.441,43
= Rp 42.743,16= Rp 949,85 resource
45 Overhead
Setelah didapatkan hasil perhitungan direct 42.743,16 198.659,48
untuk setiap satu cost driver maka resource
Overhead
selanjutnya dikalikan dengan jumlah driver
Total 91.416,65 220.100,91
setiap aktivitasnya.

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAKUAN


9

5. Menentukan aktivitas yang terkait selanjutnya dikalikan dengan jumlah


pemeriksaan USG 2D dan 4D dan driver setiap aktivitasnya.
membebankan biaya overhead ke
dalam masing-masing aktivitas Tabel 20
Tabel 19 Pembebanan Biaya Overhead ke
Pembebanan Biaya Overhead ke Aktivitas-Aktivitas Pemeriksaan USG
Aktivitas-Aktivitas Pemeriksaan 4D
USG 2D Aktivita Drive Cost Biaya Total
s r driv overh biaya
Aktivita Drive Cost Biaya Total er ead (Rp)
s r driv overh biaya (me per
er ead (Rp) nit) aktivi
(me per tas
nit) aktivit (Rp)
as
Meneri 1
(Rp)
ma kegia
Meneri 1 blanko tan
ma kegia pengant 3.668, 7.336,7
blanko tan ar USG 2 35 0
pengant 2.031, 4.062,
Persiapa 1
ar USG 2 48 96
n pasien kegia 3.668, 11.005,
Persiapa 1 tan 3 35 05
n pasien kegia 2.031, 6.094,
Persiapa 1
tan 3 48 44
n alat kegia 3.668, 11.005,
Persiapa 1 tan 3 35 05
n alat kegia 2.031, 6.094,
Pemerik 1
tan 3 48 44
saan kegia
Pemerik 1 USG 2 tan 3.668, 110.05
saan kegia Dimensi 30 35 0,46
USG 2 tan 2.031, 40.629
Membu 1
Dimensi 20 48 ,62
at kegia
Membu 1 keterang tan
at kegia an hasil 3.668, 55.025,
keterang tan USG 15 35 23
an hasil 2.031, 20.314
Membu 1
USG 10 48 ,81
at nota kegia 3.668, 18.341,
Membu 1 tagihan tan 5 35 74
at nota kegia 2.031, 10.157
Member 1
tagihan tan 5 48 ,41
ikan kegia
Member 1 hasil tan 3.668, 7.336,7
ikan kegia USG 2 35 0
hasil tan 2.031, 4.062,
TOTAL 220.10
USG 2 48 96
0,91
TOTAL 91.416
Tabel 19 menjelaskan bahwa
,65
pembebanan biaya Indirect Resource
Sumber : data primer diolah 2016 Overhead untuk setiap cost driver nya
adalah = Rp 220.100,91= Rp 3.668,35
Setelah didapatkan hasil perhitungan
60
untuk setiap satu cost driver maka

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAKUAN


10

Menjumlahkan Biaya Langsung dan Tabel 22


Biaya Overhead Harga Pemeriksaan USG Tahun
2016
Metode Activity Based Costing Jenis pemeriksaan Tarif Harga per
Tahap terakhir dari perhitungan tarif USG USG (Rp)
USG 2D 155.000
biaya USG 2D dan 4D dengan
USG 4D 280.000
menggunakan metode Activity Based Sumber data: Klinik Citra Bunda
Costing adalah dengan menjumlahkan 2. Jumlah pemeriksaan USG masing-
semua biaya yang muncul pada saat masing jenisnya tahun 2016
pemeriksaan USG yang dapat dilihat Tabel 23
sebagai berikut : Jumlah Pemeriksaan USG Tahun
Tabel 21 2016
Hasil perhitungan Tarif biaya
USG 2D dan 4D dengan Activity Based Jenis Jumlah Tingkat
Costing pemeriksaa pemeriksaa pemeriksaa
Jenis biaya Jumlah biaya (Rp) n USG n USG n
USG 2D USG 4D A:BX
Biaya 86.400 91.400 100%
(a)
langsung USG 2D 2.375 82 %
pemeriksaan USG 4D 511(a) 18 %
USG 2D dan (b)
Total 2.886 100 %
4D Sumber data: Klinik Citra Bunda
Biaya 91.416,65 220.100,91 3. Pendapatan jasa USG untuk tarif per
Overhead pemeriksaan dan masing-masing
177.816,65 311.500,91
jenisnya tahun 2016
Sumber : data primer diolah 2016
Tabel 24
Metode Tradisional Pendapatan Jasa Pemeriksaan
USG Tahun 2016
Metode tradisional telah diterapkan Jenis Jumlah Harga Pendapatan
oleh Klinik Citra Bunda dalam USG USG per jasa USG
menentukan tarif biaya USG 2D dan 4D. terjual USG (Rp)
Perhitungan tarif biaya menggunakan (Rp)
metode tradisional dilakukan oleh Klinik USG 2.375 155.000 368.125.000
Citra Bunda dalam menentukan tarif biaya 2D
USG 511 280.000 143.080.000
USG. Perhitungan tarif biaya dengan
4D
metode tradisional dapat dilihat pada tabel
Sumber data: Klinik Citra Bunda
dibawah ini :
4. Presentase pendapatan masing-
1. Harga USG 2D dan 4D di Klinik
masing jenis pemeriksaan USG dari
Citra Bunda
penjualan jasa secara keseluruhan

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAKUAN


11

Tabel 25 Dari hasil perhitungan tarif biaya


Presentase Pendapatan Jasa yang digunakan oleh Klinik Citra Bunda
Pemeriksaan USG Tahun 2016 terlihat adanya perbedaan hasil
perhitungan tarif biaya USG dengan
menggunakan metode tradisional dengan
Jenis Pendapatan Presentase metode Activity Based Costing. Perbedaan
USG jasa USG pendapatan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah
(Rp) penjualan ini :
jasa Tabel 27
USG 368.125.000 72% Perbandingan Tarif Biaya USG dengan
2D Metode Tradisional dan dengan Metode
USG 143.080.000 28% Activity Based Costing
4D
Total 511.205.000 100% Je Siste Siste Selis Nilai (
Sumber data: Klinik Citra Bunda ni m m ih Kondis %
Tabel 26 s Tradi Activi (Rp) i )
Perhitungan Tarif Biaya USG U sional ty
dengan Metode Tradisisonal S (Rp) Based
Klinik Citra Bunda tahun 2016 G Costi
ng
(Rp)
Elemen USG 2D USG 4D U 155.0 177.8 - Underc 30
Biaya (Rp) (Rp) S 00 16,65 22.8 osting %
Biaya 86.400 91.400 G 16,6
Langsung 2 5
Biaya D
Overhead U 280.0 311.5 - Underc 20
72% x Rp 368.038.600 S 00 00,91 31.5 osting %
511.027.200 G 00,9
28% x Rp 142.988.600 4 1
511.027.200 D
HPP 368.125.000 143.080.000 Dari perhitungan diatas dapat diketahui
Jumlah USG 2.375 511 bahwa hasil perhitungan tarif biaya USG
terjual
2D dan USG 4D dengan menggunakan
Tarif Biaya 155.000 280.000
USG metode activity based costing untuk USG
2D sebesar Rp 177.833,34 dan untuk USG
Tabel 22 menjelaskan tentang 4D sebesar Rp 311.508,34. Dari hasil
perhitungan tarif biaya USG 2D dan 4D tersebut, jika dibandingkan dengan metode
pada Klinik Citra Bunda dengan tradisional, maka metode activity based
menggunakan metode tradisional costing untuk tarif biaya USG 2D
dihasilkan tarif biaya USG 2D sebesar Rp mengalami Undercosting sebesar Rp -
155.000 dan USG 4D sebesar Rp 280.000. 22.816,65 sedangkan USG 4D mengalami
Undercosting sebesar Rp -31.500,91.
Perbandingan Penerapan Tarif Biaya
USG antara Metode Tradisional dan
Metode Activity Based Costing

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAKUAN


12

DAFTAR PUSTAKA Klinik.


http://www.bksikmikpikkfki.net
Anthony A. Atkinson, Robert S. Kaplan, Muhammad Afifudin dan R. Ery Wibowo
Ella Mae Matsumura, dan S. Mark Agung S (2013), Penerapan activity
Young (2009), Edisi 5, Akuntansi based costing system sebagai dasar
Manajemen, Jakarta : PT. Indeks. penetapan jasa tarif rawat inap pada
Ari Setiyaningrum, Jusuf Udaya, dan Rumah Sakir Roemani
Effendi (2015), Prinsip- Prinsip Muhammadiyah Semarang, E- Jurnal
Pemasaran, Yogyakarta: Penerbit Universitas Muhammadiyah
Andi. Semarang Vol.3, No. 2, Tahun 2013.
Bastian Bustami dan Nurlela (2009), Edisi Prof. Indra Bastian (2015), Edisi 2,
Pertama, Akuntansi Biaya Melalui Akuntansi Kesehatan (Pengelolaan
Pendekatan Manajerial, Jakarta: Organisasi Kesehatan), Yogyakarta:
Mitra Wacana Media. Penerbit BPFE.
Budiawan (2011), Activity Based Costing Rambat Lupiyoadi (2014), Edisi 3,
sebagai alat pengendalian Manajemen Pemasaran Jasa
manajemen pada Hotel Taman Berbasis Kompetensi, Jakarta:
Maranu Makassar, Makassar, Salemba Empat.
Universitas Hasanudin. R. Anastasia Endang Susilawati dan
Daljono (2011), Cetakan 2, Edisi 3, Abdul Halim (2012), Penerapan
Akuntansi Biaya Penentuan Harga metode activity based costing dalam
Pokok dan Pengendalian, Semarang: penentuan tarif rawat inap pada
Badan Penerbit Universitas Rumah Sakit Teja Husada di
Diponogoro. Malang, Jurnal Riset Mahasiswa
Dewi Utari, Dr. Ari Purwanti, dan Dr. Akuntansi Vol. 3, No.1, Tahun 2012.
Darsono Prawironegoro (2016), Teguh Yudha Ramadhan (2016), Analisis
Edisi 4, Akuntansi Manajemen, perhitungan harga pokok produksi
Jakarta : Mitra Wacana Media. berdasarkan activity based costing
Dhania Anggarani Putri (2011), Analisis sebagai dasar penentuan harga jual
penggunaan metode activity based produk pada PT. SONOCO
costing sebagai alternatif dalam Indonesia, Bogor, Universitas
menentukan tarif SPP SMP-SMA Pakuan.
pada YPI Nasima Semarang, Skripsi,
Semarang, Universitas Diponogoro V. Wiratna Sujarweni (2014), Cetakan
Semarang. Pertama, Metodologi Penelitian,
Firdaus Ahmad Dunia dan Wasilah Yogyakarta : Pustaka Baru Press.
Abdullah (2012), Edisi 3, Akuntansi V. Wiratna Sujarweni (2015), Cetakan
Biaya, Jakarta: Salemba Empat. Pertama, Akuntansi Biaya Teori dan
hmscfkmuh.wordpress.com Penerapannya, Yogyakarta: Pustaka
Ir. Agustina Shinta (2011), Manajemen Baru Press.
Pemasaran, Malang: Penerbit www.informasi-pendidikan.com
Universitas Brawijaya Press.
Kamaruddin Ahmad (2015), Cetakan 10,
Edisi Revisi, Akuntansi Manajemen (
Dasar- dasar konsep biaya dan
pengambilan keputusan), Jakarta:
Rajawali Pers.
Menteri Kesehatan (2011), Peraturan
Menteri Kesehatan RI Nomor 028/
MENKES/ PER/I/2011 Tentang

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAKUAN

Anda mungkin juga menyukai