Anda di halaman 1dari 2

PROGRAM STUDI MAGISTER HUKUM KESEHATAN

FAKULTAS HUKUM DAN KOMUNIKASI


Jl. Pawiyatan Luhur IV/ 1, Bendan Duwur, Semarang 50234
Telp. (024) 8441555, 8505003 (hunting) Fax. (024) 8415429 – 8445265
e-mail: unika@unika.ac.id http://www.unika.ac.id

UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2020/2021

MATA UJI : SISTEM PENEGAKAN HUKUM INDONESIA


HARI/ TANGGAL : Jum’at/ 15 Januari 2021
WAKTU :-
PENGUJI : Val.Suroto, SH., M.Hum.
SIFAT UJIAN : (Daring)
Petunjuk:

a. Mahasiswa wajib mengisi presensi pada supercyber.unika.ac.id yang disediakan


untuk UAS.
b. Jawaban diketik dalam kertas A4/Letter, dengan fontasi 12, dan spasi 1,5. Pada
bagian atas ditulis nama mata kuliah, nama mahasiswa dan NIM.
c. Jawaban diunggah pada supercyber.unika.ac.id dalam versi pdf, paling lambat
tanggal 17 Januari 2021, pukul 23.00 WIB.
d. Apabila mengalami gangguan jaringan internet, jawaban dapat dikirim via email
mh.kes@unika.ac.id dan suroto@unika.ac.id dengan subjek email: nama mata
kuliah dan NIM.

Soal:

1
Penulis buku digital Seni Meracuni Pasien-Ulasan Malapraktik di Dunia Kedokteran, dr.
Leonard Kencana, M.Biomed (AAM) dilaporkan ke IDI Bali oleh seorang dokter, agar
menghentikan peredaran/publikasi buku tersebut. Persoalan ini menjadi makin serius
karena PAPDI dan PERDOSSI Bali juga mengadukan dr. Leonard Kencana, M.Biomed
(AAM) kepada IDI Bali.

Dokter Leonard Kencana merupakan dokter umum verifikator rekam medis dan tagihan
rumah sakit di salah satu asuransi swasta di Bali. Dalam beberapa tahun karirnya, ia
telah mempelajari ribuan rekam medis yang kemudian menjadi sumber inspirasi
penulisan buku tersebut.
Informamsi tentang buku digital tersebut dapat diakses melalui:
https://ebooks.gramedia.com/id/buku/seni-meracuni-pasien

Dengan tetap berpegang pada asas praduga tak bersalah, buatlah analisis/kajian dari
aspek sistem penegakan hukum kesehatan sesuai pertanyaan/permasalahan di bawah
ini. Analisis/kajian harus didukung dengan argumentasi yuridis dan dasar hukum yang
tepat.

1. Seandainya kasus tersebut merupakan pelanggaran hukum dan ada pihak


yang merasa dirugikan/menjadi korban, bagaimana penegakan hukumnya baik
melalui APS/ADR maupun melalui jalur pengadilan?
2. Apakah dalam kasus tersebut ada pelanggaran Kodeki? Jika ada, bagaimana
penegakannya?
3. Apakah menurut peraturan perundang-undangan, kasus tersebut dapat diadukan
ke MKDKI? Jika ternyata ada pihak yang mengadukan dr. Leonard Kencana ke
MKDKI, bagaimana mekanisme penanganan kasus tersebut di MKDKI?

--000-

Anda mungkin juga menyukai