Disusun Oleh :
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa penulis panjatkan kepada
junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan para umatnya yang
insyaAllah setia sampai akhir jaman. Makalah ini disusun guna melengkapi tugas Ushul Fiqh.
Dalam penyusunan makalah ini, dengan kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak, kami
telah berusaha untuk dapat memberikan serta mencapai hasil yang semaksimal mungkin dan
sesuai dengan harapan, walaupun di dalam pembuatannya kami menghadapi berbagai kesulitan
karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang kami miliki.
Oleh sebab itu pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya khususnya kepada Ibu Dr. Yani Heryani, M. Ag. selaku dosen pembimbing mata kuliah
Ushul Fiqh. Kemudian kami menyadari makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, Oleh
karena itu saran dan kritik yang membangun sangat kami butuhkan untuk dapat
menyempurnakannya di masa yang akan datang. Semoga apa yang disajikan dalam makalah ini
dapat bermanfaat bagi kami dan teman-teman maupun pihak lain yang berkepentingan.
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................................3
BAB 1 : PENDAHULUAN..........................................................................................................................3
A. Latar Belakang.............................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................3
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................................................3
BAB 2 : PEMBAHASAN............................................................................................................................4
A. Pengertian Makanan Halal...........................................................................................................4
B. Jenis-Jenis Makanan Halal...........................................................................................................4
C. Dalil Makanan Halal dan Penjelasan Lafadznya..........................................................................5
BAB 3 : PENUTUP....................................................................................................................................7
A. Kesimpulan..................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................8
3
BAB 1 : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam memerintahkan kepada umat-Nya untuk selalu memilih makanan yang halal dan
meninggalkan makanan yang haram. Dan kehidupan manusia tak pernah berpisah
dengan lingkungan sekitarnya. Allah SWT. menciptakan berbagai makhluk hidup , diantaranya
manusia,hewan dan tumbuhan. Makhluk hidup tersebut merupakan satu kesatuan dalam
hubungan sosial antar makhluk hidup. Manusia membutuhkan bahan yang dapat ia
olah menjadi makanan yang dapat membuat dia tidak letih dalam menjalankan aktivitas
kehidupannya atau dapat dikatakan manusia membutuhkan hewan dan tumbuhan sebagai bahan
untuk membuat olahan dari kulit ia dapat makan dan dapat menambah energi tubuhnya
yang akan habis,hewan juga membutuhkan manusia namun ada juga hewan yang hidup di
alam liar sehingga tidak membutuhkan bantuan manusia dalam hidupnya.
Dalam Islam halal dan haram telah ditentukan dengan jelas, banyak sekali ayat Al-qur’an dan
Al-hadis yang membahas hal tersebut. Dengan demikian, mengkonsumsi makanan dan minuman
yang halal merupakan suatu kewajiban bagi umat Islam.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, penulis menentukan rumusan masalah yang akan di bahas
dalam penulisan makalah ini
1. Apa yang dimaksud dengan makanan halal
2. Apa saja makanan yang halal dalam ajaran Islam
3. Dalil-dalil yang membahas tentang makanan halal
C. Tujuan Penulisan
4
BAB 2 : PEMBAHASAN
Halal adalah nama lain dari bahasa arab dalam agama islam yang berarti” boleh” atau
“diizinkan”. Sedangkan secara istilah adalah Halal merujuk kepada segala sesuatu yang diizinkan
menurut hukum islam.
Makanan yang halal adalah segala sesuatu yang diperbolehkan oleh syari’at untuk
dikonsumsi kecuali ada larangan dari Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Agama Islam
menganjurkan kepada pemeluknya untuk memakan makanan yang halal dan baik. Makanan
halal maksudnya makanan yang diperoleh dari usaha yang diridhai Allah. Sedangkan makanan
yang baik adalah yang bermanfaat bagi tubuh, atau makanan bergizi.
5
C. Dalil Makanan Halal dan Penjelasan Lafadznya
2. Kejelasan Lafadz
Kejelasan Lafadz yang terkandung dalam Surah Thoha ayat 81 di atas adalah ‘dzahir’ yakni
jelas. Karena ayat di atas dapat dipahami bahwa kita disuruh untuk memakan makanan yang baik
َّ َف َي ِح
dan tidak boleh melampaui batas, dengan lafadz ‘ل ت َما َر َز ْق ٰ َن ُك ْم َواَل َت ْط َغ ْو ۟ا فِي ِه ۟ ُُكل
ِ وا مِن َط ِّي ٰ َب
َ ’ َع َل ْي ُك ْم َغ.
ض ِبى
Menurut Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr.
Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram), penjelasan perlafadz yang terdapat
dalam Surah Thaha ayat 81 adalah berikut;
a. ت َما َر َز ْق ٰ َن ُك ْم ۟ ُ( ُكلMakanlah di antara rezeki yang baik yang telah Kami berikan
ِ وا مِن َط ِّي ٰ َب
kepadamu) Yang dimaksud dengan (ت ۟ ُ ) ُكلadalah makanan-makanan halal
ِ وا مِن َط ِّي ٰ َب
yang lezat.
b. ( َواَل َت ْط َغ ْو ۟ا فِي ِهdan janganlah melampaui batas padanya) Jangan kalian melampaui rezeki
yang halal menuju yang tidak halal. Pendapat lain mengatakan maknanya adalah
janganlah kalian mengingkari nikmat Allah sehingga kalian akan menjadi orang-orang
yang melampaui batas.
c. َ ۖ َف َي ِح َّل َع َل ْي ُك ْم َغ
ض ِبى ( yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu) Yakni turun
kepada kalian.
d. َ ( َو َمن َيحْ لِ ْل َع َل ْي ِه َغDan barangsiapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka
ض ِبى َف َق ْد َه َو ٰى
sesungguhnya binasalah ia) Yakni maka ia akan masuk ke neraka yang paling dalam.
3. Penggunaan Lafadz
Dalam penggunaan llafadz di Surah Thaha ayat 81 ini adalah penggunaan lafadz sharih,
yakni lafadz yang jelas makna dan maksudnya, tanpa memerlukan lagi penjelasan. Di ayat
tersebut sangat jelas perintah Allah SWT menyuruh hambanya untuk memakan makanan yang
baik dan tidak melampaui batas, Allah SWT juga berkata dalam ayat tersebut bahwa Allah SWT
murka dengan orang yang melampaui batas.
6
4. Kandungan Pengertian Lafadz
Ditinjau dari Kandungan Pengertiannya, Surah Thaha ayat 81 termasuk kedalam Lafadz
‘Am. Lafadz ‘Am adalah lafadz yang meliputi pengertian yang patut baginya tanpa pembatasan
(Menurut Penjelasan Ibnu Suki). Dan dibuktikan dengan terdapatnya lafadz )جميع عليكم(اى,
yang menurut jumhur ulama termasuk kedalam lafadz-lafadz ‘Am, yang terdiri dari ;
5. Dilalah Lafadz
Dilalah Lafadz dalam Surah Thaha ayat 81 adalah Mafhum Mukhalafah dalam jenis Mafhum
Syarat. Mafhum Mukhalafah sendiri adalah mafhum yang lafadznya menunjukan bahwa hukum
yang tidak disebutkan berbeda dengan hukum yang disebutkan (kebalikannya). Dan Mafhum
Syarat dalam Surah Thaha ayat 81 adalah ت ۟ ُ ُكل.
ِ وا مِن َط ِّي ٰ َب Yang dimaksud dengan (مِن ۟ ُُكل
وا
ِ ) َط ِّي ٰ َبadalah makanan-makanan yang harus dimakan itu makanan yang halal, yang lezat dan
ت
menyehatkan.
6. Shigat Taklif
Shigat Taklif yang terdapat dalam Surah Thaha ayat 81 adalah Amr. Amr adalah Suatu
ucapan yang menuntut kepatuhan dari yang menyuruh untuk mengerjakan perbuatan tersebut.
Shigat Taklif ini ditunjukkan dalam lafad كلوا, yang termasuk dalam Tuntutan Amr Ibaha.
Amr dalam lafadz tersebut terbentuk dari Amr bi sighat dengan shigat jamak mudzakar
mukhotob yang artinya, ‘Makanlah(kalian laki-laki semuanya). Penggunaan Lafadz Amr di sana
ditandai dengan Mabni Jazm sebagaimana di Alfiyah ‘وفعل امر ومضي بنياsetiap Fi’il Amr dan
Fi’il Madhi itu di mabnikan” dan Mabni untuk fi’il amr itu Mabni Jazm, disana ditandakan
dengan hadzaf nun.
7
BAB 3 : PENUTUP
A. Kesimpulan
Islam memerintahkan kepada umat-Nya untuk selalu memilih makanan yang halal dan
meninggalkan makanan yang haram.
Makanan yang halal adalah segala sesuatu yang diperbolehkan oleh syari’at untuk
dikonsumsi kecuali ada larangan dari Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Agama Islam
menganjurkan kepada pemeluknya untuk memakan makanan yang halal dan baik. Makanan
halal maksudnya makanan yang diperoleh dari usaha yang diridhai Allah. Sedangkan makanan
yang baik adalah yang bermanfaat bagi tubuh, atau makanan bergizi.
Sebagaimana Firman Allah SWT dalam QS Thaha:81,
8
DAFTAR PUSTAKA
https://tafsirweb.com/5323-quran-surat-thaha-ayat-81.html
Kitab Terjemah Alfiyyah, Sinar Baru Algensindo.
Powerpoint dan Video Penjelasan Mata Kuliah Ilmu Fiqih
https://wr4.uai.ac.id/makanan-dan-minuman-haram-dalam-islam/
http://aminazra.blogspot.com/2014/02/makalah-makanan-dan-minuman-yang-halal_14.html