Anda di halaman 1dari 14

ASPEK PAJAK

UNTUK PETANI SAWIT


BAIK KOPERASI
MAUPUN KUMPULAN
PETANI

Oleh:
H. SUHER – Petani Sawit
Piagam pemenang lomba Produtivitas tertinggi tingkat nasional
tahun2018 yg diadakan GAPKI
Kelapa sawit tetap menjadi
objek seksi dalam perpajakan
nasional selain migas dan
mineral, namun terkadang
pajak hanya bermuara kepada
tekanan pada petani.

Dan saat ini yang sedang


digalakkan yakni melakukan
PKP untuk petani sawit melalui
koperasinya maupun
perkumpulan petaninya seperti
Kelompok Tani, Usaha Petani
dan lain sebagainya.
PENETAPAN PKP UNTUK PETANI SAWIT
Penetapan Pengusaha Kena Pajak pada petani sawit secara umum memiliki keuntungan dan
kerugian.
Keuntungan Secara Umum: Kerugian Secara Umum :
1. Petani melalui koperasi maupun kelompok akan dinilai memiliki 1. Pembayaran pajak petani akan semakin besar
sistem yang lebih baik, serta legal secara hukum karena 2. Menambah beban dengan harga jual/beli
sudah menjadi PKP dan tertib membayar pajak. barang/jasa lebih tinggi. Hal ini disebabkan
2. Petani melalui koperasi maupun kelompok dianggap memiliki adanya pemungutan PPN pada setiap transaksi
perusahaan yang besar, dan tentu akan berpengaruh saat 3. Menambah kerumitan dan risiko sanksi yang
menjalin kerja sama dengan perusahaan lain. lebih besardalam laporan.
3. Dapat melakukan transaksi penjualan kepada Bendaharawan
Pemerintah.
KEUNTUNGAN PKP UNTUK PETANI
1. Petani melalui koperasi maupun
kelompok tani dapat mengkreditkan
seluruh pembelian petani, baik pupuk
maupun pestisida dan kebutuhan
lainya dengan PPN TBS yang
dipunggut dari pihak mitra atas
penjualan TBS Petani.
2. Petani melalui wadahnya dapat
menggunakan potensi ini dalam
rangka melakukan usaha lain guna
pengembangan petani sawit.
3. Petani sudah selayaknya
mendapatkan pelayanan yang baik
ketika replanting dengan konstribusi
yang taat pajak.
Contoh Potensi Keuntungan PKP untuk Petani Sawit

Penjualan TBS kepada PKS Mitra sebagai pembeli


Bulan Januari 2020
a. Pekan Pertama : 1.000.000 kg x 1.500 = Rp. 1.500.000.000
b. Pekan Kedua : 1.000.000 kg x 1.400 = Rp. 1.400.000.000
c. Pekan Ketiga : 1.000.000 kg x 1.300 = Rp. 1.300.000.000
d. Pekan Keempat : 1.000.000 kg x 1.200 = Rp. 1.200.000.000
Jumlah : 4.000.000 kg = Rp. 5.4000.000.000
Jumlah pungutan PPN ke PKS Mitra = Rp. 540.000.000

Pembelian kebutuhan kebun baik ke Perusahaan Mitra maupun perusahaan


PKP lainnya:
1. Pupuk TSP : 100.000 kg x 6.000 = Rp. 600.000.000 PPN = 60.000.000
2. Pestisida : Rp. 200.000.000 maka PPN dibayar = 20.000.000
Jumlah = 80.000.000
1. Maka ketika PKS mitra membayarkan hasil
penjualan TBS petani beserta PPN nya setiap
pekan, maka petani melaui wadah koperasi
memiliki kesempatan mengembangkan
usahanya menggunakan dana PPN sebelum
disetorkan ke negara pada akhir bulan
berikutnya pada periode transaksi.

2. Wadah Petani dapat menggunakan hasil


pengkreditan atas PPN pembelian untuk
kebutuhan operasional dan juga meringankan
beban petani, sehingga wadah petani mampu
berdiri dan memberikan pelayanan terbaik
baik petani itu sendiri.
FAKTA DI LAPANGAN ATAS PKP

Fakta dilapangan perusahaan mitra petani tidak menjalankan dengan baik


proses tersebut yakni :
1. Tidak membayarkan PPN penjualan TBS melalui wadah petani hingga
pengelolaan pembayaran di lakukan oleh perusahaan mitra, dengan
alasan SDM petani yang tidak memadai.
2. Tidak membayarkan PPN penjualan TBS tepat waktu bersamaan
penjualan TBS petani.
3. Membayarkan PPN penjualan TBS pada akhir bulan sehingga wadah
koperasi hanya sebagai alur pembayaran saja.
4. Tidak dikeluarkannya Faktur pembalian petani dari pihak Mitra sehingga
tidak dapat dikreditkan.
5. Dan banyak hal yang semua dikelola oleh mitra tanpa memberikan
edukasi kepada wadah petani.
“DENGAN PENERAPAN YANG SEPERTI INI
DAN PIHAK DIRJEN PAJAK HANYA MENEKAN PETANI
SERTA MENAKUT-NAKUTINYA, MAKA PAJAK DAN
PENETAPAN PKP PADA PETANI SAWIT MELALUI
WADAH ORGANISASINYA BENAR BENAR MENJADI
MOMOK YANG MENAKUTKAN BAGI PETANI SAWIT”
HINGGA POLA PIKIR PETANI AKAN TERJADI
PEMBENARAN

PAJAK = MENGURANGI PENDAPATAN PETANI


PAJAK = MENYUSAHKAN PETANI
PAJAK = PERUSAHAAN DAPAT APRESIASI DARI DIRJEN
PAJAK PADAHAL PETANI TERINJAK.
Pertemuan Dengan dewan minyak sawit Malaysia
dalam rangka kunjungan bersama tim CPOPC
Pertemuan dengan PKPKM di Malaysia
Demikian, semoga menjadi
perhatian, dan sudah saatnya
pajak membela rakyat, pajak
mensejahterakan petani, dan
pajak bukan hal yang
menakutkan bagi petani.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai