0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan10 halaman
Dokumen tersebut membahas aspek-aspek perpajakan dalam program peremajaan sawit rakyat (PSR). Ada tiga skenario yang dijelaskan: (1) jika PSR dilakukan sepenuhnya oleh petani sawit, akan timbul PPN atas pembelian bahan; (2) jika sepenuhnya dilakukan oleh jasa, akan timbul PPN dan PPh 23 atas pekerjaan jasa; (3) jika dilakukan bersama petani dan jasa, a
Dokumen tersebut membahas aspek-aspek perpajakan dalam program peremajaan sawit rakyat (PSR). Ada tiga skenario yang dijelaskan: (1) jika PSR dilakukan sepenuhnya oleh petani sawit, akan timbul PPN atas pembelian bahan; (2) jika sepenuhnya dilakukan oleh jasa, akan timbul PPN dan PPh 23 atas pekerjaan jasa; (3) jika dilakukan bersama petani dan jasa, a
Dokumen tersebut membahas aspek-aspek perpajakan dalam program peremajaan sawit rakyat (PSR). Ada tiga skenario yang dijelaskan: (1) jika PSR dilakukan sepenuhnya oleh petani sawit, akan timbul PPN atas pembelian bahan; (2) jika sepenuhnya dilakukan oleh jasa, akan timbul PPN dan PPh 23 atas pekerjaan jasa; (3) jika dilakukan bersama petani dan jasa, a
PROGRAM PEREMAJAAN SAWIT RAKYAT OLEH : ERDY RIAHMAN DAMANIK PENDAHULUAN
PUNGUT DAN POTONG
A. PUNGUT Istilah ini digunakan untuk Pajak Pertambahan Nilai ( PPN ). Pungut, atau pemungutan PPN muncul saat penyerahan barang atau jasa yang merupakan objek PPN. Pihak yang memungut PPN adalah pihak yang menyerahkan barang dan jasa yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak ( PKP ), jika belum menjadi PKP tidak diperkenankan memungut PPN. PENJUAL Pihak yang dipungut PPN adalah pihak yang menerima barang atau jasa. PEMBELI PENDAHULUAN
PUNGUT DAN POTONG
A. PUNGUT Saat memungut PPN, PENJUAL wajib menyerahkan faktur PPN yang diterbitkannya kepada PEMBELI. Saat terhutang PPN : Saat peristiwa yang terjadi lebih dahulu diantara ketiga hal ini yaitu, terbit invoice, penyerahan barang atau jasa, pembayaran. Jumlah yang dibayarkan oleh PEMBELI adalah : Harga yang disepakati + PPN 10% dari harga yang disepakati . CONTOH, Barang A dijual seharga Rp. 10,000,000, jumlah yang bayarkan oleh PEMBELI adalah Rp. 10,000,000 + Rp. 1,000,000 = Rp. 11,000,000, yang Rp.10,000,000 merupakan hak PENJUAL, dan Rp. 1,000,000 hak negara yang dipungut oleh PENJUAL dari PEMBELI, dan disetor ke kas negara oleh PENJUAL PENDAHULUAN
PUNGUT DAN POTONG
B. POTONG Istilah ini digunakan untuk Pajak Penghasilan ( PPh ) PPh 23 Potong , atau pemotongan PPh muncul saat pembayaran jasa yang merupakan objek pemotongan PPh. Pihak yang memotong PPh adalah pihak yang membayar jasa yang digunakan, namun telah mempunyai NPWP PENGGUNA JASA Pihak yang dipotong PPh adalah pihak yang memberikan jasa. PEMBERI JASA PENDAHULUAN
PUNGUT DAN POTONG
B. POTONG Saat pemotongan PPh, PENGGUNA JASA wajib menyerahkan BUKTI POTONG yang diterbitkannya kepada PEMBERI JASA. Bukti Potong dapat dikreditkan . Saat terhutang PPh : Saat pembayaran oleh pengguna Jasa Jumlah yang dibayarkan oleh PENGGUNA JASA adalah : Harga yang disepakati - PPh 2% dari harga yang disepakati yang di potong oleh PENGGUNA JASA dan disetor ke negara CONTOH : Jasa A untuk suatu pekerjaan disepakati senilai Rp. 10,000,000, jumlah yang bayarkan oleh PENGGUNA JASA adalah Rp. 10,000,000 - Rp. 200,000 = Rp. 9,800,000, PPhRp. 200,000 merupakan hak negara yang dipungut oleh PENGGUNA JASA dari PEMBERI JASA, dan oleh PEMBERI JASA dapat dikreditkan untuk mengurangi pembayaran pajak tahunan nya. ASPEK PERPAJAKAN DALAM PROGRAM PSR
A. PSR DIKERJAKAN OLEH PETANI SAWIT
B. PSR MENGGUNAKAN JASA “ PEMBERI JASA “ C. PSR DIKERJAKAN OLEH PETANI SAWIT DAN PEMBERI JASA ASPEK PERPAJAKAN DALAM PROGRAM PSR
A. PSR DIKERJAKAN OLEH PETANI SAWIT
Seluruh tahapan pekerjaan PSR dikerjakan oleh Petani Sawit, maka pajak yang timbul adalah PPN atas penyerahan bahan – bahan yang diperlukan dalam pekerjaan PSR, dalam hal ini Petani Sawit merupakan PEMBELI, yang merupakan pihak yang akan membayar PPN yang dipungut oleh PENJUAL, jika Petani Sawit merupakan PKP, maka faktur PPN yang diterimanya, dapat di kreditkan. ASPEK PERPAJAKAN DALAM PROGRAM PSR
B. PSR DIKERJAKAN OLEH PEMBERI JASA
Seluruh tahapan pekerjaan PSR dikerjakan oleh PEMBERI JASA, maka pajak yang timbul adalah : 1. PPN atas Pekerjaan PEMBERI JASA. PPN dipungut oleh PEMBERI JASA dari Petani Sawit sebagai PENGGUNA JASA, dan disetor ke negara oleh PEMBERI JASA. 2. PPh 23 atas pembayaran pekerjaan PEMBERI JASA. PPh ini dipungut oleh petani sawit sebagai PENGGUNA JASA, dan disetor ke negara oleh PENGGUNA JASA. ASPEK PERPAJAKAN DALAM PROGRAM PSR
B. PSR DIKERJAKAN OLEH PETANI SAWIT & PEMBERI JASA
Tahapan pekerjaan PSR dikerjakan sebagian oleh Petani Sawit dan sebahagian lagi oleh PEMBERI JASA, maka pajak yang timbul adalah : 1. Pekerjaan Petani Sawit. PPN atas pembelian bahan-bahan untuk pekerjaan PSR. 2. Pekerjaan PEMBERI JASA. PPN atas pekerjaan pekerjaan PEMBERI JASA. PPh 23 atas pembayaran pekerjaan PEMBERI JASA. Sekian Tangerang 05 Juni 2020, “ still PSBB “