DISUSUN OLEH:
Dengan telah selesainya kegiatan KKM From Home yang kami laksanakan, maka kami:
Telah menyelesaikan laporan kegiatan kami dengan judul “Dukung UMKM Melalui Insentif Pajak”.
Mengetahui, Menyetujui,
Dosen Pembimbing Ketua Kelompok
Pandemi Corona Virus Disease 2019 atau biasa yang dikenal dengan nama
COVID-19 yang sedang melanda seluruh penjuru dunia telah merubah perekonomian
di seluruh negara. Khususnya bagi negara Indonesia, pandemi Covid-19 telah
memberikan dampak yang cukup signifikan bagi perekonomian bangsa. Salah satu
dampak yang bisa kita lihat dari pandemi Covid-19 ini pada sektor UMKM. UMKM
(Usaha Mikro Kecil dan Menengah) merupakan usaha perdagangan yang dikelola
oleh perorangan maupun badan yang menjalankan usaha dalam lingkup kecil maupun
mikro. UMKM dianggap memiliki peran penting dalam pertahanan perekonomian
bangsa. Dari sektor UMKM ini mampu menyumbang lebih dari 60% dari total PDB
dan mampu mengurangi pengangguran dengan kontribusi lebih dari 95% dari total
tenaga kerja.
Terhentinya kegiatan usaha para pelaku UMKM yang disebabkan oleh pandemi
Covid-19 ini membuat pemerintah mengeluarkan berupa stimulus fiskal untuk tetap
bisa mendukung para pelaku UMKM dalam menjalankan roda perekonomian.
Pemerintah khususnya Direktorat Jenderal Pajak mengeluarkan PMK
No.86/PMK.03/2020 tentang Insentif Pajak Untuk Wajib Pajak Terdampak Pandemi
Corona Virus Disease-19 untuk melindungi para pelaku UMKM.
Insentif perpajakan untuk pelaku usaha UMKM ini diharapkan bisa digunakan
dan diterapkan oleh pelaku UMKM dengan sebaik-baiknya agar bisa memulihkan
perekonomian nasional. Insentif yang diberikan oleh Pemerintah sebagai bentuk
dukungan terhadap UMKM yang awalnya hanya sampai pada bulan September saja
kini diperpanjang sampai bulan Desember. Insentif yang diberikan oleh pemerintah
berupa Pajak Penghasilan (PPh) final bagi UMKM yang ditanggung oleh pemerintah
dengan penghasilan brto tidak lebih dari 4,8 Milyar dalam setahun. Maka dari itu,
pelaku UMKM yang peredaran usahanya tidak lebih dari 4,8 Milyar dalam setahun
tidak perlu membayar PPh Final (PP 23 tahun 2018).
Untuk bisa memanfaatkan insentif bebas pajak yang diberikan oleh pemerintah ini
terdapat beberapa hal penting yang harus dipenuhi oleh pelaku UMKM yang mana
topik ini akan kita bahas dan kita sosialisasikan kepada pelaku UMKM secara
langsung sebagai bentuk dari pengabdian kami sebagai mahasiswa jurusan perpajakan
untuk membantu meningkatkan pertumbuhan perekonomian bangsa melalui kegiatan
KKM terintegrasi Pengabdian Masyarakat yang mana akan kami dokumentasikan
dalam bentuk video agar dapat mempermudah para pelaku UMKM mengetahui
bagaimana cara untuk memanfaatkan insentif pajak selama masa pandemi covid-19
dan hal apa saja yang perlu dipersiapkan untuk memperoleh manfaat insentif ini.
Dalam hal ini UMKM yang menjadi mitra kelompok kami adalah UMKM berupa
kafe yang berlokasi di kota Kisaran, Kabupaten Asahan dengan nama tempat usaha
Lim’s Café Kisaran dan Callisto Cafe.
II. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
N Permasalahan Indikator
O
1. Mitra belum mengetahui bahwasannya Mitra yang bersangkutan masih
ada insentif pajak yang diberikan merasa keberatan atas pajak yang
pemerintah di masa pandemi ini harus ditanggung karena tidak
mengetahui adanya insentif pajak
bagi UMKM pada masa pandemi
sekarang.
2. Mitra tidak mengetahui apa saja syarat Mitra yang bersangkutan belum
yang dibutuhkan untuk memperoleh mengajukan untuk mendapatkan
insentif pajak tersebut fasilitas insentif pajak.
3. Mitra tidak paham tentang cara Mitra belum menyampaikan
memperoleh insentif pajak yang laporan untuk mendapat insentif
diberikan pemerintah pajak.
2.2. Permasalahan dan Alternatif Solusi
Solusi Yang
No. Permasalahan Alasan
Direkomendasikan
1 Mitra belum Mitra dapat mengujungi Karena pada
mengetahui instagram @ditjenpajakri instagram
bahwasanya ada atau mengunjungi website @ditjenpajakri sudah
insentif pajak yang www.pajak.go.id. untuk ada poster menarik
diberikan pemerintah mengetahui informasi tentang yang menjelaskan
di masa pandemi ini insentif pajak yang diberikan insentif pajak yang
pemerintah diberikan pemerintah
2 Mitra tidak Mitra dapat mengunjungi Karena pada website
mengetahui apa saja website www.pajak.go.id, www.pajak.go.id
syarat yang kemudian membaca artikel banyak artikel-artikel
dibutuhkan untuk tentang insentif pajak yang yang menjelaskan
memperoleh insentif ada di website tersebut atau tentang syarat yang
pajak tersebut langsung membaca PMK 86 dibutuhkan untuk
tahun 2020 memperoleh insentif
pajak tersebut
3 Mitra tidak paham Mitra dapat menonton video- Karena dengan
tentang tata cara video di YouTube tentang melihat video di
memperoleh insentif tata cara pengajuan insentif YouTube, Mitra akan
pajak yang diberikan pajak yang diberikan lebih mudah
pemerintah pemerintah memahami tata cara
pengajuan insentif
pajak
III. PARTISIPASI MAHASISWA
4.1. Kesimpulan
Melalui pelaksanaan KKM From Home 2020 ini mahasiswa PKN STAN diajak untuk
aktif berperan dan membantu masyarakat sesuai dengan pengetahuan dari bidang
keilmuaannya masing-masing. Dalam proyek kelompok 305, berfokus untuk
mengidentifikasi permasalahan yang sedang dialami Mitra (salah satu UMKM yang
berada di Kisaran, Sumatera Utara) terkait perpajakannya. Dalam dialog perwakilan
kelompok 305 dengan pihak manajemen mitra, ternyata pihak mitra masih belum
mengetahui dan tidak pernah mendengar terkait insentif Pajak UMKM Ditanggung
Pemerintah (DTP) tersebut. Ini merupakan tugas dan kewajiban dari kelompok 305 untuk
membantu Mitra dan mensosialisasikan PMK No.86/PMK.03/2020 khususnya terkait
insentif berupa Pajak UMKM Ditanggung Pemerintah (DTP) dari masa pajak April 2020
sampai dengan Desember 2020 dengan mengeluarkan produk atau keluaran berupa video
edukasi dengan judul konten “Dukung UMKM Melalui Insentif Pajak“ (terlampir).
Didalam video tersebut menjelaskan tentang pengertian insentif pajak, insentif pajak
yang dapat diperoleh UMKM dan bagaimana prosedurnya. Dengan adanya produk atau
keluaran tersebut diharapkan penerima manfaat yakni UMKM dapat lebih memahami dan
mengetahui serta memanfaatkan insentif tersebut sebaik mungkin.
4.2. Saran
1. Waktu pelaksanaan KKM From Home diharapkan lebih lama daripada KKM biasanya,
karena dimasa seperti ini untuk menentukan dan mencari mitra akan lebih memakan
waktu yang lama dan cukup sulit.
2. Untuk memudahkandan memperjelas pelaksanaan diharapkan timeline pelaksanaan
dirinci lebih detail, contohnya seperti waktu pembuatan dan pengumpulan proposal.
V. LAMPIRAN
5.1. Lampiran Berupa Foto Ketika Melakukan Wawancara