Anda di halaman 1dari 8

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BANTUAN

LANGSUNG TUNAI UNTUK PELAKU UMKM DI ERA


PANDEMI

Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah Integritas Sektor Publik

Disusun Oleh : kelompok 6

1. Athyyah Aribah Nur Firdaus (07011381823146)


2. Dhea Mevthania (07011381823151)
3. Niken Seftiani (07011381823139)
4. Sarah Salsa Fadillah (07011381823161)
5. Ulfa Khaliza Hazabiyah (07011381823157)
6. Khalila

Dosen Pengampu : DRS. GATOT BUDIARTO, MS

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2021

DAFTAR ISI
Pendahuluan.......................................................................................................................

Rumusan Masalah.............................................................................................................

Tujuan Masalah..........................................................................................................

Isi........................................................................................................................................

Penutup..............................................................................................................................
PENDAHULUAN

Hingga sekarang Pandemi COVID-19 yang telah menyebar pada akhirnya


membawa risiko yang sangat buruk bagi perekonomian dunia termasuk Indonesia.
khususnya dari sisi pariwisata, perdagangan serta investasi. Pemerintah dalam
mengatasi pandemi mulai memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB) atau social distancing sejak awal Maret 2020. Peraturan ini memiliki efek
nyata pada masyarakat. Aktivitas sehari-hari menjadi terhambat sehingga
masyarakat dituntut untuk melakukan setiap kegiatan dari rumah dan digitalisasi
dalam setiap kegiatan sehari-hari seperti Work From Home (WFH) hingga belajar
secara daring.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kementerian Koperasi dan


Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM, 2018), Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM) adalah pelaku utama yang mendominasi perekonomian
Indonesia. Dengan Kondisi di era pandemi ini dapat dijadikan pembelajaran bagi
para pemilik bisnis untuk beradaptasi dalam menghadapi pandemi. Bagi UMKM
hal ini penting untuk dihadapi. Salah satunya, penting untuk mengimplementasikan
digitalisasi pada setiap kegiatan jual beli dan interaksi lainnya. Kemampuan
teknologi dan inovasi serta kreativitas diperlukan dalam membaca peluang yang
ada seperti dalam aspek permodalan usaha, strategi manajemen, strategi promosi
dan pemasaran, serta strategi finansial.

Peran pemerintah juga diperlukan dalam mendorong keberhasilan UMKM


dari segi alokasi perizinan hingga pembiayaan atau permodalan begitupun pelatihan
tenaga kerja. Upaya keberlangsungan UMKM dengan pemanfaatan electronic
marketing (e-marketing)yang sesuai pro-sedur telah memberikan dampak positif di
tengah pandemi Covid-19. Menurutnya, para pengusaha UMKM tetap dapat
melakukan kegiatan produksi dan distribusi barang ke konsumen dan tetap
mematuhi aturan social distancing dimana penerapan e-marketing melalui
marketplace online sangatlah membantu.

Pemerintah juga memberikan upaya dalam membantu UMKM melewati


pandemi Covid-19 ini. Salah satunya dengan mengurangi tarif pajak selama enam
bulan, sejak April 2020 hingga September 20020. Diberikan pula program bantuan
pemerintah, seperti Kartu Prakerja dan Keluarga Harapan. Bantuan berupa relaksasi
dan restrukturisasi pembayaran pinjaman bagi pelaku UMKM dan koperasi oleh
Kementerian Koperasi.

pada masa Pandemi Covid-19 ini, dibutuhkan strategi bertahan bagi


UMKM. Strategi tersebut meliputi melakukan kegiatan jual-beli secara online,
melakukan promosi dan pemasaran secara digital, melakukan peningkatan kualitas
produk dan menambah layanan operasional serta mengoptimalkan interaksi dengan
konsumen. Oleh karena itu diperlukan kondisi atau gambaran terkait profil usaha
dilihat dari aspek promosi, finansial, manajemen dan lingkungan untuk
mengoptimalkan perbaikan UMKM dalam menghadapi pandemi.

Dalam memahami tersebut di butuhkan layanan untuk pelaku UMKM dan


menyediakan arahan bagi pelaku UMKM di Pandemi Covid19.

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka


perumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana alur prosedur bantuan langsung tunai pelaku UMKM di era


pandemi ?
2. Apakah alur tersebut sudah efektif untuk di terapkan di masa pandemi ini ?
3. Apakah dana yang di terima oleh pelaku UMKM sudah sesuai ?

TUJUAN MASALAH

Berdasarkan perumusan masalah yang telah ada, maka tujuan masalahnya


untuk:

1. Untuk mengetahui alur prosedur bantuan langsung tunai pelaku UMKM di era
pandemic
2. Untuk mengetahui SOP yang telah di buat se-efektif mungkin
3. Untuk mengetahui dana yang di terima pelaku UMKM sudah sesuai
sebagaimana seharusnya
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BLT UMKM

1. Pendaftaran, masyarakat dapat mendaftar melalui Dinas Koperasi dan UMKM daerah
sesuai domisili. Calon penerima bantuan dapat pula diusulkan oleh koperasi yang telah
disahkan sebagai badan hukum. calon penerima bantuan ini bisa pula diusulkan
kementerian/lembaga, perbankan, dan perusahaan pembiayaan yang terdaftar di OJK.
2. Melengkapi data usulan untuk pendaftaran (NIK, Nama lengkap, Alamat tempat tinggal
(sesuai KTP), Bidang usaha, Nomor telepon)
3. Untuk mendaftar sebagai calon penerima bantuan UMKM harus memenuhi persyaratan
(Memiliki usaha berskala mikro, WNI, bukan ASN (Aparatur Sipil Negara), TNI/Polri,
pegawai BUMN/BUMD, tidak sedang memiliki pinjaman di bank dan Kredit Usaha
Rakyat (KUR).
4. Cek status penerima, cara pengecekannya: buka alamat https://eform.bri.co.id/bpum, isi
nomor KTP lakukan proses verifikasi dengan memasukkan jawaban perhitungan
matematika , klik proses inquiry akan muncul pemberitahuan terkait mendapatkan
bantuan atau tidak, Jika berstatus menerima.
5. Penerima akan mendapatkan notifikasi atau pemberitahuan dari bank penyalur apabila
dinyatakan lolos verifikasi sebagai penerima bantuan. Notifikasi tersebut dikirimkan
melalui pesan SMS oleh bank penyalur.
6. Orang yang mendapatkan notifikasi atau sms diharuskan untuk datang ke kantor BRI
terdekat.
7. Dana bantuan yang diterima tidak dapat langsung digunakan. Penerima harus
melengkapi semua persyaratan dari dokumen hingga surat pernyataan Penerima Dana
BPUM dan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM).
8. Adapun dokumen yang dipersyaratkan untuk pencairan adalah sebagai berikut: Buku
tabungan Kartu ATM dan identitas diri Surat pernyataan, surat pernyataan tanggung
jawab mutlak (SPTJM), dan/kuasa penerimaan dana banpres.
9. Bagi penerima bantuan yang telah memiliki rekening BRI, dapat membawa persyaratan
lainnya seperti buku tabungan, kartu ATM, dan identitas diri.
10. Penerima bantuan yang tidak memiliki nomor rekening, akan dicetakkan buku
tabungan oleh Bank BRI dengan membawa KTP dan bukti SMS atau pemberitahuan.
BAGAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
BLT UMKM

PENDAFTARAN
PELENGKAPAN DATA

CEK PENERIMAAN PEMENUHAN SYARAT


(notifikasi sms)

MELENGKAPI PERSYARATAN
DAN SURAT PERNYATAAN

PENCAIRAN UMKM
kk

Anda mungkin juga menyukai