Anda di halaman 1dari 3

PROJECT NASIONALISME – MENANAMKAN JIWA

NASIONALISME MELALUI JAJANAN TRADISIONAL

Sabtu 19 November 2022, tepatnya di lampu merah yang berdekatan


dengan Secaba. Sejumlah Tim Project Nasionalisme dari mahasiswa Universitas
Jember membagikan jajanan tradisional yang sudah ditempeli berbagai macam
tulisan stiker dengan tema “Cinta Tanah Air”. Karena banyaknya makanan-
makanan modern atau makanan barat yang masuk ke Indonesia, sehingga
membuat jajanan tradisional mulai ditinggalkan. “Harapan kami, dengan adanya
kegiatan ini masyarakat Indonesia khususnya di Jember tidak melupakan produk
asli khas buatan masyarakat Indonesia itu sendiri”, ujar Ketua Tim Pelaksana.

Satu tim yang terdiri dari 7 orang dibagi menjadi 2 kelompok untuk
membagikan jajanan tradisional, kelompok 1 berada di lampu merah sebelah
selatan dan kelompok 2 berada di lampu merah sebelah barat. Tim pelaksana
membagikan jajanan tradisional khususnya kepada pengendara mobil, serta
membagikan jajan ke pengguna jalan lainnya dan masyarakat yang berada di
sekitar lampu merah dekat Secaba. Selain membagikan jajanan tradisional, tim
pelaksana juga mewawancarai beberapa masyarakat sekitar bagaimana tanggapan
mereka mengenai jajanan tradisional yang sekarang mulai kurang diminati
masyarakat Indonesia dan dampaknya akan tergeser ciri khas Indonesia oleh
makanan modern karena adanya perkembangan zaman.

Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Warno “Makanan-makanan


tradisional mulai tergeser karena tren yang ada seperti bakery dan cake, padahal
itu bukan makanan khas kita, kalua saya dari dulu memang suka makanan atau
jajanan tradisional, karena ada ciri khas tersendiri, kalau jajanan modern gitu-gitu
aja, bosen gitu jadinya, tapi kalau jajanan tradisional gak akan bosen”.

Dari Bapak Ripani, PM Jember, selaku yang mendampingi kami dalam


pelaksanaan kegiatan Project Nasionalisme menyampaikan “Dengan adanya
kegiatan seperti ini, mungkin akan menjadi sarana menumbuhkan rasa cinta
nasionalisme di masyarakat itu sendiri”.
Beberapa tim pelaksana mewawancarai 4 remaja yang tengah asyik
mengobrol. Saat diberi jajanan itu tim menanyakan apa nama jajanan yang
diberikan oleh tim, tetapi narasumber tidak tahu nama jajanan tradisional lanon
tersebut. Lalu satu remaja tersebut memberi tanggapan "Banyak yang gak tau
makanan ini karena orang yang jual cuma ada beberapa. Terus kita kan hidup di
kota, kalau di kota itu kan penjualnya banyak menjual makanan yang lagi tren
sekarang, jadi makanan tradisional ini disisihkan. Mungkin biar banyak yang tau
itu kaya ikutin cara jualan zaman sekarang, kaya jualan di sosmed, dari kaya gitu
kan lebih dikenal orang. Dibuat lebih menarik, dari kemasannya atau dari
warnanya".

"Menurut saya makanan ini bukan langka, masih banyak yang jual dan
beberapa waktu tertentu masih banyak dipakai untuk suguhan seperti pengajian.
Hanya ada di beberapa tempat dan beberapa waktu aja sih makanan kaya nagasari
ini, dan pasti ada cara untuk membudidayakannya yaitu dengan cara tadi dipakai
saat mengadakan pengajian atau acara tertentu. Di tempat saya juga gak ada
makanan kaya nagasari gini, kecuali kalau ada yang merantau gak jarang bikin-
bikin makanan kaya gini. Jadi, kita patut membudidayakan itu ya di waktu-waktu
tertentu itu, tapi masih ada yang menjual juga", ujar ibu Murni.

Narasumber terakhir yaitu ibu Rokhani "Agar jajanan tradisional ini tidak
punah maka pewirausaha harus mengandalkan ide marketing dan strategi jemput
bola" Ibu Rokhani ini lebih menekankan pada cara menjual dan mengemasnya
agar lebih menarik lagi agar jajanan tradisional ini tidak kehilangan peminat.

Kesimpulan dari kampanye nasionalisme dengan bentuk membagikan


jajanan tradisional yang dilakukan oleh tim adalah sebagai warga Negara
Indonesia kita mesti berbangga dengan ciri khas negara kita, jangan karena
perkembangan zaman kita sampai lupa dengan identitas diri sendiri. Mulai
lestarikan jajanan tradisional buat lebih menarik dan buat makanan-makanan
tersebut tidak langka dan hilang. Dari jajanan tradisional ini kita menjadi belajar
untuk bisa bersama-sama mempertahankan apa yang sudah lama menjadi ciri khas
negara kita ini.

Anda mungkin juga menyukai