Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KEAMANAN PASIEN

A. Pendahuluan
Keselamatan pasien menjadi isu prioritas dalam perawatan kesehatan, dimana gerakan
keselamatan pasien dimulai sejak tahun 2000 yang berawal ketika Institute of Medicine
menerbitkan laporan To Err Is Human Building a Safer Health System (Cahyono, 2012).
Keselamatan pasien merupakan hak pasien. Pasien berhak memperoleh keamanan dan
keselamatan dirinya selama dalam perawatan di rumah sakit (Kemenkes,2009). Sesuai
dengan UU tentang kesehatan pasal 53 (3) UU no 36/2009 menyatakan bahwa
pelaksanaan pelayanan kesehatan harus mendahulukan keselamatan nyawa pasien.
Keselamatan pasien telah menjadi prioritas untuk layanan kesehatan diseluruh dunia
(Cosway, Stevens, & Panesar, 2012 dikutip dari Chiu 2008). Keselamatan pasien
merupakan komponen penting dari mutu layanan kesehatan. Joint Comission
International (JCI) (2011) membuat kebijakan atau prosedur yang dikembangkan yang
mendukung secara terus menerus pengurangan infeksi terkait dengan perawatan
kesehatan. Kebijakan tersebut terdiri dari mengidentifikasi pasien dengan benar,
peningkatan komunikasi yang efektif, peningkatan keamanan obat-obatan yang perlu
diwaspadai, memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar,
pembedahan pada pasien yang benar, pengurangan resiko infeksi akibat perawatan
kesehatan, dan mengurangi risiko pada pasien akibat jatuh.
B. Latar belakang
Keselamatan pasien merupakan upaya untuk melindungi hak setiap orang terutama
dalam pelayanan kesehatan agar memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu dan
aman. Contohnya dalam pemberian obat, Setiap obat jika salah penggunaannya dapat
membahayakan pasien, bahkan bahayanya dapat menyebabkan kematian atau
kecacatan pasien, terutama obat-obat yang perlu diwaspadai. Kemudian Salah-Lokasi,
Salah-Prosedur, dan Salah-Pasien yang menjalani tindakan serta prosedur merupakan
kejadian sangat mengkhawatirkan dan dapat terjadi. Kesalahan ini terjadi antara lain
akibat komunikasi yang tidak efektif dan tidak adekuat. Maka dari itu, seorang pemberi
layanan keehatan harus menerapkan pekerjaan sesuai standar keselamatan dan
keamanan terhadap pasien dan keluarganya. Sistem ini mencegah terjadinya cedera
yang diakibatkan oleh kesalahan akibat melakukan suatu tindakan ataupun tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil, oleh karena itu dianggap penting dan
pentingnya membuat model kerangka acuan program keselamatan dan keamanan
pasien Puskesmas pacar untuk membuat asuhan terhadap pasien di Puskesmas
menjadi lebih aman dan nyaman sesuai standar.
C. Tujuan
a. Tujuan umum
Untuk mencegah terjadinya cedera bagi pasien, petugas, pengunjung dan
masyarakat akibat keselamatan dan Kesehatan Kerja
b. Tujuan khusus
1) Untuk membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien di Puskesmas
Pacar
2) Untuk mengintergrasikan aktivitas pengelolaan risiko
3) Untuk mengembangkan system pelaporan
4) Untuk melaksanakan program pencegahan KTC, KPC, dan KNC agar tidak
terluang
D. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
a. Melakukan assesmen risiko secara komprehensif dan proaktif untuk
mengidentifikasi bangunan, ruangan/area, peralatan, peranotan dan fasilitas
laiinya yang berpotensi menimbulkan cedera
b. Melakukan pemeriksaan fasilitas secara berkala dan terdokumentasi
c. Menyediakan anggaran untuk melakukan perbaikan
d. Melakukan assesmen risiko pra konstruksi (pra construction risk assessment/
PCRA) setiap ada konstruksi, renovasi atau penghancuran bangunan/demobilisasi
e. Merencanakan dan menyediakan fasilitas yang aman untuk mencegah terjadi
kecelakaan dan cedera, mengurangi bahaya dan risiko serta mempertahankan
kondisi aman bagi pasien, keluarga, staf, pengunjung
f. Penggunaan kartu identitas seluruh staf Puskesmas dan semua individu yang
bekerja di Puskesmas, pada pasien, penunggu pasien, pengunjung (termasuk
tamu) yang memasuki area terbatas (restricted area) sehingga menciptakan
lingkungan yang aman
g. Melindungi dari kejahatan perorangan, kehilangan, kerusakan atau pengrusakan
barang milik pribadi
h. Menyediakan fasilitas yang aman sesuai deng Per UU seperti setiap tangga ada
pegangannya, lantai tidak licin, ruang perwatan pasien pintu menghadap keluar,
shower di kamar madni tidak boleh menggunakan selang
i. Melakukan monitoring pada daerah berisiko keselamatan dan keamanan seperti
ruang nifas, ruang anak, pasien rentan/disabilityyang tidak dapat melindungi diri
sendiri
E. Cara melaksanakan kegiatan
a. Membentuk Tim manajemen keselamatan dan keamanan pasien
b. Rapat koordinasi tim dalam rangka:
- Menyusun pedoman keselamatan di Puskesmas Pacar
- Menyusun form pencatatan dan pelaporan insiden
- Melakukan analisis masalah jika ada insiden
- Melakukan sosialisasi tentang keselamatan dan keamanan pasien di Puskesmas
Pacar
- Menyusun SOP insiden
- Melakukan pelatihan keselamatan dan keamanan pasien
F. Sasaran
a. Tercapainya 100% pencatatan dan pelaporan insiden pada bulan Desember tahun
2022
b. Tersusunnya 100% kebijakan Keselamatan dan Keamanan di tahun 2022
c. Tersusunnya 100% kebijakan dan prosedur tentang koordinasi pelayanan dan
perukarani informasi antar profesi kesehatan
d. Tercapainya 100% sosialisasi program keamanan dan keselamatan pasien
G. Jadwal pelaksanaan kegiatan
Jadwal pelaksanaan kegiatan terlampir
H. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
1. Setiap bulan tim PKKP melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan di setiap unit
2. Setiap bulan tim PKKP menganalisa laporan unit dan membuat laporan ke Kepala
Puskesmas
3. Evaluasi program keselamatan pasien dilaksanaan setiap akhir bulan
I. Pencatatan, pelaporan & evaluasi kegiatan
1. Seluruh hasil pelaksanaan kegiatan program keselamatan pasien dicatat dan
didokumentasikan dalam dokumen Puskesmas Pacar
2. Setiap hasil analisis masalah dalam Program Keselamatan pasien dilaporkan
langsung kepada Kepala Puskesmas Pacar untuk diketahui. Pelaporan program
Keselamatan Pasien dilaksanakan setiap bulan
3. Evaluasi program keselamatan pasien dilaksanakan setiap akhir tahun untuk
menjaga mutu dan kualitas pelyanan upaya kesehatan perorangan (UKP)

Unit : Program Triple Eliminasi

Petugas :

Tanggal Pelaksanaan: 2022

No Kegiatan YA Tidak
1. Apakah penerapan keselamatan dan keamanan pasien
sudah menerapkan 7 langkah keselamatan pasien
2 Apakah pelaksanaan program sudah sesuai standar
keselamatan dan keamanan pasien
3 Apakah pelaksaanan kegiatan sudah sesuai jadwal yang
ditentukan
4 Apakah ada pemeriksaan fasilitas secara berkala
terdokumentasi
5 Apakah ada SOP pelaksaanan manajemen keselamatan
keamanan

Pacar, …………..2022

Mengetahui

Kepala Puskesmas Pacar Pj. MPKP

SIPRIANUS JAMAT, S.Kep Engelbertus Palung


NIP:19721026 199703 1 005 Nip:

Monitoring Pelaksanaan Program Manajemen Keselamatan Dan Keamanan

Puskesmas Pacar

Tahun : 2022

No Kegiatan Masalah Rencana Rekomendasi RTL Evaluasi


pelaksanaa
n
1. Melakukan 1. Masih kurangnya 05/01/2022 1. Melakukan 1. Lakukan Sudah
analisis kesadaran sosialisasi sosialisasi dilaksanakan
masalah pasien dan keselamatan keselamatan
penunggu pasien dan dan
akan keamanan keamanan
keselamatan pada pada
pasien pengguna pengguna
layanan di layanan di
Puskesmas Puskesmas
Pacar Pacar

Pacar, ………............2022

Mengetahui

Kepala Puskesmas Pacar Pj. MPKP

SIPRIANUS JAMAT, S.Kep Engelbertus Palung

NIP:19721026 199703 1 005 Nip:-


LAMPIRAN : SURAT KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PACAR
TENTANG : PENETAPAN TIM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN
KEAMANAN PASIEN
NOMOR : PPC.SK/ /I /2022
TANGGAL : 14 JANUARI 2022

TIM MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN PUSKESMAS PACAR

Anda mungkin juga menyukai