Anda di halaman 1dari 6

H. Tokoh-tokoh Media Pembelajaran.

1. John Amos Comenius (1592-1671).


Dalam bukunya ”Didactica Magna” ia mengemukakan jalan pembelajaran
dimulai dari hal kongkrit yang dapat diamati menuju ke hal abstrak dalam bentuk
kata-kata. Demikian juga dalam bukunya yang berjudul ”Lenguarum Reserata”
dalam pembelajaran bahasa ia menghubungkan dengan pengenalan benda-benda.
Di samping itu dalam bukunya ”Orbis Pictures” ia melukiskan dengan dunia
gambar. Buku ini berisi 150 gambar yang diberi nomor-nomor sesuai dengan teks
dalam bahasa ibu dan latin. Pokok yang dipelajari tentang penyakit, tukang roti
dan lain-lain. Oleh karena itu peserta didik senang belajar. J. A. Comenius
mengemukan pula bahwa kita hidup ditengah-tengah alam dunia kenyataan.
Mengapa kita tidak menggunakan mata, telinga dan hidung untuk mengenal alam
ini? Di dalam alam dunia banyak yang diamati dari pada yang diceritakan.
Pembelajaran bukan berarti mempompakan kepadanya sejumlah kata-kata dan
kalimat dari berbagai buku, tetapi pembelajaran adalah memahami benda-benda.
Ia disebut pengamat verbal realisme. Oleh sebab itu menurut pendapatnya prinsip
peragaan baru cukup diperlihatkan, apabila setiap kata dirangkaikan dengan hal
yang kongkrit. Maka dari itu tidak semua benda dapat diperlihatkan di sekolah.
Sebagai penggantinya adalah gambar-gambar.
2. Leuis Vives (1492-1540).
Salah seorang yang menentang verbalisme. Ia mengemukakan bahwa jalan
memperoleh pengetahuan dimulai dari benda ke kata. Ia berpendapat bahwa ilmu
alam janganlah semata-mata dipelajari dari buku-buku, akan tetapi dari alam itu
sendiri. Pengalaman langsung merupakan dasar dalam pembelajaran.
3. Jean Jaques Rousseau (1712-1778).
Dalam bukunya ” Emile ” disebutkan bahwa buku-buku adalah alat siksa bagi
peserta didik, membaca adalah penyakit bagi peserta didik, dunia merupakan
bukunya, fak-fakta menjadi gurunya.
4. John Dewey (1859-1952).

1
Ia dikenal dengan metode proyek ” Learning by Doing ”. Belajar sambil berbuat.
Prinsip peragaan merupakan prinsip yang sangat diutamakan. Ia mengemukakan
bahwa dalam pembelajaran dimulai dari yang kongkrit ke abstrak.
5. Santoso Hamidjojo.
Pengalaman seseorang diperoleh 75% melalui penglihatan, 15% melalui
pendengaran; 10% melalui indera yang lain.

2
I. Klasifikasi Media
Telah banyak media pembelajaran yang digunakan guru dalam proses pembelajaran
di kelas.
1. Berdasarkan indera yang bekerja : (a) Media pembelajaran pendengaran (audio);
(b) Media pembelajaran penglihatan (visual); (c) Media pembelajaran
pendengaran dan penglihatan (audio visual).
2. Berdasarkan jumlah pemakaianya : (a) Media pembelajaran indivual; (b) Media
pembelajaran kelompok (group).
3. Berdasarkan asalnya : (a) Media pembelajaran alamiah; (b) Media pembelajaran
buatan.
4. Berdasarkan jumlah ukurannya : (a) Media pembelajaran satu dimensi; (b) Media
pembelajaran dua dimensi; (c) Media pembelajaran tiga dimensi.

J. Media Satu Dimensi.


Media satu dimensi adalah media pembelajaran yang hanya dapat ditanggap oleh
salah satu panca indera saja dan tidak memiliki ukuran panjang dan lebar. Misalnya
radio, titik.

3
K. Media Dua Dimensi.
Media dua dimensi adalah media yang mempunyai ukuran panjang dan lebar yang
terletak pada suatu bidang datar. Jenis-jenis media dua dimensi antara lain :
1. Jenis-jenis papan :
a. Papan tulis yang digunakan untuk menyampaikan informasi dalam proses
pembelajaran.
b. Papan tempel adalah papan yang digunakan untuk menempelkan
pengumuman, gambar-gambar dan sebagainya.
c. Papan layar adalah papan yang ditutup dengan kain layar.
d. Papan tetap adalah papan kata-kata, gambar yang bersifat tetap.
e. Papan planel adalah papan yang dilekati kain planel yang berguna untuk
menempelkan kartu-kartu.
f. Papan demonstrasi adalah papan yang digunakan untuk mendemonstrasikan
berbagai ide, karangan-karangan.
2. Jenis-jenis bagan :
a. Bagan organisasi adalah bagan untuk menjelaskan hubungan personal antara
bagian-bagian di dalam situasi organisasi. Misalnya struktur suatu
pemerintahan (hubungan antara rakyat, parlemen dan kabinet).
b. Bagan perbandingan adalah bagan yang digunakan untuk menjelaskan
perbedaan atau perbandingan. Biasanya dilakukan dengan membuat dua susun
gambar yang berbeda. Oleh karena perbandingan dengan angka, kata kurang
menarik, maka kini disusun membuatnya dengan lukisan. Misalnya
perbanding jumlah penduduk yang bertempat tinggal di kota dengan jumlah
penduduk yang bertempat tinggal di pedesaan.
c. Bagan waktu adalah bagan yang melukiskan suatu keadaan dalam jarak waktu
tertentu. Misalnya perkembangan jasmani peserta didik sejak bayi hingga
dewasa.
d. Bagan skematik atau diagramatik. Bagan skematik adalah bagan yang
menerangkan jalannya sesuatu. Misalnya bagan untuk menjelaskan jalannya
peredarah darah, jalannya peredaran bumi. Sedangkan bagan diagramatik

4
adalah bagan yang menjelaskan hubungan bagian satu dengan bagian yang
lain. Misalnya bagan yang menerangkan sistem listrik.
e. Bagan perkembangan adalah yang dipakai untuk menerangkan
perkembangan/kemunduran suatu populasi. Misalnya bagan tentang
perkembangan/kemunduran keadaan peserta didik setiap tahun.
f. Bagan petunjuk/penuntun adalah bagan yang memberikan petunjuk atau
tuntunan mengenai pembuatan sesuatu. Misalnya bagaimana cara memasang
tiang dalam tanah (biasanya ada petunjuk berupa panah, kadang-kadang
berupa buku petunjuk).
g. Bagan pertumbuhan/pohon/arus adalah bagan yang menerangkan suatu
hubungan antara fakta-fakta.
h. Bagan pandangan tembus adalah bagan yang menerangkan seluruh isi yang
ada di dalamnya, meskipun tertutup oleh bagian luar. Misalnya mesin atau
bangunan dengan tidak menghilangkan bentuk luarnya dan dapat diusahakan
membuat rangka luarnya.
i. Bagan lipatan adalah bagan yang berisi gambar-gambar yang ditempelkan
pada secarik kertas yang dilipat-lipat. Buku semacam ini disebut ”Folder”.
j. Bagan lukisan. Bagan ini berupa lukisan yang menerangkan
pandangan/perkembangan sesuatu. Misalnya : perahu berlayar 1 – 2 – 3 - 4.
3. Jenis-jenis grafik.
a. Grafik garis adalah grafik yang dibuat dari garis-garis dan titik untuk
menerangkan kemajuan atau kemunduran suatu keadaan. Misalnya : grafik
kemajuan penerimaan peserta didik baru per tahunnya.
b. Grafik bidang atau batang adalah grafik yang berbentuk batang untuk
menerangkan kemajuan atau kemunduran suatu keadaan. Misalnya : grafik
yang menerangkan perbandingan penghasilan suatu macam barang dari
beberapa negeri.
c. Grafik gambar adalah grafik yang dibuat dengan menggunakan gambar untuk
menjelaskan sesuatu. Misalnya : grafik yang menerangkan jumlah penduduk
di masing-masing provinsi di Indonesia.

5
4. Poster adalah kombinasi gambar dan lukisan yang menerangkan suatu nasehat
atau peringatan tentang sesuatu.
5. Kartun adalah kombinasi dari gambar dan lukisan tentang seseorang dan
merupakan buah pikiran atau keadaan yang dilukiskan secara menggelikan atau
lucu. Gambar tersebut sering disebut karikatur.
6. Komik (Comics) adalah sebuah cerita bergambar yang menerangkan suatu
kejadian atau sejarah suatu tokoh.
7. Gambar mati adalah gambar yang tidak bergerak yang menjelaskan atau
melukiskan suatu peristiwa atau seseorang.
8. Gambar Seri Berhubungan adalah serangkaian gambar yang menjelaskan
perkembangan sesuatu atau seseorang.
9. Peta Datar adalah gambaran dari permukaan bumi sebagian atau keseluruhan pada
bidang datar. Menurut isinya : (a) Peta fisika; (b) Peta ekonomi; (c) Peta
kenegaraan; (d) Peta etnologi; (e) Peta sejarah. Menurut bentuknya : (a) Peta
diding; (b) Peta atlas; (c) Peta timbul.
10. Sketsa adalah gambar yang sederhana, atau coretan kasar yang melukiskan
bagian-bagian pokok tanpa detail.
11. Chart adalah kombinasi antara gambar dan grafis untuk mendaftar sejumlah besar
informasi atau menunjukkan perkembangan ide, obyek, lembaga, orang, keluarga.

Anda mungkin juga menyukai