TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Fouling
Proses terjadinya fouling pada membran meliputi tiga tahap antara lain
Tahap Pertama, yang biasa disebut dengan polarisasi konsentrasi, adalah
peningkatan lokal konsentrasi solut pada permukaan membran. Pada
polarisasi konsentrasi ini, fluks mengalami penurunan karena adanya
peningkatan pada tahanan hidrodinamika pada lapisan batas serta akibat
kenaikan tekanan osmotik lokal. Polarisasi konsentrasi merupakan peristiwa
yang dapat dibalikkan (reversibel), karena efeknya dapat dikurangi atau
4
Pengaruh Polietilen Glikol…, Linatul Chulqi, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2019
dihilangkan dengan menurunkan tekanan operasi atau menurunkan
konsentrasi umpan. Tahap Kedua terjadinya fouling adalah perpindahan solut
dari permukaan membran ke dalam material membran, dalam hal ini adalah
pori-pori membran, hingga antara solut yang satu dengan yang lain
benar-benar teradsorpsi atau melewati serangkaian langkah desorpsi atau
adsorpsi yang reversibel dalam pori-pori membran. Tahap Terakhir adalah
proses adsorpsi solut pada pori membran sehingga terjadi pemblokiran
ataupun penyempitan ukuran pori membran. Kedua tahap terakhir inilah yang
disebut fouling, karena mengakibatkan penurunan fluks yang tidak dapat
dibalikkan (irreversibel). Penurunan fluks permeat ini mungkin terjadi dalam
satu atau lebih tahap, bergantung pada sistem, namun biasanya berlangsung
cepat pada menit-menit awal operasi untuk kemudian diikuti dengan
penurunan fluks secara perlahan (Redjeki, 2011).
Pengaruh Polietilen Glikol…, Linatul Chulqi, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2019
antara lain :
Jenis fouling seperti ini dapat terjadi jika ukuran partikel solut tepat
menyumbat lingkaran pori membran sehingga pori membran tertutup total.
Bentuk yang lain dari fouling, jika ukuran partikel solut lebih kecil dari
ukuran diameter pori membran, adalah penyempitan ukuran pori membran
akibat teradsorpsi atau terdeposisinya partikel-partikel disekeliling bagian
dalam pori membran. Penyempitan diameter pori-pori efektif ini
menyebabkan tahanan membran(Rm) meningkat
( ) (1)
Pengaruh Polietilen Glikol…, Linatul Chulqi, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2019
Dimana t adalah waktu filtrasi, V adalah volume permeat, k adalah
konstan, dan n adalah nilai yang mengambarkan mekanisme fouling yang
berbeda. Nilai-nilai n dijelaskan sebagai berikut : complete blocking memiliki
nilai n=2, Intermediate pore blocking diwakili dengan n=1, internal pore
blocking diilustrasikan dengan n=1,5 dan pembentukan cake filtration
memiliki nilai n=0. Dalam model complete blocking, diasumsikan bahwa
setiap zat terlarut berpartisipasi dalam memblokir sepenuhnya pintu masuk
pori-pori membran. Untuk Intermediate pore blocking, diasumsikan bahwa
setiap zat terlarut tinggal di zat terlarut yang sebelumnya disimpan. Internal
pore blocking menganggap pengendapan masing-masing zat terlarut pada
dinding pori internal. Pembentukan Cake filtration diterapkan berdasarkan
akumulasi dari zat terlarut pada permukaan membran dalam bentuk Cake/kue.
Model Hermia ini kemudian dilinierisasi didasarkan pada nilai n untuk
masing-masing model dengan menggunakan persamaan dalam hal fluks
terhadap waktu, seperti yang ditunjukkan pada Eq. (2) sampai Eq. (5).
(2)
(3)
(4)
√ √
(5)
Pengaruh Polietilen Glikol…, Linatul Chulqi, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2019
Dimana ki, kc, ks, dan kcf adalah konstanta untuk complete blocking,
intermediate blocking, dan cake filtration, masing-masing (Aryanti, 2016).
Pengaruh Polietilen Glikol…, Linatul Chulqi, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2019
2.2 Faktor yang Mempengaruhi Fouling
Pengaruh Polietilen Glikol…, Linatul Chulqi, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2019
2.2.2 Sifat Larutan: padat (partikel) konsentrasi, ukuran partikel dan
sifat komponen.
Pengaruh Polietilen Glikol…, Linatul Chulqi, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2019
konstan. Fouling pada membran disebabkan oleh partikel atau koloid yang
terdapat pada air umpan dan terdeposisi pada permukaan membran. Bahan
organik, presipitat garam anorganik yang telah lama terdeposit pada
membran, dan pertumbuhan mikroorganisme merupakan penyebab terjadinya
fouling (Jayanti, 2016).
11
Pengaruh Polietilen Glikol…, Linatul Chulqi, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2019
2.3.2 Fouling Koloid
Pengaruh Polietilen Glikol…, Linatul Chulqi, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2019
metode yang mampu mengembalikan permeabilitas membran secara langsung
dan lebih cepat. Larutan-larutan kimia yang umum digunakan dalam
pencucian membran dikategorikan ke dalam 5 jenis, yaitu asam (asam sitrat,
HCl), alkali (NaOH), chelating agent (EDTA, poliakrilat), surfaktan (SDS),
dan enzim (protease, amilase) (Jayanti, 2016).
Pengaruh Polietilen Glikol…, Linatul Chulqi, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2019
berkisar antara 90-99%. Sementara itu Nanofiltrasi lebih diprioritaskan untuk
ion bervalensi dua atau lebih. Gambar skematik aliran larutan gambar pada
RO dapat dilihat pada Gambar 2.4
1) Tekanan
14
Pengaruh Polietilen Glikol…, Linatul Chulqi, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2019
2) Temperatur/suhu
3) Kepadatan/kerapatan membran
4) Flux (fluks)
5) Recovery Factor
7) Ketahanan Membran
15
Pengaruh Polietilen Glikol…, Linatul Chulqi, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2019
8) pH pada membran yang sering digunakan memiliki batasan operasi
antara 6 – 7,7.
9) Kekeruhan (Turbidity)
16
Pengaruh Polietilen Glikol…, Linatul Chulqi, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2019
kalsium klorida, dan perawatannya lebih mahal dibandingkan dengan
pengolahan secara konvensional (Sari dkk, 2010).
PEG larut dalam air dan beberapa pelarut organik seperti toluene, aseton,
metanol, dan metil klorida (Fadillah 2003). PEG secara dagang dibuat dari
hasil reaksi antara etilena oksida dengan air atau reaksi antara etilena glikol
dengan sejumlah kecil katalis natrium klorida, dan jumlah etilen glikol
menentukan bobot molekul PEG. Struktur dari PEG dapat dilihat pada
Gambar 2.5.
17
Pengaruh Polietilen Glikol…, Linatul Chulqi, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2019
PEG banyak digunakan karena memiliki sifat stabil dan inert, tidak
mudah terurai, serta rentang titik leleh dan kelarutan yang luas. Penambahan
polietilen glikol dapat meningkatkan kinerja membran dengan meningkatkan
fluks air murni, permeabilitas hidrolik, dan porositas (Wardani, 2013).
Membran PVA memiliki sifat yang sangat mudah berinteraksi dengan air.
Hal ini disebabkan karena gugus fungsional yang dimilikinya berupa gugus
18
Pengaruh Polietilen Glikol…, Linatul Chulqi, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2019
OH- sehingga membran bersifat hidrofilik. Molekul – molekul air akan
berinteraksi dengan membran melalui pembentukan ikatan hidrogen. Gugus
hidroksil yang terdapat pada rantai polimer akan menyebabkan membran
PVA bersifat polar. Sifat hidrofilik dan kepolaranya akan menentukan
selektifitas dan laju alir (Noezar I dkk, 2008, dalam Meilani, 2017).
19
Pengaruh Polietilen Glikol…, Linatul Chulqi, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2019
2.8.2 Pertukaran ion
2.8.3 Kalsinasi
2.8.4 Dealuminasi
2.9 Membran
Membran dapat diartikan sebagai alat pemisah dua atau lebih komponen
dari aliran fluida melalui suatu membran. Membran berfungsi sebagai
penghalang (barrier) yang selektif diantara dua fasa, yaitu hanya dapat
melewatkan komponen tertentu dan menahan komponen lain dari suatu aliran
fluida yang dilewatkan melalui membran. Dengan kata lain membran
berfungsi memisahkan material berdasarkan ukuran partikel zat terlarut,
20
Pengaruh Polietilen Glikol…, Linatul Chulqi, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2019
menahan komponen dari umpan yang mempunyai ukuran lebih besar dari
pori-pori membran dan melewatkan komponen yang memiliki ukuran yang
lebih kecil. Proses membran melibatkan umpan (cair dan gas), dan gaya
dorong (driving force) akibat perbedaan tekanan (Basit, 2016). Dengan
demikian, larutan yang mengandung komponen yang bertahan disebut
konsentrat dan larutan yang mengalir disebut permeate atau filtrat dan
prosesnya secara umum disebut penyaringan atau filtrasi.
Menurut agustina, dkk (2008) dalam Basit (2016) Filtrasi membran selain
berfungsi sebagai sarana pemisah juga berfungsi sebagai pemurnian suatu
larutan. Teknologi membran memiliki beberapa keunggulan tertentu jika
dibandingkan dengan proses lain, yaitu :
21
Pengaruh Polietilen Glikol…, Linatul Chulqi, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2019
Jv =
t= waktu (menit)
R= (1-Cp/Cf) x 100%
22
Pengaruh Polietilen Glikol…, Linatul Chulqi, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2019
c. Nanofiltrasi
Nanofiltrasi merupakan proses filtrasi membran yang sering
digunakan dengan jumlah total padatan terlarut yang sedikit seperti
air permukaan dan air tanah, dengan tujuan untuk softening
(penyisihan kation polivalen) dan penyisihan produk samping
desinfektan seperti zat organik alam dan sintetik.
d. Osmosa balik
Osmosa balik merupakan proses perpindahan pelarut dengan gaya
dorong dan perbedaan tekanan, dimana beda tekanan yang digunakan
harus lebih besar dari beda tekanan osmosis. Osmosis balik akan
menahan monovalent ions. Ukuran pori pada proses osmosa balik
antara < 1 nm . Filtrasi mampu menyisihkan banyak jenis molekul
dan ion besar dari larutan dengan memberikan tekanan pada larutan
yang berbeda pada salah satu sisi membran selektif (Meilani, 2017).
23
Pengaruh Polietilen Glikol…, Linatul Chulqi, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2019
Gambar 2.7 Desain sistem :(a) Sistem Dead-End, (b) Sistem
Cross-flow
Pengaruh Polietilen Glikol…, Linatul Chulqi, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2019
dengan kemurnian tinggi, ketika recovery solid tidak terlalu
dibutuhkan. Pada sistem ini, umpan dialirkan dengan arah aksial
(sejajar) dengan permukaan membran. Karena arah aliran tersebut,
mengakibatkan terbentuknya cake yang terjadi sangat lambat karena
tersapu oleh gaya geser yang disebabkan oleh aliran cross-flow. Pada
setiap operasi dengan menggunakan sistem ini, kecepatan aliran
umpan sangat menentukan besarnya perpindahan massa dalam
modul. Efisiensi pembersihan oleh cairan yang dialirkan meningkat
dengan bertambahnya kecepatan (Redjeki, 2011).
25
Pengaruh Polietilen Glikol…, Linatul Chulqi, Fakultas Teknik Dan Sains UMP, 2019