Anda di halaman 1dari 4

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN


SK. Mendiknas RI No : 274/D/O/2006
Rekomendasi : Depkes RI No. HK.03.2.4.1.05232
E-mail : akbidbhaktihusadamuliamadiun@yahoo.co.id
Kampus : JI. Taman Praja Kec. Taman Kota Madiun Telp /Fax. (0351) 491947 Madiun

PENILAIAN KETERAMPILAN KLINIK RESUSITASI BBL

NO. BUTIR YANG DINILAI NILAI MAHASISWA


1 2 3 4 5 6 7
A. PERSIAPAN RESUSITASI BBL
Menyiapkan resusitasi BBL sebelum menolong setiap persalinan
I. Persiapan Keluarga
1. Membahas dengan keluarga persiapan persalinan dan resusitasi BBL
II. Persiapan Tempat
2. Menyiapkan ruangan yang hangat, tidak angin, menyalakan lampu
3. Menyiapkan tempat resusitasi yang rata, keras, bersih, kering, hangat
III. Persiapan Alat Resusitasi
4. Menyediakan alat dan bahan untuk persiapan resusitasi BBL lengkap
5. Menyiapkan/membawa alat resusitasi steril dan siap pakai dalam box
6. Meletakkan kain ke 1 kira-kira 45 cm dari perineum ibu
7. Menggelar kain ke 2 menutupi tempat resusitasi
8. Menggulung kain ke 3 untuk ganjal bahu bayi
9. Menyediakan alat pengisap lendir De Lee steril di meja resusitasi
10. Menyediakan alat resusitasi pipa dan sungkup steril di meja resusitasi
11. Menyediakan jam/menghidupkan pencatat waktu (stop watch)
12. Menyediakan sepasang sarung tangan karet
IV. Persiapan Diri
13. Mengenakan alat pelindung diri pada persalinan
14. Mencuci kedua tangan dengan air mengalir dan sabun atau alkohol-
gliserin
15. Mengenakan kedua sarung tangan menjelang kelahiran
B. PENILAIAN BAYI BARU LAHIR
I. Penilaian BBL
Sesudah ketuban pecah, sebelum bayi lahir
16. Memastikan apakah air ketuban bercampur mekonium (letak kepala)
Sesudah bayi dilahirkan
17. Menilai nafas bayi: menangis, teratur, megap-megap, tidak bernafas
II. Keputusan Resusitasi BBL
18. Memutuskan resusitasi bila bayi tak bernafas atau megap-megap
19. Memutuskan resusitasi bila ketuban bercampur mekonium
III. Tindakan Resusitasi BBL
20. Memberitahu keluarga dan minta jaga ibu sambil mulai langkah awal
C. TINDAKAN RESUSITASI BBL  LANGKAH AWAL
Bila bayi tidak bernafas atau megap2 lakukan langkah berikut:
21 Memotong tali pusat dengan cepat, tidak diikat atau dibubuhi apapun
I. Jaga Bayi tetap hangat
22. Membungkus bayi dengan kain yang ada di dekat ibunya
23. Memindahkan bayi terbungkus ke tempat resusitasi yang disiapkan
II. Atur Posisi Bayi
24. Meletakkan bayi terlentang dengan ganjal kain di bawah bahunya
25. Mengatur posisi kepala bayi sedikit ekstensio agar jalan nafas terbuka
III. Isap Lendir
26. Mengisap lendir dengan alat penghisap lendir Dee Lee
27. Melakukan isapan lendir pada mulut dulu sedalam < 5 cm
28. Melakukan isapan lendir pada hidung sedalam < 3 cm
29. Mengisap lendir waktu menarik keluar tidak waktu memasukkannya
IV. Keringkan dan rangsang bayi
30. Mengeringkan bayi mulai muka, kepala, tubuh dengan sedikit tekanan
31. Menepuk atau menyentil telapak kaki bayi
32. Menggosok punggung, perut, dada atau tungkai bayi dengan telapak
tangan
V. Atur kembali posisi kepala bayi dan bungkus bayi
33. Mengganti kain ke 1 yang basah dengan kain dibawahnya yang kering
34. Membungkus bayi dengan kain yang kering, muka dan dada terbuka
35. Mengatur kembali posisi kepala bayi agar sedikit ekstensio
VI. Lakukan Penilaian Bayi
36. Menilai apa bayi bernafas normal, tidak bernafas atau megap-megap
37. Memberikan bayi kepada ibu bila bayi bernafas normal
38. Meletakkan bayi ke dada ibu dan menyelimuti bayi bersama ibunya
39. Menganjurkan ibu segera menyusui bayinya
40. Mulai ventilasi bila bayi tak bernafas, megap-megap, nafas lemah
41. Melakukan langkah awal seluruhnya dalam waktu 30 detik
Bila air ketuban bercampur mekonium lakukan langkah berikut:
Setelah seluruh badan bayi lahir
42. Menilai apa bayi bernafas atau tidak
Bila bayi tidak bernafas
43. Buka mulut bayi scr lebar, usap mulut bayi & Isap lendir
44. Menilai, apakah bayi bernafas atau tidak
Bila bayi bernafas
45. Melanjutkan dengan langkah awal seperti pada no 21-40
D. VENTILASI
I. Pasang sungkup
46. Memasang sungkup pada muka bayi, menutup hidung, mulut, dagu
II. Lakukan Ventilasi 2x
47. Meniup udara ke mulut bayi 2x (dengan tekanan 30 cm air)
48. Melihat apakah dada bayi mengembang setelah ditiup 2x
Bila dada bayi tidak berkembang
49. Memeriksa posisi kepala dan membetulkan agar sedikit ekstensio
50. Memeriksa posisi sungkup dan pastikan tidak ada udara bocor
51. Memeriksa apa ada cairan atau lendir di mulut dan menghisap bila ada
Bila dada bayi berkembang
52. Melanjutkan langkah ventilasi bila dada bayi berkembang
III. Lakukan Ventilasi 20x dalam 30 detik
53. Melakukan ventilasi sebanyak 20x dalam 30 detik
Bila bayi mulai bernafas normal
54. Menghentikan ventilasi bila bayi mulai bernafas normal
55. Memantau bayi dengan seksama
Bila bayi belum bernafas
56. Mengulangi ventilasi kembali bila bayi belum bernafas
IV. Hentikan ventilasi dan Nilai tiap 30 detik
57. Menghentikan ventilasi setiap 30 detik
58. Menilai apakah bayi bernafas normal, tidak bernafas atau megap2
Bila bayi mulai bernafas normal
59. Menghentikan ventilasi bila bayi mulai bernafas normal
60. Memantau bayi dengan seksama
Bila bayi tidak bernafas atau masih megap-megap
61. Meneruskan ventilasi 20 kali/30 detik bila tidak bernafas, megap2
62. Menghentikan ventilasi dan menilai kembali setiap 30 detik
V. Bila bayi tidak bernafas spontan sesudah 2-3 menit resusitasi
63. Meneruskan ventilasi dengan interval 30 detik
64. Menyiapkan rujukan bayi bersama ibunya sesuai pedoman
VI. Bila bayi tak bernafas sesudah ventilasi 20 menit
65. Menghentikan resusitasi setelah ventilasi selama 20 menit
E. PEMANTAUAN DAN DUKUNGAN
I. Lakukan pemantauan seksama bayi pasca resusitasi selama 2 jam
Memperhatikan tanda-tanda kesulitan bernafas pada bayi
66. Memeriksa adanya tarikan dinding dada
67. Mengamati apakah napas bayi megap-megap
68. Menghitung frekuensi nafas bayi, apakah < 30/ menit atau > 60/menit
Memperhatikan apakah bayi berwarna pucat
69. Memantau bayi yang berwarna pucat walau bernafas normal
II. Jaga bayi tetap hangat dan kering
70. Menunda memandikan bayi sampai dengan 6-24 jam
III. Bila nafas bayi dan warna kulit normal, berikan bayi kepada
ibunya
71. Meletakkan bayi di dada ibu (kulit ke kulit) dan menyelimuti
keduanya
72. Menganjurkan ibu segera menyusui bayinya
73. Menganjurkan ibu mengusap bayinya dengan kasih sayang
IV. Bila kondisi bayi memburuk, rujuk segera
Memperhatikan tanda-tanda bahaya pada bayi
74. Menghitung frekuensi nafas, apakah < 30 atau > 60/menit
75. Memeriksa adanya tarikan dinding dada
76. Mangamati apakah bayi merintih atau megap-megap
77. Mengamati apakah seluruh tubuh bayi pucat atau biru
78. Mengamati apakah bayi lemas
79. Merujuk segera bila ada salah satu tanda-tanda bahaya
V. PENCATATAN
80. Membuat catatn resusitasi selengkapnya
Tanggal dan jam lahir
Kondisi saat bayi baru lahir
Jam mulai resusitasi
Tindakan yang dilakukan sewaktu resusitasi
Kapan bayi bernafas spontan atau berhenti resusitasi
Hasil resusitasi
Perawatan yang diberikan pasca resusitasi

Keterangan:
2: Bila dikerjakan sendiri dengan benar
1: Bila dikerjakan dengan bantuan/kurang benar/belum sempurna
0: Bila tidak dikerjakan

Jumlah nilai yang diperoleh


Nilai akhir : X 100 %
( Jumlah item x 2 )

Kriteria kelulusan nilai minimal = 75

Anda mungkin juga menyukai