0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut berisi penilaian keterampilan klinik resusitasi bayi baru lahir (BBL) yang dilakukan oleh mahasiswa STIKES Bhakti Husada Madiun. Terdapat 80 butir penilaian yang dibagi menjadi 5 bagian utama yaitu persiapan, penilaian BBL, tindakan resusitasi awal, ventilasi, dan pemantauan serta dukungan. Keterampilan mahasiswa dinilai dengan skor 2 untuk yang dikerjakan sendiri dengan
Dokumen tersebut berisi penilaian keterampilan klinik resusitasi bayi baru lahir (BBL) yang dilakukan oleh mahasiswa STIKES Bhakti Husada Madiun. Terdapat 80 butir penilaian yang dibagi menjadi 5 bagian utama yaitu persiapan, penilaian BBL, tindakan resusitasi awal, ventilasi, dan pemantauan serta dukungan. Keterampilan mahasiswa dinilai dengan skor 2 untuk yang dikerjakan sendiri dengan
Dokumen tersebut berisi penilaian keterampilan klinik resusitasi bayi baru lahir (BBL) yang dilakukan oleh mahasiswa STIKES Bhakti Husada Madiun. Terdapat 80 butir penilaian yang dibagi menjadi 5 bagian utama yaitu persiapan, penilaian BBL, tindakan resusitasi awal, ventilasi, dan pemantauan serta dukungan. Keterampilan mahasiswa dinilai dengan skor 2 untuk yang dikerjakan sendiri dengan
SK. Mendiknas RI No : 274/D/O/2006 Rekomendasi : Depkes RI No. HK.03.2.4.1.05232 E-mail : akbidbhaktihusadamuliamadiun@yahoo.co.id Kampus : JI. Taman Praja Kec. Taman Kota Madiun Telp /Fax. (0351) 491947 Madiun
PENILAIAN KETERAMPILAN KLINIK RESUSITASI BBL
NO. BUTIR YANG DINILAI NILAI MAHASISWA
1 2 3 4 5 6 7 A. PERSIAPAN RESUSITASI BBL Menyiapkan resusitasi BBL sebelum menolong setiap persalinan I. Persiapan Keluarga 1. Membahas dengan keluarga persiapan persalinan dan resusitasi BBL II. Persiapan Tempat 2. Menyiapkan ruangan yang hangat, tidak angin, menyalakan lampu 3. Menyiapkan tempat resusitasi yang rata, keras, bersih, kering, hangat III. Persiapan Alat Resusitasi 4. Menyediakan alat dan bahan untuk persiapan resusitasi BBL lengkap 5. Menyiapkan/membawa alat resusitasi steril dan siap pakai dalam box 6. Meletakkan kain ke 1 kira-kira 45 cm dari perineum ibu 7. Menggelar kain ke 2 menutupi tempat resusitasi 8. Menggulung kain ke 3 untuk ganjal bahu bayi 9. Menyediakan alat pengisap lendir De Lee steril di meja resusitasi 10. Menyediakan alat resusitasi pipa dan sungkup steril di meja resusitasi 11. Menyediakan jam/menghidupkan pencatat waktu (stop watch) 12. Menyediakan sepasang sarung tangan karet IV. Persiapan Diri 13. Mengenakan alat pelindung diri pada persalinan 14. Mencuci kedua tangan dengan air mengalir dan sabun atau alkohol- gliserin 15. Mengenakan kedua sarung tangan menjelang kelahiran B. PENILAIAN BAYI BARU LAHIR I. Penilaian BBL Sesudah ketuban pecah, sebelum bayi lahir 16. Memastikan apakah air ketuban bercampur mekonium (letak kepala) Sesudah bayi dilahirkan 17. Menilai nafas bayi: menangis, teratur, megap-megap, tidak bernafas II. Keputusan Resusitasi BBL 18. Memutuskan resusitasi bila bayi tak bernafas atau megap-megap 19. Memutuskan resusitasi bila ketuban bercampur mekonium III. Tindakan Resusitasi BBL 20. Memberitahu keluarga dan minta jaga ibu sambil mulai langkah awal C. TINDAKAN RESUSITASI BBL LANGKAH AWAL Bila bayi tidak bernafas atau megap2 lakukan langkah berikut: 21 Memotong tali pusat dengan cepat, tidak diikat atau dibubuhi apapun I. Jaga Bayi tetap hangat 22. Membungkus bayi dengan kain yang ada di dekat ibunya 23. Memindahkan bayi terbungkus ke tempat resusitasi yang disiapkan II. Atur Posisi Bayi 24. Meletakkan bayi terlentang dengan ganjal kain di bawah bahunya 25. Mengatur posisi kepala bayi sedikit ekstensio agar jalan nafas terbuka III. Isap Lendir 26. Mengisap lendir dengan alat penghisap lendir Dee Lee 27. Melakukan isapan lendir pada mulut dulu sedalam < 5 cm 28. Melakukan isapan lendir pada hidung sedalam < 3 cm 29. Mengisap lendir waktu menarik keluar tidak waktu memasukkannya IV. Keringkan dan rangsang bayi 30. Mengeringkan bayi mulai muka, kepala, tubuh dengan sedikit tekanan 31. Menepuk atau menyentil telapak kaki bayi 32. Menggosok punggung, perut, dada atau tungkai bayi dengan telapak tangan V. Atur kembali posisi kepala bayi dan bungkus bayi 33. Mengganti kain ke 1 yang basah dengan kain dibawahnya yang kering 34. Membungkus bayi dengan kain yang kering, muka dan dada terbuka 35. Mengatur kembali posisi kepala bayi agar sedikit ekstensio VI. Lakukan Penilaian Bayi 36. Menilai apa bayi bernafas normal, tidak bernafas atau megap-megap 37. Memberikan bayi kepada ibu bila bayi bernafas normal 38. Meletakkan bayi ke dada ibu dan menyelimuti bayi bersama ibunya 39. Menganjurkan ibu segera menyusui bayinya 40. Mulai ventilasi bila bayi tak bernafas, megap-megap, nafas lemah 41. Melakukan langkah awal seluruhnya dalam waktu 30 detik Bila air ketuban bercampur mekonium lakukan langkah berikut: Setelah seluruh badan bayi lahir 42. Menilai apa bayi bernafas atau tidak Bila bayi tidak bernafas 43. Buka mulut bayi scr lebar, usap mulut bayi & Isap lendir 44. Menilai, apakah bayi bernafas atau tidak Bila bayi bernafas 45. Melanjutkan dengan langkah awal seperti pada no 21-40 D. VENTILASI I. Pasang sungkup 46. Memasang sungkup pada muka bayi, menutup hidung, mulut, dagu II. Lakukan Ventilasi 2x 47. Meniup udara ke mulut bayi 2x (dengan tekanan 30 cm air) 48. Melihat apakah dada bayi mengembang setelah ditiup 2x Bila dada bayi tidak berkembang 49. Memeriksa posisi kepala dan membetulkan agar sedikit ekstensio 50. Memeriksa posisi sungkup dan pastikan tidak ada udara bocor 51. Memeriksa apa ada cairan atau lendir di mulut dan menghisap bila ada Bila dada bayi berkembang 52. Melanjutkan langkah ventilasi bila dada bayi berkembang III. Lakukan Ventilasi 20x dalam 30 detik 53. Melakukan ventilasi sebanyak 20x dalam 30 detik Bila bayi mulai bernafas normal 54. Menghentikan ventilasi bila bayi mulai bernafas normal 55. Memantau bayi dengan seksama Bila bayi belum bernafas 56. Mengulangi ventilasi kembali bila bayi belum bernafas IV. Hentikan ventilasi dan Nilai tiap 30 detik 57. Menghentikan ventilasi setiap 30 detik 58. Menilai apakah bayi bernafas normal, tidak bernafas atau megap2 Bila bayi mulai bernafas normal 59. Menghentikan ventilasi bila bayi mulai bernafas normal 60. Memantau bayi dengan seksama Bila bayi tidak bernafas atau masih megap-megap 61. Meneruskan ventilasi 20 kali/30 detik bila tidak bernafas, megap2 62. Menghentikan ventilasi dan menilai kembali setiap 30 detik V. Bila bayi tidak bernafas spontan sesudah 2-3 menit resusitasi 63. Meneruskan ventilasi dengan interval 30 detik 64. Menyiapkan rujukan bayi bersama ibunya sesuai pedoman VI. Bila bayi tak bernafas sesudah ventilasi 20 menit 65. Menghentikan resusitasi setelah ventilasi selama 20 menit E. PEMANTAUAN DAN DUKUNGAN I. Lakukan pemantauan seksama bayi pasca resusitasi selama 2 jam Memperhatikan tanda-tanda kesulitan bernafas pada bayi 66. Memeriksa adanya tarikan dinding dada 67. Mengamati apakah napas bayi megap-megap 68. Menghitung frekuensi nafas bayi, apakah < 30/ menit atau > 60/menit Memperhatikan apakah bayi berwarna pucat 69. Memantau bayi yang berwarna pucat walau bernafas normal II. Jaga bayi tetap hangat dan kering 70. Menunda memandikan bayi sampai dengan 6-24 jam III. Bila nafas bayi dan warna kulit normal, berikan bayi kepada ibunya 71. Meletakkan bayi di dada ibu (kulit ke kulit) dan menyelimuti keduanya 72. Menganjurkan ibu segera menyusui bayinya 73. Menganjurkan ibu mengusap bayinya dengan kasih sayang IV. Bila kondisi bayi memburuk, rujuk segera Memperhatikan tanda-tanda bahaya pada bayi 74. Menghitung frekuensi nafas, apakah < 30 atau > 60/menit 75. Memeriksa adanya tarikan dinding dada 76. Mangamati apakah bayi merintih atau megap-megap 77. Mengamati apakah seluruh tubuh bayi pucat atau biru 78. Mengamati apakah bayi lemas 79. Merujuk segera bila ada salah satu tanda-tanda bahaya V. PENCATATAN 80. Membuat catatn resusitasi selengkapnya Tanggal dan jam lahir Kondisi saat bayi baru lahir Jam mulai resusitasi Tindakan yang dilakukan sewaktu resusitasi Kapan bayi bernafas spontan atau berhenti resusitasi Hasil resusitasi Perawatan yang diberikan pasca resusitasi
Keterangan: 2: Bila dikerjakan sendiri dengan benar 1: Bila dikerjakan dengan bantuan/kurang benar/belum sempurna 0: Bila tidak dikerjakan