Anda di halaman 1dari 8

METERI DAN PEMBELAJARAN IPA SD

RANGKUMAN MATERI
MODUL 8
(Materi dan Pembelajaran IPA di SD )

Oleh :
Nama : SULVIA NINGSIH
NIM : 837669248
Program Studi : S1 - PGSD
Pokjar : Gondangwetan
Semester : IX
Materi dan pembelajaran IPA SD
SULVIA NINGSIH (837669248)
Rangkuman Modul 8 : Sumber Daya Alam dan Pemanfaatannya
KB 1 : Bahan-bahan Alam di Sekitar kita
A. PENINGKATAN NILAI TAMBAHAN BAHAN ALAM
Bahan-bahan yang ada di sekitar kita memiliki sifat atau karakteristik masing-
masing yang berbeda satu sama lain. Karakteristik tersebut di antaranya adalah sifat
fisik, sifat kimia, dan strukturnya. Karakteristik inilah yang membuat bahan-bahan
tersebut bisa memiliki fungsi tertentu yang khas. Batu-batuan, pasir, dan logam,
sifatnya sangat keras, kadang bersifat racun dan tidak mengandung bahan-bahan yang
dibutuhkan tubuh sehingga bahan ini tidak dapat diperuntukkan untuk makanan, dan
sering dipakai untuk keperluan bangunan dan infra struktur lainnya. Bahan-bahan alam
yang banyak dimanfaatkan dalam kehidupan dan akan dibahas dalam Kegiatan Belajar
| ini di antaranya adalah zeolit, bertonit, dan pasir putih.
1. Zeolit
Zeolit merupakan suatu senyawa aluminosilikat yang secara garis besar
strukturnya terbentuk dari unit bangun primer, berupa tetrrahedral yang kemudian
menjadi unit bangun sekunder polihedral dan membentuk polihendra dan akhirnya
unit struktur zeolit. Struktur tiga dimensi seperti itu menyebabkan zeolit memiliki
pori yang dapat diisi air. Diameter porinya berukuran 0,5 hingga 0,7 nm. Selain
dapat diisi oleh air, pori ini juga dapat diisi oleh ion-ion logam seperti alkali dan
alkali tanah atau molekul-molekul lainnya dengan ukuran yang sesuai dengan
diameter pori zeolit. Struktur seperti ini menjadikan zeolit sebagai mineral vulkanik
alam yang memiliki berbagai karakteristik yang unik.
2. Bentonit
Selain zeolit, mineral lain yang juga memiliki banyak kegunaan adalah
bentonit, Bentonit adalah istilah yang digunakan dalam dunia perdagangan untuk
sejenis lempung yang mengandung mineral monmorilonit lebih dari 85Yo dan
fragmen sisanya terdiri dari campuran mineral kwarsa kristobanit, feldspar, kalsit,
gipsum, kaolit, ilir, dan sebagainya. Bentonit dapat terbentuk dari proses vulkanis,
hasil pelapukan, hidrotermal, transformasi, dan sedimentasi.
Jenis lempung seperti bentonit ini menunjukkan sifat koloid yang kuat dan
memiliki sifat mengembang ketika bersentuhan dengan air (Kirk Othmer, 1964).
Istilah bentanit secara umum digunakan untuk sejenis lempung yang bersifat
plastis, koloidal, dan mengembang.
3. Kalsium Bentonit
Bentonit jenis ini disebut juga Mg, Ca-Bentonit. Jenis ini mengandung
kalsium (Ca,O) dan magnesium (MgO) lebih banyak dibandingkan natriumnya.
Tipe bentonit ini kurang mengembang apabila dicelupkan ke dalam air, dan tetap
terdispersi di dalam air, tetapi secara alami atau setelah diaktifkan mempunyai sifat
menghisap atau absorpsi yang baik. Suspensi koloidal dari bentonit jenis ini
memiliki pH 4,0 - 7,0 dapat dinyatakan bersifat asam. Daya tukar ion cukup besar
di mana posisi pertukaran ion lebih banyak diduduki oleh ion-ion kalsium dan
magnesium. Dalam keadaan kering bersifat cepat merekah berwarna abu-abu, biru,
kuning, merah, dan coklat.
4. Natrium Bentonit
Bentonit jenis ini disebut juga bentonit tipe Wroming, mengandung ion Na'
relatif lebih banyak jika dibandingkan dengan ion Ca” dan Mg”, Secara kasat mata
mempunyai sifat mengembang apabila dicelupkan ke dalam air hingga 8 kali lipat
dari volume semula dan tetap terdispersi beberapa waktu di dalam air sehingga
dalam suspensinya akan menambah kekentalan. Karena perbandingan soda dan
kapurnya tinggi, suspensi koloidal mempunyai pH: 8,5 - 9,8, dan posisi pertukaran
diduduki oleh ion-ion sodium (Nat). Bentonit tipe ini tidak dapat diaktifkan. Dalam
keadaan kering, Na-bentonit berwarna putih atau krem, sedangkan jika dalam
keadaan basah dan terkena matahari akan mengkilap.
5. Pasir putih
Pasir putih yang akan dibahas dalam bagian ini bukan pasir pantai yang
berwarna putih seperti yang bisa ditemukan di daerah pantai sekitar Lampung.
Pasir putih terdapat di gurun pasir di daerah Tularosa Basin New Mexico. Berbeda
dengan pasir dan gurun pasir yang lainnya yang tersusun dari kuarsa, pasir putih
yang sangat halus ini ternyata merupakan bahan baku gipsum atau
kalsium sulfat.
KB 2 : Pemanfaatan Tumbuhan
A. BAHAN ALAM DARI TUMBUHAN DAN PERANANNYA BAGI
KESEHATAN
1. Kunyit
Kunyit dengan nama latin Curcumae domesticae Rhizo atau dikenal dalam
bahasa daerah koneng, kuneh, kunir, kunvir, kuning, dan lain sebagainya,
merupakan tumbuhan rempah-rempahan yang banyak khasiatnya. Kunyit
merupakan salah satu jenis tanaman obat yang banyak memiliki manfaat, antara
lain sebagai bumbu masak, pewarna makanan-minuman alami, obat-obatan alami,
maupun sebagai campuran bahan kosmetik.
Pola hidup dewasa ini cenderung menggunakan berbagai teknologi industri
dengan gejala serba instan (segera), dengan memegang prinsip mudah dan
ekonomis. Dalam satu segi memang banyak hal yang dapat dipenuhi untuk
keperluan hidup menjadi semakin mudah dan murah. Tetapi pada segi lain
memberikan dampak negatif yang tidak sedikit yang harus dirasakan dalam
kehidupan sehari-hari, akibatnya penyakit yang berkembang di masyarakat menjadi
beragam.
2. Kumis Kucing
Kumis kucing atau nama latinnya Orthosiphon stamineus Benth, mempunyai
panggilan di daerah antara lain kumis kucing, sesaseyam, brengos kucing, songot
koceng, ataupun remujung.
3. Kemangi
Kemangi dengan nama latin Ocimum basilicum L. dan nama daerahnya
surawung ataupun kemangen, merupakan tanaman semak yang tumbuh tegak
dengan bau khas, seperti terlihat dalam Gambar 8.7 di bawah ini. Tanaman ini
berbunga dengan bentuk bulir berwarna putih dan merah muda. Bijinya bila kena
air menggelembung seperti agar-agar.
4. Keji Beling
Keji beling dengan nama latinnya Reulla napifera Zoll Mor dan nama daerahnya
envoh kelo, daun picah beling, keci beling.
5. Kecubung
Kecubung dengan nama latin Datura metel L., dan nama daerahnya kecubung atau
cobung. Tanaman ini berupa tanaman perdu, dengan batang berkayu, bentuk batang
bengkok tinggi dapat mencapai ketinggian hingga 1,5 meter. Percabangan
membentang lebar dan biasanya ke arah satu sisi. Daunnya berhadapan, dengan
bentuk bulat. Bunganya berwarna ungu atau putih berbentuk terompet. Buahnya
kotak bulat berduri, dan bijinya banyak berwarna coklat bulat pipih.
6. Kayu Putih
Kayu putih nama latinnya Melaleuca leucadendra L., dan nama daerahnya gelam,
kayu gelam, gelam, waru gelang, ataupun ilano. Tanaman ini berupa pohon tinggi
lebih kurang 10 meter. Batang berkayu, bulat, kulit mudah mengelupas, bercabang,
warna kuning kecoklatan. Daun tunggal, berbentuk /anset, ujung dan pangkal
runcing, tepi rata, permukaan berbulu, pertulangan sejajar, warna hijau. Bunga
majemuk, bentuk bulir, panjang 7-8 cm, mahkota $ helai, warna putih. Buah kotak,
beruang tiga, tiap ruang terdapat banyak biji
7. Lidah Buaya
Lidah buaya nama latinnya Aloe Vera Linn atau Aloe Barbadensis, dan nama
daerahnya letak buaya, Jadam Lidah Buaya, Crocodiles Tongues, Jadam, Salvila,
Lu Hui
8. Leunca
Leunca nama latinnya Solanum Nigrum L. dan nama daerahnya Bobase, Ranti,
Piit, Boose. Tanaman /eunca merupakan tumbuhan semusim, dengan ketinggian
mencapai 30 hingga 175 cm, bercabang banyak. Letak daunnya berseling,
berkelompok, bentuk bulat telur, ujung dan pangkal meruncing, tepi berombak
sampai rata. Bunga majemuk dengan jumlah antara 2 hingga 10 kuntum, warna
putih atau lembayung. Buahnya buni, bulat, diameter 0,8 - 1 cm, terdapat dalam
tandan, warna hijau, bila masak menjadi ungu kehitaman atau hitam, berkilap,
berisi banyak biji, rasanya renyah, dan agak langu
B. BAHAN DARI TUMBUHAN DAN PENGGUNAANYA SEBAGAI INDIKATOR
1. Sifat Larutan Asam dan Basa
Sifat suatu larutan ditentukan oleh sifat zat terlarutnya. Dengan mengetahui sifat
suatu larutan berarti dapat diketahui pula sifat dan jenis zat yang terlarut di dalam
larutan itu. Adanya asam dalam larutan dapat diketahui dari rasanya masam,
sedangkan basa akan memberikan rasa pahit pada larutan. Tak terkecuali asam dan
basa, hampir semua zat kimia tergolong racun. Oleh karena itu, cara yang paling
aman dianjurkan dengan menggunakan zat pengenal asam atau basa yang disebut
indikator. Salah satu indikator asam basa yang paling populer, praktis, dan murah
adalah kertas lakmus berupa kertas lakmus biru dan kertas lakmus merah.
Perubahan warna lakmus dapat menunjukkan sifat asam atau sifat basa suatu
larutan.
2. Reaksi Penetralan Asam Basa
Apa yang terjadi jika asam direaksikan dengan basa? Untuk mengetahui hal ini
dapat Anda lakukan percobaan berikut.
a. Sediakan 3 buah gelas kimia. Ke dalam gelas pertama, masukkan 25 ml HCI 0,1
M, ke dalam gelas kedua masukkan 25 ml NaOH 0,1! M, dan ke dalam gelas
ketiga masukan sebanyak 5 ml NaOH 0,1 M!
b. Tentukan pH masing-masing larutan menggunakan indikator universal atau
gunakan pH meter!
c. Campuran I: campurkan kedua larutan gelas pertama dan gelas kedua, kocok
dan ukur pH-nya! Campuran II: tambahkan larutan dari gelas ketiga pada
campuran I, kocok dan ukur pH-nya!
3. Titrasi Asam dengan Indikator Alam
Titrasi asam basa digunakan untuk menentukan konsentrasi asam atau basa yang
tidak diketahui, dengan menggunakan larutan standar dan basa, asam atau
garamnya yang bersifat basa maupun asam. Untuk mengetahui bagaimana
pelaksanaan dari suatu titrasi asam basa
PETA KONSEP Modul 8
Sumber Daya Alam dan Pemanfaatannya

KB 1 : Bahan-bahan Alam di Sekitar kita KB 2 : Pemanfaatan Tumbuhan

A. PENINGKATAN NILAI TAMBAHAN BAHAN B. BAHANALAM DARI TUMBUHAN A. BAHANDARI TUMBUHAN DAN
ALAM DAN PERANANNYA BAGI PENGGUNAANYA SEBAGAI
KESEHATAN INDIKATOR
5. Zeolit

8. Kunyit 3. Sifat Larutan Asam dan Basa


4. Bentonit
7. Kumis Kucing 2. Reaksi Penetralan Asam Basa
3. Kalsium Bentonit
6. Kemangi 1. Titrasi Asam dengan Indikator
2. Natrium Bentonit Alam
5. Keji Beling
1. Pasir Putih
4. Kecubung

3. Kayu Putih

2. Lidah Buaya

1. Leunca

Anda mungkin juga menyukai