Anda di halaman 1dari 2

Wanita Jalang

Pada tahun 101 Hijriah, penduduk Makkah Almukarramah dirundung duka.


Seorang tabiin yang terkenal bijak, Thawus bin Kaisan Alyamani, meninggal
dunia. Beribu-ribu orang mengantar jenazahnya. Semua merasa kehilangan
dengan kepergiannya.

Di sebuah rumah, seorang wanita tua merasa haru dan sedih dengan
meninggalnya Thawus ini. Rupanya dia punya kenangan yang sangat berharga
dalam hidupnya dengan seorang saleh tersebut. Saat itu juga ia bercerita kepada
teman-teman wanita yang sedang duduk bersamanya.

''Dulu aku adalah wanita jalang, suka menggoda setiap laki-laki saleh.
Kecantikan dan rayuanku mampu memperdaya kebanyakan mereka. Suatu hari
aku datang ke rumah Thawus dan kutawarkan diri ini. Dengan ramah ia
menerimaku. Namun untuk memenuhi tawaranku, ia memohonku untuk datang
ke rumahnya besok hari saja.''

''Keesokan harinya,'' lanjut wanita tua, ''Aku datang ke rumahnya dengan penuh
harap. Kudapati Thawus telah bersiap-siap menunggu kehadiranku. Ia
mengajakku berjalan-jalan ke luar rumah, aku pun mengikuti kemauannya.
Setelah lama berjalan, tidak kusangka ternyata ia membawaku menuju ke dalam
Masjid Alharam.''

Sambil menengadah, si wanita tua ini kembali bercerita, ''Ka'bah berada di


hadapan kami, sementara orang-orang khusuk beribadah. Tiba-tiba Thawus
berkata kepadaku: telanjanglah dan berbaringlah!. 'Di sini, Thawus!' jawabku
tersentak.''

Seperti dikutip si wanita itu, Thawus menjawab pertanyaan wanita jalang di


depannya dengan penuh ketenangan. ''Ya, bukankah Dzat Mahasuci yang
melihat kita di tempat yang sepi juga melihat kita di tempat ini?''

Si wanita kembali pada ceritanya, ''Aku malu, namun aku juga merasa bahwa
jawaban itu bagaikan air sejuk yang memadamkan nafsu yang sedang bergejolak
di hatiku, dan sejak itu aku mulai bertobat.''

Ya, betapa sering kita mendengar konsep ihsan (merasa bahwa Allah SWT selalu
memperhatikan tingkah laku dan aktivitas kita) dan manfaat individual serta
sosialnya, namun hanya sedikit dari kita yang sanggup menjiwai dan
melaksanakannya dengan konsisten.
Dan lebih sedikit lagi dari kita yang sanggup mengamalkan sekaligus
memahamkan konsep ini pada orang lain pada waktu yang tepat, dengan cara
yang efektif dan sesederhana mungkin.
----------
Republika Kolom » Hikmah
Jumat, 28 Juni 2002
Wanita Jalang
Oleh : Arif Chasanul Muna

Anda mungkin juga menyukai