Abstrak
Mikhael Albertinus L ;
Perancang Grafis
Perancangan Buku Esai Foto Pengrajin Enceng Gondok Di Desa Wisata Rawa
Pening Kabupaten Semarang
Rawa Pening merupakan daerah wisata yang mempunyai potensi berkembang yang sangat luar biasa. Karena
Rawa Pening memiliki dua potensi luar biasa yaitu keindahan alamnya dan juga potensi manusianya. Namun
sayang kurangya publikasi serta pemeliharaan pemerintah membuat tempat tersebut kurang di kenal masyarakat.
Oleh karena itu, perancangan buku ini dibuat agar memberi wawasan mengenai tempat wisata Rawa Pening.
Abstract
Photo Essay Book of The Craftmen of Water Hyacinth in the Wisata Rawa Pening Village Semarang
District
Rawa Pening is the tourist which has very wonderful potential developed. Because Rawa Pening has two
tremendous potential that is its natural beauty as well as its human potential.But unfortunately the lack of
publications as well as the maintenance of Government make those places less known society. Therefore, the
design of this book was made to give insights of Rawa Pening tourist.
Metode Perancangan
Pada tahun 1839 di Perancis menyatakan secara resmi Esai ekspositori merupakan esai yang menjelaskan
bahwa fotografi adalah suatu terobosan teknologi. subjek ke pembaca. Biasanya dilengkapi dengan
Saat itu, rekaman dua diemensi seperti yang dilihat penjelasan tentang proses, membandingkan dua hal,
mata sudah bisa dibuat permanen. Penemu fotografi identifikasi hubungan sebab-akibat, menjelaskan
dengan pelat logam Louis Jacques Mande Daguerre, dengan contoh, membagi dan mengklasifikasikan,
sebenarnya ingin mematenkan temuannya itu. Tapi, atau mengidentifikasikan. Urutan penjelasannya
pemerintahan Perancis, dengan dilandasi berbagai sangat bervariasi, tergantung dari tipe esai ekspositori
pemikiran politik, berpikir bahwa temuan itu yang dibuat. Esai proses akan menyajikan urutan yang
sebaiknya dibagikan ke seluruh dunia secara cuma ± bersifat kronologis (berdasarkan waktu); esai yang
cuma. Fotografi kemudian berkembang dengan sangat membandingkan akan menjelaskan dengan contoh-
cepat. Penemuan cahaya buatan dalam bentuk lampu contoh; esai perbandingan atau klasifikasi akan
kilat pun telah menjadi sebuah aliran tersendiri dalam menggunakan urutan kepentingan (terpenting sampai
fotografi. Cahaya yang dinamai sinar-X kemudian yang tak penting,atau sebaliknya); esai sebab-akibat
membuat fotografi menjadi berguna dalam bidang mungkin mengidentifikasi suatu sebab dan
kedokteran. meramalkan akibat, atau sebaliknya, mulai dengan
akibat dan mencari sebabnya.
Fotografi masuk ke Indonesia sejak sekitar 150 tahun
yang lalu dan mulai berkembang pesat sejak tahun Esai naratif merupakan esai yang menggambarkan
1930. Pada masa Perang Dunia II, fotografi di suatu ide dengan cara bertutur. Kejadiaan yang
Indonesia berhenti berkembang, tetapi pada tahun diceritakan biasanya disajikan sesuai urutan waktu.
1960 mulai berkembang lagi, terutama pada akhir Esai persuasif berusaha mengubah perilaku pembaca
dasawarsa ini dimana peralatan fotografi yang ada dan atau memotivasi pembaca untuk ikut serta dalam
dijual di pasaran sudah semakin canggih. Fotografi di suatu aksi/tindakan. Esai ini dapat menyatakan suatu
Indonesia tidak hanya sebatas dokumentasi saja. emosi atau dampak emosional. Rincian pendukung
Tetapi sudah meningkat ke media komunikasi, biasanya disajikan berdasarkan urutan
jurnalistik, bidang seni foto, foto produk, interior, dan kepentingannya.
periklanan.
Esai dokumentatif adalah esai yang memberikan
Tinjauan Esai informasi berdasarkan suatu penelitian di bawah suatu
institusi atau otoritas tertentu. Esai ini mengikuti
panduan dari MLA, APA. Atau panduan Turabian. dan berlimpah. Tanah untuk perkebunan sangat cocok
³$SDNDK´ SDUD di desa kebondowo.
Pengertian foto esai adalah, laporan yang Bagaimana merancang buku foto esai untuk
mengandung opini pemotret dari suatu sudut pandang mempromosikan desa wisata Rawa Pening khususnya
tanpa penyelesaian dari peristiwa yang diangkat. Foto di desa Kebondowo dan mengangkat sisi kehidupan
esai terdiri dari beberapa foto disertai dengan narasi masyarakatnya sebagai pengrajin enceng gondok,
yang memperkuat foto tersebut baik panjang maupun serta dapat menghimbau masyarakat dan pemerintah
pendek. untuk lebih bisa memperhatikan tempat wisata
tersebut. Pesan yang ingin dicapai peneliti dalam
pembuatan buku esai ini adalah agar masyrakat dapat
Tinjauan desa wisata Rawa Pening
mengenal apa itu Rawa Pening.
Rawa Pening merupakan suatu tempat yang terletak Konsep penyajian dari buku ini pertama
tepat di antara Solo, Jogja, serta semarang, tepatnya dilihat dari segi isi, buku ini akan bercerita bagaimana
terletak pada kabupaten Semarang. Rawa Pening kehidupan di desa wisata Rawa Pening yang berfokus
sendiri terletak di desa Kebondowo yang merupakan pada kehidupan pengrajin serta keindahan alamnya.
dataran tinggi yang sangat subur yang dikitari oleh
bukit yang hijau, yang dialiri oleh satu sungai klegung Konsep Tipografi
yang menjadi batas wilayah dengan desa Banyubiru.
Tanah berwarna merah kemerah ±merahan dan Tipografi menggunakan font Didot dan cambria.
berlempung, tanah jenis ini mempunyai tekstur liat Karena font ini dirasa sangat cocok dalam pembuatan
dan subur. Pada keadaan umum tanah aslinya adalah buku dan font tersebut memiliki karakter yang tegak
subur tapi cara memanfaatkan tanahnya yang masih tetapi tidak berkesan kasar sehingga sangat cocok
kurang. Pada dasarnya desa kebondowo cocok untuk untuk font dalam buku.
ditumbuhi pohon kopi,padi untuk persawahan,dan
lain-lain. Konsep Layout
Untuk tanaman yang membutuhkan pengairan seperti
padi sangat subur karena pengairannya sangat baik
Layout pada pembuatan buku esai foto ini Sangatlah biasa bagi masyarakat desa
menggunakan layout yang simple. Karena perancang Kebondowo untuk bangun pagi dan melakukan
tidak ingin membuat pembaca pusing karena terlalu banyak aktivitas mereka. Seperti pada gambar di atas
banyak gambar di dalam melihat suatu gambar. seorang bapak yang sedang menggiling padi - padinya
dimana waktu masih sangat pagi bagi masyarakat
Visualisasi Kehidupan kota.
Visualisasi Layout
Puji syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Pusat Penelitian Kepariwisataan Lembaga Penelitian
Maha Esa karena atas berkat rahmat-Nya penulis ITB, 1997, Pariwisata
dapat menyelesaikan tugas akhir Desain Komunikasi
Visual ini dengan baik. Serta dengan bimbingan-Nya Indonesia, Berbagai Aspek dan Gagasan
penulis dapat meraih gelar sarjana. Pembangunan, ITB, Bandung.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari Prosiding Pelatihan dan Lokakarya, 1997,
berbagai pihak, baik dari masa perkuliahan hingga Perencanaan Pariwisata Berkelanjutan, ITB, Bandung.
masa tugas akhir ini sangatlah sulit bagi penulis untuk
menyelesaikan tugas akhir ini. Untuk itu penulis Profil desa Kebondowo
berterima kasih kepada:
5RFNZHO NHQ ³7KH $UW RI 3KRWRJUDSK\´ QHZ
1. Bapak Bramantya, selaku pembimbing satu edition
yang telah membantu memberikan banyak
ide serta masukan yang berarti dalam Spillane, J James. 1994. Pariwisata Indonesia Siasat
pembuatan perancangan ini. Ekonomi dan Rekayasa Kebudayaan. Kanisius.
2. Bapak Ryan Pratama S, selaku pembimbing Yogyakarta.
dua yang juga ikut berkontribusi dalam
meberikan ide serta masukan yang membuat W.J.S. Poerwadrminta,Kamus bahasa Indonesia.
karya ini dapat berjalan hingga selesai.
3. Keluarga yang luar biasa memberikan 2007. http://www.duniaesai.com/panduan2.htm
semangat dan dukungan doa.
http://moel30.multiply.com/journal/item/1/Arti-
Pariwisata
http://digital-photography-school.com/author/darren
-.2006. http://id.wikipedia.org/wiki/Fotografi