MEKANIKA TANAH II
Semester Genap Tahun Akademik 2021/2022
Disusun Oleh:
Patrisius N 41118110198
Deandra Z C 41118120131
Efriliana 41118120019
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karuniannya
sehingga kami dari kelompok II Fakultas Teknik Sipil Universitas Mercu Buana dapat melaksanakan
dan menyelesaikan Laporan Praktikum Mekanika Tanah II ini.
Dalam pembuatan laporan ini hingga selesai kami dari kelompok II banyak mendapat dorongan
dari berbagai pihak, laporan ini tidak terlepas dari bantuan semua pihak, baik dalam bentuk materi
maupun motivasi. oleh karena itu kami dari kelompok II mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Nabila, ST.,MT selaku dosen pengampu mata kuliah Praktikum Mekanika Tanah II Universitas
Mercu Buana
2. Kak Febi Afifa, Kak Lucky Daffa, dan Kak Diah Ayu selaku Asisten Dosen Praktikum Mekanika
Tanah II Universitas Mercu Buana
3. Teman-teman kelompok II kelas mata kuliah Praktikum Mekanika Tanah II Universitas Mercu
Buana
4. Dan semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan
dalam pelaksanaan praktikum dan penyusunan laporan praktikum ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami mengharapkan saran
dan kritik dari semua pihak untuk kesempurnaan laporan ini dimasa yang akan datang.
Akhir kata kami mengharapkan semoga laporan ini dapat bermanfaat dikemudian hari bagi kami
maupun oleh pihak-pihak yang memerlukannya.
Penulis
halaman
BAB IV TRIAXIAL
Standar Acuan..................................................................................................................................................... 50
Tujuan ................................................................................................................................................................. 50
Dasar Teori dan Penjelasan ................................................................................................................................. 50
Peralatan dan Bahan............................................................................................................................................ 51
Langkah Kerja .................................................................................................................................................... 52
Perhitungan ......................................................................................................................................................... 54
Kesimpulan ......................................................................................................................................................... 65
2. Penambahan
kesimpulan
3. Penambahan
nilai kohesi dan
shi
2. Penulisan Sub
bab disesuaikan
3. Gambar alat dan
bahan dan
gambar kerja
diletakkan setelah
kesimpulan
Asistensi Bab UCS
8 16-04- 1. Untuk grafik
2022 ditulis tangan
TUJUAN
a. Mahasiswa dapat melaksanakan perobaan konsolidasi satu dimensi denganprosedur
yang benar.
b. Mahasiswa dapat menggambarkan kurva konsolidasi dari masing-masing tahap
pembebanan, serta menghitung koefisien konsolidasi (Cv).
c. Mahasiswa dapat menghitung dan menggambarkan kurva hubungan antara angka pori
terhadap tegangan efektif (P’), dengan skala semi-log
d. Mahasiswa dapat menghitung indeks pemapatan tanah (Cc)
e. Mahasiswa dapat menggambarkan dan menetapkan tegangan prakonsolidasi (Pc).
Tegangan air yang timbul akibat pembebanan, disebut tegangan air pori lebih (excess pore
pressure). Jika tegangan ini lebih besar dari tegangan hidrostatik, maka air akan mengalir
keluar secara perlahan-lahan dari ruang pori tanah. Seiring dengan keluarnya air, tegangan
akibat pembebanan secara berangsur-angsur dialihkan dan pada akhirnya akan ditahan
seluruhnya oleh kerangka butiran tanah. Kejadian diatas akan diikuti dengan proses
merapatnya butiran-butiran tanah satu sama lain, yang mengakibatkan terjadinya perubahan
volume (deformasi), yang besarnya kurang lebih sama dengan volume air yang keluar.
Konsolidasi merupakan suatu proses pemampatan tanah, dan berkurangnya volume pori dalam
tanah. Hal ini dapat menghasilkan bertambahnya daya dukung tanah. Namun, selama proses
ini terjadi tidak diperbolehkan adanya bangunan yang sedang berdiri di atas tanah tersebut.
Proses ini biasanya memakan waktu yang cukup lama dari tahunan bahkan sampai puluhan
tahun. Dikarenakan durasi yang terlalu lama hal ini akan sangat tidak menguntungkan untuk
melakukan kegiatan konstruksi. Namun apabila konstruksi tetap dilakukan sebelum proses
PENGUJIAN TANAH-GENAP-2021-2022 1
konsolidasi terjadi, maka kemungkinan besar akan terjadi proses keruntuhan bangunan akibat
proses konsolidasi.
LANGKAH KERJA
1. Siapkan semua alat yang dibutuhkan untuk praktikum, pastikan semua alat dalam keadaan
baik dan bersih sebelum di pakai.
2. Cincin (bagian dari sel konsolidasi) dibersihkan dan dikeringkan terlebih dahulu, ditimbang
dengan ketelitian 0,1 gram kemudian catat berat cicin tersebut. Kemudian catat tinggi dan
diameter cincin sempel.
3. Cincin dioleskan dengan pelumas (oli) agar tanah tidak menempel pada cincin dan dengan
mudah dikeluarkan.
4. Sebelum contoh dikeluarkan dari tabung sampel, ujung dari tanah pada tabung sampel
diratakan terlebih dahulu dengan cara mengeluarkan contoh 1 – 2 cm, kemudian dipotong
dengan pisau kawat. Permukaan ujung contoh harus rata dan tegak lurus sumbu benda uji.
5. Apabila tanah cukup lunak, masukan tanah dalam cincin cetak dengan menekan cincin
kedalam tanah yang telah didorong keluar tabung contoh secukupnya atau doronglah contoh
tanah keluar dari tabung contoh kedalam cincin cetak. Kemudian potonglah tanah rata bagianatas dan
bawah cincin. Cincin cetak dapat sekaligus sebagai tempat contoh tanah/benda uji dalam
konsolidometer.
6. Apabila contoh tanah agak keras, contoh tanah dapat dipotong dan dibubut sehingga
ukurannya sesuai dengan cincin tempat benda uji. Masukan tanah dalam cincin
konsolidometer dan potonglah agar rata bagian atas dan bawah dengan cincin.
PENGUJIAN TANAH-GENAP-2021-2022 2
7. Permukaan benda uji harus halus, bila diperlukan dapat ditambal lubang-lubang yang terjadi.
Perataan harus dilakukan dengan hati-hati sehingga tidak menekan benda uji.
8. Pelaksanaan diatas harus dilakukan dengan secara hati-hati, dan dikerjakan dengan cepat agar
kadar air tanah tidak berkurang karena penguapan, dan hindarkan dari hal-hal yang dapat
merubah kepadatan tanah.
9. Periksalah bahwa alat dalam keadaan bersih dan bekerja dengan baik. Dan periksa pula bahwa
lengan beban telah seimbang. Dan batu-batu pori dalam keadaan bersih dan tidaktersumbat.
10. Benda uji dan cincin ditimbang Kembali dengan ketelitian 0,01 gram.
11. Tempatkan berturut-turut dalam konsolidometer :
14. Aturlah alat penekan beban diatas benda uji dan aturlah arloji pengukur penurunan pada
pembacaan nol. (pemasangan arloji diatur sedemikian, sehingga dimungkinkan
pembacaan pengembangan).Isi air dalam sel konsolidasi sampai benda uji terendam,
diamkan benda uji selama 24 jamsebelum dimulai pembebanan.
15. Pasang pembebanan pertama sehingga tekanan pada benda uji sebesar 0,25 kg/cm2.
Kemudian baca arloji pada waktu-waktu (angka-angka yang dapat ditarik akarnya) sebagai
berikut: 0”;9,6”;21,4”;38,4”;1’;2,25’;4’;9’;16’;25’;36’;49’; dan 24 jam.
16. Pengamata dapat berkurang dari 24 jam (1440 menit) untuk tanah yang konsolidasinya cepat
dan dapat dihentikan setelah tampak grafik hubungan antara penurunan dengan waktu
(dengan skala logaritma) menjadi lurus. Yang berarti tanah telah mencapai konsolidasi
skunder. Sebaiknya jika tanah yang konsolidasinya sangat lambat, pengamatan mungkin
diperlukan lebih lama dari 24 jam.
17. Setelah pembacaan 24 jam, tambahkan beban sehingga tekanan pada tanah menjadi 0,50
PENGUJIAN TANAH-GENAP-2021-2022 3
kg/cm2. Biarkan beben bekerja dan amati penurunan arloji pada waktu-waktu seperti yg
ditentukan sebelumnya.
18. Lanjutkan setiap kali penambahan beban, sehingga tekanan pada tanah berturut-turut menjadi
1,0:2,0;4,0; dan 8,0 kg/cm2. Masing-masing tahap beban ini dibiarkan selama 24 jam dan
untuk setiap tahapan dapat diadakan pembacaan penurunan tersebut seperti diatas.
19. Untuk menghindari goncangan, maka setiap penambahan beban, putarlah skrup penahan
lengan sampai menyentuh lengan yang dapat terlihat pada bergeraknya arloji ukur.
20. Apabila dikehendaki diketahui sifat pengembangan tanah akibat pengurangan beban (beban
rebound), maka setelah tekanan 8 kg/cm2 dan menunjukan pembacaan tetap secara bertahap
kurangi tekanan dengan urutan 2,0; dan 0,25 kg/cm2. Catat pengembangan pada arloji pada
saat beban dikurangi (0”) dan dibiarkan sekurang-kurangnya 5 jam (maksimal 24 jam) dan
catat Kembali sesaat sebelum beban dikurangi.
21. Setelah pelaksanaan dilakukan, keluarkan contoh tanah dari konsolidometer. Timbang dan
catat benda uji. Kemudian keringkan dalam oven selama kurang lebih 24 jam dengan
temperature suhu 110°C s/d 115°C.
22. Keluarkan contoh tanah, dinginkan pada desicator kemudian timbang Kembali untuk
mengetahui berat kering butiran-butiran tanah.
PEHITUNGAN
▪ Data Laboratorium
PENGUJIAN TANAH-GENAP-2021-2022 4
Tekanan √t 0.5 1 2 4 8 16 4 1
0 0 0 43.1 54 89 137 192 235 200
9.5 3.08 17 43.4 56 95 141 193 234 192
21.4 4.62 20 43.8 56.8 98 143 195 233 189
38.4 6.19 21 43.8 57.4 99.8 145 197 233 186
1 menit 1 22.5 44 59.3 101 147 199 232.9 180
2.25 1.5 25.5 44 61 105 151.3 200.5 231 170
4 2 27.4 44 63 107.2 155 201.5 230.8 160
9 3 31.3 44.1 66 111.5 160.5 201.7 229.9 142
16 4 34.5 45 68.2 115 164.8 202.2 229 136
25 5 36.1 45.2 70 117.2 167.2 202.5 228.9 119
35 5.91 37.2 45.5 71.3 118.8 169 222.7 227 108
49 7 40.1 46 72.4 120 172 229 222 103
24 jam 37.94 42 48.9 81 130.2 177.5 242 202 100
Dimana :
BK= Berat kering tanah
A = Luas benda uji
G = Berat jenis tanah
- Komperssibilitas (av)
PENGUJIAN TANAH-GENAP-2021-2022 5
- Permeabilitas tanah
Dimana:
𝛾𝑤 = Kadar air yang plastic dapat diamb= 1
Cv = Koefisien konsolidasi
mv =Koefisien perubahaan volume
- Koefisien konsolidasi (Cv)
▪ Perhitungan
swelling
Pembebanan Beban (kg)
(kg)
Waktu 0,5 1 2 4 8 16 4 1
0 0 43,1 54 89 137 192 235 200
9,5 9 43,4 56 95 141 193 234 192
21,4 20 43,8 56,8 98 143 195 233 189
38,4 21 43,8 57,4 99,8 145 197 233 186
1 menit 22,5 44 59,3 101 147 199 232,9 180
2,25 25,5 44 61 105 151,3 200,5 231 170
4 27,4 44 63 107,2 155 201,5 230,8 160
9 31,3 44,1 66 111,5 160,5 201,7 229,9 142
16 34,5 45 68,2 115 164,8 202,2 229 136
25 36,1 45,2 70 117,2 167,2 202,5 228,9 119
35 37,2 45,5 71,3 118,8 169 222,7 227 108
49 40,1 46 72,4 120 172 229 222 103
24 jam 42 48,9 81 130,2 177,5 242 202 100
PENGUJIAN TANAH-GENAP-2021-2022 6
35 1,363 1,355 1,329 1,281 1,231 1,177 1,173 1,292
49 1,360 1,354 1,328 1,280 1,228 1,171 1,178 1,297
24 jam 1,358 1,351 1,319 1,270 1,223 1,158 1,198 1,300
Tinggi
Pembacaan Konsolidasi
Tekanan ∆𝐻 contoh ∆𝑒
Arloji (H)
merata
1,335 0 0 0,00000000 0 0
1,265 0,25 0,05133 0,00079027 0,0220 0,00001737
1,254 0,64 0,02567 0,00000833 0,0110 0,00000009
1,200 1,21 0,01283 0,00009538 0,0055 0,00000052
1,118 7,29 0,00642 0,00003719 0,0027 0,00000010
1,039 9,61 0,00321 0,00002607 0,0014 0,00000004
0,932 28,06 0,00160 0,00001661 0,0007 0,00000001
0,998 17,22 0,00642 0,00001041 0,0027 0,00000003
1,169 8,41 0,02567 0,00013856 0,0110 0,00000152
PENGUJIAN TANAH-GENAP-2021-2022 7
PENGUJIAN TANAH-GENAP-2021-2022 8
PENGUJIAN TANAH-GENAP-2021-2022 9
PENGUJIAN TANAH-GENAP-2021-2022 10
PENGUJIAN TANAH-GENAP-2021-2022 11
PENGUJIAN TANAH-GENAP-2021-2022 12
PENGUJIAN TANAH-GENAP-2021-2022 13
PENGUJIAN TANAH-GENAP-2021-2022 14
PENGUJIAN TANAH-GENAP-2021-2022 15
Grafik e dengan p
PENGUJIAN TANAH-GENAP-2021-2022 16
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian konsolidasi yang telah di lakukan di dapatkan nilai Cc
sebesar 0,402 dan nilai Cs sebesar 0,332
PENGUJIAN TANAH-GENAP-2021-2022 17
Gambar Peralatan dan Bahan <Konsolidasi>
PENGUJIAN TANAH-GENAP-2021-2022 18
Gambar Langkah Kerja <Konsolidasi>
Langkah 21 Langkah 22
PENGUJIAN TANAH-GENAP-2021-2022 19
2.2 DIRECT SHEAR
STANDAR ACUAN
SNI 3420:2016
TUJUAN
a. Mahasiswa dapat melaksanakan percobaan geser langsung (Direct shear test) dengan prosedur
standar secara benar.
b. Mahasiswa dapat melakukan perhitungaan serta menggambarkan grafik untuk menentukan
parameter –parameter kohesi (c) dan sudut geser tanah.
c. Dalam percobaan ini dilakukan dengan metode cara kerja unconsolidated undrained Testc dimana
pembebanan horizontal ini dilakukan dengan cepat ,sesaat setelah beban vertical dikenakan pada
benda uji.
Hubungan antara besarnya gaya geser (T) dan beban normal (N) dipresentasikan dalam grafik 1. Untuk
menentukan parameter kohesi (c) dan sudut geser dalam (ø). Agar diperoleh hasil yang akurat, maka
pengujian dilakukan minimum 3 kali dengan pembebanan normal yang berbeda-beda.
LANGKAH KERJA
a. Benda uji tanah asli dari tabung contoh ,contioh tanah asli dalam tabung ujungnya diletakan pada
ujung tanah tersebut, tanah dikeluarkan secukupnya Untuk tiga benda uji. Pakailah bagian yang rata
sebagai alas dan ratakan bagian atasnya.
b. Umumnya diperlukan minimal 3 buah benda uji yang identil ,untuk melengkapi satu seri pengujian
geser langsung. Sedangkan tebal minimum benda uji kira-kira 1,3 cm tapi tidak kurang dari 6 kali
diameter butir maksimum.
c. Perbandingan diameter terhadap tebal benda uji harus minimal 3:1.
d. Ukur diameter serta volume cincin dan timbang massanya.
e. Masukan benda uji kedalam kotak geser pengujian dengan urutan peralatan plat besi bergaris ,baru
pori,kertas saring ,dan piston penerima beban pastikan seluruh kotak geser terkunci dengan baik.
f. Pasang kotak geser pada arah mendatar dan pasang piston penekan vertical untuk memberikan beban
normal pada benda uji. Piston harus dipasang tegk lurus permukaan benda uji sehingga beban
diterima oleh benda uji sama dengan beban yang diberikan pada piston tersebut.
g. Berikan beban normal pertama sesuai dengan manual alat yang bersangkutan atau sesuai permintaan
pemberi kerja.
h. Isi kotak geser pengujian dengan air sampai penuh diatas permukaan benda uji.
i. Buka kunci pada kotak geser, setel arloji ukur beban dan arloji ukur regangan sehingga jarum ada di
posisi nol,lakukan pengujian dengan kecepatan geser 1 % permenit.
j. Pengujian dihentikan apabila nilai pada pengukur beban menunjukan nilai yang sama berturut turut
atau terjadi penurunan nilai pada pengukur .
k. Turunkan beban yang terpasang ,keluarkan benda uji dan ambil sebagian untuk pengujian kadar air.
l. Ulangi langkar kerja di atas pada benda uji kedua dengan beban normal dua kali dari beban normal
pada pengujian pertama.
m. Ulangi langkah kerja diatas pada benda uji kedua dengan beban normal empat kali dari beban normal
pada pengujian pertama.
n. Hitung gaya geser (p) yaitu mengalikan pembacaan pengukuran beban geser dengan angka kalibrasi.
PEHITUNGAN
Perhitungan
Keterangan :
Sampel Tanah
Keterangan
1 2 3
Beban (kg) 0,11405 0,1062 0,1127
Diameter (cm) 6,305 6,225 6,307
Luas (cm2) 31,222 30,435 31,242
Tinggi (cm) 1,908 2 2,0066
Data pembaca
Sampel
Pembacaan Sampel 1 Sampel 2
3
(8 kg) (16 kg) (24 kg)
0 0 0 0
20 15 25 20
40 19 30 30
60 20 35 40
80 23 40 45
100 25 40 50
120 25 42 52
140 28 42 55
160 28 43 57
180 28 44 58
200 44 59
220 44 60
240 60
260 60
= 0,256 kg/cm2
𝑁𝑚𝑎𝑥
Tegangan geser (τ) max = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒
10,5
= 31,222
= 0,336 kg/cm2
= 0.525 kg/cm2
𝑁𝑚𝑎𝑥
Tegangan geser (τ) max = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒
13,86
= 30,435
= 0,455 kg/cm2
= 0,768 kg/cm2
𝑁𝑚𝑎𝑥
Tegangan geser (τ) max = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒
11,76
= 31,242
= 0,376 kg/cm2
3. GRAFIK
Beban
Kekuatan Tegangan Tegangan
SAMPLE Normal
Geser (N) Normal (σ) Geser (τ)
(kg)
1 8 10,5 0,256 0,336
2 16 13,86 0,526 0,455
3 24 11,76 0,768 0,376
= 0,0851 x + 0,3454
= 0,0851 . 0 + 0,3454
= 0,3454
= 1.48 Derajat
S = σ tan ϕu + cu
S1 = σ tan ϕu + Cu
= 0.354 kg/cm2
S2 = σ tan ϕu + Cu
= 0.357 kg/cm2
S3 = σ tan ϕu + Cu
= 0.355 kg/cm2
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka didapatkan nilai tegangan normal pada sampel
1 sebesar 0,256 kg/cm2, sampel 2 sebesar 0,526 kg/cm2, sampel 3 sebesar 0,768 kg/cm2. Hubungan
antara tegangan normal dan tegangan geser diperoleh parameter kekuatan geser tanah yaitu nilai
kohesi (Cu) sebesar 0,3454 kg/cm2 dan nilai sudut geser dalam sebesar (ϕu) 1.48 derajat, maka dapat
dihitung nilai kuat geser langsung pada setiap sampel yaitu sampel 1 sebesar 0.354 kg/cm2, sampel
2 sebesar 0.357 kg/cm2, sampel 3 sebesar 0.355 kg/cm2.
Sampel Tanah
Jangka Sorong
Undistrube
Langkah 13 Langkah 14
STANDAR ACUAN
SNI 3638:2012
TUJUAN
1. Mahasiswa dapat melakukan percobaan kuat tekan bebas (Unconfined capressive strength test) dengan
prosedur yang benar.
2. Mahasiswa dapat melakukan perhitungan dan pengambaran grafik, serta dapat menentukan kuat tekan
bebas (qu).
3. Mahasiswa dapatt melakukan pengujian dengan benda uji buatan, untuk menetukan nilai kepekatan
(sensitivity) tanah.
Pada sekitar tahun 1776 Coulomb memperkenalkan hubungan linear yang terjadi antara tegangan normal
dan tegangan geser.
dimana :
c = kohesi
Ф = sudut geser internal
Pada tanah-tanah lempung yang terdeposisi (terendapkan) secara alamiah dapat diamati bahwa kekuatan
tekan tanah tak bersekap berkurang banyak, bila tanah itu diuji ulang lagi setelah tanah itu menderita
Sifat berkurangnya kekurangan tanah akibat adanya kerusakan struktural tanah tersebut disebut
kesensitifan (sensitivity). Tingkat kesensitifan dapat ditentukan sebagai ratio antara kekuatan tanah yang
masih asli dengan kekuatan tanah yang sama setelah terkena kerusakan (remolded), bila tanah tersebut diuji
dengan cara tekanan tak tersekap.
PERHITUNGAN
Diketahui data hasil praktikum pada tabel di bawah ini:
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3
Keterangan
Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir
Diameter (d) (cm) 3,42 3,52 3,46 3,49 3,35 3,41
Tinggi (t) (cm) 7,31 6,98 7,11 6,79 7,22 6,85
Berat sampel (gr) 108 106,98 109,11 108,22 107,32 106,22
Keterangan :
ε = Regangan (%)
ΔL = Pemendekan tinggi benda uji (cm)
Lo = Tinggi benda uji semula (cm)
A = Luas rata-rata
Ao = Luas penampang benda uji semula (cm2)
Pehitungan dari hasil percobaan akan dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :
Vertikal Dial (ΔL)
Regangan axial (ε) = 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 𝑢𝑗𝑖 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑙𝑎 (𝐿𝑜)
Luas penampang benda uji (Ao)
Luas terkoreksi (A) = 1− 𝑅𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 (ε)
Sampel 1
Keterangan
Awal Akhir
Diameter (d) (cm) 3,42 3,52
Tinggi (t) (cm) 7,31 6,98
Berat sampel (gr) 108 106,98
Luas (cm2) 9.1816
DIAMETE
R 3.42 cm Q:
TINGGI SAMPEL 7.31 cm C: kg/cm²
LUAS 9.181674 cm² qu : 0.422kg/cm²
VOLUME SAMPEL ST : 0.076
BERAT SAMPEL 108 gr
BERAT
ISI gr/cm³
Keterangan :
Cu = qu/2
= 0,422/2
= 0,211
Waktu (menit) = 20
0,8
= 7,31 = 0.109 %
= 0,8 x 0,878
= 0.702 kg
9.181
= 1−0.109 % = 9.191 cm2
Sampel 2
Keterangan
Awal Akhir
Diameter (d) (cm) 3,46 3,49
Tinggi (t) (cm) 7,11 6,79
Berat sampel (gr) 109,11 108,22
Luas (cm2) 9.3977
DIAMETER 3.426 cm Q:
TINGGI SAMPEL 7.11 cm C: kg/cm²
LUAS 9.397706 cm² qu : 0.463kg/cm²
VOLUME SAMPEL ST : 0.074
BERAT SAMPEL 109.11 gr
BERAT ISI gr/cm³
Keterangan :
Cu = qu/2
= 0,463/2
Waktu (menit) = 20
0,8
= 7,11 = 0.112 %
= 0,8 x 0,878
= 0.702 kg
9.397
= 1−0.112 % = 9.407 cm2
Sampel 3
Keterangan
Awal Akhir
Diameter (d) (cm) 3,35 3,41
Tinggi (t) (cm) 7,22 6,85
Berat sampel (gr) 107,32 106,22
Luas (cm2) 8.809
DIAMETE
R 3.25 cm Q:
TINGGI SAMPEL 7.22 cm C: kg/cm²
LUAS 8.8096625 cm² qu : 0.748kg/cm²
VOLUME SAMPEL ST : 0.079
BERAT SAMPEL 107.32 gr
BERAT
ISI gr/cm³
Keterangan :
Cu = qu/2
= 0,748/2
= 0,374
Waktu (menit) = 20
0,8
= 7,22 = 0.110 %
= 0,8 x 0,878
= 0.702 kg
8.8096
= 1−0.110 % = 8.819 cm2
Maka, untuk sampel 1 dan sampel 2 adalah lunak dan untuk sampel 3 adalah sedang.
S Sampel tanah
Stopwatch Oven Timbangan
undistrub
STANDAR ACUAN
SNI 03-4813-1998
Cara uji triaksial untuk tanah kohesif dalam keadaan tidak terkonsolidasi dan tidak
terdrainase (UU)
TUJUAN
Pada praktikum yang dilakukan ini menggunakan percobaan Triaxial Test
Uncosolidated Undrained (UU) yang bertujuan :
a. Mahasiswa dapat melaksanakan percobaan Triaxial dengan prosedur standar
secara benar.
b. Mahasiswa dapat menggambarkan lingkaran mohr, serta dapat menentukan
besarnya nilai kohesi (C) dan sudut geser dalam (ɸ), dari contoh tanah yang diuji.
Load Dial
Deformasi
sampel 1 sampel 2 sampel 3
20 14,5 11,5 6
40 17,5 16,5 8
60 19 18,5 10
80 21 20,5 12
100 22 22,5 14
120 23,5 24,5 16
140 24,5 25,5 18
160 25 26,5 19
180 26 27 20
200 26,5 28 22
220 26,5 28,5 23
240 27 29 24
260 27 29 25
280 27 29,5 26
300 30 27
320 30 28
340 30 28
360 28
Keterangan :
ΔL = Perubahan dari contoh tanah yang terbaca pada arloji pengukur (mm)
Ɛ = Regangan aksial (%)
L0 = Panjang/tinggi contoh awal (mm)
A1 = luas penambang rata-rata contoh uji pada regangan tertentu (cm2)
A0 = luas penampang contoh awal (cm2)
σn = Tegangan deviator (kN/m2)
P = Total beban (kN)
a. Sample 1
Sampel 1
Keterangan
awal akhir
diameter (cm) 3,75 3,5
tinggi (cm) 7,15 7,1
berat sampel (gr) 104,62
luas sampel (A) 11,04 9,62
Volume (Cm3) 78,97 68,31
LRC 0,4
tekanan (Mpa) 0,5
Area
Deforma
Load Sample Unit Correcti Corrected Total Load Dev.
tion Dial
Dial Deformation Strain on Area Sample Stress
Reading
Factor
P=nx
n ∆𝐿 ε= ∆L/Lo 1-e A = Ao/(1-e) σn=P/A
LRC
20 14,5 0,020 0,2797 0,9972 11,0756 5,8 0,5237
40 17,5 0,040 0,5594 0,9944 11,1068 7 0,6302
60 19 0,060 0,8392 0,9916 11,1381 7,6 0,6823
80 21 0,080 1,1189 0,9888 11,1696 8,4 0,7520
100 22 0,100 1,3986 0,9860 11,2013 8,8 0,7856
120 23,5 0,120 1,6783 0,9832 11,2332 9,4 0,8368
140 24,5 0,140 1,9580 0,9804 11,2652 9,8 0,8699
160 25 0,160 2,2378 0,9776 11,2975 10 0,8852
180 26 0,180 2,5175 0,9748 11,3299 10,4 0,9179
200 26,5 0,200 2,7972 0,9720 11,3625 10,6 0,9329
220 26,5 0,220 3,0769 0,9692 11,3953 10,6 0,9302
240 27 0,240 3,3566 0,9664 11,4283 10,8 0,9450
260 27 0,260 3,6364 0,9636 11,4614 10,8 0,9423
280 27 0,280 3,9161 0,9608 11,4948 10,8 0,9396
= 3,9161
Faktor Koreksi Area =1−Ɛ
= 1 − 3,9161%
= 0,9608
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ (A0)
Luas penampang contoh Uji (A1)= 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑘𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖 𝐴𝑟𝑒𝑎 (1−Ɛ)
11,04
= 0,9608
= 11,4948 cm2
Total beban (P) = Pembacaan Arloji (n) 𝑥 Load Ring Constant (LRC)
= 27 𝑥 0,4
= 10,8 kN
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 (𝑃)
Deviasi Tegangan (σn) = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ 𝑈𝑗𝑖 (A1)
10,8
= 11,4948
= 0,9396 kN/m2
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡
γ sampel = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
104,62
=
78,97
= 1,3248 gr/cm3
σ3 = Ko 𝑥 γ sampel 𝑥 H
= 1 𝑥 1,3248 𝑥 1
= 1,3248 g/cm2
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒
Δσ = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒
104,62
= 11,04
= 9,4764 g/cm2
σ1 = σ3 + Δσ
= 1,3248 + 9,4764
= 10,8013 g/cm2
𝜎1− 𝜎3
R = 2
10,8013− 1,3248
= 2
= 6,0630
b. Sample 2
Sampel 2
Keterangan
awal akhir
diameter (cm) 3,75 3,55
tinggi (cm) 7,15 6,85
berat sampel
(gr) 98,05
luas sampel (A) 11,04 9,90
Volume (Cm3) 78,97 67,80
LRC 0,4
tekanan (Mpa) 1
Deforma Area
Load Sample Unit Corrected Total Load Dev.
tion Dial Correctio
Dial Deformation Strain Area Sample Stress
Reading n Factor
= 0,0476
= 4,76%
Faktor Koreksi Area =1−Ɛ
= 1 − 0,0476
= 0,9524
= 95,24 %
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ (A0)
Luas penampang contoh Uji (A1) = 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑘𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖 𝐴𝑟𝑒𝑎 (1−Ɛ)
11,04
= 0,9524
= 11,5961 cm2
Gaya aksial (P) = Pembacaan Arloji (n) 𝑥 Load Ring Constant (LRC)
= 30 𝑥 0,4
= 12 kN
𝐺𝑎𝑦𝑎 𝑎𝑘𝑠𝑖𝑎𝑙 (𝑃)
Deviasi Tegangan (σn) = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ 𝑈𝑗𝑖 (A1)
12
= 11,5961
= 1,0348 kN/m2
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡
γ sampel = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
98,05
= 78,97
= 1,2416 gr/cm3
σ3 = Ko 𝑥 γ sampel 𝑥 H
= 1 𝑥 1,2416 𝑥 1
= 1,2416 g/cm2
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒
Δσ = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒
98,05
= 11,04
= 8,813 g/cm2
σ1 = σ3 + Δσ
= 4,4407
𝜎1+ 𝜎3
O = 2
10,1230+ 1.2416
= 2
= 5,6823
c. Sample 3
Sampel 3
Keterangan
awal akhir
diameter (cm) 3,4 3,1
tinggi (cm) 7,1 6,2
berat sampel (gr) 104,5
luas sampel (A) 9,08 7,55
Volume (Cm3) 64,46 46,80
LRC 0,4
tekanan (Mpa) 2
P=nx
n ∆𝐿 ε= ∆L/Lo 1-e A = Ao/(1-e) σn=P/A
LRC
20 6 0,020 0,2817 0,9972 9,1049 2,4 0,2636
40 8 0,040 0,5634 0,9944 9,1306 3,2 0,3505
60 10 0,060 0,8451 0,9915 9,1566 4 0,4368
80 12 0,080 1,1268 0,9887 9,1827 4,8 0,5227
100 14 0,100 1,4085 0,9859 9,2089 5,6 0,6081
120 16 0,120 1,6901 0,9831 9,2353 6,4 0,6930
140 18 0,140 1,9718 0,9803 9,2618 7,2 0,7774
160 19 0,160 2,2535 0,9775 9,2885 7,6 0,8182
180 20 0,180 2,5352 0,9746 9,3154 8 0,8588
200 22 0,200 2,8169 0,9718 9,3424 8,8 0,9419
220 23 0,220 3,0986 0,9690 9,3695 9,2 0,9819
240 24 0,240 3,3803 0,9662 9,3968 9,6 1,0216
260 25 0,260 3,6620 0,9634 9,4243 10 1,0611
= 0,0507
= 5,07%
Faktor Koreksi Area =1−Ɛ
= 1 − 0,0507
= 0,9493
= 94,93%
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ (A0)
Luas penampang contoh Uji (A1) = 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑘𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖 𝐴𝑟𝑒𝑎 (1−Ɛ)
9,08
= 0,9493
= 9,5641 cm2
Gaya aksial (P) = Pembacaan Arloji (n) 𝑥 Load Ring Constant
(LRC)
= 28 𝑥 0,4
= 11,2 kN
𝐺𝑎𝑦𝑎 𝑎𝑘𝑠𝑖𝑎𝑙 (𝑃)
Deviasi Tegangan (σn) = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ 𝑈𝑗𝑖 (A1)
11,2
= 9,5641
= 1,171 kN/m2
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡
γ sampel = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
= 1,6211 gr/cm3
σ3 = Ko 𝑥 γ sampel 𝑥 H
= 1 𝑥 1,6211 𝑥 1
= 1,6211 g/cm2
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒
Δσ = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒
104,50
= 9,08
= 11,5088 g/cm2
σ1 = σ3 + Δσ
= 1,6211 + 11,5088
= 13,1299 g/cm2
𝜎1− 𝜎3
R = 2
13,1299 − 1,6211
= 2
= 5,7544
𝜎1+ 𝜎3
O = 2
13,1299 + 1.6211
= 2
= 7,3755
Grafik Tegangan Deviator terhadap Regangan Sampel 1 :
Strain Dev. Stress
ε= ∆L/Lo σn=P/A
0,2797 0,5237
0,5594 0,6302
0,8392 0,6823
1,1189 0,7520
1,3986 0,7856
1,6783 0,8368
1,9580 0,8699
2,2378 0,8852
2,5175 0,9179
2,7972 0,9329
3,0769 0,9302
3,3566 0,9450
3,6364 0,9423
3,9161 0,9396
0.6000
0.5000
0.4000
0.3000
0.2000
0.1000
0.0000
0.0000 0.5000 1.0000 1.5000 2.0000 2.5000 3.0000 3.5000 4.0000 4.5000
Strain (%)
ε= ∆L/Lo σn=P/A
0,2797 0,4153
0,5594 0,5942
0,8392 0,6644
1,1189 0,7341
1,3986 0,8035
1,6783 0,8724
1,9580 0,9054
2,2378 0,9383
2,5175 0,9532
2,7972 0,9857
3,0769 1,0004
3,3566 1,0150
3,6364 1,0121
3,9161 1,0266
4,1958 1,0409
4,4755 1,0379
4,7552 1,0348
0.8000
0.6000
0.4000
0.2000
0.0000
0.0000 1.0000 2.0000 3.0000 4.0000 5.0000
Strain (%)
ε= ∆L/Lo σn=P/A
0,2817 0,2636
0,5634 0,3505
0,8451 0,4368
1,1268 0,5227
1,4085 0,6081
1,6901 0,6930
1,9718 0,7774
2,2535 0,8182
2,5352 0,8588
2,8169 0,9419
3,0986 0,9819
3,3803 1,0216
3,6620 1,0611
3,9437 1,1003
4,2254 1,1393
4,5070 1,1780
4,7887 1,1745
5,0704 1,1710
1.0000
Deviator stress
0.8000
0.6000
0.4000
0.2000
0.0000
0.0000 1.0000 2.0000 3.0000 4.0000 5.0000
Strain (%)
sampel K0 H LRC g σ3
1 1,3248 1,3248
2 1 1 0,4 1,2416 1,2416
3 1,6211 1,6211
σ1 = σ3 + R = 𝜎1 − 𝜎3 O = 𝜎1 + 𝜎3
Sampel Berat Ao σ3 ∆σ=P/A
∆σ 2 2
1 104,62 11,04 1,3248 9,4764 10,8013 4,7382 6,0630
2 98,05 11,04 1,2416 8,8813 10,1230 4,4407 5,6823
3 104,5 9,08 1,6211 11,5088 13,1299 5,7544 7,3755
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pengolahan data dari percobaan yang telah dilakukan, maka
dapat disimpulkan:
Nilai kohesi (c) = 1,2 kg/cm2
Nilai sudut geser dalam = tan-1 (0,7755)
= 37,79o
Langkah 13 Langkah 14
Standar ini menguraikan prinsip-prinsip cara uji penetrasi lapangan dengan alat sondir meliputi;
system peralatan uji penetrasi di lapangan dan perlengkapan lainnya; persyaratan peralatan dan
pengujian; cara uji; perhitungan parameter perlawanan penetrasi lapisan tanah; laporan uji; contoh
uji. Cara uji ini berlaku baik untuk alat penetrasi konus tunggal maupun ganda yang ditekan secara
mekanik (hidraulik).
LANGKAH KERJA
• Permukaan yang akan diselidiki terlebih dahulu dibersihkan dan diratakan.
• Lubang disiapkan pada titik yang akan diselidiki untuk penusukan konus pertama kalinya,
digali dengan linggis sedalam 5-15 cm.
• Angker dipasang pada setiap ujung ukuran dengan bantuan kunci T dan tongkat besi (semakin
panjang tongkat besi semakin semakin mudah untuk memutar angker) diputar sambil ditekan
searah jarum jam.
• Alat sondir diletakkan di atas tempat pemasangan angker.
• Besi kanal pendek diletakkan menyilang di atas besi kanal panjang disebelah kiri dan kanan
sondir dengan ujung kanal masuk pada jangkar.
• Manometer dengan kapasitas 0-60 kg/cm² dan kapasitas 0-250 kg/cm² dipasang.
• Stang yang terdapat bikonus diujungnya dipasang pada sondir, stang dalam diatur agar
bersentuhan pada kedudukan yang tepat dengan penekan hidraulik.
• Kunci planter dipasang tanpa derajat pada ujung atas stang.
• Kunci pengatur didorong/ditarik pada kedudukan siap tekan.
• Tekan stang luar sedalam 20 cm dengan alat sondir. Ketika stang masuk posisi stang dibuat
vertical.
• Pada setiap interval 20 cm, penekanan dilakukan pada stang dalam dengan menarik kunci
pengatur, sehingga penekan hidraulik hanya menekan stang dalam saja.
PERHITUNGAN
• Data Pengujian
Kedalaman Pembacaan manometer Pembacaan manometer
D untuk perlawanan konus untuk perlawanan konus dan
(m) Cw geser Tw
kg/cm² kg/cm²
0.2 49 62
0.4 65 67.5
0.6 70 70
0.8 55 55
1.0 35 35
1.2 30 33
1.4 15 15
1.6 14.5 14.5
1.8 15 15
2.0 27 28.5
2.2 70 75
2.4 135 130
2.6 220 215
2.8 145 155
3.0 195 195
3.2 115 115
3.4 100 100
• Rumus Perhitungan
Perlawanan geser local
𝐴𝑝𝑖
Fs = Kw x Kw = Tw – Cw
𝐴𝑠
Perlawanan Konus
𝐶𝑤 𝑥 𝐴𝑝𝑖
qc =
𝐴𝑐
Keterangan :
qc = Perlawanan conus (kg / cm2)
Cw = Pembaca manometer untuk perlawanan conus (kg / cm2)
Tw = Pembaca manometer untuk perlawanan conus dan geser (kg / cm2)
Fs = Pembacaan geser local (kg / cm2)
Rf = Angka banding geser (%)
Tf = Geser total (kg / cm2)
Api = Luas penampang piston (10 cm2)
Ac = Luas penampang conus (10 cm2)
As = Luas penampang geser (150 cm2)
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa tanah dari kedalaman 0 – 0,8 m bersifat
sangat kenyal dengan nilai qc = 20 – 80 kg/cm². Lalu pada kedalaman 1 – 2 m rata-rata bersifat
kenyal dengan nilai qc = 20 – 40 kg/cm². Lalu pada kedalaman 2,2 m tanah kembali bersifat
sangat kenyal, hingga pada akhirnya tanah bersifat keras pada kedalaman 2,4 – 3,4 m dengan
nilai qc = 100 – 200 kg/cm².
Meteran
Satu set alat DCP Sarung Tangan Oli dan Kuas
(5)
80
PEHITUNGAN
Rumus perhitungan :
Data Lapangan
133
134
82
b) Titik 2
135
83
c) Titik 3
Banyak Kumulatif Pembacaan Penetrasi DCP CBR
Tumbukan Tumbukan (mm) (mm) (mm/blows) (%)
2 2 4 0
2 4 7 3
2 6 10.1 6.1
2 8 13.3 9.3
2 10 16 12
2 12 19.2 15.2 1.0133333 644.7
2 14 22.4 18.4
2 16 25.2 21.2
2 18 28.6 24.6
2 20 32 28
2 22 35 31
2 24 38 34
2 26 41 37
2 28 44.5 40.5
2 30 47.2 43.2
2 32 49.5 45.5
2 34 52 48 1.38 401
2 36 54.6 50.6
2 38 57 53
2 40 59.5 55.5
2 42 62.1 58.1
2 44 64.7 60.7
2 46 67.2 63.2
2 48 70.2 66.2
2 50 73.2 69.2
2 52 77 73
2 54 80 76
2 56 83.2 79.2 1.4153571 416
2 58 86.3 82.3
2 60 89.8 85.8
2 62 94 90
2 64 98.5 94.5
2 66 100 96
RATA - RATA 1.269 487.23
85
Titik 1
86
Titik 2
88
KESIMPULAN
Berdasarkan data hasil pengujian Dynamic Cone Penetrometer
Titik
1 2 3
Rata-rata Nilai DCP (mm/tumbukan) 1.8 1.492 1.269
Rata-rata Nilai CBR (%) 344.47 386.34 416
89
7.7 N-SPT
Untuk memperoleh parameter perlawanan penetrasi lapisan tanah di lapangan dengan SPT.
Parameter tersebut diperoleh dari jumlah pukulan terhadap penetrasi konus, yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasi perlapisan tanah yang merupakan bagian dari fondasi.
Standar ini menguraikan tentang prinsip-prinsip cara uji penetrasi lapangan dengan SPT meliputi :
sistem peralatan uji penetrasi di lapangan yang terdiri atas peralatan penetrasi konus dengan SPT dan
perlengkapannya lainnya; persyaratan peralatan dan pengujian; cara uji; laporan uji; dan contoh uji. Cara
ini berlaku untuk jenis tanah pada umumnya.
LANGKAH KERJA
PERHITUNGAN
• Data Pengujian
Nilai tenaga terkoreksi N60 yang dinormalisasi terhadap pengaruh tegangan efektif vertikal (overburden),
dinyatakan dengan (N1)60
(N1)60 = NM x CN x CE x CB x CR x CS
CN = 2,2/(1,2 + (σ’VD/Pa))
Keterangan :
(N1)60 = nilai SPT yang dikoreksi terhadap pengaruh efisiensi tenaga 60%
NM = hasil SPT di lapangan
CN = faktor koreksi terhadap tegangan vertikal efektif (nilainya ≤ 1,70)
CE = faktor koreksi terhadap rasio tenaga palu
CB = faktor koreksi terhadap diameter bor
CR = faktor koreksi untuk panjang batang SPT
CS = koreksi terhadap tabung contoh (sampler) dengan atau tanpa pelapis (linier)
σ’VD = tegangan vertikal efektif (kPa)
Pa = 100 kPa
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa tanah dari kedalaman 0 – 2,00 m bersifat sangat
kenyal dengan jumlah pukulan = 20 – 30. Lalu pada kedalaman 2 – 6 m rata-rata bersifat kenyal dengan
jumlah pukulan = 40 – 55 kg/cm². Lalu pada kedalaman 8 m tanah bersifat keras, hingga pada akhirnya
tanah bersifat keras pada kedalaman 8 – 10 m dengan jumlah pekulan = 50.
Beri tanda ketinggian Beri tanda stang bor Beri tanda Tarik tali pengikat
+/- 75 cm hammer dan jatuhkan
Foto
3x4
NIM : 41121120106
Semester :I