9. Komplikasi
Menurut (Mansjoer, 2001), komplikasi efusi pleura yaitu:
Infeksi
Fibrosis paru
2. Diagnosa
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi jalan
nafas, mucosa sekret berlebihan.
2. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan sindrom
hipoventilasi yang ditandai dengan dispnea dan penggunaan otot
aksesorius pernapasan
3. Nyeri akut berhubungan dengan agen injury: fisik ditandai dengan
mengkomunikasikan nyeri secara verbal
4. Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuat pertahanan tubuh
primer (cairan tubuh statis), prosedur invasif
5. Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi ditandai dengan
peningkatan suhu tubuh diatas rentang normal
6. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
suplai oksigen dengan kebutuhan
7. Cemas berhubungan dengan status kesehatan
3. Rencana Asuhan Keperawatan
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional Evaluasi
1 Bersihan jalan nafas NOC Label: NIC Label: S:
tidak efektif b.d Respiratory status: Airway Airway Management Pasien mengatakan
penyumbatan saluran patency 1. Buka jalan napas, dengan 1. Menyediakan jalan nafas yang lancar
nafas oleh sputum Setelah diberikan asuhan mengangkat dagu atau napas yang adekuat O:
yang ditandai dengan keperawatan …x24 jam, jalan dengan teknik kepada RR: 18 x/menit, ronchi
produksi suputum (+), napas pasien paten dengan mendorong rahang pasien/meluruskan (-), otot bantu
ronchi (+) criteria hasil: 2. Posisikan pasien untuk saluran nafas pernafasan (-)
RR (respiratory rate) 12- memaximalkan aliran 2. Mencegah jalan nafas A:
20 x/menit (5) nafas yang tersumbat Tujuan Tercapai penuh
Irama pernapasan 3. Hilangkan secret dengan 3. Menghilangkan P:
normal (5) batuk efektif atau dengan sumbatan berupa Pertahankan kondisi
Kedalaman inspirasi (5) suction secret yang dapat pasien
4. Monitor status respirasi mengganggu jalan
dan oksigenasi nafas.
5. Posisikan pasien untuk 4. Mencegah terjadinya
meringankan dyspnea hipoksia
2 Pola napas tidak Setelah diberikan asuhan NIC Label: Airway management S:
efektif berhubungan keperawatan selama ... x 24 Airway management 1. Membantu memperbaiki Klien mengatakan
dengan sindrom jam, pola napas klien normal 1. Posisikan klien untuk status ventilasi klien sesaknya sudah
hipoventilasi yang memaksimalkan proses 2. Mengeluarkan skret yang
ditandai dengan dengan kriteria hasil: ventilasi susah keluar dari slauran berkurang
dispnea dan NOC label: 2. Instruksikan klien untuk pernapasan O:
penggunaan otot Respiratory Status: batuk efektif 3. Melatih otot-otot RR Tn. Ibnu 18
aksesorius pernapasan Ventilation 3. Ajarkan teknik napas pernapasan klien x/menit
RR Klien dalam rentang dalam 4. Memberikan bantuan TD: 100/80 mmHg
normal (12-18 x/menit) 4. Berikan klien oksigen oksigen agar klien tidak S: 37 0C
{5} jika diperlukan mengalami hipoksia Tidak terlihat
Ritme Pernapasan klien 5. Monitor status respirasi 5. Mengetahui lebih dini menggunakan otot
teratur {5} dan oksigenasi klien adanya gangguan aksesori
Kedalaman inspirasi Respiratory monitoring pernapasan pernapasan
normal {5} 1. Monitor respiratory rate, Respiratory monitoring Retraksi Intercostal
Suara perkusi ritme 1. Respiratory rate dan ritme (-)
hiperresonan diseluruh 2. Monitor suara nafas akan berubah jika terjadi A:
lapang paru {5} klien seperti crowing keabnormalan pernapasan Tujuan Tercapai
Keterangan: atau snoring 2. Mengetahui adanya sekret Sebagian
1: Severe deviation from 3. Palpasi untuk ekspansi di dalam paru P:
normal paru 3. Mengetahui adanya Lanjutkan Intervensi
2: Substansial deviation from 4. Monitor dyspnea klien cairam dalam paru
normal dan aktifitas yang 4. Mencegah terjadinya
3: Moderate deviation from meningkatkan dyspnea dispnea ketika
normal 5. Monitor hasil x-ray dada beraktivitas
4: Mild deviation from
normal pasien Mengetahui adanya objek
5: No deviation from normal tambahan pada paru
Vital Sign
Suhu tubuh dalam rentang
normal (36.5-37.5 0C) {5}
Tekanan darah sistolik
(80-120 mmHg)
Tekanan darah diastolik
(60-80 mmHg) {5}
Keterangan:
1: Severe deviation from
normal
2: Substansial deviation from
normal
3: Moderate deviation from
normal
4: Mild deviation from
normal
5: No deviation from normal
3 Nyeri akut Setelah diberikan asuhan NIC LABEL : Pain 1. Berguna dalam S : Pasien
berhubungan dengan keperawatan selama 2x24 Management pengawasan keefektifan mengatakan nyerinya
agen cedera biologis jam diharapkan level 1. Kaji dan catat kualitas, obat,dan membedakan berkurang, skala
ditandai dengan ketidaknyamanan pasien lokasi dan durasi nyeri. karakteristik nyeri. menjadi 5
mengatakan nyeri berkurang dengan kriteria Gunakan skala nyeri dengan Perubahan pada O : Kecemasan pasien
secara verbal hasil : pasien dari 0 (tidak ada nyeri) karakteristik nyeri tampak berkurang
NOC LABEL : Discomfort – 10 (nyeri paling buruk). menunjukan terjadinya A : Tujuan tercapai
Level 2. Gunakan komunikasi abses atau peritonitis sebagian
- Pasien tidak meringis terapeutik untuk mengetahui 2. Berguna untuk P : Lanjutkan
- Skala nyeri 5 nyeri dan respon pasien mengetahui nyeri dan intervensi
- Pasien tidak tampak terhadap nyerinya respon nyeri pasien
ketakutan, skala 4-5 3. Kaji dengan pasien faktor- 3. Untuk mengetahui
- Pasien tidak tampak cemas, faktor yang dapat aktivitas apa yang dapat
skala 4-5 meningkatkan/mengurangi meningkatkan dan
- Pasien dapt beristirahat nyerinya mengurangi nyeri pasien
dengan cukup, skala 4-5 4. Kaji efek dari pengalaman sehingga perawat dapat
(Skala 1 : severe, skala nyeri terhadap kualitas tidur, menegakan implementasi
2 :substantial, skala 3 : nafsu makan, aktivitas dan dengan benar
moderate, skala 4 : mild, suasana hati 4. Untuk mengetahui
skala 5 : none) 5. Control lingkungan sekitar masalah lain yang
pasien yang dapat ditimbulkan dari nyeri
Setelah diberikan asuhan memberikan respon tidak 5. Untuk meminimalisir
keperawatan selama 2x24 nyaman, misalnya respon ketidaknyamanan
jam diharapkan level temperature ruangan, pasien
ketidaknyamanan pasien 6. Berguna untuk
berkurang dengan kriteria pencahayaan dan kebisingan mengurangi nyeri dan
hasil : 6. Ajarkan tekhnik meminimalisir penggunaan
NOC LABEL : nonfarmakologis, (misalnya terapi farmakologik
Pain control guided imageri, distraksi, 7. Mencegah terjadinya
- Pasien dapat menyebutkan relaksasi, terapi musik, dosis yang berlebihan
faktor yang menyebabkan massage), sebelum, setelah,
nyerinya timbul, skala 4-5 dan jika mungkin selama
- Pasien dapat melaporkan nyeri berlangsung, sebelum
perubahan pada tanda-tanda nyeri meningkat, dan selama
nyeri kepada petugas nyeri berkurang
kesehatan /perawat, skala 4-5 7. Ajarkan tentang
- Pasien dapat melaporkan penggunaan farmakologikal
bagaimana cara mengontrol dalam mengurangi nyeri
nyerinya, skala 4-5
- Pasien menggunakan cara
non-analgesics untuk
mengurangi nyerinya, skala
4-5
- Pasein menggunakan obat
analgesics sesuai
rekomendasi, skala 4-5
(skala 1 : never demonstrated,
skala 2 : rarely demonstrates,
skala 3 : sometimes
demonstrated, skala 4 : often
demonstrated, skala 5 :
consistenlly demonstrated)
4 Risiko Infeksi b.d. Setelah dilakukan asuhan NIC Label : Infection 1. Untuk mengetahui S: -
prosedur invasif keperawatan selama …x24 Protection adanya tanda dan O: Tidak ditemukan
jam diharapkan tidak ada gejala infeksi adanya tanda-tanda
1. Monitor tanda dan gejala
tanda infeksi dengan criteria 2. Untuk mengetahui infeksi pada daerah
infeksi sistemik dan local
hasil : adanya tanda dan pemasangan tube
2. Inspeksi adanya
gejala infeksi A : Tujuan tercapai
NOC Label : kemerahan/drainase pada
3. Untuk mengurangi total
kulit
- Infection Severity paparan patogen dari P: Pantau kondisi
3. Batasi pengunjung
luar pasien
1. Tidak terdapat drainase 4. Edukasikan px dan
4. Untuk mencegah
purulen keluarga cara
infeksi
menghindari infeksi
2. Tidak terdapat peningkatan
NIC Label : Infection
temperature kulit
Control
3.Keadaan kulit
1. Ajarkan Px dan 1. Mencegah infeksi
disekeliling luka tidak pengunjung mencuci 2. Untuk mengurangi
kemerahan tangan untuk agen infeksi yang dapat
menjaga kesehatan timbul
2. Gunakan "universal 3. Untuk meningkatkan
precaution" imun
3. Anjurkan px 4. Untuk mencegah
perbanyak istirahat adanya infeksi
4. Instruksikan px 5. Untuk memantau
mendapat antibiotik, keadaan luka px secara
jika dibutuhkan regular
5. Ajarkan px dan
keluarga mengenai
tanda dan gejala
infeksi dan
intruksikan untuk
melapor ke perawat
jikan menemukan
tanda dan gejala
1. Drainase mengikuti
infeksi pada px
gaya gravitasi
2. Mencegah adanya
NIC Label : Tube Care : gelembung udara pada
WSD
Chest 3. Untuk memantau tanda
akumulasi cairan pada
1. Jaga kantong
intrapreural
drainase levelnya di
4. Untuk mencegah
bawah dada
adanya infeksi
2. Monitor adanya
gelembung udara
pada "chest tube
drainage"
3. Observasi tanda
akumulasi cairan
pada intrapreural
4. Ganti
balutan(dressing) di
sekitar pemasangan
WSD setiap 48 - 72
jam bila diperlukan
Potter, Patricia A., and Perry, Anne Griffin. 2006. Fundamental Keperawatan.
Volume 2. Jakarta: EGC
Guyton & Hall.2008.Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku
kedokteran EGC
Smeltzer, Suzanne (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah (Brunner &
Suddart). Jakarta: Penerbit Buku kedokteran EGC
ansjoer, Arif, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid I. Media Aesculapius.
Jakarta
NANDA International. 2011. Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi
2009-2011. Jakarta : EGC.
Dochterman, Joanne M. & Bulecheck, Gloria N. 2004. Nursing Interventions
Classification : Fourth Edition. United States of America : Mosby.
Moorhead, Sue et al. 2008. Nursing Outcomes Classification : Fourth Edition.
United States of America : Mosby