Anda di halaman 1dari 12

Kelompok 1

Ade Rifti Nurfadilah


Bayu Iswara
Devia selviyani
Gita yatna rosniawati
Nita nuramalia
R.A chynta adilla putri
Siti nurhayati
Definisi
Efusi pleural adalah penumpukan cairan di
dalam ruang pleural, proses penyakit
primer jarang terjadi namun biasanya
terjadi sekunder akibat penyakit lain. Efusi
dapat berupa cairan jernih, yang mungkin
merupakan transudat, eksudat, atau dapat
berupa darah atau pus (Baughman C
Diane, 2000).
Etiologi
Kelainan pada pleura hampir
selalu merupakan kelainan
sekunder.Kelainan primer pada
pleura hanya ada dua macam
yaitu infeksi kuman primer
intrapleura dan tumor primer
pleura.
Lanjut...
Timbulnya efusi pleura dapat disebabkan oleh kondisi-
kondisi :

1. Hambatan resorbsi cairan dari rongga pleura, karena


adanya bendungan seperti pada dekompensasi kordis,
penyakit ginjal, tumor mediatinum, sindroma meig
(tumor ovarium) dan sindroma vena kava superior.

2. Peningkatan produksi cairan berlebih, karena radang


(tuberculosis, pneumonia, virus), bronkiektasis, abses
amuba subfrenik yang menembus ke rongga pleura,
karena tumor dimana masuk cairan berdarah dan
karena trauma. Di Indonesia 80% karena tuberculosis
Secara patologis, efusi pleura disebabkan
oleh keadaan-keadaan:

1.Meningkatnya tekanan hidrostatik (misalnya akibat gagal jantung)


2.Menurunnya tekanan osmotic koloid plasma (misalnya
hipoproteinemia)
3.Meningkatnya permeabilitas kapiler (misalnya infeksi bakteri)
4.Berkurangnya absorbsi limfatik
patofisiologi
Pada umumnya, efusi terjadi karena
penyakit pleura hampir mirip plasma
(eksudat) sedangkan yang timbul pada
pleura normal merupakan ultrafiltrat plasma
(transudat).Efusi dalam hubungannya
dengan pleuritis disebabkan oleh
peningkatan permeabilitas pleura parietalis
sekunder (efek samping dari) peradangan
atau keterlibatan neoplasma.Contoh bagi
efusi pleura dengan pleura normal adalah
payah jantung kongestif.
Tanda dan Gejala
1.Adanya timbunan cairan mengakibatkan perasaan sakit karena pergesekan,
setelah cairan cukup banyak rasa sakit hilang. Bila cairan banyak, penderita
akan sesak napas.
2.Adanya gejala-gejala penyakit penyebab seperti demam, menggigil, dan
nyeri dada pleuritis (pneumonia), panas tinggi (kokus), subfebril
(tuberkulosisi), banyak keringat, batuk, banyak riak.
3.Deviasi trachea menjauhi tempat yang sakit dapat terjadi jika terjadi
penumpukan cairan pleural yang signifikan.
4.Pemeriksaan fisik dalam keadaan berbaring dan duduk akan berlainan,
karena cairan akan berpindah tempat. Bagian yang sakit akan kurang bergerak
dalam pernapasan, fremitus melemah (raba dan vocal), pada perkusi didapati
daerah pekak, dalam keadaan duduk permukaan cairan membentuk garis
melengkung (garis Ellis Damoiseu).
Lanjut....
5. Didapati segitiga Garland, yaitu daerah yang pada
perkusi redup timpani dibagian atas garis Ellis Domiseu.
Segitiga Grocco-Rochfusz, yaitu daerah pekak karena
cairan mendorong mediastinum kesisi lain, pada
auskultasi daerah ini didapati vesikuler melemah dengan
ronki.
6.Pada permulaan dan akhir penyakit terdengar krepitasi
pleura.Keberadaan cairan dikuatkan dengan rontgen
dada, ultrasound, pemeriksaan fisik, dan torakosentesis.
Cairan pleural dianalisis dengan kultur bakteri,
pewarnaan Gram, basil tahan asam (untuk tuberkulosis),
hitung sel darah merah dan putih, pemeriksaan kimiawi
(glukosa, amylase, laktat dehidrogenase, protein),
analisis sitologi untuk sel-sel malignan, dan pH. Biopsi
pleura mungkin juga dilakukan.
Penatalaksanaan
Tujuan pengobatan adalah untuk menemukan penyebab dasar, untuk
mencegah penumpukan kembali cairan, dan untuk menghilangkan
ketidaknyamanan serta dipsnea. Pengobatan spesifik ditujukan pada
penyebab dasar (misal gagal jantung kongestif, pneumonia, seosis).

Torakosintesis dilakukan untuk membuang cairan, untuk mendapatkan


specimen guna keperluan analisis, dan untuk menghilangkan
dipsnea.Namun bila penyebab dasar adalah malignansi, efusi dapat
terjadi kembali dalam beberapa hari atau minggu.Torasentesis berulang
menyebabkan nyeri, penipisan protein dan elektrolit, dan kadang
pneumotoraks.Dalam keadaan ini pasien mungkin diatasi dengan
pemasangan selang dada dengan drainase yang dihubungkan ke
system drainase water-seal atau pengisapan untuk mengevaluasi ruang
pleura dan pengembangan paru.
Pemeriksaan Penunjang

1. Foto Thorax
Permukaan cairan yang terdapat dalam rongga pleura akan membentuk bayangan
seperti kurva, dengan permukaan daerah lateral lebih tinggi daripada bagian medial.
Bila permukaannya horisontal dari lateral ke medial, pasti terdapat udara dalam
rongga tersebut yang dapat berasal dari luar atau dari dalam paru-paru sendiri.
Kadang-kadang sulit membedakan antara bayangan cairan bebas dalam pleura
dengan adhesi karena radang (pleuritis).Disini perlu pemeriksaan foto dada dengan
posisi lateral dekubitus.
2.CT – SCAN

Pada kasus kanker paru Ct Scan bermanfaat untuk mendeteksi


adanya tumor paru juga sekaligus digunakan dalam
penentuan staging klinik yang meliputi :
menentukan adanya tumor dan ukurannya
mendeteksi adanya invasi tumor ke dinding thorax,
bronkus, mediatinum dan pembuluh darah besar
mendeteksi adanya efusi pleura
Disamping diagnosa kanker paru CT Scan juga dapat
digunakan untuk menuntun tindakan trans thoracal needle
aspiration (TTNA), evaluasi pengobatan, mendeteksi
kekambuhan dan CT planing radiasi.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai