Anda di halaman 1dari 38

Ilustrasi Sengketa

Pada tanggal 20 Maret 2019 Walikota Surabaya Fitria Yunita, SH,MH .


mengeluarkan keputusan Nomor :13/II/1298/2019 Tentang Pencabutan Izin Usaha
Vape Cofe, dikarenakan cafe tersebut telah melanggar aturan perundang-undangan,
khususnya pada Pasal 7 Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 10 Tahun 2014
Tentang Pelarangan Pengedaran Dan Penjualan Minuman Beralkohol Di Tempat
Umum. Surat keputusan ini tertuju langsung kepada pemilik Vape Cafe Abdullah
Ubaid sebagai pihak penggugat yang melaporkan surat keputusan itu ke PTUN
dengan dalih bahwa surat keputusan tersebut tidak tepat karena penggugat merasa
tidak menjual minuman beralkohol di tempat umum dan penggugat memiliki surat
izin yang sah untuk membuka usaha berdasarkan pada Peraturan Daerah Kota
Surabaya Nomor 4 Tahun 2008 Tentang Izin Gangguan Bagi Kegiatan Usaha,
Perusahaan Dan Industri serta Peraturan Daerah Kota Surabaya Pasal 13 Nomor 10
Tahun 2014 Tentang Pelarangan Pengedaran Dan Penjualan Minuman Beralkohol Di
Tempat Umum, yang menjelaskan bahwa telah memiliki Surat Perizinan.
Kemudian pada tanggal 28 Maret 2019 penggugat Abdullah Ubaid
memberikan kuasanya kepada Andi Rahmi A. T, S.H dan Bahri Nur Setiawan, S.H.,
M.H. sebagai Penasehat Hukum Penggugat dan melayangkan surat gugatan pada
tanggal 20 Mei 2019 ke PTUN untuk dapat menyelesaikan perkara tersebut. Setelah
itu berdasarkan Ketetapan Ketua Majelis tertanggal 25 Mei 2019 Nomor :
14/2019/03/PTUN/Surabaya sesuai dengan Pasal 59 ayat (4) dan Pasal 65 UU No.5
Tahun 1986 jo UU No. 9 Tahun 2004 jo UU No. 51 Tahun 2009, tanggal 28 Juni
2019 Panitera Pengganti Pengadilan Tata Usaha Negara di Surabaya Sofyan Alim,
S.H., M.H. melayangkan surat panggilan kepada penggugat dan tergugat agar dapat
menghadiri persidangan perkara tersebut pada hari senin tanggal 03 Juni 2019 pukul
09.00 WIB sampai selesai. Dengan diterimanya surat panggilan tersebut Walikota
Fitria Yunita,S.H., M.H. memberikan kuasa kepada M Shohibul Ahzam, S.H dan M.
Zibbat Hidayatul Huda,S.H., M.H. untuk menjadi Penasehat Hukum, yang saat ini
dikatakan sebagai Penasehat Hukum Tergugat.
Tiba tanggal 03 Juni 2019 persidangan pertama PTUN dilaksanakan dengan di
pimpin oleh Dr. Rubiati S.H., L.L.M sebagai Hakim Ketua, Tsabitah Siska Ardini ,
S.H.,MH. dan Moch Ichsan S.H. MH sebagai Hakim Anggota. Sidang pertama
mempertemukan pihak penggugat bersama kuasa hukumnya dan pihak tergugat yang
di wakilkilkan kepada R Muhammad Dhimas L, S.H., M.H bersama kuasa
hukumnya, kemudian berlangsungnya pembacaan gugatan oleh Majelis Hakim.
Dengan selesainya pembacaan gugatan, pihak tergugat merasa keberatan oleh isi
gugatan tersebut dan meminta kepada majelis hakim menunda persidangan untuk
mempersiapkan jawaban atau eksepsi dari gugatan penggugat. Dengan begitu majelis
hakim memberikan persetujuan agar sidang ditunda dan dilanjutkan lagi minggu
depan.
Tanggal 11 Juni 2019 persidangan kedua PTUN pun berlangsung, dimana
majelis hakim tetap sama dengan dihadiri oleh pihak penggugat dan pihak tergugat.
Sidang kedua ini adalah pembacaan jawaban atau eksepsi oleh kuasa hukum tergugat,
seusai pembacaan eksepsi oleh kuasa hukum tergugat kemudian pihak penggugat
tidak terima atas isi dari eksepsi tersebut. Lantas pihak termohon memohon kepada
majelis hakim menunda sidang lagi agar dapat menghadiri para saksi yang dapat
menjadi dasar pembuktian dari eksepsi tersebut. Dengan begitu majelis hakim
memberikan persetujuan agar sidang ditunda dan dilanjutkan minggu depan.
Tanggal 19 Juni 2019 persidangan ketiga PTUN dilaksanakan, dengan
dipimpin oleh majelis hakim yang sama dan dihadiri oleh pihak penggugat dan pihak
tergugat. Sidang ketiga ini adalah menghadirkan para saksi seperti yang telah
dijanjikan sidang kedua silam, untuk memperkuat argumentasi menjadi bukti yang
nantinya dapat dipertimbangkan oleh majelis hakim.Dengan terhadirnya saksi oleh
pihak tergugat, maka pihak penggugat memohon kepada majelis hakim menunda
persidangan untuk dapat menghadiri saksi juga. Majelis hakim pun memberikan
persetujuan agar sidang ditunda dan dilanjutkan minggu depan.
Tanggal 27 Juni 2019 persidangan keempat PTUN dilaksanakan, tetap
dipimpin oleh majelis hakim yang sama serta dihadiri oleh pihak penggugat dan
pihak tergugat. Sidang keempat ini adalah menghadirkan saksi tunggal dari pihak
penggugat yaitu Akhmad Fery Hasanudin dan Muh Rif'an Baihaky yang melainkan
karyawan dari pihak penggugat itu sendiri. Setelah majelis hakim mendengarkan
saksi dari pihak penggugat, majelis hakim memutuskan kembali untuk menunda
persidangan dan melanjutkan persidangan satu minggu kedepan.
Dengan mendengarkan keterangan oleh pihak penggugat dan tergugat serta
keterangan para saksi, maka majelis hakim akan memberikan putusan 7 hari setelah
sidang ini, yaitu pada sidang kelima, dan meminta para pihak penggugat dan tergugat
untuk dapat hadir serta menerima keputusan tersebut. Tanggal 5 Juli 2019
persidangan kelima PTUN dilaksanakan, dengan dipimpin oleh majelis hakim yang
sama dan dihadiri oleh pihak penggugat dan pihak tergugat. Sidang kelima ini adalah
pembacaan putusan terhadap perkara Nomor: 213/2019/12/PTUN/Surabaya atas surat
keputusan Walikota Surabaya Nomor: :13/II/1298/2019 tanggal 20 Maret 2019
tentang Pencabutan Izin Usaha Vape Cafe, dengan demikian persidangan dinyatakan
selesai.
SKENARIO SIDANG
Surabaya, 03 Juni 2019
Sidang sengketa Tata Usaha Negara
Nomor : 213/2019/12/PTUN/Surabaya
Antara : A b d u l l a h U b a i d sebagai penggugat berhadapan dengan Walikota
Surabaya Fitria Yunita, SH,MH
sebagai tergugat.
SIDANG PERTAMA 03 JUNI 2019
Panitera : Majelis Hakim akan memasuki ruang sidang, hadirin
dimohon berdiri (setelah majelis Hakim memasuki ruang
sidang dan duduk ditempatnya hadirin dipersilahkan duduk
kembali)
Hakim Ketua : Kepada para peserta sidang silahkan persiapkan hal-hal yang
berkenaan dengan persidangan, agar tidak mengganggu
jalannya proses persidangan. “hari ini tanggal 03 Juni 2019
sidang sengketa Tata Usaha Negara nomor :
213/2019/12/PTUN/Surabaya dibuka dan terbuka untuk umum,
hadirin dimohon untuk tenang selama proses persidangan.
(Hakim mengetuk palu 3X) Setelah melalui pemeriksaan
pendahuluan dan rapat permusyawaratan yang dilaksanakan
tanggal 15 april 2019, maka dinyatakan bahwa gugatan dapat
diterima, selanjutnya sidang dapat dimulai.
Panitera : Penggugat dan tergugat sudah hadir pak Hakim
Hakim ketua : Persilahkan mereka dihadapkan kemuka sidang
Panitera : Baik pak Hakim, para pihak dipersilahkan memasuki ruang
sidang dan menempati tempat yang telah disediakan
Hakim ketua : Apakah benar saudara sebagai pihak penggugat dalam
perkara ini?
Penggugat : Benar pak Hakim yang mulia, saya penggugat dalam perkara
ini
Hakim ketua : Apakah anda telah dipanggil secara patut?
Penggugat : Saya sudah dipanggil secara patut yang
mulia
Hakim ketua : Dapatkah saudara memperlihatkan surat panggilan tersebut?
Penggugat : Dapat pak Hakim yang mulia (maju kedepan Hakim sambil
memperlihatkan surat panggilan)
Hakim ketua : Saudara penggugat, sebutkan identitas
saudara! Penggugat : Abdullah Ubaid
Hakim ketua : Apakah pekerjaan saudara?
Penggugat : Wiraswasta pak, saya sebagai
pemilik.
Hakim ketua : Dapatkah saudara menunjukkan identitas saudara?
Penggugat : Dapat pak Hakim (maju kedepan sambil memperlihatkan
identitasnya)
Hakim ketua : Saudara penggugat, apakah dalam hal ini anda didampingi
penasehat hukum?
Penggugat : Iya pak Hakim yang mulia
Hakim ketua : Apakah saudara dapat menghadirkan penasehat hukum
saudara?
Penggugat : Dapat pak Hakim
Panitera : Kuasa hukum penggugat dipersilahkan maju kemuka sidang
KH P. : (maju kemuka sidang meberi hormat kepada para Hakim)
Hakim ketua : Benarkah saudara sebagai kuasa hukum penggugat dalam
perkara ini?
KH P. : Benar pak Hakim
Hakim ketua : Kalau benar, tolong tunjukan surat kuasa saudara
KH P. : (maju sambil memperlihatkan surat kuasa dari penggugat
kepada Hakim)
Hakim ketua : (setelah memeriksa dari KH P., lalu menoleh ke arah
tergugat). Apakah benar saudara sebagai pihak tergugat dalam
perkara ini?
Tergugat : Bukan pak Hakim yang mulia, Saya ditunjuk oleh bu Wali
Kota sebagai wakil beliau dalam sidang pada kasusu ini
Hakim : Apa jabatan kdari kuasa yang anda wakili
Tergugat : Jabatan kuasa yang saya wakili sebagai Walikota Surabaya
yang mulia
Hakim ketua : Apakah saudara telah dipanggil secara patut?
Tergugat : Saya telah dipanggil secara patut pak Hakim
Hakim ketua : Saudara Wakil tergugat sebutkan identitas saudara,
nama?

Tergugat : Nama saya R Muhammad Dhimas Laksono pak


Hakim yang mulia
Hakim ketua : Tempat dan tanggal lahir saudara
dimana? Tergugat : Jl.Bronggalan 2B, Kec Tambaksari
Hakim ketua : Dapatkah saudara menunjukkan identitas saudara?
Tegugat : Dapat pak Hakim (sambil maju kedepan menunjukan KTP nya)
Hakim ketua : Apakah dalam hal ini saudara didampingi oleh penasehat
hukum?
Tergugat : Iya pak Hakim, saya didampingi oleh penasehat hukum saya
Hakim ketua : Dapatkah saudara menghadirkan penasehat hukum saudara
tersebut?
Tergugat : Dapat pak
Hakim Panitera : Kuasa hukum tergugat dipersilahkan menuju kemuka
sidang KH T. 1&2 : (maju sambil memberi hormat kepada para Hakim)
Hakim ketua : Silahkan menempati tempat yang telah disediakan. Benarkah
saudara kuasa hukum tergugat dalam perkara ini?
KH T. 1&2 : Benar pak Hakim
Hakim ketua : Tolong saudara tunjukan surat kuasa khusus saudara?
KH T. 1 : (Maju kearah pak Hakim dan menunjukan surat kuasanya)
Hakim ketua : (membaca surat kuasa yang diberikan). Kuasa tergugat,
apakah perlu dibacakan surat gugatan kembali?
KH T. 2 : Bapak Hakim yang mulia, kami mohon dengan sangat agar
gugatan tersebut dapat dibacakan kembali.
Hakim ketua : Baiklah, kami akan membacakan kembali surat gugatan
tersebut (silahkan Hakim anggota I membaca surat gugatan
tersebut)
Hakim anggota 1 : Baik pak Hakim yang mulia (membaca surat gugatan)
Hakim ketua : Kepada pihak tergugat apakah saudara sudah mendengar isi
dan mengerti isi gugatan dari penggugat tersebut?
KH T. 1 : Kami telah mendengar dan mengerti yang mulia
Hakim ketua : Apakah saudara keberatan dengan surat gugatan tersebut?
KH T. 2 : Iya pak Hakim yang terhormat, kami keberatan dengan isi
surat gugatan tersebut
Hakim ketua : Apakah saudara sudah mepersiapkan eksepsi secara lisan
ataupun tulisan atas gugatan tersebut.
KH T. 1 : Kami belum mempunyai eksepsi baik lisan maupun tulisan
pak Hakim yang mulia, kami mohon pak hakim memberikan
waktu agar kami bisa mepersiapkannya terlebih dahulu. Majelis
Hakim berembuk mempertimbangkannya
Hakim ketua : Baiklah, mengingat asas peradilan kita cepat, sederhana dan
murah, agar saudara mepersiapkan 1 minggu setelah sidang ini.
KH T. 1&2 : Baik pak Hakim yang mulia
Hakim ketua : Setelah mendengar gugatan yang telah dibacakan dan atas
keberatan pihak tergugat, maka untuk menunggu pihak
tergugat mepersiapkan jawaban atau eksepsinya atas gugatan
tersebut, maka sidang ditunda dan akan dilanjutkan pada
tanggal 11 Juni 2019, kepada pihak yang berpekara diharapkan
kehadirannya pada sidang tersebut tanpa harus melalui
pemnggilan terlebih dahulu dan dengan ini dinyatakan bahwa
para pihak telah dipanggil secara patut. Sidang hari ini ditutup
(ketuk palu 3x)
Panitera : Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang, hadirin dimohon
berdiri. (Hakim keluar terlebih dahulu beru diikuti peserta
sidang lain).
SIDANG KEDUA 11 JUNI 2019
Sidang sengketa Tata Usaha Negara
Nomor : 213/2019/12/PTUN/Surabaya
Antara : Abdullah Ubaid sebagai penggugat berhadapan dengan Walikota Surabaya
Fitria Yunita, SH,MH sebagai tergugat

Panitera : Majelis Hakim akan memasuki ruang sidang, hadirin dimohon berdiri
(setelah majelis Hakim memasuki ruang sidang dan duduk di tempatnya hadirin
dipersilahkan duduk kembali).
Hakim ketua : Hari ini tanggal 11 Juni 2019 sidang tata usaha negara antara
Abdullah Ubaid sebagai penggugat berhadapan dengan Walikota Surabaya Fitria
Yunita, SH,MH sebagai tergugat dengan nomor: 213/2019/12/PTUN/Surabaya dibuka
dan terbuka untuk umum (ketuk palu 3x),
panitera, apakah penggugat dan tergugat sudah hadir?
Panitera : Pihak penggugat dan tergugat telah hadir pak Hakim yang mulia
Hakim ketua : Panitera persilahkan mereka masuk untuk dihadapkan kemuka
sidang
Panitera : Baik pak Hakim, para pihak dipersilahkan memasuki ruang sidang
dan menempati tempat yang telah disediakan.
KH P. Dan KH T. : (memasuki ruang sidang dan memberi hormat kepada Hakim
kemudian duduk)
Hakim ketua : Bagaimana pihak tergugat dan penggugat, apakah sidang sudah bisa
kita mulai?
KH P. Dan KH T. : Sudah pak Hakim yang mulia.
Hakim ketua : Pihak tergugat, apakah saudara telah menyiapkan eksepsi atas
gugatan penggugat tersebut?
KH T. 1 : Sudah pak yang mulia, saya sudah menyiapkan eksepsi atas gugatan
penggugat secara tertulis pak Hakim
Hakim ketua : Silahkan saudara bacakan jawaban gugatan tersebut
KH T. 2 : Baik pak Hakim yang mulia, terima kasih (membacakan jawaban
atas gugatan penggugat). Sudah pak Hakim
Hakim ketua : Apakah ada yang ingin saudara sampaikan berkenaan dengan
jawaban gugatan tersebut?
KH P. 1 : Ada yang mulia hakim
Hakim ketua : Silahkan saudara sampaikan hal yang berkenaan dengan jawaban
gugatan tersebut.
KH P. 2 : Bapak Hakim yang mulia, pada dalil gugatan yang kami layangkan, yang
berisikan tentang ketidakpuasan dari klien saya adalah karena surat keputusan tersebut
dianggap tidak sesuai dengan peraturan daerah Kota Surabaya.
Hakim Ketua : Selanjutnya, apakah Hakim anggota ada pertanyaan?
Hakim Anggota 1 : Ada pak Hakim, saya ingin bertanya kepada kuasa hukum
penggugat.
Hakim Ketua : Baiklah, dipersilahkan pak Hakim anggota 1.
Hakim Anggota 1 : Terima kasih yang mulia Hakim, kepada saudara kuasa hukum
penggugat, saudara tadi mengatakan bahwa tergugat terlebih dahulu melakukan
pemberitahuan secara lisan dan tulisan, tetapi dalam pelaksanaannya oleh tergugat
pada penggugat tersebut tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, bisa saudara
buktikan bahwa pelaksanaannya kepada penggugat tersebut tidak sesuai dengan
prosedur yang berlaku.
KH P. 1 : Bisa pak Hakim yang terhormat, dibuktikan dengan tidak
adanya surat panggilan terhadap penggugat sebelum
mengeluarkan SK nomor : 13/II/1298/2019 tentang pencabut
izin usaha vape cafe.
Hakim Anggota 1 : Saudara kuasa hukum tergugat apakah ada yang ingin saudara
kemukakan berkenaan dengan argumen dari pihak penggugat?
KH T. 1 : Ada pak Hakim yang mulia, berkenaan dengan argumen tadi
pihak penggugat tersebut tidak benar pak hakim karena pihak
tergugat dalam pencabutan izin usaha vape café tersebut telah
dilaksanakan sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.
Hakim anggota 1 : Bagaimana prosedur yang anda maksudkan?
KH T. : Prosedurnya yaitu dalam pencabutan izin usaha vape cafe
maka harus ada pemberitahuan kepada pihak yang
bersangkutan dan harus ada persetujuan dari instansi yang
terkait, kemudian harus ada alasan-alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan berkaitan dengan pencabutan izin
usaha toko tersebut
Hakim ketua : Bisakah saudara buktikan bahwa pemeriksaan tersebut sudah
sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku?
KH T. 2 : Bisa pak Hakim, dalam membuat surat keputusan pencabutan
izin usaha vape café oleh walikota kepada penggugat, tergugat
mengikuti cara yang benar pak Hakim yang mulia, yang
pertama yaitu telah melakukan panggilan lisan, dalam hal ini
tim yang dibentuk oleh Walikota. Yang kedua tergugat telah
melakukan panggilan secara tertulis kepada penggugat dalam
hal ini yang dibentuk oleh Walikota.
Hakim Ketua : Selanjutnya, apakah Hakim ada pertanyaan?
Hakim Anggota II : Ada yang mulia hakim, saya ingin bertanya kepada kuasa
hukum tergugat.
Hakim Ketua : Baiklah dipersilahkan Hakim anggota II.
Hakim anggota II : Terima kasih yang mulia Hakim, baiklah saudara kuasa hukum
tergugat, tolong saudara tunjukkan surat-surat yang berkenaan
dengan penjelasan saudara tadi?
KH T. 1 : (memberikan surat-surat tersebut kepada Hakim suratsurat
tersebut).
Hakim anggota II : Saudara penggugat, apakah benar saudara pernah menerima
surat panggilan yang disebutkan oleh pihak penggugat.
Penggugat : Tidak pernah pak Hakim yang mulia
Hakim ketua : KH P., apakah ada yang perlu saudara kemukakan lagi?
KH P. 1 : Ada pak Hakim yang mulia, bolehkah kami melihat surat
panggilan yang diperlihatkan tadi?
Hakim ketua : Boleh, silahkan maju kepada penggugat dan kuasa hukumnya
dipersilahkan untuk maju.
Penggugat dan KH P. 1&2 : (maju kemuka sidang dan memeriksa surat tersebut,
kemudian kembali ketempat semula)
Hakim ketua : Saudara kuasa hukum tergugat, apakah ada yang ingin
disampaikan?
KH T. 1 : Ada pak Hakim yang mulia
Hakim ketua : Silahkan
KH T. 2 : Bapak Hakim yang mulia, pihak kami telah memberikan surat
peringatan secara tertulis berupa surat keputusan mengenai
usaha vape cafe. Jika surat tersebut tidak sampai ketangan
penggugat, maka itu bukan kesalahan dari pihak kami “cukup
pak Hakim”.
Hakim ketua : Baiklah, kepada pihak penggugat dan tergugat, apakah ada
yang ingin ditambahkan lagi?
KH T. 1 : Tidak pak Hakim, akan tetapi bila diizinkan kami meminta
agar sidang ditunda selama 7 hari, karena kami akan
menghadirkan saksi-saksi pak Hakim yang mulia.
Majelis Hakim : (setelah majelis Hakim berembuk). Panitera, satu minggu
setelah sidang ini dilaksanakan tepatnya tanggal berapa?
Panitera : Tanggal 19 Juni yang mulia
Hakim ketua : Baiklah permintaan saudara kami terima, atas permintaan
tergugat, maka sidang ditunda dan dilanjutkan 7 hari setelah
sidang ini ditetapkan, tepatnya pada tanggal 19 Juni 2019.
Dengan ini pihak-pihak yang berkepentingan diharapkan
kehadirannya pada sidang berikutnya dan dengan ini
dinyatakan bahwa para pihak telah dipanggil secara patut,
sidang hari ini ditutup (ketuk 3 kali).
Panitera : Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang, hadirin di mohon
berdiri
SIDANG KETIGA 19 JUNI 2019
Sidang sengketa Tata Usaha Negara
Nomor : 213/2019/12/PTUN/Surabaya
Antara : Abdullah Ubaid sebagai penggugat berhadapan dengan Walikota Surabaya
Fitria Yunita, SH,MH sebagai tergugat
Panitera : Majelis Hakim akan memasuki ruang sidang, hadirin dimohon
berdiri, hadirin dimohon duduk kembali
Hakim ketua : Hari ini tanggal 19 Juni 2019 sidang Tata Usaha Negara
nomor: 213/2019/12/PTUN/Surabaya Antara Abdullah Ubaid
sebagai penggugat berhadapan dengan Walikota Surabaya
Fitria Yunita, SH,MH sebagai tergugat, dibuka dan terbuka
untuk umum (ketuk 3 kali). Panitera apakah pihak penggugat
dan tergugat telah hadir?
Panitera : Sudah yang mulia
Hakim ketua : Panitera persilahkan mereka untuk dihadapkan kemuka sidang
Panitera : Baik pak Hakim, para pihak dipersilahkan memasuki ruangan
sidang dan menempati tempat yang telah disediakan.

KH P. Dan KH T. : (Masing-masing kuasa hukum penggugat dan tergugat


memasuki ruang sidang dan memberi hormat kepada Hakim kemudian duduk di
tempat yang telah disediakan.)
Hakim ketua : Bagaimana pihak penggugat dan tergugat, apakah sidang
sudah bisa kita lanjutkan?
KH P. Dan KH T. : Sudah pak Hakim yang mulia
Hakim ketua : saudara hukum terguugat, apakah anda sudah menghadirkan
saksi untuk memperkuat argumen anda?
KH T 1 : sudah pak hakim
Hakim ketua : silahkan dihadapkan kemuka sidang saksi yang anda maksud.
KH T. 2 : Baik pak Hakim yang mulia, kami akan memanggil Kepala
Badan pengawas daerah Kota Surabaya
Panitera : Kepada saksi dipersilahkan masuk ke ruangan sidang (saksi
memberi hormat kepada Hakim dan duduk di tempat yang telah
disediakan)
Hakim ketua : Saudara saksi apakah saudara mengetahui bahwa saudara
dihadapkan kemuka sidang dengan alasan apa?
Saksi T 1 : Tahu pak Hakim yang mulia
Hakim ketua : Saudara saksi, sebutkan identitas
saudara? Saksi T 1 : Nama saya Sita Nur Ramdhani
Hakim ketua : Tempat tanggal lahir saudara?
Saksi T 1 : Surabaya, 12 Oktober 1980
Hakim ketua : Agama saudara?
Saksi T 1 : Islam pak Hakim yang mulia
Hakim ketua : Apakah saudara ada hubungan darah atau keluarga dengan
pihak tergugat?
Saksi T 1 : Tidak pak Hakim yang mulia
Hakim ketua : Saudara saksi kedua, sebutkan identitas saudara?
Saksi T2 : Nama Saya Regita Al Tiara . pak Hakim yang mulia
Hakim ketua : Tempat tanggal lahir saudara?
Saksi T2 : Jambi, 02 Februari 1978
Hakim Ketua : Agama Saudara?
Saksi T2 : Islam
Hakim Ketua : Apakah saudara ada hubungan darah atau keluarga dengan
pihak tergugat?
Saksi T2 : Tidak pak Hakim yang mulia
Hakim ketua : Apakah saudara bersedia disumpah dalam memberikan
kesaksian menurut agama yang saudara anut?
Saksi T1 & T2 : Bersedia pak Hakim
Rohaniawan ( Panitera ) menuju kearah saksi yang akan diambil sumpahnya, saksi
berdiri
Hakim anggota I : Ikuti kata-kata saya
Saksi T 1 & T2 : Baik pak Hakim yang mulia
Hakim anggota I : Bismillahirrohmanirrohim, demi Allah, saya bersumpah akan
memberikan keterangan yang sebenar-benarnya, yang tidak lain
dan tidak bukan dari yang sebenarnya.
Saksi T1 &T2 : (duduk kembali)
Hakim ketua : Saudara saksi , apakah saudara pernah melakukan panggilan
lisan atau tulisan kepada penggugat?
Saksi T 1 : Saya pernah memberi informasi secara tulisan maupun lisan
kepada yang bersangkutan melalui telepon terhadap pemilik
Vape Cafe pak Hakim.
Hakim ketua : Selanjutnya, apakah Hakim anggota ada
pertanyaan? Hakim Anggota II : Ada Pak Hakim.
Hakim Ketua : Dipersilahkan hakim anggota II
Hakim Anggota II : Terima kasih yang mulia hakim, baiklah kepada saudara saksi
pertama, berapa kali saudara meberikan informasi melalui
telepon kepada penggugat dan apa alasan penggugat dan
tanggal berapa?
Saksi T 1 : Saya memberi peringatan panggilan lisan 1 kali pada tanggal
28 Februari 2019 pak Hakim yang mulia dan jawabannya
bahwa penggugat akan mempertimbangkannya.
Hakim Ketua : Selanjutnya, apakah hakim anggota ada pertanyaan
lagi? Hakim anggota I : Ada yang Mulia hakim.
Hakim Ketua : Baiklah dipersilahkan hakim anggota I
Hakim anggota I : Terima kasih yang mulia hakim, baiklah saudara kuasa hukum
penggugat apakah ada yang ingin saudara sampaikan terkait
kesaksian tersebut?
KH P. 1 : (setelah berembuk dengan penggugat), ada pak Hakim yang
mulia
Hakim anggota I : Silahkan
KH P. 1 : Pak Hakim, bahwa saksi memberikan panggilan pada tanggal
28 Februari 2015 dan SK dikeluarkan pada tanggal 20 Maret
2019 jika diperhatikan jangka waktu pengeluaran surat
keuptusan dan panggilan yang dilakukan kepada penggugat
tidak relevan, seharusnya dilakukan pemanggilan secara tertulis
kepada penggugat sebelum mengeluarkan surat keputusan.
Sedangkan dalam fakta perkara ini tidak ada panggilan secara
tertulis dan yang ada panggilan lewat telepon dan itupun hanya
satu kali. Dan menurut kami panggilan tersebut tidak resmi
Hakim ketua : Apakah penggugat ada yang ingin ditambahkan?
Penggugat : Tidak pak Hakim yang mulia, karena semua urusan kepada
berkaitan dengan persidangan telah saya serahkan kuasa hukum
saya.
Hakim anggota II : Saudara saksi kedua, apakah anda pernah memberikan surat
panggilan kepada penggugat
Saksi T2 : Iya pak Hakim yang mulia, saya pernah ditugaskan untuk
memberikan surat panggilan kepada penggugat yang mulia.
Hakim anggota II : Kapan itu diberikan?
Saksi T2 : Tepatnya pada tanggal 26 Februari 2019, kemudian tanggal
28 Februari dan terakhir 12 Maret 2019 pak Hakim yang mulia
Hakim anggota II : Kepada siapa anda memberikan surat tersebut?
Saksi T2 : Surat itu saya berikan kepada pekerja momo cafe tersebut
yang mulia.
Hakim anggota II : Apa ada bukti tentang hal tersebut?
Saksi T2 : Ada yang mulia, ini bukti serah terima surat tersebut yang
mulia.
Hakim : (Berembuk)
Hakim Ketua : Apakah ada yang ingin ditanyakan
lagi? Hakim Anggota II : Cukup Hakim ketua.
Hakim : Apakah ada yang ingin ditambahkan dari pihak Kuasa Hukum
Penggugat?
KH P. : Tidak Hakim yang mulia, tapi jika di izinkan kami
meminta waktu satu minggu untuk menghadirkan saksi.
Majelis Hakim berembuk
Hakim ketua : Panitera satu minggu setelah sidang tanggal
berapa? Panitera : 27 Juni 2019 yang mulia
Hakim ketua : Baiklah, permintaan saudara kami terima, atas permintaan
saudara, maka sidang saya tunda dan dilanjutkan pada
tanggal 27 Juni 2019. Dengan ini pihak-pihak yang
berkepentingan diharapkan kehadirannya pada sidang
berikutnya dan dengan ini dinyatakan bahwa para pihak telah
dipanggil secara patut, sidang hari ini ditutup (ketuk palu 3x)
SIDANG KEEMPAT 27 JUNI 2019
Sidang sengketa Tata Usaha Negara
Nomor :
213/2019/12/PTUN/Surabaya
Antara : Abdullah Ubaid sebagai penggugat berhadapan dengan Walikota Surabaya
Fitria Yunita, SH,MH sebagai tergugat

Panitera : Majelis hakim akan memasuki ruang sidang, hadirin dimohon


berdiri, hadirin dimohon duduk kembali.
Hakim ketua : Hari ini tanggal 27 Juni 2019 sidang Tata Usaha Negara nomor
: 213/2019/12/PTUN/Surabaya dengan ini dinyatakan terbuka
dan dibuka untuk umum (ketuk 3 kali). Panitera apakah pihak
penggugat dan tergugat telah hadir?
Panitera : Sudah yang mulia
Hakim ketua : Panitera persilahkan mereka untuk dihadapkan kemuka sidang

Panitera : Baik pak Hakim, para pihak dipersilahkan memasuki ruangan


sidang dan menempati tempat yang telah disediakan.
Hakim ketua : Bagaimana pihak penggugat dan tergugat, apakah sidang
sudah bisa kita lanjutkan?
KH P. & KH T. : Sudah pak Hakim yang mulia
Hakim Ketua : Saudara kuasa hukum penggugat, apakah saudara telah
membawa saksi?
KH P. 1 : Iya pak Hakim yang mulia.
Hakim Ketua : Silahkan dihadapkan kemuka sidang
KH P. 2 : Baik pak Hakim yang mulia, kami membawa saksi yang
mulia dimana saksi kami tersebut adalah pekerja ditoko kami.
Panitera : Kepada saksi dipersilahkan masuk
Hakim Ketua : Saudara saksi 1 apakah saudara mengetahui bahwa saudara
dihadapkan kemuka sidang dengan alasan apa?
Saksi P 1 : Tahu pak Hakim yang mulia.
Hakim ketua : Saudara saksi sebutkan identitas
saudara

Saksi P 1 : Nama saya Akhmad Fery Hasanudin


Hakim ketua : Tempat tanggal Lahir saudara
? Saksi P 1 : Jambi, 15 desember 1994.
Hakim Ketua : Agama Saudara
Saksi P 1 : Islam yang mulia
Hakim ketua : Apakah saudara ada hubungan darah atau keluarga dengan
pihak penggugat?
Saksi P1 : Tidak pak Hakim yang mulia
Hakim Ketua : Apakah saudara bersedia disumpah dalam memberikan
kesaksian menurut agama yang saudara anut?
Saksi P1 : Bersedia pak Hakim
Hakim Ketua : Saudara saksi 2 apakah saudara mengetahui bahwa saudaria
dihadapkan kemuka sidang dengan alasan apa?
Saksi P 2 : Tahu pak Hakim yang mulia.
Hakim ketua : Saudara saksi sebutkan identitas
saudara

Saksi P 2 : Nama saya Muh Rif'an Baihaky


Hakim ketua : Tempat tanggal Lahir
saudari? Saksi P 2 : Surabaya, 17 desember 1995.
Hakim Ketua : Agama Saudara
Saksi P 2 : Islam yang mulia
Hakim ketua : Apakah saudara ada hubungan darah atau keluarga dengan
pihak penggugat?
Saksi P2 : Tidak pak Hakim yang mulia
Hakim Ketua : Apakah saudara bersedia disumpah dalam memberikan
kesaksian menurut agama yang saudara anut?
Saksi P2 : Bersedia pak Hakim
Rohaniawan ( PANITERA ) menuju kearah saksi yang akan diambil sumpahnya, saksi
berdiri
Hakim Anggota 1 : Ikuti kata-kata saya. Bismillahirrohmanirrohim, demi Allah,
saya bersumpah akan memberikan keterangan yang sebenar-
benarnya, yang tidak lain dan tidak bukan dari yang
sebenarnya.
Saksi P1&2 : (duduk Kembali)
Hakim ketua : Saudari saksi apakah anda pernah menerima surat panggilan
untuk saudara penggugat dari dinas badan pengawas daerah
Kota Surabaya.
Saksi P1 : Saya tidak tahu pasti siapa yang memberikan yang mulia, tapi
yang memberikan surat tersebut menggunakan pakaian dinas
yang mulia, dan orang tersebut memberikan saya surat untuk
diberikan kepada Pak ubed yang mulia yang dalam hal ini
sebagai penggugat
Hakim Ketua : Kapan anda menerima surat tersebut?
Saksi P1 : Tepatnya pada tanggal 26 Februari 2019 yang mulia.
Hakim ketua : Apakah Hakim anggota ada yang ingin ditanyakan?
Hakim anggota II : Ada yang mulia
Hakim ketua : Silahkan
Hakim anggota II : Terima kasih yang mulia hakim, baiklah saudara saksi 1, apakah
benar anda pernah menandatangani tanda bukti penyerahan
surat tersebut?
Saksi P1 : Pernah yang mulia, setelah surat itu saya terima saya
menandatangain tanda bukti bahwa surat tersebut telah diterima
yang mulia
Hakim anggota II : Kemudian, anda apakan surat tersebut?
Saksi P1 : Saya letakkan diatas meja kerja Pak Nenda yang mulia,
karena pada saat itu beliau tidak ada di tempat.
Hakim anggota II : Saudara penggugat, benar pada tanggal 26 Februari 2019 anda
tidak ada di tempat?
Penggugat : Benar yang mulia, saat itu saya sedang berada diluar Kota
yang mulia.
Hakim anggota II : Jadi anda hanya menerima satu surat saja pada waktu
itu? Penggugat : Benar yang mulia
Hakim anggota II : Cukup pertanyaan dari saya ketua hakim.
Hakim Ketua : Baiklah terima kasih hakim anggota II, kemudian kepada
saudari saksi , setelah hal tersebut apakah ada surat panggilan
yang ke 2.
Saksi P 2 : Ada yang mulia, yang menerima surat panggilan kedua saya
sendiri yang mulia.
Hakim ketua : Kapan anda menerima surat tersebut?
Saksi P 2 : Surat kedua saya terima pada tanggal 28 Februari 2019
Hakim ketua : Apakah anda juga diminta untuk menandatangani tanda bukti
serah terima?
Saksi P 2 : Iya yang mulia.
Hakim Ketua : Selanjutnya apakah hakim anggota ada yang ingin bertanya
lagi?
Hakim anggota I : Ada yang mulia
Hakim Ketua : Silahkan
Hakim anggota I : Terima kasih yang mulia hakim, baiklah saudara saksi, dalam
menerima surat kedua tersebut apakah langsung anda serahkan
kepada penggugat?
Saksi P 2 : Tidak yang mulia, karena pada saat itu pak ubed yang dalam
hal ini sebagai penggugat juga sedang tidak ditempat, jadi saya
letakkan di atas meja..
Hakim anggota I : Jadi, surat kedua anda letakkan lagi diatas meja kerja
penggugat.
Saksi P 2 : Benar pak Hakim yang mulia
Hakim anggota I : Saudara penggugat, apakah yang dikatakan saksi benar?
Penggugat : Benar yang mulia
Hakim anggota I : Saudara saksi, lalu apakah anda dikemudian hari mendapat
surat peringatan lagi?
Saksi P 1 : Iya yang mulia, tepatnya tanggal 12 Maret 2019
Hakim anggota I : Terus, apa yang anda lakukan terhadap surat tersebut?
Saksi P 1 : Langsung saya berikan kepada Pak ubed yang mulia.
Hakim anggota I : Saudara penggugat, apa benar apa yang dikatakan saksi ?
Penggugat : Benar yang mulia, tapi saya tidak tahu kalau itu surat
peringatan, karena saksi tidak memberitahu kepada saya terkait
hal itu.
Hakim anggota I : Kenapa anda tidak tahu, apakah anda tidak mengeceknya?
Penggugat : Tidak pak Hakim, karena pada saat itu saya sedang berbicara
dengan pelanggan saya.
Hakim anggota 1 : Baik. Dari saya cukup itu dulu yang mulia Hakim ketua
Hakim ketua : Baik terima kasih hakim anggota I. Baiklah apakah ada yang
ingin ditambahkan dari kuasa hukum pihak penggugat?
KH P. 1 : Ada yang mulia Hakim.
Hakim ketua : Silahkan.
KH P. 2 : Menurut saya tetap saja ini tidak masuk akal yang mulia,
pihak tergugat tidak memberikan surat tersebut langsung
kepada klien kami akan tetapi melalu perantara orang lain.
Tentunya ini tidak sesuai dengan prosedur yang mulia
KH T. 1 : Keberatan yang mulia.
Hakim Ketua : Keberatan diterima,
silahkan.
KH T. 2 : Apa yang dilakukan oleh klien kami sudah mematuhi aturan.
Jadi saya rasa apa yang dilakukan klien saya adalah hal yang
sesuai
Hakim ketua : Baiklah. Terima kasih atas keterangan yang saudara
sampaikan, Maka pembuktian telah selesai dan pembuktian
yang diajukan, dengan demikian keterangan oleh pihak
penggugat dan tergugat serta keterangan para saksi, maka kami
majelis hakim akan memberikan putusan 7 hari setelah sidang
ini, yaitu tanggal 05 Juli 2019. Pihak-pihak yang berpekara
diaharapkan kehadirannya pada sidang kelima dan dengan ini
dinyatakan para pihak telah dipanggil secara patut. Sidang hari
ditutup (ketuk 3 kali)
Panitera : Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang hadirin dimohon
berdiri.
SIDANG KELIMA 05 JULI 2019
Sidang sengketa Tata Usaha Negara
Nomor : 213/2019/12/PTUN/Surabaya
Antara : Abdullah Ubaid sebagai penggugat berhadapan dengan Walikota Surabaya
Fitria Yunita, SH,MH sebagai tergugat
Opas : Majelis Hakim akan memasuiki ruang sidang, hadirin
dimohon berdiri, hadirin dimohon duduk kembali.
Hakim ketua : Hari ini tanggal 05 Juli 2019 sidang Tata Usaha Negara nomor
: 213/2019/12/PTUN/Surabaya dibuka dan terbuka untuk
umum (ketuk 3 kali). Panitera apakah pihak penggugat dan
tergugat telah hadir?
Panitera : Sudah yang mulia
Hakim ketua : Panitera persilahkan mereka untuk dihadapkan kemuka
sidang Panitera : Baik pak Hakim, para pihak dipersilahkan memasuki ruangan
sidang dan menmpati tempat yang telah disediakan.
KH P. & KH T : (Memasuki ruang sidang dan memberi hormat kepada Hakim
kemudian duduk di tempat yang telah disediakan)
Hakim Ketua : Pada hari ini tanggal 05 Juli 2019 adalah pembacaan putusan
terhadap perkara Nomor: 213/2019/12/PTUN/Surabaya atas
surat keputusan Walikota Jambi Nomor: 13/II/1298/2019
tanggal 20 Maret 2019 tentang Pencabutan Izin Usaha Vape
Cafe, kepada para pihak agar didengarkan dan diperhatian.
(Hakim ketua membacakan putusan dan kemudian Hakim
mengetuk palu 3 kali)
Hakim ketua : Saudara tergugat, apakah anda menerima putusan
ini? KH T. : Menerima yang mulia
Hakim ketua : Saudara penggugat, apakah saudara menerima putusan
ini? KH P. : Untuk sementara, kami menerima putusan ini
Hakim ketua : Baiklah kami sebagai majelis hakim memberikan waktu
selama 14 hari pada pihak penggugat untuk melakukan
banding. Dengan demikian, sengketa terhadap perkara Nomor:
: 213/2019/12/PTUN/Surabaya Nomor: 13/II/1298/2019
tanggal
20 Maret 2019 tentang Pencabutan Izin Usaha Vape Cafe
dinyatakan selesai. Kepada pihak tergugat dan penggugat agar
mematuhi putusan ini. Sidang pada hari ini ditutup. (ketok 3
kali)
Semua pihak bersalaman dengan Hakim
Z & S LAW FIRM
Jalan Ngagel Jaya Utara No.17, Pucang Sewu, 
Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur
Telp. (031) 991 7756 Fax. (031) 922 526
Email: contact@z&sfirm.co.id

SURAT KUASA KHUSUS


Nomor : 125/SKK.TUN/XI/2019

Nomor: 99/SK/IV/2021 
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Abdullah Ubaid
Tempat/ tanggal lahir : Surabaya, 22 Februari 2000
Jenis kelamin : Laki- laki
Kebangsaan : Indonesia
Alamat : Jl. Bumi Marina Emas, Kec. Sukolilo, Surabaya
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SLTA/sederajat
Selanjutnya disebut sebagai PEMBERI KUASA
Dalam hal ini memilih domisili hukum kuasanya, memberikan kuasanya kepada:
M Shohibul Ahzam, S.H, dan M. Zibbat Hidayatul Huda, S.H
Advokat pada kantor advokat dan konsultan hukum Z&S Law Firm, yang berkedudukan di
Jl. Ngagel Jaya Utara No. 17 Surabaya dalam hal ini dapat bertindak secara bersama-sama
atau sendiri- sendiri untuk selanjutnya disebut sebagi PENERIMA KUASA

KHUSUS

Untuk dan atas nama pemberi kuasa, mewakili mendampingi kepentingan hukum pemberi
kuasa sebagai PENGGUGAT, membuat, menandatangani serta mengajukan gugatan
Prihal pencabutan izin usaha ke pengadilan negeri tata usaha kota Surabaya Terhadap R
Muhammad Fitria Yunita disebut sebagai TERGUGAT

Untuk kepentingan tersebut menghadap ke muka pengadilan serta badan kehakiman


lainnya/pejabat- pejabat lainnya; menghadap/menghubungi baik secara lisan ataupun
tertulis semua instansi pemerintah atau swara guna mendapatkan keterangan atau bukti-
bukti yg diperlukan atau dianggap perlu untuk digunakan proses persidangan pengadilan.
Menyampaikan, mengajukan saksi, bukti surat, kesimpulan serta mengajukan permohonan
lainnya yg diperlukan dalam menjalani kuasa ini atau mengambil tindakan- tindakan
hukum yg legal sesuai dengan standar profesi advokat Indonesia.

Surat kuasa ini diberikan honorarium, hak, menentukan domisili, hak retensi, hak substitusi
berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung RI Nomor 6 Tahun 1944, Undang- Undang
Nomor 13 Tahun 2003 Tentang advokat Indonesia. Demikian surat kuasa ini dibuat dan
berlaku sejak ditanda tangani.
Surabaya, 20 Mei 2019
Penerima Kuasa Pemberi Kuasa,

Materai

M Shohibul Ahzam, S.H Abdullah Ubaid

M. Zibbat Hidayatul Huda, S.H


Z & S LAW FIRM
Jalan Ngagel Jaya Utara No.17, Pucang Sewu,
Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur
Telp. (031) 991 7756 Fax. (031) 922 526
Email: contact@z&sfirm.co.id

Nomor Perkara : 213/2019/12/PTUN/Surabaya

Tanggal : 25 mei 2019

Kepada
Yth. Ketua Pengadilan
Tata Usaha Negara Surabaya
Di – Tempat
Perihal : Gugatan
Lampiran : –

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Abdullah Ubaid


Tempat/ tanggal lahir : Surabaya, 22 Februari 2000
Jenis kelamin : Laki- laki
Kebangsaan : Indonesia
Alamat : Jl. Bumi Marina Emas, Kec. Sukolilo, Surabaya
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SLTA/sederajat
Selanjutnya disebut sebagai PEMBERI KUASA
Dalam hal ini memilih domisili hukum kuasanya, memberikan kuasanya kepada:
M Shohibul Ahzam, S.H, dan M. Zibbat Hidayatul Huda, S.H
Advokat pada kantor advokat dan konsultan hukum Z&S Law Firm, yang berkedudukan di
Jl. Ngagel Jaya Utara No. 17 Surabaya dalam hal ini dapat bertindak secara bersama-sama
atau sendiri- sendiri untuk selanjutnya disebut sebagi PENERIMA KUASA.

Sebagai PENGGUGAT

Dengan ini mengajukan gugatan kepada :

Walikota Surabaya, Tempat kedudukan di Kantor Walikota Surabaya Untuk selanjutnya


disebut TERGUGAT
Adapun yang menjadi dasar gugatan adalah sebagai berikut:
1. Bahwa yang menjadi objek gugat dalam perkara/sengketa ini adalah Surat
Keputusan Tata Usaha Negara Nomor : 13/II/1298/2019 yang dikeluarkan oleh
Tergugat
2. Bahwa Surat Keputusan tersebut baru dikeluarkan oleh Tergugat tanggal 20
Maret 2019 sehingga dengan ketentuan Undang-Undang PTUN, gugatan
diajukan masih dalam waktu menggugat
3. Bahwa perbuatan tersebut merupakan pelanggaran terhadap Peraturan Daerah
Kota Surabaya Nomor 4 Tahun 2008 Tentang Izin Gangguan Bagi Kegiatan
Usaha, Perusahaan Dan Industri
4. Bahwa perbuatan tersebut merupakan pelanggaran terhadap Peraturan Daerah
Kota Surabaya Pasal 13 Nomor 10 Tahun 2014 Tentang Pelarangan Pengedaran
Dan Penjualan Minuman Beralkohol Di Tempat Umum, yang menjelaskan bahwa
telah memiliki Surat Perizinan.

Berdasarkan alasan-alasan yang diuraikan diatas, Penggugat memohon kepada


pengadilan untuk dapat memutuskan perkara berikut :
1. Menerima dan mengabulkan gugatan seluruhnya
2. Menyatakan batal/tidak sah Surat Keputusan Nomor : 13/II/1298/2019 Tanggal
20 Maret 2019
3. Mewajibkan Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan Tata Usaha Negara
13/II/1298/2019 Tanggal 20 Maret 2019
4. Mewajibkan Tergugat untuk meminta maaf secara tertulis dan lisan kepada
Penggugat karena hal tersebut termasuk pencemaran nama baik dan atas
Keputusan Tata Usaha Negara Nomor : 13/II/1298/2019 Tanggal 20 Maret 2019
5. Mewajibkan Tergugat untuk menerbitkan keputusan tata usaha negara yang
dimohon. (petitum 3, 4 dan 5 dapat dipilih sesuai kasusnya)
6. Membebankan biaya yang timbul dalam perkara/sengketa ini kepada Tergugat.

Demikian surat gugatan ini saya sampaikan, atas perhatian Majelis Hakim saya
ucapkan terima kasih.

Surabaya, 20 Mei 2019


Hormat
Penggugat/Kuasa

Ahmad Bahrul Efendi, S.H.,


M.H.
PILLAR LAW FIRM
Jalan Wijaya Kusuma No.48, Ketabang, 
Kecamatan Genteng, Kota Surabaya, Jawa Timur
Telp. (031) 991 7816 Fax. (031) 922 5158
Email: contact@pillarlawfirm.co.id

SURAT KUASA
Nomor: 70/SK/IV/2021 
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Fitria Yunita
Tempat/ tanggal lahir : Surabaya, 20 Mei 1990
Jenis kelamin : Perempuan
Kebangsaan : Indonesia
Alamat : Jl. Bronggalan 2B, Kec Tambaksari, Surabaya
Agama : Islam
Jabatan : Walikota Surabaya
Pendidikan : Srata 2
Selanjutnya disebut sebagai PEMBERI KUASA
Dalam hal ini memilih domisili hukum kuasanya, memberikan kuasanya kepada:
Andi Rahmi Arditha Taufik, S.H, dan Bahri Nur Setiawan, S.H
Advokat pada kantor advokat dan konsultan hukum Pillar Law Firm, yang berkedudukan di
Jl. Wijaya Kusuma No. 48, Surabaya dalam hal ini dapat bertindak secara bersama-sama
atau sendiri- sendiri untuk selanjutnya disebut sebagai PENERIMA KUASA

KHUSUS

Untuk dan atas nama pemberi kuasa, mewakili mendampingi kepentingan hukum pemberi
kuasa sebagai TERGUGAT, membuat, menandatangani serta mengajukan gugatan ke
pengadilan negeri tata usaha kota Surabaya Terhadap Abdullah Ubaid disebut sebagai
PENGGUGAT

Untuk kepentingan tersebut menghadap ke muka pengadilan serta badan kehakiman


lainnya/pejabat- pejabat lainnya; menghadap/menghubungi baik secara lisan ataupun
tertulis semua instansi pemerintah atau swara guna mendapatkan keterangan atau bukti-
bukti yg diperlukan atau dianggap perlu untuk digunakan proses persidangan pengadilan.
Menyampaikan, mengajukan saksi, bukti surat, kesimpulan serta mengajukan permohonan
lainnya yg diperlukan dalam menjalani kuasa ini atau mengambil tindakan- tindakan
hukum yang legal sesuai dengan standar profesi advokat Indonesia.

Surat kuasa ini diberikan honorarium, hak, menentukan domisili, hak retensi, hak substitusi
berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung RI Nomor 6 Tahun 1944, Undang- Undang
Nomor 13 Tahun 2003 Tentang advokat Indonesia. Demikian surat kuasa ini dibuat dan
berlaku sejak ditanda tangani.
Surabaya, 12 April
Pemberi Kuasa,

Materai

Fitria Yunita, SH.MH

Penerima Kuasa

Andi Rahmi Arditha Taufik, S.H

Bahri Nur Setiawan, S.H


SURAT JAWABAN GUGATAN

Surabaya, 04 Juni 2019

Kepada,
Yth. Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya
Pemeriksa perkara Nomor. 14/2019/03/PTUN/Surabaya
Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya
di Surabaya

Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
Tareq Jati Pamungkas, S.H., M.H : Advokat, berkewarganegaraan Indonesia, dan
berkantor pada KANTOR HUKUM Maju Jaya Lawfirm, beralamat di Jl. Sekeloa
Selatan I No. 2, dalam hal ini berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 28 Juni
2019
Bertindak untuk dan atas nama:
Nama : Yuniva, S.H., M.H.
Alamat : Jl. Karang Empat Besar No. 154
Surabaya Pekerjaan : Walikota Surabaya
Yang selanjutnya akan disebut sebagai TERGUGAT.

Dalam hal ini Diwakili oleh Sekertarisnya

Nama : R Muhammad Dhimas Laksono


Tempat/ tanggal lahir : Surabaya, 20 Mei 1990
Jenis kelamin : Laki- laki
Kebangsaan : Indonesia
Alamat : Jl. Bronggalan 2B, Kec Tambaksari, Surabaya
Agama : Islam
Jabatan : Wali Kota Surabaya
Pendidikan : Srata 1
Selanjutnya disebut sebagai PEMBERI KUASA

Melawan

Nama : Satria Nenda Eka Saputra


Alamat : Perum. Wiguna selatan No. 76/14
surabaya Pekerjaan : Direktur Café vape
Yang selanjutnya akan disebut sebagai PENGGUGAT.

Dengan ini, perkenankan lah kami menyampaikan jawaban atas gugatan


PENGGUGAT tertanggal 3 Juni 2019 sebagai berikut :
DALAM EKSEPSI.

Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya tidak Berwenang Memeriksa, Mengadili dan
Memutus Perkara a quo.
1. Bahwa surat keputusan Nomor : 13/II/1298/2019 Tanggal 20 Maret 2019 tentang
pencabutan izin Usaha Momo Cafe terhadap saudara Satria Nenda Eka Saputra
Yang dikeluarkan oleh Tergugat adalah keputusan Tata Usaha Negara
sebagaimana yang diatur dalam Pasal 1 angka 9 UU No. 51 Tahun 2009, sebab :
a.Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang
dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan
hukum tata usaha negara yang berdasarkan Peraturan Perundang-undangan
yang berlaku, yang bersifat konkret, individual dan final yang menimbulkan
akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata.
b.Atau bahwa Surat Keputusan Nomor : 13/II/1298/2019 Tanggal 20 Maret
2019 Tentang pencabutan izin usaha Momo Cafe sebagaimana ditentukan
oleh Pasal 2 dan/atau Pasal 49 UU PTUN, sehingga sesuai dengan ketentuan
pasal 2 dan/atau Pasal 49 UU PTUN adalah bukan merupakan Keputusan Tata
Usaha Negara yang menjadi objek sengketa.
c.Atau gugatan tersebut diajukan lewat tenggang sebagaimana yang tercantum
dalam pasal 55 UU PTUN, sehingga PTUN tidak berwenang lagi untuk
memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa tersebut.

2. Bahwa berdasarkan alasan-alasan sebagaimana diuraikan diatas mohon kepada


Ketua Majelis Hakim dapat memeriksa putusan sebagai berikut :
a. Menerima Eksepsi Tergugat tentang kewenangan absolut
b. Menyatakan Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya tidak berwenang untuk
memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara Nomor :
213/2019/12/PTUN/Surabaya yaitu gugatan yang berkaitan dengan Nomor :
:13/II/1298/2019
c. Menyatakan gugatan Penggugat tidak diterima
d. Menghukum Penggugat untuk membayar perkara

DALAM POKOK PERKARA.

1. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas dalil-dalil Penggugat kecuali dalil-dalil


yang diakui dengan tegas kebenarannya oleh Tergugat.
2. Bahwa dalil-dalil yang dikemukan oleh Tergugat dalam Eksepsi di atas mohon
dianggap sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan (integral) dengan dalil-
dalil dalam pokok perkara :
a. Bahwa penerbitan surat Nomor : 13/II/1298/2019 Tanggal 20 Maret 2019
Tentang pencabutan izin usaha Momo Cafe Oleh Tergugat telah sesuai dengan
hukum dan peraturan yang berlaku.
b. Bahwa penerbitan surat Nomor : 13/II/1298/2019 Tanggal 20 Maret 2019
didasari adanya surat dari Surat Kepala BNN Provinsi Surabaya Tanggal 03
Februari 2019 No. 496/TB/2019 yang menyatakan bahwa Momo Cafe terbukti
menjual minuman beralkohol di wilayah publik.
3. Oleh karena objek sengketa diterbitkan telah didasarkan pada peraturan perundang-
undangan, maka sudah sepantasnyalah Tergugat mohon kiranya Majelis Hakim
berkenan untuk menolak gugatan Penggugat atau setidak-tidaknya tidak dapat
diterima.

PETITUM

Berdasarkan uraian dan dasar hukum yang Tergugat sampaikan, baik dalam Eksepsi
dan Jawaban, mohon kiranya Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara yang
memeriksa dan mengadili perkara ini untuk memutus :

DALAM EKSEPSI

1. Menerima Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya


2. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima
3. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara ini.

DALAM POKOK PERKARA

1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya


2. Menyatakan surat Nomor : 13/II/1298/2019 Tanggal 20 Maret 2019 Tentang
pencabutan izin usaha Momo Cafe yang diterbitkan oleh Tergugat sah menurut
hukum
3. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara ini.

Apabila Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara berpendapat lain, mohon keadilan
yang seadil-adilnya dalam suatu peradilan yang baik (ex aequo et bono).

Demikian surat jawaban gugatan kami

Hormat kami
Kuasa Hukum TERGUGAT

Mater
Andi Rahmi Arditha Taufik, S.H
ai
10.00

Bahri Nur Setiawan, S.H


PUTUSAN
Nomor : 15 /2019/03/PTUN/SURABAYA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya yang memeriksa dan menyelesaikan segketa
Tata Usaha Negara dalam tingkat pertama dengan acara biasa telah menjatuhkan
putusan, dalam perkara
ANTARA

Nama : Abdullah Ubaid


Tempat/ tanggal lahir : Surabaya, 22 Februari 2000
Jenis kelamin : Laki- laki
Kebangsaan : Indonesia
Alamat : Jl. Bumi Marina Emas, Kec. Sukolilo, Surabaya
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SLTA/sederajat

Berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 28 Maret 2019 untuk selanjutnya disebut
sebagai PENGGUGAT
MELAWAN

Nama : R Muhammad Dhimas Laksono


Tempat/ tanggal lahir : Surabaya, 20 Mei 1990
Jenis kelamin : Laki- laki
Kebangsaan : Indonesia
Alamat : Jl. Bronggalan 2B, Kec Tambaksari, Surabaya
Agama : Islam
Jabatan : Wali Kota Surabaya
Pendidikan : Srata 1

Selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT


Pengadilan Tata Usaha Negara tersebut;

• Telah membaca Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara


Surabaya tertanggal 25 Mei 2019 Nomor : 14 /2019/03/PTUN/Surabaya
Tentang Penetapan pemeriksaan acara ini dengan acara biasa;
• Telah membaca Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara
Surabaya tertanggal 25 Mei 2019 Nomor : 14 /2019/03/PTUN/Surabaya
Tentang Penunjukkan Majelis Hakim yang memeriksa dan menyidangkan
perkara tersebut;
• Telah membaca Surat Penetapan Ketua Majelis tertanggal 25 Mei 2019
Nomor
: 14/2019/03/PTUN/Surabaya, Tentang Penetapan Hari Sidang Pemeriksaan
Persiapan yang pertama yaitu pada hari senin tanggal 03 Juni 2019 pukul
09.00 WIB;
• Telah membaca surat-surat Bukti dan mendengar keterangan kedua belah
pihak yang berperkara dipersidangan ;
• Telah membaca dan memeriksa berkas perkara yang bersangkutan;

TENTANG DUDUK PERKARA


Menimbang, Bahwa Penggugat dengan Surat gugatannya tertanggal 2 April 2019
yang dibuat dan ditandatangani oleh Kuasanya, telah menggugat Tergugat / Walikota
Pemkot Surabaya; Surat gugatan diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan
Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya pada tanggal 20 Mei 2019 dengan
mengemukakan halhal sebagai berikut :

• Bahwa penggugat atas nama satria nenda eka saputra adalah direktur café
vape di Surabaya. Dalam menjalankan usahanya, penggugat selaku pemilik
café vape memang tidak menjual minuman beralkohol ditempat umum.
• Penggugat selaku direktur café vape sudah mengantongi izin yang sah
berdasarkan pada perda kota Surabaya nomor 4 tahun 2008 tentang izin
gangguan bagi kegiatan usaha, perusahaan dan industry,
• Penggugat sebagai direktur café vape juga mengantongi izin perda kota
Surabaya pasal 13 nomor 10 tahun 2014 tentang pelarangan pengedaran dan
penjualan minuman beralkohol di tempat umum.

PETITUM
Bahwa berdasarkan hal tersebut maka Penggugat berdasarkan Pasal 53 ayat (1) UU
No. 5 Tahun 1986 jo UU No. 9 Tahun 2004 jo UU No. 51 Tahun 2009 Tentang
Peradilan Tata Usaha Negara mohon kepada Ketua Pengadilan TUN untuk memutus :
1. Mengabulkan gugatan para penggugat untuk seluruhnya
2. Menyatakan batal atau tidak sah : Surat keputusan nomor : 13 /II/ 1298/2019
tentang pencabutan izin usaha vape café pada tanggal 20 maret 2019
3. Memerintahkan para tergugat untuk mencabut : Surat keputusan nomor :
13/II/1298/2019 tentang pencabutan izin usaha vape café pada tanggal 20
maret 2019.
4. Memerintahkan kepada tergugat untuk menerbitkan surat keputusan yang
berisi tentang rehabilitas para penggugat kedalam stats, kedudukan, harkat,
dan martabatnya semula sebagai pemilik café vape
5. Menghukum tergugat untuk membiayai biaya perkara ini
Menimbang , bahwa atas gugatan Penggugat tersebut pihak Tergugat telah
mengajukan jawaban tertulisnya pada tanggal 07 Juni 2015 dengan
mengemukakan alasan-alasan sebagai berikut:

DALAM EKSEPSI.
Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya tidak Berwenang Memeriksa, Mengadili dan
Memutus Perkara a quo.
1. Bahwa surat keputusan Nomor : 13/II/1298/2019 Tanggal 20 Maret 2019 tentang
pencabutan izin Usaha Vape Cafe terhadap saudara Satria Nenda Eka Saputra
Yang dikeluarkan oleh Tergugat adalah keputusan Tata Usaha Negara
sebagaimana yang diatur dalam Pasal 1 angka 9 UU No.51 Tahun 2009, sebab:
a. Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang
dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi
tindakan hukum tata usaha negara yang berdasarkan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat konkret, individual
dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan
hukum perdata.
b. Atau bahwa Surat Keputusan Nomor : 13/II/1298/2019 Tanggal 20
Maret 2019 Tentang pencabutan izin usaha Vape Cafe sebagaimana
ditentukan oleh Pasal 2 dan/atau Pasal 49 UU PTUN, sehingga sesuai
dengan ketentuan pasal 2 dan/atau Pasal 49 UU PTUN adalah bukan
merupakan Keputusan Tata Usaha Negara yang menjadi objek
sengketa.
c. Atau gugatan tersebut diajukan lewat tenggang sebagaimana yang
tercantum dalam pasal 55 UU PTUN, sehingga PTUN tidak
berwenang lagi untuk memeriksa, memutus dan menyelesaikan
sengketa tersebut.
2. Bahwa berdasarkan alasan-alasan sebagaimana diuraikan diatas mohon kepada
Ketua Majelis Hakim dapat memeriksa putusan sebagai berikut:
a. Menerima Eksepsi Tergugat tentang kewenangan absolut.
b. Menyatakan Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya tidak
berwenang untuk memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara
Nomor : 213/2019/12/PTUN/Surabaya yaitu gugatan yang berkaitan
dengan Nomor:13/II/1298/2019.
c. Menyatakan gugatan Penggugat tidak diterima
d. Menghukum Penggugat untuk membayar perkara

DALAM POKOK PERKARA


1. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas dalil-dalil Penggugat kecuali dalil-dalil
yang diakui dengan tegas kebenarannya olehTergugat.
2. Bahwa dalil-dalil yang dikemukan oleh Tergugat dalam Eksepsi di atas mohon
dianggap sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan (integral) dengan dalil-
dalil dalam pokok perkara:
a. Bahwa penerbitan surat Nomor : 13/II/1298/2019 Tanggal 20 Maret 2019
Tentang pencabutan izin usaha Vape Cafe Oleh Tergugat telah sesuai
dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
b. Bahwa penerbitan surat Nomor : 13/II/1298/2019 Tanggal 20 Maret 2019
didasari adanya surat dari Surat Kepala BNN Provinsi Surabaya
Tanggal03 Februari 2019 No. 496/TB/2019 yang menyatakan bahwa
Vape Cafe terbukti menjual minuman beralkohol diwilayah publik.
c. Oleh karena objek sengketa diterbitkan telah didasarkan pada peraturan
perundang-undangan, maka sudah sepantasnyalah Tergugat mohon
kiranya
MajelisHakim berkenan untuk menolak gugatan Penggugat atau setidak-tidaknya
tidak dapat diterima.
PETITUM
Berdasarkan uraian dan dasar hukum yang Tergugat sampaikan, baik dalam Eksepsi
dan Jawaban, mohon kiranya Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara yang
memeriksa dan mengadili perkara ini untuk memutus:

DALAM EKSEPSI:
1. Menerima Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya
2. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima 3.
Menghukum Penggugat untuk membayar biaya
perkara ini.

DALAM POKOK PERKARA


1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya
2. Menyatakan surat Nomor : 13/II/1298/2019 Tanggal 20 Maret 2019 Tentang
pencabutan izin usaha Vape Cafe yang diterbitkan oleh Tergugat sah menurut
hukum
3. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara ini.
Menimbang, bahwa segala sesuatu yang tertera dalam Berita Acara Biasa dalam
perkara ini adalah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan putusan
ini.
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA :
DALAM GUGATAN:

Bahwa karena hal tersebut diatas Penggugat sangat dirugikan dengan Keputusan
TUN Nomor :13/II/1298/2019 karena berdasarkan Pasal 53 ayat (1) UU No. 5 Tahun
1986 jo UU No. 9 Tahun 2004 jo UU No. 51 Tahun 2009 Tentang Peradilan Tata
Usaha Negara tindakan Tergugat sebagai Walikota Pemkot Surabaya dalam
menerbitkan Keputusan TUN Nomor :13/II/1298/2019 bertentangan dengan Undang-
Undang.
Bahwa berdasarkan Pasal 55 UU No. 5 Tahun 1986 jo UU No. 9 Tahun 2004 jo UU
No. 51 Tahun 2009 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara gugatan ini Penggugat
ajukan dalam tenggang waktu 90 hari sejak Keputusan TUN Nomor :13 /II/
1298/2019 diterima.
Bahwa berdasarkan hal tersebut maka Penggugat berdasarkan Pasal 53 ayat (1) UU
No. 5 Tahun 1986 jo UU No. 9 Tahun 2004 jo UU No. 51 Tahun 2009 Tentang
Peradilan Tata Usaha Negara mohon kepada Ketua Pengadilan TUN untuk memutus :
1. Mengabulkan gugatan para penggugat untuk seluruhnya
2. Menyatakan batal atau tidak sah : Surat keputusan nomor : 13 /II/ 1298/2019
tentang pencabutan izin usaha vape café pada tanggal 20 maret 2019
3. Memerintahkan para tergugat untuk mencabut : Surat keputusan nomor :
13/II/1298/2019 tentang pencabutan izin usaha vape café pada tanggal 20
maret 2019.
4. Memerinthkan kepada tergugat untuk menerbitkan surat keputusan yang
berisi tentang rehabilitas para penggugat kedalam stats, kedudukan, harkat,
dan martabatnya semula sebagai pemilik café vape
5. Menghukum tergugat untuk membiayai biaya perkara ini

DALAM EKSEPSI:
Menimbang, bahwa gugatan yang diajukan oleh Pihak Penggugat adalah pada
pokoknya seperti terurai diatas;
Menimbang, bahwa terhadap eksepsi yang diajukan pihak Tergugat setelah Majelis
teliti dan telaah dengan seksama maka kami berpendapat bahwasanya eksepsi yang
diajukan tersebut merupakan eksepsi yang seyogyanya diajukan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
1. Bahwa kewenangan Peradilan Tata Usaha Negara adalah mengadili sengketa
tata usaha negara sebagaimana diatur dalam Pasal 4 UU No. 5 Tahun 1986 jo
UU No. 9 Tahun 2004 jo UU No. 51 Tahun 2009 Tentang Peradilan Tata
Usaha
Negara disebutkan bahwa Peradilan Tata Usaha Negara adalah salah satu
pelaksana kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan terhadap
sengketa tata usaha negara.
2. Bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 10 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009
Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, yang dimaksud dengan Sengketa Tata
Usaha Negara adalah sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha negara
antara orang atau badan hukum perdata dengan badan atau pejabat tata
usaha negara, baik di pusat maupun di daerah, sebagai akibat
dikeluarkannya keputusan tata usaha negara, termasuk sengketa
kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Bahwa yang dimaksud Keputusan Tata Usaha Negara berdasarkan Pasal 1
angka 9 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Peradilan Tata
Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Badan
atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan hukum Tata Usaha
Negara yang berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku,
yang bersifat konkrit, individual dan final, yang menimbulkan akibat hukum
bagi seseorang atau badan hukum perdata.
4. Bahwa kemudian pada Pasal 2 huruf a UU No. 5 Tahun 1986 jo UU No. 9
Tahun 2004 jo UU No. 51 Tahun 2009 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara
dijelaskan bahwa yang tidak termasuk dalam pengertian Keputusan Tata
Usaha Negara adalah Keputusan Tata Usaha Negara yang merupakan
perbuatan hukum perdata.
5. Bahwa dalam Pasal 77 ayat (1) UU No. 5 Tahun 1986 jo UU No. 9 Tahun
2004 jo UU No. 51 Tahun 2009 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara
dijelaskan bahwa Eksepsi tentang kewenangan absolut Pengadilan dapat
diajukan setiap waktu selama pemeriksaan, dan meskipun tidak ada eksepsi
tentang kewenangan absolut Pengadilan apabila Hakim mengetahui hal itu,
ia karena jabatannya wajib menyatakan bahwa Pengadilan tidak berwenang
mengadili sengketa yang bersangkutan.
Oleh karena itu, Tergugat mohon kiranya Majelis Hakim berkenan untuk menolak
gugatan Penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan tidak dapat diterima dan
menyatakan bahwa Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya tidak berwenang
memeriksa, mengadili dan memutus perkara ini

DALAM POKOK PERKARA :


1. Bahwa penerbitan surat Nomor : 13/II/1298/2019 Tanggal 20 Maret 2019
Tentang pencabutan izin usaha Vape Cafe Oleh Tergugat telah sesuai dengan
hukum dan peraturan yang berlaku.
2. Bahwa penerbitan surat Nomor : 13/II/1298/2019 Tanggal 20 Maret 2019
didasari adanya surat dari Surat Kepala BNN Provinsi Surabaya Tanggal l 03
Februari 2019No. 496/TB/2019 yang menyatakan bahwa Vape Cafe terbukti
menjual minuman beralkohol di wilayah publik.
Oleh karena objek sengketa diterbitkan telah didasarkan pada peraturan
perundang-undangan, maka sudah sepantasnyalah Tergugat mohon kiranya
Majelis Hakim berkenan untuk menolak gugatan Penggugat atau setidak-
tidaknya tidak dapat diterima.
Memperhatikan segenap Pasal daripada Peraturan perundang-undangan dan
Peraturanperaturan hukum lain yang berkenaan dengan pengajuan gugatan Tata
Usaha Negara ini.

MENGADILI
DALAM EKSEPSI :
Menerima Eksepsi yang diajukan oleh pihak Tergugat
DALAM POKOK PERKARA :

• Menolak gugatan yang diajukan oleh pihak Penggugat untuk seluruhnya


• Menghukum pihak Penggugat untuk membayar biaya perkara yang
berkenaan dengan pengajuan gugatan Tata Usaha Negara ini
Demikianlah diputuskan dalam suatu Rapat Permusyawaratan Majelis dan terdiri dari:
Dr. Rubiati S.H., L.L.M sebagai Hakim Ketua, Dr. Tsabitah Siska Ardini, S.H.,MH.
Dan Dr. Moch Ichsan S.H. MH sebagai Hakim Anggota, pada Hari : Senin, Tanggal
28 Juni 2019, Putusan mana diucapkan dalam suatu persidangan yang terbuka untuk
umum pada hari : Senin, Tanggal 5 Juli 2019 dengan susunan Majelis yang sama yang
terdiri dari Dr. Rubiati S.H., L.L.M sebagai Hakim Ketua, Dr. Tsabitah Siska Ardini,
S.H.,MH. Dan Dr. Moch Ichsan S.H. MH sebagai Hakim Anggota,tera Pengganti dan
dihadiri oleh Kuasa Penggugat dan Tergugat.
HAKIM KETUA

Dr. Rubiati S.H., L.L.M.

HAKIM ANGGOTA

Dr. Tsabitah Siska Ardini S.H.,MH. Dr. Moch Ichsan S.H. MH

PANITERA

Sofyan Alim, S.H., M.H.

Anda mungkin juga menyukai