VI-1
inisiatif-inisiatif masyarakat yang terbukti memiliki dampak sosial
ekonomi. Dalam jangka menengah kombinasi dari berbagai skema
tersebut diharapkan dapat mendorong kelompok rentan untuk dapat
meningkat menjadi kelompok ekonomi menengah.Konteks penajaman
penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Majalengka perlu
mempertimbangkan sebaran penduduk miskin yang masih didominasi
oleh penduduk miskin perdesaan dan karakteristik kemiskinan
perdesaan dengan kelompok sasaran petani (buruh petani, petani
gurem dan pekerja serabutan) dan kelompok nelayan (buruh nelayan
dan nelayan kecil).
VI-2
utama. Intervensi penanganan lebih memerlukan kebijakan karikatif,
semisal bantuan sosial, bantuan langsung, dan sejenisnya.
VI-3
3. Masih rendahnya cakupan jaminan kesehatan masyarakat
Kabupaten Majalengka;
4. Masih tingginya nilai inflasi;
5. Masih tingginya angka pengangguran terbuka;
6. Masih tingginya angka ketimpangan pembangunan antara daerah
Utara dan Selatan Kabupaten Majalengka;
7. Masih rendahnya kepemilikan lahan bagi usaha tani;dan
8. Menurunnya budaya malu menerima bantuan
VI-4
strategis kemiskinan di Kabupaten Majalengka merepresentasikan
kondisi masih rendahnya akses pelayanan dasar (basic needs access)
meliputi akses rumah layak, pangan terjangkau, pendidikan, dan
kesehatan; serta lemahnya pengembangan kehidupan ekonomi
berkelanjutan (sustainable livelihood) yang ditunjukkan dengan
rendahnya kesempatan berusaha dan bekerja, akses permodalan,
pasar, aset produksi, keterampilan, dan produktivitas yaitu
ketidakmampuan rumah tanggauntuk menghasilkan pendapatan. Oleh
karena itu untuk mengatasi isu-isu tersebut penanggulangan
kemiskinan di Kabupaten Majalengka hendaknya diprioritaskan pada
upaya untuk memperbaiki kehidupan masyarakat melalui peningkatan
layanan dasar (pendidikan dan kesehatan), menciptakan peluang usaha
baru untuk mengurangi pengangguran,perbaikan prasarana dasar(air
minum dan sanitasi layak), serta menjamin kecukupan dan
ketersediaan pangan terutama beras.
VI-5
sasaran pemuda, perempuan dan kelompok rentan, pemberdayaan
dan pengembangan ekonomi masyarakat terutama pada sektor
pertanian, peternakan, perikanan, pariwisata, industrikreatif dan
usaha kecil termasuk peningkatan produktivitas ekonomi
perempuan dalam rumah tangga (ekonomi rumah tangga);
peningkatan peran dan produktivitas Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes) atau Badan Usaha Milik Antar Desa (BUMADes).
3. Peningkatanketersediaan dan kecukupan pangan terutama beras
melalui peningkatan produksi dan menjaga stabilitas harga beras,
serta stimulan lumbung pangan pada daerah rawan pangan dan
pemberian bantuan sumber pangan lainnya.
4. Penguatan tata kelola dankoordinasi kelembagaan penanggulangan
kemiskinan antara lain melalui peningkatan dan perluasan
pengelolaan basis data penanggulangan kemiskinan, perbaikan
program bantuan sosial berbasis individu dan rumah tangga serta
program penanggulangankemiskinan berbasis komunitas yang
didukung pendampingan secara terpadudan tersedianya mekanisme
pengaduan masyarakat.
1. Dimensi Pendidikan
VI-6
b. Mengurangi beban pengeluaran penduduk miskin untuk
mengikuti Pendidikan dengan prioritas wilayah di beberapa
kecamatan yaitu…… Prioritas intervensi tersebut antara lain
diwujudkan melalui program pembinaan SMA, program
pembinaan SMK, dan program pendidikan khusus.
2. Dimensi Kesehatan
3. Dimensi Ketenagakerjaan
VI-7
yaitu….. 2)Wirausaha baru dengan prioritas wilayah beberapa
kecamatan yaitu…. .
b. Pengurangan resiko kehilangan pekerjaan bagi kelompok rentan
dengan prioritas wilayah kecamatan yaitu…. .Prioritas intervensi
tersebut diwujudkan melalui program peningkatan kesempatan
kerja, program pembinaan dan pengembangan pemuda, program
pendidikan perkoperasian dan UKM, program pengembangan
produk tekstil dan alas kaki, program penguatan dan
pengembangan industri Agro, program penguatan dan
pengembangan industri Non Agro,danprogram peningkatan
kualitas dan produktivitas tenaga kerja.
VI-8
a. Peningkatan produksi padi dengan prioritas wilayah beberpa
kecamatan yaitu……...
b. Menjaga stabilitas harga beras dengan prioritas beberpa
kecamatan yaitu……....Prioritas intervensi tersebut diwujudkan
melalui program peningkatan agribisnis, program peningkatan
ketahanan pangan serta program peningkatan logistik daerah,
akses pasar dalam negeri dan pemberdayaan UDKM
Tabel 6. 1
Transformasi Strategi Penanggulangan Kemiskinan
VI-9
Masyarakat Penduduk Miskin usia
Kelompok dan Rentan produktif
Kredit Usaha
Mikro dan Kecil
VI-10