Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Noken, Volume 4 (1) Halaman 23-33 2018

PERAN MUHAMMADIYAH DALAM PEMBERDAYAAN


MASYARAKAT KOKODA DI KOTA SORONG
Karsiman1, Edyanto2
1
Program Studi Ilmu Pemerintahan, FISIP, Universitas Muhammadiyah Sorong
2
Program Studi Ilmu Pemerintahan, FISIP, Universitas Muhammadiyah Sorong
Email: edyantolaone93@gmail.com
ABSTRAK
Muhammadiyah merupakan organisasi keagamaan dengan senantiasa berpegang pada
amar ma’ruf nahi munkar terbukti telah berperan aktif dalam pemberdayaan masyarakat baik
dalam bidang keagamaan, pendidikan, kesehatan, ekonomi maupun sosial kemasyarakatan
lainnya. Kondisi komunitas kokoda miskin dan sangat memprihatinkan. Penelitian ini
bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang bagaimana Peran Muhammadiyah dalam
Pemberdayaan Masyarakat Kokoda Kota Sorong. Dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan deskriptif kualitatif, data yang dihimpun nantinya melalui observasi, dokumentasi
dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Peran Muhammadiyah dalam
pemberdayaan masyarakat kokoda di Kota Sorong belum optimal meskipun telah memiliki
berbagai amal usaha yang cukup dikenal di Kota Sorong. Hal tersebut terlihat dari
pemberdayaan yang dilakukan oleh Persyarikatan Muhammadiyah terhadap masyarakat
masyarakat kokoda di Kota Sorong hanya berupa pembagian paket sembako pada bulan
puasa. Pemberian beasiswa lazismu yang diberikan kepada mahasiswa kokoda belum
sepenuhnya dinikmati oleh mahasiswa kokoda. Hal ini terlihat hanya satu mahasiswa
masyarakat kokoda yang mendapatkan beasiswa lazismu, padahal masih banyak mahasiswa
kokoda yang membutuhkan beasiswa dari lazismu.Olehnya itu diharapkan adanya
optimalisasi peran Muhammadiyah dalam pemberdayaan Masyarakat Kokoda di Kota
Sorong.
Kata Kunci; Peranan Muhammadiyah, Pemberdayaan, Masyarakat Kokoda.

PENDAHULUAN
Muhammadiyah merupakan telah berdirinya sekolah-sekolah
organisasi keagamaan dengan senantiasa Muhammadiyah yang merupakan wahana
berpegang pada amar ma’ruf nahi munkar untuk memajukan bangsa yang sebagian
terbukti telah berperan aktif dalam besar beragama Islam, agar tidak
pemberdayaan masyarakat baik dalam terkungkum dalam lingkungan kultural
bidang keagamaan, pendidikan, kesehatan, yang tradisional, tertutup, dan tertinggal
ekonomi maupun sosial kemasyarakatan oleh tuntutan dan kemajuan zaman.
lainnya. Peran Muhammadiyah sudah Berdirinya Pertolongan Kesengsaraan
nampak sejak awal pendiriannya, dimana Umat (PKU) pada tahun 1923 misalnya,
Muhammadiyah metitikberatkan perannya merupakan reaksi dari kepedulian sosial
pada semua aspek kehidupan sosial Muhammadiyah terhadap penderitaan
melalui usaha dakwah tabligh, pengajian, rakyat. Juga didasarkan pada kenyataan
pembinaan keluarga muslim dan pahit yang dialami masyarakat pada waktu
pendidikan. hal ini ditunjukkan dengan itu, terutama kesengsaraan umat akibat

23 Peran Muhammadiyah Dalam Pemberdayaan....


Jurnal Noken, Volume 4 (1) Halaman 23-33 2018
krisis ekonomi dan sebagai upaya untuk mengangkat mereka dari keterpurukan
menggerakkan tolong-menolong secara ternyata seringkali tidak memecahkan akar
lebih terorganisir dan modern. PKU yang permasalahan yang mereka hadapi. Hal ini
pada akhirnya berkembang menjadi rumah karena program-program tersebut tidak
sakit, poliklinik, rumah yatim piatu, rumah sesuai dengan kebutuhan masyarakat,
panti jompo tidak saja didasari pada insidentil, parsial, dan bersifat charity
kenyataan pahit yang dialami pada masa sehingga semakin membuat mereka
itu, melainkan juga didasarkan pada tergantung dengan bantuan pemerintah.
pemenuhan kewajiban agama. Model pembangunan alternatif
Pemberdayaan masyarakat yang mengusung pemberdayaan
merupakan model pembangunan alternatif masyarakat menekankan pada upaya
yang berkembang sebagai gerakan membangun power yang dimiliki
perlawanan terhadap hegemoni masyarakat agar mereka mampu menolong
developmentalisme yang mengusung diri mereka sendiri. Power dapat dibangun
modernisasi sebagai konsep utamanya. dari masyarakat itu sendiri melalui
Pembangunan ekonomi yang menjadi keterlibatan pihak luar agar masyarakat
landasan dan doktrin utama memiliki kemampuan untuk terlibat dalam
developmentalisme (modernisasi) proses pembangunan serta menikmati hasil
dianggap gagal karena seyogyanya pembangunan tersebut. Dalam kondisi
pertumbuhan ekonomi yang meningkat masyarakat yang benar-benar tidak
akan diikuti dengan menurunnya penduduk berdaya (powerless) pemberian dan
miskin melalui pemerataan hasil-hasil distribusi power perlu dilakukan agar
pembangunan (trickle down effect). mereka mampu memiliki aset dan akses
Kenyataan yang terjadi, justru terhadap proses dan hasil pembangunan.
pembangunan yang dilaksanakan Suku Kokoda adalah suku yang
menciptakan ketimpangan dan mayoritas beragama Islam, sehingga suku
ketidakadilan dalam kehidupan ini dikenal juga sebagai suku muslim.
masyarakat. Ketimpangan struktur sosial Suku ini adalah masyarakat atau penduduk
masyarakat telah menciptakan kelompok- asli pribumi Papua Sebahagian kecil saja
kelompok yang lapisan bawah yang dari mereka yang menjadi penganut
semakin terjauhkan dalam proses Kristiani. Keberadaan suku ini menjadi
pembangunan. Program-program unik karena merupakan suku asli Papua
pembangunan yang diupayakan untuk yang beragama Islam. Menurut Rais

24 Peran Muhammadiyah Dalam Pemberdayaan....


Jurnal Noken, Volume 4 (1) Halaman 23-33 2018
(2011: 65) secara umum kondisi Menurut Westra dalam Tuti
komunitas kokoda miskin dan sangat (2003:9) mengatakan bahwa peranan
memprihatinkan, kemiskinan itu adalah dapat diartikan sebagai
ditunjukkan dengan tidak mampunya terlaksananya suatu fungsi atau tugas
membeli pakaian dan barang-barang tentang sesuatu hal tertentu untuk
rumah tangga, tidak mampu mencapai tujuan yang telah ditentukan.
menyekolahkan anaknya, tidak memiliki Lebih lanjut, Palak dalam Tuti (2003:9)
rumah layak huni, daya beli rendah, dan mengemukakan bahwa peranan atau role
selalu berharap uluran tangan dari orang adalah suatu kelakuan yang diharapkan
lain. dari oknum dalam antar hubungan sosial
Lebih lanjut, kemiskinan tersebut tertentu yang berhubungan dengan status
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu; sosial.
penghasilan yang rendah dan karateristik Menurut Djarnawi dalam Haedar
masyarakatnya yang pemalas. Sifat Nashir (2010:28)“gagasan untuk
pemalas kokoda itu diperparah lagi oleh mendirikan Muhammadiyah timbul dalam
sebagian mereka dengan kultur yang suka hati sanubari Kyai Dahlan sendiri karena
melakukan perbuatan menyimpang, seperti didorong oleh sebuah ayat Al-Qur’an”.
minum-minuman keras, berjudi, sex bebas, Yakni surat Ali-Imran ayat 104 : Artinya:
dan budaya hidup serba hedonistik. Dan hendaklah ada di antara kamu
Bahkan, mayoritas laki-laki komunitas ini segolongan umat yang menyeru kepada
ketika mendapatkan uang dari hasil kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf
penjualan batu dan kayu, maka dan mencegah dari yang munkar,
penghasilan tersebut dihabiskan dengan merekalah orang-orang yang beruntung.
membeli minuman dan di tempat-tempat Lebih lanjut, pada saat Muhammadiyah
prostitusi. Kebiasaan ini berlangsung dari lahir memang dipicu oleh situasi sosial,
generasi ke generasi, tanpa ada upaya yang sehingga memacu kelahiran gerakan Islam
dilakukan untuk pembinaan moral dan ini. Umat Islam pada saat itu mempunyai
agama (Rais, 2011: 66). Dari gambaran pemahaman yang diwarnai oleh campur
singkat diatas, maka penulis tertarik aduk ajaran islam. Contohnya praktik
melakukan penelitian yang berjudul’’Peran kemusyrikan (menyekutukan Allah dalam
Muhammadiyah Dalam Pemberdayaan ajaran aqidah dan tauhid), tahayul (percaya
Masyarakat Kokoda Di Kota Sorong’’. pada hal-hal yang bersifat hayal atau
KAJIAN PUSTAKA mitos), bid’ah (mempraktikan hal-hal yang

25 Peran Muhammadiyah Dalam Pemberdayaan....


Jurnal Noken, Volume 4 (1) Halaman 23-33 2018
baru dalam agama, yang tidak ada Menurut Najiyati et.al (2005),
tuntunanya dari ajaran Nabi) dan khurafat pemberdayaan merupakan salah satu
(mempercayai pada tanda-tanda alam yang pendekatan untuk mengatasi persoalan
dikaitkan dengan kejadian hidup kemiskinan, ketidakberdayaan, dan
menyerupai paham metafisika dan nujum). kerentanan masyarakat lemah. Secara
Adapun visi Muhammadiyah adalah konseptual, pemberdayaan dapat
Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam didefinisikan dalam banyak pengertian
yang berlandaskan pada Al-Qur’an dan tergantung dari lingkup dan sudut pandang
As-Sunnah dengan watak tajdid yang orang yang mendefinisikannya. Namun,
dimilikinya senantiasa istiqamah dan aktif ide dasarnya adalah upaya untuk
dalam melaksanakan Dakwah Islam amar mewujudkan suasana kemanusiaan yang
ma’ruf nahi munkardi segala bidang adil dan beradab. baik dalam kehidupan
sehingga menjadi rahmatan lil al-alamin keluarga, masyarakat, negara, regional,
bagi umat, bangsa dan dunia kemanusiaan dan nasional di bidang politik, ekonomi,
menuju terciptanya masyarakat utama sosial, dan lain-lain. Secara lebih spesifik,
yang diridhai Allah Subhanahu Wata‟ala pemberdayaan dapat diartikan sebagai
dalam kehidupan di dunia ini (Shobron, proses yang terencana dan sistematis, yang
Hidayat dan Shobahiya, 2009: 95). dilaksanakan secara berkesinambungan,
Istilah “pemberdayaan” baik bagi individu atau kolektif, guna
(empowerment) berasal dari kata “power” mengembangkan daya (potensi) dan
yang berarti kemampuan, tenaga, atau kemampuan yang terdapat dalam diri
kekuasaan. Dengan demikian, secara sendiri sehingga mampu melakukan
harfiah, “pemberdayaan” dapat diartikan transformasi sosial.
sebagai peningkatan kemampuan, tenaga, Dalam upaya memberdayakan
kekuatan, atau kekuasaan.Konsep masyarakat dapat dilihat dari tiga sisi,
pemberdayaan dikembangkan pertama kali yaitu (Sumodiningrat, Gunawan, 2002):
pada tahun 1970-an yang bergulir dan a. Menciptakan suasana atau iklim yang
mengalami berbagai penyesuaian. Konsep memungkinkan potensi masyarakat
ini berasal dari pemikiran masyarakat berkembang (enabling). Disini titik
Barat yang lahir karena adanya tolaknya adalah pengenalan bahwa
ketimpangan kekuasaan, dimana sebagian setiap manusia, setiap masyarakat,
manusia sangat berkuasa terhadap memiliki potensi yang dapat
sebagian lainnya (homo homini lupus). dikembangkan. Artinya, tidak ada

26 Peran Muhammadiyah Dalam Pemberdayaan....


Jurnal Noken, Volume 4 (1) Halaman 23-33 2018
masyarakat yang sama sekali tanpa pengambilan keputusan yang
daya, karena jika demikian akan sudah menyangkut diri dan masyarakatnya.
punah. Pemberdayaan adalah upaya Oleh karena itu, pemberdayaan
untuk membangun daya itu, dengan masyarakat amat erat kaitannya dengan
mendorong, memotivasikan, dan pemantapan, pembudayaan,
membangkitkan kesadaran akan potensi pengamalan demokrasi.
yang dimilikinya serta berupaya untuk c. Memberdayakan mengandung pula arti
mengembangkannya. melindungi. Dalam proses
b. Memperkuat potensi atau daya yang pemberdayaan, harus dicegah yang
dimiliki masyarakat (empowering). lemah menjadi bertambah lemah, oleh
Dalam rangka ini diperlukan langkah- karena kekurangberdayaan dalam
langkah lebih positif, selain dari hanya menghadapi yang kuat. Oleh karena itu,
menciptakan iklim dan suasana. perlindungan dan pemihakan kepada
Penguatan ini meliputi langkah-langkah yang lemah amat mendasar sifatnya
nyata, dan menyangkut penyediaan dalam konsep pemberdayaan
berbagai masukan (input), serta masyarakat. Melindungi tidak berarti
pembukaan akses ke dalam berbagai mengisolasi atau menutupi dari
peluang (opportunities) yang akan interaksi, karena hal itu justru akan
membuat masyarakat menjadi berdaya. mengerdilkan yang kecil dan
Pemberdayaan bukan hanya meliputi melunglaikan yang lemah.
penguatan individu anggota Suku Kokoda adalah suku yang
masyarakat, tetapi juga pranata- mayoritas beragama Islam, sehingga suku
pranatanya. Menanamkan nilai-nilai ini dikenal juga sebagai suku muslim.
budaya modern, seperti kerja keras, Suku ini adalah masyarakat atau penduduk
hemat, keterbukaan, dan asli pribumi Papua . Sebahagian kecil saja
kebertanggungjawaban adalah bagian dari mereka yang menjadi penganut
pokok dari upaya pemberdayaan ini. Kristiani. Keberadaan suku ini menjadi
Demikian pula pembaharuan institusi- unik karena merupakan suku asli Papua
institusi sosial dan pengintegrasiannya yang beragama Islam. Keislaman suku ini
ke dalam kegiatan pembangunan serta tanpa diawali atau didahului oleh agama
peranan masyarakat di dalamnya. Yang lain seperti pada orang Jawa yang sebelum
terpenting disini adalah peningkatan Islam masuk mereka beragama Hindhu.
partisipasi rakyat dalam proses Suku Kokoda mengislamkan diri setelah

27 Peran Muhammadiyah Dalam Pemberdayaan....


Jurnal Noken, Volume 4 (1) Halaman 23-33 2018
mereka menganut kepercayaan animisme subyek dalam penelitian ini ditentukan
dan dinamisme. Keterbatasan usaha dan dengan teknik, purposive sampling.
kompetensi yang dimiliki komunitas ini Teknik Pengumpulan Data
membuat mereka tidak mampu Adapun teknik yang digunakan
berkompetisi dalam bidang ekonomi. dalam mengumpulkan data dalam
Pekerjaan yang dilakukan selama ini tidak penelitian ini antara lain;
cukup meningkatkan taraf hidup ke arah a. Observasi adalah mengamati secara
lebih baik. Income mereka diperoleh dari langsung (tanpa mediator) sesuatu
hasil penjualan batu dan kayu yang obyek untuk melihat dengan dekat
sifatnya fluktuatif, kadang banyak dan kegiatan yang dilakukan obyek
sering pula hasilnya sedikit, bahkan pernah tersebut.
tidak ada. b. Wawancara
METODE PENELITIAN Wawancara adalah metode
Jenis Penelitian penelitian dimana peneliti
Penelitian ini merupakan penelitian melakukan kegiatan wawancara
deskriptif kualitatif. Dalam upaya tatap muka secara langsung untuk
menyajikan pemahaman yang menyeluruh menggali informasi yang lengkap
maka penelitian ini menggunakan dan detail dari informan.
pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif c. Dokumentasi, penulis
adalah metode penelitian yang digunakan menggunakan metode ini untuk
untuk meneliti kondisi objek secara memperoleh data yang berupa
alamiah, di mana peneliti adalah sebagai dokumen tertulis, gambar maupun
instrumen kunci. Penelitian ini bersifat data elektronik.
deskriptif. Karena peneliti di sini berusaha Analisis Data
menggambarkan fakta-fakta tentang peran Analisis data dalam Penelitian ini
Muhammadiyah dalam pemberdayaan adalah menggunakan analisis data
masyarakat muslim kokoda di Kota deskriptif kualitatif.
Sorong.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Lokasi dan Subyek Penelitian A. Peran Muhammadiyah Dalam
Penelitian ini akan dilaksanakan di Pemberdayaan Masyarakat Kokoda
Kota Sorong. Subyek Penelitian ini adalah Persyarikatan Muhammadiyah
Masyarakat Kokoda Kota Sorong, adapun merupakan salah satu organisasi masyarakat
yang telah berdiri sejak satu abad silam dan

28 Peran Muhammadiyah Dalam Pemberdayaan....


Jurnal Noken, Volume 4 (1) Halaman 23-33 2018
telah berkiprah dalam kehidupan berbangsa Berdasarkan hasil wawancara
dengan Kepala Suku Kokoda yang bernama
dan bernegara yang dibingkai dengan
Aziz Wugaje, mengemukakan bahwa:
pendekatan gerakan sosial keagamaan. ’’.........Masyarakat Kokoda itu
Pendiri Persyarikatan Muhammadiyah yaitu mayoritas muslim meskipun ada
juga protestan, di Sorong ada 4
KH Ahmad Dahlan mengarahkan gerakan wilayah tempat pemukiman
Muhammadiyah yaitu bagaimana masyarakat kokoda yaitu, di Rufee,
Victory, di Km 8 Bandara dan yang
membangun keberpihakan kepada kaum satunya berada di Klalin Kabupaten
miskin dan terpinggirkan. Muhammadiyah Sorong, adapun pusatnya ada di
Km 8 Bandara. Kalau
merupakan salah satu organisasi islam yang Muhammadiyah kita sudah kenal,
terbesar dan tertua di Indonesia. Muhammadiyah kan sudah lama di
Kota Sorong, banyak dari anak-
Persyarikatan Muhammadiyah bukan hanya
anak masyarakat Kokoda yang
bergerak dalam bidang dakwah saja, akan sekolah di Muhammadiyah bahkan
tetapi bergerak dalam bidang sosial ada yang sudah selesai kuliah dan
sarjana di Universitas
kemasyarakatan, yang salah satunya adalah Muhammadiyah Sorong yang
pemberdayaan masyarakat. kampusnya besar”. (Hasil
wawancara 20 Februari 2018).
Keberadaan persyarikatan Hasil wawancara dengan salah
Muhammadiyah di Kota Sorong telah cukup seorang masyarakat Kokoda yang bernama
lama dan telah memiliki amal usaha yang
Yeri Wugaje, mengemukakan bahwa:
bergerak berbagai bidang, baik bidang
’’..........Muhammadiyah Sangat
ekonomi, sosial, dan pendidikan. dikenal di Kota Sorong, karena
Persyarikatan Muhammadiyah telah kampus Universitas
Muhammadiyah Sorong itu sangat
memiliki Universitas Muhammadiyah besar dan sudah banyak alumninya,
Sorong, SMA Muhammadiyah, SMP rata-rata pejabat di Kota Sorong ini
adalah alumni Universitas
Muhammadiyah, SD Muhammadiyah, TK Muhammadiyah Sorong yang
Aisyiyah, BMT Muhammadiyah, Panti dulunya bernama UNAMIN
(Universitas Al- Amin). Bahkan
Asuhan Muhammadiyah, dan LAZISMU
saya juga alumni dari Universitas
Kota Sorong. Oleh sebab itu, persyarikatan Muhammadiyah Sorong’’. (Hasil
Muhammadiyah telah dikenal oleh wawancara 20 Februari 2018).
Berdasarkan hasil wawancara yang
masyarakat di Kota Sorong. Sebagian
dilakukan diketahui bahwa persyarikatan
masyarakat Kokoda telah mengetahui
Muhammadiyah telah dikenal oleh
keberadaan Muhammadiyah di Kota Sorong,
masyarakat Kokoda Kota Sorong, juga
namun belum terlihat secara nyata peran
diketahui bahwa diantara anak-anak
Persyarikatan Muhammadiyah dalam
masyarakat Kokoda itu menyelesaikan
pemberdayaan masyarakat Kokoda Kota
Sorong.

29 Peran Muhammadiyah Dalam Pemberdayaan....


Jurnal Noken, Volume 4 (1) Halaman 23-33 2018
sekolah dan bahkan mendapatkan gelar Berdasarkan hasil observasi dan
sarjana di Persyarikatan Muhammadiyah. wawancara yang dilakukan oleh peneliti
Persyarikatan Muhammadiyah diketahui bahwa kondisi kehidupan
merupakan gerakan islam yang senantiasa masyarakat kokoda sangat
dalam amar ma’ruf dan nahi munkar, tidak memprihatinkan, mereka memiliki rumah
akan pernah berdiam diri dalam yang kurang memadai, kurangnya
menegakkan yang ma’ruf (nilai-nilai baik) persediaan air bersih bahkan mereka
dan mencegah yang munkar (nilai-nilai membeli air untuk kebutuhan air minum
buruk). Serta melakukan gerakan dalam dan mandi. Disamping itu sebagian besar
bidang sosial dan kemanusiaan. Untuk itu dari mereka bekerja sebagai penjual batu
sangat dibutuhkan peran Persyarikatan karang dan penjual kayu. Batu karang
Muhammadiyah dalam pemberdayaan mereka dapat dilaut mereka pecahkan
masyarakat Kokoda Kota Sorong. kemudian dijual di pinggir jalan, sama
Berdasarkan hasil wawancara halnya dengan kayu mangi-mangi (bakau)
dengan Kepala Suku Masyarakat Kokoda yang mereka cari dan dapatkan di pulau
yang bernama Aziz Wugaje, mereka potong-potong kemudian mereka
mengemukakan bahwa: jual yang berfungsi sebagai tiang bendera
’’........Kokoda pekerjaannya itu dan kayu bakar bagi masyarakat.
jual batu karang sama jual kayu.
Disamping itu kondisi anak-anak
Kita kumpul batu karang dan cari
kayu mangi-mangi (bakau) dipualu masyarakat kokoda banyak yang putus
kemudian dijual dipinggir jalan.
sekolah karena tidak mampu membiayai
Masyarakat disini sangat butuh
rumah layak huni, dan air bersih. sekolahnya. Hal tersebut dimaanfatkan
Disini yang sering memberikan
oleh sebuah yayasan non muslim untuk
bantuan adalah dari kepolisian,
kalau dari muhammadiyah yang mengajar anak-anak masyarakat Kokoda
biasa datang memberikan bantuan
untuk membaca dan menulis, dan kegiatan
berupa sembako, itupun tidak
setiap saat hanya waktu tertentu tersebut dilakukan di Rumah Kepala Suku
saja seperti kalau bulan puasa.
masyarakat Kokoda.
Tidak pernah muhammadiyah
memberi pelatihan, cuma dalam B. Bentuk Kegiatan Muhammadiyah
bentuk sembako saja. Disini ada
dalam Pemberdayaan Masyarakat
pastor yang mengajar anak-anak
membaca dan menulis pusatnya Kokoda di Kota Sorong.
yayasannya ada di Manado, tapi itu
1. Pembagian Sembako
cuma mengajar anak-anak disini
membaca dan menulis, tidak Berdasarkan hasil wawancara
mengajar yang lain-lain”. (Hasil
dengan imam mesjid kokoda yang
wawancara 20 Februari 2018).

30 Peran Muhammadiyah Dalam Pemberdayaan....


Jurnal Noken, Volume 4 (1) Halaman 23-33 2018
bernama haji Ismail Beyete Potensi masyarakat seperti, membuat
mengemukakan bahwa: noken, membuat tikar dan potensi budaya
’’..............Hampir setiap bulan serta pariwisata masyarakat kokoda yang
ramadhan, dari pengurus
perlu dikembangkan oleh pihak organisasi
muhammadiyah datang kesini bagi-
bagi beras. Sebetulnya kami disini pemerintah maupun non pemerintah
maunya selalu dikunjungi setiap
termasuk persyarikatan muhammadiyah.
saat, jangan cuma bulan puasa saja.
Disini penghasilan pokok 2. Pemberian Beasiswa LAZISMU
masyarakat kami, dari jual batu
Sebagai organisasi dakwah Islam,
karang dan jual kayu mangi-mangi
(kayu bakau). Batu karang 1 mobil Muhammadiyah mendirikan berbagai amal
truk kami jual sembilan ratus ribu.
usaha sosial, seperti panti asuhan bagi
Kalau kayu bakau yang satu ikat
untuk kayu bakar dijual sepuluh anak yatim piatu dan orang jompo, balai
ribu, kalau untuk tiang bendera satu
kesehatan dan sekolah, yang dimaksudkan
batang dijual tiga puluh ribu’.
(Hasil wawancara, 15 Maret 2018). untuk memberdayakan masyarakat dan
Hasil wawancara dengan
memberikan kemudahan pendidikan bagi
masyarakat kokoda yang bernama
anak-anak keluarga miskin, termasuk
Ramadhan Agia, mengemukakan bahwa:
memberikan beasiswa kepada mahasiswa
’’............Umumnya yang datang
masyarakat kokoda.
bawa bantuan kesini memberikan
bantuan berupa sembako jarang Berdasarkan hasil wawancara
sekali ada yang memberi bantuan
dengan Syamsuddin Bodori, salah satu
dalam bentuk uang, kalau
muhammadiyah biasanya datang mahasiswa dari masyarakat kokoda yang
pada bulan puasa bagi-bagi beras
kuliah di Universitas Muhammadiyah
kepada masyarakat disini. (Hasil
wawancara, 15 Maret 2018). Sorong, mengemukakan bahwa :
Berdasarkan hasil wawancara yang
’’..........Sebernarnya kami sangat
dilakukan peneliti diketahui bahwa butuh beasiswa, tapi saya sudah
mau selesai disini belum pernah
persyarikatan muhammadiyah telah cukup
terima beasiswa dari
lama memberikan bantuan kepada muhammadiyah, mungkin ada
mahasiswa kokoda lain yang terima
masyarakat kokoda, namun cuma sebatas
beasiswa dari muhammadiyah.
memberikan sembako saja seperti beras. Karena saya dengar begitu dari
teman’’. (Hasil wawancara 24
Meskipun masyarakat kokoda
Februari 2018).
membutuhkan sembako tapi diharapkan Berdasarkan hasil wawancara
pemberdayaan yang dilakukan hendaknya peneliti dengan mahasiswa yang
mampu memberikan dorongan, motivasi, merupakan masyarakat kokoda yang
dan membangkitkan kesadaran bahwa kuliah di Universitas Muhammadiyah
masyarakat kokoda mempunyai potensi.
31 Peran Muhammadiyah Dalam Pemberdayaan....
Jurnal Noken, Volume 4 (1) Halaman 23-33 2018
Sorong yang bernama Jalil Beyete, yang diberikan kepada mahasiswa kokoda
mengemukakan bahwa: belum sepenuhnya dinikmati oleh
’’...........Awalnya itu ada empat mahasiswa kokoda. Hal ini terlihat hanya
orang dari masyarakat kokoda yang
satu mahasiswa masyarakat kokoda yang
terima beasiswa kuliah dari
lazismu, tiga orang gugur dan cuma mendapatkan beasiswa lazismu, padahal
saya sendiri yang bertahan sampai
masih banyak mahasiswa kokoda yang
sekarang. Saya berharap
muhammadiyah beri saya beasiswa membutuhkan beasiswa dari lazismu.
nantinya untuk lanjut S2’’. ( Hasil
DAFTAR PUSTAKA
wawancara, 15 Maret 2018).
Dari hasil wawancara diketahui Abdurrahman, Asjmuni. 2000 Pedoman
Hidup Islami Warga
bahwa, muhammadiyah melalui lazismu
Muhammadiyah, Yogyakarta:
telah memberikan beasiswa kepada salah Suara Muhammadiyah.
seorang mahasiswa yang berasal dari
Abdul Jabbar, Umar. 2007 Peran
masyarakat kokoda. Pemberian beasiswa Muhammadiyah dalam
Pemberdayaan Civil Society
kepada mahasiswa yang berasal dari
Pasca Reformasi. Semarang:
masyarakat kokoda sangat membantu IAIN Walisongo
mahasiswa masyarakat kokoda untuk
Adi, IR. 2003. Pemberdayaan,
mengembangkan potensi yang dimiliki, Pengembangan Masyarakat dan
Intervensi Komunitas.
disamping sebagai penguatan masyarakat
(Pengantar pada Pemikiran dan
kokoda muslim yang berada di daerah Pendekatan Praktis). Jakarta:
Lembaga Penerbit Fakultas
mayoritas non muslim.
Ekonomi Universitas Indonesia.
KESIMPULAN Hidayat, Syamsul dan Shobahiya, Mahasri.
Peran Muhammadiyah dalam 2009. Studi Kemuhammadiyahan.
UMS: Lembaga Pengembangan
pemberdayaan masyarakat kokoda di Kota Ilmu-Ilmu Dasar.
Sorong belum optimal meskipun telah
memiliki berbagai amal usaha yang cukup Hikmat, H. 2004. Strategi Pemberdayaan
Masyarakat. Bandung: Humaniora
dikenal di Kota Sorong diantaranya Utama.
Universitas Muhammadiyah Sorong. Hal
Najiyati, Sri.et.al.2005. Pemberdayaan
tersebut terlihat dari pemberdayaan yang Masyarakat di Lahan Gambut.
dilakukan oleh Persyarikatan Bogor. Wetlands International –
Indonesia Programme dan
Muhammadiyah terhadap masyarakat Wildlife Habitat.
masyarakat kokoda di Kota Sorong hanya
Nashir, Haedar. 2010. Muhammadiyah
berupa pembagian paket sembako pada Gerakan Pembaharuan.
bulan puasa. Pemberian beasiswa lazismu Yogyakara: Suara
Muhammadiyah.

32 Peran Muhammadiyah Dalam Pemberdayaan....


Jurnal Noken, Volume 4 (1) Halaman 23-33 2018
Rahman, Hafidh Arif. 2015. Peran penelitian penulis yakni kepemimpinan
pimpinan Cabang
dan kebijakan publik serta pemberdayaan
Muhammadiyah Dalam
Peningkatan Mutu Pendidikan masyarakat.
Islam Masyarakat Kecamatan
Banyudono Kabupaten Boyolali.
Skripsi. IAIN Salatiga: Fakultas Edyanto, S.Ip.,M.Si, merupakan
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
Dosen Program Studi Ilmu pemerintahan
Rais, M. (2011). Islam dan Kearifan Lokal Universitas Muhammadiyah Sorong.
(Dialektika Faham dan Praktik
Fokus kajian penelitian penulis yakni tata
Keagamaan Komunitas Kokoda-
Papua Dalam Budaya Lokal). kelola pemerintahan dan kebijakan publik.
Jurnal Hikmah, 8 (1).

Suharto,Edi.2005.Membangun Masyarakat
Memberdayakan Rakyat.
Bandung : PT Refika Aditama
Tjokrowinoto
Sumodiningrat, G. 2007. Pemberdayan
Sosial. Kajian Ringkas tentang
Pembangunan Manusia
Indonesia. Jakarta: Kompas
Media Nusantara.
Sumodiningrat, G. 1999. Pemberdayaan
Masyarakat dan Jaring
Pengaman Sosial Jakarta:
Gramedia.
Zubaedi. 2007. Wacana Pembangunan
Alternatif. Ragam Perspektif
Pengembangan dan
Pemberdayaan Masyarakat.
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Verawati, Tuti. 2003. Peran Pemerintahan
Dalam Pemberdayaan
Masyarakat Nelayan Di
Kecamatan Tempe Kabupaten
Wajo. Makassar.
PROFIL SINGKAT
Dr. H. Karsiman, M.Si. Penulis
merupakan Dosen FISIP Universitas
Muhammadiyah Sorong dan merupakan
Alumni Program Doktor Ilmu Sosial
Universitas Merdeka Malang. Fokus kajian

33 Peran Muhammadiyah Dalam Pemberdayaan....

Anda mungkin juga menyukai