2020 Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Masyarakat Nusa Tenggara Timor Daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan terkususnya di Desa Tubuhu’e adalah salah satu desa yang kaya akan ternak Sapi. Peternak di desa Tubuhu’e setiap hari harus menyediakan rumput dalam jumlah yang cukup banyak untuk dirajang sebagai bahan makan ternak. Teknologi pencacah rumput yang dibutuhkan para peternak untuk pakan ternak khususnya bagi peternak di desa Tubuhu’e adalah jenis teknologi yang praktis, efesien dan efektif serta memiliki keamanan pencacah pada mata pisau yang tidak mudah tumpul agar dalam proses mencacah atau merajang rumput dapat menghemat waktu dan tenaga yang dikeluarkan serta mudah pengoperasiannya. I.2 Rumusan Masalah 1. Merancang dan membuat mesin pencacah rumput dengan pisau ganda untuk kebutuhan pakan bagi kelompok ternak kecil di desa Tubuhu’e? 1.3Batas Masalah 1) Motor yang digunakan dipilih berdasarkan kebutuhan pakan bagi suatu kelompok ternak kecil di desa Tubuhu’e. 2) Tidak melakukan perhitungan biaya produksi. 3) Material untuk pisau potong disesuaikan dengan bahan yang akan dipotong. 4) Mesin yang akan dirancang dispesifikasikan hanya untuk pencacah rumput. 5) Metode perancangan yang digunakan adalah VDI 2222 I.4 Tujuan Penelitian 1. Menghasilkan suatu rancangan dan memproduksi mesin pencacah rumput dengan pisau ganda untuk kebutuhan pakan bagi kelompok ternak kecil di desa Tubuhu’e. I.5 Manfaat Penelitian Terciptanya mesin ini, diharapkan membantu masyarakat peternak di Nusa Tenggara Timur untuk mempermudah proses pencacah rumput dengan waktu yang lebih singkat dan tenaga yang lebih efisien. II.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu Mesin pencaca rumput sebenarnya sudah banyak di pasaran yang mengunakan teknologi tinggi dan berbagai desain. Namun semakin bagus teknologi yang digunakan maka harga dari alat tersebut akan semakin tinggi juga. Oleh karena itu beberapa peneliti mulai berpikir untuk merancang alat yang lebih sederhana dengan fungsi yang sama sehingga dapat digunakan untuk membatu peternak di desa. II.2 Rumput Kolonjono (Brachiaria mutica ) Rumput bede adalah brachiaria decumbens atau yang lebih dikenal rumput bede, rumput signal merupakan rumput pakan temak jenis unggul disamping jenis rumput lainnya. Rumput bede berdaun kaku, pendek, berbulu halus, warna hijau gelap dan berstruktur agak kasar Tinjauan Teori Mesin ini merupakan mesin serbaguna untuk perajang hijauan, khususnya digunakan untuk merajang rumput pakan ternak. Pencacahan ini dimaksudkan untuk mempercepat petani dalam mencaca rumput dan menghemat tenaga dan mempemudah ternak dan dalam memakan, disamping itu juga untuk memperirit rumput. II.4 Komponen-Komponen Yang Umum Pada Mesin Pencacah Rumput 1 Poros 2 Bantalan (Bearing) 3 Motor Penggerak 4 Casing/Frame 5 Mata Pisau 6 Pulley 8 Rangka Mesin 9 Mur dan Baut II.5 Metode Perancangan VDI 2222 Metode VDI 2222 adalah sebuah metode pendekatan sistematik terhadap desain untuk merumuskan dan mengarahkan berbagai macam metode desain yang makin berkembang akibat kegiatan riset (Pahl& Beitz, 1984). Metode ini masih relevan digunakan karena sesuai dengan alur proses pembuatan produk atau proses manufaktur model saat ini yang sangat ditentukan oleh sebuah rancangan. Tahapan – tahapan perancangan menurut VDI 2222 adalah sebagai berikut: 1. Analisis Analisis atau merencana merupakan suatu kegiatan pertama dari tahap perancangan dalam mengidentifikasi suatu masalah. Kegiatan dari analisis/merencana ini adalah: 1) Pemilihan pekerjaan (studi kelayakan, analisis pasar, hasil penelitian, konsultasi pemesan, pengembangan awal, hak paten, kelayakan lingkungan). 2) Penentuan kelayakan. 2. Mengkonsep Dari tahap analisis yang telah dilakukan menjadi dasar tahap kedua, yaitu tahap perancangan konsep produk. Spesifikasi perancangan berisi syarat – syarat teknis produk yang disusun dari daftar keinginan pengguna yang dapat diukur. . Tahapan – tahapan mengkonsep adalah sebagai berikut: 1) Memperjelas pekerjaan 2) Membuat daftar tuntutan 3) Penguraian fungsi keseluruhan 4) Membuat alternatif fungsi bagian 5) Variasi konsep 6) Menilai alternatif konsep berdasarkan aspek teknis-ekonomis 7) Pengambilan keputusan alternatif konsep rancangan. 3.Merancang Merancang merupakan tahapan dalam penggambaran wujud produk yang didapat dari hasil penilaian konsep rancangan. Konstruksi rancangan ini merupakan pilihan optimal setelah melalui tahapan penilaian teknis dan ekonomis. 4. Penyelesaian Setelah tahap merancang selesai dilakukan maka tahap penyelesaian akhir adalah: 1) Membuat gambar susunan . 2) Membuat gambar bagian/detail dan daftar bagian II.6 Teori Penilaian Segi teknis evaluasi konsep mesin pencacah rumput dengan menggunakan matrik keputusan. Metode ini cocok untuk mengevaluasi konsep mesin pencacah rumput yang belum dapat dibandingkan dengan persyaratan teknis atau performa secara langsung karena keempat konsep mesin pencacah rumput masih berada dalam tingkat abstraksi yang berbeda. Setiap konsep alat uji diberikan skor berdasarkan kriteria yang dimiliki oleh konsep tersebut dan skor masing-masing konsep dijumlahkan sehingga didapatkan salah satu konsep terbaik yang memiliki jumlah skor tertinggi. Setiap alternatif konsep alat uji diberikan nilai. Nilai yang diberikan berkisar dari nilai terendah 1 hingga nilai tertinggi 5. Setiap kriteria juga diberikan penilaian dengan menggunakan bobot A. Alat Alat yang digunakan dalam hal ini belajar, adalah: 1) Mesin Las 2) Mesin Bor 3) Mesin Gurinda 4) Meter B. Bahan Bahan yang digunakan dalam hal ini belajar, adalah: 1) Besi siku 2) Plat Galvalum 3) Elektroda 4) Mata Gurinda ( potong dan amplas) 5) Poros 6) Bearing 7) Puli 8) Sabuk v 9) Baut dan mur 1. Waktu dan TempatPenelitian 2. Alat dan bahan Bab III Metodologi Penelitian III. 3 Metode Penelitian III.3.1 Studi Pustaka Pada metode Studi pustaka yang dilakukan pada penelitian ini yaitu dengan tujuan untuk meperoleh dan mempelajari berbagai teori atau konsep yang mendukung pokok penelitian yang dilakukan III.3.2 Analisis Pada metode proses analisa dilakukan untuk penyajian desain dalam pengembangan bentuk proposal sebagai urutan yang pasti dan sebagai kebutuhan peternak kecil di desa Merencana
•Pengumpulan data
•Identifikasi Masalah
•Menyusun rencana kerja
•Studi kelayakan perancangan Mengkonsep
•Dafar tuntutan Rencana
•Variasi konsep
•Pilihan dan keputusan Merancang
•Dfart rancang awal
•Analisa
•Optimasi desain
•Penyelesaian desain Penyelesaian
•Draft rancangan akhir
•Gambar kerja III.4 Perancangan Produk III.4.1 Penjabaran Tugas Pada tahap awal yaitu proses pengumpulan data dengan cara wawancara secara langsung kepada peternak sapi mengenai permasalahan yang dihadapi. Perancangan Konsep Produk Penyusunan Konsep Rancangan Pada proses penyusunan konsep dalam pengembangan produk harus dilakukan secara terstruktur untuk menghindari terjadinya kesalahan ketika proses perancangan produk. Perancangan alat pencacah rumput harus berdasarkan informasi hasil wawancara sesuai kebutuhan konsumen Mencari Prinsip Solusi Pada tahapan ini merupakan alternatif pemecahan masalah berdasarkan wawancara kepada peternak sapi. Alternatif yang dipilih akan menjadi bahan proses pembuatan mesin pencacah rumput. III.5 Perancangan Wujud 1.Rangka 2. Bagian pencacah, corong masuk, dan corong keluar. 3. Perancangan Rinci Keterangan: 1.Casing dan Tempat pencacahan (selinder) 2.Saluran masuk 3.Saluran keluar 4.Poros Gambar 3.2 5. Sistem transmisi 6.Sabuk v 7. Mesin penggerak
•Perancangan pisau ganda
Pada bagian ini mempunyai fungsi untuk mencacah rumput yang masuk melalui corong masuk.
III.6 Pengujian alat
III.6.1 Pengujian fungsi alat Dalam pengujian fungsi alat ini dilakukan dengan cara visual untuk mengetahui apakah komponen mesin sudah bekerja dengan baik atau tidak. Pada tahap ini mesin akan hidupkankan selama 30 menit tanpa ada beban. III.6.2 Pengujian kinerja Dalam pengujian kinerja mesin pencacah rumput untuk mengetahui hasil dari cacahan dan waktu yang di proleh mesin, dalam pengujian kinerja mesin menggunakan rumput Kolonjono dan rumput bede. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan stopwatch, meter dan timbangan. Adapun prosedur pengujian yaitu: 1) Siapkan bahan dan alat 2) Timbang rumput 3) Nyalakan mesin 4) Masukan rumput 5) Rumput tercacah 6) Ukur panjang cacahan III.7 Diagram Alir Penelitian Bab IV Hasil Dan Pembahasan Pada penelitian ini dua hasil yang didapat yaitu rancang bangun mesin pencacah rumput dengan pisau ganda menggunakan metode VDI 2222 dan hasil pengujian mesin pencacah rumput dengan pisau ganda. Secara umum metode VDI 2222 dapat dibuat dalam diagram alir perancangan sebagai berikut: IV.1.2 TAHAP PERENCANAAN VDI 2222 Mesin pencacah rumput dengan pisau ganda akan direalisasikan menjadi prototype fungsi untuk kebutuhan peternak di desa Tubuhu,e. Dalam proses realisasi mesin tersebut diperlukan metode perancangan untuk memandu setiap langkah penyelesaian. Metode perancangan yang dipakai adalah VDI 2222, metode perancangan VDI 2222 melalui empat tahapan diantaranya: IV.1.2.1 Merencanakan Perencanaan mesin pencacah rumput dengan pisau ganda dilatarbelakangi oleh adanya peternak di desa Tubuhu’e kesulitan dalam mencacah rumput untuk ternak yang masih menggunakan sistem manual. IV.1.2.2 Mengonsep IV.1.2.2.1 Memperjelas pekerjaan Spesifikasi yang sudah terdefinisi merupakan acuan penulis untuk dapat melanjutkan tahap mengonsep. Berdasarkan masalah yang dihadapi peternak di desa Tunuhu’e dalam proses pencacahan rumpu dengan system manual maka peneliti akan merancang wujud mesin pencacah rumput pisau ganda dengan metode VDI 2222. IV.1.2.2.2 Dafter tuntutan IV.1.2.2.3 . Pengurain fungsi keseluruhan IV.1.2.2.4 Menentukan alternatif fungsi bagian Semua prinsip alternatif fungsi bagian dibuat untuk menyeleksi komponen yang mungkin digunakan dalam mewujudkan desain produk. Setelah alternatif fungsi bagian selesai, langka selanjutnya yaitu melakukan dengan cara menghubungkan masing-masing alternative fungsi bagian komponen satu dengan yang lainnya. Salah satu metode yang umumnya digunakan dalam mengevaluasi konsep rangcangan adalah diagram morfologi. Metode morfologi yang digunakan adalah menentukan secara acak. IV.1.2.2.5 Varian konsep •Mekanisme Umum Variasi Konsep Alternatif Berdasarkan tabel variasi konsep diatas, didapat tiga rumusan alternatif fungsi keseluruhan yang kemudian masing-masing alternatif divisualisasikan dalam draft rancangan. Gambar.4.5 alternatif fungsi keseluruhan 1 Gambar.4.6 alternatif fungsi keseluruhan 2 Gambar.4.7 alternatif fungsi keseluruhan 3 IV.1.2.2.6 Penilaaian alternatif konsep Untuk mendapatkan hasil rancang yang optimal perlu dilakukan evaluasi dan penilaian pada alternative – alternative. Fungsi dari tiap – tiap alternative berdasarkan aspek teknis. Dengan menggunakan matrik keputusan. Metode ini cocok untuk mengevaluasi konsep mesin pencacah rumput yang belum dapat dibandingkan dengan persyaratan teknis atau performa secara langsung karena keempat konsep mesin pencacah rumput masih berada dalam tingkat abstraksi yang berbeda. Pada tahap evaluasi konsep mesin pencacah rumput ini, setiap konsep mesin pencacah rumput dibandingkan dengan menggunakan kirteria-kriteria yang akan ditentukan. Setiap konsep alat uji diberikan skor berdasarkan kriteria yang dimiliki oleh konsep tersebut dan skor masing-masing konsep dijumlahkan sehingga didapatkan salah satu konsep terbaik yang memiliki jumlah skor tertinggi. Setiap alternatif konsep alat uji diberikan nilai. Nilai yang diberikan berkisar dari nilai terendah 1 hingga nilai tertinggi 5. Kriteriakriteria ditentukan langsung oleh perancang dengan memperhatikan kemungkinankemungkinan yang akan terjadi pada proses pembuatan mesin pencacah rumput dan komponen-komponen serta kemungkinan kemudahan dalam pengoperasian mesin pencacah rumput nantinya. Kriteria tersebut mewakili keinginan hasil rancangan mesin pencacah rumput sesuai tujuan dan latar belakang dibutuhkannya mesin pencacah rumput tersebut. Kriteria tersebut berfungsi sebagai faktor pemberat yang akan mengevaluasi dan memberikan skor terhadap setiap alternatif konsep mesin pencacah rumput. IV.1.2.2.7 Pengambilan keputusan alternatif konsep Dari keterangan gambar di atas bahwa varian yang masuk dalam konsep perancangan adalah variasi 2. Sesuai pertimbangan untuk dapat direalisasikan maka, dipilihlah varian 2 untuk dilanjutkan pada proses berikutnya. Varian 2 yaitu : material rangka mesin dibuat menggunakan besi siku yang berukuran 4 x 4mm, Fungsi pemutar menggunakan motor bensin yang daya putaran pada motor bensin adalah 6.5 hp. Fungsi sistem transmisi menggunakan pulley and belts dengan diameter Diameter puli penggerak (dp) = 70 mm dan Diameter puli yang digerakan (Dp) = 300 mm Fungsi poros menggunkan poros Baja yang berdiameter poros (ds) = 25 mm dan material kesing/badan alat menggunakan besi plat dan dengan kapasitas nya 25 kg. IV.1.3 Merancang Konsep rancangan terpilih akan dirinci (detailed) agar menghasilkan rancangan yang riil. Konsep rancangan tersebut disesuaikan dengan spesifikasi yang sudah terdefinisi dan aspek – aspek tersier lainnya, seperti aspek ergonomis. Selanjutnya penulis akan melakukan optimasi desain untuk memastikan rancangannya dapat berjalan dengan optimal. IV.1.3.1. Perancangan desain Draf rancangan Penilaian alternatif variasi konsep dinilai berdasarkan aspek teknik dan ekonomi berdasarkan kedua aspek tersebut di pilih alternatif variasi konsep. Desain mesin pencacah rumput dengan pisau ganda dengan Posisi alat horizontal, puataran menggunakan motor konvensional, material rangka menggunakan besi siku, material kesing/badan alat menggunakan besi plat dengan sistem transmisi pulley and belts.
•Perencanaan Poros
•Daya rencana (Pd) = 4,7 kW
1) 1.Momen rencana (T) = 1271,6 kg mm 2) 2.Tegangan geser yang dijinkan (τα) = 7,31 kg/mm2 3) 3.Diameter poros (ds) = 25 mm
•Perencanaan Sabuk V dan Puli
1) 1.Diameter puli yang digerakan (Dp) = 300 mm 2) 2.Diameter puli penggerak (dp) = 70 mm 3) 3.Putaran puli penggerak (n1) = 3600 rpm 4) 4.Putaran puli yang digerakan (n2) = 840 rpm 5) 5.Putaran puli yang digerakan setengah dari 3600 rpm (n2) = 420 rpm 6) 6.Kecepatan linear sabuk (v) = 13,2 m/s 7) 7.Jarak sumbu poros (C) = 470 mm 8) 8.Panjang sabuk = 1677 mm IV.1.3.3 Hasil Perhitungan IV.1.4. Menyelesaikan Rancangan akhir akan didokumentasikan berupa gambar teknik, terurai dari gambar kerja, gambar sub assy dan gambar susunan. IV.1.5. Hasil pengujian fungsi Mesin Pencacah Rumput a. Motor Bensin b. Bantalan(bearing) c. Mata pisau d. Poros e. Belt IV.1.6 Pengujian Kinerja Mesin Pencacah Rumput Uji kinerja ini adalah untuk mengetahui kemampuan mesin dalam mencacah rumputmenjadi potongan-potongan kecil, selain itu juga untuk mengetahui kapasitas pada mesin dan waktu yang di peroleh dan mengetahui hasil cacahan dan manfaat dari mesin. Gambar IV.8 Hasil cacahan dengan putaran 210 rpm Hasil cacahan dari mesin pencacah rumput dengan pisau ganda di tunjukan pada gambar berikut : Gambar IV.9 Hasil cacahan dengan putaran 420 rpm Gambar IV.10 Hasil cacahan dengan putaran 840 rpm IV.1.7 Hasil pengujian manfaat Setelah pengujian fungsi dan pengujian manfaat dari tiap komponen di lakukan maka peneli melakukan pengujian manfaat dari mesin pencacah rumput ini suda beroprasi dengan baik dan hasil yang di peroleh sesuai dengan apa yang di inginkan dan mesin sangat bermanfaat bagi peternak di desa Tubuhu’e. IV.2 Pembahasan IV.2.1 Keberhasil metode VDI 2222 Keberhasilan metode VDI 2222 dalam proses perencanaan mesin pencacah rumput dengan pisau ganda dalam proses perencanan berdasarkan empat tahap yang di ikuti oleh peneliti IV.2.2 Pembahasan Hasil Pengujian BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan 1. Mesin pencacah rumput yang dirancang dan diujicoba telah berfungsi secara baik. 2. Dari hasil pengujian kinerja mesin pencacah rumput ini memperlihatkan babwa mesin beroprasi dengan sangat baik dalam mencacah rumput dengan kapasitas 44 kg yang di uji hanya membutuhkan waktu 9.36 menit dengah hasil yang sangat baik. 3. Semua komponen dari mesin pencacah rumput dengan pisau ganda ini semua bekerja dengan baik sesuai fungsi komponen masing-masing. V.2 Saran Mesin pencacah rumput ini suda berfungsi dengan baik namun masih memerlukan penyempurnaan dari peneliti yang ingin memodifikasi mesin ini dapat membuat dudukan rangka dari karet sehingga tidak terlalu bergetar langsung dengan tanah dan dapat mendesain penampung untuk menampung hasil cacahan sehingga tidak berantakan pada lantai sehinga mempermuda dalam proses pembersihan. Hasil Rancangan TERIMA KASIH